• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Imlementasi hak terdakwa untuk menghadirkan saksi yang

3. Keterangan Saksi yang meringankan (a de charge)

Dalam kasus ini telah diperoleh keterangan saksi yang meringankan atau saksi a de charge yang diajukan oleh tim penasehat hukum terdakwa dimuka persidangan, yaitu:

a. Saksi : H. Wahyudin.

Dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan hal-hal sebagai berikut: - Bahwa saksi kenal dengan terdakwa sejak tahun 1972 di Gading Solo

karena satu alumni dengan terdakwa dari pesantren Gontor;

- Bahwa terdakwa mendirikan pesantren Al Mukmin di Ngruki dan saksi ikut membantu dan menjadi pengajar di pondok pesantren Ngruki ;

- Bahwa saksi mulai berpisah dengan terdakwa pada tahun 1979 karena terdakwa ditahan. Kemudian pada tahun 1984 berpisah lagi terdakwa hijrah ke Malaysia dan baru kembali pada tahun 1999 - Bahwa kegiatan terdakwa setelah pulang dari Malaysia tahun 1999

mengajar dan dakwah, terdakwa mengajar 4 hari di pondok pesantren Al Mukmin dan dua hari untuk dakwah biasanya ke luar kota ; - Bahwa yang diajarkan di pondok pesantren Al-Mukmin adalah

kurikulum agama Islam termasuk diantaranya masalah jihad namun tidak pernah mengajarkan untuk membenci ataupun memerangi suatu negara tertentu;

- Bahwa kegiatan kultum di ponpes Al Mukmin selalu diadakan setelah shalat maghrib sedangkan setelah shalat dhuhur tidak pernah diadakan kecuali ada hal tertentu ;

- Bahwa apabila terdakwa memberi kultum di luar kompleks ponpes Al Mukmin bukan kewenangan saksi ;

- Bahwa sejak diadakan pelepasan atau serah terima santri dari pondok pesantren Al Mukmin kepada wali santri yang bersangkutan, maka sejak itu pula institusi tidak bertanggung jawab atas segala kegiatan dari lulusan pondok pesantren Al Mukmin;

- Bahwa tata cara penerimaan tamu di pondok pesantren Al Mukmin di Ngruki adalah setiap tamu yang tidak ada kaitannya dengan ponpes harus melalui ruang tamu dan mengisi buku tamu ;

- Bahwa di dalam kompleks ponpes Al Mukmin diadakan piket yang dibuat dalam tiga shift;

- Bahwa saksi tidak pernah mengetahui ada tamu yang bernama Nasir Abas yang bertamu ke rumah terdakwa ;

- Bahwa rumah terdakwa berada dalam lingkungan kompleks ponpes Al Mukmin ;

- Bahwa saksi pernah mendengar Jamaah Islamiyah dan dalam Islam ada dua pengertian. Mereka yang berkumpul biasa dan mereka yang berkumpul karena adanya komitmen karena kebenaran ;

- Bahwa saksi tidak mengetahui siapa Amir Jamaah Islamiyah ;

- Bahwa saksi tidak pernah melihat ataupun mendengar mengenai buku PUPJI ;

- Bahwa terdakwa dalam ceramahnya tidak pernah mengajarkan tentang kekerasan. Ceramah terdakwa dari dulu masalah tauhid dan lebih specifik lagi masalah ibadah dan pengertian Laailahaillalah ; - Bahwa setiap kali terdakwa ke luar kota saksi selalu diberitahu oleh

terdakwa;

- Bahwa setahu saksi selama tahun 2000 terdakwa tidak pernah ke luar negeri karena selalu mengajar dan terdakwa juga tidak pernah cuti karena keluarganya ada di Ngruki ;

commit to user

- Bahwa saksi pernah mendengar kasus peledakan bom di Bali, dan di hotel JW. Marriot Jakarta dimana salah satu pelakunya adalah mantan santri di ponpes Al Mukmin Ngruki ;

- Bahwa saksi kenal dengan Mukhlas Ali Gufron dan Mubarok yang telah dihukum karena kasus peledakan bom di Bali dan hotel JW.Marriot ;

- Bahwa terdakwa adalah Amir Majelis Mujahidin Indonesia ;

- Bahwa yang dimaksud dengan membalas dalam jihad adalah boleh membalas tapi bukan wajib dan membalasnya harus setimpal ; Terhadap keterangan saksi tersebut, terdakwa menyatakan tidak keberatan.

b. Saksi Moh. Sholeh Ibrahim.

Dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan hal-hal sebagai berikut : - Bahwa saksi adalah pengajar di Ponpes Al Mukmin di Ngruki yang

didirikan oleh terdakwa ;

- Bahwa saksi kenal dengan terdakwa sejak tahun 1976 karena sama- sama di Ponpes Al Mukmin ;

- Bahwa pada tahun 1984 terdakwa ke Malaysia dan kembali lagi pada tahun 1999 ;

- Bahwa kegiatan terdakwa sepulang dari Malaysia adalah mengajar dengan mata kuliah tafsir dimana saksi selaku kepala sekolah saat itu;

- Bahwa terdakwa tinggal di dalam kompleks Ponpes Al Mukmin dan sehari-hari terlihat oleh saksi. Dan kalau terdakwa mau keluar harus ijin kepada saksi;

- Bahwa terdakwa bila berdakwah di luar kota selalu dikawal antara 3- 4 orang yang ditunjuk oleh saksi;

- Bahwa saksi pernah memberi ijin kepada terdakwa untuk berdakwah di daerah Sragen dan Kendal sedangkan ke luar negeri saksi tidak pernah memberi ijin;

- Bahwa prosedur penerimaan tamu di Ponpes Al Mukmin adalah ketika tamu datang langsung menuju ruang tamu dipintu depan, kemudian melapor ke bagian tamu dan mengisi buku. Selanjutnya petugas buku tamu melapor ke Humas atau ke saksi guna dikonsultasikan dengan terdakwa, biasanya kalau kenal dipertemukan kalau tidak kenal ditolak ;

- Bahwa terhadap peraturan tersebut tidak ada pengecualian kecuali terhadap wali murid dan orang dalam ;

- Bahwa tidak pernah ada pertemuan pada bulan April 2001 antara Abas, Abu Dujana dengan terdakwa di Ponpes Al Mukmin Ngruki ; - Bahwa saksi tidak pernah menugaskan orang untuk mengawal

terdakwa ke pertemuan dipuncak dan Tawangmanu karena terdakwa tidak pernah ikut dalam pertemuan tersebut;

- Bahwa pada tahun 1999 saksi pernah menugaskan beberapa orang santri untuk mengawal terdakwa ke Tunggulun dalam rangka pelepasan santri ;

- Bahwa terdakwa adalah Amir Majelis Mujahidin Indonesia namun terdakwa tidak pernah mempergunakan sarana di kompleks Ponpes Al Mukmin untuk kepentingan MMI;

- Bahwa terdakwa dalam setiap ceramahnya selalu menyampaikan Islam dan pendalamannya, tafsir Al Qur'an, sedangkan ajaran yang bersifat kekerasan, pengeboman ataupun ajaran membenci suatu negara tertentu tidak pernah;

- Bahwa saksi pernah mendengar nama Jamaah Islamiyah, namun secara bahasa Jamaah Islamiyah merupakan ma'rifat dalam sisi bahasa. Di dalam pondok di Ngruki semua yang melaksanakan kegiatan Islam tergabung dalam Jamaah Islamiyah ;

- Bahwa saksi pernah mendengar kasus peledakan bom di Bali dan hotel JW. Marriot di Jakarta dimana pelakunya ada diantaranya lulusan santri Al Mukmin ;

- Bahwa peledakan yang dilakukan oleh lulusan santri Al Mukmin secara institusi Ponpes Al Mukmin tidak bertanggung jawab karena telah dilepas oleh Ponpes Al Mukmin ;

- Bahwa Mukhlas dan Amrozi tidak pernah datang ke Ponpes Al Mukmin menemui terdakwa, namun kalau Mukhlas pernah datang tapi hanya menemui saksi;

Terhadap keterangan saksi tersebut, terdakwa menyatakan tidak keberatan.

c. Saksi: Sardjana Al Harun,

Dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan hal-hal sebagai benkut: - Bahwa saksi kenal dengan terdakwa sejak tahun 1982-1983 dimana

terdakwa sebagai pengasuh Pondok Pesantren Al Mukmin di Ngruki dan saksi sebagai wali murid ;

- Bahwa saksi pernah bertemu dengan terdakwa di dalam kompleks pondok maupun diluar kompleks ;

- Bahwa apabila mau menemui terdakwa di dalam kompleks, saksi tidak perlu memberi identitas karena sudah kenal dengan orang Pondok dan apabila terdakwa ada ditempat saksi bisa menemui terdakwa, Namun apabila saksi datang kepondok dalam posisi sebagai wali santri tetap haras mengisi buku tamu ;

- Bahwa pada tahun 2000 saksi sering bertemu dengan terdakwa karena sama-sama konsentrasi pada persiapan pclaksanaan konggres majelis mujahidin Indonesia ;

- Bahwa dalam rangka persiapan konggres majelis mujahidin, saksi di dalam kepanitiaan berkedudukan sebagai Humas sedangkan terdakwa sebagai dewan penasehat;

- Bahwa sebelum diadakan konggres terlebih dahulu diadakan persiapan pra konggres. Kegiatannya sendiri dimulai dari bulan Januari 2000 namun susunan kepanitiaan ditetapkan dalam pra

konggres tanggal 23-24 April 2000, dengan ketuanya Irfan Suryahardy;

- Bahwa saksi ikut hadir dalam konggres Majelis Mujahidin Indonesia di Yogyakarta dan terdakwa terpilih sebagai Amir MMl ;

- Bahwa dalam konggres Majelis Mujahidin Indonesia terdakwa sebagai salah satu pembicara namun saksi tidak tahu isi makalahnya; - Bahwa saksi sering mendengar ceramah terdakwa dan saksi tidak

pernah mendengar terdakwa memberi ceramah yang sifatnya memerangi bangsa tertentu namun kalau berjihad menegakkan syariat Islam sering ;

- Bahwa saksi pernah mendengar nama Jamaah Islamiyah dan pemahaman saksi mengenai Jamaah Islamiyah adalah semua orang Islam wajib untuk berjamaah sesuai dengan Al Qur'an dan Sunnah Nabi;

- Bahwa saksi tidak mengetahui siapa Amir Jamaah Islamiyah maupun struktur organisasinya ;

Terhadap keterangan saksi tersebut, terdakwa menyatakan tidak keberatan.

d. Saksi: M. Shobbarln SY.

Dibawah sumpah pada pokoknya mencrangkan hal-hal sebagai berikut:

- Bahwa saksi kenal dengan terdakwa sejak akhir tahun 1999 pada saat terdakwa bertandang ke Yogyakarta ;

- Bahwa saksi sering bertemu dengan terdakwa karena saksi termasuk panitia konggres Majelis Mujahidin Indonesia sebagai sekretaris sedangkan terdakwa tergabung dalam dewan penasehat ;

- Bahwa panitia konggres dibentuk pada bulan April 2000 namun sosialisasi pelaksanaan konggres sudah dilaksanakan sebelumnya seperti top show ;

- Bahwa dalam rangka persiapan konggres maka saksi sering bertemu dengan terdakwa di pondok Ngruki dan kebetulan rumah saksi dekat dari pondok Ngruki;

- Bahwa apabila ingin bertemu dengan terdakwa saksi terlebih harus melalui prosedur mengisi buku tamu, namun kadang-kadang saksi tidak mengisi buku tamu karena sudah dikenal;

- Bahwa konggres Majelis Mujahidin Indonesia berlangsung dari tanggal 5-7 Agustus 2000 dan terdakwa terpilih sebagai Amir MMI ; - Bahwa selama dalam persiapan konggres MMI, terdakwa pernah ke

luar kota seperti Karanganyar, Sragen, Sukohardjo serta ke Madura. Namun terdakwa tidak pernah ke luar negeri karena selama dalam persiapan terdakwa gampang dihubungi sehingga tidak mungkin ke luar negeri ;

- Bahwa pelaksanaan konggres MMI telah mendapat ijin dari pihak keamanan bahkan ada kerjasama dengan pihak aparat pada saat pelaksanaan konggres ;

- Bahwa yang memberi makalah pada waktu konggres adalah terdakwa, Prof.Dr. Abdurrahman Basalah, Ustadz Tholin, Abdul Kodir Braja dan Abdul Korim ;

- Bahwa makalah yang dibacakan oleh Jaksa Penuntut Umum mengenai jihad bukanlah makalah yang dibacakan terdakwa ;

- Bahwa saksi tidak mengetahui sama sekali tantang Jamaah Islamiyah namun pernah dengar dari Koran ;

- Bahwa saksi tidak mengetahui sama sekali tentang buku PUPJl ; - Bahwa saksi pernah mendengar kasus ledakan bom di hotel JW.

Marriot namun tidak tahu siapa pelakunya ;

Terhadap keterangan saksi tersebut, terdakwa menyatakan keterangan saksi ada yang tidak benar, yaitu :

- Bahwa makalah yang dibacakan oleh Jaksa Penuntut Umum adalah benar makalah yang dibawakan oleh terdakwa dalam konggres di Majelis Mujahidin Indonesia.

e. Saksi : Irfan Suryahardy.

Bahwa sumpah pada pokoknya menerangkan hal-hal sebagai berikut: - Bahwa saksi kenal dengan terdakwa sejak tahun 1985 ;

- Bahwa saksi berjumpa lagi dengan terdakwa pada akhir tahun 1999, Selanjutnya makin sering bertemu karena sama-sama terlibat dalam persiapan konggres MMI, dimana saksi selaku ketua panitia sedangkan terdakwa adalah dewan penasehat;

- Bahwa saksi bertemu dengan terdakwa kadang di Yogyakarta atau di Solo, Apabila ketemu di Solo saksi selalu melapor ke bagian tamu ; - Bahwa selama bulan April 2000 apabila saksi ingin bertemu dengan

terdakwa, saksi selalu berhasil menemui terdakwa ;

- Bahwa konggres Majelis Mujahidin Indonesia berlangsung di Yogyakarta dari tanggal 7-10 Agustus 2000 ;

- Bahwa terdakwa merupakan salah satu pembawa makalah dalam konggres tersebut ;

Terhadap keterangan saksi tersebut, terdakwa menyatakan tidak keberatan.

f. Saksi : Ahmad Syafii Ma'arif.

Dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan hal-hal sebagai berikut; - Bahwa saksi pernah didatangi oleh Ralph Boyce bekas duta besar

Amerika Serikat untuk Indonesia pada tanggal 28 Maret 2004 di kantor PB. Muhammndiyah ;

- Bahwa kedatangan Ralph Boyce yaitu menyerahkan foto saksi dengan Presiden Bush dan meminta saksi agar terdakwa jangan dilepaskan dulu dari tahanan sebelum pemilu karena terdakwa dianggap orang berbahaya ; .

commit to user

- Bahwa atas permintaan tersebut saksi menyatakan kalau memang Mahkamah Agung membebaskan kita harus menghormati;

- Bahwa saksi bukan bermaksud membela terdakwa namun saksi hanya membela kedaulatan negara sebagai negara merdeka ;

- Bahwa kedatangan Ralph Boyce tersebut ditulis oleh saksi dan dimuat di Koran. Atas tulisan tersebut Ralph Boyce menjawab lagi kemudian dijawab lagi oleh saksi ;

- Bahwa saksi mengetahui terjadinya peledakan bom di Bali dan di hotel JW Marriot namun saksi tidak mengetahui pelakunya ;

- Bahwa saksi tidak tahu mengenai buku PUPJI ;

- Bahwa saksi tidak tahu apakah terdakwa pemah ke Philipina atau Malaysia;

Terhadap keterangan keterangan saksi tersebut, terdakwa menyatakan tidak keberatan,

g. Saksi : Luthfi Haidaroh,

Dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan hal-hal sebagai berikut: - Bahwa saksi kenal dengan terdakwa karena pernah belajar di Pondok

Al Mukmin namun tidak sampai lulus.

- Bahwa saksi pernah diperiksa dipenyidik dan ditunjukkan pengakuan tertulis Nasir Abas.

- Bahwa telah ditunjukkan pengakuan Nasir Abas tersebut, saksi mengatakan kalau pengakuan Nasir Abas tidak benar karena saat pristiwa yang diterangkan Nasir Abas dalam pernyataannya tersebut yang menyebut nama saksi. Saksi tidak pernah hadir dalam pertemuan tersebut;

- Bahwa Nasir Abas tidak pernah bertemu dengan terdakwa di musholla karena saksi selalu sembahyang di musholla tersebut dan Nasir Abas tidak pernah ada ;

- Bahwa saksi tidak pernah mendengar kalau terdakwa memberi fasilitas dalam peledakan bom di Bali dan hotel JW Marriot ;

- Bahwa saksi tidak pernah mendengar kalau terdakwa pernah ke luar negeri ;

- Bahwa saksi pernah mendengar ceramah terdakwa namun hanya ceramah biasa ;

- Bahwa saksi tidak pernah mendengar kalau terdakwa pernah mengunjungi camp. Hudaibiyah ;

Terhadap keterangan saksi tsrsebut, terdakwa menyatakan tidak keberatan.

h. Saksi J Bagus.

Dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan hal-hal sebagai berikut: - Bahwa saksi kenal dengan terdakwa pada saat sembahyang Jum'at

bersama;

- Bahwa saksi pernah ditunjukkan pengakuan tertulis Nasir Abas di penyidik;

- Bahwa pernyataan Nasir Abas yang ditunjukan tersebut adalah mengenai pernyataan terdakwa yang menyatakan darahnya orang kafir halal apabila hartanya;

- Bahwa terhadap pernyataan Nasir Abas tersebut, saksi tidak tahu sama sekali;

- Bahwa saksi sering sembahyang dhuhur di masjid Al Ikhlas namun saksi tidak pernah melihat Nasir Abas sembahyang dimasjid trsebut; - Bahwa di masjid Al Ikhlas tidak lazim diadakan kultum sehabis

sembahyang dhuhur, yang ada kultum setelah sembahyang maghrib namun tidak sering ;

- Bahwa saksi tidak pernah mendengar terdakwa menyatakan darahnya orang kafir halal apalagi hartanya ;

- Bahwa saksi pernah mendengar tentang peledakan bom di hotel JW. Marriot;

Terhadap keterangan saksi tersebut, terdakwa menyatakan tidak keberatan.

i. Saksi ; Eddy Purwanto.

Dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan hal-hal sebagai berikut: - Bahwa saksi mulai kenal dengan terdakwa pada bulan April- Desember 2003 saat di Rutan Salemba, dimana saksi sebagai Ketua Pengurus Rutan Salemba ;

- Bahwa saksi adalah pembantu terdakwa selama di Rutan Salemba; - Bahwa setiap kegiatan terdakwa termasuk menerima tamu-tamu

saksi selalu ikut mendampingi ;

- Bahwa tamu yang datang menjenguk terdakwa ditempatkan dalam tempat terbuka sehingga antara tamu dengan terdakwa tidak ada pembicaraan rahasia dan kadang-kadang didampingi oleh petugas ; - Bahwa tamu-tamu yang datang tidak satu pun yang bicara mengenai

peristiwa peledakan bom di hotel JW. Marriot ;

- Bahwa terdakwa mengetahui peledakan bom di hotel JW. Marriot dari pengacara terdakwa ;

- Bahwa saksi pernah mendengar nama Jamaah Islamiyah namun hanya melalui media ;

Terhadap keterangan saksi tersebut, terdakwa menyatakan tidak keberatan.

j. Saksi : Frederick B. Burks.

Dibawah sumpah/janji pada pokoknya menerangkan hal-hal sebagai berikut:

- Bahwa saksi adalah warga negara Amerika Serikat dan mantan penterjemah khusus gedung putih ;

- Bahwa saksi pertama kali mendengar nama terdakwa pada bulan September 2002, saksi menerima telepon ahli Indonesia dari Dewan Keamanan Naslonal Ameiika Serikat yaitu Keren Brooks, Dia

commit to user

menanyakan apakah saksi bisa ikut besok (Jum'at) dalam rapat rahasia di rumah pribadi Megawati;

- Bahwa pada pertemuan yang berlangsung di rumah Megawati dihadiri oleh Ralph Boyce Duta Besar USA untuk Indonesia, Keren Brooks dari Dewan Keamanan Naslonal USA, utusan khusus Presiden George W. Bush, saksi dan Megawati;

- Bahwa Keren Brooks dalam pertemuan tersebut menyampaikan bahwa dari kesaksian Umar Al Farouk kelompok Jamaah Islamiyah dikepalai oleh ustadz (terdakwa) yang pernah melakukan percobaan pembunuhan terhadap Megawati dua kali. Selain itu disampaikan juga kalau terdakwa adalah dalangaya pengeboman natal;

- Bahwa kemudian utusan khusus presiden George W Bush meminta kepada Megawati agar terdakwa diserahkan kepada pemerintah Amerika Serikat secara rahasia. Namun dijawab oleh Megawati bahwa terdakwa tidak bisa diserahkan kepada Amerika Serikat, berbeda dengan Umar Al Farouk yang tldak terlalu kenal;

- Bahwa atas jawaban Megawati tersebut, ketiga utusan Amerika Serikat kebingungan ;

- Bahwa setelah mendengar jawaban Megawati utusan khusus menyatakan bahwa sebelum pertemuan APEC agar terdakwa diberikan dan bila tidak akan ada masalah ;

- Bahwa atas ancaman tersebut Megawati meminta maaf dan menyatakan masalah ini terlalu penting. Hanya ada satu cara untuk memenuhi pemintaan itu yaitu apabila pendapat masyarakat Indonesia berbeda dengan terdakwa. Apabila itu terjadi baru bisa dipenuhi;

- Bahwa setelah pertemuan tersebut saksi dan utusan USA kembali ke rumah Dubes Ralph Boyce dan mereka menanyakan kepada saksi apakah perkataan Megawati benar dan dijawab oleh saksi benar ; - Bahwa kejadian bom Bali pada tanggal 12 Oktober 2002 setelah

- Bahwa saksi bertemu lagi dengan Megawati di New York pada bulan Desember 2002 dan di Bali pada bulan Oktober 2003 dalam status sebagai penterjemah ;

- Bahwa Megawati pernah diundang oleh Prcsiden George W. Bush ke gedung putih dengan tema pokok bahwa Amerika Serikat ingin memperlihatkan kepada Indonesia bahwa Amerika bukan membenci Islam tapi ingin memerangi teroris ;

Terhadap keterangan saksi tersebut terdakwa menyatakan tidak tahu keterangan saksi.

k. Saksi : Yunus Efendi.

Dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan hal-hal sebagai berikut: - Bahwa saksi kenal dengan terdakwa pada awal tahun 2000 di Solo ; - Bahwa selama tahun 2000 terdakwa memberi ceramah di Jawa

tengah dan di Jawa Timur;

- Bahwa setelah Musyawarah Wilayah Mujahidin, saksi berikrar untuk menjaga terdakwa selama berada di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Namun ikrar tersebut tidak disampaikan kepada terdakwa ;

- Bahwa saksi pernah mengawal terdakwa ke Solo, Sampang, Kendal untuk memberi ceramah agama ;

- Bahwa sepanjang tahun 2000 saksi tidak pernah mengawal terdakwa ke luar negeri ;

Terhadap keterangan saksi tersebut, Terdakwa menyatakan tidak keberatan.

Dokumen terkait