• Tidak ada hasil yang ditemukan

152 Untuk mendistribusikan air yang diolah ke wilayah pelayanan, perusahaan Non PDAM

Tabel 6 48 Alamat dan Lokasi (Koordinat) WTP PDAM Kota Bontang

A.6. Operasional Pelayanan

VI- 152 Untuk mendistribusikan air yang diolah ke wilayah pelayanan, perusahaan Non PDAM

menyalurkan dengan sistem perpipaan dan menyambung langsung ke rumah-rumah pelanggan. Jika melihat jumlah sambungan pelanggan, perusahaan paling besar adalah PT Pupuk Kaltim dengan jumlah sambungan mencapai 2.975 unit. Air bersih dari PT. Pupuk Kaltim selain untuk memenuhi keperluan di lingkup perusahaan PT. Pupuk Kaltim yang meliputi perkantoran, pabrik dan perumahan karyawan, juga melayani masyrakat yang bermukim di sekitar lokasi PT. Pupuk Kaltim, antara lain masyarakat di Kelurahan Guntung dan Loktuan. Sebagian air juga dipergunakan untuk melayani air bersih masyarakat di wilayah Sidrap (wilayah Kabupaten Kutai Timur).

Hotel Abadi melayani pelanggan paling sedikit (130 SR). Namun Hotel Abadi selain melayani kebutuhan rumah tangga juga mensuplai kebutuhan air bersih pelabuhan. Berdasar jumlah sambungan dari masing-masing perusahan, total jumlah penduduk yang terlayani dari sistem perpipaan Non PDAM mencapai 16,56% dari total penduduk di Kota Bontang.

Tarif air yang diberlakukan di masing-masing perusahaan berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Data selengkapnya jumlah pelayanan dari Air Bersih Non PDAM dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 6. 62 Data Pendistribusian Air dari Non PDAM

No Nama WTP

Non PDAM

Jumlah

Sambungan Wilayah Distribusi Tarif Air

1 PT. Pupuk Kaltim 2.975

Kompleks Perusahaan dan Perumahan

PT. Pupuk Kaltim Ke masyarakat di wilayah Kelurahan Loktuan, Guntung dan Sidrap (Kutai Timur)

Bervariasi antara Rp 0 – 4.500/m3

2 PT. Badak NGL 1.992

Kompleks Perusahaan dan Perumahan

PT. Badak NGL

Konsumen tidak dikenakan tarif air 3 Manuntung (H. Yoyo) - 2000 SR - 18 Masjid - 5 Gereja - Berbas Tengah - Berbas Pantai - Tanjung Laut - Rp. 3.500/m3 - > 20 m3 = Rp. 4.500/m3 4 Hotel Abadi - 130 KK

- Hotel Abadi Kel. Lhoktuan Rp. 4.000/m

3

Kualitas Air

Air yang telah diolah didisribusikan ke pelanggan, dengan melalui sambungan ke rumah-rumah penduduk. Untuk memantau kualitas air yang dikonsumsi masyarakat dari perusahaan-perusahaan pengolahan air ini Dinas Kesehatan Kota Bontang melakukan pemeriksaan kualitas air bersih di jaringan perpipaan. Rekapitulasi hasil pemeriksaan kualitas air Non PDAM yang telah dilakukan Dinas Kesehatan Kota Bontang sebagaimana yang nampak pada tabel berikut ini :

VI-153

Tabel 6. 63 Rekapitulasi Hasil Uji Labotarorium Air Non PDAM

No Parameter Jumlah

Sampel

Memenuhi Syarat Tdk Memenuhi Syarat Jumlah Prosentase Jumlah Prosentase

1 Biologis 9 6 66.7% 3 33.3%

2 Kimia 11 7 63.6% 4 36.3%

Jumlah 20 12 65.0% 7 35.0%

Sumber : Dinas Kesehatan Kota Bontang, Profil Kota Sehat Bontang, 2009

Dari hasil pengujian yang telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Bontang sebagaimana yang nampak pada tabel dia atas terlihat bahwa sebanyak 35% air dari perusahaan Non PDAM yang disitribusikan, 35% kualitas kurang memenuhi syarat.

A.8. Non Perpipaan

Pada masa lalu SPAM non perpipaan yang ada di Bontang adalah pemanfaatan air tanah dangkal dengan menggunakan sumur gali. Masyarakat menggunakan air dari sumur gali dengan menggunakan timba. Di masa itu tidak ditemui penggunaan pompa baik dengan pompa listrik maupun dengan pompa tangan untuk pemanfaatan air dari sumur-sumur yang ada. Namun seiring dengan perkembangan waktu dan masyarakat semakin paham akan kesehatan lingkungan, penggunaan sumur gali semakin berkurang. Masyarakat juga membatasi diri menggunakan air sumur untuk keperluan diluar konsumsi tubuh. Saat ini sebagian masyarakat lebih memilih untuk menggunakan air olahan dari Depot Air Minum (DAM) yang keberadaannya semakin banyak di Kota Bontang.

Secara umum, potensi air tanah dangkal terdapat diseluruh wilayah Kota Bontang. Hal ini dapat dilihat dari kondisi dimana sumur dangkal dapat ditemui di ketiga wilayah Kecamatan di Bontang. Berdasarkan data BLH Kota Bontang (2013), menunjukkan bahwa jumlah penduduk yang menggunakan sumur dangkal untuk memenuhi kebutuhan air bersih semakin berkurang dari tahun-tahun sebelumnya, jumlahnya kurang lebih 7,4% dari total penduduk yang berarti cukup jauh berkurang dari tahun 2009 yang mencapai 16,5%. Kuantitas air sumur dangkal di tiap daerah tidak dapat diketahui secara pasti karena tergantung pada kondisi geohidrologi (potensi air tanah) di tiap-tiap kelurahan/wilayah. Air dari sumur banyak digunakan oleh masyarakat karena mudah didapat dan tersedia sepanjang musim, serta tidak memerlukan biaya untuk mendapatkannya.

VI-154

Gambar 6. 25 Sumur Gali Jl. Seruling – Tanjung Limau Keberadaan Air Sumur Dangkal

Tidak didapatkan data pasti mengenai kuantitas air dari sumur dangkal yang ada. Hal ini dikarenakan kuantitas air dari air tanah dangkal sangat bervariasi dari satu lokasi dengan lokasi lainnya. Belum dilakukan pendataan mengenai kuantitas air tanah dangkal yang dimanfaatkan penduduk untuk memenuhi air bersih melalui sumur gali.

Dari hasil pengamatan serta wawancara dengan beberapa pemilik sumur gali, menyatakan bahwa air dari sumur gali dapat diperoleh penduduk secara mudah sepanjang tahun baik musim kemarau maupun musim penghujan. Air dari sumur dangkal dapat diperoleh pada kedalaman yang bervariasi antara satu wilayah dengan wilayah lainnya, bervariasi antara 2 – 9 meter.

Dari segi fisik bangunan, kondisi sumur gali yang ada di Bontang sebagaian telah memenuhi syarat, dan sebagian lainnya belum memenuhi syarat. Sumur gali yang memenuhi syarat, telah dilengkapi dengan saluran penyalur air limbah (SPAL), dinding sumur kedap air, lantai sumur diplester sehingga lantai kedap air.

Tabel 6. 64 Jumlah Sumur Gali dan Jumlah Pengguna

No Kecamatan Pengguna SGL (%) Pengguna SGL (jiwa) Jumlah SGL (unit)

MS TMS MS TMS MS TMS

1 Bontang Selatan 15.17 6.66 8,655 3,800 1,731 760

2 Bontang Utara 3.85 0 2,101 - 420 -

3 Bontang Barat 10 18.75 2,326 4,360 465 872

JUMLAH 13,081 8,160 2,616 1,632

Sumber : Dinas Kesehatan Kota Bontang dan Hasil Analisa

Ket : SGL : Sumur gali MS : Memenuhi syarat TMS : Tidak memenuhi syarat Kualitas Air Sumur Dangkal

Sebagai salah satu sumber air baku air minum, sumur dangkal yang dimanfaatkan oleh masyarakat harus memenuhi standart baku mutu air bersih yang telah ditetapkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI.

Dari hasil pengamatan dilapangan dengan pengamatan secara visual, diketahui bahwa air dari sumur dangkal secara estetis kurang layak untuk dimanfaatkan. Hal ini terlihat dari kondisi air yang berwarna agak keruh kecoklatan serta berbau amis. Karena kondisi ini, maka sebagian besar masyarakat menggunakan air dari sumur gali hanya untuk memenuhi kebutuhan mandi, cuci dan kakus. Sedang untuk kebutuhan konsumsi

VI-155