• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Prioritas Strategi Bauran Pemasaran Pada PT. Taman Safari Indonesia, Cisarua, Bogor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Prioritas Strategi Bauran Pemasaran Pada PT. Taman Safari Indonesia, Cisarua, Bogor"

Copied!
181
0
0

Teks penuh

(1)

CISARUA, BOGOR

Oleh :

HAFNANSYAH HARAHAP

A 14103540

PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

RINGKASAN

HAFNANSYAH HARAHAP. Analisis Prioritas Strategi Bauran Pemasaran Pada

PT. Taman Safari Indonesia, Cisarua, Bogor (Di bawah bimbingan RITA

NURMALINA)

Pariwisata merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang sangat penting dimasa yang akan datang, sehingga diramalkan akan terus tumbuh dan berkembang menjadi salah satu kebutuhan hidup yang harus dipenuhi. Dorongan untuk melakukan perjalanan wisata selain faktor personal juga disebabkan oleh faktor lingkungan seperti kondisi lingkungan, kondisi sosial budaya dan kondisi ekonomi (Fandeli, 1999). Salah satu sumber dan potensi wisata Indonesia adalah sektor pertanian sebagai kegiatan yang dekat dengan alam serta mempunyai potensi daya tarik wisata tersendiri dan rasa nyaman yang dapat memberikan nilai kepuasan bagi konsumen. Pertanian di sini mempunyai arti yang luas yakni mencakup pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan dan pengolahan hasil-hasilnya.

Indonesia banyak memiliki Objek Daerah Tujuan Wisata (ODTW). Sejalan dengan perkembanga n kunjungan wisatawan, ODTW dapat dijadikan salah satu andalan pariwisata alam yang diminati oleh wisatawan. Salah satu ODTW yang patut dikunjungi adalah Taman Safari Indonesia (TSI) yang berfungsi sebagai lembaga konservasi eks-situ.

Jumlah wisatawan yang mengunjungi TSI pada tahun 2002 sampai 2004 mengalami penurunan, TSI sebagai salah satu bidang usaha yang bergerak di bidang agrowisata harus tanggap dengan keadaan ini. TSI dalam mempertahankan keberadaan perlu untuk menerapkan strate gi bauran pemasaran yang tepat. Bagaimana bauran pemasaran yang sedang dijalankan TSI saat ini bisa jadi acuan untuk penentuan bauran pemasaran yang tepat dimasa yang akan datang. Alasan konsumen/pengunjung untuk melakukan kunjungan ke TSI merupakan hal ya ng sangat penting dalam penerapan strategi pemasaran perusahaan. Hal ini menjadi penting karena pengambilan keputusan konsumen berdampak pada jenis dan bauran pemasaran yang harus dipilih oleh pemasar (Engel, et al. 1995). Untuk itu, penelitian tentang Bagaiman prioritas strategi bauran pemasaran yang tepat untuk dijalankan oleh Taman Safari Indonesia perlu dilakukan.

Penelitian ini bertujuan untuk Mengkaji strategi bauran pemasaran yang telah dijalankan oleh TSI, mengkaji proses pengambilan keputusan pengunjung untuk berkunjung ke TSI dan menentukan prioritas strategi bauran pemasaran yang tepat bagi TSI. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus (case study), dimana sebagai kasus dipilih Taman Safari Indonesia. Data yang digunakan adalah data primer dan skunder. Data yang diolah merupakan data primer hasil pengisian kuesioner oleh responden dari pihak TSI dengan menggunakan Metode Proses Hirarki Analitik. Hasil pengisian kuesioner dari pengunjung dan strategi pemasaran TSI yang telah dijalankan dianalisis secara deskriptif.

(3)

dan sponsor. Strategi (place)/tempat perusahaan memiliki strategi kemudahan mencapai lokasi, udara, kenyamanan, keindahan alam dan kebersihan. Strategi orang (people) yang dilakukan perusahaan adalah keramahan dan kesopanan, kesigapan melayani pengunjung, pengetahuan karyawan dan jaminan keamanan. Strategi proses (process) perusahaan mencakup kecepatan transaksi, kemudahan pembayaran dan tanggapan terhadap keluhan. Strategi bukti fisik (physical evidence) perusahaan memiliki strategi desain dan layout, fasilitas bermain, luas parkir, fasilitas restoran, sarana toilet dan sarana peribadatan.

Pada tahapan proses pengambilan keputusan kunjungan ke TSI, Alasan berkunjung ke TSI adalah untuk berlibur. Manfaat yang dicari yaitu istirahat dari kesibukan sehari-hari. Sumber informasi yang didapat pengunjung bersumber dari teman, yang diperhatikan dari informasi adalah kenyamanan tempat. Sedangkan hal yang diingat dari kunjungan sebelumnya adalah pengalaman yang menyenangkan. Pertimbangan kunjungan adalah adanya berbagai hewan yang dapat dilihat. Kunjungan diputuskan secara berencana. Pengaruh terbesar dalam keputusan adalah anggota keluarga yang sekaligus teman berkunjung. Frekuensi kunjungan 2 sampai 3 kali setahun, biasanya pada hari libur/akhir pekan. Alasan melakukan kunjungan ulang dikarenakan tempat yang nyaman.

TSI dalam menyusun strategi mana yang harus diprioritaskan digunakan metode PHA, berdasarkan hasil analisis metode PHA terdapat beberapa alternatif yaitu: 1) Perusahaan memberikan prioritas pertama pada tujuan meningkatkan penjualan tiket dengan tujuan mendapatkan keuntungan pada jangka pendek. Selain itu penjualan tiket ini diperuntukkan untuk menutupi biaya operasional yang sangat besar agar perusahaan tetap bisa beroperasi, 2) Perusahaan memprioritaskan tujuan meningkatkan penjualan tiket dengan strategi faktor promosi, serta sub faktor diskon. Promosi dengan diskon diharapkan dapat meningkatkan penjualan tiket dan menambah keuntungan, 3) Perusahaan memprioritaskan tujuan mempertahankan dan meningkatkan citra perusahaan dengan strategi faktor promosi, serta sub faktor diskon. Dengan pomosi perusahaan melalui diskon diharapkan dapat menarik pengunjung sebanyak-banyaknya ke TSI. Pengunjung dapat melihat TSI yang sebenarnya., sehingga citra perusahaan dapat dipertahankan dan ditingkatkan. Secara umum perusahaan memprioritaskan tujuan meningkatkan penjualan tiket dengan strategi promosi serta sub faktor diskon. Perusahaan menggencarkan strategi promosi dengan diskon untuk menarik pengunjung datang ke TSI.

Berdasarkan hasil penelitian, mengenai proses pengambilan keputusan untuk berkunjung ke Taman Safari Indonesia pada evaluasi alternatif, pengunjung mempertimbangkan dari banyaknya hewan yang dapat dilihat. Berdasarkan hal tersebut, jumlah koleksi hewan di Taman Safari Indonesia harus terus ditambah baik melalui pertukaran dengan kebun binatang lain maupun melalui pengembangbiakan sendiri.

(4)

wisata yang ada di dalam Taman Safari Indonesia, agar masyarakat mengetahui bahwa Taman Safari Indonesia tidak hanya menyajikan kebun binatang saja.

(5)

CISARUA, BOGOR

Oleh :

HAFNANSYAH HARAHAP

A 14103540

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

SARJANA PERTANIAN

Pada

Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor

PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(6)

PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang ditulis oleh: Nama : Hafnansyah Harahap

NRP : A14103540

Program Studi : Ekstensi Manajemen Agribisnis

Judul Skripsi : Analisis Prioritas Strategi Bauran Pemasaran Pada PT. Taman Safari Indonesia, Cisarua, Bogor

Dapat diterima sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor

Menyetujui Dosen Pembimbing

Ir. Rita Nurmalina Suryana, MS. NIP. 131 685 542

Mengetahui: Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. Supiandi Sabiham, M.Agr. NIP. 130 422 698

(7)

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL “AANNAALLIISSIISS PPRRIIOORRIITTAASSSSTTRRAATTEEGGIIBBAAUURRAANN PPEEMMAASSAARRAANN PPAADDAA PPTT..

T

TAAMMAANN SSAAFFAARRII IINNDDOONNEESSIIAA,, CCIISSAARRUUAA,, BBOOGGOORR” BENAR-BENAR MERUPAKAN HASIL KARYA SAYA SENDIRI DAN BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI KARYA ILMIAH PADA SUATU PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN

BOGOR, MARET 2006

HAFNANSYAH HARAHAP

(8)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Aek Bargot – Tapanuli Selatan pada tanggal 20 Mei 1982, dari ayah bernama Dohar Harahap, SPd dan Ibu bernama Hafsyah Hasibuan. Penulis merupakan anak pertama dari empat bersaudara.

Pendidikan formal yang telah ditempuh oleh penulis dimulai dari SD Negeri 146300 Aek Bargot - Tapanuli Selatan, lulus pada tahun 1994. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Padangsidimpuan dan lulus pada ta hun 1997. Kemudian penulis melanjutkan Pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMU Negeri 2 Padangsidimpuan. Pada tahun 2000 penulis menyelesaikan Pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMU Negeri 2 Padangsidimpuan.

(9)

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan anugrah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini ditulis dalam rangka memenuhi syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Skripsi yang ditulis mengambil topik mengenai “Analisis Prioritas Strategi Bauran Pemasaran Pada PT. Taman Safari Indonesia, Cisarua, Bogor”. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui proses pengambilan keputusan pengunjung/konsumen berkunjung ke Taman Safari Indonesia dan menyusun prioritas bauran pemasaran di PT. Taman Safari Indonesia.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Ir. Rita Nurmalina Suryana, MS selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan arahan dan masukan dalam penulisan skripsi serta semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Bogor, Maret 2006

(10)

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini ditulis dalam rangka memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Kedua orang tuaku yang tercinta Bapak Dohar Harahap, SPd, Umak Hafsyah Hasibuan dan Anggi-anggiku (Depi Yana, Dian Maya Sari dan Rika Yana), Ompung, Tulang, Nantulang, Uda, Tante dohot koum-koum sisolkot sasudena atas doa, dorongan moril dan materi, kesabaran dan kasih sayang yang tiada henti-hentinya.

2. Ibu Ir. Rita Nurmalina Suryana, MS selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, masukan dan bantuannya dengan sabar dalam penelitian dan penulisan skripsi ini.

3. Ibu Febriantina Dewi, SE, MM selaku Dosen Penguji Utama dan Bapak Ir. Murdianto, MS selaku Dosen Penguji Komisi Pendidikan pada ujian sidang

skripsi penulis.

4. Ibu Ir. Netty Tinaprilla, MM selaku dosen evaluator yang telah memberikan kritik dan masukan pada penulis.

(11)

CISARUA, BOGOR

Oleh :

HAFNANSYAH HARAHAP

A 14103540

PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(12)

RINGKASAN

HAFNANSYAH HARAHAP. Analisis Prioritas Strategi Bauran Pemasaran Pada

PT. Taman Safari Indonesia, Cisarua, Bogor (Di bawah bimbingan RITA

NURMALINA)

Pariwisata merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang sangat penting dimasa yang akan datang, sehingga diramalkan akan terus tumbuh dan berkembang menjadi salah satu kebutuhan hidup yang harus dipenuhi. Dorongan untuk melakukan perjalanan wisata selain faktor personal juga disebabkan oleh faktor lingkungan seperti kondisi lingkungan, kondisi sosial budaya dan kondisi ekonomi (Fandeli, 1999). Salah satu sumber dan potensi wisata Indonesia adalah sektor pertanian sebagai kegiatan yang dekat dengan alam serta mempunyai potensi daya tarik wisata tersendiri dan rasa nyaman yang dapat memberikan nilai kepuasan bagi konsumen. Pertanian di sini mempunyai arti yang luas yakni mencakup pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan dan pengolahan hasil-hasilnya.

Indonesia banyak memiliki Objek Daerah Tujuan Wisata (ODTW). Sejalan dengan perkembanga n kunjungan wisatawan, ODTW dapat dijadikan salah satu andalan pariwisata alam yang diminati oleh wisatawan. Salah satu ODTW yang patut dikunjungi adalah Taman Safari Indonesia (TSI) yang berfungsi sebagai lembaga konservasi eks-situ.

Jumlah wisatawan yang mengunjungi TSI pada tahun 2002 sampai 2004 mengalami penurunan, TSI sebagai salah satu bidang usaha yang bergerak di bidang agrowisata harus tanggap dengan keadaan ini. TSI dalam mempertahankan keberadaan perlu untuk menerapkan strate gi bauran pemasaran yang tepat. Bagaimana bauran pemasaran yang sedang dijalankan TSI saat ini bisa jadi acuan untuk penentuan bauran pemasaran yang tepat dimasa yang akan datang. Alasan konsumen/pengunjung untuk melakukan kunjungan ke TSI merupakan hal ya ng sangat penting dalam penerapan strategi pemasaran perusahaan. Hal ini menjadi penting karena pengambilan keputusan konsumen berdampak pada jenis dan bauran pemasaran yang harus dipilih oleh pemasar (Engel, et al. 1995). Untuk itu, penelitian tentang Bagaiman prioritas strategi bauran pemasaran yang tepat untuk dijalankan oleh Taman Safari Indonesia perlu dilakukan.

Penelitian ini bertujuan untuk Mengkaji strategi bauran pemasaran yang telah dijalankan oleh TSI, mengkaji proses pengambilan keputusan pengunjung untuk berkunjung ke TSI dan menentukan prioritas strategi bauran pemasaran yang tepat bagi TSI. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus (case study), dimana sebagai kasus dipilih Taman Safari Indonesia. Data yang digunakan adalah data primer dan skunder. Data yang diolah merupakan data primer hasil pengisian kuesioner oleh responden dari pihak TSI dengan menggunakan Metode Proses Hirarki Analitik. Hasil pengisian kuesioner dari pengunjung dan strategi pemasaran TSI yang telah dijalankan dianalisis secara deskriptif.

(13)

dan sponsor. Strategi (place)/tempat perusahaan memiliki strategi kemudahan mencapai lokasi, udara, kenyamanan, keindahan alam dan kebersihan. Strategi orang (people) yang dilakukan perusahaan adalah keramahan dan kesopanan, kesigapan melayani pengunjung, pengetahuan karyawan dan jaminan keamanan. Strategi proses (process) perusahaan mencakup kecepatan transaksi, kemudahan pembayaran dan tanggapan terhadap keluhan. Strategi bukti fisik (physical evidence) perusahaan memiliki strategi desain dan layout, fasilitas bermain, luas parkir, fasilitas restoran, sarana toilet dan sarana peribadatan.

Pada tahapan proses pengambilan keputusan kunjungan ke TSI, Alasan berkunjung ke TSI adalah untuk berlibur. Manfaat yang dicari yaitu istirahat dari kesibukan sehari-hari. Sumber informasi yang didapat pengunjung bersumber dari teman, yang diperhatikan dari informasi adalah kenyamanan tempat. Sedangkan hal yang diingat dari kunjungan sebelumnya adalah pengalaman yang menyenangkan. Pertimbangan kunjungan adalah adanya berbagai hewan yang dapat dilihat. Kunjungan diputuskan secara berencana. Pengaruh terbesar dalam keputusan adalah anggota keluarga yang sekaligus teman berkunjung. Frekuensi kunjungan 2 sampai 3 kali setahun, biasanya pada hari libur/akhir pekan. Alasan melakukan kunjungan ulang dikarenakan tempat yang nyaman.

TSI dalam menyusun strategi mana yang harus diprioritaskan digunakan metode PHA, berdasarkan hasil analisis metode PHA terdapat beberapa alternatif yaitu: 1) Perusahaan memberikan prioritas pertama pada tujuan meningkatkan penjualan tiket dengan tujuan mendapatkan keuntungan pada jangka pendek. Selain itu penjualan tiket ini diperuntukkan untuk menutupi biaya operasional yang sangat besar agar perusahaan tetap bisa beroperasi, 2) Perusahaan memprioritaskan tujuan meningkatkan penjualan tiket dengan strategi faktor promosi, serta sub faktor diskon. Promosi dengan diskon diharapkan dapat meningkatkan penjualan tiket dan menambah keuntungan, 3) Perusahaan memprioritaskan tujuan mempertahankan dan meningkatkan citra perusahaan dengan strategi faktor promosi, serta sub faktor diskon. Dengan pomosi perusahaan melalui diskon diharapkan dapat menarik pengunjung sebanyak-banyaknya ke TSI. Pengunjung dapat melihat TSI yang sebenarnya., sehingga citra perusahaan dapat dipertahankan dan ditingkatkan. Secara umum perusahaan memprioritaskan tujuan meningkatkan penjualan tiket dengan strategi promosi serta sub faktor diskon. Perusahaan menggencarkan strategi promosi dengan diskon untuk menarik pengunjung datang ke TSI.

Berdasarkan hasil penelitian, mengenai proses pengambilan keputusan untuk berkunjung ke Taman Safari Indonesia pada evaluasi alternatif, pengunjung mempertimbangkan dari banyaknya hewan yang dapat dilihat. Berdasarkan hal tersebut, jumlah koleksi hewan di Taman Safari Indonesia harus terus ditambah baik melalui pertukaran dengan kebun binatang lain maupun melalui pengembangbiakan sendiri.

(14)

wisata yang ada di dalam Taman Safari Indonesia, agar masyarakat mengetahui bahwa Taman Safari Indonesia tidak hanya menyajikan kebun binatang saja.

(15)

CISARUA, BOGOR

Oleh :

HAFNANSYAH HARAHAP

A 14103540

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

SARJANA PERTANIAN

Pada

Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor

PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(16)

PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang ditulis oleh: Nama : Hafnansyah Harahap

NRP : A14103540

Program Studi : Ekstensi Manajemen Agribisnis

Judul Skripsi : Analisis Prioritas Strategi Bauran Pemasaran Pada PT. Taman Safari Indonesia, Cisarua, Bogor

Dapat diterima sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor

Menyetujui Dosen Pembimbing

Ir. Rita Nurmalina Suryana, MS. NIP. 131 685 542

Mengetahui: Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. Supiandi Sabiham, M.Agr. NIP. 130 422 698

(17)

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL “AANNAALLIISSIISS PPRRIIOORRIITTAASSSSTTRRAATTEEGGIIBBAAUURRAANN PPEEMMAASSAARRAANN PPAADDAA PPTT..

T

TAAMMAANN SSAAFFAARRII IINNDDOONNEESSIIAA,, CCIISSAARRUUAA,, BBOOGGOORR” BENAR-BENAR MERUPAKAN HASIL KARYA SAYA SENDIRI DAN BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI KARYA ILMIAH PADA SUATU PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN

BOGOR, MARET 2006

HAFNANSYAH HARAHAP

(18)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Aek Bargot – Tapanuli Selatan pada tanggal 20 Mei 1982, dari ayah bernama Dohar Harahap, SPd dan Ibu bernama Hafsyah Hasibuan. Penulis merupakan anak pertama dari empat bersaudara.

Pendidikan formal yang telah ditempuh oleh penulis dimulai dari SD Negeri 146300 Aek Bargot - Tapanuli Selatan, lulus pada tahun 1994. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Padangsidimpuan dan lulus pada ta hun 1997. Kemudian penulis melanjutkan Pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMU Negeri 2 Padangsidimpuan. Pada tahun 2000 penulis menyelesaikan Pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMU Negeri 2 Padangsidimpuan.

(19)

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan anugrah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini ditulis dalam rangka memenuhi syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Skripsi yang ditulis mengambil topik mengenai “Analisis Prioritas Strategi Bauran Pemasaran Pada PT. Taman Safari Indonesia, Cisarua, Bogor”. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui proses pengambilan keputusan pengunjung/konsumen berkunjung ke Taman Safari Indonesia dan menyusun prioritas bauran pemasaran di PT. Taman Safari Indonesia.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Ir. Rita Nurmalina Suryana, MS selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan arahan dan masukan dalam penulisan skripsi serta semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Bogor, Maret 2006

(20)

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini ditulis dalam rangka memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Kedua orang tuaku yang tercinta Bapak Dohar Harahap, SPd, Umak Hafsyah Hasibuan dan Anggi-anggiku (Depi Yana, Dian Maya Sari dan Rika Yana), Ompung, Tulang, Nantulang, Uda, Tante dohot koum-koum sisolkot sasudena atas doa, dorongan moril dan materi, kesabaran dan kasih sayang yang tiada henti-hentinya.

2. Ibu Ir. Rita Nurmalina Suryana, MS selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, masukan dan bantuannya dengan sabar dalam penelitian dan penulisan skripsi ini.

3. Ibu Febriantina Dewi, SE, MM selaku Dosen Penguji Utama dan Bapak Ir. Murdianto, MS selaku Dosen Penguji Komisi Pendidikan pada ujian sidang

skripsi penulis.

4. Ibu Ir. Netty Tinaprilla, MM selaku dosen evaluator yang telah memberikan kritik dan masukan pada penulis.

(21)

7. Bapak Yulius Suprihanto dan Ibu Nur Samsiah, SE serta seluruh karyawan-karyawati PT Taman Safari Indonesia yang telah banyak membantu penulis dalam pengumpulan data, baik data primer maupun data sekunder yang diperlukan untuk penelitian

8. Yusi Resmiasi atas kesediaannya menjadi pembahas dalam seminar skripsi penulis.

9. Buat seorang sosok sederhana (Ira Maryana Dwi Putrani) yang telah setia mendampingi dan selalu memberi perhatian, inspirasi dan bantuan yang sangat tulus, ”kamu benar-benar seorang dewi bagiku”.

10. Iwan Siagian, SP, Epri Junaedi, AMd, dan Abdul Muis Hasibuan, SP atas kerjasama dan bantuan selama melaksanakan penelitian di Taman Safari Indonesia dan penyelesaian skripsi ini.

11. Anwar ”Siladang” Sakti Nasution, AMd, Yonai ”Papajack” Soaloon Gultom, AMd, Sahruddin Nasution, AMd, Solih A., AMd, Wachizin, AMd, Linda S. AMd, Edwin Haposan, SP dan rekan-rekan yang lain yang tidak bisa disebutkan namanya satu per satu. Terima kasih atas segala bantuan dan kerja samanya.

12. Seluruh staf dan dosen pada Program Ekstensi Manajemen Agribisnis IPB yang telah banyak membantu dan menyumbangkan ilmunya selama penulis menjadi mengikuti pendidikan.

(22)

Skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan dan kelemahan untuk dianggap sempurna. Penulis mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan. Semoga skripsi ini bermanfaat untuk penulis dan pembaca

Bogor, Maret 2006

(23)

Halaman DAFTAR ISI ... xiii DAFTAR TABEL ... xvii DAFTAR GAMBAR ... xix DAFTAR LAMPIRAN ... xx I. PENDAHULUAN

Latar Belakang ... 1 Perumusan Masalah ... 4 Tujuan Penelitian ... 7 Manfaat Penelitian ... 8 II. TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Pariwisata (Tourism) ... 9 Definisi Wisata Agro... 11 Pemasaran Pariwisata ... 12 2.3.1. Fungsi Pemasaran Pariwisata ... 14 2.3.2. Pentingnya Pemasaran Dalam Pariwisata ... 15 Penelitian Terdahulu ... 16

III. KERANGKA PEMIKIRAN

Kerangka Pemikiran Teoritis ... 18 3.1.1. Strategi Bauran Pemasaran (Marketing Mix) ... 18 3.1.1.1. Bauran Produk dan Bauran Pelayanan ... 19 3.1.1.2. Bauran Harga (Price) ... 20 3.1.1.3. Bauran Tempat (Place)/Saluran Distribusi ... 21 3.1.1.5. Bauran Orang-Orang/Personel (people) ... 23 3.1.1.6. Bauran Proses (Process) ... 24 3.1.1.7. Bauran Bukti Fisik (Physical Evidence) ... 24 3.1.2. Model Perilaku Pengambilan Keputusan Konsumen ... 25 3.1.3. Proses Hirarki Analitik ... 29 3.2. Kerangka Pemikiran Operasional ... 32 IV. METODE PENELITIAN

...Lokasi

dan Waktu Penelitian ... 36 ...Jenis

(24)

xiv

...Metode

Pengumpulan Data ... 36 ...Analisis

Data ... 38 4.4. 1. Metode Analisis Dekriptif ... 38 4.4. 2. Analisis Proses Hirarki Analitik... 38 Konsepsi dan Batasan Pengukuran ... 48 V. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

5.1. Gambaran Umum PT. Taman Safari Indonesia ... 50 5.1. 1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan ... 50 5.1. 2. Visi dan Misi PT. Taman Safari Indonesia ... 51 5.1. 3. Fungsi Taman Safari Indonesia ... 51 5.1. 4. Lokasi Perusahaan ... 53 5.1. 5. Fasilitas yang ada di Taman Safari Indonesia ... 54 5.1. 6. Struktur Organisasi... 55 VI. STRATEGI BAURAN PEMASARAN PT. TAMAN SAFARI

INDONESIA, CISARUA, BOGOR

6.1. Produk/Jasa (Product) ... 57 6.1. 1. Kualitas Atraksi Wisata ... 57 6.1. 2. Kuantitas Jasa yang di tawarkan ... 58 6.1. 3. Merek Atraksi Wisata ... 63 6.1. 4. Jumlah Hewan ... 64 6.1. 5. Variasi Hewan ... 64 6.2. Harga (Price) ... 65 6.3. Promosi (Promotion) ... 65 6.3. 1. Iklan... 66 6.3. 2. Diskon ... 66 6.3. 3. Sponsor... 67 6.4. Tempat (Place) ... 67 6.4. 1. Kemudahan Mencapai Lokasi ... 67 6.4. 2. Udara, Kenyamanan, Keindahan dan Kebersihan... 68 6.5. Orang-Orang (People) ... 68 6.5. 1. Keramahan dan Kesopanan ... 68 6.5. 2. Kesigapan Melayani Pengunjung ... 69 6.5. 3. Pengetahuan Karyawan ... 69 6.5. 4. Jaminan Keamanan ... 70 6.6. Proses (Process) ... 70

(25)

6.7. 1. Desain dan layout ... 71 6.7. 2. Fasilitas bermain ... 72 6.7. 3. Luas parkir ... 72 6.7. 4. Fasilitas Restoran ... 72 6.7. 5. Sarana Toilet ... 73 6.7. 6. Sarana Peribadatan ... 73 VII. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG DAN TAHAPAN PROSES

KEPUTUSAN KUNJUNGAN KE TAMAN SAFARI INDONESIA

7.1. Karakteristik Pengunjung ... 74 7.1. 1. Jenis Kelamin ... 74 7.1. 2. Usia ... 75 7.1. 3. Daerah Asal ... 76 7.1. 4. Tingkat Pendidikan ... 76 7.1. 5. Pekerjaan ... 77 7.1. 6. Pengeluaran Rutin Rata-Rata Per Bulan ... 77 7.2. Tahapan Proses Pengambilan Keputusan Berkunjung ... 79 7.2. 1. Pengenalan Kebutuhan ... 79 7.2. 2. Sumber Informasi ... 81 7.2. 3. Evaluasi Alternatif ... 83 7.2. 4. Keputusan Kunjungan ... 85 7.2. 5. Hasil ... 87 VIII. PRIORITAS STRATEGI BAURAN PEMASARAN

PT. TAMAN SAFARI INDONESIA

8.1. Analisis Identifikasi Faktor-faktor Penyusun Strategi Bauran

Pemasaran ... 91 8.2. Analisis Model Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyusunan

Strategi Bauran Pemasaran Taman Safari Indonesia ... 93 8.3. Analisis Hasil Pengolahan Horisontal PT. Taman Safari Indonesia,

Cisarua Bogor, Tahun 2006 ... 95 8.3. 1. Analisis Pengolahan Horisontal Elemen Tujuan PT. Taman

Safari Indonesia, Cisarua Bogor, Tahun 2006 ... 95 8.3. 2. Analisis Hasil Pengolahan Horisontal Elemen Bauran

Pemasaran PT. Taman Safari Indonesia, Cisarua Bogor,

Tahun 2006... 96 8.3. 3. Analisis Hasil Pengolahan Horisontal Elemen Taktik

PT. Taman Safari Indonesia, Cisarua Bogor, 2006 ... 99 8.3. 3. 1. Analisis Hasil Pengolahan Horisontal Elemen

Taktik Untuk Tujuan Meningkatkan Penjualan Tiket PT. Taman Safari Indonesia, Cisarua

Bogor, Tahun 2006... 100 8.3. 3. 2. Analisis Hasil Pengolaha Horisontal Elemen

Taktik Untuk Tujuan Mempertahankan dan

(26)

xvi

Indonesi, Cisarua Bogor, Tahun 2006... 110 8.3. 4. 1. Analisis Hasil Pengolahan Vertikal Elemen

Tujuan PT. Taman Safari Indonesia, Cisarua

Bogor, Tahun 2006... 110

8.3. 4. 2. Analisis Hasil Pengolahan Vertikal Elemen Bauran Pemasaran PT. Taman Safari

Indonesia, Bogor ... 111 8.3. 4. 3. Analisis Hasil Pengolahan Vertikal Elemen

Taktik PT. Taman Safari Indonesia, Cisarua

Bogor ... 114 8.4. Keterkaitan Antara Alternatif Strategi Bauran Pemasaran Hasil

PHA Dengan Tahapan Proses Keputusan Kunjungan ke Taman

Safari Indonesia ... 120

IX. KESIMPULAN DAN SARAN

9. 1. Kesimpulan ... 123 9. 2. Saran... 125

(27)

Nomor Halaman 1. Jumlah Wisatawan Mancanegara yang Datang ke Indonesia

Tahun 1998 sampai 2004 ... 1

2. Data Kunjungan Wisatawan ke Obyek Wisata di Wilayah

Kabupaten Bogor Tahun 2002 – 2004 ... 2 3. Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara ke Taman Safari

Indonesia Tahun, 2000 – 2004 ... 5 4. Nilai Skala Banding Berpasangan ... 41 5. Nilai Indeks Acak ... 46 6. Sebaran Jenis Kelamin Responden ... 74 7. Sebaran Usia Responden ... 75 8. Sebaran Daerah Asal Responden ... 76 9. Sebaran Tingkat Pendidikan Responden ... 77 10. Sebaran Jenis Pekerjaan Pengunjung Wisata Taman Safari ... 77 11. Sebaran Tingkat Pengeluaran Sehari-hari Responden ... 78 12. Sebaran Alasan Berkunjung ke Taman Safari Indonesia ... 79 13. Sebaran Manfaat Yang Dicari Dengan Berkunjung ke Taman

Safari Indonesia ... 80 14. Sebaran Pengalaman Berkunjung ke Objek Ekowisata lain ... 81 15. Yang Dirasakan BilaTidak Berkunjung ke Taman Safari

Indonesia ... 81 16. Sebaran Sumber Informasi yang Didapat Oleh Responden ... 82 17. Atribut yang Diperhatikan dari Informasi yang Didapat

(28)

xviii

19. Atribut Yang Menjadi Pertimbangan Kunjungan ... 84 20. Cara Memutuskan Kunjungan ke Taman Safari Indonesia... 85 21. Sebaran Sumber Pengaruh Terbesar

dalam Keputusan Kunjungan ... 85 22. Teman Berkunjung ... 86 23. Frekuensi Kunjungan ... 86 24. Waktu yang Dipilih Untuk Berkunjung

ke Taman Safari Indonesia ... 87 25. Alasan Pengunjung Melakukan Kunjungan Ulang

ke Taman Safari Indonesia ... 88 26. Pertimbangan yang Dilakukan Apabila Taman Safari Indonesia

Tutup Untuk Sementara Ketika Pengunjung Datang ... 88 27. Hasil Tahap-Tahap Proses Keputusan Kunjungan

ke Taman Safari Indonesia, Tahun 2006... 90 28. Hasil Pengolahan Horisontal Elemen Tujuan Pemasaran

Taman Safari Indonesia, Cisarua Bogor, Tahun 2006 ... 95 29. Hasil Pengolahan Horisontal Elemen Bauran Pemasaran

PT. Taman Safari Indonesia, Cisarua Bogor, Tahun 2006... 96 30. Hasil Pengolahan Horisontal Elemen Taktik untuk

Tujuan Meningkatkan Penjualan Tiket PT. Taman

Safari Indonesia, Cisarua Bogor, Tahun 2006 ... 100 31. Hasil Pengolahan Horisontal Elemen Taktik untuk Tujuan

Mempertahankan dan Meningkatkan Citra Perusahaan

PT. Taman Safari Indonesia, Cisarua, Bogor, Tahun 2006... 106 32. Hasil Pengolahan Vertikal Elemen Tujuan PT. Taman

Safari Indonesia, Cisarua Bogor, Tahun 2006 ... 110 33. Hasil Pengolahan Vertikal Elemen Bauran Pemasaran

PT. Taman Safari Indonesia, Cisarua Bogor, Tahun 2006... 111 34. Hasil Pengolahan Vertikal Elemen Taktik PT. Taman Safari

(29)

Nomor Halaman 1. Tujuh Komponen dalam Bauran Pemasaran ... 19 2. Strategi Bauran Pemasaran... 19 3. Saluran Pemasaran Barang Konsumsi... 22 4. Model Perilaku Pengambilan Keputusan Konsumen ... 25 5. Proses Keputusan Pembelian ... 26 6. Proses Pengenalan Kebutuhan Berpusat Pada Tingkat

Ketidaksesuaian ... 26 7. Proses Pencarian Internal ... 27 8. Komponen Dasar Proses Evaluasi Alternatif ... 28 9. Kerangka Pemikiran Operasional... 35 10. Matriks Pendapatan Individu (MPI) ... 42 11. Matriks Pendapatan Gabungan (MPG) ... 43 12. Struktur Hirarki Analitik Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

(30)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman 1. Struktur Or ganisasi Taman Safari Indonesia ... 130 2. Hasil Sintesis Hirarki Prioritas Strategi Bauran Pemasaran yang

(31)

1.1. Latar Belakang

Pariwisata merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang sangat penting dimasa yang akan datang, sehingga diramalkan akan terus tumbuh dan berkembang menjadi salah satu kebutuhan hidup yang harus dipenuhi. Dorongan untuk melakukan perjalanan wisata selain faktor personal juga disebabkan oleh faktor lingkungan seperti kondisi lingkungan, kondisi sosial budaya dan kondisi ekonomi (Fandeli, 1999). Salah satu sumber dan potensi wisata Indonesia adalah sektor pertanian sebagai kegiatan yang dekat dengan alam serta mempunyai potensi daya tarik wisata tersendiri dan rasa nyaman yang dapat memberikan nilai kepuasan bagi konsumen. Pertanian di sini mempunyai arti yang luas yakni mencakup pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan dan pengolahan hasil-hasilnya.

Tabel 1. Jumlah Wisatawan Mancanegara yang Datang ke Indonesia Tahun 1998 - 2004

Tahun kunjungan Jumlah wisatawan mancane gara (orang) Perubahan (%)

1998 4.606.416 -

1999 4.727.520 2,6

2000 5.064.217 7,1

2001 5.153.620 1,8

2002 5.033.400 -2,3

2003 4.467.021 -11,3

2004 5.321.165 19,1

Rata-rata 4.910.479 2.8

Sumber : BPS, 2005

(32)

2

mancanegara yang datang ke Indonesia mengalami penurunan sebesar 2,3 persen dan tahun 2003 turun sebesar 11,3 persen, hal ini disebabkan karena kurang stabilnya keamanan, ekonomi dan politik dalam negeri (BPS, 2005).

Tabel 2. Data Kunjungan Wisatawan ke Objek Wisata di Wilayah Kabupaten Bogor Tahun 2002 – 2004

No Obyek Wisata Jumlah wisatawan (Orang) Tahun

2002 2003 2004

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29

Taman Safari Indonesia

Telaga Warna

Wisata Agro Gunung Mas Panorama Alam Riung Gunung Curug Cilember

Taman Rekreasi Lido Wana Wisata Bodogol Curug Nangka

Curug Luhur Curug Cikaracak

Bumi Perkemahan Sukamantri Air Panas Gse

Curug Cigamea Curug Seribu Curug Ngumpet

Bumi Perkemahan Gn Bunder Goa Godawang

Air Panas Ciseeng Sirkuit Sentul

Air Panas Gn Pancar Taman Buah Mekar Sari Kawah Ratu

Penangkaran Rusa Giri Jaya Taman Bunga Melrimba Batu Tulis Ciaruteun Prasasti Pasir Angin Inagro

Kawah Hiatam Gn Pancar Wana Wisata Citamiang

1.033.693 63.058 67.561 3.480 60.191 10.110 232 27.624 27.430 - - 2.689 4.069 366 619 3.106 2.780 23.106 261.017 33.593 34.192 - 154.094 20.820 2.405 - - - - 843.716 49.778 141.910 8.433 89.949 24.784 4.746 29.587 25.589 - 9.207 8.005 10.160 3.900 4.916 24.973 6.278 64.116 202.302 48.676 59.982 - 63.748 43.748 2.890 - - 2.063 2.408 729.803 49.778 162.840 6.451 104.377 18.599 4.460 36.108 4.542 3.739 8.300 5.979 9.398 4.579 5.074 39.303 6.100 18.753 67.448 51.602 81.223 6.224 32.460 47.023 - 1.400 2.402 5.956 2.408 Jumlah 1.836.235 1.790.278 1.516.349 Sumber : Dinas Pariwisata Kabupaten Bogor, 2005

[image:32.595.118.508.187.670.2]
(33)

jumlah keseluruhan pengunjung 1.836.235 orang, pada tahun 2003 cenderung menurun dengan jumlah 1.790.278 orang dan tahun 2004 juga terus menurun dengan jumlah 1.516.349 orang. Turunnya pengunjung objek wisata disebabkan ketidak stabilan politik, ekonomi dan keamanan (BPS, 2005)

Perkembangan wisata menyebabkan persaingan menjadi semakin kompetitif antara tempat wisata, hal ini dapat dilihat pada Tabel 2. Pada tahun 2002 jumlah objek wisata di Kabupaten Bogor yang terdaftar di Dinas Pariwisata berjumlah 22 objek wisata dan pada tahun 2003 berkembang menjadi 25 objek wisata dan tahun 2004 menjadi 29 objek wisata. Berbagai strategi bauran pemasaran dapat ditempuh para pelaku bisnis di bidang ini untuk dapat memenangkan persaingan. Untuk dapat bersaing dalam industri kepariwisataan, barang dan atau jasa-jasa perusahaan harus dapat dikenal dengan baik dan dipercaya citranya oleh masyarakat pada umumnya dan konsumen pada khususnya. Sebaliknya apapun produk/jasa yang dihasilkan tidak akan berguna bagi perusahaan apabila konsumen tidak mengetahui keberadaan produk/jasa tersebut. Pemasaran penting dilakukan agar konsumen mengetahui produk/jasa yang diinginkan atau yang dibutuhkan telah tersedia.

Indonesia banyak memiliki Objek Daerah Tujuan Wisata (ODTW), baik yang telah diolah maupun yang belum diolah. Sejalan dengan perkembangan kunjungan wisatawan, ODTW dapat dijadikan salah satu andalan pariwisata yang diminati oleh wisatawan. Salah satu ODTW yang patut dikunjungi adalah Taman Safari Indonesia (TSI) yang berfungsi sebagai lembaga konservasi eks-situ.

(34)

4

yang cukup penting, yaitu berfungsi sebagai lembaga konservasi eks-situ, wahana pendidikan, penelitian dan teknologi konservasi serta tempat rekreasi yang berwawasan lingkungan. Perkembangbiakan dan pemeliharaan yang dilakukan oleh Taman Safari Indonesia, Cisarua Bogor dilakukan untuk menyelamatkan sumberdaya genetik dan populasi satwa, dimana Taman Safari Indonesia tetap menjaga kemurnian jenis, menjaga keanekaragaman genetik dan menjaga ketersediaan sumber daya jenis satwa secara lestari.

Taman Safari Indonesia yang dibangun sejak tahun 1986 adalah “Taman Margasatwa Terbuka” satu-satunya di Indonesia yang memperagakan satwa-satwa langka dari seluruh dunia di dalam suasana yang mendekati habitat alaminya (Divisi Humas TSI, 2005). Selain itu, TSI memiliki lokasi yang cukup strategis karena jarak yang cukup dekat dengan wilayah Jabotabek. Hal ini menjadikan TSI merupakan salah satu objek wisata yang cukup penting di Indonesia.

1. 2. Perumusan Masalah

Potensi wisata yang memadukan kebun binatang dan wisata alam sering belum diandalkan sebagai suatu aset yang mampu mendatangkan penghasilan. Banyak potensi wisata alam yang belum tergarap secara optimal, padahal kawasan wisata alam dapat mendatangkan penghasilan yang cukup besar, membuka peluang usaha dan kerja, serta dapat berfungsi sebagai sarana hiburan, menjaga kelestarian alam serta perlindungan dan pelestarian populasi jenis hewan yang terancam punah karena kehilangan habitat.

(35)

mempertahankan dan me narik pengunjung. Bogor memiliki beberapa obyek wisata yang dapat diunggulkan, seperti Taman Safari Indonesia-Cisarua yang menampilkan keanekaragaman hewan dari berbagai negara; Taman Buah Mekarsari-Cileungsi yang berisi beragam buah-buahan dan dapat langsung dikonsumsi oleh para pengunjung; Kebun Raya Bogor yang memiliki koleksi tumbuh-tumbuhan yang ada di Indonesia maupun luar negeri. Selain tempat-tempat wisata tersebut, masih banyak lagi tempat-tempat-tempat-tempat wisata di Bogor yang mempunyai keunggulan objek wisata tersendiri. Untuk lebih meningkatkan potensi wisata agar dapat mendatangkan penghasilan perlu adanya strategi pemasaran yang tepat.

Tabel 3. Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara ke Taman Safari Indonesia Tahun, 2000 – 2004

Tahun Jumlah Wisatawan (orang) Perubahan (%)

2000 2001 2002 2003 2004

1.158.383 1.250.403 1.033.693 843.716 729.803

7.94 -17.33 -18.37 -13.50

Rata-rata 1.003.199 -10.31

Sumber: Divisi Humas Taman Safari Indonesia, 2005

(36)

6

tersebut, Taman Safari Indonesia sebagai salah satu bidang usaha ya ng bergerak di bidang agrowisata harus tanggap dengan keadaan ini.

Daerah puncak banyak memiliki tempat wisata, antara lain Lembah Karmel, Kota Bunga, Kebun Raya Cibodas, Apple Green dan Taman Safari Indonesia. Banyaknya jumlah tempat wisata ini menimbulkan ancaman bagi Taman Safari Indonesia mengingat daerah puncak merupakan daerah yang banyak dikunjungi wisatawan untuk berakhir pekan atau mengisi waktu liburan. Walaupun jenis atau bentuk wisata yang ditawarkan oleh masing-masing objek wisata tersebut berbeda-beda, akan tetapi keberadaan objek wisata tersebut menambah alternatif kunjungan wisata bagi para wisatawan yang hendak menghabiskan waktu luang mereka di daerah puncak.

Sebagai satu-satunya objek wisata yang memperagakan satwa-satwa langka dari seluruh dunia dengan suasana yang mendekati habitat aslinya di Indonesia dan dengan lokasinya yang sangat strategis, Taman Safari Indonesia sangat berpotensi menjadi lokasi wisata yang menjadi primadona para wisatawan. Hal itu bisa dicapai jika didukung dengan strategi pemasaran yang tepat dan cermat dari pihak pengelola, untuk lebih mengembangkan dan memperkenalkan Taman Safari Indonesia kepada para wisatawan.

(37)

Alasan konsumen/pengunjung untuk melakukan kunjungan ke Taman Safari Indonesia merupakan hal yang sangat penting dalam penerapan strategi pemasaran perusahaan. Hal ini menjadi penting karena pengambilan keputusan konsumen berdampak pada jenis dan bauran pemasaran yang harus dipilih oleh pemasar (Engel, et al. 1995). Untuk itu, penelitian tentang bauran pemasaran di Taman Safari Indonesia sangat diperlukan.

Berdasarkan uraian diatas, maka permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana strategi bauran pemasaran yang dijalankan Taman Safari Indonesia?

2. Bagaimana proses keputusan berkunjung konsumen/pengunjung ke Taman Safari Indonesia?

3. Bagaiman prioritas strategi bauran pemasaran yang tepat untuk dijalankan oleh Taman Safari Indonesia?

1.3. Tujuan Penelitian

1. Mengkaji strategi bauran pemasaran yang telah dijalankan oleh Taman Safari Indonesia.

2. Mengkaji proses pengambilan keputusan pengunjung untuk berkunjung ke Taman Safari Indonesia.

(38)

8

1.4. Manfaat Penelitian

(39)

2. 1. Pengertian Pariwisata (Tourism)

Arti dari istilah pariwisata belum banyak diungkapkan oleh para ahli bahasa dan pariwisata Indonesia, yang jelas kata pariwisata berasal dari dua suku kata yaitu Pari dan Wisata. Pari yang berarti banyak, berkali-kali dan berputar-putar sedangkan wisata berarti berjalan atau berpergian. Jadi pariwisata berarti perjalanan yang dilakukan secara berkali-kali atau berkeliling.

Pariwisata dalam Instruksi Presiden No. 19 Kepariwisataan Tahun 1965, adalah keseluruhan kegiatan jasa yang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup yang khas, seperti hasil budaya, peninggalan sejarah, pemandangan alam ya ng indah dan iklim yang nyaman.

Pariwisata dalam Undang-Undang Kepariwisataan No.9 Tahun 1990, diartikan sebagai segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan obyek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut (Direktorat Jenderal Pariwisata, 1996).

(40)

10

Dari keempat batasan tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pariwisata mencakup hal-hal sebagai berikut :

1. Keseluruhan fenomena alam maupun buatan manusia yang dimanfaatkan untuk wisata.

2. Kegiatan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan wisatawan selama wisatawan melakukan perjalanan.

Ruang lingkup kegiatan pariwisata mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

1. Kegiatan yang berhubungan dengan angkutan dari tempat asal wisatawan sampai tempat tujuan, selama di tempat tujuan dan kembali ke tempat asal. 2. Kegiatan yang berhubungan dengan penyediaan pengelolaan dan pengembangan obyek dan daya tarik wisata, sarana dan prasarana wisata. 3. Kegiatan yang berhubungan dengan penyediaan jasa dan informasi tentang

obyek dan daya tarik wisata, sarana dan prasarana serta segala sesuatu yang diperlukan wisatawan.

Obyek dan daya tarik wisata dalam Undang-Undang Kepariwisataan adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran wisata atau disebut juga attractions

yang berarti segala sesuatu yang memiliki daya tarik, baik benda yang berbentuk fisik maupun non-fisik, maka obyek wisata dan daya tarik wisata dapat berupa :

1. Ciptaan Tuhan (The Creation of god), berwujud keadaan alam serta flora dan fauna.

(41)

budaya, wisata agro, wisata tirta, wisata bahari, wisata buru, wisata petualangan alam, taman rekreasi dan te mpat hiburan.

2. 2. Defenisi Wisata Agro

Dalam Laporan Akhir Studi Pengembangan Wisata Agro dalam Ekosistem Cekungan Bandung Tahap II tahun 1999, dijelaskan bahwa kata “wisata agro” sebenarnya merupakan terjemahan dari agrotourism, yang pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada pertengahan tahun 1985 sebagai salah satu bentuk alternatif konsep pembangunan yang dapat memenuhi ketentuan Keppres No. 48 tahun 1983. Definisi wisata agro yang digunakan saat ini sesuai Surat Keputusan Bersama antara Menteri Pertanian dan Menparpostel No.204/KPTS/HK050/4/1986 dan No.KM.47/PW.004/MPPT/1986 tentang koordinasi Pengembangan Wisata Agro. Dalam keputusan tersebut, yang dimaksud wisata agro adalah suatu bentuk kegiatan pariwisata yang memanfaatkan usaha agro sebagai obyek wisata dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan, pengalaman, rekreasi dan hubungan usaha di bidang agro.

(42)

12

Ruang lingkup wisata agro meliputi usaha pertanian dalam arti luas yang terdiri dari peterenakan, perikanan, dan kehutanan. Tetapi dalam kenyataannya, terdapat jenis usaha wisata agro yang dikembangkan secara khusus dan tidak dapat dikategorikan dalam wisata agro. Sub sektor pertanian tersebut adalah kehutanan yang telah dikembangka n secara tersendiri dan jenis wisatanya dikenal sebagai wana wisata. Dengan demikian sektor-sektor yang dapat dikategorikan sebagai wisata agro meliputi pertanian tanaman pangan dan hortikultur, perkebunan, peternakan dan perikanan.

2. 3. Pemasaran Pariwisata

Carthy (1981) dalam Asri (1986), berpendapat bahwa pemasaran (marketing) menyangkut perencanaan secara efisien penggunaan sumber-sumber dan pendistribusian barang dan jasa dari produsen ke konsumen, sehingga tujuan kedua belah pihak (produsen dan kons umen) tercapai. Lebih tegas dinyatakan bahwa pemasaran menunjukkan performance kegiatan bisnis yang menyangkut penyaluran barang dan jasa dari produsen ke konsumen, untuk memuaskan konsumen dan mencapai tujuan produsen.

(43)

Menurut Hamid (1996), pemasaran pariwisata didefinisikan sebagai berikut:

- Proses manajemen yang dilakukan secara sistematis dan terkoordinir, berarti bahwa pemasaran pariwisata dilaksanakan oleh berbagai pihak yang terkait secara terpadu.

- Kebijakan pemasaran pariwisata dimulai dengan memahami mengenai kebutuhan, keinginan, harapan dan selera dari konsumen atau wisatawan, yang dijadikan sebagai dasar untuk menyusun rencana pengembangan produk wisata. Adapun cara pendekatan yang digunakan dititi kberatkan pada pasar.

- Pemasaran pariwisata pada intinya merupakan komunikasi yaitu komunikasi antara pihak pemasok dan konsumen atau wisatawan, dalam arti bahwa pemasok harus memahami apa yang diinginkan dan dibutuhkan wisatawan, sedang wisatawan harus memahami apa yang dimiliki oleh pemasok.

Pemasaran pariwisata dikenal dengan 3 pendekatan, yakni: 1. Pemasaran yang berorientasi pada produk (Produk Oriented)

(44)

14

2. Pemasaran pariwisata yang beriorentasi pada pasar (Market Oriented) Dalam cara ini, pengembangan produk wisata yang akan dipasarkan pada motivasi dan keinginan daripada wisatawan, dengan tujuan untuk memuaskan keinginan wisatawan. Pendekatan ini sering disebut dengan pendekatan pemasaran “cara modern”.

3. Pendekatan Destinasi (Destination Oriented)

Pendekatan pemasaran pariwisata ini, ditujukan untuk menghadapi pariwisata massal, yang disebabkan adanya perkiraan terjadinya perubahan-perubahan sebagai pengaruh dari perkembangan ilmu pengetahuan dan tingkat pendidikan dari masyarakat, yang kesemuanya akan mendorong pergerakan manusia besar-besaran ke suatu wilayah. Dengan demikian cara pendekatan ini diarahkan untuk menghindari terjadinya kerusakan lingkungan alam, sosial budaya masyarakat maupun politik.

2. 3. 1. Fungsi Pemasaran Pariwisata

Hamid (1996) mengatakan bahwa pemasaran dapat dilihat dari segi kelompok kegiatan, yang mempunyai fungsi-fungsi sebagai berikut :

1. Menemukenali produk wisata, antara lain yang dapat dijual secara menguntungkan, kepada siapa, dimana, melalui siapa, dan dengan harga berapa.

(45)

3. Mendorong keinginan wisatawan untuk melakukan kunjungan ke negera tujuan atau DTW (Daerah Tujuan Wisata), dengan cara memberikan informasi yang jelas dan benar serta memberikan motivasi dan mengatur wisatawan.

4. Mengatur perencanaan dan menyusun kegiatan (itinerary) yang akan dilakukan oleh wisatawan, berupa paket wisata, dengan jalan mengumpulkan informasi dan bahan-bahan untuk mengkoordinasi jasa-jasa yang disediakan, yang harus dikeluarkan oleh wisatawan.

2. 3. 2. Pentingnya Pemasaran dalam Pariwisata

Sering timbul pertanyaan mengenai sejauh mana pentingnya pemasaran dalam pariwisata. Menurut Hamid (1996) Pemasaran cukup penting dalam kegiatan pariwisata dikarenakan :

1. Objek dan produk wisata yang dikembangkan sedapat mungkin dapat dimanfaatkan secara terus menerus oleh konsumen/wisatawan dari berbagai pasar. Oleh karenanya informasi mengenai atraksi dan fasilitas wisata yang telah dikembangkan perlu disebarluaskan ke konsumen yang belum mengetahui dan memelihara atau mempertahankan konsumen yang telah menikmati.

2. Agar fasilitas dan jasa-jasa yang ada dapat disesuaikan dengan citra rasa keinginan, harapan wisatawan. Dalam hal ini penelitian dan monitoring

(46)

16

3. Dengan semakin meningkatnya standar hidup, pendapatan lebih, ilmu pengetahuan dan teknologi penduduk, telah meningkatkan semakin banyaknya penduduk yang berkeinginan melakukan perjalanan wisata. Mereka menghendaki informasi yang cukup mengenai destinasi yang dapat dikunjungi.

2. 4. Penelitian Terdahulu

Penelitian Siringoringo (2004), mengenai promosi pengembangan Kebun Raya Bogor menyimpulkan bauran promosi yang dilakukan Kebun Raya Bogor adalah hubungan masyarakat, publikasi dan promosi penjualan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT untuk memperoleh strategi promosi yang tepat bagi Kebun Raya Bogor yaitu strategi pertumbuhan integrasi horisontal yang menekankan pada peningkatan jenis produk serta jasa.

Fhebruanti (2004) yang melakukan penelitian mengenai tingkat kepuasan pengunjung di Taman Safari Indonesia menyimpulkan bahwa indeks kepuasan konsumen yang diperoleh dalam survei pengunjung Taman Safari Indonesia adalah 64 persen. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum, pengunjung cukup puas dengan kinerja yang dilakukan oleh pihak pengelola.

(47)

manusia, karakteristik jasa, karaktersitik pasar dan pesaing dengan prioritas utama adalah karakteristik dana.

Analisis mengenai tingkat kepuasan pengunjung dan implikasinya terhadap strategi pemasaran Taman Bunga Nusantara Cipanas yang dilakukan oleh Lestari (2004) dengan menggunakan analisis Importance Performance Analysis (IPA) merekomendasikan beberapa strategi bauran pemasaran. Strategi produk yang direkomendasikan berupa peningkatan koleksi tanaman dan keragaman taman dan aneka taman, menambah jumlah permainan, memperbaiki fasilitas-fasilitas penunjang, dan meningkatkan pelayanan. Strategi harga yang direkomendasikan adalah penetapan harga yang berbeda antara anak-anak dan dewasa, memberlakukan harga khusus untuk hari-hari tertentu. Perbaikan jalan merupakan rekomendasi untuk strtegi tempat. Sedangkan strategi promosi yang dapat dilakukan berupa kegiatan iklan sehingga mampu memberikan informasi yang lebih lengkap kepada pengunjung.

(48)

III. KERANGKA PEMIKIRAN

3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis

3.1.1. Strategi Bauran Pemasaran(Marketing Mix)

Kotler (2000), mengemukakan bahwa alat-alat pemasaran yang dapat digunakan untuk mempengaruhi pembeli adalah bauran pemasaran (marketing mix). Sedangkan bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran. Alat-alat pemasaran ini dikelompokkan menjadi empat kelompok yang disebut empat P dalam pemasaran yaitu; produk (product), harga (price), tempat (place), promosi (promotion). Selain empat P, Booms dan Bitner dalam

Kotler (2000) juga menambah tiga P khusus digunakan dalam bidang industri jasa yaitu; personel/orang (people), proses (process), dan bukti fisik (physical evidence). Taman Safari Indonesia termasuk bisnis jasa sehingga bauran pemasarannya tujuh P. Tujuh P bauran pemasaran dapat digunakan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan suatu tempat wisata dalam mencapai tujuan pemasarannya. Masing-masing unsur bauran pemasaran ini berinteraksi satu sama lain dan mereka harus dikembangkan, sehingga dapat saling mendukung dan berinteraksi.

(49)
[image:49.595.137.456.139.271.2]

didasari oleh pemilihan dan perancangan unsur-unsur bauran pemasaran ini, diilustrasikan dalam Gambar 1.

Gambar 1. Tujuh Komponen dalam Bauran Pemasaran Sumber : Payne (2001)

Keputusan bauran pemasaran harus diambil untuk mempengaruhi saluran perdagangan dan juga konsumen akhir. Seperti ditunjukan pada Gambar 2 berikut:

Gambar 2. Strategi Bauran Pemasaran Sumber :Kotler (2000)

3.1.1. 1. Bauran Produk dan Bauran Pelayanan (Product)

Kotler (2000), mendefinisikan bauran produk (product mix) adalah rangkaian semua produk dan unit produk yang ditawarkan suatu penjual tertentu pada pembeli. Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kesuatu pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan. Sedangkan produk menurut Swastha (1995), adalah suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan dan pengecer,

Produk

Proses

Orang

Bukti fisik Tempat

Promosi Harga

konsistensi Integrasi Leverage

Perusahaan

produk jasa harga

Promosi

I Iklan

Usaha penjualan

Hubungan masyarakat

Direct Mail dan Telemarketing

Saluran Distribusi

[image:49.595.111.518.391.480.2]
(50)

20

pelayanan perusahaan dan pengecer, yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan

Bauran produk suatu perusahaan memiliki lebar, panjang, kedalaman dan konsistensi tertentu. Keempat dimensi produk ini memberikan pegangan untuk mendefinisikan strategi perusahaan. Pengecer harus memutuskan keleluasaan

(sempit/lebar) dan kedalaman (dangkal/dalam) ragam produk. Dimensi ragam produk lainnya adalah kualitas barang. Dalam menghadapi persaingan antar pengecer sejenis bauran produk difokuskan terutama dalam ragam dan kualitas produk.

3.1.1. 2. Bauran Harga (Price)

(51)

Menurut Alma (1998) harga adalah nilai barang yang dapat dinyatakan dengan uang. Pada umumnya ada tiga strategi harga yang dapat diterapkan produsen yaitu :

1. Skimming Price yaitu menetapkan harga yang setinggi-tingginya. Strategi ini mungkin apabila produk diarahkan kepada konsumen yang berpenghasilan tinggi, dan produk yang dipasarkan adalah produk baru dan istimewa.

2. Penetration Price yaitu menerobos produk yang banyak dipasaran, perusahaan mencoba merebut pasar dengan menentukan harga yang lebih rendah dari pasaran

3. Strategi harga mengikuti harga pasar yaitu perusahaan menetapkan harga-harga sama seperti harga-harga dipasar karena ada kekhawatiran jika harga-harga diturunkan akan ada perang harga yang sangat berbahaya.

Prinsip yang sangat penting bagi suatu perusahaan dalam menetapkan harga adalah menitikberatkan kepada kemauan pembeli untuk harga yang telah ditentukan untuk menghasilkan produk dan menghasilkan laba.

3.1.1. 3. Bauran Tempat (Place) / Saluran Distribusi

(52)

22

1. Saluran nol tingkat atau saluran pemasaran langsung terdiri dari suatu perusahaan manufaktur yang menjual langsung kepelanggan akhir.

2. Saluran satu tingkat; yang terdiri dari suatu perusahaan manufaktur, satu perantara penjualan (misalnya pengecer), konsumen akhir.

[image:52.595.113.528.313.420.2]

3. Saluran dua tingkat; yang terdiri dari satu perusahaan manufaktur, dua perantara penjualan (pedagang besar dan pengecer pengecer), konsumen akhir. 4. Saluran tiga tingkat; yang terdiri dari satu perusahaan manufaktur, tiga perantara penjualan (pedagang besar, pemborong, pengecer), konsumen akhir.

Gambar 3. Saluran Pemasaran Barang Konsumsi Sumber : Kotler (2000)

Suatu tempat wisata mungkin berjalan buruk karena beberapa alasan: berada dilokasi yang lalu lintasnya sepi, hanya sedikit orang yang datang kesana. Namun masalah tersebut dapat diatasi misalnya lalu lintas yang sepi dapat diatasi dengan penyediaan sarana transportasi yang baik.

3.1.1.4. Bauran Promosi (Promotion)

Promosi merupakan salah satu variabel bauran pemasaran yang digunakan oleh perusahaan untuk mengadakan komunikasi dengan pasarnya, karena dengan adanya promosi maka konsumen akan mengetahui hadirnya suatu produk. Promosi juga dapat diartikan sebagai komunikasi. Karena melalui komunikasi yang efektif akan terjadi suatu interaksi yang saling menguntungkan. Menurut

Produsen

Pedagang besar

Pedagang besar Pemborong Pengecer

Pengecer

Pengecer

(53)

Swastha (1995), promosi dipandang sebagai arus informasi atau persuasi satu-arah yang dimuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran.

Menurut Kotler (2000), bauran promosi terdiri dari empat alat utama yaitu iklan, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan penjualan personal. Iklan meliputi setiap bentuk dari penyajian non personal, promosi ide-ide, dan promosi barang atau jasa oleh sponsor tertentu yang mendapat imbalan dari perusahaan. Promosi penjualan berupa insentif jangka pendek untuk mendorong pembeli maupun penjual suatu produk atau jasa. Setiap tempat wisata harus menggunakan alat promosi yang dapat mendukung dan memperkuat penentuan posisi citranya.

3.1.1.5.Bauran orang-orang/personel (People)

(54)

24

karyawan dengan mengembangkan pekerjaan-pekerjaan untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan individu.

3.1.1.6.Bauran Proses (Process)

Payne (2001), menyatakan bahwa seluruh kegiatan kerja adalah proses. Proses-proses meliputi prosedur, tugas-tugas, jadwal-jadwal, mekanisme, kegiatan dan rutinitas dimana suatu produk disampaikan kepada konsumen yang diatur dalam manajemen proses. Hal ini melibatkan keputusan kebijakan tentang keterlibatan pelanggan dan keleluasaan karyawan. Manajemen proses ini melibatkan unsur orang yang merupakan salah satu unsur bauran pemasaran, sehingga kedua bauran pemasaran ini saling berinteraksi terutama dalam layanan pelanggan. Apabila proses-proses dalam penyampaian produk tidak diperhatikan, misalnya menyediakan permintaan produk tidak sesuai waktu yang ditetapkan, kelambatan dalam melakukan transaksi, maka akan mengakibatkan tidak puasnya pelanggan. Hal ini menegaskan bahwa kerja sama yang akrab diperlukan antara staf pemasaran dan operasi yang terlibat dalam manajemen proses, misalnya staf pemasaran membuat program “pelatihan senyum” bagi staf operasi untuk layanan dan cepat tanggap terhadap berbagai keluhan pelanggan, sehingga kepuasan pelanggan dapat diciptakan melalui manajemen proses tersebut.

3.1.1.7.Bauran Bukti Fisik (Physical Evidence)

(55)

berhubungan dengan fasilitas apa yang diharapkan pelanggan sehingga dapat meningkatkan kenyamanan berbelanja selain produk yang diinginkan. Bila fasilitas yang dibutuhkan konsumen di tempat wisata telah tersedia maka tingkat kepuasan konsumen akan meningkat.

3.1.2. Model Perilaku Pengambilan Keputusan Konsumen

[image:55.595.113.515.374.655.2]

Variasi-variasi dalam pengambilan keputusan oleh konsumen ditentukan oleh tiga determinan yaitu (1) pengaruh lingkungan, (2) perbedaan individu, dan (3) proses psikologis. Pada akhirnya, pengambilan keputusan konsumen ini akan berdampak pada jenis dan bentuk bauran pemasaran yang dipilih oleh pemasar. Hal ini diperlihatkan pada Gambar 4.

Gambar 4. Model Perilaku Pengambilan Keputusan Konsumen Sumber : Engel, et al, 1995

Pengaruh Lingkungan

Budaya Kelas Sosial Pengaruh pribadi

Keluarga Situasi

Bauran Pemasaran Perbedaan

Individu Sumberdaya konsumen Motivasi dan keterlibatan

Pengetahuan Sikap

Kepribadian, gaya hidup dan demografi

Proses Psikologis Pengolahan informasi

Pembelajaran Perubahan Sikap/Perilaku Proses

Keputusan Pengenalan kebutuhan

Pencarian informasi Evaluasi alternatif

(56)

26

[image:56.595.119.511.152.197.2]

Sementara itu, terdapat lima tahapan dalam proses pengambilan keputusan pembelian konsumen. Hal ini dijelaskan pada Gambar 5.

Gambar 5. Proses Keputusan Pembelian Sumber : Kotler, 2000

Engel, et al (1995) menjelaskan bahwa proses pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

1. Pengenalan kebutuhan, didefinisikan sebagai persepsi atas perbedaan antara keadaan yang diinginkan dengan situasi aktual yang memadai untuk mengaktifkan proses keputusan. Pada hakikatnya, pengenalan kebutuhan bergantung pada berapa banyak ketidaksesuaian yang ada di antara keadaan aktual (yaitu situasi konsumen sekarang) dengan keadaan yang diinginkan (yaitu situasi yang konsumen inginkan).

Gambar 6. Proses Pengenalan Kebutuhan Berpusat pada Tingkat Ketidaksesuaian Sumber : Engel, et al, 1995

Pengenalan Kebutuhan

Pencarian Informasi

Evaluasi

Alternatif Pembelian Hasil

Keadaan yang diinginkan

Diatas ambang Dibawah

ambang

Tidak ada pengenalan kebutuhan

Tingkat ketidaksesuaian

Ada pengenalan kebutuhan Keadaan

[image:56.595.113.511.471.657.2]
(57)

Ketika ketidak sesuaian ini melebihi tingkat atau ambang tertentu, kebutuhanpun dikenali. Gambar 6 mengilustrasikan apa yang terjadi selama pengenalan kebutuhan.

Terdapat empat faktor yang mempengaruhi kemungkinan diaktifkannya suatu kebutuhan tertentu, yaitu keadaan yang berubah, pemerolehan produki, konsumsi produk, dan perbedaan individu.

[image:57.595.118.509.466.693.2]

2. Pencarian informasi, adalah aktivasi termotivasi dari pengetahuan yang tersimpan dalam ingatan (pencarian internal) atau pemerolehan informasi dari lingkungan (pencarian eksternal). Pencarian internal merupakan peneropongan ingatan untuk melihat pengetahuan yang relevan dengan keputusan yang tersimpan didalam ingatan jangka panjang. Ketika pencarian internal tidak memadai, konsumen mungkin memutuskan untuk mengumpulkan informasi tambahan dari lingkungan. Hal ini diilustrasikan dalam Gambar 7.

Gambar 7. Proses Pencarian Internal Sumber : Engel, et al, 1995

Pengenalan Kebutuhan

Pencarian Internal Berhasil?

Pencarian Internal

Lanjutkan Dengan Keputusan

Jalankan Pencarian Eksternal

Determinan dari Pencarian Internal: Pengetahuan yang

sudah ada Kemampuan

memperoleh kembali informasi

(58)

28

Seberapa banyak pencarian yang akan terjadi bervariasi antar konsumen dan bergantung pada kesimpulan karakteristik situasi, pasar dan konsumen.

[image:58.595.114.513.475.624.2]

3. Evaluasi alternatif, merupakan proses dimana suatu alternatif pilihan dievaluasi dan dipilih untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Gambar 8 menggambarkan komponen dasar dari komponen evaluasi alternatif. Keputusan yang diambil pada awalnya menge nai alternatif mana yang harus dipertimbangkan dan kriteria evaluasi (yaitu atribut) apa yang akan digunakan dalam menilai alternatif. Kinerja relatif dari alternatif-alternatif yang dipertimbangkan sepanjang kriteria evaluasi pada akhirnya harus dinilai. Penentuan alternatif bergantung pada faktor-faktor situasi sekaligus individu. Begitu juga kriteria evaluasi yang ditentukan oleh pengaruh situasi, kesamaan alternatif-alternatif pilihan, motivasi, keterlibatan dan pengetahuan konsumen.

Gambar 8. Komponen Dasar Proses Evaluasi Alternatif Sumber : Engel, et al, 1995

Untuk pengukuran kriteria evaluasi, sasaran pengukuran yang penting adalah mengidentifikasi kriteria evaluasi yang mencolok dan memperkirakan saliensi (kepentingan) relatif dari masing-masing kriteria. Menentukan Kriteria

Evaluasi

Menilai Kinerja Alternatif

Menentukan Alternatif Pilihan

(59)

Untuk menilai kinerja alternatif-alternatif pilihan, konsumen dapat menggunakan cara pengisolasian dan pemakaian isyarat. Unsur terakhir dari proses evaluasi alternatif adalah kaidah keputusan. Kaidah keputusan menggambarkan strategi yang digunakan konsumen untuk menyeleksi alternatif-alternatif pilihan

4. Pembelian, yaitu keputusan membeli alternatif produk yang telah dievaluasi dan dipilih sebelumnya. Pembelian merupakan fungsi dari dua determinan yaitu niat, pengaruh lingkungan dan/atau perbedaan individu. Nilai pembelian dirujuk menjadi dua jenis yaitu pembelian yang terencana sepenuhnya dan pembelian berdasarkan impuls. Menurut penelitian Rook yang dikutip Engel, et al., (1995) pembelian berdasarkan impuls memiliki karakteristik spontanitas, kekuatan, kompulsi dan intensitas, kegairahan dan stimulasi serta ketidak perdulaian akan akibat. Untuk pengaruh situasi, yang ditekankan adalah menyadari cara dimana pertimbangan situasi ini dapat mempengaruhi pilihan dan untuk menghindari situasi yang tidak menguntungkan seperti kehabisan stok dan peragaan yang tidak memadai. 5. Hasil merupakan akibat dari konsumsi produk yang telah dibeli dan dapat

berupa kepuasan atau ketidakpuasan terhadap produk tersebut.

3.1.3. Proses Hirarki Analitik (PHA)

(60)

30

peringkat/prioritas bagi tiap persoalan yang ada. Sehi ngga dalam jangka pendek, permasalahan yang utama atau yang menduduki prioritas tertinggi akan terpecahkan terlebih dahulu.

Proses pemikiran intuitif dituntut dalam menangani permasalahan diatas. Selain menggunakan kemampuan logika yang tepat. Untuk mendukung dalam pemecahan masalah bagi pengambil keputusan, banyak alternatif alat analisis yang dapat digunakan, dengan kekuatan dan kelemahannya.

Proses Hirarki Analitik (PHA) yang diuraikan disini, mencoba menjadikan permasalahan yang kompleks dan saling bergantung antara faktor ke dalam kerangka terstruktur yang lebih sederhana. Kerangka ini akan mempermudah dalam menstratifikasikan permasalahan dan informasi yang tersedia.

Hasil yang diharapkan akan lebih mencerminkan efisiensi, baik itu efisiensi waktu dan tenaga dalam pengambilan keputusan nantinya. Menurut Saaty (1993), ada dua fokus untuk memecahkan permasalahan :

1) Ancangan deduktif, memfokuskan pada bagian-bagian.

2) Ancangan sistem yang memutuskan pada bekerjanya sistem secara keseluruhan.

Kedua fokus tersebut tergabung dalam Proses Hirarki Analitik.

(61)

Hirarki Analitik memasukkan pertimbangan-petimbangan untuk menghasilkan skala prioritas relatif.

Keuntungan menggunakan Proses Hirarki Analitik adalah :

1. Memberi suatu model tunggal yang sangat mudah untuk dimengerti dan luwes terhadap segala permasalahan.

2. Memadukan ancangan deduktif dan ancangan berdasarkan sistem dalam memecahkan permasalahan yang ko mpleks.

3. Dapat menangani saling ketergantungan antar faktor dalam suatu sistem. 4. Melacak konsistensi logis dari berbagai pertimbangan yang digunakan

dalam menetapkan berbagai prioritas.

5. Menuntun ke arah suatu taksiran menyeluruh terhadap kebaikan setiap alternatif.

6. Mempertimbangkan prioritas-prioritas relatif dari berbagai faktor sistem dan memungkinkan pemilihan alternatif terbaik berdasarkan tujuan utama yang ingin dicapai.

7. Mensintesis suatu hasil yang representatif dari berbagai penilaian yang berbeda-beda.

(62)

32

Dalam menyusun suatu hirarki, tidak ada batasan/prosedur untuk menempatkan tujuan, kriteria dan kegiatan yang terdapat dalam hirarki. Semuanya bergantung pada tujuan apa yang hendak dicapai dalam menghadapi kompleksnya permasalahan tersebut. Setiap permasalahan, baik itu sosial, ekonomi maupun manajemen, dalam penyusunan hirarki tidak harus sama strukturnya, tetapi dilihat dulu faktor-faktor pendukungnya.

Prinsip dasar Proses Hirarki Analitik, yaitu :

1. Penyusunan hirarki (menggambarkan dan menguraikan secara hirarki), yaitu memecah persoalan menjadi unsur-unsur yang terpisah.

2. Penetapan prioritas (pembedaan prioritas), yaitu menentukan peringkat elemen-elemen menurut relatif pentingnya.

3. Konsistensi logis, yaitu menjamin bahwa semua elemen dikelompokkan secara logis.

Kelemahan metode Proses Hirarki Analitik, yaitu :

1. Jika rasio inkonsistensi lebih besar dari 10 persen, maka mutu informasi harus diperbaiki dengan memperbaiki penggunaan pertanyaan ketika membuat perbandingan berpasangan dan atau melakukan pengisian ulang kuisioner.

2. Responden adalah yang benar-benar menguasai, mempengaruhi pengambilan kebijakan perusahaan atau mengetahui informasi yang dibutuhkan.

Kerangka Pemikiran Operasional

(63)

hingga pemasaran. Sedangkan kema mpuan yang dimiliki sangat terbatas. Guna menangani persoalan-persoalan tersebut, diperlukan penyusunan peringkat (prioritas) bagi setiap perusahaan, sehingga dalam jangka pendek, permasalahan yang utama (prioritas) tertinggi akan terpecahkan terlebih dahulu.

Persaingan pada industri pariwisata di daerah Bogor semakin meningkat, hal ini dapat dilihat dengan semakin bertambahnya tempat-tempat objek wisata yang dapat dikunjungi. Tahun 2002 jumlah objek wisata yang terdaftar di Dinas Pariwisata Kabupaten Bogor sebanyak 22 objek wisata dan pada tahun 2004 berkembang menjadi 29 objek wisata, secara lengkap dapat dilihat di Tabel 2. Persaingan pada industri wisata berpengaruh pada strategi pemasaran perusahaan.

Dukungan pemerintah terhadap kegiatan konservasi merupakan suatu pendorong bagi Taman Safari Indonesia untuk tetap beroperasi. Terdapat seperangkat peraturan pemerintah yang dituangkan dalam bentuk undang-undang yang mengatur sesuatu mengenai konservasi satwa khususnya konservasi ex-situ. Diantaranya Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan No. 479/ Kpts-11/1998, Peraturan Pemerintah No. 7/1999. Disamping itu pula pemerintah menyiapkan seperangkat peraturan dalam rangka menjaga keseimbangan kawasan Bopunjur (Bogor, Puncak dan Cianjur) yaitu Kepres RI No. 114/1999 tentang Penataan Ruang Kawasan Bopunjur. Peraturan Pemerintah No. 18/1994 tentang p

Gambar

Tabel 2. Data Kunjungan Wisatawan ke Objek Wisata di Wilayah
Gambar 1. Tujuh Komponen dalam Bauran Pemasaran Sumber : Payne (2001)
Gambar 3. Saluran Pemasaran Barang Konsumsi Sumber : Kotler (2000)
Gambar 4. Model Perilaku Pengambilan Keputusan Konsumen Sumber : Engel, et al, 1995
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pada hasil penelitian yang diperoleh dariwawancara dengan pihak restoran Roast Chicken dan penilaian konsumen terhadap strategi yang diterapkan restoran

Dalam strategi bauran pemasaran produk terdapat empat komponen yang menjadi indikator yang harus dilaksanakan dengan baik dan benar agar strategi bauran pemasaran dapat

Tujuan penelitian ini adalah: (1)Mengidentifikasi strategi bauran pemasaran yang telah dilakukan oleh Bank Mega cabang Djuanda Bogor dalam menjual produk tabungan

Alternatif strategi pemasaran 7P yang dapat diterapkan oleh pihak Restoran dbc & spageti adalah meningkatkan variasi produk minuman, atribut penerangan, menyediakan fasilitas

internal maupun eksternal dalam industri obat herbal jenis immunomodulator terhadap strategi yang akan diimplementasikan, yaitu dengan cara pemberian rating terhadap seberapa

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh positif dan signifikan antara bauran pemasaran yang terdiri dari product, price, place, promotion, people, physical

Kemudian melalui pengolahan QSPM diperoleh prioritas alternatif strategi pemasaran berturut-turut sebagai berikut (1) mempertahankan harga jual produk yang lebih murah dari

Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pemasaran yang dilakukan oleh PT Global Sarana Convex adalah strategi pemasaran differentiated marketing sebagai strategi