• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kabupaten/Kota

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1 Deskripsi Objek Penelitian

5.2 Keterbatasan Penelitian

kelebihan bayar, pemborosan dan pendapatan daerah tidak dimanfaatkan secara memadai yang menyebabkan adanya potensi kerugian daerah. Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif, jumlah tingkat penyimpangan terendah dimiliki oleh Pemerintah Daerah Kota Bekasi di Provinsi Jawa Barat pada tahun 2016. Sementara pada luas pengungkapan LKPD Kota Bekasi memiliki nilai tertinggi selama periode tahun 2014 sampai 2016. Hasil tersebut sejalan dengan hipotesis bahwa semakin rendah tingkat penyimpangan, maka semakin meningkatkan pengungkapan yang dilakukan Pemerintah Daerah.

5. SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan pada penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa:

1. Variabel luas pengungkapan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah yang ada di wilayah Jabodetabek pada tahun 2014-2016 memiliki nilai rata-rata sebesar 47%, yang mengalami peningkatan sebesar 9% dari tahun 2014 sampai 2015 dan mengalami peningkatan 3% pada pengungkapan wajib LKPD dari tahun 2015 sampai 2016.

2. Variabel kekayaan daerah, jumlah penduduk berpengaruh positif signifikan terhadap luas pengungkapan pada Laporan Keuangan Pemerintah Daerah, sedangkan variabel tingkat penyimpangan berpengaruh negatif signifikan terhadap luas pengungkapan pada Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.

3. Variabel tingkat ketergantungan, jumlah OPD dan jumlah temuan audit tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap luas pengungkapan pada Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang memerlukan perbaikan pada penelitian selanjutnya. Keterbatasan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Terdapat variabel yang tidak diterima yaitu tingkat ketergantungan, jumlah OPD dan jumlah temuan audit

2. Penelitian ini menggunakan indeks pengungkapan yang memiliki bobot sama penting. 3. Dalam penelitian ini masih terdapat faktor-faktor lain yang dapat menjelaskan luas pengungkapan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah yang tidak dimasukkan ke dalam penelitian karena keterbatasan waktu dan data.

5.3 Saran

Sehubungan dengan keterbatasan di atas, maka saran untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut:

1. Penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan periode data Laporan Keuangan Pemerintah Daerah yang lebih panjang agar memperoleh jumlah sampel yang lebih besar dan pengukuran terhadap luas pengungkapan menjadi lebih akurat sehingga dapat menghasilkan analisis perkembangan luas pengungkapan yang dilakukan pemerintah daerah.

2. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mempertimbangkan untuk menggunakan objek penelitian seluruh Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Indonesia berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintah sesuai PP No. 71 Tahun 2010. 3. Pengukuran selanjutnya diharapkan dapat memasukkan lebih banyak

variabel-variabel yang diperkirakan dapat memiliki pengaruh terhadap luas pengungkapan wajib LKPD. Misalnya, opini audit, rasio kemandirian, umur pemerintah daerah dan ukuran legislatif.

71 Sejumput Penggalan Keuangan Daerah

Departemen Akuntansi FEB Universitas Diponegoro

DAFTAR PUSTAKA

Anton, F.X. (2010). Menuju Teori Stewardship Manajemen. Ilmiah Informatika, 61-80. Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (2016). Ikhtisar Laporan Hasil

Pemeriksaan.

Biro Pusat Statistik Indonesia (2016). Daerah Dalam Angka.

Chariri dan Ghozali. (2007). Teori Akuntansi. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Cheng, R. H. (1992). An Empirical Analysis of Theories on Factors Influencing State

Government Accounting Disclosure. Journal of Accounting and Public Policy , 11,

1-42.

Copley, P. (1991). The association between municipal disclosure practices and audit quality. Journal of Accounting and Public Policy , 245-266.

Ratnasari, A. D. (2016). Pengaruh Karakteristik Pemerintah Daerah dan Temuan Audit BPK

RI Terhadap Luas pengungkapan Wajib Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.

Skripsi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Donaldson dan Davis. (1991). Stewardship Theory or Agency Theory: CEO Governance and

Shareholder Returns. Australian Journal of Management, 49-64.

Fadzil, F. H., & Nyoto, H. (2011). Fiscal Decentralization after Implementation of Local

Government Autonomy in Indonesia. World Review of Business Research , 51-70.

Freeman, R.E. (1983). A Stakeholder Approach to Strategic Management. Blackwell Publishing, 183-201.

Ghozali, I. (2013). Analisis Multivariat dan Ekonometrika: Teori, Konsep dan Aplikasi

dengan Eviews 8. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Halim, A. (2013). Akuntansi Sektor Publik: Akuntansi Keuangan (4 ed.). Jakarta: Salemba Empat.

Halim, A. (2007). Bunga Rampai Manajemen Keuangan Daerah: Pengelolaan Keuangan

Daerah. Yogyakarta: UPP STIM YPKN.

Halim, A., & Abdullah, S. (2006). Hubungan dan Masalah Keagenan di Pemerintah Daerah

(Sebuah Peluang Penelitian Anggaran dan Akuntansi). Jurnal Akuntansi

Pemerintahan , 2, 53-64.

Hendriyani, Ririn & Afrizal Tahar (2015). Analisis Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Luas

pengungkapan Laporan Keuangan Pemerintah Rovinsi Di Indonesia. Jurnal Bisnis dan

Ekonomi, 25-33.

Hilmi, A. Z. (2010). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Luas pengungkapan Laporan

Keuangan Pemerintah Provinsi. Simposium Nasional Akuntansi XV , 1-26.

Ingram, R. W. (1984). Economics Incentives and the Choice of State Government Accounting

Practices. Journal of Accounting Research , 22 (1), 126-144.

Ingram, R., & De. Jong, D. (1987). The Effect of Regulation on Local Government Disclosure

Practices. Journal of Accounting and Public Policy , 6, 245-269.

Ivancevich, John M. dan Konopaske, Robert dan Mattesson, Michael T. (2007). Perilaku

dan Manajemen Organisasi. Jakarta: Erlangga.

Kawedar, W., Rohman, A., & Handayani, S. (2008). Akuntansi Sektor Publik: Pendekatan

Penganggaran Daerah dan Akuntansi Keuangan Daerah. Semarang: BP UNDIP.

Khasanah. (2014). Pengaruh Karakteristik, Kompleksitas, dan Temuan Audit terhadap Luas

pengungkapan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Skripsi, Fakultas Ekonomika

72 Sejumput Penggalan Keuangan Daerah Departemen Akuntansi FEB Universitas Diponegoro

Laswad, F., Fisher, R., & Oyelere, P. (2005). Determinants of voluntary Internet financial

reporting by local government authorities. Journal of Accounting and Public Policy ,

24, 101-121.

Lesmana, S. I. (2010). Pengaruh Karakteristik Pemerintah Daerah terhadap Luas

pengungkapan Wajib di Indonesia. Tesis, Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

Lestiani, A. (2008). Disclosure in Local Government Financial Statements: the Case of

Indonesia. Global Review of Accounting and Finance , 3, 67-84.

Mahmudi. (2016). Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Mardiasmo. (2004). Otonomi & Manajemen Keuangan Daerah. Yogyakarta: ANDI. Mulyadi. (2002). Auditing. Jakarta: Salemba Empat.

Prasojo, Eko, Maksum, Irfan, R., & Kurniawan, T. (2006). Desentralisasi & Pemerintahan

Daerah: Antara Model Demokrasi Lokal & Efisiensi Struktural. Depok: Departemen

Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia.

Raharjo, Eko (2007). Agency Theory Vs Stewardship Theory in the Accounting Perspective. Semarang: Fokus Ekonomi, 37-46.

Ratmono, D., & Sholihin, M. (2015). Akuntansi Keuangan Berbasis Akrual. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Robbins, W., & Austin, K. (1986). Disclosure Quality in Governmental Financial Reports: An

Assessment of the Appropriateness of a Compound Measure. Journal of Accounting

Research , 24, 412-421.

Sinaga, Y.F. (2011). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pelaporan Keuangan Di

Internet Secara Sukarela Oleh Pemerintah Daerah. Skripsi, Fakultas Ekonomika dan

Bisnis Universitas Diponegoro.

Sekaran, U. (2006). Metodologi Penelitian untuk Bisnis (Vol. 4). Jakarta: Salemba Empat. Suhardjanto, D. & Yulianingtyas (2011). Pengaruh Karakteristik Pemerintah Daerah

Terhadap Kepatuhan Pengungkapan Wajib Dalam Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Jurnal Akuntansi & Auditing, 1-94.

Susbiyani, A., Subroto, B., Sutrisno, & Purnomosidhi, B. (2014). The Compliance with

Mandatory Disclosure of Financial Statement: A Study from Local Government in Indonesia. Research Journal of Finance and Accounting , 5 (10), 124-130.

Syafitri, Febriyani. (2012). Analisis Pengaruh Karakteristik Pemerintah Daerah Terhadap

Luas pengungkapan Laporan Keuangan. Skripsi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Universitas Indonesia.

Winarno, W. W. (2015). Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan EViews (Vol. 4). Yogyakarta: UPP STIM YPKN.

Republik Indonesia. (2003). Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. ____________________. (2004). Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah

Daerah.

_____________________. (2004). Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah.

_____________________. (2006). Undang-Undang No. 15 Tahun 2006 tentang Badan

Pemeriksa Keuangan.

_____________________. (2008). Undang-Undang No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan

Informasi Publik.

_____________________. (2005). Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 tentang

73 Sejumput Penggalan Keuangan Daerah

Departemen Akuntansi FEB Universitas Diponegoro _____________________. (2010). Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 tentang Standar

Akuntansi Pemerintahan.

_____________________. (2016). Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 2016 Tentang Perangkat

Daerah.

_____________________. (2007). Peraturan BPK No. 3 Tahun 2007 tentang Tata Cara

Penyelesaian Ganti Kerugian Negara.

_____________________. (2006). Permendagri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah.

_____________________. (2011). Permendagri No. 21 Tahun 2011 tentang Pedoman

74 Sejumput Penggalan Keuangan Daerah Departemen Akuntansi FEB Universitas Diponegoro

LAMPIRAN I

TABEL CHECKLIST PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH