Pasal 303 ayat (1) KUHP angka 1 KUHP melarang dilakukannya dua macam perbuatan antara ialah :
1) Kesengajaan melakukan sebagai usaha yakni perbuatan
– perbuatan menawarkan atau memberikan kesempatan
untuk bermain judi. Unsur subjektif dalam larangan
yang pertama ini ialah “dengan sengaja”. Untuk
maka harus di buktikan adanya dengan kehendak dan pengetahuan.
Adanya kehendak dan pengetahuan dibuktikan dengan:
(a) Adanya kehendak pelaku untuk menjadikan
kesengajaan menawarkan atau memberikan
kesempatan untuk bermain judi sebagai usaha, dapat dijelaskan dengan melihat dari sisi Bandar dalam permainan Dadu Gurak ini. Yang mana dalam hal ini Bandar yang merupakan seorang yang memiliki kemampuan atau keahlian dalam
memainkan mata dadu yang kemudian
menawarkan dan memberikan kesempatan kepada pemain untuk bermain Dadu Gurak. Kemampuan atau keahlian dalam memainkan mata dadu tersebut pun kemudian dijadikan Bandar sebagai suatu usaha yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan dari hasil uang taruhan pemain yang kalah dalam permainan dadu tersebut;
(b) Adanya kehendak pelaku untuk menawarkan atau
memberikan kesempatan untuk bermain judi,
dijelaskan dengan melihat Bandar yang
memeberikan kesempatan kepada pemain untuk bermain Dadu Gurak dengan mempertaruhkan sejumlah uang untuk menebak mata dadu yang
akan keluar. Pertaruhan sejumlah uang oleh pemain dilakukan untuk memperoleh suatu keuntungan. Keuntungan tidak hanya diperoleh oleh pemain saja melainkan Bandar juga. Apabila pemain menebak mata dadu yang keluar dengan benar maka uang taruhan akan dilipat gandakan oleh Bandar namun apabila pemain salah dalam menebak mata dadu yang akan keluar maka uang taruhan tersebut akan dimabil oleh Bandar dan Bandar mendapat keuntungan dari uang taruhan tesebut;
(c) Adanya pengetahuan pelaku bahwa yang ia
tawarkan atau yang kesempatannya ia berikan itu adalah untuk bermain judi. Dalam hal ini adanya pengetahuan oleh pelaku dapat dijelaskan dari sisi Bandar yang pada dasarnya mengetahui bahwa permainan Dadu Gurak yang ia pandu dan tawarkan untuk pemain yang ikut bermain dalam permainan ini ialah merupakan suatu permainan judi. Karena seperti yang telah dijelaskan sebelum bahwa didalam permainan ini menggunakan sejumlah uang sebagai taruhan untuk menebak mata dadu yang akan keluar dengan tujuan dimana untuk mendapatkan keuntungan. Dan Bandar
sendiri pun dalam hal ini selalu mendapatkan keuntungan dari uang yang menjadi taruhan oleh pemain.
2) Kesengajaan turut serta sebagai usaha dalam usaha
menawarkan atau memberikan kesempatan untuk bermain judi. Unsur subjektif dalam larangan yang
kedua ini ialah “dengan sengaja”. Untuk memenuhi
unsur kesengajaan kepada pelaku perjudian maka harus di buktikan adanya dengan kehendak dan pengetahuan.
Adanya kehendak dan pengetahuan dibuktikan dengan:
(a) Adanya kehendak pelaku untuk turut serta.
Adanya kehendak pelaku untuk turut serta ialah dilihat dari masyarakat yang berada disekitar lokasi permainan Dadu Gurak tersebut dilakukan yang kemudian ikut bermain didam perminan Dadu Gurak;
(b) Adanya kehendak pelaku untuk melakukan
sesuatu.
Adanya kehendak pelaku yang untuk melakukan sesuatu ialah dilihat dari pemain dalam permainan Dadu Gurak yang mempertaruhkan sejumlah uang sebagai taruhan untuk menebak mata dadu yang akan keluar dengan tujuan untuk memperoleh sejumlah uang yang melebihi jumlah uang semula
atau dengan kata lain untuk memperoleh keuntungan;
(c) Adanya pengetahuan pelaku bahwa yang dilakukan
orang lain itu merupakan suatu kesengajaan menawarkan atau memberi kesempatan untuk bermain judi, yang telah dilakukan sebagai suatu usaha dan tanpa hak.
Adanya pengetahuan pelaku ialah pemian yang turut serta dalam permainan Dadu Gurak ini pada dasarnya mengetahuin bahwa permainan yang mereka mainkan ialah permainan judi karena tujuan para pemain turut serta dalam permainan ini ialah untuk memperoleh keuntungan dari hasil menebak mata dadu yang mainkan oleh Bandar
dengan kemampuan atau keahlian dalam
memainkan dadu. Pemain pun pada dasarnya mengetahui bahwa permainan Dadu Gurak ini merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh Bandar karena tidak sembarang orang yang bisa memainkan dadu tanpa memiliki kemampuan ataupun keahlian sehingga hal tersebut dijadikan sebagai suatu usaha dan hal tersebut deiketahui pada dasarnya tidak mendapat izin dari pihak yang bewenang karena mengandung unsur perjudian.
Pasal 303 ayat (1) angka 2 KUHP melarang dilakukannya dua macam perbuatan antara ialah :
1) Tanpa mempunyai hak, dengan sengaja menawarkan
atau memberikan kesempatan pada khalayak ramai untuk bermain judi. Unsur subjektif dalam larangan
yang pertama ini ialah “dengan sengaja”. Untuk
memenuhi unsur kesengajaan tersebut, kepada pelaku perjudian maka harus di buktikan tentang adanya kehendak dan pengetahuan sebagai berikut:
(a) Tentang adanya kehendak pelaku untuk
menawarkan atau memberikan kesempatan untuk bermain judi.
Adanya kehendak dilihat dari dua sisi yaitu panitia pelaksana upacara adat dan Bandar sebagai pemandu dalam permainan Dadu Gurak. Pihak panitia pelaksana Upacara Adat Wara yang menyediakan lapak untuk permainan Dadu Gurak,
sehingga Bandar membuka lapak tersebut
melakukan permainan Dadu Gurak dilapak yang telah disediakan oleh panitia.
(b) Tentang adanya kehendak atau setidaknya tentang
adanya pengetahuan pelaku, bahwa penawaran atau kesempatan untuk bermain judi itu telah ia berikan kepada khalayak ramai.
Adanya kehendak atau pengetahuan dilihat dari dua sisi yaitu pihak panitia pelaksana upacara adat dan Bandar dalam permainan Dadu Gurak Tersebut. Panitia dan Bandar pada dasarnya memiliki kehendak atau pengetahuan terkait dengan permainan Dadu Gurak yang merupakan suatu perjudian seperti yang telah dijelaskan diatas sebelumnya namun walaupun demikian panitia tetepa menyediakan lapak untuk Bandar agar permainan Dadu Gurak tetap terlaksana dan Bandar pun membuka atau melakukan permainan Dadu Gurak dengan memberikan kesempatan bagi masyarakat yang berada disekitar lokasi upacara adat berlangsung untuk ikut bermain judi.
2) Tanpa mempunyai hak dengan sengaja turut serta dalam
perbuatan menawarkan atau memberikan kesempatan kepada khalayak ramai untuk bermain judi dengan melakukan sesuatu. Unsur subjektif dalam larangan
yang kedua ini ialah “dengan sengaja”. Untuk
memenuhi unsur kesengajaan tersebut, kepada pelaku perjudian maka harus di buktikan tentang adanya kehendak dan pengetahuan sebagai berikut:
Adanya kehendak untuk turut serta dalam permainan Dadu Gurak ialah dijelasakan dari pemain yang merupakan masyarakat yang berada dilokasi sekitar upacara adat berlangsung yang ikut serta bermian dalam permainan Dadu Gurak;
(b) Adanya kehendak pelaku untuk melakukan
sesuatu.
Kehendak untuk melakukan sesuatu ialah
dijelaskan dengan melihat dari sisi Bandar yang bertindak sebagai pemandu dalam permainan Dadu Gurak tersebut dan pemain yang ikut bermaian dalam permianan Dadu Gurak tersebut dengan mempertaruhkan sejumlah uang untuk menebak mata dadu yang akan keluar dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dari hasil uaang teruhan tersebut apabila pemain benar dalam menebak mata dadu yang keluar;
(c) Adanya pengetahuan pelaku bahwa ia telah turut
serta dalam perbuatan orang lain yakni tanpa hak menawarkan atau memberikan kesempatan kepada khalayak ramai untuk bermain judi.
Adanya pengetahuan dijelaskan dengan melihat dari sisi pemain yang mana pada dasarnya pemain mengetahui bahwa permainan Dadu Gurak yang
sedang ia ikuti permainannya adalah merupakan suatu permainan judi yang mana pelaksanaanya sebernanya tidak memperoleh izin dari pihak yang berwewenang. Namun dengan dilaksanakannya permainan Dadu Gurak ini dan disajikan untuk masyarakat yang berada disekitar lokasi upacara adat berlangsung maka pemain mengganggap bahwa permainan Dadu Gurak bukanlah suatu perjudian melainkan ritual Kaleker Diau.
Pasal 303 ayat (1) angka 3 KUHP ialah tanpa hak untuk melakukan sebagai suatu usaha yakni perbuatan turut serta dalam permainan judi. Dalam Pasal 303 ayat (1) angka 3 KUHP pada dasarnya hanya terdiri dari unsur objektif saja dan tidak mensyaratkan sesuatu unsur subjektif, namun
karena tindak pidana tersebut merupakan opzettelijk delict
atau suatu delik yang harus dilakukan dengan sengaja, maka untuk mempunyai kesengajaan dalam melakukan tindak pidana tersebut maka harus dapat dibuktikan tentang:
(a) Adanya pengetahuan pelaku bahwa ia sebenarnya tidak
mempunyai izin dari kekuasaan yang berwenang untuk melakukan sebagai suatu usaha yakni perbuatan turut serta dalam permainan judi.
Ppengetahuan tersebut dalam dilihat dari pemain yang turut serta ikut dalam permainan Dadu Gurak yang
menjadikan keikut sertaanya sebagai suatu usaha untuk memperoleh suatu keuntungan. Dan disisi lain pemain pada dasarnya mengetahui bahwa permainan Dadu Gurak ialah merupakan suatu permainan judi yang pada dasarnya tidak diperbolehkan oleh pihak yang bewenang untuk dilaksanakan dalam bentuk apapun;
(b) Adanya kehendak pelaku untuk turut serta dalam
permainan judi.
Kehendak pelaku untuk turut serta dilihat dari masyarakat yang berada disekitar lokasi permainan Dadu Gurak tersebut dilakukan yang kemudian ikut bermain didam perminan Dadu Gurak;
(c) Adanya kehendakan pelaku untuk menjadikan
keturutsertaannya didalam permainan judi itu sebagai suatu usaha.
Kehendak tersebut dilihat dari pemain yang selama permainan Dadu Gurak diadakan dalam Upacara Adat Wara, selalu ikut serta dalam permainan tersebut. Dengan keahlian dia dalam mengatur strategi untuk menebak mata dadu yang keluar dan mengatur jumlah nominal uang yang dijadikan sebagai taruhan agar apabila tebakannya bernar maka telah diketahu berapa keuntungan yang ia peroleh dan hal tersebut kemudian dijadikan sebagai suatu usaha.
(d) Adanya pengetahuan pelaku bahwa keturutsertaannya sebagai suatu usaha itu merupakan keturutsertaan dalam permainan judi.
Pengetahuan pelaku dilihat dari pemain yang mana pada dasarnya pemain mengetahui bahwa keikut sertaannya dalam permainan Dadu Gurak yang dijadikannya sebagai usaha adalah merupakan suatu permainan judi.
Dari pemaparan diatas, maka penulis berpendapat bahwa permainan Dadu Gurak Ini telah memenuhi unsur subjektif kesengajaan yang terkandung didalam Pasal 303 ayat (1) angka 1, angka 2 dan angka 3 KHUP.