• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Sistem Informasi DJP terhadap Kantor Pelayanan Pajak

BAB V: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

D. Peranan Sistem Informasi DJP terhadap Kantor Pelayanan Pajak

Berdasarkan data yang penulis peroleh dari hasil wawancara salah satu pegawai di bagian Seksi Pelayanan pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Maros, sehubungan dengan penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) secara elektronik e-SPT, yang penulis rangkum sebagai berikut:

Pertanyaan Jawaban

1. Sejak kapan

penggunaan fasilitas E-SPT diterapkan di Kantor Pelayanan

Kantor Pelayanan Pajak Maros baru menerapkan system penyampaian surat pemberitahuan secara elektronik (e-SPT) pada tahun 2013. Pada tahun 2013 tersebut KPP Pratama Maros telah

Pajak Pratama Maros? memperkenalkan program penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) melalui aplikasi elektronik yang dikenal dengan nama e-Filing, melihat bahwa penggunaan e-Filing memberikan keuntungan bagi semua pihak, tidak hanya bagi wajib pajak dan otoritas perpajakan saja, tapi juga ramah lingkungan (go green). Dan Jumlah penerimaan pajak Tahun 2013 di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Maros

Dengan adanya perkembangan Teknologi dan Informasi dilingkungan Direktorat Jenderal Pajak, sehubungan dengan peningkatan kualitas pelayanan kepada Wajib Pajak mengenai pelaporan Surat Pemberitahuan menggunakan media elektronik, maka dapat memberikan manfaat bagi Kantor Pelayanan Pajak antara lain :

a) Proses perekaman data dan pengarsipan menjadi lebih mudah. Hal ini disebabkan karena KPP hanya perlu melakukan merekam Induk SPT saja.

b) Pemprosesan data perpajakan menjadi lebih

cepat dan akurat, karena tidak diperlukan proses perekaman Surat Pemberitahuan (SPT) beserta lampirannya di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) karena Wajib Pajak telah menyampaikan datanya secara elektronik.

c) Pengarsipan file Wajib Pajak akan lebih mudah dan lebih cepat, karena yang diarsip hanya Induk Surat Pemberitahuan (SPT) saja, sedangkan lampiran-lampirannya sudah tersimpan dalam database Direktorat Jenderal Pajak.

Bagi wajib pajak, pelaporan dengan menggunakan e-Filing memberikan keleluasaan terkait waktu dan tempat. Wajib pajak dapat menggunakan aplikasi e-Filing kapan saja, tidak lagi terbatas pada hari dan jam kerja, karena e-Filing dapat juga diakses pada hari libur dan selepas jam kerja. Wajib pajak juga tak perlu lagi mengantri dan menghabiskan waktunya yang berharga di Kantor Pelayanan Pajak hanya untuk menunggu tanda terima SPT Tahunan. Selain itu, Wajib pajak tidak perlu menggunakan kertas dalam menyusun SPT Tahunan PPh-nya apabila

menggunakan aplikasi ini. Bandingkan dengan ketika wajib pajak melaporkan SPT Tahunan PPh-nya secara manual. Untuk melaporkan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi yang paling sederhana, 1770 SS, wajib pajak paling tidak membutuhkan dua lembar kertas. Formulir SPT Tahunan PPh Badan 1771, wajib pajak membutuhkan paling sedikit delapan lembar kertas.

Layanan melalui situs pajak, saat ini hanya dapat dipergunakan Wajib Pajak Orang Pribadi yang memenuhi kriteria untuk menyampaikan SPT Tahunan menggunakan Formulir SPT Tahunan 1770S atau Formulir SPT Tahunan 1770SS dapat menyampaikan SPT Tahunan secara e-Filing melalui website Direktorat Jenderal Pajak (www.pajak.go.id). Sedangkan Wajib Pajak yang lain dapat memanfaatkan layanan e-Filing melalui Penyedia Jasa Aplikasi. Sebelum melangkah menuju situs e-Filing (efiling.pajak.go.id).

3. Kemudahan apa yang Dimiliki dari aplikasi sistem pelaporan Surat

E-SPT memiliki beberapa kemudahan, kemudahan E-SPT adalah sebagai berikut:

a. Aplikasi E-SPT mudah dipelajari

Pemberitahuan secara elektronik (E-SPT)?

b. Ada sistem perbaikan kesalahan hitung.

c. Cukup akses melalui Website.

d. Bisa dilakukan di mana saja selama ada jaringan internet.

e. Tidak ada batas waktu karena dapat dilakukan 7x24 jam.

e-Filing juga memberikan kemudahan bagi wajib pajak dalam mengisi SPT Tahunan PPh-nya.

Wajib pajak tidak perlu lagi bingung mengisi SPT Tahunan PPh, karena wajib pajak akan dipandu oleh aplikasi ini. Dia hanya perlu menjawab pertanyaan yang muncul di layar komputer maupun tablet yang dipakai. Jangan khawatir, bagi wajib pajak yang terbiasa mengisi formulir, mereka juga tetap dapat mempergunakannya.

Untuk dapat menggunakan fasilitas E-SPT pelanggan harus dapat memenuhi syarat-syarat sebagai berikut sesuai dengan surat keputusan Direktorat Jenderal Pajak nomor: KEP-47/PJ/2008 adalah sebagai berikut:

a. Sudah terdaftar sebagai wajib pajak atau sudah memiliki NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak).

b. Memiliki Personal Computer (PC) yang

memadai dan terkoneksi internet.

c. Dalam PC tersebut telah terinstal/

menggunakan Internet Explorer (IE) versi 5.5 atau yang lebih baru.

Adapun syarat-syarat bagi Wajib Pajak dalam menikmati layanan E-SPT atau pengiriman data/penyampaian SPT secara elektronik adalah sebagai berikut:

a. Memiliki Elektronik Filing Identification Number (eFIN) yang diperoleh dari KPP.

b. Memiliki aplikasi SPT dan submission data ke ASP.

c. Digital certificate (DC) yang didapatkan setelah melakukan registrasi E-SPT.

d. Tanda tangan elektrobik atau tanda tangan digital adalah suatu informasi elektronik yang di generate oleh sistem DJP.

5. Apa hubungan antara Filing dengan E-SPT?

E-Filing adalah fasilitas yang disediakan oleh Direktorat Jenderal Pajak untuk memudahkan Wajib pajak dalam melaporkan atau cara menyampaikan Surat Pembitahuan Tahunan (SPT) secara online. Ada dua kanal yang tersedia untuk menggunakan e-Filing, yaitu: melalui Situs Pajak

(www.pajak.go.id) dan melalui Penyedia Jasa Aplikasi.

Aplikasi e-SPT atau disebut dengan Elektronik SPT adalah aplikasi yang dibuat oleh Direktorat Jenderal Pajak untuk digunakan oleh Wajib Pajak untuk kemudahan dalam menyampaikan SPT. Layanan e-SPT adalah implementasi dari PER-14/PJ/2013 yang mengatur tentang Bentuk, Isi, Tatacara Pengisian dan Penyampaian Surat Pemberitahuan Masa Pajak Penghasilan Pasal 21 dan/atau Pasal 26 serta Bentuk Bukti Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 21 dan/atau Pasal 26.

Dari hasil wawancara yang penulis peroleh dari salah satu pegawai di bagian Seksi Pelayanan pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Maros dapat di ketahui bahwa penggunaan Surat Pemberitahuan secara E-SPT ternyata memberikan kemudahan dan manfaat bagi Wajib Pajak Orang Pribadi dalam melaporkan Surat Pemberitahuan dengan cepat dan tepat. Selain itu, Wajib Pajak tidak perlu bingung dalam mengisi SPT Tahunan secara online, karena Wajib Pajak akan dipandu oleh aplikasi ini. Dia hanya perlu menjawab pertanyaan yang muncul di layar komputer.

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan mengenai Peranan Sistem Penyampaian Surat Pemberitahuan secara Elektronik e-SPT PPh Tahunan Orang Pribadi terhadap Optimalitas Pelaporan Pajak, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Maros baru menerapkan system penyampaian surat pemberitahuan secara elektronik (e-SPT) pada tahun 2013.

2. Sistem pelaporan Surat Pemberitahuan secara elektronik (e-SPT) yang baru diterapkan pada tahun 2013, bahwa wajib pajak orang pribadi sebagian besar melaporkan SPT secara manual dibandingkan dengan secara online (E-SPT).

Dari jumlah pelaporan SPT sebagian masyarakat masih melaporkan SPT secara manual. Total pelaporan SPT secara manual adalah 29.527 wajib pajak yang lebih besar dibanding menggunakan fasilitas e-SPT yang berjumlah 27 wajib pajak.

3. Faktor-faktor Wajib Pajak belum menerapkan sistem pelaporan Surat Pemberitahuan secara elektronik (e-SPT) dikarenakan masih kurangnya sosialisasi dari KPP sehingga masih banyak Wajib Pajak belum mengetahuinya.

81

B. SARAN

Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan penelitian, beberapa saran yang dapat penulis kemukakan adalah sebagai berikut:

1. Masih perlu ditingkatkan sosialisasi secara meluas mengenai penerapan e-SPT kepada Wajib Pajak oleh KPP, sehingga wajib pajak akan lebih memahami standar devisiasi diterapkannya e-SPT, tujuan serta manfaat penerapan e-SPT sehingga akan timbul kesadaran dan motivasi pada diri Wajib Pajak untuk memanfaatkan fasilitas e-SPT sebagai sarana pelaporan pajak terutang.

2. Untuk meningkatkan pemanfaatan e-SPT oleh wajib pajak, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) harus mempromosikan manfaat-manfaat yang dapat diperoleh melalui penerapan e-SPT. Dengan adanya pelayanan berbasis elektronik wajib pajak akan dapat memenuhi kewajiban perpajakannya dengan lebih cepat, lebih mudah dan lebih nyaman. Misalnya dengan mengirimkan surat atau brosur kepada wajib pajak yang isinya menjelaskan keunggulan penerapan e-system dibandingkan dengan cara konvensional. Hal ini tentu akan lebih mudah jika antara DJP dan WP telah terjalin komunikasi melalui surat elektonik.

3. Bagi Wajib Pajak yang belum memahami mengenai sistem penyampaian Surat Pemberitahuan secara elektronik (e-SPT) sebaiknya dapat menghubungi AR (Account Representatif) pada Kantor Pelayanan Pajak.

DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Keuangan Republik Indonesia. 2013. Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. Jakarta Selatan: Direktorat Jenderal Pajak.

Kementrian Keuangan, Direktorat Jenderal Pajak. 2012. Kumpulan Undang-Undang Perpajakan. Kanwil DJP SulSelBartra.

Kementerian Keuanagan Republik Indonesia. 2013. Pajak Penghasilan. Jakarta Selatan: Direktorat Jenderal Pajak.

Kementerian Keuangan Republik Indonesia. 2013. Temukan Cara Paling Mudah untuk Menyampaikan SPT Tahunan Anda. Jakarta Selatan: Direktorat Jenderal Pajak.

Mardiasmo, 2011. Perpajakan. Edisi Revisi. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset.

Resmi, Siti. 2013. Perpajakan. Teori dan kasus. Jakarta: Salemba Empat.

Rosdiana, Haula dan Irianto. 2012. Pengantar Ilmu Pajak. Jakarta: PT.

RajaGrafindo.

Suryarini, Trisni dan Tarmudji. 2012. Pajak Di Indonesia. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Wahono, Suggeng. 2012. Mengurus Pajak Itu Mudah. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Andharta, Rory. 2011. Kajian Kelayakan Pengembangan Sistem Pengolahan Data Dan Dokumen Perpajakan Di Kantor Pengolahan Data Dan Dokumen Perpajakan (Kpddp) Makasar. Tesis. Diterbitkan. Jakarta: Fakultas Ekonomi Program Magister Perencanaan Dan Kebijakan Publik Universitas Indonesia. (http://www.google.co.id, tanggal akses 04 maret 2014).

Anggraini, Nia. 2008. Evaluasi atas PelaksanaanPemeriksaan Pajak Terhadap SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Badan. Skripsi. Jakarta: Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Ilmu sosial/Akuntansi Unirversitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. (http://www.google.co.id, tanggal akses 04 maret 2014) Handoko, Priyo. 2008. Prosedur Penerimaan dan Pengolahan Surat

Pemberitahuan (SPT) Tahunan PPh Orang Pribadi Di KPP Pratama Semarang Tengah Satu. Kertas Karya. Diterbitkan. Semarang: Program Studi D3 Perpajakan Fakultas Ekonom Unirversitas Katolik Soegijapranata.

(http://www.google.co.id, tanggal akses 12 februari 2014).

83

Novarina, Ayu Ika. 2005. Implementasi Electronic Filing System (E-Filing) Dalam Praktik Penyampaian Surat Pemberitahuan (Spt) Di Indonesia.

Tesis. Diterbitkan. Semarang: Program Studi Pasca Sarjana Magister Kenotariatan Universitas Diponegoro. (http://www.google.co.id, tanggal akses 15 Maret 2014).

Ramadhan, Fajar. 2010. Pengaruh Manfaat dan Kemudahan E-SPT Terhadap Penggunaan Fasilitas E-SPT Oleh Wajib Pajak Pribadi. Jakarta: Jurusan Akuntansi/Perpajakan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. (http://www.google.co.id, tanggal akses 15 Maret 2014).

Ristandi, Andi. 2006. Tinjauan Sistem Informasi Perpajakan (Sip) Terhadap Pelayanan Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak Makassar Selatan. Skripsi.

Diterbitkan. Makassar: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Makassar Stiem Bongaya Makassar. (http://www.google.co.id, tanggal akses 01 februari 2014).

Rochmah. 2010. Analisis Perbandingan Sebelum dan Sesudah Penggunaan Inranet Berdasarkan Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak (SIDJP) Terhadap Penerimaan Pajak. Skripsi. Diterbitkan. Jakarta: Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. (http://www.google.co.id, tanggal akses 15 Maret 2014).

www.pajak.go.id

Zulfikar. 2013. Analisa Sistem Penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) Secara Elektronik Dengan E-spt PPH dan Dampaknya Terhadap Optimalisasi Pelaporan Pajak. Karya Tulis Ilmiah. Diterbitkan. Banda Aceh: Program Studi D-III Komputerisasi Akuntansi Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Computer Stmik U’budiyah Indonesia.

(http://www.google.co.id, tanggal akses 12 Februari 2014).

Mulai menempuh pendidikan formal di SD NEGERI 104 JALAJJA dan tamat pada tahun 2003 ,selanjutnya melanjutkan pendidikan di SMP NEGERI 1 BONE PUTE dan tamat pada tahun 2007, setelah itu melanjutkan pendidikan di SMA NEGERI 1 BURAU dan tamat pada tahun 2010, kemudian pada tahun 2010 melanjutkan pendidikan di Universitas Muhammadiyah Makassar jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis.

Dalam skripsi ini peneliti mengambil judul “Peranan Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak dalam Pengelolaan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan PPh Orang Pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Maros”.

Dokumen terkait