• Tidak ada hasil yang ditemukan

156e Ketersediaan data yang akurat terhadap cakupan dan akses air minum

Tabel 6 48 Alamat dan Lokasi (Koordinat) WTP PDAM Kota Bontang

A.6. Operasional Pelayanan

VI- 156e Ketersediaan data yang akurat terhadap cakupan dan akses air minum

masyarakat belum memadai;

f. Sebagian air yang diproduksi PDAM telah memenuhi kriteria layak minum, namun kontaminasi terjadi pada jaringan distribusi;

g. Masih tingginya angka prevalensi penyakit yang disebabkan buruknya akses air minum yang aman.

2. Pendanaan

a. Penyelenggaraan SPAM mengalami kesulitan dalam masalah pendanaan untuk pengembangan, maupun operasional dan pemeliharaan;

b. Investasi untuk pengembangan SPAM selama ini lebih tergantung dari pinjaman luar negeri;

c. Komitmen dan prioritas pendanaan dari pemerintah daerah dalam pengembangan SPAM masih rendah.

3. Kelembagaan dan Perundang-undangan

a. Lemahnya fungsi lembaga/dinas di daerah terkait penyelenggaraan SPAM; b. Prinsip pengusahaan belum sepenuhnya diterapkan oleh penyelenggara

SPAM (PDAM);

c. Pemekaran wilayah di beberapa kabupaten/kota mendorong pemekaran badan pengelola SPAM di daerah.

4. Air Baku

a. Kapasitas daya dukung air baku di berbagai lokasi semakin terbatas; b. Kualitas sumber air baku semakin menurun;

c. Adanya peraturan perijinan penggunaan air baku di beberapa daerah yang tidak selaras dengan peraturan yang lebih tinggi;

d. Belum mantapnya alokasi penggunaan air baku sehingga menimbulkan konflik kepentingan di tingkat pengguna.

5. Peran Masyarakat

a. Air masih dipandang sebagai benda sosial meskipun pengolahan air baku menjadi air minum memerlukan biaya relatif besar dan masih dianggap sebagai urusan pemerintah;

b. Potensi yang ada pada masyarakat dan dunia usaha belum sepenuhnya diberdayakan oleh Pemerintah;

c. Fungsi pembinaan belum sepenuhnya menyentuh masyarakat yang mencukupi kebutuhannya sendiri.

Untuk di Kota Bontang sendiri, permasalahan pengembangan SPAM dengan melihat kondisi eksisting SPAM terangkum dalam tabel berikut :

VI-157

Tabel 6. 67 Identifikasi Permasalahan Pengembangan SPAM Kota Bontang

No Aspek Pengelolaan Air Minum Permasalahan Tindakan

Yang Sudah Dilakukan Yang Sedang Dilakukan

A Kelembagaan/Perundangan

1 Organisasi SPAM - - -

2 Tata Laksana (SOP, Koordinasi, dll) - - -

3 SDM - Kurangnya SDM Perekrutan dalam rangka penguatan SDM -

B Teknis Operasional .

1 Sumber Air Baku - Keterbatasan sumber air baku dimana saat ini PDAM hanya mengandalkan air bawah tanah karena belum ada air permukaan yang dapat dijadikan sumber air baku.

- Kualitas air baku kurang memenuhi standar terutama untuk parameter besi (Fe).

- Menjajaki kerjasama dengan Kab tetangga dalam rangka mendapatkan sumber air baku alternatif.

- Melakukan kajian-kajian dalam rangka mendapatkan sumber air baku alternatif baru.

- Untuk peningkatan mutu air dilakukan dengan cara oksidasi melalui proses aerasi

- Menjajaki kerjasama dengan Kab tetangga dalam rangka mendapatkan sumber air baku alternatif.

- Melakukan kajian-kajian dalam rangka mendapatkan sumber air baku alternatif baru.

- Untuk peningkatan mutu air dilakukan dengan cara oksidasi melalui proses aerasi 2 Bangunan Intake - Kondisi sebagian DW alami kerusakan

sehingga antara kapasitas intake yang terpasang dengan air yang dapat diambil tidak optimal. Selain itu juga dijumpai kondisi DW yang tidak dapat optimal karena kondisi tanah.

- Perbaikan DW yang mengalami kerusakan - Perbaikan DW yang mengalami kerusakan

3 IPA - WTP belum beroperasi dengan maksimal

(tidak dioperasikan kontinue 24 jam/hari). Kontinyunitas pendistribusian air baru mencapai 10,99 jam/hari.

- Keterbatasan pasokan listrik sehingga tingkat produksi belum optimal.

- IPA/WTP yang sudah berumur lebih dari 10 tahun kapasitas produksinya sudah mengalami penurunan.

- Mencari sumber air baku baru untuk suplai air ke WTP sehingga kekontinunitas pendistribusian air dapat ditingkatkan.

- Upgrade WTP eksisting dan pembuatan WTP baru

- Mencari sumber air baku baru untuk suplai air ke WTP sehingga kekontinunitas pendistribusian air dapat ditingkatkan.

- Upgrade WTP eksisting dan pembuatan WTP baru

4 Reservoir dan Pompa Distribusi - - -

5 Jaringan Transmisi - Adanya kehilangan air akibat kebocoran jaringan pipa

- Perbaikan dan penggatian dengan pipa baru. - Perbaikan dan penggatian dengan pipa baru. 6 Jaringan Distribusi - Kondisi topografi Kota Bontang yang relatif - Dengan memasang pompa untuk - Dengan memasang pompa untuk

VI-158

No Aspek Pengelolaan Air Minum Permasalahan Tindakan

Yang Sudah Dilakukan Yang Sedang Dilakukan

tidak datar membuat sistem distribusi menjadi lebih sulit.

- Adanya kehilangan air akibat kebocoran jaringan pipa

mendistribusikan air

- Perbaikan dan penggatian dengan pipa baru

mendistribusikan air

- Perbaikan dan penggatian dengan pipa baru

7 Sambungan Rumah - Daftar tunggu sambungan tinggi sedangkan sumber air baku masih terbatas

- Penyambungan SR dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan

- Penyambungan SR dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan

8 Meter Pelanggan - - -

C Pembiayaan

1 Sumber-sumber Pembiayaan - Sumber pendanaan APBD terbatas - Penggalian dana melalui pendanaan Pusat, Provinsi maupun negara donor melalui program hibahnya

- Penggalian dana melalui pendanaan Pusat, Provinsi maupun negara donor melalui program hibahnya

2 Tarif Retribusi - Sulitnya penyesuaian tari dimana saat ini belum Full Cost Recovery

- Penyesuaian tarif sehingga dapat Full Cost Recovery

- Penyesuaian tarif sehingga dapat Full Cost Recovery

3 Mekanisme Penarikan Retribusi - - -

4 Realisasi Penerimaan Retribusi - - -

D Peran Serta Masyarakat

1 Penyuluhan - - -

2 Kemampuan Membayar Retribusi - - -

3 Kemauan Berpartisipasi - Masih terjadi pencurian air dengan sambungan ilegal

- Peningkatan pengawasan dan melakukan tindakan terhadap pencurian air yang menyambung secara ilegal

- Peningkatan pengawasan dan melakukan tindakan terhadap pencurian air yang menyambung secara ilegal

VI-159

C.2. Tantangan Pengembangan SPAM

Tantangan dalam pengembangan SPAM di Kota Bontang sebagai berikut : 1. Tantangan Internal

a. Tantangan dalam peningkatan cakupan kualitas air minum saat ini adalah mempertimbangkan masih banyaknya masyarakat yang belum memiliki akses air minum yang aman yang tercermin pada tingginya angka prevalensi penyakit yang berkaitan dengan air. Tantangan lainnya dalam pengembangan SPAM adalah adanya tuntutan PP 16/2005 untuk memenuhi kualitas air minum sesuai kriteria yang telah disyaratkan.

b. Banyak potensi dalam hal pendanaan pengembangan SPAM yang belum dioptimalkan. Sedangkan adanya tuntutan penerapan tarif dengan prinsip full cost recovery merupakan tantangan besar dalam pengembangan SPAM. c. Adanya tuntutan untuk penyelenggaraan SPAM yang profesional

merupakan tantangan dalam pengembangan SPAM di masa depan.

d. Adanya tuntutan penjaminan pemenuhan standar pelayanan minimal sebagaimana disebutkan dalam PP No. 16/2005 serta tuntutan kualitas air baku untuk memenuhi standar yang diperlukan.

e. Adanya potensi masyarakat dan swasta dalam pengembangan SPAM yang belum diberdayakan.

2. Tantangan Eksternal

a. Tuntutan pembangunan yang berkelanjutan dengan pilar pembangunan ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup.

b. Tuntutan penerapan Good Governance melalui demokratisasi yang menuntut pelibatan masyarakat dalam proses pembangunan.

c. Komitmen terhadap kesepakatan Millennium Development Goals (MDGs) 2015 dan Protocol Kyoto dan Habitat, dimana pembangunan perkotaan harus berimbang dengan pembangunanperdesaan.

b. Tuntutan peningkatan ekonomi dengan pemberdayaan potensi lokal dan masyarakat, serta peningkatan peran serta dunia usaha, swasta

c. Kondisi keamanan dan hukum nasional yang belum mendukung iklim investasi yang kompetitif.

6.4.3 Analisis Kebutuhan Sistem Penyediaan Air Minum

Kebutuhan sistem penyediaan air minum terjadi karena adanya gap antara kondisi yang saat ini dengan target yang akan dicapai pada kurun waktu tertentu. Kondisi pelayanan air minum Kota Bontang sampai dengan tahun 2013 sebesar 79%.

A. Analisis Kebutuhan Pengembangan SPAM Kota Bontang

A.1. Arah Pengembangan

Pengembangan sistem penyediaan air minum Kota Bontang dilakukan dengan menggunakan landasan aspek legal yaitu Peraturan Daerah Kota Bontang No. 11 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bontang Tahun 2012-2032. Pada Perda tersebut sistem penyediaan air minum termasuk dalam salah satu dari empat

VI-160