• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV : ANALISIS DATA

METODE PENELITIAN

3. Pertemuan Kelompok

4.3. Efektivitas Program Keluarga Harapan (PKH) Kementerian Sosial

4.3.1. Ketepatan Sasaran

Tabel 6. Rumah/ Tempat Tinggal

No Tahun Jumlah Persentase

1 Sangat Baik 0 0

2 Baik 44 16,99

3 Ragu-Ragu 0 0

4 Tidak Baik 202 77,99

5 Sangat Tidak Baik 13 5,02

Total 259 100

Sumber: Kuesioner 2019

Berdasarkan tabel diatas, 202 responden memiliki rumah dengan keadaan tidak baik. Rumah ini merupakan kepemilikan mereka sendiri. Sudah tinggal disana selama bertahun bahkan puluhan tahun. Mereka tidak punya biaya untuk memperbaiki rumah mereka. Jangankan untuk memperbaiki rumah, untuk makan saja masih sangat sulit. Ada sebanyak 44 responden yang kondisi rumah/ tempat tinggalnya baik dari segi bangunan keseluruhan, karena beberapa dari mereka memiliki suami mereka yang bekerja sebagai tukang bangunan, atasan mereka memperbolehkan mereka mengangsur bahan bangunan dari tempat mereka bekerja, dan tentu tidak dibutuhkan biaya tukang bangunan karena suami mereka mengerjakannya sendiri, sehingga bisa diperbaiki sedikit-sedikit. Ada pula yang tinggal di rumah warisan rumah mertuanya yang bangunannya baik, namun untuk kehidupan sehari-harinya masih saja sulit. Dan 13 KPM dengan keadaan rumah sangat tidak baik.

Keadaan rumah KPM seperti ini banyak ditemukan di daerah Kelurahan Titi Kuning dan Kelurahan Kedai Durian. Mereka tinggal di atas rel, rumahnya berbahan tepas/ anyaman bambu, bahkan masih ada yang berlantaikan tanah.

Jika kita lihat dari depan, bentuk rumahnya sudah miring/ tidak lagi berdiri tegak.

Tabel 7. Kondisi Dinding

No Tahun Jumlah Persentase

1 Sangat Baik 0 0

2 Baik 44 16,99

3 Ragu-Ragu 0 0

4 Tidak Baik 202 77,99

5 Sangat Tidak Baik 13 5,02

Total 259 100

Sumber: Kuesioner 2019

Berdasarkan tabel di atas terdapat 202 KPM yang keadaan dinding rumahnya tidak baik. Dinding rumah mereka berasal dari beton, namun sudah retak dan tidak pernah di cat selama berpuluh tahun, sehingga apabila kita datang ke rumah KPM tersebut, rumah tersebut kelihatan kotor dan membuat rumah kelihatan gelap. Namun, ada sebanyk 44 KPM yang dinding rumahny masih bagus. Cat rumahnya masih ada. Masih bisa menjadi tempat menempel foto anggota keluarga. Ada juga sebanyak 13 KPM yang dinding rumahnya benar-benar sudah sangat buruk/ sangat tidak. Dinding rumah mereka berasal dari triplek, papan, ataupun batu bata yang sudah berpecahan. Ada pula dindingnya yang menjadi tempat tinggal rayap-rayap.

Tabel 8. Kondisi Atap

No Tahun Jumlah Persentase

1 Sangat Baik 0 0

2 Baik 52 20,08

3 Ragu-Ragu 0 0

4 Tidak Baik 194 74,90

5 Sangat Tidak Baik 13 5,02

Total 259 100

Sumber: Kuesioner 2019

Tabel 8 mendeskripsikan bahwa ada sebanyak 194 KPM yang atap rumahnya dalam keadaan tidak baik. Atap rumah KPM pada umumnya berbahan seng. Namun seng di rumah mereka sudah sangat lama tidak diganti, dan tidak ada asbes sebagai penahan, sehingga ketika siang hari, sangat terasa teriknya matahari sampai ke dalam rumah. Ada sebanyak 52 KPM yang atap rumahnya dalam keadaan baik. Dimana walaupun masing berbahan seng, namun sudah pernah diganti dan ada asbesnya. Namun masih ada juga 13 responden yang kondisi atapnya sangat tidak baik, karena beratapkan tepas/ jerami ataupun seng yang sudah bolong, sehingga kalau hujan datang, rumah mereka selalu banjir.

Tabel 9. Sumber Air Minum

No Tahun Jumlah Persentase

1 Sangat Baik 121 46,71

2 Baik 79 30,50

3 Ragu-Ragu 0 0

4 Tidak Baik 59 22,79

5 Sangat Tidak Baik 0 0

Total 259 100

Sumber: Kuesioner 2019

Tabel 9 menjelaskan bahwa ada sebanyak 121 KPM yang sumber air minum di tempat tinggal mereka sangat baik, ada . Ada 79 KPM yang mengatakan sumber air minum di tempat tinggal mereka baik. Beberapa yang memasak air sendiri dari air yang mereka tampung di rumah dan ada yang membeli air isi ulang. Dan ada sebanyak 59 KPM yang air di rumah mereka berwarna tidak baik, namun tetap menggunakan air tersebut karena merasa membuang uang jika harus membeli air isi ulang. Ada juga yang harus menyaring air terlebih dahulu karena memang keadaan air sangat keruh.

Tabel 10. Tempat Pembuangan Tinja

No Tahun Jumlah Persentase

1 Sangat Baik 201 77,60

2 Baik 0 0

3 Ragu-Ragu 0 0

4 Tidak Baik 58 22,39

5 Sangat Tidak Baik 0 0

Total 259 100

Sumber: Kuesioner 2019

Berdasarkan tabel 10 dijelaskan bahwa ada sebanyak 201 KPM yang tempat pembuangan tinjanya sudah sangat baik. Mereka sudah memiliki WC di rumah mereka sendiri. Bentuk WC di rumah KPM pada umumnya berbentuk leher angsa. Namun masih ada sebanyak 58 KPM yang tempat pembuangan tinjanya masih mengkhawatirkan. Hanya ada lubang tanah sebagai tempat pembuangan mereka. Hal ini kadang menimbulkan bau yang tidak enak.

Seharusnya setiap rumah memiliki tempat pembuangan tinja yang baik. Karena dari tempat inilah terdapat banyak kuman yang bisa menimbulkan penyakit bagi KPM.

Tabel 11. Kondisi Makanan Sehari-Hari

No Tahun Jumlah Persentase

1 Sangat Baik 0 0

2 Baik 186 71,81

3 Ragu-Ragu 0 28,18

4 Tidak Baik 73 28,18

5 Sangat Tidak Baik 0 0

Total 259 100

Sumber: Kuesioner 2019

Dalam tabel 11 dijelaskan bahwa ada sebanyak 186 KPM masih bisa menikmati makanan dengan keadaan baik. Walaupun mungkin hanya berlaukkan seadanya, seperti tempe, telur, tahu, namun masih ada sebanyak 73 KPM yang hanya makan sekali atau 2 kali dalam sehari dan hanya makan nasi dengan lauk saja ataupun hanya nasi dengan garam saja. Pada dasarnya manusia harus menjaga kesehatannya melalui pola makan dan jenis makanan yang dikonsumsi.

Harus memenuhi syarat 4 sehat 5 sempurna, namun ternyata masih banyak yang memenuhi hal tersebut karena keterbatasan ekonomi.

Tabel 12. Uang PKH digunakan untuk keperluan sekolah

No Tahun Jumlah Persentase

1 Sangat Setuju 80 69,11%

2 Setuju 179 30,88%

3 Ragu-Ragu 0 0%

4 Tidak Baik 0 0%

5 Sangat Tidak Baik 0 0%

Total 259 100%

Sumber: Kuesioner 2019

Berdasarkan tabel di atas ada sebanyak 179 KPM yang setuju dan ada sebanyak 80 KPM yang sangat setuju bahwa uang PKH harus digunakan untuk keperluan anak sekolah karena memang sudah seharusnye seperti itu. Namun, pada kenyataannya setelah dilakukan verifikasi ke sekolah-sekolah oleh pendamping, masih ada beberapa KPM yang belum membayarkan SPP anaknya.

Setelah ditanyakan, mereka mengaku bahwa uang PKH sudah digunakan untuk membayar hutang. Adapula yang membeli baju hari raya, serta membeli barang elektronik atas permintaan anaknya.

Dengan menggunakan skala likert maka didapat hasil seperti ini mengenai:

Dokumen terkait