• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ketentuan Pelaksanaan Dalam Pemilihan Penyedia Barang/Jasa

Dalam dokumen PTK 007 Revisi Tahun 2015 (Halaman 142-155)

BAB VI : Pelaku Pengadaan Barang/Jasa 51 1 Pejabat Berwenang

MEKANISME PEMILIHAN PENYEDIA BARANG/JASA

5. Ketentuan Pelaksanaan Dalam Pemilihan Penyedia Barang/Jasa

Pelaksanaan pemilihan Penyedia Barang/Jasa menggunakan metode Tender sesuai pada angka 2 harus mengikuti ketentuan berdasarkan jenis pengadaan barang atau jasa pada angka 5.1. dan 5.2.

Dalam hal diperlukan Pengadaan Barang/Jasa yang akan dilaksanakan menggunakan metode pelelangan terbatas, pelelangan sederhana, pemilihan langsung, atau penunjukan langsung dengan kondisi khusus sesuai pada ketentuan pada angka 2.2.4., 2.3.1., 2.4.3., atau 2.5.2., maka tata cara pelaksaan berdasarkan jenis barang/jasa dapat disesuaikan.

5.1. Pengadaan Barang

Pelaksanaan pemilihan Penyedia Barang/Jasa untuk pengadaan barang dipisahkan berdasarkan kategori barang sesuai ketentuan pada Bab III angka 2.3. dan Bab IV angka 2.1.4.

5.1.1. Kategori Wajib

Pengadaan barang kategori wajib dilakukan apabila dalam buku APDN kategori Diwajibkan terdapat barang sesuai spesifikasi yang dibutuhkan KKKS. Pelaksanaan Tender untuk barang kategori wajib ini dilakukan dengan metode pelelangan terbatas mengikuti ketentuan sebagai berikut:

5.1.1.1. Batasan minimal TKDN 15% (lima belas persen). Proses Tender diikuti oleh Pabrikan dalam negeri dan/atau Agen dari Pabrikan dalam negeri dimaksud;

5.1.1.2. Panitia Tender mencantumkan dalam pengumuman semua Pabrikan dalam negeri pada Buku APDN yang memproduksi barang sesuai jenis dan/atau spesifikasi yang diperlukan serta memenuhi batasan minimal TKDN 15% (lima belas persen);

5.1.1.3. Penyedia Barang/Jasa yang mendaftar dan menyatakan pencapaian TKDN minimal 15% (lima belas persen) harus dibuktikan dengan buku APDN atau dengan Sertifikat TKDN sebagaimana diatur pada ketentuan Bab III angka 2.5.;

5.1.1.4. Apabila setelah diumumkan terdapat Penyedia Barang/Jasa yang mendaftar dan memenuhi persyaratan kualifikasi dan TKDN namun tidak tercantum dalam pengumuman, wajib diikutsertakan dalam proses Tender tahap berikutnya;

5.1.1.5. Dalam hal tidak ada Penyedia Barang/Jasa yang mendaftar atau tidak ada yang mengambil dokumen penilaian kualifikasi atau tidak ada

yang menyampaikan dokumen penilaian kualifikasi atau tidak ada yang lulus penilaian kualifikasi atau tidak ada yang mengambil Dokumen Tender atau tidak ada yang menghadiri rapat penjelasan atau tidak ada yang menyampaikan penawaran, atau setelah dilakukan evaluasi penawaran yang masuk namun tidak ada yang lulus evaluasi teknis, atau harga penawaran hasil negosiasi masih lebih tinggi dibanding HPS/OE atau HPS/OE yang telah dikoreksi, proses lelang dinyatakan gagal dan selanjutnya dilakukan proses pelelangan ulang menggunakan metode pelelangan terbatas yang dapat diikuti oleh Pabrikan dalam negeri dan/atau Agen dari Pabrikan dalam negeri dimaksud dengan batasan minimal TKDN 5% (lima persen) dan Peserta Tender yang menyatakan pencapaian TKDN minimal 5% (lima persen) harus dibuktikan dalam buku APDN dan/atau dengan Sertifikat TKDN. Khusus untuk pelelangan awal yang mengalami kegagalan karena harga penawaran hasil negosiasi masih lebih tinggi dibanding HPS/OE menggunakan HPS/OE baru dengan perubahan maksimal 15% (lima belas persen) dari HPS/OE awal;

5.1.1.6. Apabila pelelangan ulang pertama yang menggunakan metode pelelangan terbatas tersebut pada angka 5.1.1.4. mengalami kegagalan karena tidak ada Penyedia Barang/Jasa yang mendaftar atau tidak ada yang mengambil dokumen penilaian kualifikasi atau tidak ada yang menyampaikan dokumen penilaian kualifikasi atau tidak ada yang lulus penilaian kualifikasi atau tidak ada yang mengambil Dokumen Tender atau tidak ada yang menghadiri rapat penjelasan atau tidak ada yang menyampaikan penawaran, atau setelah dilakukan evaluasi penawaran yang masuk namun tidak ada yang lulus evaluasi teknis, atau harga penawaran hasil negosiasi masih lebih tinggi dibanding HPS/OE atau HPS/OE yang telah dikoreksi, proses pelelangan dilanjutkan dengan pelelangan ulang kedua menggunakan metode pelelangan umum dengan mengikutsertakan Produk Dalam Negeri dan produk luar negeri dengan tidak mensyaratkan batasan minimal TKDN;

5.1.1.7. Dalam hal pelelangan umum tersebut pada angka 5.1.1.5. Penyedia Barang/Jasa yang mendaftar atau mengambil dokumen penilaian kualifikasi atau menyampaikan dokumen penilaian kualifikasi atau lulus penilaian kualifikasi atau mengambil Dokumen Tender atau menghadiri rapat penjelasan atau yang menyampaikan penawaran kurang dari tiga, Panitia Tender melakukan tahapan Tender selanjutnya;

5.1.1.8. Apabila pelaksanaan lelang ulang kedua tidak ada Penyedia Barang/Jasa yang mendaftar atau tidak ada yang mengambil dokumen penilaian kualifikasi atau tidak ada yang menyampaikan dokumen penilaian kualifikasi atau tidak ada yang lulus penilaian kualifikasi atau tidak ada yang mengambil Dokumen Tender atau tidak ada yang menghadiri rapat penjelasan atau tidak ada yang menyampaikan penawaran, atau setelah dilakukan evaluasi penawaran yang masuk namun tidak ada yang lulus evaluasi teknis, atau harga penawaran hasil negosiasi masih lebih tinggi dibanding HPS/OE atau HPS/OE yang telah dikoreksi, maka Tender dinyatakan batal; dan

5.1.1.9. Dalam tahap evaluasi harga diberikan Preferensi Harga berdasarkan capaian TKDN dan status perusahaan, tata cara perhitungannya sesuai ketentuan yang berlaku dalam pedoman ini.

5.1.2. Kategori Non-Wajib

5.1.2.1. Untuk Tender barang kategori non wajib dengan nilai pengadaan sampai dengan Rp2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus juta rupiah) atau sampai dengan US$250,000.00 (dua ratus lima puluh ribu dolar Amerika Serikat), pada proses awalnya dilakukan dengan pelelangan umum sebagaimana diatur dalam Bab X angka 2.1. dengan tidak mempersyaratkan batasan minimal TKDN dan tidak memperhitungkan Preferensi Harga berdasarkan TKDN dan status perusahaan.

5.1.2.2. Tender barang kategori non-wajib untuk nilai lebih dari Rp2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus juta rupiah) atau lebih dari US$250,000.00 (dua ratus lima puluh ribu dolar Amerika Serikat)

dilakukan dengan pelelangan terbatas mengikuti ketentuan sebagai berikut:

5.1.2.2.1. Batasan minimal TKDN 5% (lima persen). Proses Tender diikuti oleh Pabrikan dalam negeri dan/atau Agen dari Pabrikan dalam negeri dimaksud;

5.1.2.2.2. Panitia Tender mencantumkan dalam pengumuman semua Pabrikan dalam negeri pada Buku APDN yang memproduksi barang sesuai jenis dan spesifikasi yang diperlukan dan memenuhi batasan minimal TKDN 5% (lima persen);

5.1.2.2.3. Dalam hal pengadaan barang untuk spesifikasi yang diperlukan telah ada Pabrikan dalam negeri yang tercantum dalam Buku APDN sebagai kategori non-wajib (Dimaksimalkan dan Diberdayakan), maka yang diundang adalah seluruh Pabrikan dalam negeri untuk spesifikasi barang dimaksud yang terdaftar dalam Buku APDN;

5.1.2.2.4. Apabila pada masa pendaftaran terdapat Penyedia Barang/Jasa yang mendaftar dan memenuhi persyaratan namun tidak tercantum dalam pengumuman, wajib diikutsertakan dalam proses Tender tahap berikutnya; 5.1.2.2.5. Dalam hal tidak ada Penyedia Barang/Jasa yang

mendaftar atau tidak ada yang mengambil dokumen penilaian kualifikasi atau tidak ada yang menyampaikan dokumen penilaian kualifikasi atau tidak ada yang lulus penilaian kualifikasi atau tidak ada yang mengambil Dokumen Tender atau tidak ada yang menghadiri rapat penjelasan atau tidak ada yang menyampaikan penawaran, atau setelah dilakukan evaluasi penawaran yang masuk namun tidak ada yang lulus evaluasi teknis, atau harga penawaran hasil negosiasi masih lebih tinggi dibanding HPS/OE atau HPS/OE yang telah dikoreksi, proses lelang dinyatakan gagal dan selanjutnya dilakukan proses pelelangan ulang menggunakan metode

pelelangan umum dan HPS/OE awal dengan tidak mensyaratkan batasan minimal TKDN;

5.1.2.2.6. Apabila pelelangan ulang tersebut pada angka 5.1.2.2.5. jumlah Penyedia Barang/Jasa yang mendaftar atau mengambil dokumen penilaian kualifikasi atau menyampaikan dokumen penilaian kualifikasi atau lulus penilaian kualifikasi atau mengambil Dokumen Tender atau menghadiri rapat penjelasan atau yang menyampaikan penawaran kurang dari tiga, Panitia Tender melakukan tahapan Tender selanjutnya;

5.1.2.2.7. Apabila pelelangan ulang tersebut pada angka 5.1.2.2.5. mengalami kegagalan karena tidak ada Penyedia Barang/Jasa yang mendaftar atau tidak ada yang mengambil dokumen penilaian kualifikasi atau tidak ada yang menyampaikan dokumen penilaian kualifikasi atau tidak ada yang lulus penilaian kualifikasi atau tidak ada yang mengambil Dokumen Tender atau tidak ada yang menghadiri rapat penjelasan atau tidak ada yang menyampaikan penawaran, atau setelah dilakukan evaluasi penawaran yang masuk namun tidak ada yang lulus evaluasi teknis, atau harga penawaran hasil negosiasi masih lebih tinggi dibanding HPS/OE atau HPS/OE yang telah dikoreksi, maka proses Tender dilanjutkan melalui metode pemilihan langsung dengan mengacu pada DPM dan peserta Tender sebelumnya dengan tidak mensyaratkan batasan minimal TKDN;

5.1.2.2.8. Apabila pemilihan langsung tersebut pada angka 5.1.2.2.7. mengalami kegagalan karena tidak ada Penyedia Barang/Jasa yang mendaftar atau tidak ada yang mengambil dokumen penilaian kualifikasi atau tidak ada yang menyampaikan dokumen penilaian kualifikasi atau tidak ada yang lulus penilaian kualifikasi atau tidak ada yang mengambil Dokumen Tender atau tidak ada yang menghadiri rapat penjelasan atau tidak ada yang

menyampaikan penawaran, atau setelah dilakukan evaluasi penawaran yang masuk namun tidak ada yang lulus evaluasi teknis, atau harga penawaran hasil negosiasi masih lebih tinggi dibanding HPS/OE atau HPS/OE yang telah dikoreksi, maka proses Tender dinyatakan batal; dan

5.1.2.2.9. Dalam tahap evaluasi harga diberikan Preferensi Harga berdasarkan capaian TKDN dan status perusahaan, tata cara perhitungannya sesuai ketentuan yang berlaku dalam pedoman ini.

5.1.3. Kategori Non-APDN

5.1.3.1. Tender barang kategori non-APDN untuk nilai lebih dari Rp2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus juta rupiah) atau lebih dari US$250,000.00 (dua ratus lima puluh ribu dolar Amerika Serikat) apabila dalam buku APDN tidak terdapat pabrikan yang memproduksi jenis barang sesuai spesifikasi dibutuhkan KKKS. Pelaksanaan Tender dilakukan dengan pelelangan umum mengikuti ketentuan sebagai berikut:

5.1.3.1.1. Tidak mensyaratkan batasan minimal TKDN;

5.1.3.1.2. Apabila pelelangan umum tersebut mengalami kegagalan karena Penyedia Barang/Jasa yang mendaftar atau mengambil dokumen penilaian kualifikasi atau menyampaikan dokumen penilaian kualifikasi atau lulus penilaian kualifikasi atau mengambil Dokumen Tender atau menghadiri rapat penjelasan atau yang menyampaikan penawaran kurang dari tiga, atau dalam hal penawaran yang masuk minimal tiga namun tidak ada yang lulus evaluasi teknis, atau harga penawaran hasil negosiasi masih lebih tinggi dibanding HPS/OE atau HPS/OE yang telah dikoreksi, selanjutnya dilakukan proses pelelangan ulang;

5.1.3.1.3. Apabila pelelangan ulang tersebut pada angka 5.1.3.1.2. Penyedia Barang/Jasa yang mendaftar atau mengambil dokumen penilaian kualifikasi atau menyampaikan

dokumen penilaian kualifikasi atau lulus penilaian kualifikasi atau mengambil Dokumen Tender atau menghadiri rapat penjelasan atau yang menyampaikan penawaran kurang dari tiga, Panitia Tender melakukan tahapan Tender selanjutnya;

5.1.3.1.4. Apabila dalam proses pelelangan umum ulang tersebut pada angka 5.1.3.1.2. dan 5.1.3.1.3. mengalami kegagalan karena tidak ada Penyedia Barang/Jasa yang mendaftar atau tidak ada yang mengambil dokumen penilaian kualifikasi atau tidak ada yang menyampaikan dokumen penilaian kualifikasi atau tidak ada yang lulus penilaian kualifikasi atau tidak ada yang mengambil Dokumen Tender atau tidak ada yang menghadiri rapat penjelasan atau tidak ada yang menyampaikan penawaran, atau setelah dilakukan evaluasi penawaran yang masuk namun tidak ada yang lulus evaluasi teknis, atau harga penawaran hasil negosiasi masih lebih tinggi dibanding HPS/OE atau HPS/OE yang telah dikoreksi, maka proses Tender dilanjutkan melalui metode pemilihan langsung dengan mengacu pada DPM dan peserta Tender sebelumnya dengan tidak mensyaratkan batasan minimal TKDN;

5.1.3.1.5. Apabila pemilihan langsung tersebut pada angka 5.1.3.1.4. mengalami kegagalan karena tidak ada Penyedia Barang/Jasa yang mendaftar atau tidak ada yang mengambil dokumen penilaian kualifikasi atau tidak ada yang menyampaikan dokumen penilaian kualifikasi atau tidak ada yang lulus penilaian kualifikasi atau tidak ada yang mengambil Dokumen Tender atau tidak ada yang menghadiri rapat penjelasan atau tidak ada yang menyampaikan penawaran, atau setelah dilakukan evaluasi penawaran yang masuk namun tidak ada yang lulus evaluasi teknis, atau harga penawaran hasil negosiasi masih lebih tinggi dibanding HPS/OE atau

HPS/OE yang telah dikoreksi, maka proses Tender dinyatakan batal; dan

5.1.3.1.6. Dalam tahap evaluasi harga diberikan Preferensi Harga berdasarkan capaian TKDN dan status perusahaan, tata cara perhitungannya sesuai ketentuan yang berlaku dalam pedoman ini.

5.1.3.2. Untuk Tender barang kategori non-APDN dengan nilai pengadaan sampai dengan Rp2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus juta rupiah) atau sampai dengan US$250,000.00 (dua ratus lima puluh ribu dolar Amerika Serikat), tidak mempersyaratkan batasan minimal TKDN dan tidak memperhitungkan Preferensi Harga berdasarkan TKDN dan status perusahaan.

5.2. Pengadaan Jasa

5.2.1. Diikuti oleh Penyedia Barang/Jasa yang memenuhi syarat dan ketentuan dalam Bab III angka 3.

5.2.2. Untuk Tender Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Lainnya untuk nilai lebih dari Rp2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus juta rupiah) atau lebih dari US$250,000.00 (dua ratus lima puluh ribu dolar Amerika Serikat) mengikuti ketentuan sebagai berikut:

5.2.2.1. Batasan minimal TKDN yang harus dipenuhi oleh Penyedia Barang/Jasa adalah 35% (tiga puluh lima persen).

5.2.2.2. Besaran persentase batasan minimal TKDN yang dimaksud dalam angka 5.2.2.1. dapat ditetapkan lebih tinggi atau lebih rendah dari 35% (tiga puluh lima persen) namun serendah-rendahnya 5% (lima persen) dan tetap mempertimbangkan prinsip dasar rantai suplai, dengan ketentuan sebagai berikut:

5.2.2.2.1. Sesuai batasan minimal TKDN yang disepakati dalam Daftar Pengadaan (Procurement List);

5.2.2.2.2. Berdasarkan daftar kemampuan pencapaian minimum TKDN yang dikeluarkan oleh SKK Migas;

5.2.2.2.3. Data lampau dari kegiatan pengadaan sebelumnya dalam waktu dua tahun terakhir baik di KKKS bersangkutan atau KKKS lain; atau

5.2.2.2.4. Sesuai dengan kondisi kemampuan pasar dengan syarat memenuhi kriteria bahwa di dalam negeri:

5.2.2.2.4.1. Tidak tersedia fasilitas atau peralatan utama yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan;

5.2.2.2.4.2. Tidak ada satupun perusahaan yang mampu atau memiliki teknologi untuk mengerjakan pekerjaan;

5.2.2.2.4.3. Tidak ada perusahaan yang memiliki lisensi atau hak paten yang diperlukan; atau

5.2.2.2.4.4. Tidak ada tenaga kerja yang dibutuhkan. 5.2.3. Apabila pada pelelangan awal tersebut disyaratkan batasan minimal TKDN

35% (tiga puluh lima persen) atau lebih dari 35% (tiga puluh lima persen) mengalami kegagalan yang disebabkan Penyedia Barang/Jasa yang mendaftar atau mengambil dokumen penilaian kualifikasi atau menyampaikan dokumen penilaian kualifikasi atau lulus penilaian kualifikasi atau mengambil Dokumen Tender atau menghadiri rapat penjelasan atau yang menyampaikan penawaran kurang dari tiga, atau dalam hal penawaran yang masuk minimal tiga namun tidak ada yang lulus evaluasi teknis, atau harga penawaran hasil negosiasi masih lebih tinggi dibanding HPS/OE atau HPS/OE yang telah dikoreksi, maka proses selanjutnya dilakukan Tender ulang menggunakan metode pelelangan umum dengan persyaratan:

5.2.3.1. Komitmen TKDN minimal 30% (tiga puluh persen); atau

5.2.3.2. Dalam hal pelelangan awal, terdapat tiga Peserta Tender yang lulus tahap evaluasi teknis, dalam penawarannya menyatakan komitmen TKDN lebih dari 30% (tiga puluh persen), maka batasan minimal TKDN yang dipersyaratkan adalah nilai TKDN terendah yang sanggup dipenuhi oleh Peserta Tender yang lulus evaluasi teknis dimaksud.

5.2.4. Apabila pada pelelangan awal ditetapkan syarat minimum TKDN kurang dari 35% (tiga puluh lima persen) dan mengalami kegagalan yang disebabkan Penyedia Barang/Jasa yang mendaftar atau mengambil dokumen penilaian kualifikasi atau menyampaikan dokumen penilaian kualifikasi atau lulus penilaian kualifikasi atau mengambil Dokumen Tender atau menghadiri rapat

penjelasan atau yang menyampaikan penawaran kurang dari tiga, atau dalam hal penawaran yang masuk minimal tiga namun tidak ada yang lulus evaluasi teknis atau harga penawaran hasil negosiasi masih lebih tinggi dibanding HPS/OE atau HPS/OE yang telah dikoreksi, maka proses selanjutnya dilakukan pelelangan ulang menggunakan metode pelelangan umum dengan persyaratan:

5.2.4.1. Komitmen TKDN minimal 5% (lima persen); atau

5.2.4.2. Dalam hal pelelangan awal, terdapat tiga Peserta Tender yang lulus tahap evaluasi teknis, dalam penawaran komersial menyatakan komitmen TKDN lebih dari 5% (lima persen), maka batasan minimal TKDN yang dipersyaratkan adalah nilai TKDN terendah yang sanggup dipenuhi oleh Peserta Tender yang lulus evaluasi teknis dimaksud.

5.2.5. Apabila pada pelelangan ulang tersebut pada angka 5.2.3. diperoleh Penyedia Barang/Jasa yang mendaftar atau mengambil dokumen penilaian kualifikasi atau menyampaikan dokumen penilaian kualifikasi atau lulus penilaian kualifikasi atau mengambil Dokumen Tender atau menghadiri rapat penjelasan atau yang menyampaikan penawaran kurang dari tiga Panitia Tender melakukan tahapan Tender selanjutnya dengan melakukan evaluasi terhadap penawaran yang masuk.

5.2.6. Apabila pada pelelangan ulang tersebut pada angka 5.2.3. dan 5.2.5. mengalami kegagalan karena tidak ada Penyedia Barang/Jasa yang mendaftar atau tidak ada yang mengambil dokumen penilaian kualifikasi atau tidak ada yang menyampaikan dokumen penilaian kualifikasi atau tidak ada yang lulus penilaian kualifikasi atau tidak ada yang mengambil Dokumen Tender atau tidak ada yang menghadiri rapat penjelasan atau tidak ada yang menyampaikan penawaran, atau setelah dilakukan evaluasi penawaran yang masuk namun tidak ada yang lulus evaluasi teknis, atau harga penawaran hasil negosiasi masih lebih tinggi dibanding HPS/OE atau HPS/OE yang telah dikoreksi, maka proses Tender dilanjutkan menggunakan metode pemilihan langsung dengan batasan minimal TKDN 15% (lima belas persen).

5.2.7. Apabila pada pelelangan ulang tersebut pada angka 5.2.6. diperoleh Penyedia Barang/Jasa yang mendaftar atau mengambil dokumen penilaian kualifikasi atau menyampaikan dokumen penilaian kualifikasi atau lulus penilaian

kualifikasi atau mengambil Dokumen Tender atau menghadiri rapat penjelasan atau yang menyampaikan penawaran kurang dari tiga, Panitia Tender melakukan tahapan Tender selanjutnya.

5.2.8. Apabila pada pelelangan ulang tersebut pada angka 5.2.4. dan 5.2.2.7. mengalami kegagalan karena tidak ada Penyedia Barang/Jasa yang mendaftar atau tidak ada yang mengambil dokumen penilaian kualifikasi atau tidak ada yang menyampaikan dokumen penilaian kualifikasi atau tidak ada yang lulus penilaian kualifikasi atau tidak ada yang mengambil Dokumen Tender atau tidak ada yang menghadiri rapat penjelasan atau tidak ada yang menyampaikan penawaran, atau setelah dilakukan evaluasi penawaran yang masuk namun tidak ada yang lulus evaluasi teknis, atau harga penawaran hasil negosiasi masih lebih tinggi dibanding HPS/OE atau HPS/OE yang telah dikoreksi, maka proses lelang ulang dinyatakan gagal dan dilanjutkan dengan menggunakan metode pemilihan langsung dengan tidak ada persyaratan batasan minimal TKDN.

5.2.9. Apabila pada pemilihan langsung tersebut pada angka 5.2.8. mengalami kegagalan yang disebabkan Penyedia Barang/Jasa yang mendaftar atau mengambil dokumen penilaian kualifikasi atau menyampaikan dokumen penilaian kualifikasi atau lulus penilaian kualifikasi atau mengambil Dokumen Tender atau menghadiri rapat penjelasan atau yang menyampaikan penawaran kurang dari yang dipersyaratkan, Panitia Tender melakukan proses tahapan selanjutnya.

5.2.10. Apabila pemilihan langsung tersebut pada angka 5.2.6. dan 5.2.8. mengalami kegagalan karena tidak ada Penyedia Barang/Jasa yang mendaftar atau tidak ada yang mengambil dokumen penilaian kualifikasi atau tidak ada yang menyampaikan dokumen penilaian kualifikasi atau tidak ada yang lulus penilaian kualifikasi atau tidak ada yang mengambil Dokumen Tender atau tidak ada yang menghadiri rapat penjelasan atau tidak ada yang menyampaikan penawaran, atau setelah dilakukan evaluasi penawaran yang masuk namun tidak ada yang lulus evaluasi teknis, atau harga penawaran hasil negosiasi masih lebih tinggi dibanding HPS/OE atau HPS/OE yang telah dikoreksi, maka proses Tender dinyatakan batal.

5.2.11. Dalam tahap evaluasi harga diberikan Preferensi Harga berdasarkan capaian TKDN dan status perusahaan, tata cara perhitungannya sesuai ketentuan yang berlaku dalam pedoman ini.

5.2.12. Untuk Tender Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Lainnya dengan nilai pengadaan sampai dengan Rp2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus juta rupiah) atau sampai dengan US$250,000.00 (dua ratus lima puluh ribu dolar Amerika Serikat), pada proses awalnya dilakukan dengan metode pelelangan umum dengan tidak mempersyaratkan batasan minimal TKDN dan tidak memperhitungkan Preferensi Harga berdasarkan TKDN dan status perusahaan.

5.3. Ketentuan Khusus Jasa Konsultansi

Khusus untuk Jasa Konsultansi diberlakukan ketentuan sebagai berikut:

5.3.1. Jasa Konsultansi dapat dilakukan untuk semua kegiatan sesuai subbidang usaha pada lampiran PQ-03, antara lain meliputi jasa perencanaan konstruksi, jasa pengawasan konstruksi, jasa survei, jasa pengujian, jasa studi makro/mikro, jasa studi bidang produksi dan industri, Jasa Konsultansi operasi, jasa pemeliharaan serta rehabilitasi, jasa informasi, jasa manajemen, jasa K3LL, penelitian, serta jasa pelayanan profesi lainnya.

5.3.2. Jasa Konsultansi merupakan layanan jasa profesional untuk mencapai sasaran tertentu yang hasil akhirnya berbentuk piranti lunak, usulan atau rekomendasi sebagai hasil analisis data dan/atau keadaan, disusun secara sistimatis berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang ditetapkan oleh Pengguna Barang/Jasa.

5.3.3. Jasa Konsultansi harus bersifat tidak rutin dengan jangka waktu tertentu dan mengutamakan konsultan dalam negeri.

5.3.4. Untuk Tender Jasa Konsultansi mengikuti ketentuan angka 5.2.1. s.d. 5.2.11. tanpa ada batasan nilai.

5.3.5. Perusahaan Asing dapat mengikuti pengadaan dengan nilai lebih dari Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah) atau lebih besar dari US$1,000,000.00 (satu juta dolar Amerika Serikat) dengan kewajiban bekerjasama dalam bentuk Konsorsium atau sub Kontrak dengan Perusahaan Dalam Negeri dan/atau Perusahaan Nasional yang dituangkan dalam bentuk perjanjian dan menjadi bagian dari dokumen penawaran serta menjadi salah satu unsur perikatan dalam Kontrak.

5.3.6. Jasa Konsultansi harus dilaksanakan di Indonesia, kecuali untuk kegiatan yang belum dapat atau tidak mungkin dilaksanakan di Indonesia, namun sebelumnya harus dikonsultasikan dengan fungsi teknis SKK Migas.

5.3.7. Evaluasi penawaran Jasa Konsultansi menggunakan sistem evaluasi kualitas atau sistem evaluasi kualitas teknis dan harga atau sistem evaluasi harga terendah. Sistem evaluasi penawaran yang digunakan harus dicantumkan dalam Dokumen Tender.

5.3.8. Pengadaan Jasa Kosultansi perorangan harus dilakukan kepada konsultan perorangan WNI. Metode Tender untuk Jasa Kosultansi perorangan dapat dilakukan melalui penunjukan langsung dengan mempertimbangkan faktor kewajaran harga serta memenuhi salah satu persyaratan sebagai berikut: 5.3.8.1. Pelaksanaan pekerjaan tidak memerlukan kerja kelompok (team

work) untuk penyelesaiannya;

5.3.8.2. Jasa Konsultansi tersebut bukan merupakan proyek/kegiatan secara utuh yang berdiri sendiri;

5.3.8.3. Pekerjaan hanya memungkinkan dilakukan oleh orang yang ahli di bidangnya (spesialis); atau

5.3.8.4. Jasa Konsultansi tersebut merupakan tugas khusus untuk memberikan masukan/saran (advice) dalam pelaksanaan proyek/ kegiatan.

5.3.9. Metode evaluasi yang dipergunakan adalah menggunakan sistem evaluasi

Dalam dokumen PTK 007 Revisi Tahun 2015 (Halaman 142-155)