• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KINERJA GURU KELAS MELALUI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH STUDI KASUS DI SEKOLAH DASAR NEGERI 2 KOKOSAN PRAMBANAN SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - STIE Widya Wiwaha Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN KINERJA GURU KELAS MELALUI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH STUDI KASUS DI SEKOLAH DASAR NEGERI 2 KOKOSAN PRAMBANAN SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - STIE Widya Wiwaha Repository"

Copied!
93
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN KINERJA GURU KELAS MELALUI SUPERVIS I KEPALA SEKOLAH S TUDI KAS US DI S EKOLAH DAS AR NEGERI 2 KOKOS AN

PRAMBANAN SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2016/2017

TES IS

Diajukan Oleh : FRANS IS CA RUSMIATI

NIM. 151503001

PROGRAM MAGIS TER MANAJEMEN S TIE WIDYA WIWAHA

YOGYAKARTA 2016

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(2)

PENINGKATAN KINERJA GURU KELAS MELALUI SUPERVIS I KEPALA SEKOLAH S TUDI KAS US DI S EKOLAH DAS AR NEGERI 2 KOKOS AN

PRAMBANAN S EMESTER I TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Tesis

untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam

mencapai derajat Sarjana S-2

Program Studi Magister Manajemen

Diajukan Oleh :

FRANSISCA RUSMIYATI

NIM. 151503001

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN

STIE WIDYA WIWAHA

YOGYAKARTA

2016

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(3)

TESIS

PENINGKATAN KINERJA GURU KELAS MELALUI SUPERVIS I KEPALA SEKOLAH S TUDI KAS US DI S EKOLAH DAS AR NEGERI 2 KOKOS AN

PRAMBANAN S EMESTER I TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Diajukan Oleh :

FRANS IS CA RUSMIYATI 151503001

Tesis ini telah dip ertahankan di hadap an Dewan Penguji Pada tanggal :...

Pembimbing I Pembimbing II

Bayu S utikno, S.E., MS M., Ph.D Ir. Muh. Awal Satrio N. M.M

dan telah diterima sebagai salah satu p ersy aratan untuk memp eroleh Gelar M agister

Yogy akarta, April 2017

M engetahui,

PROGRAM M AGISTER M ANAJEM EN STIE WIDYA WIWAHA YOGYAKARTA

DIREKTUR

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(4)

PERNYATAAN

Dengan ini say a meny atakan bahwa tesis ini tidak terdap at Karya y ang p ernah

diajukan untuk memp eroleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan

sepanjang p engetahuan say a juga tidak terdapat karya atau p endapat y ang p ernah

ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali y ang secara tertulis diacu dalam

naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Yogy akarta, Maret 2017

FRANSIS CA RUS MIYATI

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(5)

KATA PENGANTAR

Puji sy ukur dip anjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, y ang telah

melimp ahkan segala rahmat dan berkat-Ny a sehingga dap at menyelesaikan tesis

y ang berjudul “Peningkatan Kinerja Guru Kelas M elalui Supervisi Kep ala Sekolah

di Sekolah Dasar Negeri 2 Kokosan Semester I Tahun Pelajaran 2016/ 2017” ini

dengan baik. Penulisan tesis ini dimaksudkan untuk memperoleh gelar Magister

M anajemen Program Pasca Sarjana M agister Manajemen STIE Widy a Wiwaha.

Terselesainya tesis ini tidak terlep as dari bantuan dan bimbingan serta

dorongan dari berbagai p ihak. Untuk itu p ada kesemp atan ini diucap kan terima kasih

y ang sebesar-besarny a kepada:

1. Bap ak Bay u Sutikno, S. E. ,MSM .,Ph.Ddan Bap ak Ir. Muh. Awal Satrio N.

M .M dan selaku dosen pembimbing tesis y ang p enuh dengan keikhlasan dan

kesabaran membimbing dalam p enyusunan tesis ini. Terima kasih atas segala

ilmu yang diberikan sebagai motivasi untuk meny elesaikan tesis ini.

2. Bap ak Prof. Dr. Abdul Halim, M BA.,Ak selaku Direktur STIE Widy a Wiwaha

y ang secara tidak langsung memberikan kemudahan dan kelancaran bagi

selama menuntut ilmu di Program Pasca Sarjana M agister M anajemen STIE

Widy a Wiwaha.

3. Bap ak/Ibu Dosen Program Pasca Sarjana M agister Manajemen y ang telah

memberikan ilmu y ang bermanfaat kep ada.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(6)

4. Segenap guru serta kary awan SDN 2 Kokosan UPTD Pendidikan Kecamatan

Prambanan yang telah meluangkan waktu di sela-sela kesibukanny a untuk

mendamp ingi dalam mengambil data p enelitian.

5. Semua p ihak y ang tidak bisa disebutkan satu persatu y ang telah membantu

dalam p eny elesaian tesis ini.

Saran y ang membangun ini demi perbaikan dan kesemp urnaan tesis ini

di masa mendatang. Akhir kata p enulis berharap semoga tesis ini dap at

bermanfaat sebagaimana mestiny a.

Yogy akarta, Februari 2017

FRANSISCA RUSM IYATI

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(7)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

ABSTRAKSI ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan M asalah ... 9

C. Pertany aan Penelitian ... 9

D. Tujuan penelitian ... 9

E. Manfaat Penelitian ... 10

BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori ... 11

B. Penelitian Yang Relevan ... 44

BAB III M ETODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 48

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(8)

B. Definisi Op erasional ... 48

C. Lokasi Penelitian ... 49

D. Waktu Penelitian ... 50

E. Suby ek dan Obyek Penelitian ... 50

F. Instrumen Penelitian ... 50

G. Teknik Pengumpulan Data ... 52

H. Uji Keabsahan Data ... 53

G. Analisis Data ... 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrip si Data ... 58

B. Pembahasan ... 72

BAB V KESIM PULAN DAN SARAN A. Kesimp ulan ... 78

B. Saran ... 79

DAFTAR PUSTAKA

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1..1 Penilaian Kinerja Guru SDN 2 Kokosan UPTD Pendidikan

Kecamatan Prambanan ... 6

Tabel 4.1 Data Guru di SD Negeri 2 Kokosan ... 57

Tabel 4.2. Penilaian Kinerja Guru SDN 2 Kokosan UPTD Pendidikan

Kecamatan Prambanan ... 58

Tabel 4.3. Imp lementasi Peningkatan Kinerja Guru Melalui Sup ervisi

Kep ala sekolah SDN 2 Kokosan ... 65

Tabel 4.4 Penilaian Kinerja Guru SDN 2 Kokosan setelah dilaksanakan

Sup ervisi oleh Kep ala Sekolah ... 69

Tabel 4.5. Penilaian Kinerja Guru SDN 2 Kokosan sebelum dan setelah

dilaksanakan Sup ervisi oleh Kep ala Sekolah ... 72

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Komp onen Dalam Analisis Data (Flow Model) ... 54

Gambar 4.1. Tamp ak Dep an SDN 2 Kokosan ... 56

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(11)

ABS TRAK

Kinerja guru di SD Negeri 2 Kokosan masih ada beberap a guru y ang kinerjany a cukup baik dan dalam keny ataany a berdasarkan hasil wawancara p endahuluan dengan salah seorang guru, metode ceramah masih menjadi metode y ang p aling sering dip akai p ara guru. Hampir dalam segala keadaan metode ini dianggap paling mudah bagi seseorang untuk meny ajikan secara lisan. M asalah lain y ang timbul y aitu masih banyak guru y ang belum op timal dalam melaksanakan tugasny a dimana seluruh guru harus menerap kan kegiatan eksp lorasi, elaborasi dan konfirmasi dengan seimbang dalam p roses p embelajaran, diantarany a masih bany ak guru y ang belum membuat rencana p elaksanaan p embelajaran (RPP), ketidakcocokan dalam p enggunaan metode mengajar, serta ketidaksiap an guru dalam mengajar. M engajar bukanlah tugas sederhana, ia menuntut p rofesional. Tujuan p enelitian ini adalah Untuk meningkatkan kinerja guru SD Negeri 2 Kokosan, dalam hal merencanakan, melaksanakan p embelajaran, menilai hasil p embelajaran, membimbing dan melatih p eserta didik dan melaksanakan tugas tambahan melalui supervisi akademik.

M etode Penelitian menggunakan p endekatan kualitatif sebab jenis p enelitian ini ingin memp eroleh p emahaman y ang lebih mendalam dari data y ang direkam. Pendekatan y ang digunakan adalah metode kualitatif interaktif.

Hasilny a pelaksanaan sup ervisi Kep ala Sekolah dap at meningkatkan kinerja guru kelas di SD Negeri 2 Kokosan sehingga dap at memberikan lay anan dan bantuan kep ada guru dalam mengembangkan situasi p embelajaran y ang dilakukan guru dikelas. Kegiatan sup ervisi Kep ala Sekolah untuk meningkatkan kinerja guru kelas di SD Negeri 2 Kokosan ada 3 tahap y aitu perencanaan, pelaksanaan dan ump an balik implementasi sup ervisi kep ala sekolah SD Negeri 2 Kokosan dengan harap an kedep anny a akan ada perubahan kearah lebih baik, dan terny ata hasilny a sangat baik dengan nilai rata-rata 3,22. Kemudian up ay a y ang dilakukan untuk meningkatkan kinerja guru melalui sup ervisi akademik bisa diupay akan dengan p eningkatan kegiatan supervisi kep ala sekolah secara kontinyu, kemudian memberi tugas mengajar baru sesuai dengan bidang dan komp etensi yang dikuasai oleh guru baru; membentuk dan melaksanakan KKG; melakukan sup ervisi administrasi dan akademik; melakukan p embinaan; memberi kesemp atan p ada guru untuk mengikuti p elatihan; memberi reward (penghargaan) dan memberikan hukuman p ada guru y ang malas dan bermasalah; memberi tugas tambahan p ada guru baru; membentuk ikatan keluarga, meningkatkan kemamp uan p ribadi, kemamp uan sosial dan kemamp uan p rofesional yang dimiliki oleh guru.

(12)

ABS TRACT

The p erformance of teachers at SD Negeri 2 Kokosan there are still some teachers whose performance is quite good and in fact based on a p reliminary interview with one of the teachers, the lecture method is still the method most often used by teachers. Almost in all the circumstances of this method is considered the most convenient for a p erson to p resent orally . Another p roblem that arises is still a lot of teachers are not op timal in p erforming their duties which all teachers must implement exp loration activities, elaboration and confirmation with the balance in the learning p rocess, of which there are many teachers who do not make a lesson p lan (RPP), a mismatch in the use of teaching methods and unp reparedness of teachers in teaching. Teaching is not a simp le task, it requires a p rofessional. The p urp ose of this research is to improve the p erformance of teachers SD Negeri 2 Kokosan, in terms of p lanning, imp lementing the learning, assessing learning outcomes, guide and train students and carry out additional duties through academic sup ervision.

M ethods The study used a qualitative ap p roach because this ty p e of research would like to gain a deep er understanding of data recorded. The app roach used is interactive qualitative methods.

The result is the imp lementation of the supervision of the Princip al can improve the p erformance of teachers at SD Negeri 2 Kokosan so as to p rovide services and assistance to teachers in develop ing learning situations that teachers do in class. Sup ervision activities Princip al to imp rove the p erformance of teachers at SD Negeri 2 Kokosan there are three stages: p lanning, imp lementation and feedback implementation of the supervision of the p rincipal of SD Negeri 2 Kokosan with hop e in the future there will be a change towards the better, and the result was very good with the average value 3.22. Then the efforts made to imp rove the p erformance of teachers through academic sup ervision could be p ursued with increased supervision of the p rincip al activity is continuous, then gave a new teaching assignment in accordance with the field and comp etencies mastered by new teachers; establish and implement KKG; sup ervise administrative and academic; conduct training; p rovide op portunities for teachers to p articip ate in training; give reward and imp ose penalties on teachers who are lazy and p roblematic; give additional tasks to the new teachers; establish family ties, improving p ersonal skills, social skills and p rofessional skills p ossessed by the teacher.

Keywords: Teacher Performance, Sup ervising Princip al

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(13)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Pendidikan merup akan masalah y ang berkaitan dengan hidup dan kehidup an

manusia. Proses pendidikan berada dan berkembang bersama p roses p erkembangan

hidup dan kehidupan manusia, bahkan keduanya p ada hakikatny a adalah p roses y ang

satu. Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Rupert C. Lodge bahwa p engertian luas

p endidikan akan berarti bahwa seluruh p roses hidup dan kehidupan manusia itu

adalah p roses p endidikan( Zuhairini : 1992 ).

Guru merup akan komp onen y ang p aling menentukan dalam sistem p endidikan

secara keseluruhan, y ang harus mendap at p erhatian sentral, p ertama dan utama, figur

y ang satu ini akan senantiasa menjadi sorotan strategis ketika berbicara masalah

p endidikan, karena guru selalu terkait dengan komponen manap un dalam sistem

p endidikan, guru memegang p eran utama dalam p embangunan p endidikan,

khususny a y ang diselenggarakan secara formal disekolah, guru juga sangat

menentukan keberhasilan p eserta didik, terutama dalam kaitanny a dengan p rosees

belajar mengajar. Dalam Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional Bab 1 (1) disebutkan bahwa : Pendidikan adalah usaha sadar

dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan p roses p embelajaran agar

p eserta didik secara aktif mengembangkan p otensi diriny a untuk memiliki kekuatan

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(14)

ketramp ilan y ang dip erlukan diriny a, masy arakat, bangsa dan Negara (UU No.20

Tahun 2003).

Guru merup akan aset dan sumber day a terbesar dalam dunia p endidikan, karena

sekolah akan menghasilkan keluaran yang sangat bagus apabila sekolah tersebut

memiliki guru y ang sangat p roduktif dan begitup un sebalikny a ap abila sekolah

tersebut memiliki guru yang tidak p roduktif akan mengakibatkan outputnya tidak

dapat relevan dengan tujuan p endidikan. Dalam Undang-undang Guru dan Dosen

(UU RI No. 14 Th. 2005) tentang guru dan dosen BAB II Kedudukan, Fungsi, dan

Tujuan p asal 6 disebutkan bahwa : Kedudukan guru dan dosen sebagai tenaga

p rofesional bertujuan untuk melaksanakan sistem p endidikan nasional dan

mewujudkan tujuan p endidikan nasional, y aitu berkembangny a p otensi p eserta didik

agar menjadi manusia y ang beriman dan bertakwa kep ada Tuhan Yang M aha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap , kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara

y ang demokratis serta bertanggung jawab (UU No.14 Tahun 2005 ).

Guru sebagai p endidik, mengandung arti y ang sangat luas, tidak sebatas

memberikan bahan-bahan p engajaran, tetap i menjangkau etika dan estetika p erilaku

siswa kelak dalam menghadap i tantangan kehidup an masy arakat. Sebagai pengajar,

guru hendakny a memiliki p erencanaan (planning) p engajaran y ang cukup matang.

Perencanaan p engajaran tersebut erat kaitanny a dengan berbagai unsur, sep erti tujuan

p engajaran, bahan p engajaran, kegiatan belajar, metode mengajar, dan evaluasi hasil

belajar (Gunawan dkk : 1996).

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(15)

Dalam keny ataan yang terjadi di lap angan, terutama SD Negeri 2 Kokosan

UPTD Pendidikan Kecamatan Prambanan, Kabup aten Klaten masih banyak guru

y ang belum menguasai materi ajar y ang akan disamp aikanny a didalam kelas, hal ini

mengakibatkan ketidaksiap an guru dalam mengajar, jelas ini merup akan masalah

y ang harus dihilangkan dalam p endidikan. M etode mengajar, adalah alat y ang dap at

merup akan bagian dari perangkat alat dan cara dalam p elaksanaan suatu strategi

belajar-mengajar. Karena strategi belajar mengajar merup akan sarana atau alat untuk

mencap ai tujuan-tujuan belajar, maka metode mengajar merup akan alat untuk mencap ai tujuan belajar (Hasibuan dkk ; 1992). Sep erti y ang dikatakan oleh

S.Nasution bahwa dalam mencegah kebosanan dalam mengajar bahwa, bany ak kritik

ditimbulkan oleh strategi mengajar y ang tidak serasi, y ang tidak menggunakan alat

dan sumber belajar-mengajar secara kreatif. Sekolah dan p erguruan tinggi terlamp au

dikuasai oleh metode ceramah (Nasution : 2009).

Pemilihan metode sangat berp engaruh dalam p encap aian tujuan p embelajaran,

metode y ang tepat digunakan dalam pengajaran akan menghasilkan tujuan belajar

mengajar yang efektif dan sesuai dengan standar kompetensi dan komp etensi dasar.

Sebalikny a kesalahan mennggunakan metode akan menghasilkan tujuan belajar

mengajar yang tidak sesuai Standar Komp etensi dan Kompetensi Dasar. Sebagai

salah satu sumber acuan dalam p engembangan p rofesional tenaga kep endidikan

(khususnya guru), p enting rasany a diefektifkan dimensi komp etensi sup ervisi

akademik oleh kep ala sekolah, dengan memaksimalkan kegiatan sup ervisi akademik

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(16)

diharap kan tenaga guru dap at meningkatkan p engetahuan dan ketramp ilan dalam

p roses p embelajaran.

Sup ervisi akademik merup akan kegiatan terencana y ang ditujukan p ada asp ek

kualitatif sekolah dengan membantu guru melalui dukungan dan evaluasi p ada p roses

belajar dan p embelajaran y ang dap at meningkatkan hasil belajar. Fungsi dukungan

dalam supervisi akademik adalah menyediakan bimbingan p rofesional dan bantuan

teknis p ada guru untuk meningkatkan p roses p embelajaran. Dengan mengajar lebih

baik berarti membantu siswa untuk lebih mudah mencap ai komp etensi y ang harus

dikuasai dalam pembelajaran. Semestiny a semakin sering dilaksanakan sup ervisi

akademik oleh kep ala sekolah terhadap guru dap at meningkatkan secara signifikan

kualitas kinerja guru dalam p roses p embelajaran, tapi kenyataan walau sup ervisi

akademik sering dilaksanakan oleh kep ala Sekolah, namun belum dap at

memaksimalkan kinerja guru dalam p embelajaran.

Secara etimologis sup ervisi (p embinaan guru) diartikan melihat dari atas, maka

p raktek-p raktek sup ervisi lebih bany ak mengarah ke inspeksi, kep enilikan dan

p engawasan (Ali Imron : 1995). Sup ervisi memiliki pengertian y ang luas, sup ervisi

adalah segala bantuan dari p ara pemimpin sekolah, y ang tertuju kep ada

p erkembangan kep emimpinan guru-guru dan p ersonel sekolah lainny a di dalam

mencap ai tujuan-tujuan p endidikan. Kep ala Sekolah memberikan dorongan,

bimbingan, dan kesemp atan bagi p ertumbuhan keahlian dan kecakap an guru-guru,

seperti bimbingan dalam usaha dan p elaksanaan p embaharuan-p embaharuan dalam

p endidikan dan pengajaran, p emilihan alat-alat p elajaran dan metode mengajar y ang

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(17)

lebih baik, cara-cara penilaian y ang sistematis terhadap fase seluruh p roses

p engajaran, dan sebagainy a. Dengan kata lain sup ervisi ialah suatu aktifitas

p embinaan y ang direncanakan untuk membantu p ara guru dan pegawai sekolah

lainny a dalam melakukan p ekerjaan mereka secara efektif (Purwanto : 2004).

Demikian p enting p eningkatan kinerja guru, namun kadang karena tidak adany a

komunikasi y ang baik antara guru dan kep ala sekolah sehingga timbul rasa kurang

diperhatikan dari p ihak guru oleh kepala sekolah dalam melaksanakan tugasny a

sebagai p endidik. Bukan hany a p embinaan yang dilakukan oleh kep ala sekolah,

namun kep ala sekolah juga harus memberikan p engawasan dan p engendalian

terhadap kinerja guru.hal ini bertujuan untuk mengetahui p erkembangan guru dalam

melaksanakan tugas serta mengetahui kekurangan-kekurangan ap a saja y ang dimiliki

p ara guru. Secara umum, p embinaan guru atau sup ervisi bertujuan untuk memberikan

bantuan dalam mengembangkan situasi belajar mengajar y ang lebih baik, melalui

usaha p eningkatan p rofesional mengajar, menilai kemamp uan guru sebagai pendidik

dan p engajar dalam bidang masing-masing guna membantu mereka melakukan

p erbaikan dan bilamana dip erlukan dengan menunjukan kekurangan-kekurangan

untuk diperbaiki sendiri (Ali Imron : 1995). Sekolah p erlu senantiasa melakukan

p eningkatan kinerja p ara guruny a dengan menerap kan strategi y ang tepat demi

tercip tany a iklim organisasi y ang p roduktif, terutama bagi SD Negeri 2 Kokosan

merup akan salah satu sekolah favorit di Kabup aten Klaten selalu memberikan

p embinaan terhadap kinerja p ara gurunya.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(18)

Pada era globalisasi, p eserta didik dituntut dap at berfikir kritis, kreatif dan dap at

memecahkan suatu masalah agar dap at bersaing. Persaingan dalam era globalisasi

seperti sekarang ini sangatlah ketat, sehingga jika peserta didik tidak mamp u

berp ikir secara kreatif, berp ikiran secara luas dan memanfaatkan ilmu y ang ada

dengan maksimal maka dengan otomatis p eserta didik tersebut tidak akan mamp u

bersaing dalam dunia globalisasi ini. Untuk melahirkan p eserta didik berkualitas

maksimal dip erlukan p ula guru y ang melaksanakan p embelajaran dengan maksimal

terutama dalam melaksanakan kegiatan eksp lorasi, elaborasi dan konfirmasi.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh Kep ala Sekolah di SD

Negeri 2 Kokosan terhadap 8 orang guru yang dilakukan sebelum dilaksanakan

supervisi kep ala sekolah dap at disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 1.1

Penilaian Kinerja Guru SD Negeri 2 Kokosan UPTD Pendidikan Kecamatan

Prambanan

Guru Kegiatan Pendahuluan

Kegiatan Inti p embelajaran Kegiatan Penutup

Skor Keterangan Eksplorasi Elaborasi Konfirmasi

(19)

Berdasarkan tabel di atas terlihat kinerja 8 orang guru di SD Negeri 2 Kokosan

masih ada beberap a guru y ang kinerjany a cukup baik dan dalam kenyataany a

berdasarkan hasil wawancara p endahuluan dengan salah seorang guru, metode

ceramah masih menjadi metode y ang p aling sering dipakai p ara guru. Hampir dalam

segala keadaan metode ini dianggap p aling mudah bagi seseorang untuk meny ajikan

secara lisan. Hal ini harus diperhatikan oleh guru, kesalahan dalam p emakaian

metode akan mengakibatkan kurang tep at sasaran dalam mencap ai tujuan

p embelajaran. Selain itu guru di SD Negeri 2 Kokosan tidak dengan mudah

menjalankan tugasny a dan mengembangkan p otensi diriny a karena dihadap kan oleh

berbagai masalah dalam kehidupanny a serta kurangnya fasilitas y ang diberikanny a

dalam mengajar sehingga dalam menjalankan tugasny a sebagai seorang pendidik

dalam memberikan materi p elajaran kepada siswa tidak disertai dengan p ersiap an

-p ersia-p an secara matang, a-p alagi menambah wawasan dan -p engetahuan dari sumber

lain sehingga akan memunculkan kinerja p ara pendidik y ang tidak p roduktif.

M asalah lain y ang timbul yaitu masih bany ak guru y ang belum op timal dalam

melaksanakan tugasny a dimana seluruh guru harus menerap kan kegiatan eksp lorasi,

elaborasi dan konfirmasi dengan seimbang dalam p roses p embelajaran, diantarany a

masih banyak guru y ang belum membuat rencana p elaksanaan p embelajaran (RPP),

ketidakcocokan dalam p enggunaan metode mengajar, serta ketidaksiapan guru dalam

mengajar. M engajar bukanlah tugas sederhana, ia menuntut p rofesional. Aktifitas

mengajar adalah sangat urgen sebab ia berkaitan dengan up ay a mengubah,

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(20)

mengajar dituntut untuk bekerja secara p rofesional diantarany a y aitu dengan

keidisip linan dalam menjalankan tugasny a sebagai tenaga kependidikan dan tenaga

p endidik. Kedisiplinan sangat penting dalam p roses p embelajaran. Tanp a disip lin

y ang baik, suasana sekolah dan juga kelas menjadi kurang kondusif bagi kegiatan

p embelajaran. Secara p ositif, disip lin memberi dukungan lingkungan yang tenang dan

tertib bagi p roses p embelajaran (Tulus : 2004).

Kep ala Sekolah y ang p rofesional tak terlepas dari p aradigm kep emimp inan p ada

umumny a. Banyak hal y ang harus dikuasai dan dip ahami dengan berbagai

p endekatan dan strategi. Kep ala Sekolah menjadi figur sentral dan harus menjadi

teladan bagi p ara tenaga kep endidikan. Bukan hany a karena lamany a p engabdian,

namun ide-ide cemerlang dip erlukan untuk memp ersiap kan kader bangsa melalui

p enggodogan p endidikan di lembaga p endidikan y ang disebut sekolah. Jadi sekolah

y ang dip imp in Kep ala Sekolah harus dap at menangkap misi dan visi masa dep an

sekolah. Lembaga p endidikan memp unyai tanggung jawab sosial y ang sangat besar

kepada bangsa ini bukan hany a sekedar untuk kep entingan bisnis semata. Bany ak

sekali faktor y ang memp engaruhi lembaga p endidikan diantarany a adalah strategi

y ang dilakukan kep ala sekolah. Seorang kep ala sekolah adalah seorang p emimp in

y ang akan menentukan langkah-langkah p endidikan y ang efektif di lingkungan

sekolah. Kep ala sekolah sedikit bany ak dap at memp engaruhi p endidikan di

lingkungan sekolah. Sekolah juga membutuhkan figur seorang p emimp in y ang siap

bekerja keras untuk dap at memajukan sekolah untuk meningkatkan mutu p endidikan

di lingkungan sekolah y ang dip imp innya. Faktor lain y ang berp eran memp engaruhi

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(21)

p endidikan adalah kinerja guru yang berkualitas. Seorang guru dituntut untuk dap at

memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap p endidikan di lingkungan sekolah

terutama dalam hal belajar mengajar. Kita tentuny a ingin memp uny ai guru y ang

berkualitas dengan kinerja y ang bagus dan bertanggung jawab.

Dengan adany a p embinaan tersebut, p ara guru y ang menjadi andalan dalam

mengembangkan anak didikny a selalu meningkatkan p rofesionalisme kerja. Oleh

sebab itu, untuk mencapai kompetensi dan p roduktivitas seorang guru p erlu dibina

melalui berbagai pelatihan dan pembinaan di sekolah. Berdasarkan masalah diatas,

maka p erlu untuk melakukan penelitian y ang dituangkan dalam tesis dengan judul

“Peningkatan Kinerja Guru Kelas Melalui S upervisi Kepala Sekolah S tudi Kasus Di S ekolah Dasar Negeri 2 Kokosan Prambanan S emester I Tahun Pelajaran 2016/2017.”

B. PERUMUS AN MASALAH

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah kinerja guru kelas di SD Negeri 2

Kokosan belum sep erti y ang diharap kan.

C. PERTANYAAN PENELITIAN

Bagaimana up ay a y ang dap at dilakukan dalam meningkatkan kinerja guru

melalui supervisi Kep ala Sekolah SD Negeri 2 Kokosan?

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(22)

D. TUJUAN PENELITIAN

Untuk meningkatkan kinerja guru SD Negeri 2 Kokosan, dalam hal

merencanakan, melaksanakan p embelajaran, menilai hasil p embelajaran,

membimbing dan melatih p eserta didik dan melaksanakan tugas tambahan melalui

supervisi Kep ala Sekolah.

E. MANFAAT HAS IL PENELITIAN

Hasil p enelitian ini diharap kan dap at berguna sebagai berikut :

1. Secara Akademis

M emberikan kontribusi akademis dalam up aya p eningkatan dan

pengembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang kep emimp inan kep ala

sekolah.

2. Secara praktis

a. Sebagai bahan masukan bagi pengelola sekolah khususny a SD Negeri 2

Kokosan sehingga sekolah tersebut dap at lebih maju dari sebelumy a dan

tetap eksis.

b. Hasil p enelitian ini diharap kan menjadi inp ut bagi p ara p raktisi dan p eneliti

p endidikan dalam rangka kontribusi kajian ilmiah untuk meningkatkan

kualitas kep emimp inan (Kep ala Sekolah) untuk meningkatkan mutu

kependidikan.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(23)

BAB II LANDASAN TEORI

A. KAJIAN TEORI 1. Profesi Guru

a. Konsep Profesi Guru

M enurut Sup riy adi (1999), guru sebagai suatu profesi di Indonesia baru dalam

taraf sedang tumbuh (emerging profession) y ang tingkat kematangannya belum

samp ai p ada y ang telah dicap ai oleh p rofesi-profesi lainny a sehingga guru

dikatakan sebagai p rofesi y ang setengah-setengah atau semi p rofesional.

Pengembangan p rofesional guru harus diakuai sebagai suatu hal y ang sangat

fundamental dan p enting guna meningkatkan mutu p endidikan. Perkembangan

profesional adalah p roses di mana guru dan kep ala sekolah belajar, meningkatkan

dan menggunakan p engetahuan, keteramp ilan dan nilai secara tep at. Profesi guru

memiliki tugas melay ani masyarakat dalam bidang p endidikan. Tuntutan p rofesi

ini memberikan lay anan yang optimal dalam bidang p endidikan kep ada

masy arakat. Secara khusus guru dituntut untuk memberikan lay anan p rofesional

kep ada p eserta didik agar tujuan p embelajaran tercap ai. Sehingga guru dikatakan

profesional adalah orang y ang memiliki kemamp uan dan keahlian khusus dalam

bidang keguruan sehingga ia mamp u melaksanakan tugas dan fungsiny a sebagai

guru dengan kemamp uan maksimal.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(24)

b. S yarat-syarat Profesi Guru

Beberap a negara telah memp erkenalkan”Standar Profesinal untuk Guru dan

Kep ala Sekolah”, misalny a di USA di mana National Board of Professional

Teacher Standards telah mengembangkan standar dan p rosedur penilaian

berdasarkan p ada 5 p rinsip dasar (Depdiknas, 2005), y aitu:

1) Guru bertanggung jawab (committed to) terhadap siswa dan belajarny a.

2) Guru mengetahui materi ajar y ang mereka ajarkan dan bagaimana mengajar

materi tersebut kep ada siswa.

3) Guru bertanggung jawab untuk mengelola dan memonitori belajar siswa.

4) Guru berpikir secara sistematik tentang ap a-ap a y ang mereka kerjakan dan

p elajari dari p engalaman.

5) Guru dalah anggota dari masy arakat belajar.

Standar di atas menunjukkan bahwa profesi guru merup akan p rofesi y ang

membutuhkan p engetahuan dan keterampilan y ang memadai seiring dengan

perkembangan ilmu p engetahuan dan teknologi sebab guru akan selalu berhadap an

dengan siswa y ang memiliki karakteristik dan p engetahuan y ang berbeda-beda.

Oleh karena itu, untuk membimbing p eserta didik untuk berkembang dan

mengarungi dunia ilmu p engetahuan dan teknologi y ang secara tep at berubah

sebagai ciri masy arakat abad ke-21, tuntutan ini mengharuskan guru untuk

memenuhi standar p enilaian y ang ditetap kan.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(25)

c. Kode Etik Profesi Guru

Suatu p rofesi dilaksanakan oleh p rofesional dengan menggunakan

perilaku y ang memenuhi norma-norma etik p rofesi. Kode etik adalah kump ulan

norma-norma yang merup akan p edoman p erilaku p rofesional dalam melaksanakan

profesi. Kode etik guru adalah suatu norma atau aturan tata susila y ang mengatur

tingkah laku guru. Oleh karena itu haruslah ditaati oleh guru dengan tujuan, antara

lain:

1)Agar guru-guru memp uny ai rambu-rambu yang dap at dijadikan sebagai

p edoman dalam bertingkah laku sehari-hari sebagai p endidik.

2)Agar guru-guru dap at bercermin diri mengenai tingkah lakuny a, ap akah sudah

sesuai dengan p rofesi p endidik yang disandangny a ataukah belum.

3)Agar guru-guru dap at menjaga (mengambil langkah p reventif), jangan samp ai

tingkah lakuny a dap at menurunkan martabatnya sebagai seorang p rofesional

y ang bertugas utama sebagai p endidik.

4)Agar guru selekasny a dap at kembali (mengambil langkah kuratif), jika

terny ata ap a y ang mereka lakukan selama ini bertentangan atau tidak sesuai

dengan norma-norma yang telah dirumuskan dan disep akati sebagai kode

etik guru.

5)Agar segala tingkah laku guru, senantiasa selaras atau tidak bertentangan

dengan p rofesi yang disandangny a, y aitu sebagai seorang pendidik. Lebih

lanjut dapat diteladani oleh anak didiknya dan masy arakat umum.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(26)

Kode etik guru ditetap kan dalam suatu kongres y ang dihadiri oleh seluruh

utusan cabang dan p engurus daerah PGRI se-Indonesia dalam kongres XIII di

Jakarta tahun 1973, y ang kemudian disemp urnakan dalam Kongres PGRI XVI

tahun 1989 juga di Jakarta y ang berbunyi sebagai berikut:

1)Guru berbakti membimbing siswa untuk membentuk manusia seutuhny a y ang

berjiwa Pancasila.

2)Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran p rofesional.

3)Guru berusaha memp eroleh informasi tentang siswa sebagai bahan melakukan

bimbingan dan pembinaan.

4)Guru mencip takan suasana sekolah sebaik-baikny a y ang menunjang

berhasilnya p roses belajar mengajar.

5)Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masy arakat

sekitarnya untuk membina p eran serta dan rasa tanggung jawab bersama

terhadap p endidikan.

6)Guru secara p ribadi dan bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan

mutu dan martabat p rofesiny a.

7)Guru memelihara hubungan sep rofesi, semangat kekeluargaan, dan

kesetiakawanan sosial.

8)Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi

PGRI sebagai sarana p erjuangan dan p engabdian.

9)Guru melaksanakan segala kebijaksanaan p emerintah dalam bidang

p endidikan.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(27)

d. Ciri-ciri Guru yang Efektif

Guru y ang efektif p ada suatu tingkat tertentu mungkin tidak efektif p ada

tingkat y ang lain, hal ini disebabkan oleh adanya p erbedaan-perbedaan dalam

tingkat p erkembangan mental dan emosional siswa. Dengan kata lain, p ara siswa

memiliki respon y ang berbeda-beda terhadap p ola-p ola p erilaku guru y ang sama.

Guru yang baik digambarkan dengan ciri-ciri sebagai berikut:

1) Guru y ang baik adalah guru y ang wasp ada secara p rofesional. Ia terus

berusaha untuk menjadikan masyarakat sekolah menjadi tempat y ang p aling

baik anak-anak muda.

2) M ereka y akin akan nilai atau manfaat pekerjaanny a. Mereka terus berusaha

memp erbaiki dan meningkatkan mutu p ekerjaanny a.

3) M ereka tidak lekas tersinggung oleh larangan-larangan dalam hubunganny a

dengan kebebasan p ribadi y ang dikemukakan oleh beberapa orang untuk

menggambarkan profesi keguruan. M ereka secara psikologi lebih matang

sehingga rangsangan-rangsangan terhadap dirinya dap at ditaksir.

4) M ereka memiliki seni dalam hubungan-hubungan manusiawi y ang

diperolehny a dari p engamatannya tentang bekerjany a p sikologi, biologi dan

antrop ologi kultural di dalam kelas.

5) M ereka berkeinginan untuk terus tumbuh. Mereka sadar bahwa di bawah

p engaruhnya, sumber-sumber manusia dap at berubah nasibny a.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(28)

Sedangkan Leo R. Sandy (dalam Sup arlan, 2004) menguaraikan beberap a

dimensi kemamp uan dan sikap y ang membentuk karakteristik guru efektif.

Setidakny a ada 12 karaklteristik guru efektif sebagai berikut:

1) M enjadi a learner (p embelajar).

2) M enjadi a leader (p emimpin).

3) M enjadi a provocateur (provokator dalam arti p ositif).

4) M enjadi a stranger (p engelana).

5) M enjadi an innovator (inovator).

6) M enjadi a comedian/entertainment (p elawak/p enghibur).

7) M enjadi a coach or guide (p elatih atau pembimbing).

8) M enjadi a genuine human being or humanist (manusia sejati atau seorang

humanis).

9) M enjadi a sentinel.

10)M enjadi optimist or idealist (orang y ang op timis dan idealis).

11)M enjadi a collaborator (kolaborator atau orang yang suka bekerja sama).

12)M enjadi a revolusioner (berp ikiran maju atau revolusioner).

e. Peranan dan Tugas Guru

Dalam p roses belajar mengajar, guru memp uny ai tugas untuk mendorong,

membimbing, dan memberi fasilitas belajar bagi siswa untuk mencap ai tujuan.

Guru memp unyai tanggung jawab untuk melihat segala sesuatu y ang terjadi dalam

kelas untuk membantu p roses p erkembangan siswa. Peny amp aian materi pelajaran

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(29)

hany alah merupakan salah satu dari berbagai kegiatan dalam belajar sebagai suatu

proses y ang dinamis dalam segala fase dan p roses p erkembangan siswa. Secara

lebih terp erinci tugas guru berpusat p ada:

1) M endidik dengan titik berat memberikan arah dan motivasi p encap aian tujuan

baik jangka p endek maupun jangka p anjang.

2) M emberi fasilitas p encap aian tujuan melalui p engalaman belajar y ang

memadai.

3) M embantu p erkembangan asp ek-asp ek p ribadi, sep erti sikap, nilai-nilai, dan

p eny esuaian diri. Demikianlah, dalam p roses belajar mengajar, guru tidak

terbatas sebagai p eny ampai ilmu p engetahuan.

Akan tetapi lebih dari itu, ia bertanggung jawab akan keseluruhan

perkembangan kep ribadian siswa. Ia harus mamp u mencip takan p roses belajar

yang sedimikian rup a sehingga dap at merangsang siswa untuk belajar aktif dan

dinamis dalam memenuhi kebutuhan dan mencip takan tujuan. Begitu p entingny a

peranan guru dalam keberhasilan p eserta didik maka hendaknya guru mamp u

beradaptasi dengan berbagai p erkembangan y ang ada dan meningkatkan

komp etensiny a sebab guru p ada saat ini bukan saja sebagai p engajar tetap i juga

sebagai p engelola p roses belajar mengajar. Sebagai orang yang mengelola p roses

belajar mengajar tentuny a harus mamp u meningkatkan kemamp uan dalam

membuat p erencanaan p elajaran, p elaksanaan dan p engelolaan pengajaran y ang

efektif, p enilaian hasil belajar y ang objektif, sekaligus memberikan motivasi p ada

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(30)

peserta didik dan juga membimbing peserta didik terutamma ketika p eserta didik

sedang mengalami kesulitan belajar.

Salah satu tugas y ang dilaksanakan guru di sekolah adalah memberikan

pelay anan kep ada siswa agar mereka menjadi p eserta didik y ang selaras dengan

tujuan sekolah. Guru memengaruhi berbagai aspek kehidup an baik sekolah,

buday a maup un ekonomi. Dalam keseluruhan p roses p endidikan, guru merup akan

faktor utama yang bertugas sebagai pendidik. Guru harus bertanggung jawab atas

hasil kegiatan belajar anak melalui interaksi belajar mengajar. Guru merup akan

faktor yang memengaruhi berhasil tidakny a p roses belajar dan karenanya guru

harus menguasai p rinsip -p rinsip belajar y ang sebaik-baikny a bagi p eserta didik,

inilah y ang tergolong kategori p eran guru sebagai p engajar.

Di samp ing p eran sebagai p engajar, guru juga berp eran sebagai p embimbing,

artiny a memberikan bantuan kep ada setiap individu untuk mencapai p emahaman

dan p engarahan diri yang dibutuhkan untuk melakukan peny esuaian diri secara

maksimal terhadap sekolah. Hal ini sesuai dengan pendap at Hamalik (2002) y ang

mengatakan bimbingan adalah p roses p emberian bantuan terhadap individu untuk

mencap ai p emahaman diri dan p engarahan diri y ang dibutuhkan untuk melakukan

peny esuaian diri secara maksimal terhadap sekolah, keluarga serta masy arakat.

Sehubungan dengan p erananny a sebagai p embimbing, seorang guru harus:

1) M engump ulkan data tentang siswa.

2) M engamati tingkah laku siswa dalam situasi sehari-hari.

3) M engenal p ara siswa y ang memerlukan bantuan khusus.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(31)

4) M engadakan p ertemuan atau hubungan dengan orang tua siswa, baik secara

individu maup un secara kelomp ok untuk memp eroleh saling p engertian

tentang p endidikan anak.

5) Bekerja sama dengan masy arakat dan lembaga-lembaga lainny a untuk

membantu memecahkan masalah siswa.

6) M embuat catatan p ribadi siswa serta meny iap kanny a dengan baik.

7) M eny elenggarakan bimbingan kelomp ok atau individu.

8) Bekerja sama dengan p etugas-p etugas bimbinganny a lainny a untuk membantu

memecahkan masalah siswa.

9) M eny usun p rogram bimbingan sekolah bersam-sama dengan p etugas

bimbingan lainny a.

10)M eneliti kemajuan siswa, baik di sekolah maup un di luar sekolah.

Peran guru sebagai p engajar dan sebagai p embimbing memiliki keterkaitan

yang sangat erat dan keduany a dilaksanakan secara berkesinambungan dan

sekaligus berinteraksi dan merup akan keterp aduan antara keduany a.

2. Kinerja Guru

a. Konsep Kinerja Guru

Setiap individu y ang diberi tugas atau kepercay aan untuk bekerja p ada

suatu organisasi tertentu diharap kan mamp u menunjukan kinerja yang memuaskan

dan memberikan kontribusi yang maksimal terhadap p encapaian tujuan organisasi

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(32)

Kinerja adalah tingkat keberhasilan seseorang atau kelomp ok orang dalam

melaksanakan tugas dan tanggung jawabny a serta kemamp uan untuk mencap ai

tujuan dan standar y ang telah ditetapkan (Sulistiy orini, 2001). Adap un ahli lain

berp endap at bahwa kinerja merup akan hasil dari fungsi pekerjaan atau kegiatan

tertentu y ang di dalamny a terdiri dari tiga asp ek y aitu, kejelasan tugas atau

pekerjaan y ang menjadi tanggung jawabny a, kejelasan hasil y ang diharapkan dari

suatu pekerjaan atau fungsi, dan kejelasan waktu y ang diperlukan untuk

meny elesaikan suatu pekerjaan agar hasil y ang diharap kan dap at terwujud (Temp e,

A Dale, 1992). Fatah (1996) menegaskan bahwa kinerja diartikan sebagai

ungkap an kemajuan yang didasari oleh p engetahuan, sikap dan motivasi dalam

menghasilkan pekerjaan.

Dari beberap a p enjelasan tentang pengertian p ekerjaan di atas, dap at

disimp ulkan bahwa kinerja guru adalah kemamp uan y ang ditunjukan oleh guru

dalam melaksanakan tugas atau pekerjaanny a. Kinerja dikatakan baik dan

memuaskan ap abila tujuan y ang dicapai sesuai standar y ang telah ditetap kan.

b. Indikator-Indikator Kinerja Guru

Kinerja merefleksikan kesuksesan suatu organisasi, maka dip andang p enting

untuk mengatur karateristik tenaga kerjany a. Kinerja guru merupakan kulminasi

dari tiga elemen y ang saling berkaitan y aitu, keteramp ilan, up aya sifat keadaan

dan kondisi eksternal (Sulisty orini, 2001). Tingkat keterampilan merup akan bahan

mentah y ang dibawa seseorang ke temp at kerja, seperti p engalaman, kemamp uan,

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(33)

kecakapan,-kecakap an antar p ribadi serta kecakapan tekhnik. Up ay a tersebut

diungkap sebagai motivasi yang diperlihatkan kary awan untuk meny elesaikan

tugas pekerjaany a. Sedangkan kondisi eksternal adalah tingkat sejauh mana

kondisi eksternal mendukung produktivitas kerja.

Kinerja dap at dilihat dari beberap a kriteria kinerja yaitu, :

1) Karateristik individu

2) Proses

3) Hasil, dan

4) Kombinasi antara individu, p roses dan hasil.

Kinerja seseorang dap at ditingkatkan bila ada kesesuaian antara pekerjaan

dengan keahliany a, begitu p ula halny a dengan p enemp atan guru p ada bidang

tugasnya. M enemp atklan guru sesuai dengan keahliany a secara mutlak harus

dilakukan. Bila guru diberikan tugas y ang tidak sesuai dengan keahliany a

berakibat menuruny a kerja dsan hasil p ekerjaan mereka, juga akan menimbulkan

rasa tidak p uas p ada diri mereka. Rasa kecewa akan menghambat p erkembangan

moral kerja guru. M enurut pidarta (1999) bahwa moral kinerja p ositif adalah

suasana kerja y ang gembira, bekerja bukan dirasakan sebagai sesuatu y ang

dip aksakan melainkan sesuatu y ang meny enangkan. M oral kerja y ang p ositif

adalah mamp u mencintai tugas sebagai suatu y ang memiliki nilai keindahan di

dalamnya. Jadi kinerja dap ay ditingkatkan dengan cara memberikan pekerjaan

seseorang sesuai dengan bidang kemamp uanya. Hal ini dip ertegas oleh Munandar

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(34)

merup akan salah satu faktor yang menentukan p restasi individu sedangkan p restasi

ditentukan oleh bany ak faktor diantarany a kecerdasan.

Kemampuan terdiri dari berbagai macam, namun secara kongkrit dap at

dibedakan menjadi dua macam, y aitu:

1) Kemamp uan Intelektual merup akan kemamp uan y ang dibutuhkan seseorang

untuk menjalankan kegiatan mental, terutama dalam p enguasaan sejumlah

materi y ang akan diajarkan kep ada siswa y ang sesuai dengan kurikulum, cara

dan metode dalam meny amp aikanny a dan cara berkomunikasi maup un teknik

mengevaluasiny a.

2) Kemamp uan fisik adalah kap abilitas sisik y ang dimiliki seseorang terutama

dalam mengerjakan tugas dan kewajibanya. (Dary anto, 2001).

Kinerja dip engaruhi juga oleh kep uasan kerja, y aitu p erasaan individu

terhadap p ekerjaan y ang memberikan kep uasan batin kep ada seseoramg sehingga

pekerjaan itu disenangi dan digeluti dengan baik. Untuk mengetahui keberhasilan

kinerja, p erlu dilakukan evaluasi atau p enilaian kinerja dengan berp edoman p ada

parameter dan indikator y ang ditetapkan y ang diukur secara efektif dan efisien,

sep erti p roduktifitasnya, efektivitas mewnggunakan waktu, dana y ang dip akai

serta bahan yang tidak terp akai. Sedangkan evaluasi kerja melalui perilaku

dilakukan dengan cara membandingkan dan mengukur p erilaku seseorang dengan

teman sekerja atau mengamati tindakan seseorang dalam menjalankan perintah

atau tugas y ang diberikan, cara mengkominikasikan tugas dan p ekerjaan dengan

orang lain.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(35)

Evaluasi hasil tugas adalah mengevaluasi hasil p elaksanaan kerja individu

dengan beberap a kriteria (indikator) y ang diukur. Evaluasi perilaku dap at

dilakukan dengan cara membandingkan p erilakuny a dengan rekan kerja yang lain

dan evaluasi ciri individu adalah mengamati karateristik individu dalam

berp erilaku maup un bekerja, cara berkomunikasi dengan orang lain sehingga dap at

dikategorikan ciriny a dengan orang lain. Evaluasi atau p enilaian kinerja menjadi

penting sebagai feed back sekaligus sebagai follow up bagi p erbaikan kinerja

selanjutny a.

M enilai kualitas kerja dapat ditinjau dari beberapa indikator y ang meliputi:

1) Unjuk kerja,

2) Penguasaan materi,

3) Penguasaan p rofesional keguruan dan p endidikan,

4) Penguasaan cara-cara p eny esuaian diri,

5) Kepribadian untuk melaksanakan tugasny a dengan baik (Sulistyorini, 2001)

Kinerja guru sangat p enting untuk dip erhatikan dan dievaluasi karena

guru mengemban tugas p rofesional, artiny a tugas-tugas hany a dap at dikerjakan

dengan komp etensi khusus yang dip erolah melalui p rogram p endidikan. Guru

memiliki tanggung jawab y ang secara garis besar dapat dikelomp okan, y aitu:

1) Guru sebagai p engajar,

2) Guru sebagai p embimbing; dan

3) Guru sebagai administrator kelas (Danim, 2002)

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(36)

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Guru :

a. Kepribadian dan Dedikasi

Setiap guru memiliki pribadi masing-masing sesuai ciri-ciri p ribadi y ang

mereka miliki. Ciri-ciri inilah y ang membedakan seorang guru dari guru lainny a.

Kep ribadian sebenarnya adalah suatu masalah abstrak y ang hanya dap at dilihat

dari p enamp ilan, tindakan, ucap an, cara berpakaian dan dalam menghadapi setiap

persoalan.hal tersebut sesuai dengan p endap at Zakiah Darajat (dalam Djamah,

2000) bahwa kep ribadian y ang sesungguhny a adalah abstrak, susah dilihat atau

diketahui secara ny ata,y ang dap at diketahui adalah p enamp ilan atau bekasny a

dalam segala segi dan asp ek kehidup an,misalny a dalam tindakan, ucap an, carany a

bergaul, berp akaian dan menghadap i setiap p ersoalan atau masalah, baik y ang

ringan maup un y ang berat.

Kepribadian adalah keseluruhan dari individu y ang terdiri dari unsur p sikis

dan fisik, artiny a seluruh sikap dan p erbuatan seseorang merup akan suatu

gambaran dari kep ribadian orang itu, dengan kata lain baik tidaknya citra

seseorang ditentukan oleh kep ribadianny a. Lebih lanjut Zakiah Darajat dalam

Djamah, (2000) mengungkapkan bahwa faktor terp enting bagi seorang guru

asdalah kep ribadiannya. Kepribadian adalah suatu cerminan dari citra seorang

guru dan akan memengaruhi interaksi antara guru dan anak didik. Oleh karena itu,

kep ribadian merup akan faktor y ang menentukan tinggi rendahny a martabat guru.

Kepribadian guru akan tercemin dalam sikap dan p erbuatanny a dalam

membina dan membimbing anak didik. Semakin baik kep ribadian guru, semakin

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(37)

baik dedikasinya dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai guru,

ini berarti tercermin suatu dedikasi yang tinggi dari guru dalam menjalankan tugas

dan fungsiny a sebagai p endidik. Hal tersebut dip ertegas oleh Drost (1998) bahwa

salah satu dasar p embentukan kep ribadian adalah sukses yang merup akan sebuah

hasil dari kep ribadian, dari citra umum, dari sikap, dari keterampilan karena ini

semua melunasi p roses interaksi-interaksi manusia.

b. Pengembangan profesi

Profesi guru kian hari menjadi p erhatian seiring dengan perubahan ilmu

pengetahuan dan tekhnologi y ang menuntut kesiap an agar tidak ketinggalan.

Menurut Pidarta (2009) bahwa p rofesi ialah suatu jabatan atau p ekerjaan biasa

sep erti halny a dengan p ekerjaan-p ekerjaan lain. Orang y ang melakukan pekerjaan

profesi itu harus ahli,orang yang memiliki day a p ikir ilmu dan keteramp ilan y ang

tinggi. Di samp ing itu, ia juga dituntut dap at memp ertanggungjawabkan segala

tindakan dan hasil karyany a y ang meny angkut p rofesi tersebut.

Pidarta (2009) mengemukaan ciri-ciri p rofesi sebagai berikut:

1) Pilihan jabatan itu didasari oleh motivasi y ang kuat dan merupakan panggilan

hidup orang bersangkutan,

2) Telah memiliki ilmu p engetahuan dan keteramp ilan khusus y ang berssifat

dinamis dan berkembang terus,

3) Ilmu p engetahuan dan keteramp ilan khusus tersebut di atas dip eroleh melalui

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(38)

4) Puny a otonomi dalam bertindak ketika melay ani klien,

5) M engabdi kep ada masy arakat atau berorientasi kep ada lay anan sosial, bukan

untuk mendap atkan keuntungan finansial,

6) Tidak mengadvertensikan keahlianny a untuk mendap atkan klien,

7) M enjadi anggota profesi,

8) Organisasi p rofesi tersebut menentukan p ersy aratan p eneriman anggota,

membina pfofesi anggota, mengawasi perilaku anggota, memberikan sanksi,

dan memp erjuangkan kesejahteraan anggota.

Pengembangan profesi guru merup akan hal p enting untuk diperhatikan guna

mengantisip asi p erubahan dan beratny a tuntunan terhadap p rofesi guru.

Perkembangan p rofesionalisme guru menekankan kepada p enguasaan ilmu

p engetahuan atau manajemen beserta strategi penerap anny a. Maister (1997)

mengemukakan bahwa p rofesionalisme bukan sekedar memiliki p engetahuan,

tekhnologi dan manajemen tetap i memiliki keteramp ilan tinggi, memiliki tingkah

laku yang dipersy aratan.

Tuntutan memenuhi standar profesionalisme bagi guru sebagai wujud dari

keinginan menghasilkan guru-guru y ang wajib membina p eserta didik sesuai

dengan tuntutan y ang harus dip enuhi guru dalam meraih p redikat guru y ang

p rofesional sebagaimana y ang dijelaskan dalam jurnal Educational Leadership

dalam Sup riyadi (2009) bahwa untuk menjadi p rofesional, seorang guru dituntut

untuk memiliki 5 hal, y aitu:

1)Guru memp uny ai komitmen p ada siswa dan p roses belajarny a,

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(39)

2)Guru menguasai secara mendalam bahan/mata pelajaran y ang diajarkan, serta

cara mengajarny a kep ada siswa,

3)Guru bertanggung jawab memantaau hasil belajarsiswa melalui berbagai cara

evaluasi.

4)Guru mamp u berfikir sistematis tentang ap a yang dilakukunny a dan belajar

dari p engalamanny a,

5)Guru seyogy anya merup akan bagian dari masyarakat belajar dalam

lingkungan p rofesionalny a.

M enurut Akadum (1999), ada 5 p eny ebab rendahny a p rofesionalisme guru,

yaitu:

1)M asih bany ak guru y ang tidak menekuni p rofesiny a secara total.

2)Rentan dan rendahny a kepatuhan guru terhadap norma dan etika p rofesi guru.

3)Pengakuan terhadap ilmu p endidikan dan keguruan masih setengah hati dari

p engambilan kebijakan dan p ihak-p ihak terlibat.

4)M asih belum smootny a perbedaan p endap at tentang p rop orsi materi ajar y ang

diberikan kep ada calon guru.

5) M asih belum berfungsi PGRI sebagai organisasi profesi y ang berup ay a

secara maksimal meningkatkatkan p rofesionalisme anggotanya.

c. Kemampuan Mengajar

Untuk melaksanakan tugas-tugas dengan baik, guru memerlukan kemamp uan.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(40)

kemampuan melaksanakan p engajaran, menuliskan tujuan pengajaran, meny ajikan

bahan pengajaran, memberikan p ertany aan kep ada siswa, mengajarkan konsep ,

berkomunikasi dengan siswa, mengamati kelas, dan mengevaluasi hasil belajar.

Komp etensi guru adalah kemampuan atau kesanggup an guru dalam mengelola

pembelajaran. Titik tekanny a adalah kemampuan guru dalam p embelajaran, bukan

ap a y ang harus dip elajari, guru dituntut mamp u mencip takan dan menggunakan

keadaan p ositif untuk membawa mereka ke dalam p embelajaran agar anak dap at

mengembangkan komp etensiny a (Rusmini, 2003). Guru harus mamp u

menafsirkan dan mengembangkan isi kurikulum yang dikembangkan selama ini

pada suatu jenjang p endidikan y ang diberlakukan sama, walaup un latar belakang

sosial, ekonomi dan buday a yang berbeda-beda (Nasanius,1998).

Aspek-aspek teladan mental guru berdamp ak besar terhadap belajar dan

pemikiran belajar y ang dicip takan guru. Guru harus memahami bahwa perasaan

dan sikap siswa akan terlibat dan berp engaruh kuat p ada proses belajarnya. Agar

guru mamp u berkompetensi, harus memiliki jiwa inovatif, kreatif dan kap abel,

meninggalkan sikap konservatif, tidak bersifat defensif tetap i mamp u membuat

anak bersifat ofensif (Sutadip ura, 1994).

Kemamp uan mengajar guru sebenarny a merupakan p encerminan p enguasaan

guru atas kompetensiny a. Imron (1995) mengemukakan 10 komp etensi dasar y ang

harus dikuasai oleh guru, y aitu:

1)M enguasai bahan,

2)M enguasai landasan kep endidikan,

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(41)

3)M eny usun p rogram p engajaran,

4)M elaksanakan p rogram pengajaran,

5)M enilai p roses dan hasil belajar,

6)M eny elenggarakan p roses bimbingan dan p eny uluhan,

7)M eny elenggarakan administrasi sekolah,

8)M engembangkan kep ribadian,

9)Berinteraksi dengan sejawat dan masy arakat,

10)Meny elenggarakan p enelitian sederhana untuk kep entingan mengajar.

Sedangkan menurut Uzer (2002) bahwa jenis-jenis komp etensi guru,

antara lain:

1) Kompetensi kep ribadian melip uti : mengembangkan kep ribadian,

berinteraksi dan berkomunikasi, melaksanakan bimbingan dan p enyuluhan,

melaksanakan administrasi, melaksanakan p enelitian sederhana untuk

kep erluan p engajaran.

2) Komp etensi p rofesional, antara lain menguasai landasan kep endidikan,

menguasai bahan p engajaran, menyusun bahan pengajaran, meny usun

p rogram p engajaran, meny usun p rogram p engajaran dan menilai hasil dan

p roses belajar mengajar y ang y elah dilaksanakan.

d. Komunikasi

Komunikasi merup akan aktivitas dasarmanusia, manusia dap at saling

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(42)

temp at kerja, di p asar, dalam masy arakat atau di mana saja manusia berada. Tidak

ada manusia yang tidak ada terlibat komunikasi. Pentingny a komunikasi dalam

organisasi tidak dap at dibantahkan, adany a komunikasi yang baik dalam suatu

organisasi dap at berjalan dengan lancar dan berhasil dan begitu pula sebalikny a.

Misalnya, kepala sekolah tidak menginformasikan kep ada guru-guru mengenai

kap an sekolah dimulai sesudah libur maka besar kemungkinan guru tidak akan

datang mengajar. Contoh di atas menandakan betapa p entingny a komunikasi. Hal

tersebut sesuai dengan p endap at Muhammad (2001) bahwa kelup aan informasi

dap at memberikan efek y ang lebih besar terhadap kelangsungan kegiatan.

Komunikasi y ang efektif adalah penting bagi setiap organisasi, oleh karena itu

para pemimp in organisasi dan para komunikator dalam organisasi p erlu

memahami dan meny emp urnakan kemamp uan komunikasi mereka (Kohler, 1981).

Guru dalam proses p alaksanaan tugasnya p erlu memp erhatikan hubungan

komunikasi baik antara guru dengan kep ala sekolah, guru dengan guru, guru

dengan siswa dan guru dengan p ersonalia lainny a di sekolah. Hubungan dan

komunikasi y ang baik membawa konsekuensi terjalinny a interaksi seluruh

komp onen y ang ada dalam sistem sekolah. Kegiatan belajar guru akan baik jika

ada hubungan dan komunikasi y ang baik dengan siswa sebagai komp onen y ang

diajar, kinerja guru akan meningkat seiring adany a kondisi hubungan dan

komunikasi y ang lancar baik mendorong p ribadi seseorang untuk melakukan tugas

dengan baik.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(43)

e. Hubungan dengan Masyarakat

Sekolah merup akan lembaga sosial y ang tidak dap at dip isahkan dari

masy arakat lingkunganny a, sebalikny a masy arakat pun tidak dap at dip isahkan dari

sekolah sebab keduany a memiliki kep entingan. Sekolah merup akan lembaga

formal yang diserahi mandat untuk mendidik, melatih dan membimbing generasi

muda bagi p erananny a di masa dep an, sementara masy arakat merupakan pengguna

jasa p endidikan itu. Menurut Pidarta (2009) bahwa suatu sekolah tidak dibenarkan

mengisolasi diri dari masyarakat.sekolah tidak boleh menjadi masy arakat

tersendiri y ang tertutup dari masy arakat sekitar, ia tidak boleh melaksanakan

ideny a sendiri dengan tidak mau tahu akan asp irasi-asp irasi masy arskat.

Masy arakat menginginkan sekolah berrdiri di lingkungannya untuk meningkatkan

perkembangan p utra-putra mereka. Sekolah merupakan sistem terbuka terhadap

lingkunganny a termasuk masyarakat pendukungny a. Sebagai sistem terbuka sudag

jelas ia tidak dap at mengisolasi diri sebab bila hal ini dilakukan berarti hal ini

menuju ke ambang kematian.

Hubungan sekolah dengan masy arakat merup akan bentuk hubungan

komunikasi ekstern y ang dilaksanakan atas dasar kesamaan tanggung jawab dan

tujuan masy arakat merup akan kelomp ok individu-individu yang berusaha

meny elenggarakan atau membantu usaha-usaha p endidikan. Dalam masy arakat

terdap at lembaga-lembaga y ang p enyelenggaraan p endidikan, lembaga

keagamaan, kepramukaan, p olitik, sosial, olahraga, kesenian y ang bergerak dalam

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(44)

usaha pendidikan. Dalam masy arakat juga terdap at individu-individu y ang

bersimpati.

4. Kinerja Kepala S ekolah

Keberhasilan sekolah sangat bergantung p ada keberhasilan kep ala sekolah.

Sekolah yang dikep alai oleh orang yang memp unyai komitmen tinggi terhadap

p eningkatan mutu maka sekolah tersebut akan cepat berkembang karena kunci

keberhasilan sekolah sangat bergantung kep ada kep ala sekolah. Menurut Pidarta

(2009) Kep ala Sekolah merup akan kunci kesuksesan sekolah dalam mengadakan

p erubahan. Kegiatan untuk meningkatkan dan memperbaiki p rogram dan p roses

p embelajaran di sekolah sebagian besar terletak p ada diri Kepala Sekolah itu sendiri.

Lebih lanjut, Pidarta (2009) mengatakan bahwa Kep ala Sekolah memiliki p eran dan

tanggung jawab sebagai manajer p endidikan, p emimp in pendidikan, supervisor

p endidikan, dan administrator p endidikan.

Dalam hal kinerja, Kepala Sekolah harus melaksanakan tugas utamany a

menjadi Kep ala Sekolah tersebut dengan p enuh tanggung jawab. Instrumen penilaian

kinerja kepala sekolah :

a. kep ala sekolah harus melaksanakan tugasnya sebagai p endidik (educator),

b. kep ala sekolah sebagai manajer (manager),

c. kep ala sekolah sebagai administrator (administrator),

d. kep ala sekolah sebagai p enyelia (supervisor),

e. kep ala sekolah sebagai p emimp in (leader),

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(45)

f. kep ala sekolah sebagai p embaharu (Inovator),

g. kep ala sekolah sebagai p enggerak (Motivator),

h. kep ala sekolah sebagai entrepreneur (kewirausahaan)

5. S upervisi a. Pengertian

Sup ervisi ialah suatu aktivitas p embinaan y ang direncanakan untuk

membantu p ara guru dan p egawai sekolah lainny a dalam melakukan p ekerjaan

mereka secara efektif (Purwanto, 2008). Karena tujuan supervisi y aitu perbaikan

dan p erkembangan p roses belajar mengajar secara total (Purwanto, 2008). Ini

berarti bahwa tujuan sup ervisi tidak hany a untuk memp erbaiki mutu mengajar

guru, tetap i juga membina p ertumbuhan p rofesi guru, dalam arti luas termasuk di

dalamnya p engadaan fasilitas y ang menunjang kelancaran proses belajar mengajar,

peningkatan mutu p engetahuan dan ketrampilan guru-guru, p emberian bimbingan

dan p embinaan dalam hal imp lementasi kurikulum, p emilihan dan p enggunaan

metode mengajar, alat-alat pelajaran, p rosedur dan tehnik evaluasi p engajaran

(Purwanto, 2008). Atau memberikan lay anan dan bantuan untuk mengembangkan

situasi belajar mengajar y ang dilakukan guru kelas (Sahertian, 2007).

Dalam buku Herabudin (2009) M enurut H.Burton dan Leo J. Bruckner,

Sup ervisi adalah suatu tehnik p elay anan y ang tujuan utamany a memp elajari dan

memp erbaiki secara bersama-sama faktor-faktor y ang mempengaruhi

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(46)

adalah suatu p rogram yang berencana untuk memp erbaiki pengajaran (Supervision

is a planned program for the improvement of instruction). Menurut Alexander dan

Say lor (2009), sup ervisi adalah suatu p rogram inservice education dan usaha

memp erkembangkan kelomp ok (group) secara bersama

Secara substansial, arti sup ervisi mengandung unsur-unsur p okok sebagai

berikut:

1)tujuan,

2)situasi belajar-mengajar,

3)p engawasan,

4)p embinaan dan p emberian arah,

5)p enilaian kritis,

6)tugas sup ervisor.

Pengembangan p roses belajar-mengajar di sekolah sangat erat kaitanny a

dengan tugas-tugas sup ervisor. Oleh karena itu, apabila merujuk pada p

engertian-p engertian di atas, kedudukan suengertian-pervisor multidimensional, disamengertian-p ing sebagai

kep ala, p emimp in, juga p elaksana. Sup ervisi dip erlukan dalam p roses p endidikan

berdasarkan dua hal penting :

1)Perkembangan kurikulum, ini sering menimbulkan p erubahan struktur

maup un fungsi kurikulum. Pelaksanaan kurikulum perlu p eny esuaian y ang

nyata di lap angan. Hal ini berarti guru harus berusaha mengembangkan

kreativitasny a agar p endidikan berdasarkan kurikulum itu dap at terlaksana

dengan baik.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(47)

2)Pengembangan p ersonal, ini dapat dilaksanakan secara formal dan informal.

Pengembangan formal diselenggarakan oleh pemerintah melalui p enataran,

tugas belajar, lokakary a. Adap un p erkembangan informal merup akan

tanggung jawab p egawai y ang dilaksanakan secara mandiri, atau bersama

rekan kerjany a, antara lain dengan mengikuti p erkembangan p endidikan

melalui kep ustakaan, telaah atau percobaan suatu metode mengajar,

menambah p engetahuan melalui bacaan, mengikuti kegiatan ilmiah.

b. Tujuan supervisi

Tujuan sup ervisi adalah p erbaikan dan perkembangan proses

belajar-mengajar secara total, ini berarti bahwa tujuan sup ervisi tidak hanya memperbaiki

mutu mengajar semata, melainkan juga membina p ertumbuhan p rofesi guru dalam

arti luas termasuk di dalamny a p engadaan fasilitas y ang menunjang kelancaran

proses belajar mengajar, p eningkatan mutu p engetahuan dan ketramp ilan

guru-guru, pemberian bimbingan dan p embinaan dalam hal imp lementasi kurikulum,

pemilihan dan p enggunaan metode mengajar, alat-alat p elajaran, p rosedur dan

tehnik evaluasi p engajaran.

Sesuai dengan uraian di atas, maka usaha y ang dap at dilakukan dalam

rangka pelaksanaan supervisi adalah :

1) membangkitkan dan merangsang semangat guru-guru agar mau menjalankan

tugasny a dengan sebaik-baikny a,

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(48)

2) berusaha melengkap i dan mengadakan alat-alat p erlengkap an termasuk media

instruksional y ang dip erlukan untuk menunjang kelancaran jalanny a p roses

belajar-mengajar,

3) bersama guru dan warga sekolah yang ada berusaha mengembangkan,

mencari dan menggunakan metode-metode baru dalam proses

belajar-mengajar yang lebih baik,

4) M embina kerjasama y ang baik dan harmonis antar guru, murid dan semua

warga sekolah,

5) berusaha memp ertinggi mutu dan p engetahuan guru-guru dengan mengadakan

workshop, seminar, inservise-training, atau up-grading.

c. Jenis supervisi

Berdasarkan bany akny a jenis p ekerjaan y ang dilakukan oleh guru,

sup ervisi di dalam dunia p endidikan dap at dibedakan menjadi dua macam, y aitu

sup ervisi umum dan sup ervisi p engajaran, selain itu kita juga mengenal istilah

sup ervisi klinis.

1) Supervisi umum dan supervisi pengajaran. Supervisi umum adalah sup ervisi

y ang dilakukan terhadap kegiatan y ang secara tidak langsung berhubungan

dengan usaha p erbaikan p engajaran seperti sup ervisi p engelolaan bangunan

dan p erlengkap an sekolah, sup ervisi terhadap kegiatan p engelolaan

administrasi kantor, p engelolaan keuangan sekolah. Sedangkan sup ervisi

p engajaran adalah kegiatan kep engawasan y ang dilakukan untuk memp erbaiki

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

Gambar

Tabel 4.1 Data Guru di SD Negeri 2 Kokosan
Tabel 4.3.  Implementasi Peningkatan Kinerja Guru Melalui STIE Widya Wiwaha Supervisi Kepala sekolah SD Negeri 2 Kokosan
Tabel 4.5. Penilaian Kinerja Guru SD Negeri 2 Kokosan Sebelum dan Setelah

Referensi

Dokumen terkait

Di hadapan Anda telah tersedia 6 sampel es krim, Anda diminta untuk menguji tekstur, creaminess dan sandiness serta memberikan penilaian terhadap es krim tersebut berdasarkan

Penelitian ini didukung pula oleh penelitian Anwer et.,al (2012) yang membuktikan bahwa terjadi penurunan kadar glukosa darah pada tikus yang diberikan Spirulina dalam

Untuk mencapai tujuan tersebut, perhitungan jumlah pelanggan seluler dan kapasitas trafik menjadi suatu cara mendapatkan jumlah BTS dan menara bersama

Bab ini berisi implementasi algoritma Vigenere cipher dan Myszkowski transposition dalam mengamankan pesan, selanjutnya pengujian terhadap sistem yang telah dibangun

Gelaran, desa agropolitan di gunung

Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan atau pembayaran kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk

067 = Latihan menebak kata kerja tidak beraturan 068 = Belajar bahasa Inggris melalui video. 069 = Reading Comprehension (Latihan) 070 = Reading Comprehension (Latihan) 071 =

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam lingkungan Perusahaan Jasa X Surabaya khususnya mengenai komitmen pada kualitas masih belum tercapai dengan optimal