• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II: TIJNJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang dilakukan dalam mengumpulkan data yang berhubungan dengan penelitian ini. Untuk mengumpulkan data, diperlukan suatu alat penelitian yang akurat karena hasilnya sangat menentukan mutu dan penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua teknik pengumpulan data yaitu teknik tes dan teknik nontes.

1. Teknik Tes

Peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan tes. Tes ini dilakukan sebanyak dua kali yakni pada kedua siklus dilakukan tes membaca pemahaman melalui strategi pembelajaran know want learned. Kekurangan yang terdapat pada siklus pertama harus dapat diperbaiki pada siklus kedua. Dalam penelitian ini siswa melaksanakan tugas secara individu yakni setiap siswa membaca

43

pemahaman pada lembar yang telah disediakan. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengambilan data dengan teknik tes adalah:

a. Memberikan materi pembelajaran membaca pemahaman b. Memperlihatkan contoh bahan bacaan

c. Mengarahkan siswa dalam penerapan strategi pembelajaran know want learned.

d. Siswa ditugasi membaca pemahaman denganstrategi pembelajaran know want learned.

e. Meneliti dan mengolah data dari hasil penelitian.

f. Peneliti mengukur kemampuan membaca siswa berdasarkan hasil tes pada siklus I dan siklus II.

2. Teknik Nontes

a. Teknik Wawancara

Wawancara dilakukan untuk mengungkapkan data penyebab kesulitan dan hambatan dalam pembelajaran membaca. Teknik wawancara dilakukan dengan cara mewawancarai guru dan siswa mengenai bagaimana guru mengajar dalam proses pembelajaran membaca dan kemampuan siswa yang akan diteliti.

b. Teknik Observasi

Teknik observasi dilakukan terhadap seluruh aktivitas siswa saat pelaksanakan pembelajaran berlangsung. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan agar diperoleh data tentang keaktifan siswa selama proses pembelajaran membaca pemahaman melalui strategi pembelajaran know want learned. Proses pengamatan

44

ditujukan pada perkembangan pemahaman siswa dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan, pemahaman dan atau kemungkinan siswa berpartisipasi dalam diskusi-diskusi atau pemecahan masalah. Adapun tahap penelitian dengan observasi adalah:

1) Mempersiapkan lembar observasi yang berisi beberapa pertanyaan tentang keaktifan siswa dalam pembelajaran membaca pemahaman.

2) Melaksanakan observasi selama proses pembelajaran yaitu mulai dari penjelasan guru, proses belajar mengajar sampai dengan siswa membaca pemahaman.

3) Mencatat hasil observasi dengan mengisi lembar observasi yang telah disediakan.

c. Teknik Dokumentasi

Teknik dokumentasi dilakukan dengan cara mengumpulkan data dan menyimpan data atau informasi dari berbagai sumber yang berkaitan erat dengan penelitian ini. Pengambilan data melalui foto dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Peneliti meminta bantuan teman untuk mengambil gambar atau mendokumentasikan pembelajaran melalui foto. Foto yang diambil dijadikan sebagai sumber data.

F. Teknik Analisis Data

Data yang terkumpul selanjutnya dianalisis dengan menggunakan analisis kuantitatif dan kualitatif. Untuk analisis kuantitatif digunakan deskripsi yaitu rata-rata skor dan persentase. Selain itu akan dibentuk pula standar deviasi, nilai

45

variansi, tabel frekuensi dan persentase, nilai minimun dan nilai maksimum yang diperoleh siswa pada setiap pokok bahasan.

Nilai 87-98 dikategorikan “sangat tinggi”.

Nilai 75-86 dikategorikan “tinggi”.

Nilai 63-74 dikategorikan “sedang”.

Nilai 51-62 dikategorikan “rendah”.

< 50 dikategorikan “rendah sekali”.

Data kualitatif yaitu data yang berupa informasi yang berbentuk kalimat yang memberi gambaran tentang suasana kelas dan batin peserta didik ( perhatian, antusias, percaya diri, dan motivasi dalam belajar) yang diperoleh melalui lembar observasi, wawancara dan dokumentasi.

Taraf keberhasilan yang dicapai siswa dikatakan berhasil apabila mencapai nilai baik dan sangat baik. Penilaian dilakukan dengan rumus:

Nilai akhir

( ) X skor ideal (100)

G. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah bila terjadi peningkatan kemanpuan membaca pemahaman siswa dalam mata pelajaran bahasa indonesia setelah diterapkan strategi pembelajaran know want learned, yang ditandai dengan peningkatan hasil belajar dari siklus pertama ke siklus kedua, dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 85% siswa yang mengikuti tes memperoleh nilai 65 ke atas.

46

H. Kriteria Penilaian

Kemampuan siswa dalam membaca didasarkan pada lima hal pokok, yaitu:

1. Ketepatan

2. Kesesuian jawaban 3. Kejelasan

4. Kelengkapan

No Kriteria atau aspek yang dinilai Skor 1.

2.

3.

4.

Ketepatan Kesesuaian jawaban

Kejelasan Kelengkapan

25 25 25 25

Skor Maksimal 100

47

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Pada bab ini disajikan dan diuraikan hasil penelitian dan pembahasannya sesuai dengan data yang diperoleh di lapangan dengan jenis penelitian yang dilakukan. Hasil penelitian pada proses pembelajaran peningkatan pemahaman membaca siswa diperoleh dengan memberikan tes evaluasi menjawab soal-soal wacana secara perindividu serta adanya lembar observasi untuk melihat proses pembelajaran siswa di kelas. Hal itu dilakukan untuk memperjelas permasalahan yakni mengetahui pemahaman membaca siswa melalui penerapan strategi pembelajaran Know Want Learned. Deskripsi proses pelaksanaan tindakan terdiri atas dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II, setiap siklus tiga kali pertemuan.

A. Hasil Penelitian

1. Siklus I

Data setiap siklus dipaparkan secara terpisah, untuk melihat adanya persamaan, perbedaan, serta perkembangan setiap siklus. Setiap siklus mengiliki tahap-tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan evaluasi, serta refleksi.

a. Perencanaan

1) Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada siswa dengan menerapkan strategi pembelajaran Know Want Learned

2) Membuat rencana pembelajaran.

3) Membuat instrumen yang digunakan dalam PTK.

48

4) Menggunakan alat evaluasi pengajaran..

b. Pelaksanaan

Pada siklus I pelaksanaan pembelajaran membaca siswa dengan rencana pelaksanaan yang telah disusun oleh peneliti yakni menerapkan strategi pembelajaran Know Want Learned untuk meningkatkan pemahaman membaca siswa. Pertama-tama peneliti mencoba membuat suasana kelas menjadi lebih akrab dengan terlebih dahulu saling memperkenalkan diri kemudian peneliti memulai pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan ringan kepada siswa yang berkaitan dengan materi ajar. Hal ini dilakukan untuk menarik perhatian siswa mengikuti pelajaran. Adapun contoh pertanyaan antara lain:

1) Pernahkah kalian membaca wacana?

2) Wacana apa saja yang sering kalian baca?

3) Seberapa banyakkah informasi yang kalian peroleh setelah membaca wacana?

4) Mengapa kalian harus membaca?

Selama proses pembelajaran berlangsung, peneliti berusaha menempatkan dirinya sebagai seorang teman, berusaha menciptakan suasana yang nyaman, memberikan perhatian kepada siswa, memberi motivasi, serta menciptakan komunikasi yang akrab antara siswa dan peneliti. Hal tersebut membuat siswa lebih memahami materi yang dijelaskan peneliti. Hal tersebut membuat siswa merasa dihargai dan dengan sendirinya membuat mereka lebih percaya diri hinga siswa lebih berani mengungkapkan pendapat dan gagasan mereka. Dengan suasana kelas yang lebih nyaman membuat siswa lebih memahami materi yang

49

dijelaskan peneliti, siswa menjadi lebih bersemangat dan tidak mengeluh saat diberikan tugas ataupun latihan untuk dikerjakan.

c. Evaluasi dan Observasi

1) Hasil Evaluasi

Pembelajaran ini diikuti oleh 26 siswa, pada siklus I strategi pembelajaran Know Want Learned yang diterapkan belum sempurna, hal tersebut berdampak pada kemampuan siswa melaksanakan kegiatan dan berakibat terhadap rendahnya prestasi siswa pada perolehan skor hasil tes evaluasi pada tabel berikut ini:

Tabel 4.1 Daftar Skor Hasil Evaluasi Siswa pada Siklus I

No Nama Siswa L P Skor Perolehan

1 Andri  40

2 Astuti Dewi  78

3 Ainun Akbar  65

4 Firda Dwi Yanti  53

5 Fitri Fadiah  77

6 Hasnawati  55

7 Hudaeby  48

8 Ilham  60

9 Mutmainnah  75

10 Muh. Iqbal  60

11 M. Rahman Arsyad  51

12 Marini  79

13 Muh. Fikri Ala’raf  56

14 Nur Anisa  78

50

15 Nasrul  68

16 Nur Indah Saputri  76

17 Putri Amalia Qomar  75

18 Risjal Ansari  50

19 Sulaikah Arifatin Q.  75

20 St. Hadijah  55

21 Sri Bulan  76

22 St. Aisyah Nurmaya N.  65

23 Dandi Renaldi  40

24 Risaldi  57

25 Aqillah  78

26 Juanita  75

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Skor Evaluasi Siswa pada Siklus I Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)

85 –100 Sangat tinggi 0 0

75 – 84 Tinggi 11 42,30

65 – 74 Sedang 3 11,53

55 – 64 Rendah 6 23,08

Rendah sekali 6 23,08

Jumlah 26 100

Dari tes siklus I pada tabel 4.1 di atas tergambar bahwa dari 26 siswa kelas VIII.C SMP Muhammadiyah 5 Mariso Makassar, 12 siswa atau 46,15% belum mencapai batas ketuntasan, sedangkan yang mencapai batas tuntas yaitu 14 siswa

51

atau hanya 53,84%, nilai rata-rata seluruh siswa yaitu 64,03 sehingga dikategorikan rendah.

2) Hasil Observasi

Pengamatan aktivitas siswa digunakan pada lembar observasi untuk mencatat kejadian-kejadian yang terjadi selama proses belajar mengajar berlangsung. Hasil observasi aktivitas belajar pada siklus I ditampilkan dalam tabel berikut.

Tabel 4.3. Hasil Observasi Aktivitas Proses Pembelajaran pada Siklus I

No Komponen yang Diamati Pertemuan Persentase

I II III IV (%) 1 Siswa yang hadir saat pembelajaran. 20 19 25 EVALUASI SIKLUS 1

82,05 2 Siswa yang memperhatikan pembahasan materi. 17 20 19 71,79 3 Siswa yang bertanya pada saat proses

pembelajaran. 3 5 7 19,23

4 Siswa yang mengerjakan soal latihan. 20 19 25 82,05

5 Siswa yang membutuhkan bimbingan. 19 18 20 73,07

6 Siswa yang melakukan kegiatan lain yang tidak

relevan dengan pembelajaran. 13 9 10 41,02

Dari tabel 4.3. di atas diperoleh bahwa dari 26 siswa kelas VIII.C SMP Muhammadiyah 5 Mariso Makassar, frekuensi kehadiran siswa tergolong tinggi yaitu 82,05%. Siswa yang memerhatikan pembahasan materi yaitu 71,79%, yang mengajukan pertanyaan mengenai materi yang telah dijelaskan rata-rata mencapai 19,23%, siswa yang mengerjakan soal latihan rata-rata mencapai 82,05%, siswa

52

yang membutuhkan bimbingan yaitu 73,07%, siswa yang melakukan kegiatan lain yang tidak relevan dengan pembelajaran mencapai 41,02%.

Selanjutnya respon siswa terhadap pembelajaran yang diterapkan pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.4. Hasil Observasi Respons Siswa Terhadap Pembelajaran pada Siklus I.

No Aspek yang Direspons

Frekuensi Respons Siswa

Persentase (%) Ya Tidak Ya Tidak 1 Apakah Anda suka belajar

bahasa Indonesia?

12 14 46,15 53,84

2 Apakah Anda suka belajar bahasa Indonesia dengan strategi pembelajaran Know Want

Learned?

14 12 53,84 46,15

3 Apakah Pembelajaran dengan strategi Know Want Learned menjadikan Anda siswa yang aktif dan kreatif?

13 13 50 50

4 Apakah pembelajaran dengan strategi pembelajaran Know Want Learned cocok digunakan untuk belajar bahasa Indonesia?

17 9 65,38 34,61

53

5 Apakah Anda senang dengan cara peneliti menyampaikan pembelajaran dengan strategi Know Want Learned?

17 9 65,38 34,61

6 Apakah Anda merasa ada

perubahan pada diri anda setelah diterapkan strategi pembelajaran Know Want Learned?

18 8 69,23 30,76

7 Apakah Anda lebih semangat belajar setelah diterapkan strategi pembelajaran Know Want Learned?

16 10 61,53 38,46

8 Apakah Anda senang dengan pemberian tugas?

15 11 57,69 42,30

9 Apakah Anda senang dengan pemberian tes siklus I dan II?

21 5 80,76 19,23

10 Apakah sebelumnya anda sudah pernah mendapatkan strategi pembelajaran Know Want Learned?

18 8 69,23 30,76

54

d. Refleksi

Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi pada pelaksanaan tindakan siklus I belum mencapai indikator kinerja yang diharapkan dengan kata lain masih ada kekuranganatau kelemahan-kelemahan yang terjadi. Adapun kelemahan yang terjadi pada siklus I adalah;

1) Peneliti belum terbiasa menciptakan suasana pembelajaran yang menerapkan strategi pembelajaran Know Want Learned.

2) Sebagai siswa yang terbiasa dengan kondisi belajar yang konvensional belum terbiasa belajar dengan strategi pembelajaran Know Want Learned.

3) Masih banyak siswa yang harus mempresentasikan kegiatan untuk memperbaiki kelemahan dan mempertahankan keberhasilan yang telah dicapai pada siklus pertama, maka pada pelaksanaan siklus II dibuat perencanaan yang lebih baik lagi.

2. Siklus II

Seperti pada siklus I, siklus II ini juga terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan evaluasi, serta refleksi.

a. Perencanaan

Perencanaan pada siklus II didasarkan perencanaan siklus I, dengan memperbaiki kesalahan dan kekurangan yang terdapat pada siklus I yaitu:

1) Memberikan motivasi yang lebih lagi pada siswa agar lebih aktif lagi dalam pembelajaran.

55

2) Lebih intensif membimbing dan memerhatikan siswa yang mengalami kesulitan.

3) Membuat suasana kelas menjadi lebih nyaman dan lebih hidup.

4) Memberikan pengakuan dan penghargaan.

5) Membuat perangkat pembelajaran strategi pembelajaran Know Want Learned yang lebih mudah dipahami.

b. Pelaksanaan

1) Setelah peneliti memperbaiki kesalahan dan kekurangan yang terdapat pada pelaksanaan tindakan siklus I, maka suasana pembelajaran sudah tampak mengena ke arah pembelajaran yang sesuai dengan penerapan strategi Know Want Learned. Tugas yang diberikan peneliti kepada siswa mampu dikerjakan siswa dengan baik, siswa menguasai materi pelajaran yang telah diberikan melalui tanya jawab dan diskusi.

2) Sebagian besar siswa merasa termotivasi untuk bertanya dan menanggapi suatu presentasi dari siswa lain.

3) Suasana pembelajaran yang efektif suatu tercipta.

c. Observasi dan Evaluasi

1) Hassil Evaluasi

Pada siklus kedua strategi pembelajaran Know Want Learned yang diterapkan mengalami peningkatan, hal tersebut berdampak pada meningkatnyapemahaman membaca siswa pada perolehan skor hasil tes evaluasi pada tabel berikut.

56

Tabel 4.5. Daftar Skor Hasil Evaluasi Siswa pada Siklus II.

No Nama Siswa L P Skor Perolehan

57

Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Skor Evaluasi Siswa pada Siklus II.

Skor Kategori Frekuensi Persentase

85 – 100 Sangat tinggi 2 7.69

75 – 84 Tinggi 21 80.76

65 – 74 Sedang

55 – 64 Rendah

Sangat tendah

Jumlah 26 100

Dari tes siklus II pada tabel 4.6. tergambar bahwa dari 26 siswa kelas VIII.C SMP Muhammadiyah 5 Mariso Makassar, 2 siswa atau 7,69% belum mencapai batas ketuntasan, sedang yang mencapai batas tuntas sebanyak 24 siswa atau hanya 92,3%, nilai rata-rata seluruh siswa yaitu 76,84 sehingga dikategorikan tinggi.

2) Hasil Observasi

Seperti pada siklus I, pada siklus II ini juga dilakukan pengamatan aktivitas siswa pada lembar observasi untukmencatat kejadian-kejadian yang terjadi selama proses belajar mengajar berlangsung. Hasil observasi aktivitas belajar pada siklus II ditampilkan dalam tabel berikut.

58

Tabel 4.7. Hasil Observasi Aktivitas Proses Pembelajaran pada Siklus II

No Komponen yang Diamati

Pertemuan Persentase I II III IV (%)

1 Siswa yang hadir saat pembelajaran. 25 22 26 EVALUASI SIKLUS II

93,58 2 Siswa yang memperhatikan pembahasan materi. 20 24 21 83,33 3 Siswa yang bertanya pada saat proses

pembelajaran. 5 8 10 29,48

4 Siswa yang mengerjakan soal latihan. 25 20 25 89,74

5 Siswa yang membutuhkan bimbingan. 10 8 3 26,92

6 Siswa yang melakukan kegiatan lain yang tidak

relevan dengan pembelajaran. 9 7 3 24,35

Dari tabel 4.7, diperoleh bahwa dari 26 siswa kelas VIII.C SMP Muhammadiyah 5 Mariso Makassar, frekuensi kehadiran siswa meningkat menjadi 93,58%. Siswa yang memerhatikan pembahasan materi meningkat menjadi 83,33%, yang mengajukan pertanyaan mengenai materi yang telah dijelaskan meningkat menjadi 29,48%. Siswa yang mengerjakan soal latihan juga meningkat mencapai 89’74%, siswa yang membutuhkan bimbingan menurun menjadi 26,92%, sedangkan siswa yang melakukan kegiatan lain yang tida relevan dengan pembelajaran menurun menjadi 24,35%.

Selanjutnya respon siswa terhadap pembelajaran yang diterapkan pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut.

59

Tabel 4.8. Hasil Observasi Respons Siswa Terhadap Pembelajaran pada Siklus II.

No Aspek yang Direspons

Frekuensi Respons Siswa

Persentase (%) Ya Tidak Ya Tidak 1 Apakah Anda suka belajar

bahasa Indonesia?

22 4 84,61 15,38

2 Apakah Anda suka belajar bahasa Indonesia dengan strategi pembelajaran Know Want Learned?

24 2 92,30 7,69

3 Apakah Pembelajaran dengan strategi Know Want Learned menjadikan Anda siswa yang aktif dan kreatif?

20 6 76,92 23,07

4 Apakah pembelajaran dengan strategi pembelajaran Know Want Learned cocok digunakan untuk belajar bahasa Indonesia?

19 7 73,07 26,92

5 Apakah Anda senang dengan cara peneliti menyampaikan pembelajaran dengan strategi Know Want Learned?

20 6 76,92 23,07

6 Apakah Anda merasa ada 23 3 88,46 11,53

60

perubahan pada diri anda setelah diterapkan strategi pembelajaran Know Want Learned?

7 Apakah Anda lebih semangat belajar setelah diterapkan strategi pembelajaran Know Want Learned?

23 3 88,46 11,53

8 Apakah Anda senang dengan pemberian tugas?

24 2 92,30 7,69

9 Apakah Anda senang dengan pemberian tes siklus I dan II?

20 6 76,92 23,07

10 Apakah sebelumnya anda sudah pernah mendapatkan strategi pembelajaran Know Want Learned?

12 14 46,15 53,84

d. Refleksi

Adapun keberhasilan yang diperoleh selama siklus II ini adalah:

1) Aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar sudah mengarah pada strategi pembelajaran Know Want Learned. Siswa mampu membangun kerja sama serta memotivasi dirinya untuk memahami tugas yang diberikan oleh peneliti, siswa mulai berpartisipasi dalam kegiatan dan tepat waktu dalam melaksanakannya.

61

2) Meningkatkan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar didukung oleh meningkatnya aktifitas peneliti dan guru dalam mempertahankan dan meningkatkan suasana pembelajaran yang mengarah pada pembelajaran melalui penerapan strategi pembelajaran Know Want Learned. Peneliti intensif membimbing saat siswa mengalami kesulitan dan ini dapat dilihat dari hasil evaluasi siswa mengalami peningkatan.

B. Pembahasan

Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa data yang diperoleh dari hasil tes belajar dianalisis dengan menggunakan statistif deskriptif sedangkan hasil observasi dari hasil angket respon siswa dianalisis secara kualitatif.

1. Analisis Hasil Evaluasi

Tabel 4.9. Perbandingan Hasil Evaluasi Membaca Pemahaman Siswa pada Siklus I dan II

No

Nilai Perolehan Siswa (n=30) Persentase (%) Maks. Min. Mean Nilai

Variansi

Standar

Deviasi Tuntas Tidak tuntas

I 79 40 64,03 158,91 12,60 14 12

II 90 60 76,84 42,45 6,51 24 2

Tabel 4.9 menunjukkan bahwa skor rata-rata (mean) kemampuan membaca pemahaman setelah diterapkan strategi pembelajaran Know Want Learned mengalami peningkatan yakni dari 64,03 menjadi 76,84 dari skor ideal

62

yang mungkin dicapai yaitu 100. Begitu pula ketuntasan belajar siswa yang mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II.

2. Analisis hasil Observasi

Data aktivitas siswa pada siklus I dan II diperoleh melalui hasil observasi selama pembelajaran berlangsung di setiap pertemuan. Adapun perbandingan deskripsi aktivitas siswa pada siklus I dan II dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.10. Perbandingan aktivitas proses pembelajaran siswa pada siklus I dan II.

No Komponen yang Direspons

Persentase (%) Siklus I Siklus II 1 Siswa yang hadir pada saat pembelajaran. 82,05 93,58

2

Siswa yang memperhatikan pembahasan materi.

71,79 83,33

3

Siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran.

19,23 29,48

4 Siswa yang mengerjakan soal latihan 82,05 89,74 5 Siswa yang membutuhkan bimbingan 73,07 26,92

6

Siswa yang melakukan kegiatan lain yang tidak relevan dengan tidak relevan dengan pembelajaran.

41,02 24,35

63

Berdasarkan tabel 4.10 di atas maka dapat dikatakan bahwa terdapat beberapaaktivitas yang mengalami peningkatan seperti kehadiran siswa, siswa yang memerhatikan pembahasan materi, siswa yang bertanya dan siswa yang mengerjakan soal latihan. Sedangkan siswa yang membutuhkan bimbingan dan siswa yang melakukan kegiatan lain yang tidak relevan dengan pembelajaran mengalami penurunan.

3. Analisis Hasil Angket Respon Siswa.

Data mengenai respon siswa terhadap proses pembelajaran pada siklus I dan II diperoleh melalui hasil angket respon diakhir siklus. Adapun perbandingan deskripsi respon siswa terlihat pada tabel berikut.

Tabel 4.11. Perbandingan Hasil Respons Siswa Terhadap Proses Pembelajaran pada Siklus I dan II.

No Aspek yang Direspons

Persentase (%) Siklus I

Persentase (%) Siklus II Ya Tidak Ya Tidak 1 Apakah Anda suka belajar

bahasa Indonesia?

46,15 53,84 84,61 15,38

2 Apakah Anda suka belajar bahasa Indonesia dengan strategi pembelajaran Know Want

Learned?

53,84 46,15 93,30 7,69

3 Apakah Pembelajaran dengan strategi Know Want Learned

50 50 76,92 23,07

64

menjadikan Anda siswa yang aktif dan kreatif?

4 Apakah pembelajaran dengan strategi pembelajaran Know Want Learned cocok digunakan untuk belajar bahasa Indonesia?

65,38 34,61 73,07 26,92

5 Apakah Anda senang dengan cara peneliti menyampaikan pembelajaran dengan strategi Know Want Learned?

65,38 34,61 76,92 23,07

6 Apakah Anda merasa ada

perubahan pada diri anda setelah diterapkan strategi pembelajaran Know Want Learned?

69,23 30,76 88,46 11,53

7 Apakah Anda lebih semangat belajar setelah diterapkan strategi pembelajaran Know Want Learned?

61,53 38,46 88,46 11,53

8 Apakah Anda senang dengan pemberian tugas?

57,69 42,30 92,30 7,69

9 Apakah Anda senang dengan pemberian tes siklus I dan II?

80,76 19,23 76,92 23,07

10 Apakah sebelumnya anda sudah 69,23 30,76 46,15 53,84

65

pernah mendapatkan strategi pembelajaran Know Want Learned?

Tabel 4.11 menunjukkan bahwa respon positif siswa terhadap pembelajaran dengan strategi pembelajaran Know Want Learned mengalami peningkatan. Hal tersebut terlihat dari data yang menunjukkan bahwa rata-rata dari setiap aspek yang ditanyakan kepada siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II.

Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan membaca pemahaman pada siswa kelas VIII.C SMP Muhammadiyah 5 Mariso Makassar.

67

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VIII.C SMP Muhammadiyah 5 Mariso Makassar setelah menerapkan strategi pembelajaran Know Want Learned mengalami peningkatan, dilihat dari rata-rata yang diperoleh pada siklus I yaitu sebesar 64’03, sedang pada siklus II sebesar 76,84. Ditinjau dari ketuntasan individu juga meningkat dari 12 orang siswa pada siklus I menjadi 24 orang siswa pada siklus II.

2. Keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar mengalami peningkatan dalam hal: kehadiran siswa dalam proses belajar mengajar meningkat dari 82,05% menjadi 93,58%, perhatian siswa dalam memperhatikan materi pelajaran mengalami peningkatan dari 71,79% menjadi 83,33%, keaktifan siswa dalam menyelesaikan tugas-tugas juga mengalami peningkatan dari 82,05% menjadi 89,74%, serta keberanian siswa untuk bertanya dan mengeluarkan pendapat juga semakin meningkat dari 19,23% menjadi 29,48%.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini, maka penulis mengajukan saran sebagai berikut:

68

1. Kepada para peneliti dalam bidang pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia agar melaksanakan penelitian ini lebih lanjut, dengan menyediakan waktu yang banyak agar pelaksanaannya lebih efektif.

2. Kepada siswa, hendaknya terus berlatih meningkatkan keterampilan membaca pemahaman.

3. Untuk meningkatkan hasil belajar, khususnya kemampuan membaca pemahaman siswa diharapkan guru menerapkan strategi pembelajaran Know Want Learned.

4. Kepada pihak yang berwenang dalam bidang pendidikan kiranya dapat mengupayakan kelengkapan sarana mengajar terutama dalam mengajarkan materi pelajaran pada umumnya dan materi bahasa indonesia pada khususnya.

69

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zaenal. 2008. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru. Bandung: Yrama Widia.

Arikunto, Suharsimi dkk. 2009. Penelitian Tidakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Carr, E. & Ogle, D. (1987). K-W-L Plus: A Strategy for Comprehension and Summarization. Journal of Reading, 30 (7), 626-631. Diperoleh 24 Oktober 2011, dari http://eric.ed.gov/ERICWebPortal.

Djumingin, Sulastriningsih. 2006. Interaksi Belajar Mengajar (IBM) Bahasa Indonesia. Makassar: Diktat.

Harras, Kholid. 2009. Membaca 1. http://pustaka.co.id/Pbin4108 Membaca 1. Di akses tanggal 17 Januari 2013.

Huffman, L.E. (1998). Spotlighting Specifies by Combining Focus Questions with K-W-L. Journal of Adolescent & Adult Literacy, 41(6), 470-472.

Diperoleh 24 Oktober 2011, dari http://eric.ed.gov/ERICWebPortal.

Karyono, H. (2007). Menumbuhkan Minat Baca Sejak Usia Dini. Jurnal Menumbuhkan Minat Baca, 1(2), . Diperoleh 24 Oktober 2013, dari http://library.um.ac.id/index.php/.

Nurgiantoro, Burhan.1995. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra.

Yogyakarta: BPFE- Yogyakarta.

Patambongi, A. Wardihan, dkk. 2008. Telaah Kurikulum Bahasa Indonesia.

Makassar: Badan Penerbit Universitas Negeri Makassar.

Pramila dan Ahuja, G. C. Membaca Secara Efektif dan Efisien. 2004. Bandung:

Sahabuddin. 2007. Mengajar dan Belajar. Makassar: Badan Penerbit UNM.

Slameto. 2001. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Angkasa.

70

Syafi’ie Imam.1993. Terampil Berbahasa Indonesia. Jakarta. Depdikbud.

Syah, Muhibbin. 2006. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.\

Syahrun. 2010. Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman dengan Menggunakan strategi pembelajaran Know Want Learn pada Siswa Kelas

Syahrun. 2010. Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman dengan Menggunakan strategi pembelajaran Know Want Learn pada Siswa Kelas

Dokumen terkait