• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV: GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

C. Visi dan Misi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Maros

Menjadi Institusi pemerintah di daerah penghimpun pajak Negara yang terbaik di wilayah Sulawesi.

b) Misi

Memberi pelayanan terbaik dengan memperhatikan kearifan lokal dalam menyelenggarakan fungsi administrasi perpajakan dan menerapkan UU perpajakan secara adil dalam rangka membiayai penyelenggara Negara demi kemakmuran rakyat.

D. Tugas dan Tanggung Jawab Tiap-tiap Bagian yaitu:

a) Kepala Kantor

- Menetapkan rencana pengamanan penerimaan pajak berdasarkan potensi pajak, perkembangan kegiatan ekonomi keuangan dan realisasi penerimaan tahun lalu.

- Menetapkan rencana pencarian data strategis dan potensial dalam rangka intensifikasi perpajakan.

- Mengarahkan pengolahan data yang sumber datanya strategis dan potensial dalam rangka intensifikasi perpajakan.

- Mengarahkan pembuatan risala perincian dasar pengenaan pemotongan atau pemungutan pajak atas permintaan wajib pajak berdasarkan hasil perhitungan ketetapan pajak.

- Menjamin pengolahan data guna menyajikan informasi perpajakan.

b) Sub. Bagian Umum

- Menatausahakan berkas data kepegawaian

- Menatausahakan berkas dan data keuangan dan kebendaharaan - Menatausahakan berkas dan laporan kerumah tanggaan

- Menyiapkan sarana dan prasarana perkantoran.

c) Seksi Pelayanan

- Menatausahakan berkas dan kearsipan Wajib Pajak

- Melayani penerbitan NPWP dan pengukuhanpengusaha kena pajak (PKP) - Menatausahakan penerbitan surat ketetapan pajak dan surat tagihan pajak.

d) Seksi pengolahan data dan informasi

- Bertanggung jawab atas jaringan teknologi informasi kantor

- Menatausahakan seluruh data dan informasi mengenai Wajib Pajak - Menatausahakan data masukan dan keluaran.

e) Seksi Penagihan

- Menatausahakan berkas dan data piutang pajak - Melakukan penagihan aktif

f) Seksi Ekstensifikasi perpajakan

- Melakukan penggalian data dan potensi perpajakan orang pribadi atau badan yang belum terdaftar sebagai Wajib Pajak

- Menatausahakan berkas dan data penggalian potensi - Melakukan pemutahiran data asset property Wajib Pajak.

g) Seksi Pengawasan dan konsultasi Perpajakan

- Melakukan pengawasan terhadap kepatuhan wajib pajak - Melayani konsultasi perpajakan dari wajib pajak

- Melakukan penggalian data dan potensi dari wajib pajak.

h) Seksi Pemeriksaan dan Kepatuhan Internal

- Menatausahakan pelaksanaan pemeriksaan pajak

- Melaksanakan fungsi pemantauan terhadap pelaksanaan standart operation procedures (SOP).

i) Kelompok Jabatan Fungsional

1. Melakukan pemeriksaan pajak yang meliputi:

- Pemeriksaan lengkap dalam rangka penagihan.

- Pemeriksaan sederhana dalam rangka penagihan.

2. Melakukan tanggapan PBB

- Pendataan PBB dan tanggapan objek/subjek pajak.

- Melaksanakan ekstensifikasi WP orang pribadi/ badan.

E. Struktur Organisasi KPP Maros

KPP Pratama Maros, memiliki struktur organisasi. Terlihat pada (gambar 4.1):

60

61

A. Reformasi Perpajakan (Tax Reform) dalam Praktik Penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT)

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Maros, ditemukan berbagai terobosan yang terkait dengan aplikasi Teknologi Informatika dalam kegiatan perpajakan. Terobosan penggunaan sarana elektronik (e-System) ini tidak lain adalah sebagai bagian dari reformasi perpajakan (tax reform), khususnya dibidang administrasi perpajakan, dengan tujuan untuk memudahkan, meningkatkan serta mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat sebagai Wajib Pajak.

Reformasi perpajakan adalah perubahan yang mendasar disegala aspek perpajakan. Reformasi pajak dilakukan agar sistem perpajakan akan lebih efektif dan efisien, sejalan dengan perkembangan globalisasi dan menuntut daya saing tinggi dengan negara lain.

Reformasi perpajakan dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) pada tahun 2002 sampai dengan akhir Februari 2009. Reformasi perpajakan menitikberatkan pada tiga hal utama, yakni modernisasi administrasi perpajakan, reformasi kebijakan, serta intensifikasi dan ekstensifikasi.

Hasil yang telah dicapai dari reformasi perpajakan memberikan banyak manfaat bagi Wajib Pajak. Salah satunya adalah konsep one stop service, yaitu pelayanan oleh petugas Account Representative. Manfaat lainnya yang tak kalah bermanfaat adalah pemanfaatan teknologi informasi dalam layanan filing,

e-61

SPT, e-registration, dan pembentukan call center. Reformasi perpajakan ini ditutup dengan Sunset Policy sebagai implementasi dari ekstensifikasi perpajakan.

Reformasi perpajakan yang telah berhasil dilalui dengan baik ini perlu terus ditindaklanjuti.

Seperti diketahui, teknologi dan informasi sekarang berkembang dengan sangat cepat. Sebagian besar masyarakat Indonesia sekarang sudah tidak asing lagi dengan internet dan menjadikan internet sebagai kebutuhan tidak hanya untuk mencari informasi tetapi juga untuk melakukan bisnisnya.

Di era teknologi modern ini, di mana manusia menginginkan segala sesuatu serba mudah dan instan, Direktorat Jenderal Pajak dengan cerdas menangkap keinginan wajib pajak dengan menciptakan inovasi baru dalam pelaporan penghitungan pajak melalui teknologi internet. Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada wajib pajak dan atau pengusaha kena pajak untuk mendaftarkan diri dan atau melaporkan kegiatan usahanya melalui internet yang terhubung langsung on-line dengan Direktorat Jenderal Pajak.

Dalam hal pelaporan surat pemberitahuan (SPT), secara umum yang selama ini dilakukan adalah dengan menyampaikan langsung ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP), atau dikirim melalui pos tercatat. Namun sesuai pasal 6 ayat (2) Undang-Undang Ketentuan Umum Tata Cara Perpajakan (UU KUP) menyatakan bahwa SPT dapat disampaikan dengan cara lain.

Peningkatan dengan mengedepankan pelayanan ini terlihat dengan terus dikembangkannya administrasi perpajakan modern melalui Teknologi Informasi di berbagai aspek kegiatan seperti dalam hal penyampaian Surat Pemberitahuan

melalui media elektronik. Sehubungan dengan hal tersebut maka Direktur Jenderal Pajak telah mengeluarkan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-47/PJ./2008 dan KEP-06/PJ./2009 tentang Penyampaian Surat Pemberitahuan secara elektronik (e-SPT) atau juga dikenal dengan e-Filing.

Berbeda dengan surat pemberitahuan manual, dengan E-SPT akan menjadi lebih mudah dan cepat. Penyampaian surat pemberitahuan secara elektronik dapat dilakukan selama 24 jam sehari dan 7 hari seminggu. Standar waktu yang digunakan untuk menentukan saat diterimanya surat pemberitahuan secara elektronik adalah waktu Indonesia bagian barat. Surat pemberitahuan secara elektronik pada akhir batas waktu penyampaian surat pemberitahuan yang jatuh pada hari libur, dianggap disampaikan tepat waktu. Surat pemberitahuan dianggap telah diterima dan tanggal penerimaan secara elektronik, sepanjang wajib pajak telah memenuhi kewajiban menyampaikan induk SPT yang memuat tanda tangan basah (bila ada).

Bagi Direktorat Jenderal Pajak, penggunaan aplikasi e-Filing juga meningkatkan efisiensi penggunaan anggaran. Anggaran pengadaan maupun pemeliharaan berkas dapat dikurangi. Demikian pula anggaran untuk mencetak formulir SPT Tahunan dapat diminimalkan. Dari sisi sumber daya manusia, Direktorat Jenderal Pajak yang saat ini sedang kekurangan pegawai dapat memaksimalkan pegawai yang ada untuk meningkatkan pelayanan lain, melakukan penggalian potensi perpajakan dan melakukan penegakan hukum di bidang perpajakan.

B. Peranan Sistem Informasi DJP dalam pengelolaan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi

Dalam pengembangan implementasi SIDJP terbagi menjadi beberapa sub sistem, salah satu diantaranya adalah e-filling / e-SPT merupakan suatu layanan yang disediakan oleh DJP agar wajib pajak dapat menyampaikan suatu pemberitahuan SPT pajak beserta lampirannya dengan sistem online dan real time melalui sebuah perusahaan penyedia jasa aplikasi (ASP) yaitu pajakku.com dengan menggunakan jalur internet. Agar membantu para wajib pajak untuk menyediakan fasilitas pelaporan SPT secara elektronik via internet kepada wajib pajak, sehingga Wajib Pajak Orang Pribadi dapat melakukannya dari lokasi kantornya atau tempat usahanya. Hal ini akan dapat membantu memangkas biaya dan waktu yang dibutuhkan oleh Wajib Pajak untuk mempersiapkan, memproses, dan melaporkan SPT ke kantor pajak secara benar dan tepat waktu.

Elektronik SPT atau e-SPT adalah aplikasi yang dibuat oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang digunakan oleh Wajib Pajak untuk kemudahan menyampaikan SPT. Menurut DJP, Manfaat atau kelebihan yang dapat dirasakan oleh Wajib Pajak Orang Pribadi, antara lain:

1. Efesiensi waktu dan biaya

a) Pelaporan Surat Pemberitahuan dapat dilakukan secara cepat dan aman.

b) Penyampaian SPT memungkinkan dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja selama 24 jam (walaupun hari libur) secara online.

c) Pelaporan tidak perlu dilakukan dengan mendatangi dan mengikuti antrian di Kantor Pelayanan Pajak.

d) Wajib Pajak dapat mengurangi biaya karena hanya mencetak Induk Surat Pemberitahuan saja.

2. Mudah dan akurat

Aplikasi yang disediakan mudah dan akurat karena penjumlahan atau penghitungan data Surat Pemberitahuan dilakukan secara otomatis dengan menggunakan komputer.

3. Aman

Data laporan pajak akan diolah dengan menggunakan sertifikat (Digital Certificate) yang didapatkan Wajib Pajak langsung dari Direktorat Jenderal Pajak sehingga hanya dapat dibuka/dibaca oleh pihak yang berwenang (Wajib Pajak).

C. Perbandingan Pelaporan E-SPT dan SPT Tabel. 5.1

Laporan Pengolahan Data SPT Tahunan Orang Pribadi Tahun 2013

-Sumber : Monitoring Seksi pelayanan KPP Pratama Maros

Dapat dijelaskan bahwa, SPT Nihil adalah SPT yang menunjukkan jumlah pokok pajak sama besarnya dengan jumlah kredit pajak atau karena pajak tidak terutang serta tidak ada kredit pajak. Sedangkan SPT kurang bayar adalah SPT

yang menunjukkan besarnya jumlah pokok pajak, jumlah kredit pajak, jumlah kekurangan pembayaran pokok pajak dan jumlah pajak yang masih harus dibayar.

SPT lebih bayar adalah SPT yang menunjukkan adanya jumlah kelebihan pembayaran pajak karena jumlah pokok pajak lebih besar dari pada pajak yang terutang/ seharusnya tidak terutang.

Berdasarkan tabel 5.1 pada tahun 2013, wajib pajak orang pribadi sebagian besar melaporkan SPT secara manual dibandingkan dengan secara online (E-SPT). Dari jumlah pelaporan SPT sebagian masyarakat masih melaporkan SPT secara manual. Total pelaporan SPT secara manual adalah 29.527 wajib pajak yang lebih besar dibanding menggunakan fasilitas e-SPT yang berjumlah 27 wajib pajak.

Dari penggunaan fasilitas E-SPT oleh wajib pajak orang pribadi dapat disimpulkan bahwa pemerintah harus lebih dapat mensosialisasikan E-SPT lebih lanjut guna peningkatan jumlah wajib pajak pribadi. Pemerintah juga perlu memfasilitasi pendaftaran E-SPT jaringan via internet serta buku panduan khusus agar dapat memudahkan wajib pajak untuk melaporkan dan menghitung.

Sumber : Direktorat Jenderal Pajak

Dari gambaran flowchart Tata Cara Penerimaan Dan Pengolahan SPT Tahunanan tersebut dapat dijelaskan bahwa:

A. Petugas penerima SPT pada TPT/Pojok Pajak/ Mobil Pajak/ Drop Box mempunyai tugas:

1) Menerima SPT Tahunan/ e -SPT Tahunan yang disampaikan langsung oleh Wajib Pajak dalam amplop tertutup yang di atasnya ditulis :- NPWP;-Nama WP;- Tahun Pajak; -Status SPT (Nihil/Kurang Bayar/Lebih Bayar);-Nomor Telepon. KPP dapat menyediakan amplop jika Wajib Pajak memintanya. Guna mempercepat pelayanan, pada TPT/Pojok Pajak/Mobil Pajak/ Drop Box disediakan stempel/cap yang berisi informasi diatas untuk dibubuhkan diamplop.

2) Menuliskan NPWP Wajib Pajak pada lembar “untuk Wajib Pajak”, membubuhkan stempel KPP, tanggal penerimaan, nama, NIP dan tanda tangan pada Tanda Terima sebagaimana pada Lampiran II.1.

3) Memberikan Tanda Terima (Bagian Untuk Wajib Pajak ) kepada Wajib Pajak, dan menempelkan bagian lain (Bagian Untuk Ditempelkan pada Amplop ) pada amplop SPT Wajib Pajak. Bagian arsip disimpan untuk diserahkan kepada Kepala Seksi Pelayanan.

4) Memisahkan antara SPT Tahunan/ e -SPT Tahunan Wajib Pajak yang terdaftar pada KPP sendiri dengan Wajib Pajak yang terdaftar pada KPP lain, serta perstatus SPT (KB, N dan LB) dan perjenis Wajib Pajak (Orang Pribadi dan Badan).

5) Membuat Berita Acara Serah Terima Berkas Penerimaan SPT melalui TPT/ Pojok Pajak/ Mobil pajak/ Drop Box sebagaimana pada Lampiran II.2.

6) Menyerahkan SPT Tahunan/ e -SPT Tahunan yang diterima dan Berita Acara Serah Terima Berkas Penerimaan SPT kepada Petugas Seksi Pelayanan.

B. Pelaksana Seksi Pelayanan mempunyai tugas:

1) Menerimadan meneliti SPT dan Berita Acara Serah Terima SPT Tahunan/ e -SPT Tahunan dari Petugas Penerima SPT, selanjutnya meneruskan ke Kepala Seksi Pelayanan untuk ditandatangani.

2) Merekam Tanda Terima dan informasi Wajib Pajak pada amplop kedalam aplikasi pengawasan Drop Box .

3) Mengelompokkan SPT Tahunan/ e-SPT Tahunan (termasuk SPT yang diterima dari KPP lain) berdasarkan tempat Wajib Pajak terdaftar.

4) Dari hasil pengelompokan SPT pada angka 3, atas SPT Tahunan/ e-SPT Tahunan Sendiri dibuatkan Daftar Nominatif Pengiriman SPT Wajib Pajak Sendiri sebagaimana Lampiran II.12 untuk kemudian dilakukan penelitian kelengkapan SPT.

5) Dari hasil penelitian kelengkapan SPT,

a) SPT Tahunan/ e -SPT Tahunan yang dinyatakan lengkap, dicetak Daftar Nominatif SPT Lengkap sebagaimana Lampiran II.8 dan diteruskan ke Petugas TPT untuk dilakukan perekaman penerimaan SPT; dan

b) SPT Tahunan/ e -SPT Tahunan yang tidak lengkap, dibuatkan Lembar Penelitian Ketidaklengkapan SPT Tahunan sebagaimana Lampiran II.10.a atau Lampiran II.10. buntuk disatukan dengan masing-masing SPT yang tidak lengkap selanjutnya diteruskan ke Account Representative bersama dengan Daftar Nominatif SPT Tidak Lengkap sebagaimana Lampiran II.9.

6) Dari hasil pengelompokan SPT pada angka 3, atas SPT Tahunan/ e -SPT Tahunan yang tidakterdaftar di KPP sendiri dibuatkan/dicetak Daftar Nominatif Pengiriman SPT Tahunan/ e- SPT Tahunan sebagaimana Lampiran II.4 dan dibuatkan konsep SPT Tahunan/ e- SPT Tahunan sebagaimana Lampiran II.5.

7) Meneruskan Daftar Nominatif Pengiriman SPT dan konsep Surat Pengiriman Berkas SPT ke Kepala Seksi Pelayanan untuk diteliti dan diparaf dan selanjutnya diteruskan kepada Kepala KPP untuk disetujui dan ditandatangani.

8) Menerima Surat Pengiriman dan Daftar Nominatif yang telah ditandatangani oleh Kepala KPP.

9) Menatausahakan dan mengirimkan SPT Tahunan/e-SPT Tahunan, Surat Pengiriman dan Daftar Nominatif sesuai dengan SOP Tata Cara Penyampaian Dokumen.

10) Menerima SPT Tahunan yang telah dilakukan perekaman penerimaan SPT Tahunan/e-SPT Tahunan oleh Petugas TPT, untuk dilakukan pengemasan

SPT jika pengolahan SPT dilakukan diPusat Pengolahan Data dan Dokumen Perpajakan (PPDDP).

11) Menerima SPT Tahunan/ e -SPT Tahunan yang telah direkam dan Register Harian dari Seksi PDI untuk selanjutnya diproses sesuai SOP Tata Cara Penatausahaan Dokumen Wajib Pajak.

12) Dalam hal SPT Tahunan/ e -SPT Tahunan yang diterima melalui pos/ekspedisi tidak terdaftar di KPP sendiri akibat kesalahan pengiriman, pelaksana Seksi Pelayanan meneruskan ke KPP Wajib Pajak terdaftar sesuai SOP Tata Cara Penyampaian Dokumen.

C. Petugas TPT mempunyai tugas:

1) Menerima SPT Tahunan/ e -SPT Tahunan yang telah dinyatakan lengkap dari Petugas Seksi Pelayanan.

2) Melakukan perekaman penerimaan SPT Tahunan/ e -SPT Tahunan serta loading e –SPT Tahunan.

3) Mencetak Lembar Pengawasan Arus Dokumen (LPAD) dan Bukti Penerimaan Surat (BPS) sebagaimana Lampiran II.3 serta register harian.

4) Meneruskan SPT Tahunan/ e -SPT Tahunan ke Seksi Pengolahan Data dan Informasi (PDI) untuk dilakukan perekaman detil SPT atau meneruskan SPT Tahunan/e-SPT Tahunan ke Petugas Seksi Pelayanan untuk dilakukan pengemasan SPT jika pengolahan SPT dilakukan di PPDDP.

5) Menerima SPT Tahunan/ e -SPT Tahunan dari KPP lain dan/atau dari Pos/ekspedisi untuk selanjutnya diteruskan ke Pelaksana Seksi Pelayanan untuk diteliti.

6) Menandai nomor dan tanggal Surat Pengiriman SPT dari KPP lain, serta menandai setiap SPT yang terdapat pada Daftar Nominatif Pengiriman SPT.

7) Atas Respon Surat Permintaan Kelengkapan SPT:

a) Menerima kelengkapan SPT Tahunan/ e -SPT Tahunan dari Wajib Pajak.

b) Meneliti kelengkapan SPT Tahunan/ e -SPT TahunandariWajibPajak.

c) Mencetak dan menandatangani LPAD/BPS kelengkapan SPT Tahunan/ e-SPT Tahunan dan menyerahkan BPS kepada Wajib Pajak.

d) Meneruskan kelengkapan SPT ke Account Representative

8) Menerima SPT Tahunan/ e -SPT Tahunan yang telah dinyatakan lengkap oleh Account Representative Untuk dilakukan perekaman penerimaan SPT Tahunan/ e -SPT Tahunan serta loading e -SPT Tahunan.

D. Account Representative Mempunyai tugas :

1) Menerima SPT Tahunan/ e -SPT Tahunan dari Pelaksana Seksi Pelayanan yang dinyatakan tidak lengkap. Mencetak konsep Surat Permintaan Kelengkapan SPT Tahunan/ e -SPT Tahunan yang terdapat di dalam aplikasi pengawasan Drop Box , selanjutnya meneruskan ke Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi untuk diteliti dandi paraf dan selanjutnya diteruskan kepada Kepala KPP untuk disetujui dan ditandatangani.

2) Surat Permintaan Kelengkapan SPT Tahunan/ e -SPT Tahunan yang telah ditandatangani oleh Kepala KPP selanjutnya di proses sesuai SOP Tata Cara Penyampaian Dokumen.

3) Menerima kelengkapan SPT dari Petugas TPT untuk digabungkan dengan SPT Tahunan/ e -SPT Tahunan.

4) SPT Tahunan/ e -SPT Tahunan yang telah dinyatakan lengkap diteruskan ke Petugas TPT untuk dilakukan perekaman penerimaan SPT Tahunan/ e -SPT Tahunan serta loading e –-SPT Tahunan.

5) Dalam hal Surat Permintaan Kelengkapan SPT Tahunan/ e -SPT Tahunan tidak dipenuhi dalam batas waktu 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal Surat Permintaan Kelengkapan SPT Tahunan/ e -SPT Tahunan, Account Representative Mencetak konsep Surat Pemberitahuan SPT Dianggap Tidak Disampaikan selanjutnya meneruskan ke Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi untuk diteliti dan diparaf dan selanjutnya diteruskan kepada Kepala KPP untuk disetujui dan ditandatangani.

6) Mencetak Daftar Nominatif SPT yang dianggap tidak disampaikan sebagaimana Lampiran II.11 dan mengirimkan ke Seksi PDI bersama berkas SPT yang dianggap tidak disampaikan.

7) Dalam hal terjadi kesalahan matematis dalam pengisian SPT,Account Representative Menerbitkan Surat Himbauan Pembetulan SPT sesuaidengan SOP Tata Cara Penerbitan Surat Himbauan Pembetulan SPT.

8) Dalam hal terjadi keterlambatan penyampaian SPT dan/atau keterlambatan pembayaran pajak, Account Representative Menerbitkan Surat Tagihan Pajak sesuai dengan SOP Tata Tagihan Pajak.

E. Petugas Seksi Pengolahan Data dan Informasi mempunyai tugas :

1) Menerima SPT Tahunan/ e -SPT Tahunan dari Petugas TPT yang telah diberi LPAD/BPS.

2) Merekam SPT Tahunan ke dalam basis data perpajakan.

3) Meneruskan SPT Tahunan/ e -SPT Tahunan yang telah direkam/di-load ke Seksi Pelayanan untuk selanjutnya diproses sesuai SOP Tata Cara Penatausahaan Dokumen Wajib Pajak.

4) Mengadministrasikan Daftar Nominatif SPT yang dianggap tidak disampaikan sebagaimana Lampiran II.11 dan melaksanakan SOP Pembentukan Bank Data atas berkas SPT yang dianggap tidak disampaikan.

D. Peranan Sistem Informasi DJP terhadap Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Maros

Berdasarkan data yang penulis peroleh dari hasil wawancara salah satu pegawai di bagian Seksi Pelayanan pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Maros, sehubungan dengan penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) secara elektronik e-SPT, yang penulis rangkum sebagai berikut:

Pertanyaan Jawaban

1. Sejak kapan

penggunaan fasilitas E-SPT diterapkan di Kantor Pelayanan

Kantor Pelayanan Pajak Maros baru menerapkan system penyampaian surat pemberitahuan secara elektronik (e-SPT) pada tahun 2013. Pada tahun 2013 tersebut KPP Pratama Maros telah

Pajak Pratama Maros? memperkenalkan program penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) melalui aplikasi elektronik yang dikenal dengan nama e-Filing, melihat bahwa penggunaan e-Filing memberikan keuntungan bagi semua pihak, tidak hanya bagi wajib pajak dan otoritas perpajakan saja, tapi juga ramah lingkungan (go green). Dan Jumlah penerimaan pajak Tahun 2013 di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Maros

Dengan adanya perkembangan Teknologi dan Informasi dilingkungan Direktorat Jenderal Pajak, sehubungan dengan peningkatan kualitas pelayanan kepada Wajib Pajak mengenai pelaporan Surat Pemberitahuan menggunakan media elektronik, maka dapat memberikan manfaat bagi Kantor Pelayanan Pajak antara lain :

a) Proses perekaman data dan pengarsipan menjadi lebih mudah. Hal ini disebabkan karena KPP hanya perlu melakukan merekam Induk SPT saja.

b) Pemprosesan data perpajakan menjadi lebih

cepat dan akurat, karena tidak diperlukan proses perekaman Surat Pemberitahuan (SPT) beserta lampirannya di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) karena Wajib Pajak telah menyampaikan datanya secara elektronik.

c) Pengarsipan file Wajib Pajak akan lebih mudah dan lebih cepat, karena yang diarsip hanya Induk Surat Pemberitahuan (SPT) saja, sedangkan lampiran-lampirannya sudah tersimpan dalam database Direktorat Jenderal Pajak.

Bagi wajib pajak, pelaporan dengan menggunakan e-Filing memberikan keleluasaan terkait waktu dan tempat. Wajib pajak dapat menggunakan aplikasi e-Filing kapan saja, tidak lagi terbatas pada hari dan jam kerja, karena e-Filing dapat juga diakses pada hari libur dan selepas jam kerja. Wajib pajak juga tak perlu lagi mengantri dan menghabiskan waktunya yang berharga di Kantor Pelayanan Pajak hanya untuk menunggu tanda terima SPT Tahunan. Selain itu, Wajib pajak tidak perlu menggunakan kertas dalam menyusun SPT Tahunan PPh-nya apabila

menggunakan aplikasi ini. Bandingkan dengan ketika wajib pajak melaporkan SPT Tahunan PPh-nya secara manual. Untuk melaporkan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi yang paling sederhana, 1770 SS, wajib pajak paling tidak membutuhkan dua lembar kertas. Formulir SPT Tahunan PPh Badan 1771, wajib pajak membutuhkan paling sedikit delapan lembar kertas.

Layanan melalui situs pajak, saat ini hanya dapat dipergunakan Wajib Pajak Orang Pribadi yang memenuhi kriteria untuk menyampaikan SPT Tahunan menggunakan Formulir SPT Tahunan 1770S atau Formulir SPT Tahunan 1770SS dapat menyampaikan SPT Tahunan secara e-Filing melalui website Direktorat Jenderal Pajak (www.pajak.go.id). Sedangkan Wajib Pajak yang lain dapat memanfaatkan layanan e-Filing melalui Penyedia Jasa Aplikasi. Sebelum melangkah menuju situs e-Filing (efiling.pajak.go.id).

3. Kemudahan apa yang Dimiliki dari aplikasi sistem pelaporan Surat

E-SPT memiliki beberapa kemudahan, kemudahan E-SPT adalah sebagai berikut:

a. Aplikasi E-SPT mudah dipelajari

Pemberitahuan secara elektronik (E-SPT)?

b. Ada sistem perbaikan kesalahan hitung.

c. Cukup akses melalui Website.

d. Bisa dilakukan di mana saja selama ada jaringan internet.

e. Tidak ada batas waktu karena dapat dilakukan 7x24 jam.

e-Filing juga memberikan kemudahan bagi wajib pajak dalam mengisi SPT Tahunan PPh-nya.

Wajib pajak tidak perlu lagi bingung mengisi SPT Tahunan PPh, karena wajib pajak akan dipandu oleh aplikasi ini. Dia hanya perlu menjawab pertanyaan yang muncul di layar komputer maupun tablet yang dipakai. Jangan khawatir, bagi wajib pajak yang terbiasa mengisi formulir, mereka juga tetap dapat mempergunakannya.

Untuk dapat menggunakan fasilitas E-SPT pelanggan harus dapat memenuhi syarat-syarat sebagai berikut sesuai dengan surat keputusan Direktorat Jenderal Pajak nomor: KEP-47/PJ/2008 adalah sebagai berikut:

a. Sudah terdaftar sebagai wajib pajak atau sudah memiliki NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak).

b. Memiliki Personal Computer (PC) yang

memadai dan terkoneksi internet.

c. Dalam PC tersebut telah terinstal/

menggunakan Internet Explorer (IE) versi 5.5 atau yang lebih baru.

Adapun syarat-syarat bagi Wajib Pajak dalam menikmati layanan E-SPT atau pengiriman data/penyampaian SPT secara elektronik adalah sebagai berikut:

a. Memiliki Elektronik Filing Identification Number (eFIN) yang diperoleh dari KPP.

a. Memiliki Elektronik Filing Identification Number (eFIN) yang diperoleh dari KPP.

Dokumen terkait