• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan motivasi masuk fkip dan penguasaan mata kuliah pengajaran mikro dengan bakat keguruan mahasiswa FKIP. Studi kasus pada mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Hubungan motivasi masuk fkip dan penguasaan mata kuliah pengajaran mikro dengan bakat keguruan mahasiswa FKIP. Studi kasus pada mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2013"

Copied!
233
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. HUBUNGAN MOTIVASI MASUK FKIP DAN PENGUASAAN MATA KULIAH PENGAJARAN MIKRO DENGAN BAKAT KEGURUAN MAHASISWA FKIP Studi Kasus pada Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Angkatan 2013. SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi. Oleh: Skolastika Dewi Astuti NIM 131334106. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. HUBUNGAN MOTIVASI MASUK FKIP DAN PENGUASAAN MATA KULIAH PENGAJARAN MIKRO DENGAN BAKAT KEGURUAN MAHASISWA FKIP Studi Kasus pada Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Angkatan 2013. SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi. Oleh: Skolastika Dewi Astuti NIM 131334106. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017. i.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. iii.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERSEMBAHAN. Karya ini kupersembahkan untuk:  Allah Tri Tunggal Maha Kudus  Kedua orang tuaku yang sangat aku sayangi dan menjadi alasan ingin cepat pulang.  Kedua kakakku tercinta yang telah menjadi panutan dan selalu aku rindukan  Kedua omku tercinta yang sangat berjasa selama ini, yang sudah kuanggap seperti bapak sendiri  Sahabat-sahabat Kepompongku yang super Unik  Teman-teman Pendidikan Akuntansi angkatan 2013  Almamaterku, Universitas Sanata Dharma tercinta.. iv.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. MOTTO “Selalu ada harapan bagi mereka yang selalu berdoa, dan selalu ada jalan bagi mereka yang selalu berusaha”. v.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA. Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.. Yogyakarta, 18 Desember 2017 Penulis. Skolastika Dewi Astuti. vi.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS. Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:. Nama. : Skolastika Dewi Astuti. Nomor Mahasiswa. : 131334106. Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karyai lmiah yang berjudul: HUBUNGAN MOTIVASI MASUK FKIP DAN PENGUASAAN MATA KULIAH PENGAJARAN MIKRO DENGAN BAKAT KEGURUAN MAHASISWA FKIP. Studi kasus pada Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan angkatan 2013 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk. pangakalan. data,. mendistribusikannya. secara. terbatas,. dan. mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 18 Desember 2017 Yang menyatakan. Skolastika Dewi Astuti. vii.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK HUBUNGAN MOTIVASI MASUK FKIP DAN PENGUASAAN MATA KULIAH PENGAJARAN MIKRO DENGAN BAKAT KEGURUAN MAHASISWA FKIP Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Angkatan 2013. Skolastika Dewi Astuti Universitas Sanata Dharma 2017 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara: (1) Motivasi Masuk FKIP dengan bakat keguruan mahasiswa FKIP (1) Penguasaan mata kuliah Pengajaran Mikro dengan bakat keguruan mahasiswa FKIP. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus yang dilaksanakan pada bulan Februari sampai Maret 2017. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa S1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2013 yang berjumlah 855. Sampel penelitian ini berjumlah 250 mahasiswa yang diambil dengan teknik propotional stratified random sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan dokumentasi, dan dianalisis dengan analisis deskriptif dan analisis korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Motivasi masuk FKIP tidak berhubungan dengan bakat keguruan mahasiswa FKIP. (Nilai sig. (2-tailed) = 0,973 > 0,05); (2) Penguasaan mata kuliah Pengajaran Mikro tidak berhubungan dengan bakat keguruan mahasiswa FKIP. (Nilai Sig. (2-tailed) = 0,825 > 0,05). Kata kunci: Bakat Keguruan, Motivasi masuk FKIP dan Penguasaan mata kuliah.. viii.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT THE CORRELATION BETWEEN THE MOTIVATION TO ENTER THE TEACHER TRAINING AND EDUCATION FACULTY AND THE MASTERY OF MICRO TEACHING AND THE TALENT OF STUDENT’S TEACHING ABILITY OF TEACHER TRAINING AND EDUCATION FACULTY A Case Study on Students of Teacher Training and Education Faculty of Sanata Dharma University Yogyakarta, 2013 batch Skolastika Dewi Astuti Sanata Dharma University 2017 The aims of research are finding out the correlation between: (1) The motivation to enter the Teacher Training and Education Faculty and the talent of student’s teaching ability of Teacher Training and Education Faculty; (2) The mastery of micro teaching and the talent of students’s teaching ability of Teacher Training and Education Faculty. This research was carried out from February until March 2017. The population of this research were 855 under graduate students of Teacher Training and Education Faculty of Sanata Dharma University Yogyakarta, 2013 batch. The samples of this research were 250 students who were taken by using propotional stratified random sampling and analyzed by descriptive analysis Spearman’s correlation analysis. The result of the research shows that: (1) there is no correlation between the motivaton to enter the Teacher Training and Education Faculty and the talent of student’s teaching ability of Teacher Training and Education Faculty. (Sig. Value (2-tailed) is 0,973 > 0,05); (2) there is no correlation between the mastery of micro teaching and the talent of student’s teaching ability of Teacher Training and Education Faculty. (Sig. Value (2-tailed) is 0,825 > 0,05) Keyword: Student’s Teaching Ability, The motivation to enter the Teacher Training and Education, The mastery of micro teaching.. ix.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGANTAR Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena peneliti dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan Judul “Hubungan Motivasi Masuk FKIP dan Penguasaan Mata Kuliah Pengajaran Mikro dengan Bakat Keguruan Mahasiswa FKIP” dengan tepat waktu. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi. Penulis menyadari bahwa proses penyusunan skripsi ini mendapatkan masukan, kritik dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada: 1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Bapak Ignasius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, sekaligus selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. 3. Bapak Dr. Sebastianus Widanarto Prijowuntato, S.Pd., M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah rela meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini. 4. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi, Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan berbagai pengetahuan dan pengalaman selama proses perkuliahan. 5. Ibu Theresia Aris Sudarsilah selaku staf sekretariat Program Studi Pendidikan Ekonomi, Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi xi.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 6. yang. telah. membantu. dalam. kelancaran. proses. administrasi. kemahasiswaan. 7. Seluruh ketua Program Studi dan Sekretariat FKIP USD yang telah memberi ijin penelitian dan membantu kelompok peneliti dalam proses penyebaran kuesioner. 8. Mamaku tersayang, mama Martha Selviana Seraga yang selalu aku rindukan dan menjadi alasanku ingin cepat pulang, mama yang tidak pernah berhenti memberikan segala kasih, dukungan, dan doa-doa untukku. 9. Bapakku terkasih, bapak Adidimus Ajoi yang telah bekerja keras dan selalu memberi dukungan, doa serta menjadi motivasi terbesar dalam pengerjaan skripsi ini. 10. Abangku tercinta, abang Robertus Moses yang telah menjadi panutan dan ikut ambil bagian dalam membentuk kepribadianku, selalu memberi doa, mengingat serta memberikan motivasi yang luar biasa selama proses pengerjaan skripsi ini. 11. Kakakku tercinta, kakak Oktavia Weni yang telah menjadi panutan dan tidak pernah berhenti memberikan semangat, doa dukungan dan motivasi yang luar biasa selama proses pengerjaan skripsi ini. 12. Kedua om ku tercinta, om Hartono dan om Amianus yang telah memberi dukungan baik materi, dorongan, semangat dan doa-doa dalam proses pengerjaan skripsi ini.. xi.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 13. Mami Revie dan Om adi, yang telahku anggap sebagai kedua orang tuaku, keluarga baruku, yang selalu memberi bantuan, saran, motivasi dan penguatan disaat sedih, selama aku berada di Yogyakarta. 14. Mbak fofo dan Mas Rudho yang sudah kuanggap seperti saudara sendiri. yang telah memberi saran, bantuan dan dukungan, selama aku berada di Yogyakarta. 15. Sahabat-sahabat kepompongku terkasih; Anastasia Dwi Dharmaningrum, Elisabeth Nikki, Leni Katri Krtika, Margareta Ika, Meldayanti, Mariana asni yang telah menjadi keluarga baruku, yang setia mendengar segala keluh kesah, saling menguatkan, menghibur di saat aku menangis, memberi dukungan, doa, dan semangat yang tiada henti, saling menolong saat susah, trimakasih telah menjadi sahabat yang begitu tulus dan luar biasa. 16. Teman-teman satu dosen bimbingan; Teti, Garnis, Desi, Anas, Kiki, Nona, Ika, Dasanata, Bang Paul, Bang Ali, Gian, Novan untuk segala dukungan, kerjasama, pengertian, dan bantuan yang diberikan dengan tulus. 17. Sepupu-sepupuku group Lebang; Bg purno, bg telles, Marsel. Nova. Lili, Lina, Desi, dan dek uli yang telah banyak memberi semangat dan doa-doa yang tulus dan luar biasa. 18. Dek Yupita yang telah banyak memberi bantuan, semangat, doa, dan dukungan untuk kelancaran pengerjaan skripsi ini. 19. Teman-teman dekatku; Netti dan Susi yang telah banyak memberi dukungan, doa dan saling mengerti satu sama lain.. xii.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 20. Teman-teman kostku; Netti, Sella, Vanty, dan mbak Ika, yang saling membantu, memotivasi, dan menjalin relasi yang baik selama ini. 21. Teman-teman alumni SMA Panca Setya Sintang khususnya yang samasama berjuang disini, yang tidak bisa kusebutkan satu persatu. 22. Teman-teman seperjuangan Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi angkatan 2013 yang telah berproses bersama dan memberi banyak kenangan selama ini. 23. Seluruh pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, trimakasih atas bantuan dan dukungan selama ini.. Yogyakarta 18 Desember 2017. Skolastika Dewi Astuti 131334106. xiii.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI Halaman HALAMAN SAMPUL ............................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ ....iv MOTTO .................................................................................................................. v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................. vii ABSTRAK ........................................................................................................... viii ABSTRACT ............................................................................................................. ix KATA PENGANTAR ............................................................................................ x DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiv DAFTAR TABEL ................................................................................................ xix DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xxi. BAB I: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1 B. Batasan Masalah ............................................................................................ 7 C. Rumusan Masalah .......................................................................................... 7 D. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 7 E. Manfaat Penelitian ..........................................................................................8 xiv.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II: KAJIAN TEORITIK A. Guru ............................................................................................................... 9 1. Pengertian Guru ........................................................................................ 9 2. Syarat-syarat menjadi Guru .................................................................... 11 B. Bakat ........................................................................................................... 13 1. Pengertian Bakat .................................................................................... 13 2. Faktor yang Mempengaruhi Bakat......................................................... 14 3. Upaya mengembangkan Bakat .............................................................. 18 C. Bakat Keguruan ......................................................................................... 20 D. Motivasi ...................................................................................................... 23 1. Pengertian Motivasi ............................................................................... 23 2. Jenis-jenis Motivasi ............................................................................... 24 3. Indikator-indikator Motivasi .................................................................. 25 4. Motivasi Masuk FKIP ............................................................................ 31 E. Pengajaran Mikro ....................................................................................... 35 1. Pengertian Pengajaran Mikro ................................................................. 35 2. Tujuan Pengajaran Mikro....................................................................... 36 3. Manfaat Pengajaran Mikro ..................................................................... 37 F. Kerangka Berpikir ....................................................................................... 41 G. Rumusan Hipotesis ...................................................................................... 44. xv.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB III: METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ............................................................................................ 45 B. Tempat dan Waktu Penelitian...................................................................... 45 1. Tempat Penelitian ................................................................................... 45 2. Waktu Penelitian ..................................................................................... 45 C. Subjek dan Objek Penelitian ........................................................................ 46 1. Subjek Penelitian .................................................................................... 46 2. Objek Penelitian ...................................................................................... 46 D. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel ....................................... 46 1. Populasi Penelitian .................................................................................. 46 2. Sampel Penelitian.................................................................................... 47 3. Teknik Penarikan Sampel ....................................................................... 48 E. Operasionalisasi Variabel ............................................................................ 49 1. Variabel Motivasi Masuk FKIP .............................................................. 50 2. Variabel Penguasaan Mata Kuliah Pengajaran Mikro ............................ 51 3. Variabel Bakat Keguruan ........................................................................ 51 F. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 54 1. Kuesioner ................................................................................................ 54 2. Dokumentasi ........................................................................................... 55 G. Instrumen ..................................................................................................... 55 1. Langkah-langkah Pengembangan Skala Model Likert ........................... 55 2. Penentuan Penskoran Skala Model Likert .............................................. 57 3. Teknik Pengujian Instrumen ..................................................................... 5 xvi.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. a. Bakat Keguruan .................................................................................. 58 b. Motivasi masuk FKIP ........................................................................ 60 H. Teknik Analisis Data ................................................................................... 67 1. Teknik Analisis Data Deskriptif ............................................................. 67 2. Tingkat Hubungan Antar Variabel.......................................................... 69 3. Pengujian Hipotesis dan Penarikan Kesimpulan .................................... 70. BAB IV: ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ............................................................................................. 73 1. Program Studi ........................................................................... ............`..74 2. Motivasi Masuk FKIP .............................................................................. 75 3. Nilai Mata Kuliah Pengajaran Mikro ....................................................... 76 4. Bakat Keguruan ....................................................................................... 77 B. Pengujian Hipotesis ..................................................................................... 78 1. Uji Hipotesis 1 ......................................................................................... 78 2. Uji Hipotesis 2 ......................................................................................... 80 C. Pembahasan.................................................................................................. 82 1. Hubungan Motivasi Masuk FKIP dengan Bakat Keguruan Mahasiswa FKIP......................................................................................................... 82 2. Hubungan Penguasaan Mata Kuliah Pengajaran Mikro dengan Bakat Keguruan Mahasiswa FKIP ......................................................................89. xvii.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB V: PENUTUP A. Kesimpulan .................................................................................................. 94 B. Saran ............................................................................................................ 94 C. Keterbatasan ................................................................................................. 97. DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 98. xviii.

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL. Halaman Tabel 3.1 Populasi Penelitian .............................................................................. 47 Tabel 3.2 Proporsi Sampel Mahasiswa Setiap Program Studi ............................ 49 Tabel 3.3 Operasionalisasi Variabel Motivasi Masuk FKIP ............................... 50 Tabel 3.4 Skor Item Variabel Motivasi Masuk FKIP ......................................... 50 Tabel 3.5 Kategori Nilai Akhir Penguasaan Mata Kuliah ................................. 51 Tabel 3.6 Operasionalisasi Variabel Bakat Keguruan ....................................... 52 Tabel 3.7 Konversi Total Skor pada Variabel Bakat Keguruan......................... 53 Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Instrumen Pertama ............................................... 62 Tabel 3. 9 Hasil Uji Validitas Intrumen Kedua.................................................... 63 Tabel 3.10 Hasil Uji Validitas Ketiga . ................................................................. 64 Tabel.3.11 Tingkat Koefisien Reliabilitas ............................................................ 66 Tabel 3.12 Hasil Uji Reliabilitas Karakteristik ..................................................... 66 Tabel 3.13 Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe II ............................................. 67 Tabel 3.14 Rentang Motivasi Masuk FKIP........................................................... 68. xix.

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Tabel 3.15 Rentang Bakat Keguruan .................................................................... 69 Tabel 3.16 Tingkat Korelasi dan Kekuatan Arah Hubungan ................................ 69 Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Program Studi ....................... 74 Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Motivasi Masuk FKIP ........... 75 Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Nilai Pengajaran Mikro ......... 76 Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Bakat Keguruan ..................... 77 Tabel 4.5 Hasil Uji Korelasi Spearman Hubungan Motivasi Masuk FKIP dengan Bakat Keguruan Mahasiswa FKIP ...................................................... 79 Tabel 4.6 Hasil Uji Korelasi Spearman Hubungan Penguasaan Mata Kuliah Pengajaran Mikro dengan Bakat Keguruan Mahasiswa FKIP ............ 81. xx.

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN. Halaman Lampiran I. : Surat Ijin Penelitian ................................................................... 101. Lampiran II. : Lembar Kuesioner ..................................................................... 102. Lampiran III : Pedoman Penskoran .................................................................. 142 Lampiran IV : Prosedur Penskoran Skala Model Likert dan Tabel Z ............... 151 Lampiran V. : Output Validitas dan Reliabilitas .............................................. 152. Lampiran VI : Deskripsi Data ........................................................................... 159 Lampiran VII : Data Berpasangan ...................................................................... 162 Lampiran VIII : Data Induk ................................................................................. 176. xxi.

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN. A.. Latar Belakang Globalisasi berpengaruh besar terhadap ilmu pengetahuan, teknologi, seni, bahkan setiap aspek kehidupan manusia. Indonesia merupakan salah satu Negara yang juga dipengaruhi oleh globalisasi. Untuk. menghadapi. globalisasi. tersebut,. maka. Indonesia. harus. mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Dalam membentuk SDM yang berkualitas tersebut, Pemerintah Indonesia harus meningkatkan kualitas pendidikan. Peningkatan kualitas pendidikan ditentukan oleh semua komponen yang. masing-masing. berkontribusi. terhadap. pendidikan. secara. keseluruhan. Guru merupakan salah satu komponen yang memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Sebagai seorang guru yang akan bekerja di lembaga pendidikan, guru dituntut menjadi guru yang profesional. Sesuai dengan UUD No. 14 Tahun 2005 Pasal 8 Ayat 10 menyatakan bahwa kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru adalah kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial yang diperoleh melalui pendidikan profesi guru.. 1.

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. Pendidikan profesi guru dapat diperoleh dengan cara seseorang menempuh pendidikan melalui Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). FKIP merupakan bagian dari Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) yang berperan penting dalam menghasilkan caloncalon tenaga pendidik yang profesional. Namun, upaya membentuk calon tenaga pendidik yang profesional bukan suatu hal yang mudah. Kesulitan ini meliputi tiga aspek yaitu; (1) dari pemerintah dianggap, ganti menteri maka akan ganti kebijakan dan kurikulum, (2) mahasiswa FKIP menilai bahwa gaji guru tergolong kecil, tanggung jawab besar, administrasi keguruan banyak, serta harus memiliki bakat, (3) FKIP di nilai tidak memiliki fasilitas yang memadai, sulit menjalin kerjasama dengan sekolah dalam melaksanakan program pengalaman lapangan (PPL), dan pilihan jurusan yang terpaksa karena tidak diterima di fakultas non keguruan. Dewasa ini, FKIP mendapat tempat pada pilihan kedua atau ketiga untuk peminatan jurusan kuliah. Hal tersebut dapat dilihat bahwa sebagian besar mahasiswa yang masuk ke FKIP adalah mahasiswa yang tersisih dari perebutan kursi jurusan atau fakultas non-kependidikan. Fakta ini memperlihatkan bahwa sebagian besar mahasiswa FKIP adalah mahasiswa yang tidak ingin bersungguh-sungguh menjadi guru. Berdasarkan hasil Uji Kompetensi Calon Guru (UKCG) di USD menyatakan bahwa nilai pedagogi dan nilai keprofesionalan yang dimiliki mahasiswa masih rendah. Salah satu faktor yang menjadi penyebab rendahnya UKCG tersebut dimungkinkan karena mahasiswa tidak atau belum memiliki bakat.

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. keguruan. Hal ini bertolak belakang dengan pernyataan (Oemar Hamalik, 2007: 118) bahwa untuk menjadi guru, seseorang harus memiliki bakat sebagai guru. Bakat adalah kemampuan bawaan yang masih perlu dikembangkan atau dilatih untuk mencapai suatu kecakapan, pengetahuan dan keterampilan khusus (Munandar, 1985:17). Bakat keguruan yang dimiliki mahasiswa bisa diartikan sebagai bakat yang masih dalam proses perkembangan. Menurut Ali dan Asrori (2005: 81), ada sejumlah faktor yang mempengaruhi perkembangan bakat. Secara garis besar, faktor tersebut dikelompokkan menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Mulyaningtyas dan Yusup (2007: 40), menyatakan bahwa faktor internal yang mempengaruhi bakat meliputi: minat, motif berprestasi, berani mengambil risiko, dan mampu mengatasi kesulitan yang timbul. Sedangkan faktor. eksternal. yang mempengaruhi bakat. meliputi:. kesempatan memaksimalkan untuk mengembangkan diri, sarana dan prasarana, dukungan orang tua, dan lingkungan tempat tinggal. Selain dari faktor-faktor yang telah disebutkan, ada juga faktor lain yang dapat mempengaruhi perkembangan bakat keguruan mahasiswa FKIP. Faktor tersebut salah satunya adalah motivasi. Motivasi adalah alasan yang mendasari suatu perbuatan yang dilakukan seorang individu (Kompri, 2015: 4). Motivasi juga bisa diartikan sebagai usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau sekelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya..

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. Motivasi dibedakan menjadi dua, yakni motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Menurut Sadirman (1986: 88-90). Motivasi intrinsik yaitu motivasi-motivasi yang berfungsi tidak perlu dirangsang dari luar. Sebagai contoh, siswa yang gemar membaca tidak perlu menunggu ada tugas dari guru untuk membaca, tetapi siswa tersebut akan mencari sendiri buku-buku untuk dibacanya. Motivasi ekstrinsik yaitu motivasi-motivasi yang berfungsi karena adanya perangsangan dari luar. Sebagai contoh, seorang siswa belajar karena tahu bahwa besok akan ada ujian dikelas. Mahasiswa yang masuk di FKIP memiliki motivasi yang berbedabeda. Menurut Sadirman (1986: 89), mahasiswa yang memiliki motivasi intrinsik. akan. memiliki. tujuan. menjadi. orang. yang. terdidik,. berpengetahuan, ahli dalam bidang studi tertentu. Ditambah lagi oleh Prayitno (1989:11) mengungkapkan bahwa, mahasiswa yang termotivasi secara intrinsik aktivitasnya lebih baik dalam belajar dari pada siswa yang termotivasi secara ekstrinsik. Mahasiswa yang masuk di FKIP berdasarkan motivasi intrinsik diduga akan lebih optimal dalam menempuh pendidikan di FKIP. Disisi lain, mahasiswa yang memiliki motivasi ekstrinsik, aktivitas belajarnya akan lebih baik, ketika ada dorongan dari pihak luar (Rohmah, 2012: 255). Motivasi ekstrinsik merupakan motivasi yang bersifat sementara dan tidak bertahan lama. Motivasi ekstrinsik bukan merupakan perasaan dan keinginan yang sebenarnya yang ada dalam diri mahasiswa tersebut. Mahasiswa yang masuk di FKIP berdasarkan.

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. motivasi ekstrinsik diduga tidak bersungguh-sungguh selama menempuh pendidikan di FKIP. Di FKIP ada beberapa kelompok mata kuliah yang ditawarkan kepada mahasiswa. Salah satunya adalah kelompok mata kuliah keahlian berkarya (MKKB). MKKB adalah mata kuliah yang wajib diambil oleh mahasiswa FKIP untuk mengembangkan keterampilan dan kemampuan mengajarnya. Kelompok mata kuliah ini terdiri dari beberapa kumpulan mata kuliah, salah satunya adalah mata kuliah Pengajaran Mikro (PPL I). Pengajaran mikro (PPL I) merupakan mata kuliah yang digunakan untuk mempertemukan antara teori dan praktik pembelajaran pada mahasiswa calon guru (Arifin dan Barnawi, 2015 :7). Tujuan dari mata kuliah pengajaran mikro adalah untuk membekali dan meningkatkan calon guru dalam mengadakan proses belajar mengajar. Mata kuliah pengajaran mikro dapat melatih mahasiswa untuk mempersiapkan diri ketika kelak menjadi seorang guru. Dengan adanya mata kuliah pengajaran mikro mahasiswa semakin terlatih dan menguasai lebih dahulu komponen kegiatan mengajar. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Agnes (2010) menyebutkan bahwa PPL 1 dapat menumbuhkan dan meningkatkan minat mahasiswa FKIP untuk menjadi seorang guru. Melalui mata kuliah ini mahasisswa diberi kesempatan untuk praktik mengajar pada kelompok kecil dalam durasi yang singkat. Agnes (2010) mengungkapkan bahwa pengajaran mikro merupakan salah satu mata kuliah yang dapat membuat mahasiswa.

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. tertarik menjadi guru. Dengan adanya kesempatan atau pengalaman yang didapatkan mahasiswa setelah mengikuti pengajaran mikro, maka mahasiswa calon guru akan berminat untuk menjadi guru yang memiliki keterampilan keguruan. Berdasarkan fenomena-fenomena yang telah diuraikan di atas, hubungan motivasi masuk FKIP dan mata kuliah pengajaran mikro sebagai faktor yang mempengaruhi bakat keguruan mahasiswa perlu dilihat lebih lanjut. Oleh sebab itu, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul “HUBUNGAN MOTIVASI MASUK FKIP DAN PENGUASAAN MATA KULIAH PENGAJARAN MIKRO DENGAN BAKAT KEGURUAN MAHASISWA FKIP”..

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7. B.. Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, ada banyak faktor yang berhubungan dengan bakat keguruan mahasiswa. Dalam hal ini peneliti membatasi pada motivasi masuk FKIP, mata kuliah Pengajaran Mikro (microteaching).. C.. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut : 1.. Apakah ada hubungan antara motivasi masuk FKIP dengan bakat Keguruan mahasiswa di FKIP Universitas Sanata Dharma.. 2.. Apakah ada hubungan antara penguasaan mata kuliah Pengajaran Mikro (microteaching) dengan bakat keguruan mahasiswa di FKIP Universitas Sanata Dharma.. D.. TujuanPenelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1. Adanya hubungan antara motivasi masuk FKIP dengan dengan bakat Keguruan mahasiswa di FKIP Univeritas Sanata Dharma. 2. Adanya hubungan antara penguasaan Mata kuliah Pengajaran Mikro (microteaching) dengan bakat Keguruan mahasiswa di FKIP Univeritas Sanata Dharma..

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8. E.. Manfaat Penelitian Adapun hasil dari penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang bersangkutan, sebagai berikut : 1. Bagi Universitas Sanata Dharma Memberikan masukan bagi pihak Universitas Khususnya FKIP untuk menyiapkan mahasiswa supaya dapat mengembangkan kemampuan dalam bidang keguruan dan untuk meningkatkan motivasi untuk menjadi guru. 2. Bagi Mahasiswa Mahasiswa mengetahui pentingnya meningkatkan kemampuannya dalam bidang keguruan dan menyiapkan diri jika kelak mnenjadi seorang guru. 3. Bagi Peneliti Penelitian ini menambah pengalaman dan pengetahuan dalam bidang keguruan. 4. Bagi Penelitian Selanjutnya Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya untuk meneliti faktor-faktor mana yang menjadi penyebab kurangnya bakat keguruan mahasiswa FKIP dan faktor-faktor apa yang perlu dikembangkan agar dapat mengembangkan bakat keguruan mahasiswa FKIP..

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II KAJIAN TEORITIK A.. Guru 1.. Pengertian Guru UU RI No. 20 Th 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 5 mengemukakan bahwa tenaga kependidikan adalah anggota dari masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Dalam RUU tentang guru pasal 1: “guru adalah tenaga profesional yang mempunyai dedikasi dan loyalitas tinggi dengan tugas utama menjadi agen belajar yang memotivasi, memfasilitasi, mendidik, membimbing dan melatih peserta didik sehingga menjadi manusia berkualitas yang mengaktualisasikan potensi kemanusiaannya secara optimum, pada jalur pendidikan formal jenjang pendidikan dasar dan menengah, termasuk pendidikan anak usia dini formal.” Sesuai dengan kutipan di atas, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2011: 194), mengartikan guru sebagai orang yang pekerjaannya atau mata pencahariannya atau profesinya mengajar. Menurut Ametembun (1973: 3), Guru yang dimaksud adalah mencakup semua guru dari tingkat pra sekolah (taman kanakkanak) sampai kepada guru (professor) di PT yang berstatus negeri maupun swasta. Menurut Usman (1990: 6-7), Guru merupakan suatu profesi yang artinya suatu jabatan atau pekerjaan yang memerlukan. 9.

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10. keahlian khusus sebagai guru. Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar, dan melatih. Mendidik berarti meneruskan dan. mengembangkan. nilai-nilai. hidup.. Mengajar. berarti. meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan. melatih. berarti. menegembangkan. keterampilan-. keterampilan kepada siswa. Tugas guru tersebut akan efektif jika guru memiliki derajat profesionalisme tertentu yang tercermin dari kompetensi, kemahiran, kecakapan, atau keterampilan yang memenuhi standar mutu atau norma etik tertentu. Guru sebagai pendidik ataupun pengajar merupakan faktor penentu kesuksesan setiap uasaha pendidikan. Hal tersebut dapat dilihat dari setiap perbincangan mengenai pembaharuan kurikulum, pengadaan alat-alat belajar sampai pada kriteria sumber daya manusia yang dihasilkan oleh usaha pendidikan, selalu bermuara pada guru. Guru harus menyadari peranan yang dipegangnya dalam pertemuan dengan siswa. Berperan sebagai guru mengandung tantangan, karena di satu pihak guru harus ramah, sabar menunjukkan. pengertian,. memberikan. kepercayaan. dan. menciptakan suasa aman; di lain pihak guru harus memberikan tugas, mendorong siswa untuk berusaha mencapai tujuan, mengadakan koreksi, menegur dan menilai. Dari penjelasan-penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa guru mencakup semua guru mulai dari Guru TK (Tingkat.

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11. kanak-kanak) sampai kepada guru (professor),. yang memiliki. keahlian khusus dan tugas dan utamanya adalah mendidik, mengajar dan melatih. 2.. Syarat-syarat menjadi guru. Jabatan guru sebagai suatu profession, adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang membutuhkan keahlian (pendidikan atau latihan) khusus di bidang keguruan. Terdapat beberapa persyaratan tertentu untuk menjadi seorang guru, guna menjamin mutu pendidikan dan pengajaran. Menurut Ramayulis (Kompri, 2015: 32-33), untuk menjadi guru, ada beberapa persyaratan yang harus dimiliki yaitu: a. Syarat Fisik, meliputi berbadan sehat, tidak memiliki cacat tubuh. b. Syarat Psikis, yakni sehat rohani, dewasa dalam berpikir dan bertindak, mampu mengendalikan emosi, sabar, ramah, dan sopan, memiliki jiwa kepemimpinan, konsekuen dan berani bertanggung jawab, berani berkorban dan memiliki jiwa pengabdian. c. Syarat Teknis, yaitu harus memiliki ijazah pendidikan guru seperti ijazah Fakultas Ilmu Pendidikan, Fakultas Tarbiyah atau ijazah keguruan lainnya. d. Syarat. Pedagogis,. yaitu. menguasai. menguasai materi yangakan diajarkan.. metode. mengajar,.

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12. e. Syarat Administratif, yaitu harus diangkat oleh pemerintah, yayasan atau lembaga lain yang berwenang mengangkat guru sehingga ia diberi tugas untuk mendidik dan mengajar. f. Syarat Umur, yaitu haruslah seorang dewasa. Sedangkan menurut pendapat (Hamalik, 2001: 118) mengatakan bahwa syarat menjadi guru adalah sebagai berikut : 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8). Memiliki bakat sebagai guru. Memiliki keahlian sebagai guru. Memiliki keahlian yang baik dan terintegrasi. Memiliki mental yang sehat. Berbadan sehat. Memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas. Guru adalah manusia yang berjiwa pancasila. Guru adalah seorang warga negara yang baik. Persyaratan-persyaratan di atas menunjukkan bahwa untuk. menjadi guru ada beberapa persyaratan yang harus terpenuhi. Melalui persyaratan tersebut guru diharapkan memiliki keahlian yang memadai. Keahlian guru menyangkut aktivitas profesi yang dilakukan oleh seorang guru dalam mengembangkan amanat dan tanggung jawabnya dalam mendidik, mengajar, dan membimbing. Selain itu, Persyaratan-persyaratan tersebut dibuat dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas guru agar memajukan pendidikan di Indonesia. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan yang berguna untuk mencerdaskan kehidupan bangsa..

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13. B.. Bakat 1.. Pengertian bakat Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 88), kata bakat diartikan sebagai kepandaian, sifat dan pembawaan yang dibawa sejak lahir. Kepandaian tersebut baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar dan berlatih. Telah banyak. dikemukakan. oleh. para. ahli. psikologi. dalam. mendefinisikan bakat dengan berbagai variasi. Namun pada dasarnya pandapat-pendapat tersebut satu sama lain adalah saling melengkapi untuk lebih memperjelas difinisi bakat maupun unsurunsur yang tercakup di dalamnya. Menurut Winkel (1987: 88), Bakat khusus adalah sesuatu yang dibentuk dalam kurun waktu sejumlah tahun dan merupakan perpaduan dari taraf intelegensi pada umumnya, komponen intelegensi tertentu, pengaruh pendidikan dalam keluarga dan di sekolah, minat dan subjek sendiri. Sementara itu, Semiawan (1984: 3) mengungkapkan bahwa, bakat sebagai aptitude biasanya diartikan kemampuan bawaan yang merupakan kemampuan potensi (potential ability) yang masih perlu dikembangkan atau dilatih. Munandar (1985: 17), menyatakan bahwa bakat adalah kemampuan bawaan yang merupakan potensi terkait dengan struktur otak yang masih perlu dikembangkan atau dilatih untuk mencapai suatu kecakapan, pengetahuan dan keterampilan khusus..

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14. Kemampuan bawaan membuat siswa cepat untuk belajar sesuatu yang baru. Dalam perkembangan selanjutnya, bakat diartikan sebagai kemampuan individu untuk melakukan tugas tertentu tanpa banyak bergantung pada upaya pendidikan dan pelatihan. Bakat bukan merupakan sifat tunggal, melainkan merupakan sekelompok sifat yang secara bertingkat membentuk bakat. Bakat baru muncul bila ada kesempatan untuk berkembang dan dikembangkan. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka bakat dapat disimpulkan sebagai kemampuan bawaan sejak lahir, kondisi yang didalam diri seseorang serta benih atau bibit yang masih perlu dikembangkan agar semakin tumbuh dan terlihat nyata dalam kepribadian seorang anak. Untuk mengembangkan bakat tersebut perlu latihan-latihan khusus terutama melalui dunia pendidikan. 2.. Faktor-faktor yang mempengaruhi bakat Wiyono (2006; 61) menyebutkan bahwa bakat ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu: faktor genetik atau keturunan, pendidikan dan pelatihan. Sedangkan menurut Ali dan Asrori (2005 :81 ) menyatakan ada sejumlah faktor yang mempengaruhi perkembangan bakat. Secara garis besar faktor-faktor tersebut dikelompokkan menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Komponen-komponen yang terdapat dalam faktor internal tersebut sebagai berikut :.

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15. a. Minat Minat merupakan rasa tertarik yang berasal dari dalam diri seseorang. Rasa tertarik yang dimiliki oleh seseorang dalam bidang tertentu biasanya akan membuat seseorang untuk memutuskan masuk pada bidang tersebut. Minat merupakan hal yang tidak dapat dipaksakan. Minat merupakan rasa yang bersifat alamiah dan merupakan hasil pemikiran seseorang di dalam dirinya sendiri. b. Motif berprestasi Dalam berjuang untuk menghasilkan prestasi di suatu bidang seseorang akan berusaha secara maksimal. Bakat yang terpendam yang dimiliki seseorang akan terlihat apabila seseorang berusaha untuk melatih bakat tersebut. Keinginan seseorang menunjukkan prestasi yang dimiliki dapat menjadi awal bakat tersebut muncul dan mulai terarah sehingga bakat yang dimiliki seseorang menjadi terllihat. c. Keberanian mengambil risiko Seseorang yang memiliki keberanian dalam melakukan sesuatu akan mendapat kesempatan untuk selalu berkembang. Hal ini juga berlaku pada bakat seseorang, dalam memulai susuatu hal seseorang akan dihadapkan kepada pilihan berani mencoba atau takut akan kegagalan. Seseorang yang seringkali.

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16. takut untuk memulai karena kurang percaya diri kecil kemungkinan. untuk. menemukan. bakatnya.. Sedangkan. seseorang yang berani mengambil resiko, ia akan berani mencoba hal baru sehingga kemungkinan untuk menemukan dan mengasah bakat yang dimiliki akan lebih besar. d. Keuletan dalam menghadapai tantangan Dalam proses memunculkan bakat, terdapat proses latihan yang seringkali menimbulkan tantangan. Untuk dapat bertahan dari sebuah tantangan seseorang harus ulet dan rajin berlatih. Bakat tidak muncul begitu saja, bakat memerlukan pelatihan dan pengarahan yang sesuai. Tantangan dan kesulitan akan menjadi sebuah proses yang akan dihadapi seseorang dalam berlatih. Semakin ulet seseorang dalam berlatih pada bidang tertentu, akan semakin besar kemungkinan ia akan menguasai bidang tersebut. e. Kegigihan dalam mengatasi kesulitan yang timbul Kegigihan dan daya juang merupakan kesanggupan seseorang untuk tidak menyerah dengan kesulitan yang timbul. Daya juga merupakan kekuatan seseorang untuk melakukan usaha-usaha agar menguasai bidang tertentu. Adanya kegigihan dan daya juang ini akan menjadikan seseorang lebih memiliki semangat untuk berlatih mengembangkan bakat yang dimiliki..

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17. Sedangkan komponen-komponen yang terdapat dalam factor eksternal adalah sebagai berikut: a.. Kesempatan memaksimalkan diri Seseorang yang berbakat tentunya memiliki kesempatan untuk. berlatih. mengasah. dan. mengasah. kemampuan. yang. kemampuannya. dimiliki,. seseorang. Dalam bisa. mengikuti berbagai kegiatan seperti mengikuti les atau kursus. Dengan adanya kesempatan untuk berlatih secara maksimal maka. seseorang. akan. mendapat. kesempatan. untuk. mengembangkan bakat yang dimiliki. b.. Sarana dan prasarana Bakat tidak muncul dengan sendirinya, bakat tidak sekedar membutuhkan wadah. Beberapa bakat memiliki syarat akan sarana dan prasarana. Hal ini akan mendukung seseorang untuk menemukan bakat yang ia miliki. Sarana dan prasarana yang memadai akan semakin mendukung berkembangnya bakat yang dimiliki oleh sesorang pada bidang tertentu.. c.. Dukungan dan dorongan orang tua atau keluarga Keluarga merupakan tempat pertama dan utama seseorang belajar bersosialisasi. Keluarga yang mendukung seseorang untuk mengembangkan bakatnya,. akan. menjadi kekuatan. bagi seseorang dalam mengasah dan mengembangkan bakat yang dimiliki. Dukungan dan dorongan yang selalu keluarga.

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18. berikan kepada seseorang akan memberikan dampak positif bagi seseorang tersebut. d.. Lingkungan tempat tinggal Selain keluarga, seseorang juga hidup di tengah masyarakat yaitu lingkungan tempat tinggal. Lingkungan tempat tinggal yang. kondusif. akan. memberikan. keleluasan. untuk. mengekspresikan diri. Melalui kegiatan yang disenangi, seseorang akan mampu memaksimalkan bakat yang dimiliki tanpa ada rasa terbatas atau terhambat karena lingkungan tempat tinggal yang tidak kondusif. Lingkungan yang nyaman dan aman akan memberikan rasa nyaman untuk seseorang dalam memaksimalkan diri untuk mengeksplor bakat yang dimiliki. e.. Pola asuh orang tua. Pola asuh orang tua berperan penting dalam membentuk karakter seseorang. Selain membentuk karakter, pola asuh secara tidak langsung akan menjadi panutan seseorang dalam bertindak. Pola asuh yang baik akan membuat seseorang mampu memaksimalkan potensi. dimiliki dan mendapat. arahan yang sesuai. 3.. Upaya mengembangkan bakat Dalam mewujudkan bakat khususnya secara optimal, individu memerlukan program pendidikan khusus sesuai dengan.

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19. bakatnya. Program pendidikan untuk mengembangkan individu berbakat. khusus. dikenal. dengan. program. pendidikan. berdiferensiasi (Ali dan Asrori, 2005 :82 ). Program pendidikan ini berbeda dari program pendidikan yang lainnya. Namun, mampu mewujudkan bakat dan kemampuan individu secara optimal. Selain, pengembangan melaui pendidikan berdiferensiasi, individu yang memiliki bakat khusus juga sangat memerlukan dukungan dari lingkungannya dan memperoleh kesempatan yang luas untuk mengembangkan bakatnya. Ada sejumlah langkah yang perlu dilakukan untuk mengembangkan bakat khusus individu, (Ali dan Asrori, 2005: 83) Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut : a.. Mengembangkan situasi dan kondisi yang memberikan kesempatan bagi anak dan remaja untuk mengembangkan bakat khususnya dengan mengusahakan dukungan baik psikologis maupun fisik.. b.. Menumbuhkembangkan minat dan motif berprestasi tinggi dikalangan anak dan remaja, baik dalam lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat.. c.. Meningkatkan daya juang anak dan remaja dalam menghadapi berbagai tantangan.. d.. Mengembangkan program pendidikan berdiferensiasi di sekolah. dengan. kurikulum. berdiferensiasi. pula. guna.

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20. memberikan pelayanan secara efektif kepada anak dan remaja yang memiliki bakat khusus. C.. Bakat Keguruan Bakat (aptitude) mengandung makna kemampuan bawan yang masih perlu pengembangan dan latihan lebih lanjut. Sedangkan keguruan, Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 377), perihal (yang menyangkut), pengajaran, pendidikan, dan metode pengajaran. Menurut Wasidi & Mardapi (2016: 99-100), bakat keguruan adalah potensi kemampuan individu dapat berkembang dengan pendidikan untuk melaksanakan proses pendidikan dan pembelajaran dengan baik. Salah satu kesempatan untuk mengembangkan bakat keguruan tersebut, yaitu dengan cara menempuh pendidikan melalui pendidikan di Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK). Melalui LPTK mahasiswa akan memperoleh berbagai latihan untuk mengasah keterampilan dan kemampuan keguruannya. Bakat keguruan terdiri atas kreativitas pedagogi, komitmen pedagogi, dan kecerdasan emosional. Kreativitas pedagogi merupakan salah satu aspek dalam bakat keguruan. Kreativitas dalam pendidikan lebih menekankan pada kemampuan guru dalam menciptakan pembelajaran yang menarik dan unik, merencanakan pembelajaran, meningkatkan motivasi siswa dan dirinya, kreatif dalam menggunakan media dan metode pembelajaran, mampu memberikan solusi bagi siswa yang mengalami kesulitan. Guru yang kreatif memiliki ciri-ciri antara lain rasa ingin tahu yang tinggi,.

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21. berfikir orisinal, mandiri, berani mengambil risiko, energik, mempunyai rasa humor, mampu memecah masalah, sealalu berpikiran terbuka, dan intuitif (Wasidi & Mardapi 2016: 100). Guru yang kreatif adalah guru yang mampu menciptakan suasana kelas yang menyenangkan dan membuat pembelajaran lebih efektif. Aspek yang kedua dari bakat keguruan adalah aspek komitmen pedagogi. Komitmen dalam pendidikan lebih menekankan pada keterikatan terhadap tugas dan kewajiban sebagai guru. Seorang guru harus mempunyai komitmen dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik yaitu, berperilaku disiplin, bekerja keras dan ulet, bertanggungjawab, serta memiliki motivasi yang tinggi. Mulyasa (2007: 151) menjelaskan Komitmen secara mandiri perlu dibangun pada setiap individu warga sekolah termasuk guru, terutama untuk menghilangkan setting pemikiran dan budaya kelakuan birokrasi, seperti harus menunggu petunjuk atasan dengan mengubahnya menjadi pemikiran yang kreatif dan inovatif. Guru yang memiliki komitmen, akan menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan bersungguh-sungguh. Wasidi & Mardapi (2016: 101), menjelaskan bahwa komitmen pedagogi terdiri atas empat faktor yaitu motivasi terhadap tugas, disiplin terhadap tugas,. tanggung jawab terhadap. tugas,. dan keuletan. menjalankan tugas. Motivasi terhadap tugas adalah dorongan dari dalam dan luar untuk menyelesaikan tugas yang diembannya. Disiplin terhadap pelaksanaan tugas adalah tingkat ketepatan waktu yang diperlukan untuk.

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22. melaksanakan tugas yang diembannya. Tanggung jawab terhadap tugas adalah tingkat keberanian menanggung beban yang diembannya. Keuletan dalam menjalankan tugas adalah tingkat kegigihan pelaksanaan tugas yang diembannya. Aspek lain yang tidak kalah pentingnya dalam mengembangkan bakat keguruan selain dari aspek kreativitas pedagogi dan komitmen pedagogi adalah aspek kecerdasan emosional. Kematangan emosi berpengaruh dalam menentukan keberhasilan seseorang. Seseorang yang mampu mengendalikan emosi dengan baik, maka seseorang tersebut akan semakin mudah dalam menyelesaikan setiap persoalan yang ada. Goleman (2000: 180), menjelaskan bahwa kecerdasan emosional sebagai serangkaian kemampuan pribadi yang dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berhasil dalam mengatasi tuntutan dan tekanan lingkungan. Kecerdasan emosi dalam pendidikan lebih menekankan pada kemampaun seseorang untuk mengelola dan memahami perasaan pada diri seorang guru maupun siswa, agar tercipta keharmonisan hubungan antara sesama guru maupun dengan siswa, serta interaksi yang baik sesama siswa. Berdasarkan uraian-uraian yang di atas, dapat disimpulkan bahwa bakat keguruan terdiri atas kreativitas pedagogi, komitmen pedagogi, dan kecerdasan emosi. Dalam mengembangkan bakat keguruan seseorang harus mampu menguasai dari ketiga aspek tersebut. Guru maupun calon guru yang mampu menguasai ketiga aspek tersebut akan semakin.

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23. berhasil dalam mengembangkan bakat keguruannya serta semakin berhasil dalam mengembankan tugasnya menjadi seorang guru.. D.. Motivasi 1.. Pengertian motivasi Banyak teori yang mengemukakan tentang motivasi. Berikut. dalam. Kamus Umum Bahasa Indonesia (2008: 456),. disebut bahwa, motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan teretentu. Dalam pengertian ini, motivasi berarti pemasok daya (energizer) untuk bertingkah laku secara terarah.. Motivasi berasal dari bahasa Inggris motivation. yang. berarti dorongan, pengalasan, dan motivasi. Menurut Winkel (1996: 150), motivasi adalah keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri. siswa. yang. menimbulkan. kegiatan. belajar,. menjamin. kelangsungan belajar demi tujuan tertentu. Hal ini berarti ketika mahasiswa termotivasi masuk jurusan tertentu, mahasiswa tersebut akan tergerak untuk mengikuti pembelajaran yang telah ditentukan dalam jurusan tersebut. Sedangkan menurut Sadirman (1986: 75), motivasi adalah serangkaian usaha untuk menyediakan kondisikondisi tertentu, sehingga seseorang itu mau dan ingin melakukan sesuatu. Motivasi juga bisa dikatakan sebagai keadaan dalam pribadi orang yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas.

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24. tertentu guna mencapai suatu tujuan. Dalam hal ini motivasi bukanlah hal yang dapat diamati, tetapi hal yang dapat disimpulkan adanya karena sesuatu yang dapat disaksikan. Ada tiga komponen utama motivasi yaitu kebutuhan, dorongan dan tujuan, kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidakseimbangan antara apa yang ia miliki dan yang ia harapkan. Dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam rangka memenuhi harapan. Dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan mental yang beorientasi pada tujuan tersebut merupakan inti motivasi. Tujuannya adalah hal yang ingin dicapai oleh individu. Tujuan tersebut mengarahkan perilaku dalam hal ini belajar. Dari pengertian-pengertian motivasi di atas, motivasi disimpulkan sebagai suatu dorongan dari dalam individu untuk melakukan suatu tindakan dengan cara tertentu sesuai dengan tujuan yang direncanakan. 2.. Jenis-jenis Motivasi Menurut Sadirman (1986: 88-90), motivasi dibedakan menjadi dua, yakni motivasi ekstrinsik dan motivasi intrinsik: a. Motivasi ekstrinsik Motivasi ekstrinsik, yaitu motivasi-motivasi yang berfungsi karena adanya perangsangan dari luar, misalnya orang belajar giat karena diberi tahu bahwa sebentar lagi akan ada ujian, orang.

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25. membaca sesuatu karena diberi tahu bahwa hal itu harus dilakukannya sebelum ia dapat melamar pekerjaan, dan sebagainya. b. Motivasi intrinsik Motivasi intrinsik, yaitu motivasi-motivasi yang berfungsi tidak perlu dirangsang dari luar. Dalam diri individu sendiri telah ada dorongan itu. Misalnya orang gemar membaca tidak perlu ada orang yang mendorongnya untuk melakukan hal tersebut, tetapi telah mencari sendiri buku-buku untuk dibacanya, orang yang rajin dan bertanggung jawab tidak perlu menunggu ada perintah, tetapi sudah belajar secara sebaik-baiknya. 3.. Indikator-indikator motivasi Dalam penelitian yang dilakukan oleh Mustikaningrum (2011), menyebutkan bahwa, ada beberapa indikator yang termasuk dalam motivasi instrinsik dan ekstrinsik adalah sebagai berikut: a. Motivasi Intrinsik 1) Cita-cita Setiap individu memiliki cita-cita yang berbedabeda. Menurut Mulyaningtyas (2007: 40), cita-cita adalah keinginan yang selalu ada dalam pikiran atau tujuan yang ditetapkan seseorang untuk diri sendiri dan hendak dicapainya. Sedangkan menurut Kamus Besar.

(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26. Bahasa Indonesia, cita-cita adalah suatu keinginan (kehendak) yang selalu ada di dalam pikiran. Adanya cita-cita seseorang untuk menjadi guru merupakan salah satu indikator motivasi intrinsik seseorang untuk memilih masuk di FKIP. Cita-cita yang dimiliki oleh seseorang biasanya muncul sejak ia masih kecil. Seseorang yang memiliki cita-cita menjadi guru, cenderung akan melanjutkan studinya di FKIP. Dengan menjalani studi di FKIP, biasanya akan membuat seseorang semakin memiliki cita-cita untuk menjadi guru. 2) Bakat Bakat merupakan indikator kedua yang ada dalam motivasi intrinsik. Bakat merupakan kemampuan bawaan seseorang yang masih perlu dikembangkan. Seseorang yang merasa memiliki kemampuan sebagai seorang pendidik, pengajar, dan pelatih biasanya seseorang tersebut berbakat menjadi guru. Seseorang yang telah memiliki bakat menjadi guru, ia akan cenderung mengembangkan bakat tersebut dengan menempuh. pendidikan. melalui. FKIP.. Dengan. menjalankan studi di FKIP, seseorang akan banyak memperoleh bekal untuk menguasai keterampilan.

(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27. keguruan baik dibekali melalui teori maupun melalui praktik. 3) Minat Minat merupakan indikator ketiga yang ada dalam motivasi intrinsik. Minat merupakan rasa tertarik yang berasal dari dalam diri seseorang. Rasa tertarik ini merupakan hasil mengamati suatu kegiatan ataupun sesuatu hal. Minat merupakan hal yang tidak dapat dipaksakan, ini merupakan rasa yang bersifat alamiah dan merupakan hasil pemikiran seseorang di dalam dirinya sendiri Menurut Hurlock (1999 :58), minat merupakan sumber. motivasi. yang. mendorong. orang. untuk. melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas. memilih.. Sedangkan. Winkel. (1984. :30). mengemukakan minat adalah kecenderungan yang menetap dalam subjek untuk merasa tertarik pada bidang. atau. hal. tertentu. dan. merasa. senang. berkecimpung dalam suatu bidang. Seseorang yang senang mendidik, mengajar dan melatih biasanya ia akan tertarik dengan profesi. guru. Seseorang yang. tertarik menjadi guru, ia akan cenderung melanjutkan studinya di FKIP..

(50) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28. 4) Hobi Hobi merupakan salah satu kesenagan yang biasanya. dilakukan seseorang dalam waktu luang.. Kesenangan yang ada dalam diri seseorang akan membuatnya tertarik untuk melakukan sesuatu. Sebagai contoh, seseorang yang memiliki hobi sebagai pendidik, pengajar, dan pelatih biasanya akan tertarik dengan profesi guru. Dengan memiliki rasa senang terhadap profesi. guru,. biasanya. seseorang. tertarik. untuk. membaca buku-buku yang berkaitan dengan keguruan. Kesenangan tersebut juga bisa di ungkapkan melalui tulisan yang berkaitan dengan profesi guru. b. Motivasi ekstrinsik 1) Biaya pendidikan Biaya pendidikan merupakan salah satu indikator motivasi ekstrinsik ketika seseorang ingin melanjutkan studinya. Sebagian besar siswa yang masuk pada jurusan tertentu dikarenakan mempertimbangkan biaya. Orang-orang yang berasal dari kalangan tingkat ekonomi menengah ke bawah biasanya akan cenderung memilih untuk masuk pada jurusan yang cukup murah..

(51) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29. FKIP merupakan salah satu fakultas yang biaya pendidikannya cukup murah jika dibandingkan dengan fakultas lainnya. Seseorang yang menjalani studinya di FKIP juga bisa memiliki kesempatan untuk memperoleh beasiswa. Selama menjalankan studi di FKIP, ketika ada siswa yang mengalami kesulitan keuangan dalam pembayaran biaya. kuliah,. siswa. tersebut. bisa. mengajukan. dispensasi. Kebijakan-kebijakan tersebut menjadikan pertimbangan ketika seseorang hendak melanjutkan studinya. 2) Pengaruh teman Ketika hendak melanjutkan studi pada jurusan tertentu, tidak jarang ada beberapa orang yang cenderung hanya ikut-ikutan orang lain. Terkadang salah satu yang menjadi alasan seseorang untuk melanjutkan studinya di jurusan tertentu dikarenakan teman-teman dekatnya masuk di jurusan tersebut. Hal ini juga merupakan indikator motivasi ekstrinsik bagi seseorang yang hendak melanjutkan studinya. 3) Peluang kerja Peluang kerja merupakan indikator ketiga motivasi ekstrinsik seseorang untuk melanjutkan studinya..

(52) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30. Sebagian orang melanjutkan studinya pada bidang tertentu dikarenakan bidang tersebut memberikan peluang kerja yang cukup luas. Profesi guru merupakan salah satu profesi yang peluang kerjanya masih luas. Hal ini dapat dilihat bahwa kebanyakan sekolah-sekolah di pedalaman masih mengalami kekurangan tenaga guru. Program SM3T juga memberikan peluang kerja yang cukup luas bagi sarjana mudah terutama bagi lulusan FKIP. Hal ini bisa menjadi alasan ketika seseorang memilih untuk melanjutkan studinya di FKIP. 4) Prasarana dan sarana kampus Ketika hendak melanjutkan studi di Universitas tertentu, ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan seseorang. Prasarana dan sarana yang dimiliki oleh Universitas tertentu juga menjadi indikator motivasi ekstrinsik seseorang untuk melanjutkan studinya. Kelengkapan prasarana dan sarana yang dimiliki oleh universitas tertentu dapat membuat sesorang untuk memutuskan. melanjutkan. studinya. di. universitas. tersebut. Adanya bangunan gedung yang luas, ruang kelas yang cukup banyak, perpustakaan yang lengkap, laboratorium yang lengkap, dan sebagainya akan.

(53) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31. memberikan dampak positif bagi proses pembelajaran di Universitas tersebut. Hal ini juga biasanya menjadi pertimbangan seseorang ketika hendak melanjutkan studinya pada bidang tertentu. 4.. Motivasi masuk FKIP Setiap individu memiliki motivasi yang berbeda-beda yang mendorong timbulnya suatu perbuatan. Selain dari faktor-faktor yang telah disebutkan di atas, ada juga beberapa faktor lain yang melatarbelakangi seseorang masuk di FKIP. Salah satunya adalah Sertifikasi guru. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 pasal 8 tahun 2005 tentang guru, menyatakan bahwa, “guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.” Sertifikasi pendidik diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar guru. Sertifikat adalah dokumen resmi yang menyatakan informasi di dalam dokumen itu adalah benar adanya. Guru yang telah mendapat sertifikat berarti telah mempunyai kualifikasi mengajar seperti yang dijelaskan dalam sertifikat tersebut. Setelah menerima sertifikat pendidik, yaitu yang diberikan kepada guru-guru yang lulus dalam uji sertifikasi, maka akan memperoleh haknya berupa tunjangan profesi. Dalam Undang-Undang Guru dan Dosen (UUGD) pasal 16 ayat 2 mengemukakan bahwa:.

(54) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32. “Tunjangan profesi sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 diberikan setara dengan satu kali gaji pokok yang diangkat oleh satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah atau pemerintah daerah pada tingkat, masa kerja, dan belanja kualifikasi yang sama.” Ada beberapa dampak yang dirasakan oleh guru setelah medapatkan sertifikasi, dampak-dampak tersebut adalah sebagai berikut: a. Meningkatnya mutu guru Mengikuti sertifikasi guru maka guru akan menjadi lebih profesionalisme. Guru yang profesional akan tercermin dalam pelaksanaan pengabdian tugas-tugas yang ditandai dengan keahlian baik dalam materi maupun metode. Guru yang profesional hendaknya mampu memikul dan melaksanakan tanggung jawab sebagai. guru. kepada. peserta. didik,. orang. tua,. masyarakat, bangsa, negara, dan agamanya. b. Profesi guru setara dengan profesi lainnya. Profesionalisme guru memiliki makna penting salah satunya, yaitu profesionalisme guru merupakan suatu cara untuk memperbaiki profesi pendidikan yang selama ini di anggap rendah dari pada profesi lain seperti dokter, TNI, dan lain sebagainya. Dengan mengikuti sertifikasi guru maka martabat guru juga akan meningkat selain meningkatnya mutu guru..

(55) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33. c. Meningkatnya kualitas pendidikan Kualitas guru sangat mempengaruhi kualitas hasil belajar siswa. Dengan demikian guru yang berkualitas akan berdampak pada siswa, sehingga hasil belajar siswa juga akan berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. d. Terjalin relasi yang baik dengan sesama guru dan dengan siswa. Seorang guru yang profesional tentu mampu mengembangkan relasi yang baik dengan ditunjukkan perilaku saling hormat menghormati guru dengan sesama guru, dan membangun hubungan yang dapat dipercaya. Interaksi yang baik antara guru dengan siswa tentu. akan. memberi. efek. positif. bagi. proses. pembelajaran. Guru yang profesional akan selalu berusaha untuk meningkatkan dan memelihara citra profesinya serta merasa bangga dengan profesinya. e. Peningkatan pendapatan guru Setelah lulus uji sertifikasi, guru akan menerima sertifikat pendidik. Dengan menerima sertifikat pendidik menunjukkan bukti bahwa guru yang bersangkutan telah lulus uji sertifikasi dan sebagai imbalannya guru akan.

(56) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34. memperoleh haknya berupa tunjangan profesi sebesar satu kali gaji pokok, dengan begitu pendapatan guru dalam. memenuhi. kebutuhan. hidupnya. semakin. meningkat. Berdasarkan dari penjelasan-penjelasan di atas, sertifikasi. guru. memberikan. pengaruh. positif. bagi. peningkatan dunia pendidikan, terutama bagi kesejahteraan finansial guru. Sertifikasi dapat meningkatkan kesejahteraan guru, sehingga semakin banyak siswa yang berminat menjadi guru, dikarenakan kesejahteraan guru akan terjamin dengan adanya sertifikasi tersebut. Guru yang telah memperoleh sertifikasi berhak memperoleh tunjangan profesi sebesar satu kali gaji pokok. Dengan adanya sertifikasi guru, dapat membuat sebagian besar siswa tertarik dengan profesi guru dan berminat untuk menjadi guru..

(57) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35. E.. Pengajaran Mikro (microteaching) 1.. Pengertian Pengajaran Mikro (microteaching) Microteaching berasal dari dua kata, micro dan teaching, Micro berarti kecil, terbatas, sempit, dan sedikit. Teaching berarti mengajar. Dengan demikian, microteaching adalah kegiatan mengajar yang segala aspek pengajarannya diperkecil atau disederhanakan. Pengecilan atau penyederhanaan sejumlah aspek dalam pengajaran menjadikan microteaching tidak serumit mengajar biasa. Memahami microteaching dari berbagai. segi. bahasa tidaklah cukup, kita perlu menyimak beberapa pendapat para ahli. Menurut Sulthon (2009: 18) pengajaran mikro dapat diartikan sebagai suatu kegiatan pengajaran yang situasi dan kondisinya. diperkecilkan,. dibatasi,. disederhanakan. atau. dimikrokan. Menurut La Sulo (1980: 7) pengajaran mikro merupakan salah satu latihan praktik mengajar yang dilakukan dalam proses belajar mengajar yang dimikrokan untuk membentuk atau mengembangkan keterampilan mengajar. Dari definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pengajaran mikro adalah suatu teknik atau metode latihan yang dirancang untuk pengembangan keterampilan yang telah dimiliki oleh calon guru. Pengajaran mikro dilakukan dengan cara melatih.

(58) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36. keterampilan-keterampilan mengajar, sehingga setiap komponen keterampilan mengajar dapat dikuasai dengan baik oleh calon guru. 2.. Tujuan Pengajaran Mikro (Microteaching) Tujuan utama Pengajaran mikro ialah untuk membekali atau meningkatkan performance calon guru atau guru dalam mengadakan kegiatan belajar mengajar melalui keterampilan mengajar. Pengajaran mikro dimaksudkan untuk meningkatkan performance guru atau calon guru yang menyangkut keterampilan mengajar. Pengajaran mikro digunakan untuk mempertemukan antara teori dan praktik pengajaran pada mahasiswa calon guru. Selain itu, microteaching digunakan untuk menyiapkan calon guru sebelum praktik mengajar di sekolah. Pada perkembangan berikutnya, microteaching memiliki tujuan untuk mengembangkan profesional guru. Microteaching merupakan bentuk pendidikan pre service bagi calon guru dan pendidikan in service bagi guru. Guru melakukan upaya peningkatan kinerja pengajaran melalui praktik mengajar secara mikro untuk memaksimalkan kemampuan dalam hal komponenkomponen mengajar. Menurut Sukirman (Arifin, 2015: 27), Sebagai suatu pendekatan pembelajaran, microteaching bertujuan untuk: a.. Memfasilitasi, melatih, dan membina calon maupun para guru dalam hal keterampilan dasar mengajar (teaching skills)..

(59) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37. b.. Memfasilitasi, melatih, dan membina calon maupun para guru agar memiliki kompetensi yang diharapkan oleh ketentuan undang-undang maupun peraturan pemerintah.. c.. Melatih penampilan dan keterampilan mengajar yang dilakukan secara bagian demi bagian secara spesifik agar diperoleh kemampuan maksimal sesuai dengan tuntutan profesional sebagai tenaga seorang guru.. d.. Memberi kesempatan kepada calon maupun para guru berlatih dan mengoreksi serta menilai kelebihan dan kekurangan yang dimiliki (self evaluation) dalam hal keterampilan mengajarnya.. e.. Memberi kesempatan kepada setiap yang berlatih (calon guru dan para guru) meningkatkan dan memperbaiki kelebihan dan kekurangannya sehingga guru selalu berusaha meningkatkan layanannya kepada siswa.. 3.. Manfaat Pengajaran Mikro (Microteaching) Pengajaran mikro memiliki banyak sekali manfaat. Hal ini dirasakan mulai dari program pelatihan guru, manfaat untuk pihakpihak yang terlibat, dan proses menemukan cara mengajar yang lebih efektif.. Pengajaran mikro. sangat. bermanfaat. dalam. menyukseskan program pelatihan mengajar bagi guru. Pengajaran mikro merupakan metode yang sukses melatih calon guru. Saat ini, Pengajaran mikro digunakan untuk pengembangan profesi guru..

(60) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38. Menurut Nurlaila (Arifin, 2015: 28-31) Pengajaran mikro memiliki beberapa kelebihan sehingga terdapat beberapa manfaat yang bisa diambil antara lain: a. Menyelesaikan masalah yang dihadapi pelaksanaan program persiapan guru, seperti banyaknya guru akan berlatih atau kurangnya pembimbing atau tidak tersedianya kelas yang sebenarnya atau sulitnya menyepakati antara waktu belajar dan waktu latihan atau luputnya materi yang harus dilatihkan dari program pengajaran. b. Menghemat waktu dan tenaga. Dalam pengajaran mikro memungkinkan melatih guru untuk beberapa keterampilan yang penting dalam waktu yang singkat, tanpa menyia-nyiakan waktu dan tenaga untuk melatih keterampilan yang telah dikuasai guru sebelumnya, sebagaimana juga pengajaran mikro meminimalkan kebutuhan untuk melatih setiap guru yang berlatih terhadap semua keterampilan karena melihat dan berdiskusi akan memberikan manfaat bagi yang melihat sebagaimana manfaat bagi yang berlatih. c.. Melatih guru dengan sejumlah keterampilan mengajar yang penting,. seperti. mengajarkan,. kecermatan. mengatur. waktu. dalam dan. menyajikan. dan. memanfaatkannya,. mengikuti langkah-langkah yang telah dituliskan dalam RPP, dan. memanfaatkan. teknologi. pengajaran. dengan. cara.

(61) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39. terstruktur dan teratur selain menggunakan gerakan tubuh dalam mengajar. d.. Melatih guru mempersiapkan dan menyusun materi pelajaran, karena biasanya untuk microteaching materi yang disajikan materi baru yang dipersiapkan oleh guru yang berlatih itu sendiri atau menyimpang dari materi yang ada untuk menyesuaikan antara keterampilan dan waktu yang tersedia.. e.. Diskusi. guru. yang. berlatih. langsung. setelah. selesai. microteaching dan memungkinkan dosen pembimbing masuk di tengah-tengah pengajaran dan mengulang pengajaran, khususnya ketika mengajar teman-teman guru tersebut sebagai siswanya. Inilah masalah yang sulit menerapkannya dalam pengajaran yang kompleks, khususnya dalam kelas yang sebenarnya. f.. Pengajaran mikro. yang mendasarkan pada pemecahan. keterampilan-keterampilan. menjadi. beberapa. bagian. keterampilan, merupakan hal yang membantu untuk menjaga perbedaan kepribadian antara guru-guru, melalui melatih mereka dengan sejumlah keterampilan yang dilalaikan oleh program latihan pengajaran secara kompleks. g.. Menyediakan waktu bagi guru yang berlatih untuk mengetahui kekurangan dan kelebihannya dari aspek keilmuan, alamiah, dan seni melalui apa yang disampaikan berupa feedback dan.

(62) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40. penguatan dari dosen pembimbing dan teman-teman dalam bentuk kritikan, yang mana memberikan waktu baginya untuk memperbaiki perilakunya dan perkembangannya sebelum masuk lapangan pengajaran yang tidak ada lagi kritikan, feedback, dan peguatan, yang hal itu membantunya untuk mengevaluasi diri melalui melihat sendiri di kaset video. h.. Memberikan kesempatan bagi guru untuk bertukar peran antara. mereka. dan. mengidentifikasi. masalah-masalah. pengajaran dari jarak dekat, yaitu masalah guru dan siswa dan hal itu melalui duduk di bangku belajar dan berperan dengan karakter siswa yang sedang belajar dan mendengarkan guru, berinteraksi dengannya, kemudian memainkan peran guru dan seterusnya (situasi ini khusus bagi pengajaran sesama teman ). i.. Mengorelasikan antara teori dan aplikasi, yang memungkinkan menerapkan teori atau aliran atau metode mana pun secara aplikatif. praktis. dalam. ruang. belajar,. menjelaskan atau setelahnya, apabila perlu.. ketika. sedang.

(63) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41. F.. Kerangka berpikir 1.. Hubungan antara Motivasi masuk FKIP dengan bakat keguruan Menurut Purwanto Ngalim (1990 :61), suatu motivasi atau dorongan adalah suatu pernyataan yang kompleks dalam organisme yang mengarahkan tingkah laku terhadap suatu tujuan (goal) atau perangsang (incentive). Motivasi juga merupakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu. Setiap individu memiliki motivasi yang berbeda-beda yang mendorong timbulnya suatu perbuatan untuk mencapai tujuan. Motivasi dilatarbelakangi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Motivasi internal maupun motivasi eksternal berperan penting bagi seseorang dalam mengambil suatu keputusan. Mahasiswa yang sudah memutuskan untuk masuk di FKIP harus mengikuti setiap prosedur yang sudah ditentukan oleh FKIP. FKIP merupakan suatu lembaga yang memiliki peran penting dalam mengasah keterampilan mahasiswa di bidang keguruan. Mahasiswa yang sudah termotivasi masuk di FKIP, baik yang. dilatarbelakangi. dilatarbelakangi. oleh. oleh faktor. faktor. internal. eksternal. harus. maupun. yang. menunjukkan. keterlibatan dan aktivitas yang tinggi selama berada di FKIP. Proses perkuliahan dan kegiatan-kegiatan yang ada di FKIP bertujuan untuk membekali keterampilan bagi mahasiswa sebagai calon guru. Dengan adanya motivasi mahasiswa masuk di FKIP, maka akan.

(64) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42. memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengembangkan bakat keguruannya. 2. Hubungan antara penguasaan mata kuliah pengajaran mikro dengan bakat keguruan PPL I atau microteaching dapat diartikan sebagai suatu cara yang dilaksanakan untuk melatih keterampilan keguruan atau praktik mengajar dalam lingkup kecil (Gilarso, 1986: 6). Kegiatan ini. bertujuan. untuk. melatih. mahasiswa. dalam. beberapa. keterampilan dasar keguruan, sehingga siap diterjunkan dalam PPL II. Sasaran yang ingin dicapai adalah pribadi calon guru yang memiliki pengalaman, pengetahuan, keterampilan, nilai serta sikap yang diperlukan dalam profesi sebagai guru. PPL I merupakan salah satu program yang dilaksanakan FKIP Universitas Sanata Dharma untuk membekali mahasiswa dalam keterampilan mengajar secara lengkap dan terintegrasi. Kegiatan ini dilakukan di laboratorium microteaching. Dalam praktiknya, mahasiswa bertugas menjadi guru dan di bantu oleh teman-temannya yang bersimulasi menjadi siswa. Mahasiswa mempraktikkan beberapa keterampilan mengajar secara terpisah maupun secara terintegrasi. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan bakat keguruan mahasiswa semakin tumbuh dan terasah. Dengan praktik menjadi guru melalui berbagai keterampilan, mahasiswa dapat belajar mengenal lingkungan kelas dalam lingkup.

Gambar

Tabel 3.1  Populasi Penelitian
Tabel  4.2  di  atas  menunjukkan  bahwa  responden  berjumlah  204  mahasiswa. Responden yang masuk kategori sangat termotivasi masuk  FKIP  adalah  sebanyak  45  responden  atau  sebesar  22,%

Referensi

Dokumen terkait

[r]

loading Kemudian pilih bahasa installasi yang akan di gunakan selama proses instalasi, kemudian tekan Forward. 6) Pada layer selanjutnya akan muncul peta dunia. Pilih negara dan

Pendapat di atas dapat diperoleh gambaran bahwa evaluasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengukur serta membandingkan hasil-hasil pelaksanaan kegiatan

Kandungan Nutrisi Bahan Pakan yang Digunakan dalam Penelitian..

Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskripsi komparatif. Adapun langkah-langkahnya adalah: 1) Perencanaan, berawal dari penelaahan literatur

Kuliah Kerja Media merupakan salah satu sarana bagi Mahasiswa Program Diploma tiga jurusan Komunikasi UNS untuk dapat terjun langsung kedalam dunia kerja satu atau lebih

membantu dalam menjembatani antara keinginan jalur tracking yang diinginkan.. 25 Pemetaan jalur tracking di Desa Pejukutan telah dilaksanakan dengan menjangkau tiga. area tempat

[r]