• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keterkaitan Antara Alternatif Strategi Bauran Pemasaran Hasil PHA Dengan Tahapan Proses Keputusan Kunjungan ke Taman Safar

DAFTAR LAMPIRAN

VII. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG DAN TAHAPAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KE TAMAN SAFARI INDONESIA

8.4. Keterkaitan Antara Alternatif Strategi Bauran Pemasaran Hasil PHA Dengan Tahapan Proses Keputusan Kunjungan ke Taman Safar

Indonesia

Berdasarkan hasil pengolahan secara horisontal maupun vertikal dengan metode PHA didapat bahwa faktor promosi mendapatkan prioritas pertama yang terdiri dari tiga sub faktor yaitu iklan, diskon dan sponsor. Taktik-taktik pada faktor promosi adalah diskon. Prioritas kedua pada elemen bauran pemasaran adalah faktor produk/jasa, yang memiliki taktik kualitas atraksi wisata dan variasi hewan. Prioritas ketiga adalah faktor tempat dengan elemen taktik kemudahan mencapai lokasi. Prioritas selanjutnya berurutan faktor harga, people, bukti fisik dan proses.

Berdasarkan hasil tahapan proses pengambilan keputusan kunjungan ke Taman Safari Indonesia, didapat bahwa alasan berkunjung adalah untuk berlibur dengan manfaat beristirahat dari kesibukan sehari-hari. Sedangkan sumber informasi diperoleh pengunjung dari teman dan anggota keluarga. Hal yang paling diperhatikan dari informasi yang didapat mengenai Taman Safari adalah kenyamanan tempat. Hal yang menjadi pertimbangan kunjungan adalah adanya berbagai macam hewan yang dapat dilihat. Pengaruh terbesar dalam keputusan kunjungan adalah anggota keluarga yang sekaligus sebagai teman berkunjung. Pengunjung ingin melakukan kunjungan kembali karena Taman Safari memiliki tempat yang nyaman.

Mengacu pada hasil analisis diatas sebaiknya perusahaan harus lebih gencar lagi melakukan promosi, karena selama ini pengunjung me ngetahui sumber informasi mengenai Taman Safari Indonesi dari teman dan keluarga. Hasil prioritas pemasaran yang diolah memakai PHA memberikan prioritas pertama pada promosi dengan taktik diskon. Taman Safari Indonesia selama ini tidak begitu gencar dalam mempromosikan atraksi wisatanya, perusahaan beranggapan bahwa masyarakat sudah kenal dengan Taman Safari Indonesia. Memang nama Taman Safari Indonesia tidak asing lagi, akan tetapi produk/jasa yang ada didalamnya masyarakat belum tahu. Hal ini menyebabkan pihak perusahaan kedepannya memprioritaskan promosi sebagai prioritas pertama pada bauran pemasaran.

Faktor produk/jasa yang ditawarkan Taman Safari Indonesia berada pada prioritas kedua. Responden memberi pertimbangan kunjungan dari adanya berbagai macam hewan yang dapat dilihat. Pada faktor produk atau jasa taktik yang diprioritaskan adalah kualitas atraksi wisata dan variasi hewan. Taman Safari Indonesia sebaiknya terus memperhatikan kualitas dari setiap atraksi wisatanya. Variasi hewan terus menerus ditambah dengan cara melakukan kerjasama dengan kebun binatang diseluruh dunia.

Prioritas ketiga pada bauran pemasaran adalah faktor place/tempat. Alasan pengunjung melakukan kunjungan kembali adalah karena Taman Safari Indonesia memiliki tempat yang nyaman. Taman Safari Indonesia yang terletak dikaki Gunung Gede Pangrango yang memiliki hutan yang masih hijau dengan ketinggian 1076 – 1446 m dpl, dengan suhu rata-rata 18 – 24 derajat Celcius, sehingga udaranya segar, tempatnya nyaman dan tenang. Karena tempat yang

122

sudah mendukung maka pihak Taman Safari Indonesia memprioritaskan faktor

place/tempat pada prioritas ketiga karena yang dilakukan tinggal menjaga dan merawat sifat alami lingkungan Taman Safari Indonesia. Prioritas selanjutnya adalah faktor harga, people, bukti fisik dan proses. Keempat faktor terakhir ini juga mendukung strategi perusahaan untuk dapat memberikan yang terbaik buat pengunjung maupun buat Taman Safari Indonesia sendiri.

Kegiatan strategi bauran pemasaran yang dilakukan oleh PT. Taman Safari Indonesia menggunakan strategi bauran pemasaran (Marketing mix), yaitu terdiri dari strategi produk/jasa (product) perusahaan mencakup lima aspek, yaitu kualitas atraksi wisata, kuantitas jasa yang ditawarkan, merek atraksi wisata, jumlah hewan dan variasi hewan. Strategi harga (price) yang diterapkan perusahaan adalah harga dilihat dari biaya operasional dan harga dilihat dari harga pesaing. Strategi promosi (promotion) perusahaan memiliki strategi iklan, diskon dan sponsor. Strategi place/tempat perusahaan memiliki strategi kemudahan mencapai lokasi, udara, kenyamanan, keindahan alam dan kebersihan. Strategi orang (people) yang dilakukan perusahaan adalah keramahan dan kesopanan, kesigapan melayani pengunjung, pengetahuan karyawan dan jaminan keamanan. Starategi proses (process) perusahaan mencakup kecepatan transaksi, kemudahan pembayaran dan tanggapan terhadap keluhan. Strategi bukti fisik (physical evidence) perusahaan memiliki strate gi desain dan layout, fasilitas bermain, luas parkir, fasilitas restoran, sarana toilet dan sarana peribadatan.

Tahapan proses pengambilan keputusan kunjungan sebagai berikut: - Pengenalan Kebutuhan

Alasan berkunjung ke Taman Safari Indonesia adalah untuk berlibur. Manfaat yang dicari yaitu istirahat dari kesibukan sehari-hari. Bila tidak berkunjung ke Taman Safari Indonesia dalam waktu tertentu yang dirasakan biasa saja.

124

- Sumber Informasi

Sumber informasi yang didapat pengunjung bersumber dari teman, yang diperhatikan dari informasi tersebut adalah kenyamanan tempat. Sedangkan hal yang diingat dari kunjungan sebelumnya adalah pengalaman yang menyenangkan

- Evalusi Alternatif

Pertimbangan kunjungan adalah adanya berbagai hewan yang dapat dilihat. Kunjungan ke Taman Safari Indonesia diputuskan secara berencana.

- Keputusan Kunjungan

Pengaruh terbesar dalam keputusan adalah anggota keluarga, yang sekaligus teman berkunjung. Frekuensi kunjungan 2 sampai 3 kali setahun, biasanya pada hari libur/akhir pekan.

- Hasil

Alasan melakukan kunjungan ulang dikarenakan tempat yang nyaman. Apabila Taman Safari Indonesia untuk sementara tutup maka pengunjung pergi ketempat lain yang sudah direncanakan.

Memudahkan perusahaan dalam menyusun strategi mana yang harus diprioritaskan digunakan metode Proses Hirarki Analitik (PHA), berdasarkan hasil analisis metode PHA terdapat beberapa alternatif yaitu

1. Perusahaan memberikan prioritas pertama pada tujuan meningkatkan penjualan tiket dengan tujuan mendapatkan keuntungan pada jangka pendek. Selain itu penjualan tiket ini diperuntukkan untuk menutupi biaya operasional yang sangat besar agar perusahaan tetap bisa beroperasi.

2. Perusahaan memprioritaskan tujuan meningkatkan penjualan tiket dengan strategi faktor promosi, serta sub faktor diskon. Promosi dengan diskon diharapkan dapat meningkatkan penjualan tiket dan menambah keuntungan. 3. Perusahaan memprioritaskan tujuan mempertahankan dan meningkatkan citra

perusahaan dengan strategi faktor promosi. Promosi dapat memberikan nilai lebih pada atraksi wisata yang disajikan Taman Safari Indonesia. Pada saat ini tiket masuk Taman Safari Indonesia tergolong mahal, sehingga perlu untuk melakukan pemotongan harga melalui diskon. Pada sub faktor perusahaan memprioritaskan pada sub faktor diskon. Dengan promosi perusahaan melalui diskon diharapkan dapat menarik pengunjung sebanyak-banyaknya ke Taman Safari Indonesia. Pengunjung dapat melihat Taman Safari Indonesia yang sebenarnya, sehingga citra perusahaan dapat dipertahankan dan ditingkatkan. 4. Secara umum perusahaan memprioritaskan tujuan meningkatkan penjualan

tiket dengan strategi promosi serta sub faktor diskon. Perusahaan menggencarkan strategi promosi dengan diskon untuk menarik pengunjung datang ke Taman Safari Indonesia.

9. 2. Saran

Proses pengambilan keputusan untuk berkunjung ke Taman Safari Indonesia pada evalusi alternatif, pengunjung mempertimbangkan dari banyaknya hewan yang dapat dilihat. Berdasarkan hal tersebut, jumlah koleksi hewan di Taman Safari Indonesia harus terus ditambah baik melalui pertukaran dengan kebun binatang lain maupun melalui pengembangbiakan sendiri.

Taman Safari Indonesia Indonesia sebaiknya memberikan prioritas utama pada tujuan meningkatkan penjualan tiket terlebih dahulu dengan cara perusahaan

126

melakukan promosi yang lebih gencar. Promosi dilakukan baik melalui media massa maupun media elektronik. Promosi yang dijalankan harus mencakup atraksi wisata yang ada di dalam Taman Safari Indonesia, agar masyarakat mengetahui bahwa Taman Safari Indonesia tidak hanya menyajikan kebun binatang saja.

Promosi melalui fasilitas internet (www.tamansafari.com) yang dapat mempertahankan dan meningkatkan citra perusahaan, jangan hanya berbahasa asing, akan tetapi dibuat juga materi yang memakai bahasa Indonesia. Selain itu, isi dari website tersebut disajikan lebih menarik dan lengkap mengenai perusahaan dan atraksi-atraksi wisata yang ada di Taman Safari Indonesia.

Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata. Jakarta.

Agatha, F. 2005. Analisis Respon Pengunjung Terhadap Atribut-Atribut Rumah Strawberry serta Impliksi Bauran Pemasaran. Skripsi. Departemen Ilmu- Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Alma, B. 1998. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. CV. Alfa Beta, Bandung.

Arta, T. 2002. Analisis Strategi Promosi Pupuk Urea Pada PT Pupuk Sriwidjaya. Skripsi. Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Asri, M. 1986. Marketing. BPFE, Yogyakarta.

Badan Pusat Statistik. 2002. Statistik Indonesia 2002. Jakarta.

Badan Pusat Statistik. 2005. Statistik 60 th Indonesia Merdeka. Jakarta-Indonesia. Charty, J. 1981. Essential of Marketing. Irwin, Boston.

Departemen Pertanian Republik Indonesia. 2002. Pusat Data dan Informasi Pertanian. http://database.deptan.qo.id/agrowisata/

Divisi Humas TSI. 2005. Selayang Pandang Tentang Taman Safari Indonesia. Cisarua. Bogor.

Direktorat Jendral Pariwisata. 1996. Sapta Pesona (Panduan Sadar Wisata II dan III ). Ditjen Pariwisata. Departemen Pariwisata Pos dan Telekomunikasi Republik Indonesia, Jakarta.

Dinas Pariwisata Kabupaten Bogor. 2005. Data Kunjungan Wisata ke Objek Wisata di Wilayah Kabupaten Bogor. Bogor.

Engel, James F. et al. 1995. Perilaku Konsumen jilid 1 dan 2. Edisi keenem. Penerjemah Budijanto. Penerbit Binarupa Aksara. Jakarta.

Ernita, D. 2004. Perumusan Strategi Pengembangan Jasa Rekreasi Berbasis Konservasi Ex-Situ (Studi Kasus Taman Safari Indonesia Cisarua Bogor). Skripsi. Departemen Sosial Ekonomi Industri Peternakan. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Fannel, D. A. 1999. Ecoturism: An Introduction. Routledge, London & New York.

Fandeli, C. 1999. Perencanaan Kepariwisataan Alam. Fakultas Kehutanan-UGM, Yogyakarta.

Fhebruanti, I. 2004. Analisis Tingkat Kepuasan Pengunjung Taman Safari Indonesia, Cisarua Bogor. Skripsi. Departemen Sosial Ekonomi Industri Peternakan. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Hamid, E.A.C. 1996. Pengetahuan Pariwisata. Penerbit Yayasan Bhakti Membangun, Jakarta.

128

Kotler, P. 1995. Manajemen Pemasaran (Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Kontrol). Terjemahan. Buku Dua. Edisi ke- 8. Penerbit Erlangga, Jakarta. Kotler, P. 2000. Manajemen Pemasaran (Analisis, Perencanaan, Implementasi dan

Kontrol). Terjemahan. PT. Prenhallindo, Jakarta.

Lestari, N.W.S. 2004. Analisis Tingkat Kepuasan Pengunjung dan Implikasinya Terhadap Strategi Pemasaran Taman Bunga Cipanas, Kabupaten Cianjur. Skripsi. Departemen Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Levin, J and J.A. Fox. 1997. Elementary Statistics In Society Research. Seventh Edition. Longman, USA.

Nazir, M. 1988. Metode Penelitian. Cetakan Ketiga. Ghalia Indonesia, Jakarta. Payne, A. 2001. The Essence of Services Marketing. Pemasaran Jasa. Penerbit

ANDI, Yokyakarta.

Rachmawati, R.N. 1998. Pengaruh Promosi Penjualan Terhadap Perilaku Konsumen. Skripsi. Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Rahardjo, T.S.B. 2001. Strategi Promosi Taman Akuarium Air Tawar, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta. Skripsi. Program Studi Sosial Ekonomi Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Saaty, T.L. 1980. The Analytic Hierarchy Process, Planning, Priority Setting, Resources Allocation. Mc Graw Hill, Inc, USA

Saaty, T.L. 1993. Proses Hirarki Analitik Untuk Pengambilan Keputusan Dalam Situasi Yang Kompleks. Bina man Pressindo, Jakarta.

Singarimbun, M dan S. Effendi. 1989. Metode Penelitian Survei. LP3ES, Jakarta. Siringoringo, B.I. 2004. Studi Promosi Dalam Pengembangan Kebun Raya Bogor.

Skripsi. Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan. Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Stanton, J.W. 1993. Prinsip Pemasaran. Jilid Kedua. Edisi Ketujuh. Penerbit Erlangga, Jakarta.

Swastha, B dan I. Sukatjo. 1995. Pengantar Perusahaan Ekonomi Modern. Edisi Ketiga. Penerbit Liberty, Yogyakarta.

Umar, Husein. 2003. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Wahab, S. 1978. Pemasaran Pariwisata. Cetakan Ketiga. Pradya Paramita, Jakarta. Yoeti, O.A. 1996. Pemasaran Pariwisata Terpadu. Cetakan Pertama. Angkasa,

Bandung.

Yoeti, O.A. 1997. Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Cetakan Pertama. Pradnya Paramita, Jakarta.

Lampiran 1. Struktur Organisasi Taman Safari Indonesia DIREKSI Kasir Kantor Sekretaris Direksi Accounting EDP Keuangan

Kasir Lokasi Penagihan

Pemeliharaan & Pembangunan Umum HUMAS SATWA REKREASI

Gudang

Pertamanan Electrical & Mechanical

Lain-lain Gudang Stock & Inventaris kantor Personalia Perkantoran Keamanan

Pemasaran dan Perijinan Pelayanan Informasi & Pengadaan Kesiapan Pertunjukan & Kegiatan lain P3K Pemeliharaa n

Penangkaran Kesehatan Pembelian Pakan Gudang dan

Lampiran 2. Hasil Sintesis Hirarki Prioritas Strategi Bauran Pemasaran yang Paling Tepat