• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

H. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Berorientasi Retensi

I. Keterrbatasan Penelitian

Penulis menyadari bahwa penelitian ini belum sempurna. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mendapatkan hasil yang optimal. Kendati demikian masih ada beberapa faktor yang sulit untuk dikendalikan sehingga penelitian ini memiliki keterbatasan, diantaranya:

1. Pokok bahasan yang diteliti hanya pada bab turunan sehingga belum bisa digeneralisir pada pokok bahasan yang lain.

2. Kondisi siswa yang sering lupa dengan konsep-konsep matematika yang telah lalu membuat peneliti harus mengulang beberapa konsep yang mereka lupakan. Hal tersebut dilakukan untuk mengingatkan mereka kembali sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik.

3. Pada kemampuan koneksi matematika yang terdiri dari 3 aspek, yaitu koneksi antara topik matematika yang satu dengan topik matematika yang lain, koneksi antara topik matematika dengan bidang studi lain, dan koneksi matematika dengan kehidupan sehari-hari. Siswa-siswa SMA Muhammadiyah 25 Tangerang Selatan yang diajarkan dengan pembelajaran berorientasi retensi memang sudah lebih baik hanya saja mereka masih kesulitan d alam menyelesaikan soal yang berhubungan dengan koneksi antara topik matematika dengan bidang studi lain.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

C. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan temuan penelitian yang diperoleh di lapangan selama menerapkan pembelajaran berorientasi retensi, di SMA Muhammadiyah 25 Tangerang Selatan, hasil tes kemampuan koneksi matematika pada kedua kelompok dapat diperoleh hasil bahwa, nilai rata-rata kelas kemampuan koneksi matematika siswa kelompok eksperimen yang diajarkan dengan menggunakan pembelajaran berorientasi retensi lebih tinggi secara signifikan dibandingkan dengan nilai rata-rata kelas kemampuan koneksi matematika kelompok kontrol yang diajarkan dengan menggunakan pembelajaran ekspositori. Hal ini dapat dilihat dari perolehan nilai rata-rata kelas kedua kelompok, yaitu 71,50 untuk kelompok eksperimen dan 56,50 untuk kelompok kontrol. Sehingga diperoleh kesimpulan bahwa pembelajaran berorientasi retensi pada proses pembelajaran matematika dapat memperbaiki kemampuan koneksi matematika siswa.

D. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, analisis, dan pembahasan pada bab IV serta kesimpulan yang diperoleh, maka disarankan hal-hal sebagai berikut:

1. Guru

a. Penelitian ini membuktikan bahwa penerapan pembelajaran berorientasi retensi dapat memperbaiki kemampuan koneksi matematika siswa sehingga dapat dijadikan cara alternatif yang dapat diterapkan di kelas b. Dalam mengajarkan topik-topik tertentu dengan menggunakan

pembelajaran berorientasi retensi, guru perlu meluangkan waktu lebih banyak agar kemampuan koneksi matematika siswa dapat ditingkatkan. c. Perlunya motivasi eksternal yang berasal dari guru sehingga para siswa

menyadari betapa pentingnya memahami konsep-konsep yang telah diajarkan sebelumnya sebagai modal pembelajaran selanjutnya. Hal ini

diharapkan mampu mempermudah siswa dalam memperbaiki kemampuan koneksi matematik siswa.

2. Pengembangan kurikulum sekolah

Bagi para pengembang kurikulum sekolah sebaiknya memperhatikan kembali cara yang tepat untuk pembelajaran matematika. Penelitian ini bisa dijadikan acuan untuk pembelajaran matematika di kelas, karena dapat meningkatkan kemampuan koneksi matematika siswa.

3. Mahasiswa pendidikan matematika

Berdasarkan analisa pada bab empat diketahui bahwa kemampuan koneksi siswa pada aspek koneksi antara topik matematika dengan bidang studi lain masih kesulitan, maka diharapkan pada penelitian selanjutnya peneliti dapat meneliti pengaruh pembelajaran berorientasi retensi terhadap kemampuan koneksi matematika khusunya pada aspek koneksi antara topik matematika dengan bidang studi lain.

Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Mata Pelajaran : Matematika Kelas/ Program : XI/ IPS Semester : Genap

Tahun Ajaran : 2010/ 2011 Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Pendekatan/ Metode : Pembelajaran Berorientasi Retensi Pertemuan ke- : 1 (satu)

I. Standar Kompetensi :

Menggunakan konsep limit fungsi dan turunan dalam pemecahan masalah.

II. Kompetensi Dasar :

Menggunakan konsep dan aturan turunan dalam perhitungan turunan fungsi aljabar.

III. Indikator :

1) Menentukan turunan dengan aturan umum turunan, 2) Menentukan turunan dengan rumus umum aljabar,

3) Menyelesaikan soal yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari.

IV. Materi Pokok :

Pengertian turunan fungsi. V. Kegiatan Pembelajaran : 1) Pendahuluan :

Guru masuk ke kelas dan mengucapkan salam, kemudian mempekenalkan diri. Seraya kesempatan berkenalan dengan siswa, maka guru mengabsensi siswa. Lalu guru menanyakan kesiapan siswa menerima pelajaran pada hari ini. Dan untuk menyegarkan siswa, dan agar siswa fokus dalam menerima pelajaran guru meminta siswa berdiri dan mengituki sejenak gerakan guru. Kemudian guru melakukan senam otak sebentar yang diikuti oleh seluruh siswa di kelas tersebut. Setelah itu, guru mempersilahkan siswa untuk duduk kembali, dan siap memulai pelajaran pada pertemuan kali ini. Materi yang akan

diajarkan adalah Pengertian Turunan Fungsi dan Rumus-Rumus Turunan Fungsi Aljabar.

2) Kegiatan inti :

Guru mengawali pelajaran dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa, diantaranya:

 “Apakah tadi malam kalian sudah membaca atau mempelajari materi turunan yang akan dipelajari pada hari ini?”

 “Adakah diantara kalian yang tahu apa yang dimaksud dengan turunan?” Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk memikirkan jawabannya sejenak. Setelah mendengar jawaban beberapa siswa, guru kemudian memberikan penjelasan kepada siswa, “bahwa mempelajari turunan sebenarnya tidaklah sulit. Bahkan jika kalian mengetahui trik-trik khusus pada turunan suatu fungsi ini, maka kalian mungkin akan lebih menyukai dan tertantang ketika menghadapi permasalahan yang berhubungan dengan turunan fungsi. Faktor terpenting adalah ketelitian dalam membaca soal dan menggunakan rumus-rumus yang ada dengan tepat. Hal ini disebabkan pada turunan fungsi, rumus yang digunakan cukup banyak, sehingga kalian harus memiliki cara yang kreatif untuk dapat mengingat rumus tersebut lebih cepat”.

“Nah, sekarang mari kita bahas apa yang dimaksud dengan turunan fungsi itu sendiri?”

Guru menjelaskan dan mencatat penjelasannya pada papan tulis.

Tahap mengulang dan mengingat:

Setelah menerangkan guru, membagikan potongan kertas karton warna-warni yang berisi rumus-rumus yang telah dijelaskan kepada seluruh siswa, guru juga memberikan sebuah kertas karton besar yang berisi sub judul dari materi yang telah dijelaskan. Kemudian siswa diminta untuk menenmpelkan rumus yang sesuai dengan sub judul tersebut, tanpa melihat catatan. Pada saat ini, guru bertugas untuk mengamati kegiatan siswa dan menilai siswa mana yang masih mengingat penjelasan guru dan yang tidak, serta mengamati jumlahnya.

 Guru dan siswa melakukan refleksi

 Siswa diminta untuk mengerjakan di rumah, Latihan pada LKS yang telah disiapkan.

 Guru meminta siswa untuk mempelajari materi pada pertemuan selanjutnya.

Tangerang, - -2011

Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah 25

(Hj. Zesmita Umar. SH) Guru Mata Pelajaran

Matematika SMA N 9 Tang-Sel Guru Mata Pelajaran

Matematika SMA Muhammadiyah 25

(Isni Kusumawati. S.Pd)

Observator

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Mata Pelajaran : Matematika Kelas/ Program : XI

Semester : Genap

Tahun Ajaran : 2010/ 2011 Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Pendekatan/ Metode : Pembelajaran Berorientasi Retensi Pertemuan ke- : 2 (dua)

Dokumen terkait