• Tidak ada hasil yang ditemukan

II. INDIKATOR SOSIAL

2.3. Ketenagakerjaan

Ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu sebelum, selama dan sesudah masa kerja. Tenaga kerja adalah jumlah seluruh penduduk dalam usia kerja (15 tahun ke atas) dalam suatu negara yang dapat memproduksi barang dan jasa, jika ada permintaan terhadap tenaga mereka dan jika mereka mau berpartisipasi dalam aktifitas tersebut.

Tabel 16.

Indikator Ketenagakerjaan Kabupaten Pamekasan 2009-2013

Uraian 2009 2010 2011 2012 2013

(1) (3) (4) (5) (6) (7)

Jumlah Penduduk Usia Kerja (15 + Tahun ) 611.982 586.242 571.261 592.081 605.065 Angkatan Kerja 469.266 438.054 399.523 458.729 472.651 - Bekerja 459.019 422.583 387.964 448.177 462.290 - Pengangguran 10.247 15.471 11.559 10.552 10.361 Bukan Angkatan Kerja 142.716 148.188 171.738 133.352 132.414

- Sekolah 38.528 46.060 47.315 52.628 53.626

- Mengurus Rumah Tangga 77.970 74.736 105.949 59.762 55.918

- Lainnya 26.218 27.392 18.474 20.962 22.870

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) 76,68 74,72 69,94 77,48 78,12 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 2,18 3,53 2,89 2,30 2,19 Tingkat Kesempatan Kerja 97,82 96,47 97,11 97,70 97,81

Sumber : BPS Provinsi Jawa Timur

Berdasarkan publikasi ILO (International Labour Organization), penduduk dapat dikelompokkan menjadi tenaga kerja dan bukan tenaga kerja. Tenaga kerja dikatakan juga sebagai penduduk usia kerja, yaitu penduduk usia 15 tahun atau lebih, seiring dengan program wajib belajar 9 tahun. Selanjutnya, tenaga kerja dibedakan menjadi: angkatan kerja dan bukan angkatan kerja (penduduk yang sebagian besar kegiatannya adalah bersekolah, mengurus rumah tangga, atau kegiatan lainnya selain bekerja). Angkatan kerja merupakan bagian penduduk yang sedang bekerja dan siap masuk pasar kerja, atau dapat dikatakan sebagai pekerja dan merupakan potensi penduduk yang akan masuk

Analisis Indikator Makro Sosial Ekonomi Kab. Pamekasan, 2013 25 pasar kerja. Sedangkan, bukan angkatan kerja adalah bagian dari tenaga kerja yang tidak bekerja ataupun mencari kerja.

2.3.1. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

Angka yang sering digunakan untuk menyatakan jumlah angkatan kerja adalah TPAK (Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja), yang merupakan rasio antara jumlah angkatan kerja dan jumlah tenaga kerja. TPAK dapat juga disebut sebagai indikator ekonomi dalam ketenagakerjaan. Oleh karena itu makin tinggi angka TPAK suatu wilayah, mencerminkan semakin baik tingkat ekonomi masyarakatnya.

Berdasarkan data BPS Agustus 2013 (hasil Sakernas 2013), jumlah Penduduk Usia Kerja (penduduk 15 tahun ke atas) sebanyak 605.065 orang. Dari jumlah Penduduk Usia Kerja tersebut, angkatan kerjanya sebesar 78,12%. TPAK sebesar 78,12 % artinya dari 100 orang penduduk usia kerja, 78 orang diantaranya adalah angkatan kerja. Secara umum angka TPAK di Pamekasan sejak 5 tahun terakhir (tahun 2009 hingga tahun 2013) menunjukkan kecenderungan meningkat.

2.3.2. Rasio Penduduk Yang Bekerja

Gambaran situasi ketenagakerjaan secara nasional dapat diperoleh dari Hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) yang dilaksanakan secara triwulanan sejak tahun 2011. Data ketenagakerjaan per triwulan pada umumnya dapat menjelaskan kondisi ketenagakerjaan yang bersifat musiman. Hal ini dikarenakan sebagian besar tenaga kerja di Pamekasan khususnya dan Indonesia pada umumnya masih bertumpu pada sektor Pertanian yang banyak dipengaruhi oleh perubahan iklim.

Pada triwulan ketiga 2013, situasi ketenagakerjaan di Pamekasan masih relatif membaik meskipun hubungan industrial antara pengusaha dan buruh belum harmonis, terutama dengan adanya tuntutan buruh yang terkait dengan penentuan upah minimum kabupaten (UMK), upah minimum sektoral (UMS) dan penghapusan sistem outsourching. Jumlah pekerja di Pamekasan pada Agustus 2013 tercatat sebanyak 462.290 orang atau meningkat 14.113 orang dibandingkan Agustus 2012. Sementara jumlah angkatan kerja di Pamekasan mengalami peningkatan 13.922 orang yaitu dari 458.729 orang tahun 2012 menjadi 472.651 orang pada tahun 2013. Dengan demikian peningkatan jumlah pekerja menjadi tidak begitu signifikan jika dibandingkan dengan peningkatan jumlah angkatan kerja. Hal ini dapat menggambarkan bahwa kompetisi di antara angkatan kerja semakin ketat.

26 Analisis Indikator Makro Sosial Ekonomi Kab. Pamekasan, 2013 Gambar 7.

Perkembangan Jumlah Angkatan Kerja dan dan Pekerja di Pamekasan Tahun 2009-2013 (Ribuan Orang)

Sumber : BPS Provinsi Jawa Timur

Kesempatan kerja merupakan hubungan antara angkatan kerja dengan kemampuan penyerapan tenaga kerja. Pertambahan angkatan kerja harus diimbangi dengan investasi yang dapat menciptakan kesempatan kerja. Dengan demikian, dapat menyerap pertambahan angkatan kerja. Dalam ilmu ekonomi, kesempatan kerja berarti peluang atau keadaan yang menunjukkan tersedianya lapangan pekerjaan sehingga semua orang yang bersedia dan sanggup bekerja dalam proses produksi dapat memperoleh pekerjaan sesuai dengan keahlian, keterampilan dan bakatnya masing-masing.

Kesempatan Kerja (demand for labour) adalah suatu keadaan yang menggambarkan ketersediaan pekerjaan (lapangan kerja untuk diisi oleh para pencari kerja). Dengan demikian kesempatan kerja dapat diartikan sebagai permintaan atas tenaga kerja. Rasio penduduk yang bekerja pada tahun 2013 sebesar 97,81 persen yang berarti bahwa dari 100 orang jumlah angkatan kerja, terdapat 98 orang diantaranya terserap dalam lapangan pekerjaan yang tersedia. Jumlah tersebut mengalami peningkatan 0,11 persen poin dibandingkan tahun 2012.

2.3.3. Tingkat Pengangguran dan Kesempatan Kerja

Pengangguran adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja (15 tahun ke atas) yang sedang mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya. Sedangkan pengangguran terbuka adalah mereka yang tidak mau bekerja karena mengharapkan pekerjaan yang

469,3 438,1 399,5 458,7 472,7 459,0 422,6 388,0 448,2 462,3 0,00 50,00 100,00 150,00 200,00 250,00 300,00 350,00 400,00 450,00 500,00 2009 2010 2011 2012 2013 Pekerja AK

Analisis Indikator Makro Sosial Ekonomi Kab. Pamekasan, 2013 27 lebih baik (penganggur sukarela) maupun secara terpaksa mereka yang mau bekerja tetapi tidak memperoleh pekerjaan.

Berdasarkan hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) pada Agustus 2013 yang diakukan oleh BPS Provinsi Jawa Timur, jumlah Angkatan Kerja di Pamekasan pada tahun 2013 mencapai sebanyak 472.651 orang atau bertambah sebesar 13.922 orang dibandingkan dengan jumlah angkatan kerja tahun 2012 sebesar 458.729 orang.

Dari angkatan kerja, yang terserap dalam lapangan kerja sekitar 97,81 persen atau 462.290. Sementara pencari kerja yang tidak/belum terserap di pasar kerja atau Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 2,19 persen atau 10.361 orang pada tahun 2013, relatif lebih baik dibandingkan kondisi tahun 2012 yang mencapai 2,30 persen atau 10.552 orang. Penurunan TPT ini mengindikasikan bahwa pelaksanaan beberapa kebijakan dan program Pemerintah Kabupaten Pamekasan tahun 2013 mampu menekan meningkatnya jumlah penganggur bahkan menyerap angka pengangguran di Pamekasan.

Tingkat pengangguran terbuka (TPT) menurut kabupaten di Madura pada tahun 2013 berkisar antara 2,19 – 6,84 persen. TPT terendah terdapat pada Kabupaten Pamekasan (2,19 persen) dan tertinggi terdapat pada Kabupaten Bangkalan (6,84 persen). Angka TPT pada Kabupaten Pamekasan dan Kabupaten Sumenep berada di bawah rata-rata angka TPT Jawa Timur (4,33 persen).

Tabel 17.

Tingkat Pengannguran Terbuka Mnurut Kabupaten Di Madura Tahun 2013

Kabupaten 2009 2010 2011 2012 2013 (1) (2) (3) (4) (5) (6) Kab. Bangkalan 5,01 5,79 3,91 5,32 6,84 Kab. Sampang 1,70 1,77 3,91 1,78 4,74 Kab. Pamekasan 2,18 3,53 2,89 2,30 2,19 Kab. Sumenep 2,27 1,89 3,71 1,19 2,55

Provinsi Jawa Timur 5,08 4,25 4,16 4,12 4,33

Sumber : BPS Provinsi Jawa Timur

2.3.4. Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan

Pada umumnya perempuan mempunyai peran ganda, yaitu selain aktif dalam kegiatan ekonomi juga berperan mengasuh anak-anak mereka. Oleh karena itu aktifitasnya dalam kegiatan ekonomi menjadi tidak penuh dibandingkan laki-laki yang kodratnya sebagai kepala keluarga berkewajiban mencari nafkah untuk keluarganya.

28 Analisis Indikator Makro Sosial Ekonomi Kab. Pamekasan, 2013 Seberapa besar peran perempuan dalam kegiatan ekonomi dapat dilihat dari besaran angka partisipasi angkatan kerja perempuan, yang merupakan persentase jumlah partisipasi angkatan kerja perempuan terhadap jumlah angkatan kerja perempuan.

Tabel 18.

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Jenis Kelamin Tiap Kabupaten di Madura Tahun 2013

No. Kabupaten Laki-laki Perempuan Laki-laki dan

Perempuan (1) (2) (3) (4) (5) 1 Kab. Bangkalan 85,05 58,25 70,66 2 Kab. Sampang 87,00 59,06 72,37 3 Kab. Pamekasan 83,93 72,80 78,12 4 Kab. Sumenep 82,06 70,12 75,68

Provinsi Jawa Timur 85,02 55,56 69,92

Sumber: BPS Jawa Timur

Pada tahun 2013 (Hasil Sakernas, 2013), angka TPAK perempuan sebesar 72,80 yang berarti dari 100 penduduk usia kerja terdapat sekitar 73 orang aktif dalam kegiatan ekonomi (bekerja dan pencari kerja). Angka TPAK perempuan Pamekasan paling tinggi di wilayah Madura bahkan jauh di atas angka rata-rata Jawa Timur. Ini menunjukkan perempuan Pamekasan cukup banyak mengambil peran dalam membantu ekonomi keluarga. Dari tahun ke tahun angka TPAK perempuan mengalami peningkatan, sejalan dengan perkembangan teknologi dan pendidikan, di mana perempuan dapat mengoptimalkan perannya sehigga lebih produktif dan bermanfaat bagi keluarga dan lingkungannya.

Dokumen terkait