• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

E. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mutasi terhadap semangat kinerja pegawai pada Dinas Pemberdayaan Mayarakat Desa Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten (PMDPPKB) Tanah Datar, hasil penelitian menunjukan bahwa variable (X) mutasi berpengaruh terhadap variable (Y) semangat kinerja. Artinya apabila frekuensi mutasi tinggi maka akan diikuti dengan semangat kinerja yang menurun.

Keterkaitan hubungan antara mutasi dengan semangat kinerja pegawai adalah 0,815. Dengan demikian menunjukan bahwa ada hubungan yang erat antara mutasi dengan semangat kinerja pegawai, karena nilai t_hitung > t_tabel

(8,195 > 1,691) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya bahwa ada hubungan secara signifikan antara variable bebas mutasi (X) dengan variable terikat semangat kinerja pegawai karena t_hitung nilainya positif, berearti variable bebas mutasi (X) berhubungan positif terhadap variable terikat.

Besarnya pengaruh variable bebas mutasi (X) terhadap variable terikat semangat kinerja (Y) sebesar 66,4%. Sedangkan sisanya 33,6% dipengaruhi oleh variable lain yang tidak dimasukan dalam metode penelitian ini karena faktor-faktor tersebut juga memiliki pengaruh terhadap semangat kinerja seperti

70

faktor motivasi, budaya kinerja, kebersamaan dalam organisasi, gaji dan juga kedisiplinan pegawai itu sendiri.

Oleh karena itu hubungan mutasi terhadap semangat kinerja sangatlah erat, apabila mutasi dilaksanakan dengan cara yang tepat dan juga memperhatikan keinginan dan kelayakan maupun kedisiplinan dari pegawai yang bersangkutan maka pegawai tersebut akan bekerja dengan semangat yang tinggi dan penuh tanggung jawab terhadap apa yang dipimpinya. Temuan ini sejalan dengan teori bahwa adanya pengaruh mutasi terhadap semangat kinerja pegawai yang dikatakan oleh Arnimisari Ambarita Juliana (2015, h, 528) di dalam pelaksanaan tugasnya pegawai diharuskan memiliki semangat kinerja agar segala sesuatu yang dikerjakannya sesuai dengan aturan yang ada dan dapat menghasilkan sesuatu yang memuaskan organisasi dan pegawai itu sendiri.

Faktor-faktor yang mempengaruhi semagat kinerja pegawai terdiri dari faktor individu dan faktor organisasi. Faktor-faktor yang tergolong pada faktor individu adalah kebutuhan, tujuan,sikap dan kemampuan dari pegawai tersebut.

Sedangkan faktor-faktor yang tergolong pada faktor organisasi adalah pembayaran atau gaji, keamanan dalam bekerja, hubungan sesama pegawai , pengawasan, pujian dan pekerjaan itu sendiri.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi semangat dan kegairahan kinerja:

a. Kompensasi yang diberikan b. Penempatan yang tepat c. Pelatihan.

d. Rasa aman menhadapi masa depan.

e. Mutasi.

f. Promosi.

g. Linkungan kerja

h. Komunikasi. (Perwira, 2011, hal. 21-24)

Kepuasan kerja yang lebih tinggi berkaitan dengan rendahnya tingkat pergantian pegawai, para pegawai yamg kurang puas biasanya menunjukan tingkat pergantian yang tinggi mereka lebih cendrung mencari sesuatu yang lebih di tempat lain dan meninggalkan organisasi mereka, meskipun rekan kerja mereka yang lebih puas tetap tinggal di situ. Kepuasan juga dihubungkan secara negatif dari keluar masuknya pegawai. Dalam berbagai penelitian korelasi keluar masuknya pegawai dari suatu organisasi atau mutasi berkorelasi lebih kuat karena

ketidakpuasan dibandingkan dengan kemangkiran. Disamping kerugian yang langsung dan tidak langsung bagi organisasi untuk mengganti pegawai, para pegawai yang tetap tinggal akan merasa tidak puas karenaharus berpisah dengan rekan mereka yang bernilai dan menimbulkan gangguan terhadap pola sosial yang telah dibina selama ini.

Peningkatan motivasi akan menimbulkan semangat kinerja yang tinggi sehinngga memiliki potensi dalam peningkatan kepuasan kerja. Dalam hal ini terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi kerja denagn kepuasan kerja oleh sebab itu apabila ingin meningkatkan kepuasan kerja salah satu yang perlu diperhatikan adalah membangun motivasi kerja yang lebih tinggi agar pegawai bekerja dengan semangat yang tinngi (Sinambela, 2017, hal. 315-316).

Jadi hasil penelitian yang penulis lakukan sesuai atau relevan dengan yang diteliti oleh Arnimisari Ambarita Juliana dengan nilai koefisien determinan terhadap pengaruh mutasi terhadap semangat kinerja pegawai dengan nilai R- Square (r) 16,32%. Hal ini menunjukan bahwa pengaruh mutasi terhadap semangat kinerja pegawai negri bisa dikatakan sangat rendah, karena semangat kinerja tidak dipengaruhi oleh unsur mutasi saja, tetapi masih banyak hal lainnya seperti:

1. Motivasi.

Suatu perangsang atau dorongan dari dalam yang menyebabkan orang berbuat sesuatu, sedangkan motivasi dalam rangka kepemimmpinan merupakan proses bagaimana menumbuhkan dan menimbulkan dorongan supaya seseorang berbuat atau bekerja.

Motivasi pribadi seseorang akan timbul, asalkan terdapat stimuli.

Stimulus itu bersifat internal dan eksterna. Imbalan balas jasa dan suatu prestasi menjadi faktor yang dapt mendorong seseorang untuk giat bekerja berprestasi.

2. Upah atau gaji

Gaji adalah sejumlah uang yang diterima oleh tenaga-tenaga manejerial dan tata usaha atas sumbangan jasanya, yang menerima uang dengan jumlah yang tetap berdasarkan tarif bulanan.

3. Insentif

Insentif adalah suatu penghargaan dalam bentuk material yang diberikan oleh pihak pimpinan organisasi kepada pegawai agar

72

mereka bekerja dengan motivasi yang tinggi dan berprestasi dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi.Pemberian insentif kepada para karyawan (baik bekeja dalam lingkungan pemerintah atau lembaga lain) mempunyai maksud antara lain sebagai sutu perangsang untuk bertindak, melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya E- Journal ( Marianus Subianto: 699).

73 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari pembahsan dan hasil penelitian yang penulis lakukan yakni tentang pengaruh mutasi terhadap kinerja karyawan pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PMDPPKB) dapat disimpulkan sebagai berikut:

Adanya pengaruh yang signifikan antara mutasi dengan semangat kinerja.

Hal ini dibuktikan t hitung lebih besar dari pada t tabel yaitu sebesar 8,195 dengan tingkat signifikansi 0,000. Didalam pengujian digunakan tingkat kesalahan atau alpha sebesar 0,05. Sedangkan nilai kritis menurut tabel dk= n-2

=36-2 = 34, maka diperoleh t tabel 1,691. Selain itu dari hasil pengujian hipotesis koefisien korelasi sebesar 0,815 artinya mutasi mempunyai hubungan yang sangat kuat terhadap semangat kinerja pegawai pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PMDPPKB) Kabupaten Tanah Datar.

Terdapatnya pengaruh mutasi sebesar 66,4% terhadap semangat kinerja. Hal ini dibuktikan dengan koefisien determinan (R²) sebesar 66,4% maka berpengaruh positif. Sedangkan untuk 33,6% lagi merupakan faktor lain yang mempengaruhi semangat kinerja pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Tanah Datar.

B. Implikasi

Penelitian ini dapat diimplikasikan untuk akademis maupun praktisi untuk pengembangan bisnis.

1. Bagi Akademis

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi terhadap pengembangan ilmu manajemen sumber daya manusia, khususnya mutasi. Dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa variabel mutasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap semangat kinerja.

74

2. Bagi Praktisi

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan dan saran yang bermanfaat bagi pimpinan maupun para karyawan dalam upaya untuk meningkatkan dan mengembangkan mnajemen sumber daya manusia.

C. Saran

1. Bagi Organisasi

Dengan adanya pengaruh mutasi terhadap semangat kinerja karyawan pada Dinas Pemberdayaan Manyarakat Desa Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Tanah Datar. Maka diharapkan kepada pimpinan agar dapat selalu memperhatikan karyawannya atau staffnya terutama dalam bekerja apakah karyawannya mempunyai semangat kinerja yang tinggi atau tidak dan juga pimpinan harus lebih cermat lagi dalam pelaksanaan mutasi terhadap karyawannya karena salah satu faktor yang mengurangi semangat kinerja yaitu tidak tepatnya pelaksanaan mutasi dan ketidakinginannya atau ketadaknyaman, ketidaksenangan karyawan yang bersangkutan terhadap pelaksanaan mutasi.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya dapat lebih mengembangkan penelitian ini dengan meneliti faktor-faktor yang dapat mempengaruhi mutasi terhadap semangat kinerja karyawan. Seperti faktor disiplin, budaya kerja, motivasi, dan sebagainya. Peneliti selanjutnya juga dapat menggunakan metode penelitian lain agar informasi yang diperoleh dapat lebih bervariasi.

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Ahmadi, R. (2014). Metodelogi Penelitian kualitaf. Yogyakarta: Ar- ruzz Media.

Ambarita, J A. (2015) Pengaruh Mutasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Negri Sipil pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kota Pematang Siantar, Jurnal Ilmu Administarsi Negara Volume 8, Nomor 2.

Ardana, I. (2012). Manajemen Sumber Daya Mnausia. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Anthony, Robert N. dan Govindarajan, Vijay. (2003). Sistem Pengendalian Manajemen. Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Empat

Asnawi Nur, (2011). Metodologi Riset Manajemen Pemasaran. Malang: UIN-Maliki Press.

Bangun, W. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Erlangga.

Badeni. (2017). Kepemimpinan dan Prilaku Organisasi. Bandung: Alfabeta.

Burhanudin. (2015). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Raja Grafindo.

Fahmi, I. (2010). Manajemen Kinerja. Bandung: Alfabeta Bandun.

Hardianto, D. S. (2013). Pengaruh Mutasi Jabatan Terhadap Kinerja Pegawai Pada Perum Perhutani Jakarta. skripsi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Ahmad Dahlan. Jakarta.

IAIN Batusangkar. 2017. Buku Pedoman Penulisan Skripsi IAIN Batusangkar.

Julianti, J. (2016). Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kedisiplinan. Batusangkar:

IAIN Batusangkar.

Kadarisman, M. (2012). Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia.

Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Kotter, J. P. (1997). Leadership Factor. JAKARTA: Simon dan Schuter(Asia).

Mahmudi.(2015). Manajemen Kinerja Sektor Publik, Yogyakarta: Sekolah Tinnggi Ilmu Manajemen

Marianus Subianto, (2016). Pengaruh gaji dan insentif terhadap kinerja karyawan pada PT. Serba mulia auto di kabupaten kutai barat. Jurnal Administrasi Bisnis volume 4 no 3.

Maryati. (2014). Manajemen perkantoran yang efektif. Yogyakarta: Upp Stim Ykpn.

Mcbain, D. R. (2007). People Management. Jakarta: Prenanda Media Group.

Moekijat. (1989). Dasar-Dasar Adaministrasi dan Manajemen Perusahaan.

Bandung: Mandar Maju.

Mondi, W. (2008). Manajemen Sumber DayaManusia. Jakarta: Erlangga.

Novirwan, T. (2008). Manajemen Kinerja sebagai sebuah sistem dalam meningkatkan produktivitas perusahaan . Jurnal Ekonomi dan Bisnis volume 3 no 1.

Priyatno Duwi, (2008). Mandiri Belajar SPSS (Statistical Product and Service Sollution) untuk Analisis Data & Uji Statistik, Cetakan Kesatu. Yogyakarta:

MediaKom.

Perwira, A. (2011). Analisis Pengaruh Mutasi Terhadap Semangat Kinerja Pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kota Pekanbaru, Skripsi Fakultas

Ekonomi Ilmu Sosial Jurusan Administrasi Negara Universitas Islam Negri Sultan Syarif Kasim.

Sagala, V. R. (2010). Manajemen Untuk Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada .

Salam, D. S. (2004). Manajemen Pemerintahan Indonesia. Jakarta: Djambatan.

siswanto, b. (1990). manajemen modern. bandung: sinar baru.

Sinambela, L. P. (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Subianto, M. (2016) Pengaruh Gaji Dan Insentif Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Serba Mulia Auto di Kabupaten Kutai Barat, Jurnal Administrasi Bisnis Volume 4, Nomor 3, 2016.

Strauuss, G. (1991). Manajemen Personalia. Jakarta: Pt Karya Unipress.

Sugiyono, (2014). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Suradji. G (2014). Ilmu Dan Seni Kepemimpinan,Bandung: Pustaka Reka Cipta Sutrisno, E. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana.

Sukoco, B. M. (2007). Manajemen Administrasi Perkantoran Modern. Surabaya:

Erlangga.

Suprianto, (2010). Pemasaran Indsustri dan Jasa Kesehatan. Yogyakarta: CV.

Andi offset.

Suwanto, T. Y. (2016). Manjemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Alfabeta.

Terry, G. R. (2000). Prinsi-Prinsip Manajemen. Jakarta: Pt Bumi Aksara.

Umar Husein, (2008). Desain Penelitian Akuntansi Keperilakuan. Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada.

Wibowo. (2011). Manajemen Kinerja. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Dokumen terkait