• Tidak ada hasil yang ditemukan

Seperti ibadah-ibadah yang lain, dalam salat Jumat terdapat beberapa ketentuan yang mengaturnya. Di antaranya, syarat wajib, syarat sah, rukun, sunah, dan hal-hal yang menyebabkan seseorang boleh meninggalkannya. Pada dasarnya pelaksanaan salat Jumat sama seperti ibadah salat wajib lainnya. Salat Jumat kita kerjakan sebanyak dua rakaat yang dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri salam. Akan tetapi, ada juga beberapa rukun dan syarat tertentu yang tidak kita temukan pada salat-salat yang lain.

1. Syarat Wajib Salat Jumat

Seseorang yang melakukan salat Jumat harus memenuhi syarat wajib yang telah ditentukan oleh syariat. Syarat wajib tersebut antara lain sebagai berikut.

a. Beragama Islam.

b. Berjenis kelamin laki-laki (wanita tidak wajib melakukan salat Jumat).

c. Sudah balig.

Ada beberapa masjid yang ketika salat Jumat berlangsung diikuti oleh jamaah perempuan. 1. Bagaimana ketentuan hukum orang perempuan

yang mengikuti salat Jumat?

2. Berapa rakaat mereka dalam mengerjakan salat Jumat?

3. Apakah mereka masih wajib mengerjakan salat Zuhur?

Jawablah kedua pertanyaan tersebut dalam selembar kertas dan kumpulkan hasilnya kepada Bapak atau Ibu Guru!

d. Berakal (tidak gila).

e. Sehat (tidak dalam keadaan sehat). f. Bermukim (bukan musafir).

2. Syarat Sah Salat Jumat

Selain memenuhi ketentuan syarat wajib di atas, pada saat kita melaksanakan salat Jumat juga harus memenuhi syarat sah. Syarat sah tersebut sebagai berikut.

a. Dilaksanakan pada waktu Zuhur.

b. Dilaksanakan di tempat yang menetap, seperti di kota atau perkampungan. Jadi, salat Jumat tidak harus kita lakukan ketika di tengah perjalanan atau di tempat pengungsian sementara.

c. Dilakukan dengan berjamaah. d. Didahului dengan dua khotbah. (Ensiklopedi Islam 4. 1994: halaman 230)

3. Rukun Salat Jumat

Setelah syarat wajib dan syarat sah kita penuhi dengan sempurna, yang perlu kita perhatikan sekarang adalah rukun salat Jumat. Rukun salat Jumat menurut para ulama hanya ada dua macam, yaitu khotbah dan salat.

Khotbah salat Jumat dilaksanakan dua kali sebelum salat kita kerjakan. Selanjutnya, salat jumat tersebut kita kerjakan sebanyak dua rakaat, sebagaimana hadis Rasulullah yang disampaikan Umar bin Khattab: "Salat Jumat itu dua rakaat secara sempurna, bukan karena diringkas." (HR. Ah.mad bin .Hanbal, an-Nasa-'i, dan Ibnu Ma-jah)

4. Khotbah Jumat

Khotbah Jumat memiliki kedudukan yang sangat penting dalam ibadah salat Jumat. Ia merupakan salah satu rukun yang menyatu dengan salat Jumat. Permulaan salat Jumat juga terjadi ketika khatib naik mimbar untuk berkhotbah. Oleh karena itu, sangat keliru jika kita menganggap bahwa rangkaian salat Jumlah dimulai setelah iqamah. Apalagi jika menganggap khotbah Jumat tidak penting sehingga boleh kita tinggalkan.

Ketika khotbah berlangsung, seluruh jamaah diharuskan mendengarkannya dengan tekun. Kita tidak boleh berbicara sendiri pada saat khatib sedang berkhotbah. Sedemikian seriusnya perintah mendengarkan khotbah hingga mengingat-kan orang yang berbicara saat khotbah berlangsung pun dilarang. Termasuk berkata ”diamlah”, meskipun itu kita lakukan dengan maksud baik. Perhatikan hadis Rasulullah sebagai berikut.

Sumber: Dokumen Penerbit

▲Gambar 12.1

Salat Jumat selalu didahului dengan khotbah Jumat.

Ketentuan Khotbah Jumat

5. Sunah Salat Jumat

Sunah salat Jumat berarti amalan yang jika kita kerjakan akan mendapatkan pahala, tetapi jika kita tinggalkan salat Jumatnya tetap sah. Setiap orang pasti menginginkan ibadah yang dijalan-kannya mendapat pahala yang lebih. Demikian pula halnya dalam menjalankan ibadah salat Jumat. Berikut ini beberapa sunah salat Jumat yang diajarkan Rasulullah saw. kepada umatnya.

Adapun sunah-sunah salat Jumat tersebut sebagai berikut. a. Mandi dahulu sebelum berangkat.

b. Berhias dan memakai pakaian yang sebaik-baiknya, diutamakan yang berwarna putih.

c. Memakai wangi-wangian.

d. Memotong kuku, memotong kumis, dan rambut. e. Bersegera berangkat ke masjid.

f. Membaca Al-Qur’an atau berzikir sebelum khotbah. Lebih baik lagi jika membaca Surah al-Kahfi [18].

g. Menempatkan diri pada saf paling depan yang masih kosong. Artinya: Dari Abu Hurairah r.a., bahwa Rasulullah saw. bersabda, ”Apabila kamu berkata, ”diamlah” kepada temanmu sewaktu khatib sedang berkhotbah, sia-sialah ibadah Jumatmu.” (H.R. Muslim)

Dari sini kita dapat mengetahui bahwa kedudukan khotbah Jumat sangat penting. Jika kita yang bermaksud baik karena meng-ingatkan orang lain pun dianggap telah rusak salatnya, apalagi mereka yang berbicara dan bercanda hingga lalai mendengarkan khotbah. Demikian pula dengan orang yang tertidur ketika khotbah disampaikan, ibadah Jumatnya dianggap sia-sia. Lebih parah lagi orang yang datang ke masjid setelah khatib mulai khotbah atau dengan sengaja meninggalkan khotbah Jumat tanpa ada uzur yang dibenarkan.

1. Syarat dua khotbah sebagai berikut.

a. Dimulai setelah tergelincir matahari (masuk waktu Zuhur).

b. Dilakukan dengan berdiri bagi yang mampu. c. Duduk di antara dua khotbah.

d. Disampaikan dengan suara keras dan jelas agar dapat didengar oleh para jamaah. e. Berturut-turut, baik rukunnya, jarak

kedua-nya, atau kedua khotbah dengan salatnya. f. Khatib harus suci dari hadas dan najis. g. Khatib harus menutup aurat.

2. Rukun dua khotbah sebagai berikut.

a. Mengucapkan tahmid/pujian kepada Allah dan sanjungan kepada Nabi Muhammad. b. Membaca syahadat.

c. Berwasiat kepada jamaah agar bertakwa. d. Membaca Al-Qur’an (paling sedikit satu

ayat).

e. Mendoakan semua orang mukmin, laki-laki dan perempuan yang masih hidup maupun sudah meninggal.

Sumber: Ensiklopedi Islam 4. 1994: halaman 233

Salat Jumat merupakan kewajiban yang sangat penting dilakukan oleh muslim yang memenuhi syarat-syarat tertentu. Untuk meningkatkan pe-mahamanmu, diskusikan bersama kelompok belajar-mu beberapa pertanyaan berikut.

1. Bagaimanakah ketentuan bagi orang yang men-dapat halangan sehingga tidak men-dapat mendirikan salat Jumat? Kewajiban apa yang harus mereka kerjakan?

2. Bagaimanakah menurut pendapatmu sikap orang yang dengan sengaja terlambat men-datangi masjid sehingga khotbah selesai? 3. Bagaimana jalan keluar terbaik untuk mengatasi

jamaah yang gemar berbincang dan bergurau ketika khotbah sedang berlangsung?

Diskusikan ketiga persoalan di atas dan catatlah hasil diskusinya dalam buku kegiatan. Selanjutnya, bacakan hasilnya di depan kelas.

6. Halangan dalam Melaksanakan Salat Jumat

Setiap orang yang telah memenuhi syarat wajib salat Jumat harus melaksanakan ibadah salat Jumat. Orang yang meninggal-kan salat Jumat sebanyak tiga kali berturut-turut tanpa uzur yang dibenarkan syariat, dianggap sebagai orang munafik. Hal ini pernah disabdakan oleh Rasulullah, ”Barang siapa yang meninggalkan salat Jumat tiga kali berturut-turut tanpa uzur, dia termasuk golongan orang-orang munafik.” (H.R. .Tabra-ni)

Orang yang sedang mendapatkan uzur atau halangan boleh meninggalkan salat Jumat. Hal ini merupakan bentuk keringanan (rukhsah) dari Allah swt. Hal-hal yang dapat menjadi halangan atau uzur dalam pelaksanaan salat Jumat sebagai berikut. a. Sakit keras sehingga seseorang tidak mampu melaksanakan

salat Jumat.

b. Musafir atau dalam perjalanan jauh.

c. Hujan lebat disertai petir yang tidak memungkinkan salat Jumat dilaksanakan.

d. Cuaca yang sangat panas. Akan tetapi, pada masa sekarang hal itu jarang terjadi karena salat Jumat dilakukan biasanya di masjid, bukan di tanah lapang atau ruang terbuka.