• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kinerja pemerintah daerah semakin pro kepentingan rakyat, terbukti dari persentase realisasi belanja modal serta barang dan jasa yang

Dalam dokumen KAJIAN EKONOMI REGIONAL (Halaman 57-62)

jauh melebihi pencapaian pada periode yang sama tahun lalu ...

4.1 APBD Kalimantan Timur

Ketepatan waktu dan komitmen realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang ditetapkan setiap tahunnya sangat menentukan efektivitas dan daya dorong anggaran pemerintah terhadap pembangunan ekonomi dalam skala yang luas. Apabila dilihat berdasarkan sumber penerimaan, komposisi dana perimbangan (DBH, DAK, DAU) yang diperoleh dari hasil pengelolaan sumber daya alam masih sangat dominan dalam struktur penerimaan APBD Kaltim. Meski demikian, pengelolaan sumber penerimaan lain juga semakin efektif, tercermin dari meningkatnya tren Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam 5 tahun terakhir. Sedangkan dari sisi pengeluaran, proporsi belanja modal memperlihatkan peningkatan dari tahun ke tahun, berbeda dengan porsi belanja pegawai yang cenderung konstan berkisar 10-15% dari total APBD.

Grafik 4.1 Perkembangan APBD Kaltim TA 2008-2013

Sumber: Pemprov Kaltim, diolah

Total APBD Kalimantan Timur (provinsi dan kab/kota) pada Tahun Anggaran (TA) 2013 mencapai Rp38,71 triliun, atau mengalami kenaikan 31,12% dibandingkan tahun 2012. Dari total anggaran belanja tersebut besarnya penerimaan daerah direncanakan sebesar Rp31,48 triliun sehingga defisit anggaran berkisar Rp7,34 triliun akan ditutup melalui pembiayaan Silpa tahun sebelumnya yang berjumlah Rp7,72 triliun.

Target penerimaan daerah sebesar Rp31,48 triliun tersebut berarti naik 21,01% dari anggaran penerimaan tahun 2012. Adapun kontribusi dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) direncanakan mencapai 20,43% dari total penerimaan, dimana 76,63%-nya akan diperoleh

5,12 5,96 0,42 3,44 1,52 0 2 4 6 8 10 12 14 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Lain-lain PAD yang sah Dana Perimbangan PAD

belanja modal Belanja pegawai

45 dari pos pajak daerah yang diperkirakan mencapai Rp4,93 trilyun. Sisanya diperoleh dari hasil pengelolaan kekayaan derah yang dipisahkan sekitar Rp363,65 miliar, retribusi daerah sebesar Rp169,98 miliar dan lain-lain pendapatan yang sah memberikan sumber penerimaan sebesar Rp979 miliar. Sumber pembiayaan APBD masih dominan berasal dari mekanisme transfer pemerintah pusat dalam bentuk bagi hasil dan dana alokasi.

Tabel 4.1 APBD se-Kalimantan Timur TA 2012-2013 Tabel 4.2 APBD per Prov/ Kab/ Kota

(dalam juta Rupiah)

Sumber: Biro Keuangan Prov Kaltim *) Tanpa Kalimantan Utara

(dalam juta Rupiah)

Sumber: Biro Keuangan Prov Kaltim *) Tanpa Kalimantan Utara

Sementara itu dari sisi belanja yang ditargetkan mencapai Rp38,71 triliun, naik 31,12% dibandingkan tahun 2012. Dari total anggaran pengeluaran tersebut, pos belanja langsung mengambil porsi 63,70% atau sebesar Rp24,73 triliun, sedangkan sisanya merupakan pos belanja tidak langsung. Sama halnya dengan struktur APBD daerah-daerah lainnya, pos anggaran belanja pegawai secara total mengambil porsi sebanyak 23,53% dari total APBD.

Meski demikian porsi pos belanja pegawai terhadap total belanja di tahun 2013 tercatat mengalami penurunan dibandingkan 2012. Belanja tidak langsung pegawai mengambil porsi 17,15% di 2013, turun dari 19,37% di tahun 2012. Sedangkan belanja langsung pegawai mengambil porsi 6,38% di 2013, turun dari 6,27% di 2012. Penurunan ini diimbangi dengan naiknya belanja modal di tahun 2013 menjadi sebesar Rp14,82 trilyun (38,2%) dibandingkan dengan tahun 2012 Rp13,49 trilyun (36,27%). Meningkatnya alokasi yang pada pos anggaran belanja modal menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam mewujudkan pembangunan fisik ekonomi di wilayahnya.

Dari sisi realisasi dapat diketahui bahwa total realisasi belanja APBD TA 2013 seluruh pemerintahan provinsi dan kabupaten/kota di Kalimantan Timur mencapai Rp15,78 triliun atau 40,78% dari target belanja, sementara dari sisi pendapatan sebesar Rp23,42 triliun atau 74,43% dari target pendapatan (tabel 4.3). Berdasarkan pos anggaran utamanya, nominal realisasi pendapatan terbesar terjadi pada pos transfer yang mencapai Rp16,73 triliun atau

Uraian 2012 2013 2013* PAD 5.736.379 6.723.356 6.430.892 Dana Perimbangan 21.642.468 25.734.665 21.090.606 DBH 16.865.016 20.193.473 17.409.250 DAU 4.431.892 5.085.735 3.427.381 DAK 345.560 455.457 253.975

Lain-lain Pendapatan Daerah

yang Sah 3.933.431 5.006.197 3.963.237

Pendapatan 31.312.278 37.464.218 31.484.736

Belanja Tidak Langsung 13.738.312 16.667.405 14.092.666 Belanja Pegawai 7.208.123 8.478.083 6.658.059 Belanja Hibah 1.645.789 2.118.588 1.805.973 Belanja Bagi hasil kpd

Prov/Kab/Kota dan Pemdes 1.853.398 2.264.142 2.264.142 Belanja Bantuan keuangan

kpd Prov/Kab/Kota dan Pemdes 2.427.605 3.375.312 3.018.533 Belanja lainnya 603.397 431.280 345.959 Belanja Langsung 23.468.113 31.610.921 24.731.348 Belanja Pegawai 2.332.157 2.953.814 2.476.823 Belanja Barang dan jasa 7.642.075 9.195.967 7.425.588 Belanja Modal 13.493.880 19.461.139 14.828.937 Belanja 37.206.425 48.278.325 38.824.014 Surplus (Defisit) (5.894.147) (10.814.107) (7.339.278) SiLPATA Sebelumnya 6.362.993 11.256.410 7.721.381 TA 2012 TA 2013 TA 2012 TA 2013 1 Kab. Berau 1.257.669 1.605.079 1.690.515 2.009.985 2 Kab. Bulungan 985.995 1.127.613 1.570.476 1.917.134 3 Kab. Kutai Kartanegara 4.234.469 4.968.195 4.927.563 7.611.430 4 Kab. Kutai Barat 1.679.846 2.161.439 1.653.182 2.216.870 5 Kab. Kutai Timur 2.420.283 2.640.639 2.684.544 3.244.550 6 Kab. Malinau 1.332.554 1.509.367 2.409.262 2.409.262 7 Kab. Nunukan 1.128.575 1.276.286 1.423.575 1.767.129 8 Kab. Paser 1.242.065 1.724.294 1.457.228 2.212.970 9 Kota Balikpapan 1.647.132 1.917.893 1.823.792 2.513.698 10 Kota Bontang 1.186.234 1.323.282 1.329.984 1.508.282 11 Kota Samarinda 1.944.556 2.236.246 1.939.556 2.826.746 12 Kota Tarakan 1.028.872 1.156.422 1.493.394 1.798.077 13 Kab. Penajam Paser Utara 1.299.615 1.402.708 1.510.447 1.661.539 14 Kab. Tana Tidung 821.799 893.795 1.312.168 1.530.026 15 Provinsi Kaltim 9.102.613 11.500.000 10.502.613 12.900.000

31.312.278 37.443.257 37.728.299 48.127.699 26.014.483 31.479.776 29.519.424 38.706.071 Total Prov / Kab / Kota*

No Daerah

Total Prov / Kab / Kota

46 79,33% dari proporsi realisasi pendapatan. Sedangkan dari sisi belanja, pencapaian realisasi belanja modal sudah mencapai Rp 5,6 triliun atau sebesar 37,96% dari angagran 2013 dan sisanya adalah belanja operasional.

Apabila dilihat berdasarkan daerahnya, pencapaian realisasi belanja APBD tertinggi dimiliki oleh Kota Balikpapan (50,84%), Kota Samarinda (48,22%) dan Kabupaten Kutai Barat (46,73%). Namun demikian, patut dicermati bahwa tingkat realisasi di semua kabupaten kota masih berada di bawah proporsionalnya sehingga dibutuhkan komitmen lebih di triwulan akhir 2013 dalam merealisasikan anggaran belanja. Sedangkan apabila dilihat dari realisasi pendapatan, pencapaian tertinggi dimiliki oleh Kota Balikpapan (89,84%), Kabupaten Berau (85,61%) dan Kota Samarinda (80,59%). Meskipun di 7 kabupaten lainnya realisasi pendapatan masih sedikit di bawah proporsionalnya, namun secara umum kinerja pemerintah kota dan kabupaten di Kalimantan Timur dalam merealisasikan pendapatan sudah efektif terbukti dengan realisasi secara keseluruhan sebesar 74,43%. Tingginya tingkat realisasi pendapatan ini menunjukkan adanya komitmen oleh pemerintah daerah dalam menjalankan program yang dirancang pada awal tahun.

Tabel 4.3 Realisasi APBD se-Kalimantan Timur Triwulan III-2013

Sumber: Biro Keuangan Prov Kaltim

4.2 Realisasi APBD Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Triwulan III-2013

Pertumbuhan komponen konsumsi pemerintah yang membaik dibandingkan performa triwulan sebelumnya antara lain didorong oleh naiknya realisasi anggaran belanja pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Realisasi anggaran belanja APBD provinsi Kaltim sampai dengan triwulan III-2013 sebesar Rp7,29 triliun atau 56,54% dari target APBD Tahun 2013. Meskipun pencapaian tersebut lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun 2012, namun belum terealisasi secara proporsional. Di sisi lain, realisasi penerimaan telah mencapai Rp8,57 triliun atau sekitar 74,51%, sedikit di bawah proporsionalnya.

4.2.1 Realisasi Pendapatan Daerah

Berdasarkan informasi yang diperoleh Biro Keuangan Provinsi Kaltim, realisasi anggaran pendapatan provinsi Kaltim sampai dengan triwulan III-2013 sebesar Rp8,57 triliun, atau mencapai 74,51% dari target pendapatan tahun 2013 sebesar Rp11,5 triliun. Persentase pencapaian tersebut masih sedikit lebih rendah dibanding periode yang sama tahun 2012 dengan tingkat realisasi sebesar 84,4% (tabel 4.5). Namun demikian, kinerja pemerintah provinsi terbilang sangat baik terbukti dari realisasi yang hanya sedikit di bawah proporsionalnya.

TA 2012 PAD Transfer Lain-lain Realisasi Tw III TA 2013 % realisasi TA 2012 Operasional Modal Realisasi Tw III TA 2013 % realisasi

1 Kab. Berau 1.257.669 102.479 1.238.927 32.627 1.374.033 1.605.079 85,61% 1.690.515 529.483 189.581 719.064 2.009.985 35,77% 2 Kab. Kutai Kartanegara 4.234.469 142.074 2.588.236 252.135 2.982.445 4.968.195 60,03% 4.927.563 1.115.338 1.131.276 2.246.614 7.611.430 29,52% 3 Kab. Kutai Barat 1.679.846 61.183 1.425.455 56.182 1.542.820 2.161.439 71,38% 1.653.182 658.645 377.250 1.035.896 2.216.870 46,73% 4 Kab. Kutai Timur 2.420.283 57.205 2.104.030 47.199 2.208.434 2.640.639 83,63% 2.684.544 830.605 464.629 1.295.234 3.244.550 39,92% 5 Kab. Paser 1.242.065 58.226 1.183.710 48.067 1.290.003 1.724.294 74,81% 1.457.228 653.395 318.906 972.301 2.212.970 43,94% 6 Kota Balikpapan 1.647.132 345.995 970.899 406.126 1.723.020 1.917.893 89,84% 1.823.792 507.531 770.545 1.278.076 2.513.698 50,84% 7 Kota Bontang 1.186.234 71.703 855.066 29.296 956.065 1.323.282 72,25% 1.329.984 490.698 99.481 590.179 1.508.282 39,13% 8 Kota Samarinda 1.944.556 220.490 1.244.676 336.993 1.802.159 2.236.246 80,59% 1.939.556 893.635 469.417 1.363.052 2.826.746 48,22% 9 Kab. Penajam Paser Utara 1.299.615 28.482 887.678 64.898 981.057 1.402.708 69,94% 1.510.447 424.020 177.882 601.902 1.661.539 36,23% 10 Provinsi Kaltim 9.102.613 4.325.583 4.231.557 11.926 8.569.066 11.500.000 74,51% 10.502.613 4.053.544 1.630.277 5.683.820 12.900.000 44,06%

26.014.483 5.413.419 16.730.233 1.285.449 23.429.101 31.479.776 74,43% 29.519.424 10.156.894 5.629.243 15.786.138 38.706.071 40,78% Total Prov / Kab / Kota

47 Relatif lebih rendahnya realisasi di periode ini bukan mengindikasikan rendahnya kinerja Pemerintah Provinsi, karena apabila dilihat dari sumbernya, persentase realisasi PAD dan pendapatan daerah lainnya di 2013 lebih tinggi daripada di tahun 2012. Presentase realisasi PAD di triwulan III-2013 mencapai 84,87%, jauh di atas proporsionalnya untuk tahun 2013. Relatif lebih rendahnya realisasi pendapatan di triwulan ini lebih disebabkan karena masih cukup besarnya dana perimbangan yang belum direalisasikan. Diperkirakan dana perimbangan akan sepenuhnya terealisasi pada triwulan terakhir di tahun 2013.

Tingginya realisasi PAD di triwulan III-2013 didukung oleh tingginya realisasi pajak daerah, yaitu sebesar 81,83%, lebih tinggi dibandingkan tahun 2012 sebesar 80,89%. Selain itu, retribusi daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan juga mendukung lebih tingginya PAD karena realisasi sampai dengan triwulan III-2013 tercatat sangat tinggi masing-masing sebesar 148,22% dan 131,05 jauh lebih tinggi dibandingkan triwulan yang sama tahun 2012.

Tabel 4.4 Realisasi Pendapatan APBD Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur s.d. Triwulan III-2013

Sumber: Biro Keuangan Provinsi Kaltim

Sementara itu komponen Dana Perimbangan memberikan kontribusi sebanyak Rp3,94triliun, atau 45,99% dari total penerimaan hingga triwulan III-2013. Realisasi Dana Perimbangan tersebut telah memenuhi 66,08 dari target tahun 2013, lebih rendah dibanding tahun 2012 yang tercatat 83,83%. Dari keseluruhan dana alokasi terbut, komponen terbesar adalah Dana Bagi Hasil (DBH) yang menyumbang penerimaan sebesar Rp3,89 triliun, diikuti Dana Alokasi Umum Rp46,2 miliar, serta pos Dana Alokasi Khusus yang telah dicairkan pusat sebanyak Rp2,4 miliar.

Selanjutnya terdapat komponen Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah yang terealisasi sejumlah Rp302,6 miliar atau 72,81% dari yang ditargetkan. Realisasi pendapatan yang masih sedikit di bawah target secara proporsional (75%) dipengaruhi oleh realisasi Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus yang masih terealisasi 72,2% dari yang ditargetkan, namun ditopang oleh pos penerimaan dari Hibah sudah terealisasi sekitar 91,74% dari target 2013.

Pendapatan 11.500.000 8.569.066 74,51% 84,40%

PAD 5.120.712 4.325.583 84,47% 86,13%

Pajak daerah 4.379.000 3.583.418 81,83% 80,89%

Retribusi daerah 13.849 20.527 148,22% 92,77%

Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan 222.482 291.556 131,05% 99,54%

Lain-lain PAD yang sah 505.381 430.082 85,10% 114,57%

Dana Perimbangan 5.963.675 3.940.863 66,08% 83,83%

DBH 5.900.088 3.892.166 65,97% 84,13%

DAU 55.539 46.283 83,33% 83,33%

DAK 8.048 2.414 30,00% 30,00%

Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 415.613 302.620 72,81% 73,18%

Hibah 13.000 11.926 91,74% 82,95%

Dana darurat - - N/A N/A

Dana bagi hasil pajak dari Provinsi dan Pemda lainnya - - N/A N/A

Dana penyesuaian dan otonomi khusus 402.613 290.693 72,20% 71,96%

Bantuan keuangan dari Provinsi atau Pemda lainnya - - N/A N/A

Lain-lain - - N/A N/A

% Realisasi Tw III-2012 % Realisasi Tw III-2013 Uraian Anggaran 2013 Realisasi Tw III-2013

48 4.2.2 Realisasi Belanja Daerah

Meski belum optimal sebagaimana target proporsionalnya, realisasi anggaran belanja daerah sampai dengan triwulan III-2013 tercatat lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun 2012. Anggaran belanja APBD yang terserap mencapai Rp4,23 triliun, atau 56,54% dari target APBD tahun 2013 yang dicanangkan sebesar Rp4,23 triliun. Persentase pencapaian ini lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun 2012 yang teralisasi 36,98% dari target APBD 2012.

Sampai dengan triwulan III-2013 ini, tingkat penyerapan pos anggaran Belanja Tidak Langsung sudah mencapai 62,4%, membaik secara signifikan dibandingkan periode yang sama tahun 2012 yang terserap 42,71% (tabel 4.5). Sementara itu realisasi komponen Belanja Langsung mencatat realisasi anggaran sebanyak Rp2,96 triliun atau 49,7% dari target, di atas tingkat realisasi periode yang sama tahun lalu sebesar 30,08%. Perhatian dan fokus pemerintah daerah dalam mempercepat realisasi anggaran khususnya pada pos Belanja Modal dan Belanja Barang dan Jasa menjadi semakin penting mengingat kedua pos belanja tersebut merupakan bagian dari komponen investasi pemerintah sehingga dapat memberikan multiplier effect yang lebih besar terhadap pembangunan ekonomi daerah.

Tabel 4.5 Realisasi Belanja APBD Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur s.d. Triwulan III-2013

Sumber: Biro Keuangan Provinsi Kaltim

Belanja 12.900.000 7.293.061 56,54% 36,98%

Belanja Tidak Langsung 6.942.887 4.332.114 62,40% 42,71%

Belanja Pegawai 1.524.879 889.698 58,35% 53,20%

Belanja Bunga - - N/A N/A

Belanja Subsidi - - N/A N/A

Belanja Hibah 1.138.016 957.497 84,14% 44,12%

Belanja Bantuan sosial 5.500 2.114 38,44% 0,00%

Belanja Bagi hasil kpd Prov/Kab/Kota dan Pemdes 2.261.555 1.609.241 71,16% 61,87%

Belanja Bantuan keuangan kpd Prov/Kab/Kota dan Pemdes 1.982.938 873.563 44,05% 19,61%

Belanja tidak terduga 30.000 - 0,00% 0,00%

Belanja Langsung 5.957.113 2.960.948 49,70% 30,08%

Belanja Barang dan jasa 2.515.207 1.330.671 52,91% 37,09%

Belanja Modal 3.441.906 1.630.277 47,37% 24,25% % Realisasi Tw III-2012 % Realisasi Tw III-2013 Uraian Anggaran 2013 Realisasi Tw III-2013

49

V. Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan

Dalam dokumen KAJIAN EKONOMI REGIONAL (Halaman 57-62)