• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

B. Keterlaksanaan Pembelajaran

Dalam kegiatan pembelajaran, keterlaksanaan rencana pelaksanan pembelajaran merupakan salah satu faktor yang penting dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dalam suatu kelas. Keterlaksanaan rencana pelaksanaan merupakan pedoman bagi peneliti untuk memperbaiki cara memfasilitasi diri, mendampingi dan berinteraksi dengan siswa selama proses pembelajaran. Berikut beberapa deskripsi

keterlaksanaan rencana pelaksanaan pembelajaran peneliti selama melaksanakan penelitian.

1. Pembelajaran Pertemuan Pertama

Pembelajaran pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin, 3 September 2018. Pembelajaran pada pertemuan ini berlangsung selama 1 jam pelajaran yang dimulai pada pukul 10.35-11.15 WIB dan dihadiri oleh 18 siswa. Pada kegiatan pembelajaran, peneliti meminta siswa untuk membuka bab 2, yaitu mengenai materi koordinat kartesius. Peneliti mengajak siswa bersama-sama melihat permasalahan yang ada pada buku paket tersebut. Peneliti bertanya kepada siswa bagaimana cara mendapatkan jarak dalam masalah tersebut. Pertanyaan itu menumbuhkan perhatian siswa untuk membaca masalah tersebut. Mereka mulai bertanya tentang bagaimana memperoleh jarak dalam masalah tersebut karena pada saat mereka menjumlahkan angka-angka dalam masalah tersebut, mereka tidak mendapatkan hasil yang tertera pada masalah tersebut. Pada saat S13 yang bertanya, beberapa siswa lainnya, yaitu S10 dan S18 asik bergurau dan menggangu temannya sehingga peneliti langsung memberi teguran kepada siswa tersebut dan meminta mereka untuk mengamati pula permasalahan yang sedang didiskusikan bersama.

Peneliti merespon pertanyaan yang telah disampaikan oleh S13 dengan bertanya kepada mereka semua mengenai rute-rute yang dapat ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut. Peneliti menanyakan kepada

S17 bahwa jika ia ingin pergi ke suatu tempat untuk mempersingkat waktu maka sebaiknya ia mencari rute yang paling pendek atau yang rute yang Panjang kemudian S17 menjawab rute yang paling pendek sehingga peneliti mengajak siswa bersama-sama menebak-nebak rute terpendek dalam gambar denah tersebut. Setelah mencoba dan membandingkan rute-rute yang dapat dilalui, kami menemukan rute terpendek yang dapat ditempuh dari masalah tersebut sekaligus mendapatkan hasil yang sama seperti di buku pegangan siswa.

Setelah memecahkan masalah tersebut, peneliti bertanya kepada siswa, apa yang dimaksud dengan koordinat kartesius dan apa hubungannya dengan koordinat. Beberapa saat kemudian S13 menjawab bahwa koordinat kartesius itu ada sumbu-X dan sumbu-Y dan koordinat itu ada dua bilangan didalam kurung. Peneliti merespon jawaban siswa dan memberikan penguatan bahwa koordinat kartesius adalah bidang yang dibentuk oleh sumbu horizontal (sumbu-X) dan sumbu vertikal (sumbu-Y) yang berpotongan saling tegak lurus dan titik perpotongan atau persekutuan tersebut disebut titik asal, sedangkan koordinat adalah himpunan pasangan terurut (x,y), dimana bilangan x menyatakan jarak titik itu dari sumbu-Y dan bilangan y menyatakan jarak titik itu dari sumbu-X. Peneliti menerangkan konsep menempatkan koordinat dalam bidang kartesius.

Peneliti memberikan satu contoh koordinat dan secara bersama-sama siswa menempatkan koordinat tersebut pada bidang kartesius. Peneliti juga menerangkan bahwa bidang kartesius terdiri dari empat kuadran dan peneliti menerangkannya dengan konsep mata angin, dimana arah keatas merupakan arah utara, arah kebawah merupakan arah selatan, arah kekanan merupakan arah timur dan arah kekiri merupakan arah kebarat supaya memudahkan siswa mengingatnya masing-masing kuadran yang memiliki nilainya masing-masing.

Pada akhir pelajaran, peneliti meminta siswa secara sukarela menyampaikan apa yang telah diperoleh selama kegiatan pembelajaran, namun tidak satu pun siswa yang mau mengemukan pendapatnya terkait pembelajaran sehingga peneliti kembali bertanya poin penting yang dipelajari, yaitu bagaimana cara menentukan jarak suatu objek terhadap jalan tertentu dan apakah pengertian jarak dalam bidang kartesius serta dapat menempatkan letak objek-objek dalam bidang koordinat kartesius. Peneliti merangkum kegiatan pembelajaran mengenai kedudukan titik terhadap sumbu-sumbu koordinat, yaitu jarak merupakan rute terpendek yang ditempuh dari suatu titik ke titik yang lain dan cara menentukan jarak titik ke sumbu koordinat dapat dilakukan dengan menghitung jarak berapa satuan dari titik tersebut terhadap sumbu-sumbu koordinat atau jika ada koordinat (x,y) maka bilangan x menyatakan jarak titik itu dari sumbu-Y dan bilangan y menyatakan jarak titik itu dari sumbu-X dan sebelum menutup

kegiatan pembelajaran, peneliti berpesan kepada siswa untuk mengulang kembali materi yang telah dipelajari karena konsep jarak adalah dasar bagi belajar materi-materi selanjutnya dan peneliti juga berpesan untuk mempelajari materi yang akan dipelajari selanjutnya, yaitu cara menentukan kedudukan titik terhadap titik asal dan kedudukan titik terhadap titik tertentu dan meminta siswa melengkapi alat-alat tulis yang diperlukan untuk kegiatan pembelajaran.

2. Pembelajaran Pertemuan Kedua

Pembelajaran pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Selasa, 4 September 2018. Pembelajaran ini berlangsung selama 2 jam pelajaran yang dilaksanakan pada pukul 07.10 - 08.30 WIB dan dihadiri oleh 18 siswa. Pada pertemuan ini, peneliti menyampaikan tujuan yang hendak dipelajari, yaitu bagaimana menentukan kedudukan titik terhadap titik asal dan menentukan kedudukan titik terhadap titik tertentu. Sebelum melanjutkan pada materi tersebut, peneliti bertanya kepada mereka apakah masih ada yang kesulitan dalam menentukan kedudukan titik-titik terhadap sumbu-sumbu koordinat dan tidak ada siswa yang bertanya. Peneliti bertanya kepada S2 terkait menentukan jarak terhadap sumbu koordinat dan S2 langsung menanggapi pertanyaan tersebut dan memberi jawaban bahwa jarak titik terhadap sumbu kordinat dapat dicari dengan menghitung jarak tersebut sejauh berapa satuan atau jika ada titik A (1,2) maka jarak titik tersebut terhadap sumbu-Y adalah 1 satuan dan jarak terhadap sumbu-X adalah 2 satuan.

Berdasarkan jawaban tersebut, peneliti menganggap bahwa mereka sudah bisa mengusai materi tersebut. Setelah itu, peneliti menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan ini, yaitu memahami kedudukan titik terhadap titik asal maupun titik tertentu dan kemudian bersama-sama latihan menyelesaikan soal.

Pembelajaran dimulai dengan membagi siswa kedalam kelompok kecil dan menyajikan masalah pada pertemuan sebelumnya, yaitu terkait konsep menentukan jarak untuk mengecek kembali pemahaman siswa. Peneliti mengajak mereka untuk melihat posisi suatu objek terhadap objek lainnya. Peneliti menggunakan permasalahan tentang jarak rumah bu Badiah terhadap Sekolah dan peneliti menanyakan posisi rumah bu Badiah dari Sekolah. Siswa-siswa tampak hening dan bingung sehingga peneliti kembali bertanya kepada S6 tentang posisi temannya, yaitu S12 terhadap diri S6 tersebut. Kemudian S6 menjawab bahwa S12 berada didepannya. Peneliti menghubungkan simulasi tersebut dengan masalah yang telah diberikan, yaitu tentang denah rumah bu Badiah terhadap Sekolah dan meminta S11 menyampaikan pendapatnya terkait letak rumah bu Badiah terhadap Sekolah. S11 menanggapi pertanyaan yang diberikan dengan mengatakan bahwa rumah bu Badiah terletak di sebelah kanan dari Sekolah. Peneliti kembali bertanya kepada mereka apakah rumah Budiah tepat berada sejajar di kanan Sekolah dan mereka tampak

bingung. Peneliti kembali mengulang pertanyaan sambil menunjukkan letak rumah bu Badiah terhadap sekolah sehingga beberapa siswa, yaitu S3, S8, S9 dan S13 menjawab bahwa rumah bu Badiah terletak di sebelah kanan agak ke atas dari sekolah. Peneliti memberi apresiasi terhadap jawaban mereka dan kembali menegaskan bahwa rumah Budiah terletak di sebelah kanan atas dari Sekolah. Peneliti melanjutkan penjelasan bahwa setelah dapat mengetahui posisi rumah bu Badiah terhadap sekolah maka kita harus menghitung jarak berapa satuan ke kanan dan berapa jarak satuan ke atas letak rumah bu Badiah terhadap Sekolah. Peneliti memberi simulasi cara menghitung jarak rumah bu Badiah terhadap Sekolah kepada siswa. Setelah mengetahui jaraknya berapa satuan, maka peneliti memberikan penjelasan bahwa letak rumah bu Badiah ke Sekolah adalah sejauh satuan x ke kanan dan sejauh y satuan ke atas.

Pada kegiatan selanjutnya, peneliti memberikan Lembar Kerja Siswa (LKS) dan meminta siswa menyelesaikannya secara berkelompok bersama teman disampingnya. Peneliti berkeliling dan mendampingi mereka yang masih mengalami kesulitan dalam menyelesaikan masalah yang diberikan. Pada saat mengerjakan tugas yang diberikan mereka cukup aktif dan sering berdiskusi dan membantu satu sama lain. Namun, tidak dapat dipungkiri ada beberapa kelompok yang asik bercanda dan mengabaikan tugas yang diberikan sehingga peneliti langsung menghampiri kelompok tersebut dan

meminta mereka untuk saling membantu dan bekerja sama dalam menyelesaikan tugas yang telah diberikan. Pada saat mengerjakan tugas yang diberikan, sebagian besar mereka masih bingung dalam menentukan kedudukan titik terhadap titik asal dan titik tertentu atau dengan kata lain, mereka kesulitan dalam menentukan dari mana harus mulai menghitung atau titik yang menjadi patokan dalam bergerak. Pada saat diminta menentukan posisi planet Merkurius terhadap Matahari, beberapa kelompok masih bingung dalam menentukan makna dari pertanyaan tersebut. Mereka berpikir bahwa makna pertanyaan tersebut adalah bergerak dari Merkurius ingin ke Matahari. Peneliti pun langsung merespon pertanyaan tersebut dengan mengatakan bahwa jika diminta menentukan posisi Merkurius terhadap Matahari maka sama saja dengan menentukan posisi Merkurius dari Matahari sehingga memulai menghitungnya, yaitu dari Matahari bergerak ke Merkurius.

Setelah pekerjaan mereka selesai, peneliti meminta siswa untuk menuliskan jawaban yang telah diperoleh dipapan tulis. Salah satu kelompok yang beranggota S4 dan S15 maju untuk menuliskan jawaban mereka di papan tulis namun tidak bersedia menerangkan jawabannya lebih detail. Peneliti meminta siswa yang lain untuk mencocokan jawaban dipapan tulis dengan jawaban mereka dan mempersilahkan apabila ada kelompok yang ingin memberikan komentar terhadap hasil pekerjaan dipapan tulis. Mereka tampak

memperhatikan jawaban temannya tetapi tidak mengeluarkan pendapat sehingga peneliti mengajak mereka bersama-sama mengoreksi pekerjaan tersebut sambil memberikan penguatan atas jawaban di papan tulis. Peneliti mengajak siswa bersama-sama menyimpulkan pembelajaran pada pertemuan ini, yaitu untuk menentukan kedudukan titik terhadap titik asal atau titik tertentu maka kita berbicara tentang posisi objek terhadap objek lain sehingga pada saat berbicara posisi, kita berbicara tentang arah kiri, kanan, atas, bawah dan setelah tahu posisinya maka tahap selanjutnya adalah kita menghitung jarak kedua objek tersebut. Pada akhir pelajaran, peneliti memberikan PR supaya mereka mengulang kembali materi yang telah yang telah disampaikan dan saya berpesan untuk mempelajari materi yang akan dipelajari selanjutnya, yaitu mengenai cara menentukan kedudukan garis yang sejajar dan tegak lurus terhadap sumbu-sumbu koordinat.

3. Pembelajaran Pertemuan Ketiga

Pembelajaran pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Kamis, 6 September 2018. Pembelajaran ini berlangsung selama 2 jam pelajaran yang dilaksanakan pada pukul 07.00 – 08.20 WIB dan dihadiri oleh 16 siswa. Pada pertemuan kali ini, S1 dan S5 tidak berangkat ke sekolah karena sakit. Pembelajaran di mulai dengan menanyakan kabar siswa dan meminta mereka mengumpulkan PR yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya. Beberapa siswa, yaitu S6, S10 dan S14 tampak mengangkat tangan dan mengatakan bahwa mereka tidak dapat

mengumpulkan PR yang diberikan dengan alasan PR tersebut lupa dan ketinggalan di rumah sehingga peneliti memberikan nasehat agar lain kali bertanggung jawab dengan tugas-tugas yang diberikan dan memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengumpulkannya pada keesokan harinya.

Peneliti melanjutkan kegiatan pembelajaran dengan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pertemuan ini, yaitu mengenai kedudukan garis sejajar dan garis tegak lurus terhadap sumbu-sumbu koordinat. Namun, sebelum melanjutkan pada materi tersebut, peneliti memberikan kesempatan kepada siswa yang ingin bertanya terkait materi yang telah dipelajari dan apakah masih ada siswa yang mengalami kesulitan terkait materi yang telah disampaikan sebelumnya dan setelah tidak ada pertanyaan maka peneliti langsung melanjutkan pada materi kedudukan garis sejajar dan tegak lurus terhadap sumbu-sumbu koordinat.

Pada awal pembelajaran, peneliti terlebih dahulu membentuk kelompok belajar dan memberikan pertanyaan kepada siswa, apakah mereka ada yang tahu mengenai garis, ruas garis dan sinar garis. Semua siswa menjawab tidak tahu sehingga peneliti memberikan pengantar tentang garis, ruas garis dan sinar garis dengan cara menggambar perbedaan garis, ruas garis dan sinar garis. Peneliti mengajak siswa untuk mengamati permasalahan yang terdapat dalam buku siswa terkait kedudukan garis sejajar dan tegak lurus terhadap

sumbu-sumbu koordinat. Mereka koordinat Peneliti menanyakan apakah yang dimaksud dengan garis sejajar dan garis tegak lurus dan meminta siswa untuk menyebutkan ciri-ciri garis sejajar dan tegak lurus. Beberapa siswa, yaitu siswa S8, siswa S9 dan siswa S13 menjawab dengan suara yang kecil dan tampak kurang yakin dengan jawaban yang mereka diberikan bahwa garis yang sejajar itu tidak berpotongan sedangkan garis tegak lurus berpotongan pada satu titik. Peneliti memberikan kesempatan kepada siswa yang lain untuk menyampaikan jawaban atau pendapatnya yang lain. Semua siswa menjadi hening dan tidak ada yang menyampaikan pendapatnya lagi sehingga peneliti menggambar garis yang tidak berpotongan namun tidak sejajar dan garis yang berpotongan namun tidak tegak lurus untuk menjadi bahan ajar dalam memulai menerangkan konsep garis sejajar dan garis tegak lurus.

Peneliti melanjutkan kegiatan pembelajaran dengan meminta siswa secara suka rela untuk menyebutkan garis-garis yang sejajar dan tegak lurus terhadap sumbu-sumbu koordinat. Siswa S2 menjawab pertanyaan yang diberikan guru dengan menunjukan garis-garis yang sejajar dan tegak lurus sumbu-sumbu koordinat. Dia sudah bisa menunjukan garis-garis yang sejajar dan tegak lurus sumbu-sumbu koordinat namun belum bisa memberikan definisi dengan jelas apa yang dimaksud dengan garis sejajar dan garis tegak lurus. Peneliti memberikan penjelasan kepada siswa terkait garis yang sejajar dan

tegak lurus sumbu-sumbu koordinat. Peneliti memberikan definisi bahwa garis sejajar adalah garis yang tidak pernah berpotongan walaupun diperpanjang sampai sejauh manapun sambil menggambar garis yang sejajar dengan sumbu-sumbu koordinat. Pada saat sudah menerangkan garis sejajar, peneliti melanjutkan dengan menerangkan garis tegak lurus terhadap sumbu-sumbu koordinat. Peneliti menerangkan bahwa garis tegak lurus adalah garis yang terbentuk akibat perpotongan dua garis, dimana perpotongan tersebut membentuk sudut 90° sambil menggambar garis tegak lurus terhadap sumbu-sumbu koordinat.

Peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika masih mengalami kesulitan dalam menentukan kedudukan garis sejajar dan tegak lurus sumbu-sumbu koordinat dan tidak ada siswa yang bertanya sehingga peneliti memberikan LKS untuk mengetahui pemahaman siswa. Dalam proses menyelesaikan LKS yang diberikan, peneliti meminta siswa membentuk kelompok kecil yang beranggota dua siswa dalam satu kelompok untuk menyelesaikan permasalahan yang diberikan. Peneliti meminta siswa untuk menjawab permasalahan yang diberikan dengan sungguh-sungguh. Pada saat sudah diberikan tugas oleh peneliti, S10 dan S12 asik dengan kegiatannya sendiri dan mengganggu kelompok lain sehingga peneliti memberikan teguran dan meminta siswa yang bersangkutan untuk segera fokus dan menyelesaikan tugas yang telah diberikan. Peneliti berkeliling untuk

membimbing dan memastikan tidak ada kelompok yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan masalah yang diberikan dengan tepat.

Setelah pekerjaan mereka selesai, peneliti memberi kesempatan kepada siswa untuk menuliskan jawaban yang telah diperoleh di papan tulis namun pada saat yang bersamaan ada kelompok yang membuat kegaduhan, yaitu S2 dan S3 sehingga peneliti meminta kedua siswa tersebut untuk menuliskan jawaban mereka dipapan tulis. Kelompok tersebut segera maju menuliskan jawaban yang telah diperoleh dipapan tulis, menerangkan jawabannya dengan singkat dan setelah itu kembali ke meja mereka lagi. Peneliti mengajak siswa lain untuk mengamati jawaban yang tertera di papan tulis dan memberi kesempatan jika ada yang ingin ditanyakan. Peneliti kembali memberikan penguatan terkait jawaban kelompok di papan tulis dan mengajak siswa bersama-sama menyimpulkan pembelajaran pada pertemuan ini, yaitu tentang menentukan garis-garis sejajar sumbu-sumbu koordinat. Peneliti bersama-sama siswa menyimpulkan bahwa dalam menentukan garis sejajar dan tegak lurus ada beberapa hal yang saling berkaitan, misalnya jika suatu garis memotong sumbu-X dan sejajar sumbu-Y maka garis tersebut pasti tegak lurus sumbu-X dan begitu pula sebaliknya. Pada akhir pelajaran peneliti berpesan untuk mengulang kembali materi yang telah dipelajari di rumah dan menyampaikan kegiatan pembelajaran pada pertemuan selanjutnya, yaitu mengerjakan

latihan soal pada buku paket dan mereview atau mengulang atau meringkas kembali materi-materi yang telah dipelajari.

4. Pembelajaran Pertemuan Keempat

Pembelajaran pertemuan keempat dilaksanakan pada hari Senin, 10 September 2018. Pembelajaran ini berlangsung selama 1 jam pelajaran yang dilaksanakan pada pukul 10.35-11.15 WIB dan dihadiri oleh 16 siswa. Pada pertemuan kali ini, S4 dan S9 tidak berangkat ke sekolah karena sakit. Peneliti menanyakan kabar siswa dan memberikan nasehat supaya menjaga kesehatan. Pada awal pembelajaran, peneliti memberi kesempatan kepada siswa apabila ada yang ingin bertanya terkait materi-materi yang telah dipelajari dan setelah ditunggu beberapa menit, tidak ada siswa yang bertanya. Peneliti meminta siswa mengerjakan latihan soal pilihan ganda yang ada dibuku paket untuk mengetahui kemampuan siswa terkait materi-materi yang telah dipelajari. Peneliti memberi waktu 20 menit kepada siswa menyelesaikan soal-soal tersebut.

Setelah waktu yang diberikan selesai, siswa mengumpulkan hasil pekerjaannnya kepada peneliti dan kami bersama-sama membahas soal tersebut dengan siswa waktu yang tersisa. Pembahasan jawaban dilakukan dengan meminta siswa secara bergiliran untuk membaca soal dan menyampaikan jawabannya, sedangkan siswa yang lain mengamati dan memberikan komentar atau pendapat terkait jawaban yang disampaikan oleh pembahas (pembaca soal) kemudian

dilanjutkan dengan penguatan atau pembenaran dari peneliti terkait soal yang sedang dibahas bersama.

Setelah semua soal selesai terjawab, peneliti mengingatkan kembali materi pembelajaran yang telah dipelajari sebelumnya, yaitu cara menempatkan koordinat dalam koordinat kartesis. Peneliti juga meminta siswa untuk mencermati pertanyaan yang diberikan. Misalnya, jika siswa diminta menentukan jarak titik terhadap sumbu-sumbu koordinat maka siswa diminta menghitung jarak titik terhadap sumbu-sumbu koordinat, sedangkan jika diminta menentukan kedudukan titik terhadap titik asal atau titik tertentu maka siswa diminta menentukan posisinya (atas, bawah, kiri dan kanan) dan menghitung jaraknya berapa satuan dari titik yang menjadi patokannya, selanjutnya jika diminta untuk menentukan garis sejajar dan garis tegak lurus maka siswa harus mengingat kembali tentang konsep garis sejajar dan garis tegak lurus.

Pada akhir pelajaran, peneliti meminta siswa untuk mempersiapkan diri karena pertemuan selanjutnya karena akan dilaksanakan tes untuk mengukur hasil belajar siswa. Peneliti berpesan agar belajar dengan sungguh-sungguh dan menjaga kesehatan supaya dalam mengikuti ulangan dengan tenang sehingga dapat memperoleh hasil yang memuaskan.

5. Pembelajaran Pertemuan Kelima

Pembelajaran pertemuan kelima dilaksanakan pada hari Selasa, 13 September 2018. Pembelajaran ini berlangsung selama 2 jam pelajaran yang dilaksanakan pada pukul 07.10 - 08.30 WIB dan dihadiri oleh 18 siswa. Peneliti meminta siswa menyiapkan alat-alat tulis yang diperlukan dalam menyelesaikan soal sekaligus memberikan arahan supaya mengerjakannya dengan jujur dan sungguh-sungguh serta membaca petunjuk mengerjakan soal tersebut.

Peneliti membagikan lembar kerja dan soal yang telah dipersiapkan kepada masing-masing siswa dan meminta siswa untuk segera mengerjakan soal tersebut dengan teliti. Setelah siswa mendapatkan soal tersebut, peneliti meminta siswa bertanya apabila menemukan pertanyaan dalam soal yang kurang jelas, misalnya tulisan yang tidak jelas atau lembar kerja yang rusak. Setelah semua siswa memperoleh soal dan lembar kerja, mereka tampak serius dalam mengerjakan soal. Beberapa lama kemudian, beberapa siswa mulai lesu dan tidak bergairah dalam menyelesaikan soal-soal yang diberikan sehingga peneliti mulai berkeliling dan melirik sekilas pekerjaan-pekerjaan siswa. Peneliti memberikan semangat agar mereka berusaha mengerjakannya dengan tekun supaya memperoleh hasil yang memuaskan.

Setelah waktu yang diberikan habis, peneliti meminta siswa mengumpulkan hasil pekerjaan yang telah diperoleh. siswa pun langsung mengumpulkan hasil pekerjaannya kepada peneliti dengan berbagai macam ekspresi, adanya pasrah dengan jawabannya, adanya ekpresinya datar ada pula yang antusias saling sharing hasil yang diperoleh dengan temannya. Peneliti memberitahu gambaran jawaban dari soal-soal yang dikerjakan oleh siswa supaya mereka bisa memprediksi hasil pekerjaan yang telah mereka kumpulkan.

Pada akhir pelajaran, peneliti berpamitan dengan siswa dan tidak lupa pula mengucapkan terima kasih kepada semua siswa karena sudah berdinamika dan belajar bersama selama lima kali pertemuan. Peneliti berpesan kepada siswa supaya lebih giat dalam belajar untuk mencapai cita-cita dan saling membantu jika ada teman yang mengalami kesulitan dalam memahami materi yang diberikan.

Dokumen terkait