BAB II LANDASAN TEORI LANDASAN TEORI
A. KAJIAN TEORI 1. Profesi Guru
5. S upervisi a. Pengertian
Sup ervisi ialah suatu aktivitas p embinaan y ang direncanakan untuk membantu p ara guru dan p egawai sekolah lainny a dalam melakukan p ekerjaan mereka secara efektif (Purwanto, 2008). Karena tujuan supervisi y aitu perbaikan dan p erkembangan p roses belajar mengajar secara total (Purwanto, 2008). Ini berarti bahwa tujuan sup ervisi tidak hany a untuk memp erbaiki mutu mengajar guru, tetap i juga membina p ertumbuhan p rofesi guru, dalam arti luas termasuk di dalamnya p engadaan fasilitas y ang menunjang kelancaran proses belajar mengajar, peningkatan mutu p engetahuan dan ketrampilan guru-guru, p emberian bimbingan dan p embinaan dalam hal imp lementasi kurikulum, p emilihan dan p enggunaan metode mengajar, alat-alat pelajaran, p rosedur dan tehnik evaluasi p engajaran (Purwanto, 2008). Atau memberikan lay anan dan bantuan untuk mengembangkan situasi belajar mengajar y ang dilakukan guru kelas (Sahertian, 2007).
Dalam buku Herabudin (2009) M enurut H.Burton dan Leo J. Bruckner, Sup ervisi adalah suatu tehnik p elay anan y ang tujuan utamany a memp elajari dan memp erbaiki secara bersama-sama faktor-faktor y ang mempengaruhi
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
adalah suatu p rogram yang berencana untuk memp erbaiki pengajaran (Supervision
is a planned program for the improvement of instruction). Menurut Alexander dan
Say lor (2009), sup ervisi adalah suatu p rogram inservice education dan usaha memp erkembangkan kelomp ok (group) secara bersama
Secara substansial, arti sup ervisi mengandung unsur-unsur p okok sebagai berikut:
1)tujuan,
2)situasi belajar-mengajar, 3)p engawasan,
4)p embinaan dan p emberian arah, 5)p enilaian kritis,
6)tugas sup ervisor.
Pengembangan p roses belajar-mengajar di sekolah sangat erat kaitanny a dengan tugas-tugas sup ervisor. Oleh karena itu, apabila merujuk pada p engertian-p engertian di atas, kedudukan suengertian-pervisor multidimensional, disamengertian-p ing sebagai kep ala, p emimp in, juga p elaksana. Sup ervisi dip erlukan dalam p roses p endidikan berdasarkan dua hal penting :
1)Perkembangan kurikulum, ini sering menimbulkan p erubahan struktur maup un fungsi kurikulum. Pelaksanaan kurikulum perlu p eny esuaian y ang nyata di lap angan. Hal ini berarti guru harus berusaha mengembangkan kreativitasny a agar p endidikan berdasarkan kurikulum itu dap at terlaksana dengan baik.
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
Plagiat
2)Pengembangan p ersonal, ini dapat dilaksanakan secara formal dan informal. Pengembangan formal diselenggarakan oleh pemerintah melalui p enataran, tugas belajar, lokakary a. Adap un p erkembangan informal merup akan tanggung jawab p egawai y ang dilaksanakan secara mandiri, atau bersama rekan kerjany a, antara lain dengan mengikuti p erkembangan p endidikan melalui kep ustakaan, telaah atau percobaan suatu metode mengajar, menambah p engetahuan melalui bacaan, mengikuti kegiatan ilmiah.
b. Tujuan supervisi
Tujuan sup ervisi adalah p erbaikan dan perkembangan proses belajar-mengajar secara total, ini berarti bahwa tujuan sup ervisi tidak hanya memperbaiki mutu mengajar semata, melainkan juga membina p ertumbuhan p rofesi guru dalam arti luas termasuk di dalamny a p engadaan fasilitas y ang menunjang kelancaran proses belajar mengajar, p eningkatan mutu p engetahuan dan ketramp ilan guru-guru, pemberian bimbingan dan p embinaan dalam hal imp lementasi kurikulum, pemilihan dan p enggunaan metode mengajar, alat-alat p elajaran, p rosedur dan tehnik evaluasi p engajaran.
Sesuai dengan uraian di atas, maka usaha y ang dap at dilakukan dalam rangka pelaksanaan supervisi adalah :
1) membangkitkan dan merangsang semangat guru-guru agar mau menjalankan tugasny a dengan sebaik-baikny a,
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
2) berusaha melengkap i dan mengadakan alat-alat p erlengkap an termasuk media instruksional y ang dip erlukan untuk menunjang kelancaran jalanny a p roses belajar-mengajar,
3) bersama guru dan warga sekolah yang ada berusaha mengembangkan, mencari dan menggunakan metode-metode baru dalam proses belajar-mengajar yang lebih baik,
4) M embina kerjasama y ang baik dan harmonis antar guru, murid dan semua warga sekolah,
5) berusaha memp ertinggi mutu dan p engetahuan guru-guru dengan mengadakan
workshop, seminar, inservise-training, atau up-grading.
c. Jenis supervisi
Berdasarkan bany akny a jenis p ekerjaan y ang dilakukan oleh guru, sup ervisi di dalam dunia p endidikan dap at dibedakan menjadi dua macam, y aitu sup ervisi umum dan sup ervisi p engajaran, selain itu kita juga mengenal istilah sup ervisi klinis.
1) Supervisi umum dan supervisi pengajaran. Supervisi umum adalah sup ervisi y ang dilakukan terhadap kegiatan y ang secara tidak langsung berhubungan dengan usaha p erbaikan p engajaran seperti sup ervisi p engelolaan bangunan dan p erlengkap an sekolah, sup ervisi terhadap kegiatan p engelolaan administrasi kantor, p engelolaan keuangan sekolah. Sedangkan sup ervisi p engajaran adalah kegiatan kep engawasan y ang dilakukan untuk memp erbaiki
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
kondisi, baik itu p ersonelny a maup un materialny a y ang memungkinkan tercip tany a situasi belajar-mengajar y ang lebih baik demi tercap ainy a tujuan p endidikan.
2) Supervisi Klinis adalah sup ervisi akademik p ada p elaksanaanny a ditekankan p ada mencari kelemahan atau sebab-sebab y ang terjadi dalam p roses belajar-mengajar, y ang akhirny a diusahakan bagaimana cara memp erbaiki kelemahan atau kekurangan tersebut. M enurut Richard Waller dalam Purwanto (2009), supervisi akademik adalah sup ervisi y ang difokuskan pada perbaikan p engajaran dengan melalui siklus y ang sistematis dari tahap p erencanaan, p engamatan, dan analisis intelektual yang terhadap p enamp ilan mengajar sebenarny a dengan tujuan untuk mengadakan modifikasi y ang rasional. M enurut Keith Acheson dan M eredith D. Gall dalam Purwanto (2009) mengemukakan bahwa, Sup ervisi Akademik adalah proses membantu guru memp erkecil ketidaksesuaian (kesenjangan) antara tingkah laku mengajar y ang ny ata dengan tingkah laku mengajar y ang ideal. Secara tehnik bahwa Supervisi Akademik adalah suatu model sup ervisi y ang terdiri atas tiga fase, y aitu :
1) Pertemuan p erencanaan, 2) Observasi kelas,
3) Pertemuan balik.
John J. Boll meny imp ulkan dalan Purwanto (2009) Sup ervisi Akademik
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
profesional guru/calon guru, khususny a dalam p enamp ilan mengajar, berdasarkan observasi dan analisis data secara teliti dan oby ektif sebagai pegangan untuk perubahan tingkah laku mengajar tersebut.
d. Teknik S upervisi
1) Teknik supervisi individual
Teknik supervisi individual adalah p elaksanaan sup ervisi p erseorangan terhadap guru. Sup ervisor di sini hany a berhadap an dengan seorang guru sehingga dari hasil sup ervisi ini akan diketahui kualitas p embelajaranny a. Teknik supervisi individual terdiri atas lima macam y aitu kunjungan kelas, observasi kelas, pertemuan individual, kunjungan antarkelas, dan menilai diri sendiri.
2) Kunjungan kelas
Kunjungan kelas adalah teknik p embinaan guru oleh kep ala sekolah untuk mengamati p roses p embelajaran di kelas. Tujuanny a adalah untuk menolong guru dalam mengatasi masalah di dalam kelas. Cara melaksanakan kunjungan kelas adalah sebagai berikut:
a) Dengan atau tanp a pemberitahuan terlebih dahulu tergantung sifat tujuan dan masalahnya,
b) Atas permintaan guru bersangkutan,
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
c) Sudah memiliki instrumen atau catatan-catatan, dan d) Tujuan kunjungan harus jelas.
Adap un tahap an kunjungan kelas melip uti:
a) Tahap p ersiap an. Pada tahap ini, sup ervisor merencanakan waktu, sasaran, dan cara mengobservasi selama kunjungan kelas.
b) Tahap p engamatan selama kunjungan. Pada tahap ini, supervisor mengamati jalanny a proses pembelajaran berlangsung.
c) Tahap akhir kunjungan. Pada tahap ini, supervisor bersama guru mengadakan perjanjian untuk membicarakan hasil-hasil observasi.
d) Tahap terakhir adalah tahap tindak lanjut.
Teknik sup ervisi individual melalui kunjungan kelas harus menggunakan enam kriteria, y aitu (1) memiliki tujuan-tujuan tertentu, (2) mengungkap kan asp ek-aspek y ang dap at memperbaiki kemamp uan guru, (3) menggunakan instrumen observasi untuk mendap atkan data y ang oby ektif, (4) terjadi interaksi antara p embina dan y ang dibina sehingga menimbulkan sikap saling p engertian, (5) p elaksanaan kunjungan kelas tidak menganggu p roses p embelajaran; dan (6) p elaksanaanny a diikuti dengan p rogram tindak lanjut. 3) Observasi kelas
Observasi kelas adalah mengamati p roses p embelajaran secara teliti di kelas. Tujuanny a adalah untuk memp eroleh data oby ektif asp ek-asp ek situasi p embelajaran, kesulitan-kesulitan guru dalam usaha memperbaiki p roses
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
Secara umum, aspek-asp ek y ang diobservasi adalah usaha-usaha dan aktivitas guru-siswa dalam p roses p embelajaran, cara menggunakan media p engajaran, variasi metode, ketep atan p enggunaan media dengan materi, ketep atan p enggunaan metode dengan materi, dan reaksi mental p ara siswa dalam p roses belajar mengajar.
Pelaksanaan observasi kelas ini melalui tahap an, yaitu p ersiap an, p elaksanaan, p enutup an, p enilaian hasil observasi; dan tindak lanjut. Supervisor: 1) sudah siap dengan instrumen observasi, 2) menguasai masalah dan tujuan sup ervisi, dan 3) observasi tidak mengganggu p roses p embelajaran. 4) Pertemuan Individual
Pertemuan individual adalah satu p ertemuan, p ercakap an, dialog, dan tukar p ikiran antara supervisor guru. Tujuannya adalah:
a) memberikan kemungkinan pertumbuhan jabatan guru melalui p emecahan kesulitan y ang dihadap i;
b) mengembangkan hal mengajar y ang lebih baik;
c) memperbaiki segala kelemahan dan kekurangan p ada diri guru; dan menghilangkan atau menghindari segala p rasangka.
Swearingen (1961) mengklasifikasi emp at jenis p ertemuan (p ercakap an) individual sebagai berikut
a) classroom-conference, y aitu p ercakap an individual y ang dilaksanakan di
dalam kelas ketika murid-murid sedang meninggalkan kelas (istirahat).
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
b) Office-conference. Yaitu p ercakap an individual y ang dilaksanakan di ruang kep ala sekolah atau ruang guru, di mana sudah dilengkap i dengan alat-alat bantu y ang dap at digunakan untuk memberikan penjelasan p ada guru.
c) causal-conference. Yaitu p ercakap an individual yang bersifat informal,
y ang dilaksanakan secara kebetulan bertemu dengan guru
d) observational visitation. Yaitu p ercakap an individual y ang dilaksanakan
setelah sup ervisor melakukan kunjungan kelas atau observasi kelas.
Supervisor harus berusaha mengembangkan segi-segi p ositif guru, mendorong guru mengatasi kesulitan-kesulitanny a, memberikan p engarahan, dan melakukan kesep akatan terhadap hal-hal y ang masih meragukan.
5) Kunjungan antar kelas
Kunjungan antar kelas adalah guru y ang satu berkunjung ke kelas y ang lain di sekolah itu sendiri. Tujuanny a adalah untuk berbagi p engalaman dalam p embelajaran. Cara-cara melaksanakan kunjungan antar kelas, yaitu:
a) harus direncanakan;
b) guru-guru yang akan dikunjungi harus diseleksi; c) tentukan guru-guru y ang akan mengunjungi; d) sediakan segala fasilitas y ang dip erlukan;
e) sup ervisor hendaknya mengikuti acara ini dengan p engamatan y ang cermat;
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
Plagiat
f) adakah tindak lanjut setelah kunjungan antar kelas selesai, misalny a dalam bentuk p ercakap an pribadi, p enegasan, dan p emberian tugas-tugas tertentu;
g) segera ap likasikan ke sekolah atau ke kelas guru bersangkutan, dengan menyesuaikan p ada situasi dan kondisi y ang dihadap i;
h) adakan p erjanjian-perjanjian untuk mengadakan kunjungan antar kelas berikutny a.
6) M enilai diri sendiri
M enilai diri adalah p enilaian diri yang dilakukan oleh diri sendiri secara objektif. Untuk maksud itu dip erlukan kejujuran diri sendiri. Cara menilai diri sendiri adalah sebagai berikut.
a) Suatu daftar p andangan atau p endap at y ang disamp aikan kep ada murid-murid untuk menilai p ekerjaan atau suatu aktivitas. Biasany a disusun dalam bentuk p ertany aan baik secara tertutup maup un terbuka, dengan tidak perlu meny ebut nama.
b) M enganalisa tes-tes terhadap unit kerja.
c) M encatat aktivitas murid-murid dalam suatu catatan, baik mereka bekerja secara individu maupun secara kelomp ok.
7) Teknik Supervisi kelomp ok
Teknik sup ervisi kelomp ok adalah satu cara melaksanakan program supervisi yang ditujukan p ada dua orang atau lebih. Guru-guru y ang diduga, sesuai dengan analisis kebutuhan, memiliki masalah atau kebutuhan atau
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
kelemahan-kelemahan y ang sama dikelomp okkan atau dikump ulkan menjadi satu/bersama-sama. Kemudian kep ada mereka diberikan layanan sup ervisi sesuai dengan p ermasalahan atau kebutuhan yang mereka hadap i. Menurut Gwy nn (1961), ada tiga belas teknik sup ervisi kelompok y aitu kep anitiaan-kepanitiaan, kerja kelomp ok, laboratorium dan kurikulum, membaca terpimp in, demonstrasi p embelajaran, darmawisata, kuliah/studi, diskusi p anel, p erpustakaan, organisasi profesional, buletin supervisi, pertemuan guru, lokakary a atau konferensi kelompok.
Tidak satup un di antara teknik-teknik supervisi individual atau kelomp ok di atas y ang cocok atau bisa diterapkan untuk semua p embinaan guru di sekolah. Oleh sebab itu, seorang kep ala sekolah harus mamp u menetap kan teknik-teknik mana yang sekiranya mamp u membina keteramp ilan p embelajaran seorang guru. Untuk menetap kan teknik-teknik supervisi akademik y ang tep at tidaklah mudah.
Seorang kep ala sekolah, selain harus mengetahui aspek atau bidang ketramp ilan y ang akan dibina, juga harus mengetahui karakteristik setiap teknik di atas dan sifat atau kepribadian guru sehingga teknik y ang digunakan betul-betul sesuai dengan guru y ang sedang dibina melalui sup ervisi akademik. Sehubungan dengan kep ribadian guru, Lucio dan M cNeil (1979) meny arankan agar kepala sekolah mempertimbangkan enam faktor kepribadian guru, y aitu kebutuhan guru, minat guru, bakat guru, temperamen