• Tidak ada hasil yang ditemukan

II. INDIKATOR SOSIAL

3.2. Struktur Ekonomi

Untuk mengetahui struktur ekonomi suatu daerah adalah dengan melihat persentase distribusi PDRB atas dasar harga berlaku. Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, pada tahun 2013 struktur ekonomi Kabupaten Pamekasan tidak banyak mengalami pergeseran. Perubahan yang terjadi hanya pada besaran kontribusi masing-masing sektor ekonomi terhadap total PDRB Kabupaten Pamekasan.

Pada tahun 2013, struktur ekonomi Kabupaten Pamekasan didominasi oleh tiga sektor ekonomi, yakni sektor pertanian, yang kedua sektor perdagangan, hotel & restoran, dan sektor terbesar ketiga adalah sektor jasa-jasa. Ketiga sektor ekonomi tersebut mempunyai peranan hingga diatas 12 persen. Sedangkan sektor-sektor yang lain

47,71 0,97 2,95 0,87 5,41 18,52 4,27 6,62 12,69 Gambar 11.

Struktur Ekonomi Kab. Pamekasan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2013

Pertanian Pertamb & Galian Ind. Pengolahan List, Gas, & Air Bersih Bangunan

Perdag, Hotel & Rest Angk & Komunikasi Keu, Sewa & Jasa Persh Jasa-jasa

Analisis Indikator Makro Sosial Ekonomi Kab. Pamekasan, 2013 37 masing-masing berperan dibawah 7 persen. Bahkan sektor pertambangan & penggalian serta sektor listrik, gas & air bersih, kontribusinya tidak sampai 1 persen.

Besaran nilai tambah masing-masing sektor ekonomi cukup bervariasi dalam membangun struktur ekonomi Kabupaten Pamekasan. Selama periode tahun 2009 sampai dengan tahun 2013, besarnya peranan atau kontribusi masing-masing sektor ekonomi mengalami pergeseran. Sektor ekonomi yang cenderung menurun kontribusinya adalah sektor primer, sebaliknya sektor tersier terus meningkat kontribusinya terhadap perekonomian Kabupaten Pamekasan. Sedangkan, kontribusi sektor sekunder berfluktuasi dan cenderung meningkat dalam lima tahun terakhir.

Pada tahun 2009 kontribusi sektor primer mencapai 50,56 persen dan terus menurun persentasenya dari tahun ketahun menjadi 48,69 persen pada tahun 2013. Sementara itu, peranan sektor tersier pada tahun 2009 sebesar 40,50 persen dan terus meningkat hingga mencapai 42,09 persen pada tahun 2013. Jika kondisi ini berlangsung dalam waktu yang lama, maka suatu saat struktur perekonomian Kabupaten Pamekasan akan bergeser dari perekonomian yang ditopang sektor primer menjadi bentuk perekonomian yang berbasis sektor tersier. Struktur perekonomian yang demikian merupakan salah satu ciri-ciri wilayah yang tergolong maju.

Menurunnya peranan sektor primer terhadap perekonomian Kabupaten Pamekasan disebabkan oleh terus menurunnya kontribusi sektor pertanian. Pada tahun 2009 kontribusi sektor pertanian sebesar 49,48 persen, dan secara terus menerus mengalami penurunan hingga mencapai 47,71 persen pada tahun 2013. Jika mengacu pada kondisi lima tahun terakhir, peranan sektor pertanian tiap tahunnya rata-rata mengalami penurunan sekitar 0,44 persen. Sementara itu, sektor pertambangan dan

0 10 20 30 40 50 60 2009 2010 2011 2012 2013 Gambar 12.

Struktur Ekonomi Kabupaten Pamekasan Tahun 2009-2013 (%)

Primer Sekunder Tersier Sumber : BPS Kab. Pamekasan

38 Analisis Indikator Makro Sosial Ekonomi Kab. Pamekasan, 2013 penggalian walaupun sempat meningkat kontribusinya dalam dua tahun terakhir, namun jika dibandingkan tahun 2009, kontribusi sektor ini rata-rata mengalami penurunan sebesar 0,03 persen tiap tahunnya.

Sebagaimana pada tahun-tahun sebelumnya, potensi terbesar di sektor pertanian adalah sub sektor tanaman pangan. Pada tahun 2013 peranan sub sektor ini mencapai 21 persen, turun sebesar 0,64 persen jika dibandingkan tahun 2009 atau mengalami penurunan rata-rata sebesar 0,16 persen per tahun. Demikian halnya peranan sub sektor perkebunan, walaupun sempat mencapai 8,74 persen pada tahun 2012, namun pada tahun 2013 kembali turun peranannya menjadi sebesar 8,21 persen. Padahal pada tahun 2009 peranan sub sektor perkebunan mencapai 9,24 persen. Fluktuasi ini terjadi karena tanaman tembakau sebagai komoditi penyumbang terbesar pada sub sektor perkebunan, produksinya kurang stabil dalam lima tahun terakhir.

Peranan terbesar kedua pada sektor pertanian adalah sub sektor perikanan, yang berkontribusi sebesar 9,61 persen pada tahun 2013. Berbeda dengan sub sektor yang lain, sub sektor perikanan merupakan satu-satunya sub sektor di sektor pertanian yang mengalami peningkatan kontribusi. Selama lima tahun terakhir kontribusi sub sektor ini rata-rata meningkat 0,07 persen tiap tahunnya. Sementara itu sub sektor peternakan selama periode 2009-2013, peranannya mengalami penurunan rata-rata 0,10 persen per tahun. Sedangkan sub sektor kehutanan yang mempunyai peranan terkecil (2013 = 0,01 persen), sejak lima tahun terakhir hampir tidak mengalami perubahan.

0,0% 10,0% 20,0% 30,0% 40,0% 50,0% 60,0% 70,0% 80,0% 90,0% 100,0% 2009 2010 2011 2012 2013 Gambar 13.

Struktur Ekonomi Kabupaten Pamekasan Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009-2013 (%)

Jasa-jasa

Keu, Sewa & Jasa Persh Angkutan dan Komunikasi Perdag, Hotel dan Restoran Bangunan

Listrik, Gas, dan Air Bersih Industri Pengolahan Pertamb & Penggalian Pertanian

Analisis Indikator Makro Sosial Ekonomi Kab. Pamekasan, 2013 39 Pada tahun 2013, peranan sektor pertambangan dan penggalian terhadap perekonomian Kabupaten Pamekasan sebesar 0,97 persen. Persentase ini menempatkan sektor ini sebagai dua sektor terkecil peranannya bersama sektor listrik, gas & air bersih. Sektor pertambangan dan penggalian di Kabupaten Pamekasan bertopang pada sub sektor galian C dan ekstraksi garam. Dengan diterapkannya regulasi penggalian galian C untuk menertibkan penggalian secara liar, dari tahun ke tahun peranan subsektor ini terus mengalami penurunan. Apalagi untuk jenis galian pasir bangunan, masyarakat Pamekasan sudah beralih menggunakan pasir hitam yang diimpor dari luar Pamekasan. Sementara itu, ekstraksi garam yang menjadi salah satu komoditi unggulan Kabupaten Pamekasan, produktivitasnya sangat rentan sekali terhadap anomali cuaca. Pada tahun 2013 produksi garam relatif menurun jika mengacu pada produksi tahun 2009.

Dalam struktur perekonomian Kabupaten Pamekasan, kontribusi sektor sekunder merupakan yang paling rendah dibandingkan sektor primer dan tersier. Pada tahun 2013, sektor sekunder berkontribusi sebesar 9,22 persen, meningkat 0,28 persen dari tahun 2009. Walaupun sempat berfluktuasi antara tahun 2011-2012, namun secara rata-rata sektor ini meningkat 0,07 persen pertahun selama periode tahun 2009-2013.

Peningkatan peranan sektor sekunder utamanya dipicu oleh meningkatnya kontribusi sektor bangunan yang mencapai 5,41 persen pada tahun 2013. Sedangkan dua sektor yang lain yakni sektor industri pengolahan dan sektor listrik, gas & air bersih, kontribusinya masing-masing sebesar 2,95 persen dan 0,87 persen. Selama lima tahun terakhir, peranan sektor bangunan cenderung meningkat.

Pada tahun 2009, kontribusi sektor bangunan sebesar 4,98 persen dan terus meningkat hingga mencapai 5,35 persen pada tahun 2011. Namun pada tahun 2012, kontribusi sektor ini sedikit menurun menjadi 5,22 persen, tergeser oleh beberapa sektor yang meningkat pada tahun tersebut. Sebaliknya, kontribusi sektor industri pengolahan dan sektor listrik, gas & air bersih selama lima tahun terakhir berfluktuasi dan cenderung menurun. Pada tahun 2009 kedua sektor ini masing-masing berperan sebesar 2,99 persen dan 0,96 persen terhadap PDRB Kabupaten Pamekasan.

Fenomena berbeda ditunjukkan sektor ekonomi kelompok tersier, selama lima tahun terakhir kontribusi sektor tersier rata-rata meningkat 0,40 persen tiap tahunnya. Diantara empat sektor ekonomi yang termasuk dalam kelompok sektor tersier, hanya sektor jasa-jasa yang kontribusinya cenderung menurun. Sementara itu, ketiga sektor

40 Analisis Indikator Makro Sosial Ekonomi Kab. Pamekasan, 2013 yang lain yakni sektor perdagangan, hotel & restoran, sektor angkutan & komunikasi, serta sektor keuangan, sewa & jasa perusahaan peranannya terhadap PDRB Kabupaten Pamekasan dari tahun ketahun cenderung meningkat.

Sebagai kontributor terbesar kedua terhadap pereknomian Kabupaten Pamekasan, sektor perdagangan, hotel & restoran mempunyai daya ungkit paling besar dalam mendongkrak peranan sektor tersier. Secara pasti kontribusinya terus mangalami peningkatan tiap tahunnya. Pada tahun 2013 kontribusi sektor ini telah mencapai 18,52 persen, meningkat sebesar 2,06 persen dibandingkan tahun 2009.

Kecenderungan sedikit berbeda ditunjukkan sektor angkutan & komunikasi serta sektor keuangan, persewaan & jasa perusahaan. Antara tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 kedua sektor ini cenderung meningkat peranannya, walaupun sempat terjadi penurunan pada tahun 2010 dan 2011. Selama kurun waktu lima tahun peranan kedua sektor ini rata-rata meningkat 0,18 persen dan 0,07 persen tiap tahunnya.

Dokumen terkait