BAB IV: ANALISIS DAN PEMBAHASAN
C. Keterbatasan
1. Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Peneliti tidak dapat memastikan kebenaran data yang diperoleh melalui pembagian kuesioner kepada responden. Hal ini disebabkan kemungkinan terdapat responden yang tidak jujur dan tidak serius dalam mengisi kuesioner. Jika hal ini terjadi maka akurasi data dan hasil temuan kurang optimal.
2. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari motivasi masuk FKIP dan penguasaan mata kuliah Pengajaran Mikro. Peneliti tidak menguji variabel bebas lain yang kemungkinan memiliki hubungan dengan bakat keguruan mahasiswa FKIP.
3. Jenis penelitian ini adalah studi kasus yaitu penelitian yang mendalami suatu kasus pada satu unsur tertentu, sehingga hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisasikan di luar kasus tersebut. Oleh karena itu, hasil penelitian ini hanya berlaku untuk mahasiswa FKIP angkatan 2013 di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
98
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M., dan Asrori, M. (2005). Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT Bumi Askara.
Arifin, M., dan Barnawi. (2015). Micro Teaching Teori dan Praktik Pengajaran yang Efektif dan Kreatif. Yogyakarta: AR-Ruzz Media.
Arifin, Z. (2011). Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. Bandung Remaja Rasdakarya.
Ametembum. (1973). Guru dalam Administrasi Sekolah Pembangunan. Bandung: Bumi Askara.
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Bandung: Penerbit Rineka Cipta
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2011). Kamus Bahasa Indonesia Untuk Pelajar. Jakarta: Katalog Dalam Terbitan (KDT).
Buku Pedoman Program Studi Pendidikan Ekonomi. (2012). Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas. Davis, S. F., Drinan, P.F., & Gallant, T. B. (2009).Cheating in School, What We
Know and What We Can Do. United Kingdom: Wiley-Blackwell. Gilarso, T. (1986). Program Pengalaman Lapangan I. Yogyakarta: Andi Offset. Gladwell, M. (2008). The Story of Succes. Amerika Serikat: Hachette Book Group Goleman, D. (1997). Emotional Inteligence: Mengapa EI Lebih Penting Daripada
IQ. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Hamalik, Oemar. (2001). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Askara Hurlock, E. B. (1999). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang
Ruang Kehidupan Edisi 5. Jakarta: Erlangga.
Kamus Terbaru Bahasa Indonesia. (2008). EYD (Ejaan yang disempurnakan). Surabaya: Reality Publisher.
Kompri. (2015). Motivasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Karya.
Martono, Nanang. (2010). Metode Penelitian Kualitamtif Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Mulyasa, E. (2007). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Mulyaningtyas, B. Renita, dan Hadiyano, Yusup Purnomo.(2007). Bimbingan dan
Konseling. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Munandar, Utami. (1985). Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah Penuntun Bagi Guru dan Orang Tua. Jakarta: PT Gramedia.
Novita-Mustikaningrum, Galih. (2011). “Pengaruh Motivasi Masuk Program Studi, Keaktifan Mengikuti Kegiatan Kampus dan Fasilitas Belajar Terhadap Indeks Prestasi Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma”, Skripsi, Yogyakarta: Tidak Diterbitkan
Nunally. J. C dan Bernstein, J. H. (1994). Psychometri Theory (Thrird Edition) New York: Mc. Graw Hill.
Prayitno, Elida. (1989). Motivasi Dalam Belajar. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Purwanto, Ngalim. (1990). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Putri-Santosa, A. (2010). “Hubungan Pengajaran Mikro dan Program Pengalaman Lapangan II di Sekolah dengan Minat Mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma Menjadi Guru”, Skripsi,Yogyakarta: Tidak Diterbitkan. Rohmah, Noer. (2012). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Teras.
Sadirman.(1986). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Pedoman Bagi Guru dan Calon Guru. Jakarta: CV Rajawali
Semiawan, C., Munandar, A., & Munandar, S. (1984). Memupuk Bakat dan Kreativitas Siswa Sekolah Menengah. Jakarta: PT Gramedia.
Siregar, S. (2010). Statiska Deskriptif untuk Penelitian Dilengkapi Pergitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Sugiyono. (2014). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta
Sulo, S.L.la. (1980). Pengajaran Mikro. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Sulthon. (2009). Manajemen Pengajaran Mikro. Yogyakarta: LaksBang PRESSindo.
Suparno, Paul. (2005) .“Minat dan Motivasi Mahasiswa Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma Untuk menjadi Guru dan
Perkembangannya”,Skripsi, Yogyakarta: Tidak Diterbitkan. Penelitian. Yogyakarta:
Taniredja, T, & Mustadifah, H. (2011). Penelitian Kuantitatif (SebuahPengantar). Bandung: Alfabeta.
Usman, Moh. Uzer. (1990). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Wasidi. (2015). Instrumen Bakat Keguruan. Disertai Program Studi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta: Tidak Diterbitkan.
Wasidi, & Mardapi, D. (2016). Pengembangan Instrumen Bakat Keguruan. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Penelitian Vol.20, No. 1, 98-100.
Widanarto-Prijowuntato, S. (2016). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Sanata Dharma University Press.
Winkel, W.S. 1984. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia
.1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia. Wiyono, S. 2006. Managemen Potensi Diri. Jakarta: PT Grasindo.
101
LAMPIRAN I
102
LAMPIRAN II
KUESIONER PENELITIAN
BAKAT KEGURUAN MAHASISWA FKIP
Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Angkatan 2013
Oleh:
Skolastika Dewi Astuti 131334106
PRORAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2017
Hal: Pengisian Kuesioner Kepada Yth.
Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma di Yogyakarta
Dengan hormat,
Kami mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma bermaksud melaksanakan kegiatan penelitian bersama dengan topik "Bakat Keguruan Mahasiswa FKIP". Penelitian ini dilakukan dalam rangka persiapan penyusunan skripsi.
Sehubungan dengan hal tersebut, kami mohon kesediaan dan bantuan Saudara untuk mengisi kuesioner penelitian ini berdasarkan pemikiran dan keadaan yang sebenarnya. Kami berharap Saudara menjawab dengan jujur, karena kami sangat menghargai kejujuran dan keterbukaan Saudara. Sejalan dengan etika penelitian, kami akan menjamin kerahasiaan jawaban Saudara dan memastikan bahwa jawaban tersebut semata-mata hanya digunakan untuk tujuan penelitian ini. Kami menyadari bahwa pengisian kuesioner ini akan mengganggu aktivitas Saudara dalam mengikuti kegiatan perkuliahan. Oleh sebab itu kami mohon maaf sebelumnya atas keadaan tersebut.
Demikian permohonan Kami. Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami mengucapkan terimakasih.
Yogyakarta, Februari 2017
Hormat kami,
PETUNJUK
Ada tiga bagian dalam instrumen ini. Bagian pertama adalah kreativitas pedagogi. Untuk mengerjakan soal kreativitas pedagogi disediakan waktu 60 menit. Sebaiknya dikerjakan secara berurutan, jika tidak dapat menjawab soal dilewatkan. Cara pengerjaannya sudah tersedia di setiap awal dari tiap bagian instrumen.
Bagian kedua adalah iventori komitmen pedagogi. Instrumen ini terdiri dari 32 pernyataan yang disediakan pilihan jawaban A, B, dan C. Waktu yang disediakan 15 menit.
Bagian ketiga adalah iventori kecerdasan emosi, yang terdiri dari 40 pernyataan. Masing-masing pernyatan disediakan pilihan jawaban A, B, dan C. Waktu yang disediakan untuk menjawab pertanyaan ini adalah 15 menit.
A. BAGIAN I (KREATIVITAS PEDAGOGI)
Bagian ini setiap butir soal disajikan masalah yang disertai dengan alternatif penyelesaian masalah. Anda diminta untuk menambahkan pemecahan masalah yang berbeda dengan alternatif yang ditulis dalam butir tersebut dan bernilai kependidikan (pedagogi). Waktu yang disediakan setiap butir pernyataan adalah 3 menit.
Contoh:
Di sekolah pinggiran/terpencil sering ditemukan kekurangan sarana dan fasilitas pembelajaran, misalnya media pembelajaran. Untuk menjelaskan sistem tata surya guru dapat membuat /menyusun media pembelajaran dengan cara :
a. Merangkai bola-bola menjadi sistem tata surya b. Menggambar model sistem tata surya
c. Mengajak siswa berperan sebagai tata surya
Petunjuk :
1. Jawaban berupa kalimat yang terdiri dari 3 sampai 6 kata. 2. Jawaban minimal 1 kalimat.
belajar. Salah satu penyebabsiswa malas belajar antara lain disebabkan penyampaian materiyang kurang menarik. Salah satu cara yang dapat dilaksanakan untuk mengatasi masalah ini adalah dengan pembelajaran aktif (active learning). Sebutkan lainnya!
2. Sekelompok siswa sering ditemukan siswa yang berperilakunakal, namun masih termasuk dalam kenakalan anak. Untuk mendidik anak nakal menjadi berkurang kenakalannya dapat dilakukan dengan memberi teguran. Sebutkan lainnya!
3. Pada sekelompok siswa ada yang cepat menerima pelajaran, dan ada yang lambat dalam memahami pelajaran. Salah satu cara untuk membantu siswa yang lambat belajar dapat dilakukan dengan menjelaskan kembali
materi pelajaran (remidial). Sebutkan cara
lainnya!
4. Tidak semua siswa masuk sekolah tepat waktu, ada siswa yang datang ke sekolah sering terlambat. Langkah awal yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah siswa tersebut adalah
mencari penyebab sering terlambat.
5. Dalam proses pembelajaran sering terjadi dinamika, ada siswa yang berbicara sendiri dengan temannya sehingga menggangu siswa yang lain. Salah satu cara untuk mengatasi siswa yang membuat suasana kurang menyenangkan tersebut dapat dilakukan dengan
menyuruh menjelaskan kembali pelajaran
yang telah dijelaskan. Sebutkan usaha untuk mengatasi siswa yang mengganggu tersebut!
6. Dalam sekelompok siswa kadang dijumpai anak yang minder, sehingga menjadi bahan ejekan teman-temannya. Keadaan seperti ini harus mendapatkan perhatian dan penyelesaian, sehingga anak tersebut menjadi percaya diri. Untuk meningkatkan rasa percaya diri kepada anak tersebut dapat dilakukan dengan cara memberi pengertian bahwa kedudukan siswa
semua sama. Sebutkan lainnya!
7. Pelaksanaan ujian yang harus dicegah oleh guru adalah perbuatan curang. Salah satu cara untuk mengurangi kecurangan saat ujian adalah dilakukan pengawasan, namun pengawasan yang berlebihan dapat mengakibatkan
kecemasan siswa yang berlebihan (stress).
Sebutkan akibatnyalainnya!
8. Kenakalan siswa terhadap teman di sekolah terkadang diketahui oleh guru. Kenakalan ini dapat berupa tindakan mengganggu yang berlebihan (bullying) terhadap siswa lainnya. Salah satu cara mengatasi bullying ini adalah
menyadarkan pelaku akibat tindakan
9. Dalam proses mendidik anak, pemberian penguatan (reward) lebih efektif daripada hukuman (punishment), tetapi dalam hal tertentu (anak yang sudah dewasa) berlaku sebaliknya; yaitu hukuman lebih efektif daripada penguatan. Penggunaan penguatan akan efektif jika digunakan pada anak
emosinya labil. Sebutkan lainnya!
10. Dalam proses pembelajaran, materi pelajaran tidak selalu dapat diserap dengan baik oleh sebagian besar siswa. Salah satu cara untuk mengatasi masalah ini, guru dapat memberi
tugassecara kelompok. Sebutkan lainnya!
11. Untuk memperoleh hasil yang optimal dalam proses pembelajaran dapat dilakukan dengan cara penyediaan sumber belajar yang cukup, namun tidak semua sekolah dapat menyediakan sumber belajar dengan baik dan menarik. Salah satu cara mengatasi kekurangan sumber belajar dapat dilakukan dengan membuat ringkasan
materi pelajaran. Sebutkan lainnya!
12. Siswa mempunyai sifat yang berbeda-beda, terkadang dijumpai siswa yang sulit bersosialisasi dengan temannya. Salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan bersosialisasi anak tersebut adalah dengan kegiatan kerja
kelompok. Sebutkan lainnya!
13. Pada sekelompok siswa terkadang ditemukan anak yang hiperaktif. Sifat hiperaktif ini perlu mendapat perhatian guru. Untuk mengurangi hiperaktif siswa tersebut dapat dilakukan dengan memberikan tugas membaca buku
bacaan yang menarik minatnya. Sebutkan
14. Penanaman sifat disiplin (taat aturan) kepada siswa perlu dilakukan sejak dini. Budaya kita yang toleran terkadang menjadi penyebab rendahnya budaya disiplin. Untuk membentuk sifat disiplin siswa, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah mendidik siswa berbudaya
antre. Sebutkan lainnya!
15. Tidak semua siswa berasal dari keluarga mampu. terkadang dijumpai siswa yang mencari nafkah untuk membantu ayah/ibunya. Untuk membantu siswa tersebut dapat dilakukan dengan pembebasan biaya/iuran
pendidikan. Sebutkan lainnya!
16. Dalam pembelajaran, seorang guru bertanya kepada salah satu siswanya, namun jawaban siswa tersebut menjadi bahan cemooh teman-temannya. Hal ini disebabkan karena jawaban siswa tersebut dianggap teman-temannya kurang bermutu. Sebagai seorang pendidik, guru perlu mengendalikan kondisi tersebut, salah satu caranya adalah dengan memberikan
Pertanyaan berikut menghendaki jawaban yang tidak seperti
biasanya. Jawablah pertanyaan berikut sesuai dengan
imaginasi/kreasi Anda dalam proses pembelajaran. Jawaban diperbolehkan lebih dari satu. Jawaban dapat berupa kalimat yang terdiri dari 3 sampai 5 kata.
Contoh
Penggaris yang terbuat dari logam digunakan untuk membuat garis lurus, namun dalam proses pembelajaran penggaris juga dapat digunakan sebagai:
a. Alat pengungkit (tuas). b. Pembanding (skala). c. Pegas.
17. Himpunan kancing baju warna-warni ini dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran yaitu sebagai alat uji buta warna. Sebutkan lainnya!
18. Kapur tulis berwarna dalam pembelajaran dapat digunakan sebagai media pembelajaran yaitu untuk turus (tally) dalam berhitung. Sebutkan lainnya!
19. Penghapus papan tulis dalam pembelajaran dapat digunakan sebagai media pembelajaran, yaitu sebagai model bangun balok. Sebutkan lainnya!
20. Plastisin pa da gambar ini dapat dibuat sebagai media pembelajaran misalnya bola-bola pada
model molekul (molimud). Dalam keadaan
darurat plastisin dapat digunakansebagai
21. Diskusi dalam pembelajaran biasanya dimanfaatkan sebagai wahana menumbuhkan keberanian siswa untuk memperoleh kesepakatan pendapat. Sebagai seorang calon guru, diskusi dapat dimanfaatkan sebagai wahana memahami perbedaan karakter
orang lain. Sebutkan lainnya!
22. Salah satu cara untuk membuat siswa tertib dalam banyak hal adalah mendidik untuk mau antre. Dampak mau antre di manapun kita berada adalah mau menghargai orang lain. Sebutkan lainnya!
23. Kerja gotong royong dapat dimanfaatkan sebagai wahana pembinaan kerja kelompok (teamwork), kerja kelompok ini dapat menumbuhkan dampak positif bagi pendidikan yaitu saling menghargai antar sesama teman. Sebutkan lainnya!
24. Kegiatan kemah dalam Pramuka di antaranya adalah untuk memupuk rasa kesetia-kawanan pada sesama. Kegiatan ini dapat dimanfaatkan juga untuk wahana pendidikan, yang di antaranya adalah mencintai lingkungan.
Sebutkan lainnya!
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan jawaban singkat dan jelas. Jawaban diperbolehkan lebih dari satu, jawaban dapat berupa kalimat yang terdiri dari 3 sampai 5 kata.
Contoh Jika sekolah tidak memiliki peraturan sekolah maka murid kurang disiplin. Untuk mendisiplinkan siswa dapat dilakukan langkah-langkah:
a.membuat peraturan sekolah.
b.memberikan contoh taat aturan (tertib lalu lintas).
25. Keterbatasan jumlah guru di daerah terpencil dapat berakibat pembelajaran kurang optimal. Untuk mengatasi hal tersebut dapat dilakukan dengan pembelajaran kelas rangkap.
Sebutkan lainnya!
26. Jika pembelajaran di dalam kelas siswa cenderung pasif akan berakibat pembelajaran
kurang efektif. Bagaimana Anda mengatasi
siswa yang pasif ini?
27. Kegaduhan siswa dapat mengakibatkan proses pembelajaran terganggu. Salah satu penyebab kegaduhan ini dapat bersumberpada fasilitas
dan media pembelajaran yang kurang memadahi. Upaya apa yang dapat dilakukan
untuk mengatasi masalah tersebut?
28. Salah satu dampak jika seorang guru kurang dalam mempersiapkan materi pelajaran adalah
pembelajaran kurang optimal. Usaha-usaha
apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal itu?
29. Kepedulian sosial siswa perlu ditumbuh-kembangkan untuk menjadi warga yang baik di manapun siswa berada. Untuk menumbuhkan rasa kepedulian sosial dapat dilakukan dengan melatih siswa untuk berderma kepada
sesama. Usaha lainapa saja yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan kepedulian sosial siswa?
30. Jika guru yang dapat memahami karakter masing-masing siswa maka salah satu dampaknya adalah siswa akan lebih senang
belajar. Upaya apa saja yang dapat ditempuh
agar proses belajar lebih menyenangkan?
31. Guru yang kurang peduli terhadap kemampuan siswa dalam proses pembelajaran akan berakibat lesunya pembelajaran. Langkah-langkah apa saja yang dapat dilakukan oleh guru untuk meningkatkan motivasi belajar siswa?
32. Salah satu dampak jika seorang guru melakukan kekerasan terhadap muridnya adalah siswa akan membenci. Usaha-usaha apa saja dapat dilakukan oleh guru agar siswa segan terhadap guru?
B. BAGIAN II (KOMITMEN PEDAGOGI)
Pilihan jawaban yang paling sesuai dengan kondisi/keadaan yang Anda alami dengan memberi tanda silang (X) pada huruf di depan pilihan jawaban. Jika jawaban yang dipilih salah, Anda dapat membetulkan dengan tanda (X) dan memberi tanda silang pada pilihan jawaban yang baru.
1. Kata guru diartikan sebagai di-gugu (dilaksanakan nasihatnya) dandi-tiru (diteladani perilakunya) oleh siswanya. Bagaimana Andamenanggapi kedua hal tersebut?
a. Makna kata itu sampai saat ini masih diperlukan. b. Makna itu untuk saat ini sudah usang.
c. Kata itu menjadi pendorong untuk menjadi pendidik ideal.
2. Anda ditawari untuk menjadi calon salah satu mahasiswa teladan di perguruan tinggi Anda belajar. Bagaimana Anda menanggapi tawaran tersebut?
a. Tidak perlu mempersiapkan diri.
b. Segera mempersiapkan diri setelah dicalonkan.
c. Mempersiapkan diri berdekatan dengan waktu pelaksanaan
3. Anda membimbing siswa untuk membuat karya (kerajinan tangan), tidak semua siswa dapat mengerjakan dengan hasil yang baik. Bagaimana tanggapan Anda terhadap karya siswa yang kurang baik tersebut?
a. Mendorong semangat belajar kepada siswa yang kurang baik.. b. Memberi penghargaan pada hasil siswa yang baik saja.
c. Biasa saja, prestasi siswa ada yang baik dan kurang baik
4. Sebagai calon guru dituntut tidak ketinggalan zaman, oleh karenanya seorang guru dituntut untuk memperbaharui (meng-update) kemampuannya sebagai seorang calon guru. Bagaimana Anda menanggapi hal ini?
a. Jika perlu mengikuti perkembangan jaman. b. Membaca buku tambahan, mengikuti seminar. c. Selalu terbuka mengikuti perkembangan jaman.
5. Proses pembelajaran di sekolah akan dapat terlaksana dengan baik apabila didukung sumber dana yang memadai. Namun kenyataannya tidak semua sekolah dapat memperoleh sumber dana. Bagaimana Anda menyikapi hal ini? a. Meminta dari donatur yang mampu.
b. Tanpa pendanaan hasil pembelajaran kurang baik. c. Mencari berbagai alternatif optimalisasi pembelajaran.
6. Tugas guru tidak hanya mengajar di kelas, namun lebih dari itu yaitu mendidik adalah tugas utama guru. Bagaimana jika Anda menemui anak yang sering melamun?
a. Mempelajari latar belakang keluarga anak itu. b. Meminta bergaul dengan anak yang lain.
c. Mengajak bicara untuk menemukan masalahnya.
7. Anda menemukan anak yang sangat cerdas, sering melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang sulit dijawab. Bagaimana antisipasi Anda terhadap pertanyaan anak tersebut?
a. Memperbaharui pengetahuan materi/bahan ajar b. Mepersilahkan anak yang lain untuk menjawab. c. Pertanyaan dijawab semampunya.
8. Iklim sekolah (guru dan siswa kurang disiplin) kurang bagus untuk perkembangan siswa. Bagaimana tanggapan terhadap masalah ini?
a. Mengajak guru lain dan siswa untuk tertib. b. Membiasakan tertib diri sendidi lebih dahulu.
c. Menyarankan kepada Kepala Sekolah untuk menertibkan.
9. Anda terlibat sebagai anggota dalam kerja bakti (kelompok) untuk membersihkan lingkungan kampus menjadi tertata rapi. Sejauh mana peran Anda dalam tugas tersebut?
a. Meminta penjelasan tugas masing-masing anggota. b. Berperan aktifdalam kelompok untuk mencapai tujuan.
10. Anda memperoleh tugas kuliah yang belum mendesak untuk diselesaikan, sejauh mana Anda dalam menyelesaikan tugas tersebut?
a. Meminta bantuan teman/orang lain. b. Menunda tugas karena masih ada waktu. c. Segera mengerjakan tugas yang diperintahkan.
11. Anda dipercaya untuk membantu untuk menjelaskan materi pelajaran kepada teman sejawat, sementara kesehatan Anda terganggu (flu), bagaimana sikap Anda terhadap tugas ini.
a. Meminta salah satu kawan yang mampu untuk menggantikan sementara waktu.
b. Menyehatkan badan terlebih dahulu. c. Menunda tugas sementara waktu.
12. Anda diberi tugas ayah/ibu mencari buku pelajaran untuk saudara (adiknya). Bagaimana Anda menanggapinya?
a. Mencari buku tersebut kalau ada waktu. b. Segera mencari buku yang diperlukan. c. Kurang senang menerima tugas itu.
13. Saudara/adik Anda memperoleh tugas sekolah yang harus diselesaikan, sementara tugas tersebut menurut Anda melebihi batas kemampuannya. Bagaimana Anda menyikapi ini?
a. Membantu sebagian tugas tersebut. b. Membuatkan tugas tersebut.
c. Membimbing membuat tugas tersebut.
14. Anda mempunyai tugas menyelesaikan tugas kuliah secara berkelompok yang terbengkelai. Bagaimana Anda menyikapi keadaan ini?
a. Menerima tugas setelah paham masalahnya. b. Mempelajari dahulu sumber masalah.
15. Anda mendapat mandat dari ayah/ibu untuk hadir dalam pertemuan ayah/ibu/wali murid (adik Anda) di sekolah. Acara ini dilakukan untuk membahas kemajuan belajar siswa di sekolah itu. Bagaimana Anda menanggapi hal ini?
a. Menerima sebagai tanggung jawab pendidikan. b. Menerima dengan berat hati.
c. Menolak karena bukan wewenangnya.
16. Anda memperoleh kepercayaan untuk mewakili teman-teman menyampaikan hasil diskusi kepada pengelola/pengurus organisasi mahasiswa (BEM). Bagaimana tanggapan terhadap tugas tersebut?
a. Menerima dengan ditemani kawan sejawat.
b. Menyampaikan hasil diskusi tanpa ada pengubahan. c. Menolak, karena ada yang lebih mampu daripada Anda.
17. Tempat tinggal cukup jauh dengan tempat Anda belajar saat ini. Bagaimana Anda menyikapi hal ini agar tidak terlambat?
a. Berusaha bangun pagi.
b. Terlambat datang adalah bukan hal yang serius. c. Selalu bangun pagi dan berangkat tepat waktu
18. Anda memperoleh tugas untuk membantu siswa mengalami kesulitan belajar. Bagaimana Anda mengatasi hal ini?
a. Membantu khusus belajar sampai dia mengerti. b. Membantu sebatas kebutuhannya.
c. Meminta kawan untuk membantunya.
19. Anda mendapat kepercayaan menyampaikan amanah kepada teman sejawat, sementara Anda juga mempunyai kepentingan terhadap tugas tersebut. Bagaimana Anda menyikapinya?
a. Menyampaikan selambat mungkin.
b. Menyampaikan informasi secara transparan. c. Tidak disampaikan dengan alasan lupa.
20. Anda memperoleh amanah sebagai ketua dalam suatu organisasi mahasiswa untuk menggalang dana kemanusiaan, namun ternyata pekerjaan itu tidak terlaksana dengan baik. Yang Anda lakukan terhadap tugas tersebut adalah: a. Meninjau kembali tugas yang tidak dikerjakan.
b. Membantu tugas yang tidak terlaksana.
c. Memberikan tugas untuk membantu anggota lainya.
21. Anda mendapatkan tugas sebagai anggota untuk membuat karya ilmiah secara kelompok. Pengerjaan tugas ternyata tidak terlaksana dengan lancar. Bagaimana tanggapan Anda mengetahui kondisi seperti ini?
a. Bekerja sesuai dengan tugas yang dibebankan.
b. Membantu sebagian kecil dari beban anggota lainnya. c. Membantu mengerjakan sebagian besar tugas kelompok
22. Anda dipercaya untuk membantu memeriksa lembar jawaban kuis/pre-tes, namun waktu yang tersedia lebih sedikit dibanding dengan waktu yang dibutuhkan untuk memeriksa jawaban kuis/pre-tes tersebut. Bagaimana Anda menyikapi hal ini?
a. Memeriksa dengan menambah waktu kerja lembur. b. Memeriksa dengan melebihi batas waktu yang ditentukan. c. Memeriksa sesuai dengan waktu yang dibutuhkan.