• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Imlementasi hak terdakwa untuk menghadirkan saksi yang

4. Pembahasan

Dalam pemeriksaan perkara, terdakwa mempunyai hak untuk membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah. Untuk membuktikan bahwa ia tidak bersalah, ia dapat menggunakan saksi yang meringankan atau ahli. Dan dalam praktek pemeriksaan perkara pidana, hal yang paling mendasar

commit to user

dikedepankan adalah mengenai hak-hak tersangka atau terdakwa baik dari tingkat penyidikan sampai dengan tingkat peradilan. Salah satu dari beberapa hak terdakwa yang diatur dalam KUHAP adalah hak terdakwa untuk menghadirkan saksi a de charge. Dalam proses pemeriksaan di persidangan, penyidik dapat meminta keterangan dari saksi yang memberatkan terdakwa dan terdakwa pun berhak meminta agar dihadirkan saksi yang meringankan atau a de charge tersebut.

Sebagaimana diterangkan dalam Pasal 116 ayat (3) dan ayat (4) KUHAP, dalam pemeriksaan, tersangka atau terdakwa ditanyakan apakah menghendaki saksi yang meringankan atau saksi yang dapat menguntungkan baginya atau yang disebut dengan saksi a de charge. Hal ini dilakukan dengan alasan karena tersangka berhak melakukan pembelaan pada dakwaan yang dituduhkan kepadanya dengan mengajukan seorang saksi, dan karena pada umumnya para saksi itu memberatkan tersangka. Bila terdakwa menghendaki adanya saksi yang meringankan atau a de charge, maka penyidik wajib memeriksanya dicatat dalam berita acara, dengan memanggil dan memeriksa saksi tersebut.

Menurut Pasal 117 ayat (1) KUHAP maka keterangan tersangka dan atau saksi yang diberikan kepada penyidik harus diberikan tanpa tekanan dari siapa pun dan atau dalam bentuk apapun. Karena tersangka dan atau saksi wajib memperoleh perlindungan hak asasi.

Pengertian dari saksi a de charge adalah saksi yang meringankan atau menguntungkan terdakwa. Mengenai saksi yang meringankan diatur dalam Pasal 65 KUHAP, yang isinya mengenai hak tersangka atau terdakwa untuk mengusahakan dan mengajukan saksi dan atau seseorang yang memiliki keahlian khusus guna memberikan keterangan yang menguntungkan bagi dirinya. Jadi yang dimaksud saksi a de charge atau saksi yang menguntungkan terdakwa adalah saksi yang dipilih atau diajukan oleh penuntut umum atau terdakwa atau penasihat hukum, yang sifatnya meringankan terdakwa dan dapat mempengaruhi keyakinan hakim dalam menjatuhkan putusan.

commit to user

Di dalam kasus tidak pidana terorisme dengan terdakwa Abu Bakar Ba’asyir alias Abdus Somad alias Abu Bakar Ba’asyir bin Abud Ba’asyir ini, terdakwa dan tim penasehat hukumnya mengajukan saksi yang meringankan atau a de charge sebanyak 11 orang, yaitu:

a. H. Wahyudin yang merupakan pengajar di pondok pesantren Al Mukmin Ngruki;

b. Moh. Sholeh Ibrahim, yaitu pengajar di Ponpes Al Mukmin Ngruki yang didirikan oleh terdakwa;

c. Sardjana Al Harun, ialah wali murid atau santri di Pondok Al Mukmin Ngruki sekaligus panitia yang berkedudukan sebagai humas dalam konggres Majelis Nujahidin Indonesia yang dilaksanakan pada bulan Agustus 2000 di Yogyakarta, dimana terdakwa berlaku sebagai dewan penasehat dalan kepanitiaan konggres tersebut. Dan kemudian terdakwa terpilih sebagai Amir atau pemimpin atau ketua dari Majelis Mujahidin Indonesia;

d. M. Shobbarin SY, adalah sekretaris panitia konggres Majelis Mujahidin Indonesia, yang juga sama-sama menjadi panitia dengan terdakwa;

e. Irfan Suryahardy, yang merupakan ketua panitia dalam konggres Mjelis Mujahidin Indonesia di Yogyakarta pada waktu itu;

f. Ahmad Syafii Ma’arif yang merupakan PB. Muhammadiyah;

g. Luthfi Haidaroh, adalah santri yang pernah belajar di Pondok Al Mukmin;

h. Bagus, ialah orang yang mengenal terdakwa pada saat sembahyang jumat bersama;

i. Eddy Purwanto, yaitu pembantu terdakwa selama di Rutan Salemba. j. Federick B.Burks, yaitu warga Negara Amerika dan mantan

penerjemah khusus gedung putih, dan pernah diundangan Dewan Keamanan Nasional Amerika untuk mengikuti pertemuan rahasia di rumah pribadi Megawati untuk membicarakan mengenai terdakwa yang dianggap sebagai ancaman;

commit to user

k. Yunus Effendi, yang pernah menjadi pengawal terdakwa khususnya pada waktu kegiatan ceramah agama yang dilakukan terdakwa.

Dari 11 (sebelas) saksi tersebut pada dasarnya diajukan karena dianggap oleh tim penasehat hukum terdakwa mempunyai relevansi dengan kasus yang terkait dengan didakwakannya terdakwa Abu Bakar Ba’asyir. Dengan diajukannya saksi-saksi yang meringankan atau saksi a de charge tersebut, dimaksudkan untuk melemahkan dakwaan yang didakwakan Jaksa Penuntut Umum kepada terdakwa.

Saksi yang meringankan yang diminta oleh terdakwa atau penasehat hukum selama berlangsungnya sidang atau dijatuhkannya putusan hakim, dalam hal ini ketua sidang wajib mendengar keterangan saksi tersebut, didasarkan pada Pasal 160 ayat (1) huruf c KUHAP. Selain itu dengan adanya pemeriksaan saksi yang meringankan, tersebut dapat memberikan keterangan yang relevan dengan perkara yang diproses oleh penegak hukum seperti dalam kasus terorisme ini. Dari hasil pemeriksaan saksi yang meringankan (a de charge) ini dapat diperoleh beberapa fakta- fakta yang terungkap mengenai perkara yang menyangkut terdakwa Abu Bakar Ba’asyir, yang kemudian dapat disinkronkan atau dihubungkan dengan keterangan yang diperoleh dari hasil pemeriksaan saksi-saksi sebelumnya yaitu saksi-saksi yang diajukan oleh pihak Jaksa Penuntut Umum ataupun saksi yang memberatkan (a charge).

Prosedur ataupun tata cara pemeriksaan saksi-saksi yang meringankan tetap dilakukan sebagaimana mestinya pemeriksaan terhadap saksi yang diperiksa di persidangan. Saksi harus disumpah terlebih dulu sebelum memberikan keterangan, menurut agama dan kepercayaannya bahwa dia akan memberikan keterangan yang sebenarnya tentang apa yang ia dengar sendiri, ia lihat sendiri, dan ia alami sendiri dengan menyebut alasan dari pengetahuannya itu. Kemudian dapat disimpulkan beberapa keterangan yang sama dari beberapa saksi dan juga beberapa keterangan yang mungkin saja berbeda. Dari itulah selanjutnya fakta-fakta dari hasil keterangan-keterangan yang diperoleh di persidangan tersebut dapat

digunakan untuk memperkuat keyakinan hakim dan sebagai bahan pertimbangan hakim membuat suatu putusan.

Maka dapat diketahui tujuan diajukannya saksi yang meringankan (a de charge) oleh penasehat hukum atau terdakwa, yaitu untuk melemahkan dakwaan Jaksa Penuntut Umum yang didakwakan kepada terdakwa. Dengan mengajukan saksi a de charge terdakwa berharap dapat dijatuhi hukuman yang seringan-ringannya atau bahkan diputus bebas. Dan bahwa fakta yang terungkap dalam kasus terorisme ini, dengan adanya saksi yang meringankan (a de charge) atau saksi yang diajukan oleh terdakwa ataupun tim penasehat hukumnya dapat mempengaruhi keyakinan hakim dalam membuat putusnnya serta membantu terdakwa dalam meringankan hukuman atas dakwaan yang didakwakan kepada terdakwa Abu Bakar Ba’asyir alias Abdus Somad alias Abu Bakar Ba’asyir bin Abud Ba’asyir.

B.Kekuatan pembuktian keterangan saksi yang meringankan dalam

Dokumen terkait