• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN 1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

KINERJA KEUANGAN DAERAH PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

METODE PENELITIAN 1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

METODE PENELITIAN 1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Kinerja Keuangan Daerah

Kinerja keuangan daerah merupakan pencapaian atas apa yang direncanakan oleh pemerintah daerah yang meliputi semua hak dan kewajiban berupa uang maupun barang yang dapat dijadikan kekayaan daerah.

2. Rasio Kemandirian

Rasio kemandirian adalah kemampuan pemerintah daerah dalam membiayai pemerintahannya sendiri. Rasio ini merupakan hasil perhitungan dari pembagian total pendapatan asli daerah dengan total belanja daerah dalam satuan persen. 3. Rasio Efektivitas

Rasio efektivitas merupakan tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan atau prestasi yang dicapai oleh pemerintah daerah yang diukur dengan membandingkan realisasi pendapatan dengan anggaran pendapatan dalam satuan persen.

4. Rasio Pertumbuhan

Rasio pertumbuhan mengukur seberapa besar kemampuan pemerintah daerah dalam meningkatkan keberhasilan yang telah dicapai dari satu periode ke periode berikutnya.

Kinerja Keuangan Daerah

Rasio Kemandirian Rasio Pertumbuhan Rasio Efektivitas

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

114 Sejumput Penggalan Keuangan Daerah Departemen Akuntansi FEB Universitas Diponegoro

1.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang bersumber dari data sekunder yang menggunakan data deret berkala (time series) selama 5 tahun yaitu dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2016. Data sekunder adalah data yang sudah tersedia dan dikumpulkan oleh pihak lain di instansi tempat di mana penelitian itu dilakukan (Sanusi, 2011:104). Data sekunder yang dibutuhkan diperoleh dari laporan-laporan serta data mengenai pendapatan asli daerah. Data yang diperoleh antara lain:

1. Data target dan realisasi anggaran pendapatan Provinsi Jawa Tengah tahun 2012-2016

2. PAD Provinsi Jawa Tengah tahun 2012-2016

3. Total pendapatan Provinsi Jawa Tengah tahun 2012-2016

Data-data sekunder ini diperoleh langsung dari instansi pemerintah yaitu Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Jawa Tengah.

1.3 Objek Penelitian

Menurut Sugiyono (2009), objek penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Objek penelitian adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal yang objektif. Objek dari penelitian ini adalah Provinsi Jawa Tengah.

1.4 Metode Pengumpulan Data

Data merupakan bahan mentah yang akan diolah guna menghasilkan suatu informasi. Pengumpulan data merupakan suatu proses penting karena data yang dikumpulkan akan digunakan sebagai solusi atas masalah yang sedang dirumuskan. Metode pengumpulan data dalam suatu penelitian merupakan faktor yang cukup penting karena akan mempengaruhi hasil penelitian. Pemilihan metode yang tepat akan menghasilkan data yang tepat, relevan, dan akurat sehingga tujuan penelitian dapat tercapai. Penelitian ini menggunakan metode sebagai berikut:

1.4.1 Metode Dokumentasi

Menurut Arikunto (2006), metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, dan sebagainya. Metode dokumentasi adalah proses pencarian dan pengumpulan data mengenai hal-hal yang berkaitan dengan penelitian dengan mengambil dokumentasi dari instansi terkait, dalam penelitian ini adalah instansi Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Jawa Tengah. Metode ini dilakukan dengan mengambil dokumentasi atau data yang mendukung penelitian, yaitu laporan target dan realisasi anggaran pendapatan daerah. Data yang diperoleh dengan metode dokumentasi biasanya masih sangat mentah sehingga peneliti harus menggunakan sistematika atau metode lain agar data yang diperoleh sesuai dengan kebutuhan peneliti. Dari laporan target dan realisasi anggaran pendapatan daerah, pada penelitian ini, peneliti menggunakan data berupa angka target pendapatan asli daerah, realisasi pendapatan asli daerah, dan total pendapatan daerah.

1.5 Metode Analisis

Penelitian ini menggunakan uji analisis dengan mengumpulkan data-data dan kemudian menginterpretasikan hasilnya. Variabel yang telah terkumpul, dikelompokkan dan dihitung untuk mengetahui hasil penelitian yang hendak dicapai. Penelitian ini berfokus pada penilaian kinerja keuangan daerah Provinsi Jawa Tengah dari rasio-rasio keuangan, sehingga dapat diperoleh gambaran yang sistematis, faktual, aktual, dan

115 Sejumput Penggalan Keuangan Daerah

Departemen Akuntansi FEB Universitas Diponegoro dapat menarik kesimpulan dari hasil penelitian dengan baik. Adapun tahapan analisis data yang digunakan adalah sebagai berikut:

1.5.1 Analisis Deskriptif Kuantitatif

Metode analisis deskriptif berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku umum (Arikunto, 2006). Analisis deskriptif kuantitatif merupakan teknik penganalisaan data yang ilmiah dan sistematis terhadap bagian-bagian fenomena serta hubungan-hubungannya (Sugiyono, 2009). Metode analisis deskriptif kuantitatif menggunakan angka-angka untuk menarik kesimpulan dari kejadian-kejadian yang dapat diukur.

1.5.2 Analisis Rasio Keuangan Daerah

Menurut Moeljadi (2006: 48), analisis rasio keuangan adalah membandingkan berbagai perkiraan laporan keuangan dalam kategori yang berbeda yakni antara perkiraan satu degan perkiraan lainnya, baik dalam perkiraan laporan laba rugi sendiri maupun antara neraca dan laba rugi. Analisis dari item-item laporan keuangan berperan penting dalam intepretasi data keuangan dan operasi entitas. Karena itu, banyak analisis yang memanfaatkan rasio keuangan untuk membantu melakukan kegiatan analisisdan intepretasi laporan keuangan.

Analisis rasio keuangan daerah dilakukan dengan membandingkan hasil kinerja keuangan daerah yang dicapai dari satu periode ke periode sebelumnya untuk melihat bagaimana kecenderungan yang terjadi. Selain itu, dapat pula dilakukan dengan cara membandingkan dengan rasio keuangan suatu daerah dengan daerah lain yang sekiranya relatif sama untuk mengetahui bagaimana posisi pemerintah daerah tersebut. Halim (2007: 231) menyebutkan terdapat beberapa alat analisis rasio di dalam pengukuran kinerja keuangan pemerintah daerah, antara lain:

1.5.2.1 Analisis Kemandirian Keuangan Daerah

Kemandirian berguna untuk menunjukkan kemampuan pemerintah daerah dalam membiayai sendiri kegiatan pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan kepada masyarakat. Kemandirian juga menggambarkan bagaimana partisipasi masyarakat dalam pembangunan daerah melalui pembayaran pajak daerah dan retribusi daerah. Analisis ini bertujuan untuk melihat seberapa jauh pemerintah Provinsi Jawa Tengah dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 dalam pelaksanaan pembiayaan pemerintah daerahnya.

1.5.2.2 Analisis Efektivitas Keuangan Daerah

Efektivitas menunjukkan derajat keberhasilan suatu tujuan, suatu usaha dapat dikatakan efektif apabila mencapai tujuannya. Efektivitas berasal dari kata efektif yang dapat diartikan sebagai kegiatan atau operasi yang bisa memberikan hasil yang memuaskan, dapat pula dikatakan bahwa efektivitas merupakan keterkaitan antara tujuan dan hasil yang dinyatakan sesuai keberhasilannya.

Efektivitas merupakan perbandingan atau rasio antara penerimaan dan target yang telah ditetapkan setiap tahunnya berdasarkan potensi yang nyata. Sehingga dapat disimpulkan bahwa efektivitas merupakan suatu ukuran keberhasilan organsisasi atau instansi untuk mencapai tujuannya dengan membuat perbandingan antara realisasi penerimaan atau input dengan target yang ada. Semakin besar output yang dihasilkan terhadap pencapaian tujuan dan sasaran yang ditentukan, makan semakin efektif kinerja suatu organsisasi atau instansi.

116 Sejumput Penggalan Keuangan Daerah Departemen Akuntansi FEB Universitas Diponegoro

1.5.2.3 Analisis Pertumbuhan Keuangan Daerah

Pertumbuhan mengukur seberapa besar kemampuan pemerintah daerah dalam meningkatkan keberhasilan dari periode ke periode berikutnya. Pertumbuhan yang cenderung mengalami kenaikan dari tahun ke tahun menandakan keberhasilan kinerja keuangan pemerintah daerah.

1.5.3 Analisis Rumpun Waktu (Time Series Analysis)

Analisis rumpun waktu adalah suatu analisis terhadap pengamatan, pencatatan, penyusunan peristiwa yang diambil dari waktu ke waktu. Menurut J. Supranto M.A dan Rahmayani (2006), analisis rumpun waktu adalah analisa yang didasarkan atas data-data berkala (time series) yang sifatnya dinamis dan sudah memperhitungkan perubahan-perubahan, misalnya perubahan dari waktu (t-1) ke t dan dari t ke (t+1). Pada umumnya, pencatatannya dilakukan dalam jangka waktu tertentu. Misalnya harian, bulanan, atau tahunan.

Data berkala (time series) adalah data yang dikumpulkan dari rangkaian waktu untuk menggambarkan perkembangan suatu variabel. Rangkaian waktu yang dimaksud adalah serangkaian pengamatan terhadap suatu peristiwa, kejadian, gejala, atau variabel yang diambil, dicatat secara teliti menurut urutan waktu terjadinya dan kemudian disusun sebagai data statistik. Data yang akan dianalisa dalam metode ini adalah kinerja keuangan daerah Provinsi Jawa Tengah.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN