• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

B. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Dinas Pemberdayaan Manyarakat Desa Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PMDPPKB) Kabupaten Tanah Datar, Adapun jangka waktu penelitian yang dilakukan penulis yaitu dari bulan Desember 2017 s/d Mei 2018.

Tabel 3. 1 C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh pegawai pada Dinas Pemberdayaan Manyarakat Desa Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PMDPPKB) Kabupaten Tanah Datar.

Sampel adalah sebagai atau wakil populasi yang akan diteliti. Teknik pengambilan sampel adalah cara pengambilan sampel yang mewakili dari

48

populasi. Pengambilan ini harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-benar menggambarkan populasi yang sebenarnya.

Metode pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Sampling Jenuh (sensus) yaitu metode penarikan sampel bila semua anggota populasi dijadikan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan apabila jumlah populasi kecil, kurang dari 30 orang.

D. Pengembangan Instrumen

Sebelum digunakan dalam penelitian yang sesungguhnya angket penelitian di uji coba terlebih dahulu. Uji coba dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen yang disusun benar-benar hasil yang baik, karena baik buruknya instrumen penelitian akan berpengaruh pada benar atau tidaknya data yang hasilkan dan bermutu atau tidaknya hasil penelitian. Baik atau buruknya sebuah instrumen di tunjukkan oleh tingkat validitas dan reliabilitasnya.

1. Uji Validitas

Uji validitas ini digunakan untuk mengetahui valid atau tidaknya suatu angket yang kita gunakan. Jika valid maka instrumen itu dapat kita gunakan untuk mengukur apa yang akan kita ukur (Sugiyono, 2014, h.203). Tinggi atau rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul mengenai pengaruh mutasi terhadap semanagat kinerja pegawai.

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kepatuhan suatu variabel penelitian, sebab suatu variabel penelitian yang valid mempengaruhi validitas tinggi, sebaliknya suatu variabel yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Suatu variabel dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan, sebab suatu variabel yang dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Kemudian dalam pengukuran validitas data dalam variabel penelitian maka metode yang digunakan adalah

korelasi bivarate. Dalam penentuan nilai korelasi terhadap pengujian variable penelitian bahwa syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah r = 0,30 (Priyatno, 2008, h.17).

Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang dapat dilakukan peneliti. Uji validitas biasanya digunakan dalam menghitung korelasi antara setiap skor butir instrumen dengan skor total (Sugiyono, 2012, h. 361).

Kriterian penilaian uji validitas:

1) Apabila r_hitung> r_tabel maka, kuesioner tersebut valid

2) Apabila r_hitung< r_tabel maka, dapat dikatakan item kuesioner tersebut tidak valid

Uji validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang di ukur (Asnawi, 2011, p.169).

( ) ( )

( ) ( )

Dimana:

X = Skor item Y = Skor total XY = Skor pertanyaan

N = Jumlah responden untuk di uji coba r = Korelasi product moment

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah sebuah instrumen yang dapat mengukur sesuatu yang akan di ukur secara konsisten dari waktu ke waktu. Kata kunci syarat kualifikasi suatu instrumen pengukuran adalah konsistensi atau tidak berubah-ubah. Uji reliabilitas ialah alat untuk mengukur suatu angket yang merupakan indikator penting dalam variabel (Umar, 2008, h.

57). Suatu angket dapat dikatakan reliabel atau handal apabila jawaban seseorang konsisten dari waktu ke waktu. Reabilitas menunjukkan suatu variabel yang cukup dapat dipercaya dan digunakan sebagai alat pengumpul data karena variabel dapat dipercaya dan reliabel yang akan

50

menghasilkan data yang dapat dipercaya, sehingga suatu data variabel penelitian yang dikatakan reliabel apabila memiliki nilai cronbach alpha> 0,60 (Priyatno, 2008, p. 25).

Dimana:

r11 = Reliabilitas instrumen

k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑ σ b 2 = Jumlah varians butir σ 1 2 = Varians total

Apabila variabel yang diteliti mempunyai cronbach’s alpha (α)

>60% (0,60) maka variabel tersebut dikatakan reliable sebaliknya cronbach’s alpha (α) < 60 % (0,60) maka variabel tersebut dikatakan tidak reliabel (Asnawi, 2011, h.171).

3. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas memiliki distribusi yang normal atau mendekati normal. Pembuktian apakah data tersebut memiliki distribusi normal atau tidak dapat dilihat pada bentuk distribusi datanya, yaitu pada histogram maupun normal probability plot. Pada histogram, data dikatakan memiliki distribusi yang normal jika data tersebut berbentuk asumsi normalitas (Umar, 2008, h. 79).

Sedangkan pada normal probability plot, data dikatakan normal jika ada penyebaran titik-titik disekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti arah diagonalnya. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang penulis pilih dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Interview

Dilakukan dengan melakukan wawancara dan tanya jawab secara langsung dengan beberapa bagian yang terkait dan sejumlah karyawan yang ada kaitannya dengan masalah yang akan diteliti.

2. Kuesioner

Angket atau kuesioner disusun dengan menggunakan lima alternatif jawaban yaitu: STS (Sangat Tidak Setuju), TS (Tidak Setuju), RR (Ragu-Ragu), S (Setuju), SS (Sangat Setuju). Berikut dibawah ini disajikan tabel Skala Likert.

Tabel 3. 2 Skala Likert

Keterangan Skor Sangat Tidak Setuju 1

Tidak Setuju 2

Ragu-Ragu 3

Setuju 4

Sangat Setuju 5

Sumber: Subiyanto, 2003, h. 119

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Sebuah kuesioner dapat berupa formulir, skedul atau instrumen pengukuran yang memuat rangkaian pertanyaan untuk mendapatkan informasi dari responden dengan lengkap dan pasti (Suprianto, 2010, h. 199).

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dimana responden mengisi pertanyaan atau pernyataan yang disajikan. Metode ini akan digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data mengenai pengaruh mutasi terhadap kinerja pegawai pada Dinas Pemberdayaan Manyarakat Desa Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PMDPPKB) Kabupaten Tanah Datar.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, notulen rapat,

52

lengger, agenda dan sebagainya. Teknik ini digunakan untuk mengambil data internal perusahaan seperti sejarah perusahaan, profil perusahaan dan struktur organisasi.

F. Teknik Analisis Data

Untuk melihat bagaimana pengaruh mutasi terhadap kinerja pegawai pada Dinas Pemberdayaan Manyarakat Desa Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PMDPPKB) dapat diukur dengan menggunakan analisis sebagai berikut:

1. Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitatif adalah analisis yang menggunakan alat analisis berkuantitatif. Alat analisis yang bersifat kuantitatif adalah alat analisis yang menggunakan model-model, seperti model matematika atau model statistik dan ekonometrik. Hasil analisis dalam bentuk angka-angka yang kemudian dijelaskan dan di interpretasikan dalam suatu uraian. Dalam penelitian ini menggunakan program SPSS for Windows versi 22 dengan metode pengolahannya sebagai berikut:

a. Editing (pengeditan)

Memilih atau mengambil data yang perlu dan membuang data yang dianggap tidak perlu, untuk memudahkan perhitungan dalam pengujian hipotesa.

b. Scoring (pemberian skor)

Scoring adalah suatu kegiatan yang berupa penelitian atau pengharapan yang berupa angka-angka kuantitatif yang diperlukan dengan perhitungan hipotesa. Atau mengubah data yang bersifat kualitatif kedalam bentuk kuantitatif. Dalam penelitian ini digunakan skala likert dengan menggunakan teknik aggree-disaggree scale dimana adanya urutan skala sangat tidak setuju sampai sangat setuju untuk semua variabel.

2. Analisis Korelasi

Analisis korelasional adalah analisis statistik yang berusaha untuk mencari hubungan atau pengaruh antara dua buah variable atau lebih.

Dalam analisis korelasional ini, variable dibagi kedalam dua bagian, yaitu:

a. Variabel bebas (Independent Variable), yaitu variabel yang keberadaannya tidak dipengaruhi oleh variabel lain.

b. Variabel terikat (Dependent Variable), yaitu variabel yang keberadaannya dipengaruhi oleh variabel yang lain.

Analisa korelasi digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan variable baik varibel bebas maupun variable terikat. Korelasi dapat menghasilkan angka (+) atau (-). Jika korelasi menghasilkan angka (+) maka korelasi bersifat searah, dan jika korelasi mengasilkan angka (-) maka korelasi bersifat tidak searah. Angka korelasi berkisaran antara 0 s/d 1. Besar kecilnya angka korelasi menentukan kuat hubungan kedua variable.

Rumus:

( )( )

√⌊( ) ( ) ⌋⌊( ) ( ) ⌋

Keterangan : n = banyaknya sampel X = skor item X Y = skor item Y r =koefisien korelasi.

3. Metode Regresi Linear Sederhana

Regresi adalah bentuk hubungan fungsional antara variabel-variabel, sedangkan analisis regresi adalah mempelajari bagaimana antar variable saling berhubungan. Analisis regresi linear sederhana digunakan untuk sebuah variable independen X dan sebuah variable dependen Y.

54

Keterangan:

Y = Semangat Kinerja b = Koefisien

a = Kostanta X = Mutasi

4. Uji T

Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variable independen berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap variable dependen.

Dalam penelitian ini untuk mengetahui apakah variable mutasi berpengaruh signifikan terhadap semangat kinerja pegawai. Pengujian dilakukan dengan tingkat signifikansi 0,05. Jika signifikansi < 0,05 maka H0 diterima dan sebaliknya jika signifikansi > 0,05 maka H0 ditolak.

Selanjutnya jika thitung > ttabel maka hipotesis diterima dan jika thitung< ttabel

maka hipotesis di tolak (Priyanto, 2012, p:117).

Penelitian ini dianalisa dengan menggunakan analisa statistic dengan sistem SPSS agar ditemukan hasil yang lebih akurat dan dapat dipercaya kebenarannya.

5. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi adalah tingkat pengaruh koefisien variabel X atau yang dalam penelitian ini dikenal dengan variable mutasi (varibel bebas / independent) terhadap variabel Y di mana dalam penelitian ini adalah variable semangat kinerja pegawai (variable terikat / dependent) yang dinyatakan dalam persentase (%). Persentase ini di peroleh dengan terlebih dahulu mengkuadratkan koefisien korelasi kemudian dikalikan 100%.

Dengan rumus sebagai berikut:

Koefisien Determinasi (KD) = Keterangan:

KD =Koefisien Determinasi

( ) = indeks korelasi product moment Y = a + bX

55 BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PMDPPKB) Kabupaten Tanah Datar.

1. Sejarah Berdirinya Dinas PMDPPKB

Berawal pada masa Pemerintahan Maisyadi sebagai Bupati Tanah Datar Tahun 2001, maka berdirilah Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan keluarga berencana yang dipimpin atau dikepalai oleh Ir. Harfia Indra pada tahun 2001–2005. Ditengah berjalannya masa jabatan Ir. Harfia Indra, pada Tahun 2003 masuklah bagian Pemberdayaan Perempuan yang bertempat di belakang Rumah Sakit Hanafiah Koto Batusangkar.

Berakhirnya masa jabatan Maisyadi sebagai Bupati Tanah Datar Tahun 2004, maka masuklah Shadiq Pasadigu sebagai Bupati selanjutnya pada Tahun 2005–2009, dimana Dinas ini berubah namanya menjadi Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perlindungan Perempuan dan Keluarga Berencana yang dipimpin oleh seorang Kepala yang bernama N. Dt.

Panduko.

Kemudian pada Tahun 2009–2016, Dinas ini berganti nama lagi menjadi Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perlindungan Perempuan dan Keluarga Berencana yang dipimpin oleh Ernita Zailiarty, S. Sos. Ini dilakukan perubahan dari Dinas menjadi badan karena keluarnya Perda No.

28 tahun 2010. dan terakhir pada Tahun 2016 sampai sekarang berubah menjadi Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana yang dipimpin oleh seorang kepala Dinas yang bernama Adrion Nurdal SE.

2. Visi dan Misi Dinas PMDPPKB

Visi : “Mewujudkan Masyarakat Sejahtera dan Berdaya dalam Ridho Allah SWT”

Misi :

Misi merepresentasikan sesuatu yang di emban atau dilaksanakan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PMDPPKB) Kabupaten Tanah Datar sesuai visi yang

56

ditetapkan, agar tujuan dapat terlaksana dan berhasil dengan baik, mempunyai misi sebagai berikut :

1. Melaksanakan tata pemerintahan yang baik dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.

2. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pemberdayaan masyarakat Nagari.

3. Mewujudkan keluarga berkualitas.

4. Meningkatkan kualitas hidup perempuan, kemampuan dan kemandirian lembaga orgnisasi perempuan, serta perlindungan perempuan serta anak dari tindak kekerasan.

3. Lingkungan Kerja PMDPPKB

Dinas Pemberdayaan Manyarakat Desa Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PMDPPKB) Kab Tanah Datar di Jalan Sultan Alam Bagagarsyah, Batusangkar. Luas kantor 1776m2 dan luas bangunan 600 m2. a. Lingkungan fisik kantor

Semua keadaan berbentuk fisik yang terdapat di sekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi karyawan baik secara langsung maupun secara tidak langsung.

Bentuk lingkungan fisik kantor di dinas PMDPPKB 1) Ruang Kerja

(a) Ruang Kerja Kepala Kantor (b) Ruang Kerja Sekretariat

(c) Ruang Kerja Bidang Pemerintahan Desa

(d) Ruang Kerja Bidang Pemberdayaan Masyarakat (e) Ruang Kerja Bidang KB

2) Ruang Pelayanan (a) Ruang Receptionis

3) Fasilitas yang disediakan di ruang tunggu pelayanan (a) Kursi diruang tunggu

(b) Papan pengumuman (c) Surat kabar

(d) Papan tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil

4) Fasilitas Penunjang

Dalam melaksanakan fungsi pelayanannya agar cepat, tepat, tanpa dipungut biaya dan nyaman baik bagi satker maupun pegawainya, Dinas PMDPPKB Kab Tanah Datar memiliki fasilitas penunjang yang aktif di antaranya sebagai berikut :

(a) Pc sebanyak ± 10 unit (b) Laptop ± 5 unit (c) AC sebanyak 8 unit

(d) Kursi pegawai dan kursi tunggu ± 50 unit (e) Meja receptionis 1 unit

(f) Lemari dan rak kayu ± 15 unit 5) Fasilitas Penunjang lainnya

(a) Local Area Network (LAN) (b) Internet

(c) Wifi

6) Aplikasi tata persuratan dan arsip 7) Mushola

8) Aula 9) Toilet

(a) Toilet pegawai (b)Toilet tamu 10) Halaman parkir 11) Kendaraan Operasionl

Untuk kelancaran pelaksanaan tugas pelayanan, Dinas PMDPPKB Kab Tanah Datar ditunjang dengan fasilitas 2 unit kendaraan roda empat dan 5 unit kendaraan roda dua.

4. Lingkungan Non Fisik PMDPPKB.

Lingkungan kerja non fisik semua keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan maupun hubungan antara sesama rekan kerja.

58

Hubungan atasan dengan bawahan:

a. Hubungan atasan

1. Membantu atasan dengan melakukan kebijakan

2. Membantu atasan menyediakan informasi untuk keputusan manajerial

b. Hubungan bawahan

1. Memberikan pelatihan 2. Memotivasi

3. Mendelegasaikan tugas

4. Menerangkan perubahan besar serta mempersiapkan pekerja menghadapi perubahan

5. Mendengarkan keluhanan

5. Struktur Organisasi Dinas PMDPPKB KEPALA

60

B. Analisis Deskriptif Penelitian

Berdasarkan penyebaran 36 kuesioner yang telah dilakukan, peneliti mendapatkan gambaran karakteristik responden sebagai berikut:

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin terhadap 36 responden dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4. 1

Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)

1 Laki-laki 16 44

2 Perempuan 20 56

Jumlah 36 100

Sumber: data primer diolah 2018

Pada tabel 4.1 diatas terlihat bahwa responden perempuan lebih mendominasi dari pada responden laki-laki. Jumlah responden perempuan berjumlah 20 orang dengan persentase 56%. Jumlah responden laki-laki sebanyak 16 orang dengan persentase 44%. Jadi dapat disimpulkan bahwa responden perempuan lebih banyak dari pada responden laki-laki yaitu sebesar 56% pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana (PMDPPKB) Kabupaten Tanah Datar.

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Sumber: data primer diolah 2018

Pada tabel 4.2 diatas terlihat bahwa responden yang termasuk dalam umur 20-25 tahun sebanyak 1 orang dengan persentase 2,77%. Reseponden dengan umur 26-30 tahun sebanyak 2 orang dengan persentase 5,60%.

Responden dengan umur 31-35 tahun sebanyak 6 orang dengan persentase 16,66%. Responden dengan umur 36-40 tahun sebanyak 8 orang dengan persentase 22,22%.

Responden dengan umur 41-45 tahun sebanyak 6 orang dengan persentase 16,66%. Responden dengan umur 46-50 tahun sebanyak 5 orang dengan persentase 13,88%. Responden dengan umur 51-55 tahun sebanyak 7 orang dengan persentase 19,44%. Responden dengan umur 56-60 tahun sebanyak 1 orang dengan persentase 2,77%. Jadi dapat disimpulkan bahwa responden dengan umur 36-40 tahun lebih mendominasi yakni sebesar 22,22% pada Dinas Pemberdayaan Masayarakat Desa Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PMDPPKB) Kabupaten Tanah Datar.

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Tabel 4. 3

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

No Pendidikan Frekuensi Persentase (%)

1 SMA 8 22,22

2 D3 5 13,90

3 S1 22 61,11

4 S2 1 2,77

Jumlah 36 100

Sumber: data primer diolah 2018

62

Dari tabel 4.3 diatas dapat dilihat bahwa jumlah responden dengan pendidikan SMA sebanyak 8 orang dengan persentase 22,22%. Responden dengan pendidikan D3 sebanyak 5 orang dengan persentase 13,90%.

Responden dengan pendidikan S1 sebanyak 22 orang dengan persentase 61,11%. Responden dengan pendidikan S2 sebanyak 1 orang dengan persentase 2,77%. Jadi dapat disimpulkan bahwa responden dengan pendidikan S1 lebih mendominasi sebesar 61,11% pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PMDPPKB) Kabupaten Tanah Datar.

C. Pengujian Instrumen Data

Sebelum dilakukan tahapan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan pengujian instrumen data untuk menilai keakuratan dan kehandalan yang dimiliki masing-masing item pernyataan yang mendukung setiap variable. Tahapan pengujian dilakukan sebagai berikut:

1. Uji Validitas

Validitas merupakan ketetapan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data yang tidak berbeda antar data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian. Bila peneliti membuat laporan yang tidak sesuai dengan apa yang terjadi pada obyek, maka data tersebut dapat dinyatakan tidak valid.

Pengujian validitas ini dilakukan dengan menggunakan model corrected item total correlation. Untuk mengetahui dan menilai validnya

masing-masing item pernyataan maka perlu dicari nilai koefisien korelasi (

r

-hitung). Setiap item pernyataan dinyatakan valid bila nilai keofisien korelasi >

0,30. Berdasarkan hasil pengujian validitas yang telah dilakukan diperoleh ringkasan hasil sebagai berikut:

a. Mutasi

Salah satu faktor yang akan mempengaruhi semangat kinerja adalah mutasi. Pada penelitian ini untuk mengukur mutasi maka digunakan 11 item pernyataan. Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan diperoleh ringkasan item-item pernyataan yang valid pada tabel 4.4 dibawah ini:

Tabel 4. 4

Sumber: data olahan SPSS 22

Dari tabel 4.4 diatas dapat dilihat bahwa 11 item pernyataan yang digunakan untuk mengukur mutasi terdapat dua pernyataan yang tidak valid yaitu pernyataan kedua dengan nilai validasi sebesar 0,031 dan pernyataan ketujuh dengan nilai validasi sebesar 0,261 oleh karena itu kedua pernyataan yang tidak valid itu selanjutnya dibuang atau di eliminasi.

Sembilan pernyataan lain dinyatakan valid Karena nilai Pearson Correlation lebih besar dari 0,30. Adapun kriteria pengujiannya apabila item pernyataan tersebut memiliki correlation ≥ atau = 0,30 maka item tersebut dinyatakan valid. Begitupun sebaliknya, jika correlation dibawah 0,30 maka item tersebut tidak valid.

Nilai Validasi Nilai Batas Keterangan

1 0,770 0,30 Valid

2 0,635 0,30 Valid

64 digunakan untuk mengukur semangat kinerja terdapat satu item pernyataan yang tidak valid yaitu pernyataan kesebelas dengan nilai korelasinya sebesar 0,250 oleh karena itu pernyataan yang tidak valid itu dibuang atau di eliminasi.

Sepuluh pernyataan lainnya dinyatakan valid. Karena nilai Pearson Correlation lebih besar dari 0,30. Adapun kriteria pengujiannya apabila item pernyataan tersebut memiliki correlation ≥ atau = 0,30 maka item tersebut dinyatakan valid. Begitupun sebaliknya, jika correlation dibawah 0,30 maka item tersebut tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menilai Cronbach Alpha.

Jika menilai Cronbach Alpha yang dihasilkan diatas atau sama 0,60 maka variable tersebut dinyatakan reliable atau handal. Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas yang telah dilakukan diperoleh ringkasan hasil yang terlihat pada tabel 4. 7 dibawah ini:

Tabel 4. 6 Uji Reliabilitas

No Variabel Cronbach

alpha

Pada tabel 4.6 di atas dapat dilihat bahwa masing-masing item pernyataan yang mendukung variabel mutasi dan semangat kinerja telah menghasilkan cronbach alpha diatas 0,60. Jadi dapat disimpulkan masing-masing variabel tersebut telah reliabel atau handal, oleh sebab itu tahapan pengolahan data lebih lanjut dapat segera dilaksanakan.

3. Uji Normalitas

Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, semua variabel penelitian berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas pada model regresi digunakan untuk menguji apakah nilai residual yang dihasilkan dari regresi terdistribusi secara normal.

Model regresi yang baik adalah memiliki nilai residual terdistribusi secara normal (Priyatno, 2014, p.90).

Gambar 4. 1 Diagram Diagonal Normalitas

Dari gambar diagram diagonal normalitas 4.1 diatas dapat diketahui bahwa titik-titik menyebar disekitar garis dan mengikuti garis diagonal maka, nilai residual tersebut telah normal.

66

D. Pengujian Hipotesis

Untuk mendapatkan bukti nyata pengaruh mutasi terhadap semangat kinerja pegawai Dinas Pemberdayaan Manyarakat Desa Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, maka dilakukan tahapan pengujian sebagai berikut:

1. Analisis Korelasi

Uji korelasi merupakan sebuah analisis yang digunakan untuk menyelidiki hubungan dua variable atau lebih. dalam korelasi dikenal dengan penyebab dan akibat. Data penyebab yang mempengaruhi disebut variable bebas (X) dan data akibat atau yang dipengaruhi disebut variable terikat (Y). Untuk melihat korelasi atau hubungan antara mutasi dan semangat kinerja pada Dinas Pemberdayaan Manyarakat Desa Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PMDPPKB) Kabupaten Tanah Datar dapat dilihat melalui tabel 4.7 dibawah ini:

Tabel 4. 7

Hasil Perhitungan Korelasi

MUTASI

SEMANGAT KINERJA

MUTASI Pearson Correlation 1 ,815**

Sig. (2-tailed) ,000

N 36 36

SEMANGAT KINERJA

Pearson Correlation

,815** 1

Sig. (2-tailed) ,000

N 36 36

Sumber: data olahan SPSS 22

Dari tabel 4.7 hasil perhitungan correlations diatas dapat diketahui bahwa besarnya hubungan kedua variabel (r) adalah 0,815 artinya hubungan kedua variabel tersebut sangat kuat. Juga dapat diartikan dengan hubungan yang sangat kuat antara mutasi terhadap semangat kinerja pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana (PMDPPKB) Kabupaten Tanah Datar.

2. Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis regresi linear sederhana adalah analisis untuk mengukur besarnya pengaruh antara satu variable independen dengan satu variable dependen. Analisis ini digunakan untuk mengetahui atau mengukur pengaruh variable (X) mutasi terhadap variable (Y) semangat kinerja dengan menggunakan persamaan regresi linier sederhana.

Sebagaimana telah dijelaskan di atas tentang pengujian dengan persamaan regresi linier sederhana, maka dari data yang telah ditampilkan pada tabel di atas maka diperoleh hasil koefisien regresi dengan bantuan program SPSS 22 sebagai berikut.

Tabel 4. 8

Hasil Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

Model

a. Dependent Variable: SEMANGAT KINERJA

Sumber: data olahan SPSS 22

Berdasarkan rumus persamaan regresi Y= a + bx, maka dari hasil perhitungan pada tabel koefisien di atas menjelaskan bahwa persamaan regresi linear adalah:

Y= 1,179x - 3,424 Dimana:

a = 1,179 besarnya konstanta yang berarti angka tersebut menunjukkan jika mutasi x = 0, maka besar nilai semangat kinerja akan sama dengan nilai konstanta yaitu 1,179. Hal ini menunjukkan bahwa mutasi sangat berpengaruh terhadap semangat kinerja pegawai Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana (PMDPPKB) Kabupaten Tanah Datar.

68

b = 3,424hal ini berarti bahwa setiap terjadi peningkatan mutasi karyawan sebesar satu satuan, maka semangat kinerja pegawai akan menurun

b = 3,424hal ini berarti bahwa setiap terjadi peningkatan mutasi karyawan sebesar satu satuan, maka semangat kinerja pegawai akan menurun

Dokumen terkait