• Tidak ada hasil yang ditemukan

KINERJA PELAYANAN BKBPM

Dalam dokumen BAB I P E N D A H U L U A N (Halaman 42-48)

N. STRUKTUR ORGANISASI

2.3. KINERJA PELAYANAN BKBPM

Badan Kesatuan Bangsa dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Bandung (BKBPM), pada Renstra periode sebelumnya (2009-2013) telah melaksanakan urusan wajib bidang pemerintahan yakni Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri dan

Pemberdayaan Masyarakat Desa/Kelurahan, Perlindungan

Masyarakat*)13,sehingga lembaga teknis yang semula bernama

BKPPM (Badan Kesatuan Bangsa, Perlindungan dan

Pemberdayaan Masyarakat), berubah nama menjadi BKBPM per 1

April 2013, dan terdapat struktur baru BIDANG

13Berdasarkan Perda Kota Bandung Nomor 04 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua Atas Perda Kota Bandung Nomor 12 Tahun 2007 Tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah, BIDANG PERLINDUNGAN MASYARAKAT Per 1 April 2013 sudah DIPINDAHKAN ke SATPOL PP Kota

PENANGGULANGAN KEMISKINAN sebagaimana telah diuraikan

diatas tugas pokok fungsi dan uraian tugasnya.

Adapun capaian kinerja BKBPM berdasarkan

sasaran/target Renstra sebelumnya (2009-2013) menurut Standar Pelayanan Minimal14 dan atau indikator kinerja pelayanan pada BKBPM, maupun indikator lain seperti dari MDG’s atau indikator yang telah diratifikasi oleh pemerintah, dapat dilihat pada tabel 2.1. tentang Pencapaian Kinerja Pelayanan Badan Kesatuan

Bangsa dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Bandung Th. 2009-2013 (Halaman 44 & lihat pada halaman lampiran tersendiri).

Tabel 2.1. tersebut menggambarkan ada atau tidaknya kesenjangan/gap pelayanan, bidang mana saja targetnya dapat dicapai, faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan pelayanan tersebut, dan dapat dianalisis apabila terdapat bidang, program atau kegiatan yang terdapat kesenjangan/gap pelayanan yang belum tercapai/belum berhasil serta faktor-faktor apa yang menghambatnya.

Setelah melihat Tabel 2.1. maka dapat disampaikan kinerja pelayanan pada BKBPM Kota Bandung selama periode Renstra sebelumya (2009-2013), maka dapat digambarkan potensi dan

permasalahan pelayanan BKBPM ditinjau dari kinerja pelayanan sebelumnya, adalah sebagai berikut:

a. Bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan, terdapat kegiatan yang masih terbatas dalam pelaksanaannya disebabkan hanya dilakukan satu (1) kali dalam satu tahun anggaran, misalnya Sosialisasi Toleransi Beragama, Nilai Luhur Budaya Bangsa, Peningkatan Rasa Solidaritas di Kalangan Masyarakat, Seminar, talk show, diskusi peningkatan wawasan kebangsaan, Penyuluhan Kepada Masyarakat, dan Koordinasi Forum-Forum Diskusi Politik. Hal ini disebabkan adanya persepsi bahwa pelaksanaan kegiatan yang berulang-ulang pada tahun anggaran yang sama tidak sesuai dengan aturan pengelolaan keuangan daerah yang berdasarkan basis kinerja SKPD.

Tabel 2.1.

Pencapaian Kinerja Pelayanan Badan Kesatuan Bangsa dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Bandung Th. 2009-2013

b. Masih perlunya ditingkatkan kerjasama dengan berbagai

stakeholder guna melaksanakan tugas fungsi Bidang Bina

Ideologi dan Wawasan Kebangsaan antara lain dengan FKUB, FKDM, FPOA, BNK, KOMINDA, Aparat Keamanan (TNI, POLRI), Kejaksaan, KPUD, LSM, ORMAS, Partai Politik dan pihak-pihak berkompeten dalam menunjang tugas fungsi BKBPM;

c. Target Kinerja pada Sasaran Jangka Menengah periode 2009-2013, masih bersifat kualitatif, indikator kinerjanya masih belum dapat diukur secara kuantitatif yang dapat menunjukkan dan menggambarkan capaian kinerja Bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan. Hal ini disebabkan kegiatan yang dilaksanakan terkait dengan target kinerja kualitatif antara lain, peningkatan rasa

toleransi beragama, peningkatan rasa cinta tanah air melalui bina ideologi dan wawasan kebangsaan, menumbuhkan rasa solidaritas di kalangan masyarakat, Pembauran Antar Etnis, Pelestarian nilai-nilai luhur budaya bangsa guna memperkuat ketahanan nasional dan ketahanan sosial, pencegahan konflik di masyarakat melalui Deteksi Dini, pembinaan Ormas,LSM dan Parpol, serta Pengkajian Masalah Aktual.

d. Bidang Perlindungan Masyarakat, (dengan adanya amanat

peraturan yang lebih tinggi), maka sejak tanggal 1 April 2013, beralih tugas fungsi dan kewenangannya pada SATPOL PP Kota Bandung, dan terbentuk Bidang

Baruberdasarkan Perda Kota Bandung Nomor 04

Tahun 2013 yakni BIDANG PENANGGULANGAN

KEMISKINAN. sehingga evaluasi bidang Perlindungan

Masyarakat, pada RENSTRA BKBPM disampaikan secara garis besar dan pokok materi saja;

e. Bidang Pemberdayaan Masyarakat terdapat beberapa kendala untuk kegiatan pemasyarakatan Teknologi Tepat Guna, disebabkan masih belum terbentuknya Posyantek dan Wartekdes/Kel.Pelaksanaan Pameran Teknologi Tepat Guna Tingkat Kota Bandung sebagai upaya menumbuhkan

dilaksanakan disebabkan belum siapnya sarana dan prasarana serta data base Posyantek dan Wartekdes/Kel.

Perlu diusahakan pada tahun-tahun mendatang

pelaksanaan Pameran Teknologi Tepat Guna melalui kerjasama dengan berbagai pihak swasta dan Institut Tehnologi Bandung (ITB) sebagai perguruan tinggi teknik untuk memberdayakan masyarakat.

f. Selanjutnya pada Koordinasi dan Fasilitasi Pembangunan

Masyarakat Kelurahan, masih terdapat beberapa keluaran kegiatan yang lebih dari 1 (satu) antara lain :

e.1. Lomba Kinerja Pemerintahan Kelurahan; e.2. TNI Manunggal Membangun Kelurahan; e.3. Bakti Siliwangi-Manunggal Satata Sariksa;

e.4. Bulan Bakti Gotong Royong Membangun Masyarakat; g. Masih belum berhasilnya lembaga masyarakat diKelurahan

untuk berpartisipasi dalam perlombaan di tingkat Provinsi dan Nasional, antara lain Lomba Kinerja Kelurahan, Lomba PKK, Lomba UP2K, dan Lomba Posyandu. Dalam tahun 2009-2013 tercatat baru Kelurahan Sekeloa Kecamatan Coblong yang berhasil Juara Lomba Kelurahan Tingkat Provinsi Tahun 2010 sehingga mendapat Penghargaan dari Presiden RI.

h. Masih belum optimalnya koordinasi dan fasilitasi antara pemerintah dengan Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan dan stakeholder lain dalam rangka Pemberdayaan Masyarakat.Hal ini disebabkan lahirnya Peraturan yang relatif masih baru yakni Perda Kota Bandung Nomor 02 Tahun 2013 tentang Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan, yang masih perlu ditindaklanjuti dengan Peraturan Walikota agar implikasi pelaksanaan penguatan lembaga masyarakat diberbagai sektor dapat dilakukan dengan lebih sinergis dan lebih baik;

i. Keberadaan Usaha Ekonomi Mikro skala Kelurahan (UP2K, UED-SP, MUBR, UBK, PPUD), masih belum optimal keberadaan dan kapasitasnya, sehingga masih perlu ditingkatkan pembinaan dan penguatan kapasitas bagi pengelolanya agar lebih inovatif dan lebih berdaya dalam

dapat dilakukan melalui kemitraan dengan BUMN, BUMD dan swasta, untuk membentuk Lembaga Mikro Keuangan Tingkat Kelurahan;

j. Terlaksananya Kegiatan Penilaian BKM Award,

Pengembangan Lingkungan Pemukiman Berbasis

Komunitas (PLPBK), Gelar Karya PNPM dan koordinasi PNPM, P2KB dan TKPP dengan Intansi Terkait serta Keg.

Pemberdayaan Masyarakat. Hal ini masih perlu

ditingkatkan akses kerjasama dan koordinasi dengan SKPD terkait agar pelaksanaannya pada tahun-tahun mendatang lebih optimal.

k. Masih belum optimalnya kinerja Pokja Profil Data Kelurahan sehingga Penyusunan Data Profil Kelurahan masih relatif pada Kelurahan yang akan diperlombakan saja, sehingga Pemanfaatan dan Pengelolaan Data Profil Kelurahan masih dirasakan kurang. Hal ini disebabkan terbatasnya anggaran dan tenaga terlatih bidang Profil Kelurahan serta belum tersedianya Kader Pemberdayaan Masyarakat pada setiap Kelurahan yang dapat memberikan motivasi untuk pemberdayaan masyarakat.

l. Masih belum optimalnya Sistem Informasi Posyandu di Pokjanal Posyandu baik di tingkat Kota, Kecamatan maupun Kelurahan, hal ini dikarenakan terbatasnya SDM yang menguasai ketrampilan Sistem Informasi Posyandu; m. Pelaporan Data Swadaya Murni Masyarakat masih perlu

ditingkatkan, termasuk evaluasi dalam hal pemeliharaan sarana atau prasarana yang sudah dibangun melalui pemberdayaan masyarakat belum dapat dilaporkan secara optimal. Dalam Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 terdapat indikator pengukuran Data Swadaya Murni Masyarakat yakni Prosentase Biaya Pemeliharaan terhadap sarana yang telah dibangun. Hal ini masih perlu disosialisasikan kembali kepada Camat dan Lurah sebagai mitra kerja BKBPM dalam rangka tugas fungsi Pemberdayaan Masyarakat.

n. Perlunya regenerasi dalam kegiatan pembinaan generasi muda khusus MARCHING BAND Gema Wibawa Mukti,

di berbagai SKPD sehingga pada event-event tertentu kesulitan dalam koordinasi disebabkan kesibukan dan aktivitas masing-masing SKPD.Pembinaan pada tahun mendatang lebih intensif dan diupayakan terus untuk dapat mengikuti event-event tingkat Nasional maupun Regional.

Selanjutnya disampaikan interpretasi perbandingan yang menggambarkan pada tahun mana rasio antara realisasi dan anggaran pada BKBPM dapat dikatakan baik atau kurang baik, faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kinerja pengelolaan pendanaan pelayanan pada BKBPM, progres pelaksanaan program dan kegiatan sehingga dapat dilihat potensi

dan permasalahan pendanaan/pembiayaan pada BKBPM tertuang

pada Tabel 2.2. tentang Anggaran dan Realisasi Pendanaan pada

Dalam dokumen BAB I P E N D A H U L U A N (Halaman 42-48)

Dokumen terkait