• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II: TIJNJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

2. Pemahaman dan Strategi Know Want Learned

a. Definisi Strategi KWL ( Know Want Learned )

Strategi KWL dikembangkan oleh Ogle pada tahun 1986 untuk membantu guru menghidupkan latar belakang pengetahuan dan minat siswa pada suatu topik.

Strategi KWL memberikan kepada siswa tujuan membaca dan memberikan suatu peran aktif siswa sebelum, saat, dan sesudah membaca. Strategi ini membantu mereka memikirkan informasi baru yang diterimanya. Strategi ini juga bisa memperkuat kemampuan siswa mengembangkan pertanyaan tentang berbagai topik. Siswa juga bisa menilai hasil belajar mereka sendiri.

Huffman (1998) memberikan penekanan tentang penerapan strategi KWL yaitu dengan mempraktikkan bagaimana KWL (sebuah strategi sederhana untuk mengembangkan pemahaman membaca dengan mengaktifkan apa yang Anda ketahui, menentukan apa yang ingin Anda pelajari dan memahami apa yang Anda pelajari) kemudian dapat ditingkatkan dengan cara membuat pertanyaan fokus

26

kedalam prosedur dasar. Penggunaan sebuah latihan dalam “belajar dengan penglihatan” untuk menunjukkan bagaimana cara ini bisa dilakukan.

Hal tersebut dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan oleh Carr dan Ogle dengan hasil penelitian bahwa “Strategi KWL (mengetahui, ingin mengetahui, belajar) BASASTRA Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra Indonesia dan Pengajarannya Volume 1 Nomor 1, April 2012, ISSN I2302-6405 57

Strategi KWL (Know Want Learned) adalah cara membaca yang melibatkan tiga langkah dasar yang menuntun siswa dalam memberikan suatu jalan tentang apa yang telah mereka ketahui, menentukan apa yang ingin mereka ketahui, dan mengingat kembali apa yang mereka pelajari dari membaca. Adapun singkatan dari KWL sebagai berikut.

1) K – awali dari apa yang kita tahu (KNOW)

2) W – lanjutkan dengan apa (WHAT) yang ingin kita tahu; dan

3) L – diakhiri dengan menuliskan atau mempertajam kembali apa yang telah kita tahu (What we have LEARNED).

Strategi KWL adalah strategi membaca dengan tiga langkah pokok, yaitu menggali latar belakang pengetahuan siswa dengan cara brainstorming, kemudian menentukan hal-hal yang ingin diketahui dengan merumuskan pertanyaan yang berkaitan dengan teks yang akan dibaca, dan yang terakhir menentukan hal-hal yang telah dipelajari dengan cara menjawab pertanyaan yang telah mereka rumuskan pada langkah sebelumnya.

Minat merupakan aspek kepribadian yang sangat mempengaruhi terhadap perilaku seseorang. Menurut Slameto (2003: 180) “Minat adalah suatu rasa lebih

27

suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh”. Sedangkan menurut Muhibbin Syah (2006) minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat adalah keadaan emosi yang dasarnya ditujukan kepada sesuatu.

Salah satu keadaan emosi adalah penilaian seseorang terhadap sesuatu yang dihadapi. Hasil penilaiannya dapat positif atau negatif, menarik atau tidak menarik, menyenangkan atau tidak menyenangkan.

Menurut beberapa pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa minat seseorang selalu berkaitan dengan kegiatan-kegiatan tertentu. Orang yang mempunyai minat tersebut akan merasa tertarik dan mau melakukan berbagai kegiatan atau usaha yang berkaitan dengan hal tersebut dan ditandai rasa senang serta tidak ada unsur keterpaksaan. Jadi, seseorang yang berminat pada sesuatu akan melakukan kegiatan lebih giat daripada dengan seseorang yang tidak berminat.

Strategi KWL memberikan kepada siswa tujuan membaca dan memberikan suatu peran aktif siswa sebelum, saat, dan sesudah membaca. Strategi ini membantu mereka memikirkan informasi baru yang diterimanya. Strategi ini juga bisa memperkuat kemampuan siswa mengembangkan pertanyaan tentang berbagai topik. Siswa juga bisa menilai hasil belajar mereka sendiri ( Rahiem, 2008:41 ).

KWL adalah singkatan dari : K (know) Apa yang telah diketahui (sebelum membaca), W (want) Apa yang hendak diketahui (sebelum membaca), L (learned) Apa yang telah diketahui (setelah membaca). Teori tersebut ialah suatu

28

teknik membaca kritis di mana pembaca mengingat dahulu apa yang telah diketahui atau menentukan apa yang ingin diketahui melakukan pembacaan (bahan yang telah dipilih) mengetahui apa yang telah diperoleh dari pembacaan yang baru dilakukan.

Teknik pembacaan akan membiasakan pelajar mengaitkan pengetahuan yang telah dipelajari dengan yang dibaca dan menentukan apa yang telah diperoleh dari pembacaannya. Dalam konteks pengajaran, pelajar dibiasakan menggunakan seperti yang di bawah sekiranya dikehendaki menggunakan teknik KWL.

Know (K) Apa yang sudah diketahui?

Want (W) Apa yang hendak diketahui?

Learned (L) Apa yang telah dipelajari/diperoleh?

b. Tujuan Strategi KWL ( Know Want Learned)

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh strategi membaca KWL (Know, Want, to Learn) dan minat membaca terhadap kemampuan membaca pemahaman siswa. Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk menjelaskan dan mengidentifikasi: (1) perbedaan kemampuan membaca pemahaman siswa yang diajar dengan strategi KWL dan Konvensional;

(2) perbedaan kemampuan membaca pemahaman siswa yang memiliki minat baca tinggi dan rendah; (3) interaksi antara strategi membaca KWL dan minat baca terhadap kemampuan membaca pemahaman siswa.

Beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam strategi K-W-L ini meliputi:

29

1) Memunculkan pengetahuan awal siswa tentang topik dari materi bacaan yang diberikan

2) Menetapkan tujuan pembahasan

3) Membantu siswa untuk memantau pembelajaran mereka

4) Memberi kebebasan bagi para siswa untuk menilai pemahaman mereka tentang materi bacaan

5) Memberikan kesempatan bagi para siswa untuk mengembangkan ide-ide di luar Mated.

c. Langkah- Langkah Strategi KWL ( Know Want Learned ) Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

1) Pilih sebuah materi. Strategi ini akan berjalan baik dengan memberikan penjelasan mengenai materi.

2) Buatlah tabel KWL, Guru sebaiknya membuat tabel di papan tulis, kertas transparan, atau kertas tabel. Juga disarankan bagi para siswa yang membaca dan menulis untuk memiliki catatan sendiri tentang tabel KWL untuk merekam informasi.

3) Minta para siswa untuk melontarkan kata-kata, istilah-istilah, atau ungkapan-ungkapan yang berhubungan dengan topik.

Saran untuk kolom K:

a) Apakah pertanyaan-pertanyaan telah siap untuk membantu para siswa mengungkapkan ide-ide mereka, karena para siswa membutuhkan bantuan untuk memulainya.

30

b) Doronglah para siswa untuk menjelaskan kesimpulan mereka. Dan tanyalah

"Apa yang membuat kamu berpikir demikian?"

c) Ketika semua ide telah dicatat, ajaklah para siswa untuk berdiskusi tentang apa yang mereka tulis pada kolom K

Saran untuk kolom W:

(1) Tanyalah para siswa tentang apa yang ingin mereka pelajari tentang topik yang akan dibahas. Jika siswa merespon pernyataan ini, arahkan mereka pada pertanyaan-pertanyaan sebelum mencatat pertanyaan tersebut pada kolom W.

(2) Jika siswa butuh bantuan untuk memulai, cobalah untuk mengajukan salah satu pertanyaan dari daftar berikut ini:" Apa yang kamu pikirkan akan kamu pelajari tentang topik dari materi yang akan dibahas?"; "Apakah kamu pikir cerita ini akan menjelaskan tentang apa yang tampak pada cover buku?"

(3) Pertanyaan pada kolom W sebaiknya benar-benar membangkitkan minat siswa. Anda bisa menambahkan dengan pertanyaan anda sendiri, tapi jangan terlalu banyak.

Saran untuk kolom L:

(a) Sudahkah para siswa membaca materi (untuk siswa yang lebih muda, mintalah mereka untuk mendengarkan materi/ cerita yang dibaca oleh guru) dan mengisi kolom L di tabel mereka (untuk siswa yang lebih muda, guru akan mencatat respon para siswa).

(b) Sebagai tambahan untuk menjawab pertanyaan di kolom W, ijinkan para siswa untuk menulis apa saja yang mereka anggap menarik.

31

(c) Mintalah para siswa untuk berkonsultasi dengan sumber-sumber lain untuk menemukanjawaban-jawaban yang tidak dapat terjawab

(d) Sediakan waktu untuk berdiskusi tentang informasih di kolom L.

Dokumen terkait