A. Keterampilan Mental
C. Keterampilan Sosial
Masyarakat yang merupakan kelompok manusia yang tinggal pada wilayah tertentu yang diikat oleh norma/sistem nilai yang dimilikinya selalu mengalami perubahan. Perubahan yang terjadi pada setiap masyarakat tidak sama. Ada masyarakat yang berubahnya sangat lambat, tetapi ada juga masyarakat yang berubah dengan cepat. Perubahan sosial dipengaruhi oleh berbagai faktor. Pertumbuhan demografi, akan mendorong pertumbuhan dan perkembangan aspek kehidupan manusia lainnya. Pertumbuhan dan pertambahan penduduk, akan mendorong pertumbuhan kebutuhan hidupnya. Kebutuhan manusia yang tidak dapat ditinggalkan yaitu kebutuhan ekonominya. Cara manusia memenuhi kebutuhan ini dari waktu ke waktu telah mengalami perubahan dan perkembangan. Dalam memanfaatkan sumber daya atau lingkungan, manusia telah melakukan perubahan cara mulai dari cara meramu kepada bercocok tanam sampai cara bertani yang modern, peternakan dan sampai pula pada industri modern. Perubahan cara pemenuhan kebutuhan tadi atau lebih sempit lagi perubahan produksi, sudah pasti diikuti oleh perubahan-perubahan lainnya, seperti perubahan organisasi, perubahan struktur, perubahan nilai dan norma, dan lain sebagainya.
Kalau perubahan dalam kelompok telah meliputi berbagai aspek (organisasi, struktur, nilai dan norma, kelembagaan), dan telah didukung dan diakui oleh sebagian besar anggota kelompok maka pada kelompok itu sudah terjadi perubahan sosial. Perubahan sosial dapat diartikan sebagai perubahan yang terjadi di masyarakat, yang meliputi berbagai aspek kehidupan, sebagai akibat adanya dinamika anggota masyarakat, dan yang telah didukung oleh sebagian besar anggota masyarakat, merupakan tuntutan kehidupan dalam mencari kestabilannya (Nursid Sumaatmadja, 1980: 88). Interelasi dan interaksi sosial manusia di masyarakat, mendorong perkembangan berpikir dan reaksi emosional para anggotanya. Hal ini mendorong masyarakat untuk mengadakan berbagai perubahan sesuai dengan suasana tadi. Perkembangan kualitas anggota masyarakat, juga menjadi pendorong terjadinya perubahan sosial. Dengan
demikian perubahan sosial itu karena adanya dorongan dari dalam dan dari luar kelompok.
Perubahan sosial yang disebabkan faktor-faktor dan dalam kelompok adalah karena penemuan-penemuan atau penciptaan-penciptaan baru (inovasi). Tentunya terjadinya penemuan-penemuan barn (inovasi) dapat terjadi apabila anggota-anggota masyarakat memiliki hal-hal berikut:
1. Adanya kesadaran anggota masyarakat akan perlunya upaya meningkatkan kehidupan secara terus-menerus. Kesadaran tersebut akan timbul apabila adanya rasa tidak puas terhadap apa yang telah dicapainya. Oleh David C. Mc. Clelland dikatakan memiliki Ach (Need for Achievement) yang tinggi. Need for Achievement adalah suatu dorongan kebutuhan untuk mencapai prestasi yang lebih baik.
2. Adanya kualitas anggota masyarakat dalam kelompok yang kreatif. Anggota masyarakat yang kreatif ini merupakan inovator dan modernisator bagi perubahan sosial dan perubahan dalam kelompok yang bersangkutan. Oleh para ahli psikologi, orang yang memiliki akal dan daya kreatif yang tinggi ini,
disebut vitus mental.
3. Adanya suasana persaingan yang sehat di antara anggota-anggota masyarakat untuk mencapai prestasi yang tinggi demi kemajuan kelompok yang bersangkutan.
4. Adanya dorongan kepada anggota yang berprestasi baik berupa piagam penghargaan maupun insentif lain, agar ia terus berprestasi dan berkarya.
Sedangkan yang berasal dri luar yang berpengaruh terhadap perubahan sosial nampaknya lebih dominan. Hal ini disebabkan karena globalisasi yang semakin terbuka, lebih-lebih pada saat sekarang ini di mana teknologi semakin canggih. Masuknya unsur-unsur kebudayaan asing ke dalam suatu kebudayaan yang kemudian terjadi perubahan sosial pada masyarakat itu. Masuknya unsur-unsur kebudayaan tadi dapat melalui akulturasi (kontak kebudayaan), dapat juga berupa asimilasi (pembauran unsur kebudayaan) atau juga melalui difusi (penyebaran unsur kebudayaan). Contoh unsur-unsur kebudayaan asing (yang berasal dari luar) banyak sekali yang kita jumpai di tengah-tengah kehidupan kita, yang kadang-kadang kita sendiri tidak merasakan bahwa hal tersebut berasal dari luar dan kita merasakan sebagai kebudayaan kita sendiri. Dan ini terjadi di berbagai bidang kehidupan kita, mulai dari sistem pendidikan (sistem persekolahan), proses produksi (pertanian, kerajinan, pertemuan, industri dan sebagainya),
berbagai hasil produksi, bahkan juga yang berhubungan dengan sikap hidup, cara hidup, cara bertingkah-laku dan sebagainya.
Tentu saja unsur-unsur kebudayaan asing yang masuk ke dalam masyarakat kita banyak bermanfaat dalam rangka kita membangun bangsa dan negara ini. Tanpa pengaruh luar, jelas kita akan tertinggal dengan negara-negara lain yang sudah lebih dahulu bahkan kita akan tertinggal lebih jauh lagi.
Dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kita miliki sekarang yang tentunya berasal dan kebudayaan luar, kita bisa membangun seperti kita rasakan saat ini. Dengan ilmu pengetahuan dan teknologi kita bisa memanfaatkan sumber daya alam yang kita miliki. Kita bisa meningkatkan produksi pertanian, kita bisa mengolahnya sehingga nilai ekonominya bertambah. Begitu juga dalam bidang produksi lainnya sehingga kehidupan bangsa kita dari tahun ke tahun terus meningkat. Namun demikian tidak semua unsur-unsur kebudayaan asing (luar), membawa dampak positif, yang membawa dampak negatif bagi kehidupan bermasyarakat dan bernegara pun, banyak. Banyak unsur-unsur kebudayaan asing tidak cocok dengan kebudayaan kita, yang dapat menjadi permasalahan bagi masyarakat kita, misalnya pergaulan. Sikap hidup, cara hidup ke baratan dan sebagainya.
Lebih-lebih sarana komunikasi yang semakin canggih unsur-unsur kebudayaan yang tidak cocok dengan kebudayaan bangsa kita, cepat dapat
dilihat, ditangkap bahkan ditiru. Minum-minuman keras, obat-obatan terlarang, pergaulan bebas, sadisme, perkosaan serta pelanggaran hukum lainnya yang banyak dilakukan terutama oleh para pemuda terutama yang terjadi di kota-kota besar, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan dan kota-kota lainnya di Indonesia, bahkan juga sudah merambat dan menyebar ke desa-desa bukan mustahil akibat pengaruh asing (luar), yang merupakan masalah sosial yang dapat kita lihat dan rasakan pada saat ini. Yang jelas unsur-unsur kebudayaan asing sulit untuk dibendungnya dan memang mustahil untuk menutupnya karena kondisi globalisasi yang sudah melanda dunia ini. Yang penting dalam menghadapi kondisi semacam ini, kita harus membekali para pemuda atau masyarakat dengan penanaman norma-norma/nilai-nilai yang cocok dengan kebudayaan kita, terutama norma-norma/nilai-nilai keagamaan. Yang tentunya cocok dengan nilai yang ada pada/terkandung dalam Pancasila.
Masalah sosial yang ada di masyarakat kita, memang sangat beragam dan kompleks, oleh karena itu untuk mengatasi/mengurangi masalah tersebut tidaklah mudah. Hal ini disebabkan oleh faktor penyebabnyapun berasal dan berbagai faktor.
Untuk mengatasi/mengurangi masalah-masalah sosial yang terjadi di masyarakat perlu kerja sama dari berbagai departemen secara lintas sektoral dengan berbagai keahlian secara terpadu. Pemecahan masalah sosial yang dilakukan departemen atau oleh salah satu bidang keahlian melalui satu disiplin ilmu tidak akan dapat menyelesaikannya secara tuntas.
Bagaimana dengan peran Anda yang berbekal pengetahuan IPS dalam kehidupan bermasyarakat? Keterampilan-keterampilan dasar IPS yang bagaimana yang dapat diterapkan dalam kehidupan yang penuh gejolak, tantangan, dan masalah?
Sebagai guru IPS, tentunya juga sebagai anggota masyarakat mau tidak mau harus berperan dan peka terhadap berbagai kejadian dan masalah yang terjadi di Masyarakat Anda tidak boleh bersifat masa bodoh atas kejadian-kejadian atau masalah-masalah dalam kehidupan di masyarakat Anda harus aktif dan melibatkan diri dan bersatu dengan anggota masyarakat lainnya untuk meningkatkan taraf hidup dan membantu mencarikan jalan pemecahan permasalahan-permasalahan yang ada di masyarakat.
Keterampilan-keterampilan dasar IPS yang dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat, antara lain berikut ini.
1. Dalam upaya meningkatkan taraf kehidupan masyarakat; sebagai anggota masyarakat, ia harus melibatkan diri dalam berbagai kegiatan pembangunan
bersama anggota masyarakat lainnya. Dengan berbekal ilmu pengetahuan yang dimiliki ia harus kreatif dan bertindak sebagai inovator dan dinamisator gerak pembangunan. Di sini diperlukan ide-ide dan gagasan-gagasan terhadap pembaruan/pembangunan yang diperlukan masyarakat.
2. Dalam upaya menangkal unsur-unsur kebudayaan yang tidak sesuai, ia harus dapat menyadarkan kepada anggota masyarakat akan pentingnya menjaga dan memelihara norma-norma luhur yang terkandung dalam Pancasila maupun agama sebagai pegangan hidupnya. Untuk menanamkan kesadaran akan hal tersebut, pengetahuan anggota masyarakat perlu terus ditingkatkan sehingga ia tahu mana yang baik mana yang buruk dan tidak cocok bagi kebudayaan kita. Hal itu bisa dilakukan dengan berbagai cara seperti melalui ceramah-ceramah, penyuluhan, pengajian (agama), pesantren kilat dan lain sebagainya. Dengan demikian anggota masyarakat dapat memilih unsur-unsur kebudayaan-kebudayaan asing mana yang dapat Ia terima dan mana yang ditolak.
tindakan asusila, kekerasan dan sadisme, dan lain sebagainya serta masalah lingkungan seperti pencemaran, banjir, kekeringan, erosi dan lain sebagainya diperlukan keterampilan untuk mencarikan jalan pemecahannya. Dalam mengambil langkah-langkah mengatasi/mengurangi masalah permasalahan tersebut.
Seperti contoh yang dikemukakan di atas, bahwa suatu masalah terjadi akibat berbagai faktor, oleh karena itu pendekatan dapat dilihat dari berbagai disiplin
ilmu sosial.
Di sinilah keterampilan-keterampilan dasar IPS membantu untuk melihat faktor-faktor penyebab dan timbulnya suatu permasalahan sosial secara interdisiplinen/multidisipliner. Dengan mengetahui berbagai faktor-faktor terjadinya masalah sosial yang ada di masyarakat maka upaya mengatasi permasalahan tersebut akan lebih tepat pada sasarannya.