PENINGKATAN KINERJA GURU KELAS MELALUI SUPERVIS I KEPALA SEKOLAH S TUDI KAS US DI S EKOLAH DAS AR NEGERI 2 KOKOS AN
PRAMBANAN SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2016/2017
TES IS
Diajukan Oleh : FRANS IS CA RUSMIATI
NIM. 151503001
PROGRAM MAGIS TER MANAJEMEN S TIE WIDYA WIWAHA
YOGYAKARTA 2016
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
PENINGKATAN KINERJA GURU KELAS MELALUI SUPERVIS I KEPALA SEKOLAH S TUDI KAS US DI S EKOLAH DAS AR NEGERI 2 KOKOS AN
PRAMBANAN S EMESTER I TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Tesis
untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam
mencapai derajat Sarjana S-2
Program Studi Magister Manajemen
Diajukan Oleh :
FRANSISCA RUSMIYATI
NIM. 151503001
PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN
STIE WIDYA WIWAHA
YOGYAKARTA
2016
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
TESIS
PENINGKATAN KINERJA GURU KELAS MELALUI SUPERVIS I KEPALA SEKOLAH S TUDI KAS US DI S EKOLAH DAS AR NEGERI 2 KOKOS AN
PRAMBANAN S EMESTER I TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Diajukan Oleh :
FRANS IS CA RUSMIYATI 151503001
Tesis ini telah dip ertahankan di hadap an Dewan Penguji Pada tanggal :...
Pembimbing I Pembimbing II
Bayu S utikno, S.E., MS M., Ph.D Ir. Muh. Awal Satrio N. M.M
dan telah diterima sebagai salah satu p ersy aratan untuk memp eroleh Gelar M agister
Yogy akarta, April 2017
M engetahui,
PROGRAM M AGISTER M ANAJEM EN STIE WIDYA WIWAHA YOGYAKARTA
DIREKTUR
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
PERNYATAAN
Dengan ini say a meny atakan bahwa tesis ini tidak terdap at Karya y ang p ernah
diajukan untuk memp eroleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan
sepanjang p engetahuan say a juga tidak terdapat karya atau p endapat y ang p ernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali y ang secara tertulis diacu dalam
naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Yogy akarta, Maret 2017
FRANSIS CA RUS MIYATI
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
KATA PENGANTAR
Puji sy ukur dip anjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, y ang telah
melimp ahkan segala rahmat dan berkat-Ny a sehingga dap at menyelesaikan tesis
y ang berjudul “Peningkatan Kinerja Guru Kelas M elalui Supervisi Kep ala Sekolah
di Sekolah Dasar Negeri 2 Kokosan Semester I Tahun Pelajaran 2016/ 2017” ini
dengan baik. Penulisan tesis ini dimaksudkan untuk memperoleh gelar Magister
M anajemen Program Pasca Sarjana M agister Manajemen STIE Widy a Wiwaha.
Terselesainya tesis ini tidak terlep as dari bantuan dan bimbingan serta
dorongan dari berbagai p ihak. Untuk itu p ada kesemp atan ini diucap kan terima kasih
y ang sebesar-besarny a kepada:
1. Bap ak Bay u Sutikno, S. E. ,MSM .,Ph.Ddan Bap ak Ir. Muh. Awal Satrio N.
M .M dan selaku dosen pembimbing tesis y ang p enuh dengan keikhlasan dan
kesabaran membimbing dalam p enyusunan tesis ini. Terima kasih atas segala
ilmu yang diberikan sebagai motivasi untuk meny elesaikan tesis ini.
2. Bap ak Prof. Dr. Abdul Halim, M BA.,Ak selaku Direktur STIE Widy a Wiwaha
y ang secara tidak langsung memberikan kemudahan dan kelancaran bagi
selama menuntut ilmu di Program Pasca Sarjana M agister M anajemen STIE
Widy a Wiwaha.
3. Bap ak/Ibu Dosen Program Pasca Sarjana M agister Manajemen y ang telah
memberikan ilmu y ang bermanfaat kep ada.
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
4. Segenap guru serta kary awan SDN 2 Kokosan UPTD Pendidikan Kecamatan
Prambanan yang telah meluangkan waktu di sela-sela kesibukanny a untuk
mendamp ingi dalam mengambil data p enelitian.
5. Semua p ihak y ang tidak bisa disebutkan satu persatu y ang telah membantu
dalam p eny elesaian tesis ini.
Saran y ang membangun ini demi perbaikan dan kesemp urnaan tesis ini
di masa mendatang. Akhir kata p enulis berharap semoga tesis ini dap at
bermanfaat sebagaimana mestiny a.
Yogy akarta, Februari 2017
FRANSISCA RUSM IYATI
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
PERNYATAAN ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
ABSTRAKSI ... x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan M asalah ... 9
C. Pertany aan Penelitian ... 9
D. Tujuan penelitian ... 9
E. Manfaat Penelitian ... 10
BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori ... 11
B. Penelitian Yang Relevan ... 44
BAB III M ETODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 48
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
B. Definisi Op erasional ... 48
C. Lokasi Penelitian ... 49
D. Waktu Penelitian ... 50
E. Suby ek dan Obyek Penelitian ... 50
F. Instrumen Penelitian ... 50
G. Teknik Pengumpulan Data ... 52
H. Uji Keabsahan Data ... 53
G. Analisis Data ... 54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrip si Data ... 58
B. Pembahasan ... 72
BAB V KESIM PULAN DAN SARAN A. Kesimp ulan ... 78
B. Saran ... 79
DAFTAR PUSTAKA
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
DAFTAR TABEL
Tabel 1..1 Penilaian Kinerja Guru SDN 2 Kokosan UPTD Pendidikan
Kecamatan Prambanan ... 6
Tabel 4.1 Data Guru di SD Negeri 2 Kokosan ... 57
Tabel 4.2. Penilaian Kinerja Guru SDN 2 Kokosan UPTD Pendidikan
Kecamatan Prambanan ... 58
Tabel 4.3. Imp lementasi Peningkatan Kinerja Guru Melalui Sup ervisi
Kep ala sekolah SDN 2 Kokosan ... 65
Tabel 4.4 Penilaian Kinerja Guru SDN 2 Kokosan setelah dilaksanakan
Sup ervisi oleh Kep ala Sekolah ... 69
Tabel 4.5. Penilaian Kinerja Guru SDN 2 Kokosan sebelum dan setelah
dilaksanakan Sup ervisi oleh Kep ala Sekolah ... 72
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1. Komp onen Dalam Analisis Data (Flow Model) ... 54
Gambar 4.1. Tamp ak Dep an SDN 2 Kokosan ... 56
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
ABS TRAK
Kinerja guru di SD Negeri 2 Kokosan masih ada beberap a guru y ang kinerjany a cukup baik dan dalam keny ataany a berdasarkan hasil wawancara p endahuluan dengan salah seorang guru, metode ceramah masih menjadi metode y ang p aling sering dip akai p ara guru. Hampir dalam segala keadaan metode ini dianggap paling mudah bagi seseorang untuk meny ajikan secara lisan. M asalah lain y ang timbul y aitu masih banyak guru y ang belum op timal dalam melaksanakan tugasny a dimana seluruh guru harus menerap kan kegiatan eksp lorasi, elaborasi dan konfirmasi dengan seimbang dalam p roses p embelajaran, diantarany a masih bany ak guru y ang belum membuat rencana p elaksanaan p embelajaran (RPP), ketidakcocokan dalam p enggunaan metode mengajar, serta ketidaksiap an guru dalam mengajar. M engajar bukanlah tugas sederhana, ia menuntut p rofesional. Tujuan p enelitian ini adalah Untuk meningkatkan kinerja guru SD Negeri 2 Kokosan, dalam hal merencanakan, melaksanakan p embelajaran, menilai hasil p embelajaran, membimbing dan melatih p eserta didik dan melaksanakan tugas tambahan melalui supervisi akademik.
M etode Penelitian menggunakan p endekatan kualitatif sebab jenis p enelitian ini ingin memp eroleh p emahaman y ang lebih mendalam dari data y ang direkam. Pendekatan y ang digunakan adalah metode kualitatif interaktif.
Hasilny a pelaksanaan sup ervisi Kep ala Sekolah dap at meningkatkan kinerja guru kelas di SD Negeri 2 Kokosan sehingga dap at memberikan lay anan dan bantuan kep ada guru dalam mengembangkan situasi p embelajaran y ang dilakukan guru dikelas. Kegiatan sup ervisi Kep ala Sekolah untuk meningkatkan kinerja guru kelas di SD Negeri 2 Kokosan ada 3 tahap y aitu perencanaan, pelaksanaan dan ump an balik implementasi sup ervisi kep ala sekolah SD Negeri 2 Kokosan dengan harap an kedep anny a akan ada perubahan kearah lebih baik, dan terny ata hasilny a sangat baik dengan nilai rata-rata 3,22. Kemudian up ay a y ang dilakukan untuk meningkatkan kinerja guru melalui sup ervisi akademik bisa diupay akan dengan p eningkatan kegiatan supervisi kep ala sekolah secara kontinyu, kemudian memberi tugas mengajar baru sesuai dengan bidang dan komp etensi yang dikuasai oleh guru baru; membentuk dan melaksanakan KKG; melakukan sup ervisi administrasi dan akademik; melakukan p embinaan; memberi kesemp atan p ada guru untuk mengikuti p elatihan; memberi reward (penghargaan) dan memberikan hukuman p ada guru y ang malas dan bermasalah; memberi tugas tambahan p ada guru baru; membentuk ikatan keluarga, meningkatkan kemamp uan p ribadi, kemamp uan sosial dan kemamp uan p rofesional yang dimiliki oleh guru.
ABS TRACT
The p erformance of teachers at SD Negeri 2 Kokosan there are still some teachers whose performance is quite good and in fact based on a p reliminary interview with one of the teachers, the lecture method is still the method most often used by teachers. Almost in all the circumstances of this method is considered the most convenient for a p erson to p resent orally . Another p roblem that arises is still a lot of teachers are not op timal in p erforming their duties which all teachers must implement exp loration activities, elaboration and confirmation with the balance in the learning p rocess, of which there are many teachers who do not make a lesson p lan (RPP), a mismatch in the use of teaching methods and unp reparedness of teachers in teaching. Teaching is not a simp le task, it requires a p rofessional. The p urp ose of this research is to improve the p erformance of teachers SD Negeri 2 Kokosan, in terms of p lanning, imp lementing the learning, assessing learning outcomes, guide and train students and carry out additional duties through academic sup ervision.
M ethods The study used a qualitative ap p roach because this ty p e of research would like to gain a deep er understanding of data recorded. The app roach used is interactive qualitative methods.
The result is the imp lementation of the supervision of the Princip al can improve the p erformance of teachers at SD Negeri 2 Kokosan so as to p rovide services and assistance to teachers in develop ing learning situations that teachers do in class. Sup ervision activities Princip al to imp rove the p erformance of teachers at SD Negeri 2 Kokosan there are three stages: p lanning, imp lementation and feedback implementation of the supervision of the p rincipal of SD Negeri 2 Kokosan with hop e in the future there will be a change towards the better, and the result was very good with the average value 3.22. Then the efforts made to imp rove the p erformance of teachers through academic sup ervision could be p ursued with increased supervision of the p rincip al activity is continuous, then gave a new teaching assignment in accordance with the field and comp etencies mastered by new teachers; establish and implement KKG; sup ervise administrative and academic; conduct training; p rovide op portunities for teachers to p articip ate in training; give reward and imp ose penalties on teachers who are lazy and p roblematic; give additional tasks to the new teachers; establish family ties, improving p ersonal skills, social skills and p rofessional skills p ossessed by the teacher.
Keywords: Teacher Performance, Sup ervising Princip al
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
Pendidikan merup akan masalah y ang berkaitan dengan hidup dan kehidup an
manusia. Proses pendidikan berada dan berkembang bersama p roses p erkembangan
hidup dan kehidupan manusia, bahkan keduanya p ada hakikatny a adalah p roses y ang
satu. Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Rupert C. Lodge bahwa p engertian luas
p endidikan akan berarti bahwa seluruh p roses hidup dan kehidupan manusia itu
adalah p roses p endidikan( Zuhairini : 1992 ).
Guru merup akan komp onen y ang p aling menentukan dalam sistem p endidikan
secara keseluruhan, y ang harus mendap at p erhatian sentral, p ertama dan utama, figur
y ang satu ini akan senantiasa menjadi sorotan strategis ketika berbicara masalah
p endidikan, karena guru selalu terkait dengan komponen manap un dalam sistem
p endidikan, guru memegang p eran utama dalam p embangunan p endidikan,
khususny a y ang diselenggarakan secara formal disekolah, guru juga sangat
menentukan keberhasilan p eserta didik, terutama dalam kaitanny a dengan p rosees
belajar mengajar. Dalam Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Bab 1 (1) disebutkan bahwa : Pendidikan adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan p roses p embelajaran agar
p eserta didik secara aktif mengembangkan p otensi diriny a untuk memiliki kekuatan
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
ketramp ilan y ang dip erlukan diriny a, masy arakat, bangsa dan Negara (UU No.20
Tahun 2003).
Guru merup akan aset dan sumber day a terbesar dalam dunia p endidikan, karena
sekolah akan menghasilkan keluaran yang sangat bagus apabila sekolah tersebut
memiliki guru y ang sangat p roduktif dan begitup un sebalikny a ap abila sekolah
tersebut memiliki guru yang tidak p roduktif akan mengakibatkan outputnya tidak
dapat relevan dengan tujuan p endidikan. Dalam Undang-undang Guru dan Dosen
(UU RI No. 14 Th. 2005) tentang guru dan dosen BAB II Kedudukan, Fungsi, dan
Tujuan p asal 6 disebutkan bahwa : Kedudukan guru dan dosen sebagai tenaga
p rofesional bertujuan untuk melaksanakan sistem p endidikan nasional dan
mewujudkan tujuan p endidikan nasional, y aitu berkembangny a p otensi p eserta didik
agar menjadi manusia y ang beriman dan bertakwa kep ada Tuhan Yang M aha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap , kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara
y ang demokratis serta bertanggung jawab (UU No.14 Tahun 2005 ).
Guru sebagai p endidik, mengandung arti y ang sangat luas, tidak sebatas
memberikan bahan-bahan p engajaran, tetap i menjangkau etika dan estetika p erilaku
siswa kelak dalam menghadap i tantangan kehidup an masy arakat. Sebagai pengajar,
guru hendakny a memiliki p erencanaan (planning) p engajaran y ang cukup matang.
Perencanaan p engajaran tersebut erat kaitanny a dengan berbagai unsur, sep erti tujuan
p engajaran, bahan p engajaran, kegiatan belajar, metode mengajar, dan evaluasi hasil
belajar (Gunawan dkk : 1996).
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
Dalam keny ataan yang terjadi di lap angan, terutama SD Negeri 2 Kokosan
UPTD Pendidikan Kecamatan Prambanan, Kabup aten Klaten masih banyak guru
y ang belum menguasai materi ajar y ang akan disamp aikanny a didalam kelas, hal ini
mengakibatkan ketidaksiap an guru dalam mengajar, jelas ini merup akan masalah
y ang harus dihilangkan dalam p endidikan. M etode mengajar, adalah alat y ang dap at
merup akan bagian dari perangkat alat dan cara dalam p elaksanaan suatu strategi
belajar-mengajar. Karena strategi belajar mengajar merup akan sarana atau alat untuk
mencap ai tujuan-tujuan belajar, maka metode mengajar merup akan alat untuk mencap ai tujuan belajar (Hasibuan dkk ; 1992). Sep erti y ang dikatakan oleh
S.Nasution bahwa dalam mencegah kebosanan dalam mengajar bahwa, bany ak kritik
ditimbulkan oleh strategi mengajar y ang tidak serasi, y ang tidak menggunakan alat
dan sumber belajar-mengajar secara kreatif. Sekolah dan p erguruan tinggi terlamp au
dikuasai oleh metode ceramah (Nasution : 2009).
Pemilihan metode sangat berp engaruh dalam p encap aian tujuan p embelajaran,
metode y ang tepat digunakan dalam pengajaran akan menghasilkan tujuan belajar
mengajar yang efektif dan sesuai dengan standar kompetensi dan komp etensi dasar.
Sebalikny a kesalahan mennggunakan metode akan menghasilkan tujuan belajar
mengajar yang tidak sesuai Standar Komp etensi dan Kompetensi Dasar. Sebagai
salah satu sumber acuan dalam p engembangan p rofesional tenaga kep endidikan
(khususnya guru), p enting rasany a diefektifkan dimensi komp etensi sup ervisi
akademik oleh kep ala sekolah, dengan memaksimalkan kegiatan sup ervisi akademik
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
diharap kan tenaga guru dap at meningkatkan p engetahuan dan ketramp ilan dalam
p roses p embelajaran.
Sup ervisi akademik merup akan kegiatan terencana y ang ditujukan p ada asp ek
kualitatif sekolah dengan membantu guru melalui dukungan dan evaluasi p ada p roses
belajar dan p embelajaran y ang dap at meningkatkan hasil belajar. Fungsi dukungan
dalam supervisi akademik adalah menyediakan bimbingan p rofesional dan bantuan
teknis p ada guru untuk meningkatkan p roses p embelajaran. Dengan mengajar lebih
baik berarti membantu siswa untuk lebih mudah mencap ai komp etensi y ang harus
dikuasai dalam pembelajaran. Semestiny a semakin sering dilaksanakan sup ervisi
akademik oleh kep ala sekolah terhadap guru dap at meningkatkan secara signifikan
kualitas kinerja guru dalam p roses p embelajaran, tapi kenyataan walau sup ervisi
akademik sering dilaksanakan oleh kep ala Sekolah, namun belum dap at
memaksimalkan kinerja guru dalam p embelajaran.
Secara etimologis sup ervisi (p embinaan guru) diartikan melihat dari atas, maka
p raktek-p raktek sup ervisi lebih bany ak mengarah ke inspeksi, kep enilikan dan
p engawasan (Ali Imron : 1995). Sup ervisi memiliki pengertian y ang luas, sup ervisi
adalah segala bantuan dari p ara pemimpin sekolah, y ang tertuju kep ada
p erkembangan kep emimpinan guru-guru dan p ersonel sekolah lainny a di dalam
mencap ai tujuan-tujuan p endidikan. Kep ala Sekolah memberikan dorongan,
bimbingan, dan kesemp atan bagi p ertumbuhan keahlian dan kecakap an guru-guru,
seperti bimbingan dalam usaha dan p elaksanaan p embaharuan-p embaharuan dalam
p endidikan dan pengajaran, p emilihan alat-alat p elajaran dan metode mengajar y ang
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
lebih baik, cara-cara penilaian y ang sistematis terhadap fase seluruh p roses
p engajaran, dan sebagainy a. Dengan kata lain sup ervisi ialah suatu aktifitas
p embinaan y ang direncanakan untuk membantu p ara guru dan pegawai sekolah
lainny a dalam melakukan p ekerjaan mereka secara efektif (Purwanto : 2004).
Demikian p enting p eningkatan kinerja guru, namun kadang karena tidak adany a
komunikasi y ang baik antara guru dan kep ala sekolah sehingga timbul rasa kurang
diperhatikan dari p ihak guru oleh kepala sekolah dalam melaksanakan tugasny a
sebagai p endidik. Bukan hany a p embinaan yang dilakukan oleh kep ala sekolah,
namun kep ala sekolah juga harus memberikan p engawasan dan p engendalian
terhadap kinerja guru.hal ini bertujuan untuk mengetahui p erkembangan guru dalam
melaksanakan tugas serta mengetahui kekurangan-kekurangan ap a saja y ang dimiliki
p ara guru. Secara umum, p embinaan guru atau sup ervisi bertujuan untuk memberikan
bantuan dalam mengembangkan situasi belajar mengajar y ang lebih baik, melalui
usaha p eningkatan p rofesional mengajar, menilai kemamp uan guru sebagai pendidik
dan p engajar dalam bidang masing-masing guna membantu mereka melakukan
p erbaikan dan bilamana dip erlukan dengan menunjukan kekurangan-kekurangan
untuk diperbaiki sendiri (Ali Imron : 1995). Sekolah p erlu senantiasa melakukan
p eningkatan kinerja p ara guruny a dengan menerap kan strategi y ang tepat demi
tercip tany a iklim organisasi y ang p roduktif, terutama bagi SD Negeri 2 Kokosan
merup akan salah satu sekolah favorit di Kabup aten Klaten selalu memberikan
p embinaan terhadap kinerja p ara gurunya.
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
Pada era globalisasi, p eserta didik dituntut dap at berfikir kritis, kreatif dan dap at
memecahkan suatu masalah agar dap at bersaing. Persaingan dalam era globalisasi
seperti sekarang ini sangatlah ketat, sehingga jika peserta didik tidak mamp u
berp ikir secara kreatif, berp ikiran secara luas dan memanfaatkan ilmu y ang ada
dengan maksimal maka dengan otomatis p eserta didik tersebut tidak akan mamp u
bersaing dalam dunia globalisasi ini. Untuk melahirkan p eserta didik berkualitas
maksimal dip erlukan p ula guru y ang melaksanakan p embelajaran dengan maksimal
terutama dalam melaksanakan kegiatan eksp lorasi, elaborasi dan konfirmasi.
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh Kep ala Sekolah di SD
Negeri 2 Kokosan terhadap 8 orang guru yang dilakukan sebelum dilaksanakan
supervisi kep ala sekolah dap at disajikan dalam tabel berikut :
Tabel 1.1
Penilaian Kinerja Guru SD Negeri 2 Kokosan UPTD Pendidikan Kecamatan
Prambanan
Guru Kegiatan Pendahuluan
Kegiatan Inti p embelajaran Kegiatan Penutup
Skor Keterangan Eksplorasi Elaborasi Konfirmasi
Berdasarkan tabel di atas terlihat kinerja 8 orang guru di SD Negeri 2 Kokosan
masih ada beberap a guru y ang kinerjany a cukup baik dan dalam kenyataany a
berdasarkan hasil wawancara p endahuluan dengan salah seorang guru, metode
ceramah masih menjadi metode y ang p aling sering dipakai p ara guru. Hampir dalam
segala keadaan metode ini dianggap p aling mudah bagi seseorang untuk meny ajikan
secara lisan. Hal ini harus diperhatikan oleh guru, kesalahan dalam p emakaian
metode akan mengakibatkan kurang tep at sasaran dalam mencap ai tujuan
p embelajaran. Selain itu guru di SD Negeri 2 Kokosan tidak dengan mudah
menjalankan tugasny a dan mengembangkan p otensi diriny a karena dihadap kan oleh
berbagai masalah dalam kehidupanny a serta kurangnya fasilitas y ang diberikanny a
dalam mengajar sehingga dalam menjalankan tugasny a sebagai seorang pendidik
dalam memberikan materi p elajaran kepada siswa tidak disertai dengan p ersiap an
-p ersia-p an secara matang, a-p alagi menambah wawasan dan -p engetahuan dari sumber
lain sehingga akan memunculkan kinerja p ara pendidik y ang tidak p roduktif.
M asalah lain y ang timbul yaitu masih bany ak guru y ang belum op timal dalam
melaksanakan tugasny a dimana seluruh guru harus menerap kan kegiatan eksp lorasi,
elaborasi dan konfirmasi dengan seimbang dalam p roses p embelajaran, diantarany a
masih banyak guru y ang belum membuat rencana p elaksanaan p embelajaran (RPP),
ketidakcocokan dalam p enggunaan metode mengajar, serta ketidaksiapan guru dalam
mengajar. M engajar bukanlah tugas sederhana, ia menuntut p rofesional. Aktifitas
mengajar adalah sangat urgen sebab ia berkaitan dengan up ay a mengubah,
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
mengajar dituntut untuk bekerja secara p rofesional diantarany a y aitu dengan
keidisip linan dalam menjalankan tugasny a sebagai tenaga kependidikan dan tenaga
p endidik. Kedisiplinan sangat penting dalam p roses p embelajaran. Tanp a disip lin
y ang baik, suasana sekolah dan juga kelas menjadi kurang kondusif bagi kegiatan
p embelajaran. Secara p ositif, disip lin memberi dukungan lingkungan yang tenang dan
tertib bagi p roses p embelajaran (Tulus : 2004).
Kep ala Sekolah y ang p rofesional tak terlepas dari p aradigm kep emimp inan p ada
umumny a. Banyak hal y ang harus dikuasai dan dip ahami dengan berbagai
p endekatan dan strategi. Kep ala Sekolah menjadi figur sentral dan harus menjadi
teladan bagi p ara tenaga kep endidikan. Bukan hany a karena lamany a p engabdian,
namun ide-ide cemerlang dip erlukan untuk memp ersiap kan kader bangsa melalui
p enggodogan p endidikan di lembaga p endidikan y ang disebut sekolah. Jadi sekolah
y ang dip imp in Kep ala Sekolah harus dap at menangkap misi dan visi masa dep an
sekolah. Lembaga p endidikan memp unyai tanggung jawab sosial y ang sangat besar
kepada bangsa ini bukan hany a sekedar untuk kep entingan bisnis semata. Bany ak
sekali faktor y ang memp engaruhi lembaga p endidikan diantarany a adalah strategi
y ang dilakukan kep ala sekolah. Seorang kep ala sekolah adalah seorang p emimp in
y ang akan menentukan langkah-langkah p endidikan y ang efektif di lingkungan
sekolah. Kep ala sekolah sedikit bany ak dap at memp engaruhi p endidikan di
lingkungan sekolah. Sekolah juga membutuhkan figur seorang p emimp in y ang siap
bekerja keras untuk dap at memajukan sekolah untuk meningkatkan mutu p endidikan
di lingkungan sekolah y ang dip imp innya. Faktor lain y ang berp eran memp engaruhi
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
p endidikan adalah kinerja guru yang berkualitas. Seorang guru dituntut untuk dap at
memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap p endidikan di lingkungan sekolah
terutama dalam hal belajar mengajar. Kita tentuny a ingin memp uny ai guru y ang
berkualitas dengan kinerja y ang bagus dan bertanggung jawab.
Dengan adany a p embinaan tersebut, p ara guru y ang menjadi andalan dalam
mengembangkan anak didikny a selalu meningkatkan p rofesionalisme kerja. Oleh
sebab itu, untuk mencapai kompetensi dan p roduktivitas seorang guru p erlu dibina
melalui berbagai pelatihan dan pembinaan di sekolah. Berdasarkan masalah diatas,
maka p erlu untuk melakukan penelitian y ang dituangkan dalam tesis dengan judul
“Peningkatan Kinerja Guru Kelas Melalui S upervisi Kepala Sekolah S tudi Kasus Di S ekolah Dasar Negeri 2 Kokosan Prambanan S emester I Tahun Pelajaran 2016/2017.”
B. PERUMUS AN MASALAH
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah kinerja guru kelas di SD Negeri 2
Kokosan belum sep erti y ang diharap kan.
C. PERTANYAAN PENELITIAN
Bagaimana up ay a y ang dap at dilakukan dalam meningkatkan kinerja guru
melalui supervisi Kep ala Sekolah SD Negeri 2 Kokosan?
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
D. TUJUAN PENELITIAN
Untuk meningkatkan kinerja guru SD Negeri 2 Kokosan, dalam hal
merencanakan, melaksanakan p embelajaran, menilai hasil p embelajaran,
membimbing dan melatih p eserta didik dan melaksanakan tugas tambahan melalui
supervisi Kep ala Sekolah.
E. MANFAAT HAS IL PENELITIAN
Hasil p enelitian ini diharap kan dap at berguna sebagai berikut :
1. Secara Akademis
M emberikan kontribusi akademis dalam up aya p eningkatan dan
pengembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang kep emimp inan kep ala
sekolah.
2. Secara praktis
a. Sebagai bahan masukan bagi pengelola sekolah khususny a SD Negeri 2
Kokosan sehingga sekolah tersebut dap at lebih maju dari sebelumy a dan
tetap eksis.
b. Hasil p enelitian ini diharap kan menjadi inp ut bagi p ara p raktisi dan p eneliti
p endidikan dalam rangka kontribusi kajian ilmiah untuk meningkatkan
kualitas kep emimp inan (Kep ala Sekolah) untuk meningkatkan mutu
kependidikan.
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
BAB II LANDASAN TEORI
A. KAJIAN TEORI 1. Profesi Guru
a. Konsep Profesi Guru
M enurut Sup riy adi (1999), guru sebagai suatu profesi di Indonesia baru dalam
taraf sedang tumbuh (emerging profession) y ang tingkat kematangannya belum
samp ai p ada y ang telah dicap ai oleh p rofesi-profesi lainny a sehingga guru
dikatakan sebagai p rofesi y ang setengah-setengah atau semi p rofesional.
Pengembangan p rofesional guru harus diakuai sebagai suatu hal y ang sangat
fundamental dan p enting guna meningkatkan mutu p endidikan. Perkembangan
profesional adalah p roses di mana guru dan kep ala sekolah belajar, meningkatkan
dan menggunakan p engetahuan, keteramp ilan dan nilai secara tep at. Profesi guru
memiliki tugas melay ani masyarakat dalam bidang p endidikan. Tuntutan p rofesi
ini memberikan lay anan yang optimal dalam bidang p endidikan kep ada
masy arakat. Secara khusus guru dituntut untuk memberikan lay anan p rofesional
kep ada p eserta didik agar tujuan p embelajaran tercap ai. Sehingga guru dikatakan
profesional adalah orang y ang memiliki kemamp uan dan keahlian khusus dalam
bidang keguruan sehingga ia mamp u melaksanakan tugas dan fungsiny a sebagai
guru dengan kemamp uan maksimal.
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
b. S yarat-syarat Profesi Guru
Beberap a negara telah memp erkenalkan”Standar Profesinal untuk Guru dan
Kep ala Sekolah”, misalny a di USA di mana National Board of Professional
Teacher Standards telah mengembangkan standar dan p rosedur penilaian
berdasarkan p ada 5 p rinsip dasar (Depdiknas, 2005), y aitu:
1) Guru bertanggung jawab (committed to) terhadap siswa dan belajarny a.
2) Guru mengetahui materi ajar y ang mereka ajarkan dan bagaimana mengajar
materi tersebut kep ada siswa.
3) Guru bertanggung jawab untuk mengelola dan memonitori belajar siswa.
4) Guru berpikir secara sistematik tentang ap a-ap a y ang mereka kerjakan dan
p elajari dari p engalaman.
5) Guru dalah anggota dari masy arakat belajar.
Standar di atas menunjukkan bahwa profesi guru merup akan p rofesi y ang
membutuhkan p engetahuan dan keterampilan y ang memadai seiring dengan
perkembangan ilmu p engetahuan dan teknologi sebab guru akan selalu berhadap an
dengan siswa y ang memiliki karakteristik dan p engetahuan y ang berbeda-beda.
Oleh karena itu, untuk membimbing p eserta didik untuk berkembang dan
mengarungi dunia ilmu p engetahuan dan teknologi y ang secara tep at berubah
sebagai ciri masy arakat abad ke-21, tuntutan ini mengharuskan guru untuk
memenuhi standar p enilaian y ang ditetap kan.
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
c. Kode Etik Profesi Guru
Suatu p rofesi dilaksanakan oleh p rofesional dengan menggunakan
perilaku y ang memenuhi norma-norma etik p rofesi. Kode etik adalah kump ulan
norma-norma yang merup akan p edoman p erilaku p rofesional dalam melaksanakan
profesi. Kode etik guru adalah suatu norma atau aturan tata susila y ang mengatur
tingkah laku guru. Oleh karena itu haruslah ditaati oleh guru dengan tujuan, antara
lain:
1)Agar guru-guru memp uny ai rambu-rambu yang dap at dijadikan sebagai
p edoman dalam bertingkah laku sehari-hari sebagai p endidik.
2)Agar guru-guru dap at bercermin diri mengenai tingkah lakuny a, ap akah sudah
sesuai dengan p rofesi p endidik yang disandangny a ataukah belum.
3)Agar guru-guru dap at menjaga (mengambil langkah p reventif), jangan samp ai
tingkah lakuny a dap at menurunkan martabatnya sebagai seorang p rofesional
y ang bertugas utama sebagai p endidik.
4)Agar guru selekasny a dap at kembali (mengambil langkah kuratif), jika
terny ata ap a y ang mereka lakukan selama ini bertentangan atau tidak sesuai
dengan norma-norma yang telah dirumuskan dan disep akati sebagai kode
etik guru.
5)Agar segala tingkah laku guru, senantiasa selaras atau tidak bertentangan
dengan p rofesi yang disandangny a, y aitu sebagai seorang pendidik. Lebih
lanjut dapat diteladani oleh anak didiknya dan masy arakat umum.
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
Kode etik guru ditetap kan dalam suatu kongres y ang dihadiri oleh seluruh
utusan cabang dan p engurus daerah PGRI se-Indonesia dalam kongres XIII di
Jakarta tahun 1973, y ang kemudian disemp urnakan dalam Kongres PGRI XVI
tahun 1989 juga di Jakarta y ang berbunyi sebagai berikut:
1)Guru berbakti membimbing siswa untuk membentuk manusia seutuhny a y ang
berjiwa Pancasila.
2)Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran p rofesional.
3)Guru berusaha memp eroleh informasi tentang siswa sebagai bahan melakukan
bimbingan dan pembinaan.
4)Guru mencip takan suasana sekolah sebaik-baikny a y ang menunjang
berhasilnya p roses belajar mengajar.
5)Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masy arakat
sekitarnya untuk membina p eran serta dan rasa tanggung jawab bersama
terhadap p endidikan.
6)Guru secara p ribadi dan bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan
mutu dan martabat p rofesiny a.
7)Guru memelihara hubungan sep rofesi, semangat kekeluargaan, dan
kesetiakawanan sosial.
8)Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi
PGRI sebagai sarana p erjuangan dan p engabdian.
9)Guru melaksanakan segala kebijaksanaan p emerintah dalam bidang
p endidikan.
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
d. Ciri-ciri Guru yang Efektif
Guru y ang efektif p ada suatu tingkat tertentu mungkin tidak efektif p ada
tingkat y ang lain, hal ini disebabkan oleh adanya p erbedaan-perbedaan dalam
tingkat p erkembangan mental dan emosional siswa. Dengan kata lain, p ara siswa
memiliki respon y ang berbeda-beda terhadap p ola-p ola p erilaku guru y ang sama.
Guru yang baik digambarkan dengan ciri-ciri sebagai berikut:
1) Guru y ang baik adalah guru y ang wasp ada secara p rofesional. Ia terus
berusaha untuk menjadikan masyarakat sekolah menjadi tempat y ang p aling
baik anak-anak muda.
2) M ereka y akin akan nilai atau manfaat pekerjaanny a. Mereka terus berusaha
memp erbaiki dan meningkatkan mutu p ekerjaanny a.
3) M ereka tidak lekas tersinggung oleh larangan-larangan dalam hubunganny a
dengan kebebasan p ribadi y ang dikemukakan oleh beberapa orang untuk
menggambarkan profesi keguruan. M ereka secara psikologi lebih matang
sehingga rangsangan-rangsangan terhadap dirinya dap at ditaksir.
4) M ereka memiliki seni dalam hubungan-hubungan manusiawi y ang
diperolehny a dari p engamatannya tentang bekerjany a p sikologi, biologi dan
antrop ologi kultural di dalam kelas.
5) M ereka berkeinginan untuk terus tumbuh. Mereka sadar bahwa di bawah
p engaruhnya, sumber-sumber manusia dap at berubah nasibny a.
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
Sedangkan Leo R. Sandy (dalam Sup arlan, 2004) menguaraikan beberap a
dimensi kemamp uan dan sikap y ang membentuk karakteristik guru efektif.
Setidakny a ada 12 karaklteristik guru efektif sebagai berikut:
1) M enjadi a learner (p embelajar).
2) M enjadi a leader (p emimpin).
3) M enjadi a provocateur (provokator dalam arti p ositif).
4) M enjadi a stranger (p engelana).
5) M enjadi an innovator (inovator).
6) M enjadi a comedian/entertainment (p elawak/p enghibur).
7) M enjadi a coach or guide (p elatih atau pembimbing).
8) M enjadi a genuine human being or humanist (manusia sejati atau seorang
humanis).
9) M enjadi a sentinel.
10)M enjadi optimist or idealist (orang y ang op timis dan idealis).
11)M enjadi a collaborator (kolaborator atau orang yang suka bekerja sama).
12)M enjadi a revolusioner (berp ikiran maju atau revolusioner).
e. Peranan dan Tugas Guru
Dalam p roses belajar mengajar, guru memp uny ai tugas untuk mendorong,
membimbing, dan memberi fasilitas belajar bagi siswa untuk mencap ai tujuan.
Guru memp unyai tanggung jawab untuk melihat segala sesuatu y ang terjadi dalam
kelas untuk membantu p roses p erkembangan siswa. Peny amp aian materi pelajaran
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
hany alah merupakan salah satu dari berbagai kegiatan dalam belajar sebagai suatu
proses y ang dinamis dalam segala fase dan p roses p erkembangan siswa. Secara
lebih terp erinci tugas guru berpusat p ada:
1) M endidik dengan titik berat memberikan arah dan motivasi p encap aian tujuan
baik jangka p endek maupun jangka p anjang.
2) M emberi fasilitas p encap aian tujuan melalui p engalaman belajar y ang
memadai.
3) M embantu p erkembangan asp ek-asp ek p ribadi, sep erti sikap, nilai-nilai, dan
p eny esuaian diri. Demikianlah, dalam p roses belajar mengajar, guru tidak
terbatas sebagai p eny ampai ilmu p engetahuan.
Akan tetapi lebih dari itu, ia bertanggung jawab akan keseluruhan
perkembangan kep ribadian siswa. Ia harus mamp u mencip takan p roses belajar
yang sedimikian rup a sehingga dap at merangsang siswa untuk belajar aktif dan
dinamis dalam memenuhi kebutuhan dan mencip takan tujuan. Begitu p entingny a
peranan guru dalam keberhasilan p eserta didik maka hendaknya guru mamp u
beradaptasi dengan berbagai p erkembangan y ang ada dan meningkatkan
komp etensiny a sebab guru p ada saat ini bukan saja sebagai p engajar tetap i juga
sebagai p engelola p roses belajar mengajar. Sebagai orang yang mengelola p roses
belajar mengajar tentuny a harus mamp u meningkatkan kemamp uan dalam
membuat p erencanaan p elajaran, p elaksanaan dan p engelolaan pengajaran y ang
efektif, p enilaian hasil belajar y ang objektif, sekaligus memberikan motivasi p ada
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
peserta didik dan juga membimbing peserta didik terutamma ketika p eserta didik
sedang mengalami kesulitan belajar.
Salah satu tugas y ang dilaksanakan guru di sekolah adalah memberikan
pelay anan kep ada siswa agar mereka menjadi p eserta didik y ang selaras dengan
tujuan sekolah. Guru memengaruhi berbagai aspek kehidup an baik sekolah,
buday a maup un ekonomi. Dalam keseluruhan p roses p endidikan, guru merup akan
faktor utama yang bertugas sebagai pendidik. Guru harus bertanggung jawab atas
hasil kegiatan belajar anak melalui interaksi belajar mengajar. Guru merup akan
faktor yang memengaruhi berhasil tidakny a p roses belajar dan karenanya guru
harus menguasai p rinsip -p rinsip belajar y ang sebaik-baikny a bagi p eserta didik,
inilah y ang tergolong kategori p eran guru sebagai p engajar.
Di samp ing p eran sebagai p engajar, guru juga berp eran sebagai p embimbing,
artiny a memberikan bantuan kep ada setiap individu untuk mencapai p emahaman
dan p engarahan diri yang dibutuhkan untuk melakukan peny esuaian diri secara
maksimal terhadap sekolah. Hal ini sesuai dengan pendap at Hamalik (2002) y ang
mengatakan bimbingan adalah p roses p emberian bantuan terhadap individu untuk
mencap ai p emahaman diri dan p engarahan diri y ang dibutuhkan untuk melakukan
peny esuaian diri secara maksimal terhadap sekolah, keluarga serta masy arakat.
Sehubungan dengan p erananny a sebagai p embimbing, seorang guru harus:
1) M engump ulkan data tentang siswa.
2) M engamati tingkah laku siswa dalam situasi sehari-hari.
3) M engenal p ara siswa y ang memerlukan bantuan khusus.
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
4) M engadakan p ertemuan atau hubungan dengan orang tua siswa, baik secara
individu maup un secara kelomp ok untuk memp eroleh saling p engertian
tentang p endidikan anak.
5) Bekerja sama dengan masy arakat dan lembaga-lembaga lainny a untuk
membantu memecahkan masalah siswa.
6) M embuat catatan p ribadi siswa serta meny iap kanny a dengan baik.
7) M eny elenggarakan bimbingan kelomp ok atau individu.
8) Bekerja sama dengan p etugas-p etugas bimbinganny a lainny a untuk membantu
memecahkan masalah siswa.
9) M eny usun p rogram bimbingan sekolah bersam-sama dengan p etugas
bimbingan lainny a.
10)M eneliti kemajuan siswa, baik di sekolah maup un di luar sekolah.
Peran guru sebagai p engajar dan sebagai p embimbing memiliki keterkaitan
yang sangat erat dan keduany a dilaksanakan secara berkesinambungan dan
sekaligus berinteraksi dan merup akan keterp aduan antara keduany a.
2. Kinerja Guru
a. Konsep Kinerja Guru
Setiap individu y ang diberi tugas atau kepercay aan untuk bekerja p ada
suatu organisasi tertentu diharap kan mamp u menunjukan kinerja yang memuaskan
dan memberikan kontribusi yang maksimal terhadap p encapaian tujuan organisasi
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
Kinerja adalah tingkat keberhasilan seseorang atau kelomp ok orang dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawabny a serta kemamp uan untuk mencap ai
tujuan dan standar y ang telah ditetapkan (Sulistiy orini, 2001). Adap un ahli lain
berp endap at bahwa kinerja merup akan hasil dari fungsi pekerjaan atau kegiatan
tertentu y ang di dalamny a terdiri dari tiga asp ek y aitu, kejelasan tugas atau
pekerjaan y ang menjadi tanggung jawabny a, kejelasan hasil y ang diharapkan dari
suatu pekerjaan atau fungsi, dan kejelasan waktu y ang diperlukan untuk
meny elesaikan suatu pekerjaan agar hasil y ang diharap kan dap at terwujud (Temp e,
A Dale, 1992). Fatah (1996) menegaskan bahwa kinerja diartikan sebagai
ungkap an kemajuan yang didasari oleh p engetahuan, sikap dan motivasi dalam
menghasilkan pekerjaan.
Dari beberap a p enjelasan tentang pengertian p ekerjaan di atas, dap at
disimp ulkan bahwa kinerja guru adalah kemamp uan y ang ditunjukan oleh guru
dalam melaksanakan tugas atau pekerjaanny a. Kinerja dikatakan baik dan
memuaskan ap abila tujuan y ang dicapai sesuai standar y ang telah ditetap kan.
b. Indikator-Indikator Kinerja Guru
Kinerja merefleksikan kesuksesan suatu organisasi, maka dip andang p enting
untuk mengatur karateristik tenaga kerjany a. Kinerja guru merupakan kulminasi
dari tiga elemen y ang saling berkaitan y aitu, keteramp ilan, up aya sifat keadaan
dan kondisi eksternal (Sulisty orini, 2001). Tingkat keterampilan merup akan bahan
mentah y ang dibawa seseorang ke temp at kerja, seperti p engalaman, kemamp uan,
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
kecakapan,-kecakap an antar p ribadi serta kecakapan tekhnik. Up ay a tersebut
diungkap sebagai motivasi yang diperlihatkan kary awan untuk meny elesaikan
tugas pekerjaany a. Sedangkan kondisi eksternal adalah tingkat sejauh mana
kondisi eksternal mendukung produktivitas kerja.
Kinerja dap at dilihat dari beberap a kriteria kinerja yaitu, :
1) Karateristik individu
2) Proses
3) Hasil, dan
4) Kombinasi antara individu, p roses dan hasil.
Kinerja seseorang dap at ditingkatkan bila ada kesesuaian antara pekerjaan
dengan keahliany a, begitu p ula halny a dengan p enemp atan guru p ada bidang
tugasnya. M enemp atklan guru sesuai dengan keahliany a secara mutlak harus
dilakukan. Bila guru diberikan tugas y ang tidak sesuai dengan keahliany a
berakibat menuruny a kerja dsan hasil p ekerjaan mereka, juga akan menimbulkan
rasa tidak p uas p ada diri mereka. Rasa kecewa akan menghambat p erkembangan
moral kerja guru. M enurut pidarta (1999) bahwa moral kinerja p ositif adalah
suasana kerja y ang gembira, bekerja bukan dirasakan sebagai sesuatu y ang
dip aksakan melainkan sesuatu y ang meny enangkan. M oral kerja y ang p ositif
adalah mamp u mencintai tugas sebagai suatu y ang memiliki nilai keindahan di
dalamnya. Jadi kinerja dap ay ditingkatkan dengan cara memberikan pekerjaan
seseorang sesuai dengan bidang kemamp uanya. Hal ini dip ertegas oleh Munandar
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
merup akan salah satu faktor yang menentukan p restasi individu sedangkan p restasi
ditentukan oleh bany ak faktor diantarany a kecerdasan.
Kemampuan terdiri dari berbagai macam, namun secara kongkrit dap at
dibedakan menjadi dua macam, y aitu:
1) Kemamp uan Intelektual merup akan kemamp uan y ang dibutuhkan seseorang
untuk menjalankan kegiatan mental, terutama dalam p enguasaan sejumlah
materi y ang akan diajarkan kep ada siswa y ang sesuai dengan kurikulum, cara
dan metode dalam meny amp aikanny a dan cara berkomunikasi maup un teknik
mengevaluasiny a.
2) Kemamp uan fisik adalah kap abilitas sisik y ang dimiliki seseorang terutama
dalam mengerjakan tugas dan kewajibanya. (Dary anto, 2001).
Kinerja dip engaruhi juga oleh kep uasan kerja, y aitu p erasaan individu
terhadap p ekerjaan y ang memberikan kep uasan batin kep ada seseoramg sehingga
pekerjaan itu disenangi dan digeluti dengan baik. Untuk mengetahui keberhasilan
kinerja, p erlu dilakukan evaluasi atau p enilaian kinerja dengan berp edoman p ada
parameter dan indikator y ang ditetapkan y ang diukur secara efektif dan efisien,
sep erti p roduktifitasnya, efektivitas mewnggunakan waktu, dana y ang dip akai
serta bahan yang tidak terp akai. Sedangkan evaluasi kerja melalui perilaku
dilakukan dengan cara membandingkan dan mengukur p erilaku seseorang dengan
teman sekerja atau mengamati tindakan seseorang dalam menjalankan perintah
atau tugas y ang diberikan, cara mengkominikasikan tugas dan p ekerjaan dengan
orang lain.
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
Evaluasi hasil tugas adalah mengevaluasi hasil p elaksanaan kerja individu
dengan beberap a kriteria (indikator) y ang diukur. Evaluasi perilaku dap at
dilakukan dengan cara membandingkan p erilakuny a dengan rekan kerja yang lain
dan evaluasi ciri individu adalah mengamati karateristik individu dalam
berp erilaku maup un bekerja, cara berkomunikasi dengan orang lain sehingga dap at
dikategorikan ciriny a dengan orang lain. Evaluasi atau p enilaian kinerja menjadi
penting sebagai feed back sekaligus sebagai follow up bagi p erbaikan kinerja
selanjutny a.
M enilai kualitas kerja dapat ditinjau dari beberapa indikator y ang meliputi:
1) Unjuk kerja,
2) Penguasaan materi,
3) Penguasaan p rofesional keguruan dan p endidikan,
4) Penguasaan cara-cara p eny esuaian diri,
5) Kepribadian untuk melaksanakan tugasny a dengan baik (Sulistyorini, 2001)
Kinerja guru sangat p enting untuk dip erhatikan dan dievaluasi karena
guru mengemban tugas p rofesional, artiny a tugas-tugas hany a dap at dikerjakan
dengan komp etensi khusus yang dip erolah melalui p rogram p endidikan. Guru
memiliki tanggung jawab y ang secara garis besar dapat dikelomp okan, y aitu:
1) Guru sebagai p engajar,
2) Guru sebagai p embimbing; dan
3) Guru sebagai administrator kelas (Danim, 2002)
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Guru :
a. Kepribadian dan Dedikasi
Setiap guru memiliki pribadi masing-masing sesuai ciri-ciri p ribadi y ang
mereka miliki. Ciri-ciri inilah y ang membedakan seorang guru dari guru lainny a.
Kep ribadian sebenarnya adalah suatu masalah abstrak y ang hanya dap at dilihat
dari p enamp ilan, tindakan, ucap an, cara berpakaian dan dalam menghadapi setiap
persoalan.hal tersebut sesuai dengan p endap at Zakiah Darajat (dalam Djamah,
2000) bahwa kep ribadian y ang sesungguhny a adalah abstrak, susah dilihat atau
diketahui secara ny ata,y ang dap at diketahui adalah p enamp ilan atau bekasny a
dalam segala segi dan asp ek kehidup an,misalny a dalam tindakan, ucap an, carany a
bergaul, berp akaian dan menghadap i setiap p ersoalan atau masalah, baik y ang
ringan maup un y ang berat.
Kepribadian adalah keseluruhan dari individu y ang terdiri dari unsur p sikis
dan fisik, artiny a seluruh sikap dan p erbuatan seseorang merup akan suatu
gambaran dari kep ribadian orang itu, dengan kata lain baik tidaknya citra
seseorang ditentukan oleh kep ribadianny a. Lebih lanjut Zakiah Darajat dalam
Djamah, (2000) mengungkapkan bahwa faktor terp enting bagi seorang guru
asdalah kep ribadiannya. Kepribadian adalah suatu cerminan dari citra seorang
guru dan akan memengaruhi interaksi antara guru dan anak didik. Oleh karena itu,
kep ribadian merup akan faktor y ang menentukan tinggi rendahny a martabat guru.
Kepribadian guru akan tercemin dalam sikap dan p erbuatanny a dalam
membina dan membimbing anak didik. Semakin baik kep ribadian guru, semakin
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
baik dedikasinya dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai guru,
ini berarti tercermin suatu dedikasi yang tinggi dari guru dalam menjalankan tugas
dan fungsiny a sebagai p endidik. Hal tersebut dip ertegas oleh Drost (1998) bahwa
salah satu dasar p embentukan kep ribadian adalah sukses yang merup akan sebuah
hasil dari kep ribadian, dari citra umum, dari sikap, dari keterampilan karena ini
semua melunasi p roses interaksi-interaksi manusia.
b. Pengembangan profesi
Profesi guru kian hari menjadi p erhatian seiring dengan perubahan ilmu
pengetahuan dan tekhnologi y ang menuntut kesiap an agar tidak ketinggalan.
Menurut Pidarta (2009) bahwa p rofesi ialah suatu jabatan atau p ekerjaan biasa
sep erti halny a dengan p ekerjaan-p ekerjaan lain. Orang y ang melakukan pekerjaan
profesi itu harus ahli,orang yang memiliki day a p ikir ilmu dan keteramp ilan y ang
tinggi. Di samp ing itu, ia juga dituntut dap at memp ertanggungjawabkan segala
tindakan dan hasil karyany a y ang meny angkut p rofesi tersebut.
Pidarta (2009) mengemukaan ciri-ciri p rofesi sebagai berikut:
1) Pilihan jabatan itu didasari oleh motivasi y ang kuat dan merupakan panggilan
hidup orang bersangkutan,
2) Telah memiliki ilmu p engetahuan dan keteramp ilan khusus y ang berssifat
dinamis dan berkembang terus,
3) Ilmu p engetahuan dan keteramp ilan khusus tersebut di atas dip eroleh melalui
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
4) Puny a otonomi dalam bertindak ketika melay ani klien,
5) M engabdi kep ada masy arakat atau berorientasi kep ada lay anan sosial, bukan
untuk mendap atkan keuntungan finansial,
6) Tidak mengadvertensikan keahlianny a untuk mendap atkan klien,
7) M enjadi anggota profesi,
8) Organisasi p rofesi tersebut menentukan p ersy aratan p eneriman anggota,
membina pfofesi anggota, mengawasi perilaku anggota, memberikan sanksi,
dan memp erjuangkan kesejahteraan anggota.
Pengembangan profesi guru merup akan hal p enting untuk diperhatikan guna
mengantisip asi p erubahan dan beratny a tuntunan terhadap p rofesi guru.
Perkembangan p rofesionalisme guru menekankan kepada p enguasaan ilmu
p engetahuan atau manajemen beserta strategi penerap anny a. Maister (1997)
mengemukakan bahwa p rofesionalisme bukan sekedar memiliki p engetahuan,
tekhnologi dan manajemen tetap i memiliki keteramp ilan tinggi, memiliki tingkah
laku yang dipersy aratan.
Tuntutan memenuhi standar profesionalisme bagi guru sebagai wujud dari
keinginan menghasilkan guru-guru y ang wajib membina p eserta didik sesuai
dengan tuntutan y ang harus dip enuhi guru dalam meraih p redikat guru y ang
p rofesional sebagaimana y ang dijelaskan dalam jurnal Educational Leadership
dalam Sup riyadi (2009) bahwa untuk menjadi p rofesional, seorang guru dituntut
untuk memiliki 5 hal, y aitu:
1)Guru memp uny ai komitmen p ada siswa dan p roses belajarny a,
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
2)Guru menguasai secara mendalam bahan/mata pelajaran y ang diajarkan, serta
cara mengajarny a kep ada siswa,
3)Guru bertanggung jawab memantaau hasil belajarsiswa melalui berbagai cara
evaluasi.
4)Guru mamp u berfikir sistematis tentang ap a yang dilakukunny a dan belajar
dari p engalamanny a,
5)Guru seyogy anya merup akan bagian dari masyarakat belajar dalam
lingkungan p rofesionalny a.
M enurut Akadum (1999), ada 5 p eny ebab rendahny a p rofesionalisme guru,
yaitu:
1)M asih bany ak guru y ang tidak menekuni p rofesiny a secara total.
2)Rentan dan rendahny a kepatuhan guru terhadap norma dan etika p rofesi guru.
3)Pengakuan terhadap ilmu p endidikan dan keguruan masih setengah hati dari
p engambilan kebijakan dan p ihak-p ihak terlibat.
4)M asih belum smootny a perbedaan p endap at tentang p rop orsi materi ajar y ang
diberikan kep ada calon guru.
5) M asih belum berfungsi PGRI sebagai organisasi profesi y ang berup ay a
secara maksimal meningkatkatkan p rofesionalisme anggotanya.
c. Kemampuan Mengajar
Untuk melaksanakan tugas-tugas dengan baik, guru memerlukan kemamp uan.
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
kemampuan melaksanakan p engajaran, menuliskan tujuan pengajaran, meny ajikan
bahan pengajaran, memberikan p ertany aan kep ada siswa, mengajarkan konsep ,
berkomunikasi dengan siswa, mengamati kelas, dan mengevaluasi hasil belajar.
Komp etensi guru adalah kemampuan atau kesanggup an guru dalam mengelola
pembelajaran. Titik tekanny a adalah kemampuan guru dalam p embelajaran, bukan
ap a y ang harus dip elajari, guru dituntut mamp u mencip takan dan menggunakan
keadaan p ositif untuk membawa mereka ke dalam p embelajaran agar anak dap at
mengembangkan komp etensiny a (Rusmini, 2003). Guru harus mamp u
menafsirkan dan mengembangkan isi kurikulum yang dikembangkan selama ini
pada suatu jenjang p endidikan y ang diberlakukan sama, walaup un latar belakang
sosial, ekonomi dan buday a yang berbeda-beda (Nasanius,1998).
Aspek-aspek teladan mental guru berdamp ak besar terhadap belajar dan
pemikiran belajar y ang dicip takan guru. Guru harus memahami bahwa perasaan
dan sikap siswa akan terlibat dan berp engaruh kuat p ada proses belajarnya. Agar
guru mamp u berkompetensi, harus memiliki jiwa inovatif, kreatif dan kap abel,
meninggalkan sikap konservatif, tidak bersifat defensif tetap i mamp u membuat
anak bersifat ofensif (Sutadip ura, 1994).
Kemamp uan mengajar guru sebenarny a merupakan p encerminan p enguasaan
guru atas kompetensiny a. Imron (1995) mengemukakan 10 komp etensi dasar y ang
harus dikuasai oleh guru, y aitu:
1)M enguasai bahan,
2)M enguasai landasan kep endidikan,
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
3)M eny usun p rogram p engajaran,
4)M elaksanakan p rogram pengajaran,
5)M enilai p roses dan hasil belajar,
6)M eny elenggarakan p roses bimbingan dan p eny uluhan,
7)M eny elenggarakan administrasi sekolah,
8)M engembangkan kep ribadian,
9)Berinteraksi dengan sejawat dan masy arakat,
10)Meny elenggarakan p enelitian sederhana untuk kep entingan mengajar.
Sedangkan menurut Uzer (2002) bahwa jenis-jenis komp etensi guru,
antara lain:
1) Kompetensi kep ribadian melip uti : mengembangkan kep ribadian,
berinteraksi dan berkomunikasi, melaksanakan bimbingan dan p enyuluhan,
melaksanakan administrasi, melaksanakan p enelitian sederhana untuk
kep erluan p engajaran.
2) Komp etensi p rofesional, antara lain menguasai landasan kep endidikan,
menguasai bahan p engajaran, menyusun bahan pengajaran, meny usun
p rogram p engajaran, meny usun p rogram p engajaran dan menilai hasil dan
p roses belajar mengajar y ang y elah dilaksanakan.
d. Komunikasi
Komunikasi merup akan aktivitas dasarmanusia, manusia dap at saling
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
temp at kerja, di p asar, dalam masy arakat atau di mana saja manusia berada. Tidak
ada manusia yang tidak ada terlibat komunikasi. Pentingny a komunikasi dalam
organisasi tidak dap at dibantahkan, adany a komunikasi yang baik dalam suatu
organisasi dap at berjalan dengan lancar dan berhasil dan begitu pula sebalikny a.
Misalnya, kepala sekolah tidak menginformasikan kep ada guru-guru mengenai
kap an sekolah dimulai sesudah libur maka besar kemungkinan guru tidak akan
datang mengajar. Contoh di atas menandakan betapa p entingny a komunikasi. Hal
tersebut sesuai dengan p endap at Muhammad (2001) bahwa kelup aan informasi
dap at memberikan efek y ang lebih besar terhadap kelangsungan kegiatan.
Komunikasi y ang efektif adalah penting bagi setiap organisasi, oleh karena itu
para pemimp in organisasi dan para komunikator dalam organisasi p erlu
memahami dan meny emp urnakan kemamp uan komunikasi mereka (Kohler, 1981).
Guru dalam proses p alaksanaan tugasnya p erlu memp erhatikan hubungan
komunikasi baik antara guru dengan kep ala sekolah, guru dengan guru, guru
dengan siswa dan guru dengan p ersonalia lainny a di sekolah. Hubungan dan
komunikasi y ang baik membawa konsekuensi terjalinny a interaksi seluruh
komp onen y ang ada dalam sistem sekolah. Kegiatan belajar guru akan baik jika
ada hubungan dan komunikasi y ang baik dengan siswa sebagai komp onen y ang
diajar, kinerja guru akan meningkat seiring adany a kondisi hubungan dan
komunikasi y ang lancar baik mendorong p ribadi seseorang untuk melakukan tugas
dengan baik.
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
e. Hubungan dengan Masyarakat
Sekolah merup akan lembaga sosial y ang tidak dap at dip isahkan dari
masy arakat lingkunganny a, sebalikny a masy arakat pun tidak dap at dip isahkan dari
sekolah sebab keduany a memiliki kep entingan. Sekolah merup akan lembaga
formal yang diserahi mandat untuk mendidik, melatih dan membimbing generasi
muda bagi p erananny a di masa dep an, sementara masy arakat merupakan pengguna
jasa p endidikan itu. Menurut Pidarta (2009) bahwa suatu sekolah tidak dibenarkan
mengisolasi diri dari masyarakat.sekolah tidak boleh menjadi masy arakat
tersendiri y ang tertutup dari masy arakat sekitar, ia tidak boleh melaksanakan
ideny a sendiri dengan tidak mau tahu akan asp irasi-asp irasi masy arskat.
Masy arakat menginginkan sekolah berrdiri di lingkungannya untuk meningkatkan
perkembangan p utra-putra mereka. Sekolah merupakan sistem terbuka terhadap
lingkunganny a termasuk masyarakat pendukungny a. Sebagai sistem terbuka sudag
jelas ia tidak dap at mengisolasi diri sebab bila hal ini dilakukan berarti hal ini
menuju ke ambang kematian.
Hubungan sekolah dengan masy arakat merup akan bentuk hubungan
komunikasi ekstern y ang dilaksanakan atas dasar kesamaan tanggung jawab dan
tujuan masy arakat merup akan kelomp ok individu-individu yang berusaha
meny elenggarakan atau membantu usaha-usaha p endidikan. Dalam masy arakat
terdap at lembaga-lembaga y ang p enyelenggaraan p endidikan, lembaga
keagamaan, kepramukaan, p olitik, sosial, olahraga, kesenian y ang bergerak dalam
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
usaha pendidikan. Dalam masy arakat juga terdap at individu-individu y ang
bersimpati.
4. Kinerja Kepala S ekolah
Keberhasilan sekolah sangat bergantung p ada keberhasilan kep ala sekolah.
Sekolah yang dikep alai oleh orang yang memp unyai komitmen tinggi terhadap
p eningkatan mutu maka sekolah tersebut akan cepat berkembang karena kunci
keberhasilan sekolah sangat bergantung kep ada kep ala sekolah. Menurut Pidarta
(2009) Kep ala Sekolah merup akan kunci kesuksesan sekolah dalam mengadakan
p erubahan. Kegiatan untuk meningkatkan dan memperbaiki p rogram dan p roses
p embelajaran di sekolah sebagian besar terletak p ada diri Kepala Sekolah itu sendiri.
Lebih lanjut, Pidarta (2009) mengatakan bahwa Kep ala Sekolah memiliki p eran dan
tanggung jawab sebagai manajer p endidikan, p emimp in pendidikan, supervisor
p endidikan, dan administrator p endidikan.
Dalam hal kinerja, Kepala Sekolah harus melaksanakan tugas utamany a
menjadi Kep ala Sekolah tersebut dengan p enuh tanggung jawab. Instrumen penilaian
kinerja kepala sekolah :
a. kep ala sekolah harus melaksanakan tugasnya sebagai p endidik (educator),
b. kep ala sekolah sebagai manajer (manager),
c. kep ala sekolah sebagai administrator (administrator),
d. kep ala sekolah sebagai p enyelia (supervisor),
e. kep ala sekolah sebagai p emimp in (leader),
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
f. kep ala sekolah sebagai p embaharu (Inovator),
g. kep ala sekolah sebagai p enggerak (Motivator),
h. kep ala sekolah sebagai entrepreneur (kewirausahaan)
5. S upervisi a. Pengertian
Sup ervisi ialah suatu aktivitas p embinaan y ang direncanakan untuk
membantu p ara guru dan p egawai sekolah lainny a dalam melakukan p ekerjaan
mereka secara efektif (Purwanto, 2008). Karena tujuan supervisi y aitu perbaikan
dan p erkembangan p roses belajar mengajar secara total (Purwanto, 2008). Ini
berarti bahwa tujuan sup ervisi tidak hany a untuk memp erbaiki mutu mengajar
guru, tetap i juga membina p ertumbuhan p rofesi guru, dalam arti luas termasuk di
dalamnya p engadaan fasilitas y ang menunjang kelancaran proses belajar mengajar,
peningkatan mutu p engetahuan dan ketrampilan guru-guru, p emberian bimbingan
dan p embinaan dalam hal imp lementasi kurikulum, p emilihan dan p enggunaan
metode mengajar, alat-alat pelajaran, p rosedur dan tehnik evaluasi p engajaran
(Purwanto, 2008). Atau memberikan lay anan dan bantuan untuk mengembangkan
situasi belajar mengajar y ang dilakukan guru kelas (Sahertian, 2007).
Dalam buku Herabudin (2009) M enurut H.Burton dan Leo J. Bruckner,
Sup ervisi adalah suatu tehnik p elay anan y ang tujuan utamany a memp elajari dan
memp erbaiki secara bersama-sama faktor-faktor y ang mempengaruhi
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
adalah suatu p rogram yang berencana untuk memp erbaiki pengajaran (Supervision
is a planned program for the improvement of instruction). Menurut Alexander dan
Say lor (2009), sup ervisi adalah suatu p rogram inservice education dan usaha
memp erkembangkan kelomp ok (group) secara bersama
Secara substansial, arti sup ervisi mengandung unsur-unsur p okok sebagai
berikut:
1)tujuan,
2)situasi belajar-mengajar,
3)p engawasan,
4)p embinaan dan p emberian arah,
5)p enilaian kritis,
6)tugas sup ervisor.
Pengembangan p roses belajar-mengajar di sekolah sangat erat kaitanny a
dengan tugas-tugas sup ervisor. Oleh karena itu, apabila merujuk pada p
engertian-p engertian di atas, kedudukan suengertian-pervisor multidimensional, disamengertian-p ing sebagai
kep ala, p emimp in, juga p elaksana. Sup ervisi dip erlukan dalam p roses p endidikan
berdasarkan dua hal penting :
1)Perkembangan kurikulum, ini sering menimbulkan p erubahan struktur
maup un fungsi kurikulum. Pelaksanaan kurikulum perlu p eny esuaian y ang
nyata di lap angan. Hal ini berarti guru harus berusaha mengembangkan
kreativitasny a agar p endidikan berdasarkan kurikulum itu dap at terlaksana
dengan baik.
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
2)Pengembangan p ersonal, ini dapat dilaksanakan secara formal dan informal.
Pengembangan formal diselenggarakan oleh pemerintah melalui p enataran,
tugas belajar, lokakary a. Adap un p erkembangan informal merup akan
tanggung jawab p egawai y ang dilaksanakan secara mandiri, atau bersama
rekan kerjany a, antara lain dengan mengikuti p erkembangan p endidikan
melalui kep ustakaan, telaah atau percobaan suatu metode mengajar,
menambah p engetahuan melalui bacaan, mengikuti kegiatan ilmiah.
b. Tujuan supervisi
Tujuan sup ervisi adalah p erbaikan dan perkembangan proses
belajar-mengajar secara total, ini berarti bahwa tujuan sup ervisi tidak hanya memperbaiki
mutu mengajar semata, melainkan juga membina p ertumbuhan p rofesi guru dalam
arti luas termasuk di dalamny a p engadaan fasilitas y ang menunjang kelancaran
proses belajar mengajar, p eningkatan mutu p engetahuan dan ketramp ilan
guru-guru, pemberian bimbingan dan p embinaan dalam hal imp lementasi kurikulum,
pemilihan dan p enggunaan metode mengajar, alat-alat p elajaran, p rosedur dan
tehnik evaluasi p engajaran.
Sesuai dengan uraian di atas, maka usaha y ang dap at dilakukan dalam
rangka pelaksanaan supervisi adalah :
1) membangkitkan dan merangsang semangat guru-guru agar mau menjalankan
tugasny a dengan sebaik-baikny a,
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
2) berusaha melengkap i dan mengadakan alat-alat p erlengkap an termasuk media
instruksional y ang dip erlukan untuk menunjang kelancaran jalanny a p roses
belajar-mengajar,
3) bersama guru dan warga sekolah yang ada berusaha mengembangkan,
mencari dan menggunakan metode-metode baru dalam proses
belajar-mengajar yang lebih baik,
4) M embina kerjasama y ang baik dan harmonis antar guru, murid dan semua
warga sekolah,
5) berusaha memp ertinggi mutu dan p engetahuan guru-guru dengan mengadakan
workshop, seminar, inservise-training, atau up-grading.
c. Jenis supervisi
Berdasarkan bany akny a jenis p ekerjaan y ang dilakukan oleh guru,
sup ervisi di dalam dunia p endidikan dap at dibedakan menjadi dua macam, y aitu
sup ervisi umum dan sup ervisi p engajaran, selain itu kita juga mengenal istilah
sup ervisi klinis.
1) Supervisi umum dan supervisi pengajaran. Supervisi umum adalah sup ervisi
y ang dilakukan terhadap kegiatan y ang secara tidak langsung berhubungan
dengan usaha p erbaikan p engajaran seperti sup ervisi p engelolaan bangunan
dan p erlengkap an sekolah, sup ervisi terhadap kegiatan p engelolaan
administrasi kantor, p engelolaan keuangan sekolah. Sedangkan sup ervisi
p engajaran adalah kegiatan kep engawasan y ang dilakukan untuk memp erbaiki