• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI PENUTUP

B. Keterbatasan Penelitian

1. Data berupa biaya pemungutan PAD untuk menghitung rasio efisiensi PAD tidak tersedia sehingga rasio tersebut tidak dapat dihitung. Dengan keterbatasan ini diharapkan peneliti selanjutnya dapat menemukan kriteria efisiensi PAD dengan ukuran yang pasti

2. Kriteria derajat desentralisasi untuk dapat dikatakan baik tidak ada ukuran yang pasti sehingga penulis hanya dapat menarik kesimpulan berdasarkan pendapat ahli bahwa semakin tinggi kontribusi PAD maka semakin tinggi kemampuan pemerintah daerah dalam penyelenggaraan desentralisasi.

C. Saran

1. Bagi Pemerintah Kota Yogyakarta

Pemerintah Kota Yogyakarta perlu lebih meningkatkan efektivitas Pendapatan Asli Daerah melalui upaya pemungutan retribusi daerah dalam meningkatkan penerimaan Pendapatan Asli Daerah.Kota Yogyakarta yang identik dengan kota wisata menjadikan kota ini sebagai kota berkembangnya tempat hiburan dan tempat wisata. Peluang ini dapat dimanfaatkan Pemkot Yogyakarta untuk mengembangkan pariwisatanya dengan pengelolaan yang lebih baik yang akan mengundang para wisatawan untuk datang ke Yogyakarta. Sebagai imbalannya, pemerintah berhak memungut dana dalam bentuk retribusi sebagai salah satu sumber PAD. Penerimaan PAD juga dapat ditingkatkan melalui pendayahgunaan sumberdaya yang berpotensi sehingga jumlah objek dan subjek pajak dapat meningkat.Upaya meningkatkan subjek pajak dapat dilakukan dengan sosialisasi pajak, pemeriksaan pajak dan pemberian penghargaan untuk wajib pajak teladan.Sedangkan peningkatan objek pajak dapat dilakukan dengan pengoptimalan pajak hotel dan restoran sebagai salah satu kebutuhan wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta. Potensi pajak hotel dan restoran ini akan semakin meningkat mengingat Kota Yogyakarta sebagai salah satu kota tujuan wisata. Selain itu, dana alokasi belanja untuk lebih dioptimalkan pada belanja pembangunan yang mempunyai sifat lebih produktif daripada belanja rutin dalam rangka pelayanan

penyediaan sarana dan prasarana masyarakat. Belanja pembangunan sepeti jalan dan gedung-gedung pelayanan umum merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan Pemkot Yogyakarta dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat lewat pembangunan sarana pelayanan umum.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya diharapkan dapat mencari dan menemukan besarnya biaya pemungutan PAD beserta rinciannya untuk menghitung besarnya rasio efisiensi PAD.

Selain itu diharapkan peneliti selanjutnya dapat menemukan sumber yang akurat dalam menentukan kriteria derajat desentralisasidan dapat menambah rasio yang diteliti diantaranya rasio DSR, penyerapan dana triwulan, dan rasio utang terhadap pendapatan daerah.

144

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. 2012. Kota Yogyakarta Dalam Angka. Yogyakarta: Haksoro.

Bastian, I. 2006.Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar. Jakarta: Erlangga. Basuki. 2007. Pengelolaan Keuangan Daerah. Cetakan pertama. Yogyakarta:

Kreasi Wacana.

Dephut. Penjelasan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004.

http://www.dephut.go.id/files/PENJELASAN%20UNDANG-UNDANG%20REPUBLIK%20INDONESIA%20NOMOR%2033%20TA HUN%202004.pdf. Diakses tanggal 16 Mei 2013. 12.50

Diani, D. 2010. Analisis Kinerja Keuangan Daerah Pemerintah Kota Surakarta.Skripsi.Surakarta: Universitas Muhammadiah Surakarta.

Ekawarna, Shita Unjaswati., Iskandar Sam, dan Sri Rahayu. 2009. Pengukuran Kinerja Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Pemerintah Daerah Kabupaten Muaro Jambi. Jurnal Cakrawala Akuntasni, Volume 1, Nomor 1, hal 49-66.Jambi: Universitas Jambi.

Forum Dosen Akuntansi Sektor Publik.2006. Standar Akuntansi Pemerintah

Telaah Kritis PP No 24 Tahun 2005.Jakarta: BPFE.

Halim, A. 2007.Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Keuangan Daerah.Edisi 3. Jakarta: Salemba Empat.

IDTesis.2012. Analisis Perimbangan Keuangan Pusat Daerah dan Pinjaman Daerah di Kabupaten dan Kota Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 1994/1995-2003.

http://idtesis.com/analisis-perimbangan-keuangan-pusat-daerah-dan- pinjaman-daerah-di-kabupaten-dan-kota-daerah-istimewa-yogyakarta-tahun-1994/1995-2003/. Diakses tanggal 16 Mei 2013. 12.55

Jogiyanto. 2010. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan

Pengalaman-pengalaman. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Jogjakota.2011 .ILPPD Revisi

Final.http://www.jogjakota.go.id/app/modules/upload/files/ILPPD2011rev isifinal.pdf. Diakses tanggal 16 Mei 2013. 20.29

Lusiana, V.Y. 2009. Analisis Rasio Keuangan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (Studi Kasus Pada Pemerintahan Kota Yogyakarta Tahun 2005-2007). Skripsi.Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Mahmudi. 2010. Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Yogyakrta: UPP STIM YKPN.

Mahsun, M. 2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Yogyakrta: BPFE-UGM. ---. 2011. Akuntansi Sektor Publik Edisi Ketiga. Cetakan Pertama.

Yogyakarta: BPFE.

Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Edisi 1.Yogyakarta: Andi Offset. Memesah, D.J. 1995. System Administrasi Keuangan Daerah.Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama.

Nordiawan, D. 2006. Akuntansi Sektor Publik. Jakarta: Salemba Empat.

Sohidin dan Ngadiman.2004. Analisa Rasio Keuangan APBD Sebagai Evaluasi Atas Kinerja Pemerintah Daerah (Studi Kasus Pada Pemerintah Kab. Boyolali – Jawa Tengah). Jurnal Keuangan dan Bisnis.Vol. 2, No. 2, Oktober 2004, hal 126-146.

Supardiyono, YP. YFM .Gien Agustinawansari. G. Anto Listianto. Edi Kustanto 2010. Panduan Penulisan Skripsi Prodi Akuntansi. Fakultas Ekonomi Akuntansi. Yogyakarta.

Wahyuni, N. 2007.Analisis Rasio Untuk Mengukur Kinerja Pengelolan Keuangan Daerah Kota Malang.Jurnal. Malang: UIN Maliki.

146

157 Lampiran 11: Daftar Pinjaman Daerah Tahun Anggaran 2007

158 Lampiran 12: Daftar Pinjaman Daerah Tahun Anggaran 2008

159 Lampiran 13: Daftar Pinjaman Daerah Tahun Anggaran 2009

160 Lampiran 14: Daftar Pinjaman Daerah Tahun Anggaran 2010

161 Lampiran 15: Daftar Pinjaman Daerah Tahun Anggaran 2011

162 Lampiran 16: Hutang Jangka Panjang Per 31 Desember 2007

163 Lampiran 17: Mutasi Hutang Jangka Panjang Per 31 Desember 2008

164 Lampiran 18: Bagian Lancar Hutang Jangka Panjang Per 31 Desember 2009

165 Lampiran 19: Mutasi Hutang Jangka Panjang Per 31 Desember 2010

166 Lampiran 20: Mutasi Hutang Jangka Panjang Per 31 Desember 2011

xvi

ABSTRAK

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA BERDASARKAN RASIO KEUANGAN ANGGARAN

PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD) Studi Kasus di Pemerintah Kota Yogyakarta

Theodora Sekar Andhika NIM: 092114107 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2013

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecenderungan kinerja keuangan Pemerintah Kota Yogyakarta tahun anggaran 2007 – 2011. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi dan wawancara. Analisis rasio keuangan digunakan untuk menghitung rasio kemandirian, rasio efektivitas Pendapatan Asli Daerah (PAD), rasio aktivitas, Debt Service Coverage Ratio (DSCR), rasio pertumbuhan, derajat desentralisasi, rasio ketergantungan keuangan daerah, rasio efektivitas pajak daerah, derajat kontribusi BUMD, rasio efisiensi belanja daerah, dan rasio belanja daerah terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).

Hasil penelitian menunjukkan rasio kemandirian, rasio belanja operasi terhadap APBD, DSCR, rasio pertumbuhan PAD dan pertumbuhan penerimaan daerah, derajat desentralisasi, rasio efektivitas pajak daerah, rasio efisiensi belanja daerah dan rasio belanja daerah terhadap PDRB memiliki kecenderungan meningkat. Sementara itu rasio efektivitas PAD, rasio belanja modal terhadap APBD, rasio pertumbuhan belanja operasi dan pertumbuhan belanja modal, rasio ketergantungan keuangan daerah, dan derajat kontribusi BUMD menunjukkan kecenderungan menurun.

xvii

ABSTRACT

ANALYSIS OF MUNICIPAL GOVERNMENT FINANCIAL PERFORMANCE BASED ON THE REGIONAL REVENUE AND

EXPENDITURE BUDGET FINANCIAL RATIO A Case Study at Municipality Government of Yogyakarta

Theodora Sekar Andhika NIM: 092114107 Sanata Dharma University

Yogyakarta 2013

This research aims to determine the financial performance trend of Yogyakarta Municipality Government for the years 2007 – 2011. The type of this research is a case study. The data collecting techniques used in this research are documention and interview. Financial statement analysis was used to calculate the autonomy ratio, PAD effectiveness ratio, activity ratio, Debt Service Coverage Ratio (DSCR), growth ratio, decentralization degree, dependency of regional financial ratio, effectiveness of regional tax ratio, BUMD contribution degree, efficiency of regional expenditure ratio, and regional expenditure to PDRB ratio.

The result shaowed that autonomy ratio, operation expenditure to APBD ratio, DSCR, PAD growth ratio and growth of regional income ratio, decentralization degree, effectiveness of regional tax ratio, efficiency of regional expenditure ratio and regional expenditure to PDRB ratio have a tendency to increase. On the other hand PAD effectiveness ratio, capital expenditure to APBD ratio, growth of operation expenditure ratio and growth of capital expenditure, dependency of regional financial ratio, and BUMD contribution degree have a tendency to decline.

Dokumen terkait