• Tidak ada hasil yang ditemukan

II. INDIKATOR SOSIAL

3.3. Pertumbuhan Ekonomi

Pembangunan di segala bidang yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Pamekasan, utamanya bidang ekonomi semakin meningkat seiring dengan dinamika pembangunan itu sendiri. Hal ini dapat dilihat dari besaran angka Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Pamekasan, baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan tahun 2000. Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir nilai PDRB Kabupaten Pamekasan Atas Dasar Harga Berlaku meningkat Rp. 0,74 triliun dari Rp. 5,62 triliun pada tahun 2011 menjadi Rp. 6,36 triliun pada tahun 2012, dan pada tahun 2013 bertambah Rp. 0,82 triliun hingga mencapai Rp. 7,18 triliun. Sedangkan hasil penghitungan PDRB Kabupaten Pamekasan Atas Dasar Harga Konstan 2000, bertambah Rp. 0,16 triliun dari tahun 2011 (Rp. 2,31 triliun) menjadi Rp. 2,45 triliun pada tahun 2012. Pada tahun 2013 bertambah Rp. 0,14 triliun hingga mencapai Rp. 2,61 triliun.

Pertumbuhan PDRB merupakan suatu indikator ekonomi makro yang menggambarkan tingkat pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Indikator ini biasanya digunakan untuk menilai sampai seberapa jauh keberhasilan pembangunan suatu daerah dalam periode waktu tertentu. Untuk mengukur pertumbuhan ekonomi dapat dihitung melalui PDRB atas dasar harga konstan, karena melalui penghitungan ini besaran nilai tambah sudah tidak lagi dipengaruhi oleh faktor harga. Dengan kata lain, pertumbuhan yang terjadi benar-benar karena kenaikan produksi barang/jasa.

Analisis Indikator Makro Sosial Ekonomi Kab. Pamekasan, 2013 41 Tabel 24.

PDRB dan Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Pamekasan Tahun 2011-2013

Uraian

Tahun

2011*) 2012*) 2013**)

1. PDRB atas Dasar Berlaku (Juta Ruiah) 5.615.322,99 6.358.529,02 7.177.900,84

2. PDRB atas Dasar Konstan (Juta Rupiah) 2.307.312,70 2.453.150,29 2.607.103,72

3. Pertumbuhan (%) 6,21 6,32 6,28

Sumber : BPS Kab. Pamekasan Keterangan:

*) Angka Diperbaiki **) Angka Sementara

Pertumbuhan PDRB merupakan suatu indikator ekonomi makro yang menggambarkan tingkat pertumbuhan ekonomi suatu wilayah. Indikator ini biasanya digunakan untuk menilai sampai seberapa jauh keberhasilan pembangunan suatu wilayah dalam periode waktu tertentu. Untuk mengukur pertumbuhan ekonomi dapat dihitung melalui PDRB atas dasar harga konstan, karena melalui penghitungan ini besaran nilai tambah sudah tidak lagi dipengaruhi oleh faktor harga. Dengan kata lain, pertumbuhan yang terjadi benar-benar karena kenaikan produksi barang/jasa.

Perekonomian Kabupaten Pamekasan pada tahun 2013 tumbuh sebesar 6,28 persen dibanding tahun 2012. Selama kurun waktu lima tahun terakhir antara tahun 2009 sampai dengan tahun 2013, rata-rata terjadi percepatan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,22 persen tiap tahun. Akan tetapi jika melihat kondisi dua tahun terakhir, pada tahun 2013 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pamekasan melambat 0,04 persen dibandingkan tahun 2012. Melambatnya pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pamekasan pada tahun 2013 disebabkan oleh pertumbuhan sektor primer yang melambat 0,86 persen dibandingkan tahun 2012.

Perlambatan pertumbuhan ekonomi selama dua tahun terakhir tidak terlalu drastis karena masih terkoreksi oleh percepatan pertumbuhan yang terjadi pada sektor sekunder dan sektor tersier. Sektor sekunder justru mengalami percepatan pertumbuhan sebesar 1,30 persen, sedangkan sektor tersier mengalami percepatan pertumbuhan sebesar 0,51 persen dibandingkan tahun 2012. Pertumbuhan sektor primer pada tahun 2013 sebesar 3,88 persen, melambat jika dibandingkan pertumbuhan lima tahun sebelumnya. Kondisi ini disebabkan oleh pertumbuhan sektor pertanian yang sempat melambat 1,00 persen dibandingkan tahun 2012. Namun pada saat yang sama, sektor

42 Analisis Indikator Makro Sosial Ekonomi Kab. Pamekasan, 2013 ekonomi kelompok primer yang lain yakni pertambangan & penggalian mengalami percepatan pertumbuhan sebesar 4,90 persen.

Pada tahun 2013 sektor sekunder tumbuh positif dan mengalami percepatan sebesar 1,30 persen dibandingkan tahun 2012. Sektor ini rata-rata mengalami percepatan pertumbuhan 0,89 persen per tahun selama lima tahun terakhir, walaupun pada tahun 2012 sedikit melambat 0,71 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Capaian sektor sekunder yang tumbuh sebesar 8,03 persen pada tahun 2013 tersebut, disumbang oleh sektor bangunan yang mencapai pertumbuhan sebesar 8,86 persen. Sedangkan sektor industri pengolahan dan sektor listrik, gas & air bersih masing-masing tumbuh sebesar 7,39 persen dan 5,95 persen.

Tabel 25.

Pertumbuhan Ekonomi Kab. Pamekasan Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009 - 2013 (%)

Lapangan Usaha 2009 2010 2011*) 2012*) 2013**)

1. Pertanian 4,26 4,67 4,39 4,81 3,81 2. Pertamb & Galian 4,15 1,56 6,45 1,51 6,41 3. Ind. Pengolahan 2,60 3,80 6,21 6,78 7,39 4. Listrik, Gas, & Air Bersih 4,75 5,11 5,12 7,56 5,95

5. Bangunan 5,65 6,62 8,70 6,52 8,86

6. Perdag, Hotel dan Rest 7,51 9,09 10,61 9,86 10,18 7. Angkutan & Komunikasi 8,31 8,91 8,22 9,52 9,59 8. Keu, Sewa & Jasa Perush 4,95 5,45 6,86 7,49 8,36 9. Jasa-jasa 5,63 5,63 5,94 5,93 6,52

Pertumbuhan Total 5,19 5,75 6,21 6,32 6,28

Sumber : BPS Kab. Pamekasan Keterangan:

* = Angka diperbaiki **= Angka sementara

Tiga sektor yang termasuk dalam sektor sekunder, dua sektor diantaranya mengalami pertumbuhan yang cukup fluktuatif, yakni sektor bangunan serta sektor listrik, gas & air bersih. Sedangkan sektor industri pengolahan pertumbuhannya relatif stabil dan mengalami percepatan pertumbuhan rata-rata 1,2 persen tiap tahunnya. Pada tahun 2009, pertumbuhan sektor industri pengolahan sebesar 2,60 persen dan terus mengalami percepatan hingga mencapai 7,39 persen pada tahun 2013.

Analisis Indikator Makro Sosial Ekonomi Kab. Pamekasan, 2013 43 Sama halnya dengan sektor sekunder, pada tahun 2013 sektor tersier juga mengalami percepatan pertumbuhan. Dibandingkan tahun 2012, sektor tersier tumbuh 8,50 persen atau mengalami percepatan sebesar 0,51 persen. Percepatan pertumbuhan juga dialami keempat sektor yang tergolong dalam kelompok sektor ekonomi tersier. Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, tingkat pertumbuhan sektor perdagangan, hotel & restoran adalah yang tertinggi diantara sektor-sektor yang lain, baik dalam kelompok sektor tersier maupun untuk semua sektor. Sejak tahun 2009, sektor ini mengalami rata-rata percepatan pertumbuhan 0,67 persen per tahun, dan puncaknya terjadi pada tahun 2011 hingga mencapai 10,61 persen.

Pertumbuhan terbesar kedua adalah sektor angkutan & komunikasi. Selama lima tahun terakhir sektor ini rata-rata mengalami percepatan pertumbuhan sebesar 0,32 persen. Sejak tahun 2009, pertumbuhan terendah sektor ini terjadi pada tahun 2011 yakni sebesar 8,22 persen. Memasuki era teknologi informasi yang semakin maju serta mobilitas penduduk yang semakin tinggi, maka sektor angkutan & komunikasi pada tahun-tahun mendatang diprediksi akan terus mengalami pertumbuhan dengan tingkat percepatan yang cukup tinggi.

Salah satu sektor penopang tumbuh berkembangnya sektor-sektor yang lain adalah sektor keuangan, persewaan & jasa perusahaan. Pada tahun 2013, laju pertumbuhan sektor ini mencapai 8,36 persen dan merupakan tertinggi keempat setelah sektor bangunan. Jika mengacu pada laju pertumbuhan tahun 2009, tiap tahun pertumbuhan sektor ini mengalami percepatan rata-rata sebesar 0,85 persen. Rata-rata pertumbuhan ini merupakan yang tertinggi diatas sektor bangunan dan sektor perdagangan, hotel & restoran, serta sektor-sektor yang lain.

Dokumen terkait