BAB II LANDASAN TEORI LANDASAN TEORI
A. KAJIAN TEORI 1. Profesi Guru
2. Kinerja Guru
a. Konsep Kinerja Guru
Setiap individu y ang diberi tugas atau kepercay aan untuk bekerja p ada suatu organisasi tertentu diharap kan mamp u menunjukan kinerja yang memuaskan dan memberikan kontribusi yang maksimal terhadap p encapaian tujuan organisasi
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
Kinerja adalah tingkat keberhasilan seseorang atau kelomp ok orang dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabny a serta kemamp uan untuk mencap ai tujuan dan standar y ang telah ditetapkan (Sulistiy orini, 2001). Adap un ahli lain berp endap at bahwa kinerja merup akan hasil dari fungsi pekerjaan atau kegiatan tertentu y ang di dalamny a terdiri dari tiga asp ek y aitu, kejelasan tugas atau pekerjaan y ang menjadi tanggung jawabny a, kejelasan hasil y ang diharapkan dari suatu pekerjaan atau fungsi, dan kejelasan waktu y ang diperlukan untuk meny elesaikan suatu pekerjaan agar hasil y ang diharap kan dap at terwujud (Temp e, A Dale, 1992). Fatah (1996) menegaskan bahwa kinerja diartikan sebagai ungkap an kemajuan yang didasari oleh p engetahuan, sikap dan motivasi dalam menghasilkan pekerjaan.
Dari beberap a p enjelasan tentang pengertian p ekerjaan di atas, dap at disimp ulkan bahwa kinerja guru adalah kemamp uan y ang ditunjukan oleh guru dalam melaksanakan tugas atau pekerjaanny a. Kinerja dikatakan baik dan memuaskan ap abila tujuan y ang dicapai sesuai standar y ang telah ditetap kan.
b. Indikator-Indikator Kinerja Guru
Kinerja merefleksikan kesuksesan suatu organisasi, maka dip andang p enting untuk mengatur karateristik tenaga kerjany a. Kinerja guru merupakan kulminasi dari tiga elemen y ang saling berkaitan y aitu, keteramp ilan, up aya sifat keadaan dan kondisi eksternal (Sulisty orini, 2001). Tingkat keterampilan merup akan bahan mentah y ang dibawa seseorang ke temp at kerja, seperti p engalaman, kemamp uan,
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
kecakapan,-kecakap an antar p ribadi serta kecakapan tekhnik. Up ay a tersebut diungkap sebagai motivasi yang diperlihatkan kary awan untuk meny elesaikan tugas pekerjaany a. Sedangkan kondisi eksternal adalah tingkat sejauh mana kondisi eksternal mendukung produktivitas kerja.
Kinerja dap at dilihat dari beberap a kriteria kinerja yaitu, : 1) Karateristik individu
2) Proses 3) Hasil, dan
4) Kombinasi antara individu, p roses dan hasil.
Kinerja seseorang dap at ditingkatkan bila ada kesesuaian antara pekerjaan dengan keahliany a, begitu p ula halny a dengan p enemp atan guru p ada bidang tugasnya. M enemp atklan guru sesuai dengan keahliany a secara mutlak harus dilakukan. Bila guru diberikan tugas y ang tidak sesuai dengan keahliany a berakibat menuruny a kerja dsan hasil p ekerjaan mereka, juga akan menimbulkan rasa tidak p uas p ada diri mereka. Rasa kecewa akan menghambat p erkembangan moral kerja guru. M enurut pidarta (1999) bahwa moral kinerja p ositif adalah suasana kerja y ang gembira, bekerja bukan dirasakan sebagai sesuatu y ang dip aksakan melainkan sesuatu y ang meny enangkan. M oral kerja y ang p ositif adalah mamp u mencintai tugas sebagai suatu y ang memiliki nilai keindahan di dalamnya. Jadi kinerja dap ay ditingkatkan dengan cara memberikan pekerjaan seseorang sesuai dengan bidang kemamp uanya. Hal ini dip ertegas oleh Munandar
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
merup akan salah satu faktor yang menentukan p restasi individu sedangkan p restasi ditentukan oleh bany ak faktor diantarany a kecerdasan.
Kemampuan terdiri dari berbagai macam, namun secara kongkrit dap at dibedakan menjadi dua macam, y aitu:
1) Kemamp uan Intelektual merup akan kemamp uan y ang dibutuhkan seseorang untuk menjalankan kegiatan mental, terutama dalam p enguasaan sejumlah materi y ang akan diajarkan kep ada siswa y ang sesuai dengan kurikulum, cara dan metode dalam meny amp aikanny a dan cara berkomunikasi maup un teknik mengevaluasiny a.
2) Kemamp uan fisik adalah kap abilitas sisik y ang dimiliki seseorang terutama dalam mengerjakan tugas dan kewajibanya. (Dary anto, 2001).
Kinerja dip engaruhi juga oleh kep uasan kerja, y aitu p erasaan individu terhadap p ekerjaan y ang memberikan kep uasan batin kep ada seseoramg sehingga pekerjaan itu disenangi dan digeluti dengan baik. Untuk mengetahui keberhasilan kinerja, p erlu dilakukan evaluasi atau p enilaian kinerja dengan berp edoman p ada parameter dan indikator y ang ditetapkan y ang diukur secara efektif dan efisien, sep erti p roduktifitasnya, efektivitas mewnggunakan waktu, dana y ang dip akai serta bahan yang tidak terp akai. Sedangkan evaluasi kerja melalui perilaku dilakukan dengan cara membandingkan dan mengukur p erilaku seseorang dengan teman sekerja atau mengamati tindakan seseorang dalam menjalankan perintah atau tugas y ang diberikan, cara mengkominikasikan tugas dan p ekerjaan dengan orang lain.
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
Plagiat
Evaluasi hasil tugas adalah mengevaluasi hasil p elaksanaan kerja individu dengan beberap a kriteria (indikator) y ang diukur. Evaluasi perilaku dap at dilakukan dengan cara membandingkan p erilakuny a dengan rekan kerja yang lain dan evaluasi ciri individu adalah mengamati karateristik individu dalam berp erilaku maup un bekerja, cara berkomunikasi dengan orang lain sehingga dap at dikategorikan ciriny a dengan orang lain. Evaluasi atau p enilaian kinerja menjadi penting sebagai feed back sekaligus sebagai follow up bagi p erbaikan kinerja selanjutny a.
M enilai kualitas kerja dapat ditinjau dari beberapa indikator y ang meliputi: 1) Unjuk kerja,
2) Penguasaan materi,
3) Penguasaan p rofesional keguruan dan p endidikan, 4) Penguasaan cara-cara p eny esuaian diri,
5) Kepribadian untuk melaksanakan tugasny a dengan baik (Sulistyorini, 2001) Kinerja guru sangat p enting untuk dip erhatikan dan dievaluasi karena guru mengemban tugas p rofesional, artiny a tugas-tugas hany a dap at dikerjakan dengan komp etensi khusus yang dip erolah melalui p rogram p endidikan. Guru
memiliki tanggung jawab y ang secara garis besar dapat dikelomp okan, y aitu: 1) Guru sebagai p engajar,
2) Guru sebagai p embimbing; dan
3) Guru sebagai administrator kelas (Danim, 2002)