• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kredit Bank Umum Berlokasi Proyek di Kaltim

Dalam dokumen KAJIAN EKONOMI REGIONAL (Halaman 47-51)

Pertumbuhan sektor ekonomi utama yang masih beresiko berimbas pada kinerja perbankan lokal, ditandai dengan naiknya rasio kredit

3.1 Kondisi Umum Perbankan

3.1.3 Penghimpunan Dana

3.1.4.2 Kredit Bank Umum Berlokasi Proyek di Kaltim

Grafik 3.3 Pertumbuhan Kredit Modal Kerja, Investasi

dan Konsumsi (yoy)

Grafik 3.4 Pertumbuhan Kredit Sektor Ekonomi Utama (yoy)

Sumber: KPwBI Prov. Kaltim

3.1.4.2 Kredit Bank Umum Berlokasi Proyek di Kaltim

Jumlah kredit yang disalurkan secara nasional untuk membiayai proyek yang berlokasi di wilayah Kaltim pada periode laporan (s.d Agustus 2013) tercatat sebesar Rp93,26 triliun meningkat dibandingkan triwulan II-2013 sebesar Rp88,37 triliun. Penyaluran Kredit berlokasi proyek di Kaltim mengalami peningkatan secara tahunan yaitu sebesar 25,08% (yoy) dibandingkan pertumbuhan sebelumnya yang tumbuh sebesar 24,94% (yoy) (Grafik. 3.5). Peningkatan yang terjadi disebabkan adanya peningkatan share kredit yang dikeluarkan oleh bank swasta dengan lokasi proyek di Kalimantan Timur sebesar 45,79% pada periode laporan, berbalik arah dengan bank pemerintah yang mengalami penurunan share terhadap kredit yang disalurkan dengan lokasi proyek di Kaltim sebesar 54,21% pada triwulan III-2013 dibandingkan pencapaian pada triwulan sebelumnya sebesar 54,45%.

Grafik 3.5 Perkembangan Kredit Bank Umum Berlokasi Proyek di Kaltim

Diagram 3.3 Share Kredit Jenis Penggunaan Lokasi Proyek di Kaltim

Sumber: KPwBI Prov. Kaltim

Penyaluran kredit lokasi proyek dilihat dari jenis penggunaan didominasi oleh kredit modal kerja dan investasi, dengan pangsa masing-masing sebesar 34,48% dan 42,74% (diagram 3.3). Pembiayaan modal kerja dan Investasi terutama membiayai sektor-sektor usaha unggulan Kaltim, yaitu sektor pertanian, sektor pertambangan dan sektor perdagangan dengan

masing-masing menyumbang share 15,08%, 13,13%, dan 14,38%. Walaupun mencapai share

tertinggi, namun sektor-sektor andalan tersebut pada triwulan III-2013 mengalami

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% Tw1 Tw2 Tw3 Tw4 Tw1 Tw2 Tw3 Tw4 Tw1 Tw2 Tw3 2011 2012 2013

Modal Kerja Investasi Konsumsi

-20% 0% 20% 40% 60% 80% 100% 120% 140% Tw1 Tw2 Tw3 Tw4 Tw1 Tw2 Tw3 Tw4 Tw1 Tw2 Tw3 2011 2012 2013 Pertanian Pertambangan Konstruksi Perdagangan

Jasa Dunia Usaha

0% 10% 20% 30% 40% 50% 0 15.000 30.000 45.000 60.000 75.000 90.000 105.000 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3* 2010 2011 2012 2013 Kredit

(Rp Milyar) Kredit g (yoy) g (qtq)

Modal Kerja 34,48% Investasi 42,74% Konsumsi 22,79% Modal Kerja Investasi Konsumsi

Sumber: KPwBI Prov. Kaltim

35 pertumbuhan yang melambat. Secara triwulan pertumbuhan sektor pertanian dan perdagangan tumbuh melambat sedangkan sektor pertambangan menunjukkan peningkatan. Sementara itu, dilihat secara tahunan, pertumbuhan ketiga sektor tersebut melambat dibandingkan pencapaian pertumbuhan tahunan triwulan sebelumnya. Sektor perindustrian menunjukkan peningkatan share yang cukup tinggi sebesar 7,27% dibandingkan pencapaian triwulan sebelumnya yang sebesar 5,14%, dan didukung dengan pertumbuhan tahunan yang cukup tinggi sebesar 160,11% (yoy) dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 94,73% (yoy). 3.1.4.3 Dukungan Perbankan terhadap Sektor Unggulan

Analisis sebelumnya semakin diperkuat dengan melihat data penyaluran kredit berdasarkan jenis usaha yang dibiayai, khususnya kepada sektor usaha unggulan Kaltim (tabel 3.5). Melalui indikator tersebut dapat diketahui bahwa kredit modal kerja banyak disalurkan pada sektor perdagangan, mencapai Rp8,87 triliun atau sekitar 42% dari total kredit modal kerja oleh perbankan Kaltim. Sementara itu, kredit investasi terutama disalurkan pada kredit sektor transportasi dengan share terhadap kredit investasi sebesar 21,6% dimana banyak terserap pada angkutan laut domestik sebesar Rp2,73 triliun dari total kredit sektor transportasi sebesar Rp4,49 triliun. Untuk usaha perkebunan kelapa sawit dalam bentuk kredit investasi yakni mencapai Rp2,44 triliun atau menyumbang share 91,8% dari kredit sektor pertanian untuk kredit investasi yang disalurkan oleh perbankan Kaltim.

Selain sektor pertanian, sektor jasa dunia usaha dengan penyaluran kredit untuk real

estate, persewaan dan jasa perusahaan, menyumbang share terhadap kredit investasi sebesar

17% dimana terbanyak disalurkan pada real estate gedung perbelanjaan (mall, plaza) sebanyak Rp754 miliar. Hal lain yang menarik adalah selain real estate gedung perbelanjaan, share yang meningkat cukup pesat juga terjadi pada persewaaan alat transportasi air (persewaan tongkang,

tagboat, dsb.) yang menyumbang share terhadap sektor jasa dunia usaha yang menggunakan

kredit investasi sebesar 17,9%.

Sementara itu kredit konsumsi yang berjumlah Rp20,2 triliun atau sekitar 32,5% dari seluruh kredit yang disalurkan perbankan Kaltim, lebih banyak terserap pada konsumsi rumahtangga untuk keperluan multiguna yang menyumbang share sebesar 39% dari total kredit konsumsi. Konsumsi rumahtangga untuk kepemilikan rumah tinggal (KPR) tipe 22-70, menyumbang share terhadap total kredit konsumsi sebesar 17,9%.

Kredit sektor pertanian dengan share terbesar diserap oleh perkebunan kelapa sawit, yaitu sebesar 74,5% terhadap sektor pertanian, mengalami penurunan share dibandingkan pencapaian triwulan sebelumnya, dan sektor pertanian mengalami pertumbuhan yang meningkat pada periode laporan sebesar 34% (yoy). Sementara itu, penyaluran kredit di sektor pertambangan pada periode laporan mengalami peningkatan pertumbuhan sebesar negatif 4,56% dibandingkan pertumbuhan tahunan sebelumnya yang tubuh negatif 5,63% (yoy) dimana dominasi pada pertambangan batubara yang menyumbang share terhadap sektor pertambangan sebesar 62,6%, masih belum sepenuhnya bangkit akibat jatuhnya harga batubara di pasar internasional.

36 Tabel 3.5 Perkembangan Penyaluran Kredit Berdasarkan Jenis Usaha

Sumber: KPwBI Prov. Kaltim

Selain komoditas unggulan yang berbasis kepada sektor pertanian dan pertambangan, kontribusi perbankan kepada sektor perdagangan sebagai sektor penopang ekonomi utama juga relatif besar. Sampai dengan posisi triwulan III-2013, dukungan kredit perbankan telah mencapai Rp10,8 triliun atau sekitar 17,4% dari total penyaluran kredit. Dari jumlah tersebut, penyaluran kredit dalam bentuk modal kerja sangat dominan mencapai 42% sedangkan sisanya dalam bentuk kredit investasi. Adapun penyerapannya sebagian besar ditujukan pada jenis usaha perdagangan makanan, minuman dan tembakau, usaha-usaha eceran, bahan bangunan, serta usaha tekstil dan pakaian jadi. Sementara itu peran serta perbankan terhadap aktivitas konstruksi di Kaltim sebagian besar ditujukan untuk pembangunan infrastruktur fisik jalan raya, pembangunan jembatan, dermaga yang nilainya mencapai 25,8% dari seluruh kredit konstruksi atau 7,6% dari total kredit yang disalurkan (Tabel 3.5).

Andil perbankan terhadap perkembangan industri properti di Kaltim juga tergolong

besar, baik untuk pembiayaan kepada pengembang (developer) maupun kepada pembeli (end

user) dalam bentuk kredit konsumsi. Khususnya kepada pembeli, penyaluran kredit sampai

dengan periode laporan tercatat mencapai Rp3,62 triliun atau 17,9% dari total kredit konsumsi yang disalurkan perbankan mengalami peningkatan dibandingkan pencapaian triwulan sebelumnya, dimana sebagian besar kredit ditujukan untuk pembelian rumah sederhana s.d. tipe 70 m2

, dan sisanya untuk rumah tipe diatasnya serta rumah toko (ruko).

Growth (yoy) 2013

Tw4 Share(%) Tw1 Share(%) Tw2 Share(%) Tw3 Share(%) Tw3

Kredit 52.321 100% 53.376 100% 57.748 100% 62.079 100% 25,26%

Growth (yoy) 25,76% 24,58% 23,67% 25,26%

Jenis Penggunaan

MODAL KERJA 19.133 36,6% 19.499 36,5% 19.724 34,2% 21.147 34,1% 18,14%

3. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 1.367 7,1% 1.295 6,6% 1.261 6,4% 1.327 6,3% -0,49%

101000 C.1.1. Pertambangan Batubara, Penggalian Gambut, dan Gasifikasi Batubara 808 59,1% 743 57,3% 677 53,7% 693 52,2% -5,75%

112000 C.2.2. Jasa Pertambangan Minyak dan Gas Bumi 233 17,1% 229 17,7% 270 21,4% 308 23,2% 62,02%

6. KONSTRUKSI 3.011 15,7% 2.919 15,0% 3.357 17,0% 3.896 18,4% 33,30%

452211 Bangunan Jalan Raya 702 23,3% 631 21,6% 778 23,2% 864 22,2% 28,00%

452400 F.1.2.4. Konstruksi Khusus 203 6,7% 199 6,8% 209 6,2% 225 5,8% 14,77%

7. PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN 8.149 42,6% 8.457 43,4% 8.552 43,4% 8.877 42,0% 15,08%

512209 Perdagangan Dalam Negeri Makanan, Minuman dan Tembakau Lainnya 382 4,7% 415 4,9% 423 4,9% 447 5,0% 23,23%

514909 Perdagangan Dalam Negeri Barang Antara Lainnya 254 3,1% 241 2,8% 50 0,6% 58 0,7% -76,11%

521100 G.3.1.1. Perdagangan Eceran Berbagai Mcm Brg yg Didominasi Makanan, Minuman&Temb 586 7,2% 716 8,5% 1.862 21,8% 1.880 21,2% 243,45%

527200 G.3.7.2. Perdagangan Eceran Keliling 718 8,8% 667 7,9% 29 0,3% 28 0,3% -96,26%

541000 G.5.1. Perdagangan Impor Berdasarkan Balas Jasa (Fee) Atau Kontrak 531 6,5% 514 6,1% 2 0,0% 2 0,0% -99,70%

11. REAL ESTATE, USAHA PERSEWAAN, DAN JASA PERUSAHAAN 1.837 9,6% 2.191 11,2% 2.288 11,6% 2.411 11,4% 53,35%

701004 Real Estate Perumahan Menengah, Besar Atau Mewah (Tipe Diatas 70) 118 6,4% 126 5,7% 133 5,8% 136 5,7% 20,12%

701006 Real Estate Gedung Perbelanjaan (Mal, Plaza) 119 6,5% 108 5,0% 103 4,5% 98 4,1% -24,13%

711100 K.2.1.1. Persewaan Alat Transportasi Darat 123 6,7% 133 6,1% 109 4,8% 101 4,2% -11,59%

711200 K.2.1.2. Persewaan Alat Transportasi Air 165 9,0% 165 7,6% 211 9,2% 282 11,7% 136,56%

712200 K.2.2.2. Persewaan Mesin Konstruksi dan Teknik Sipil dan Peralatannya 190 10,4% 213 9,7% 169 7,4% 159 6,6% -4,16%

INVESTASI 15.527 29,7% 15.708 29,4% 18.752 32,5% 20.732 33,4% 38,11%

1. PERTANIAN, PERBURUAN DAN KEHUTANAN 1.997 12,9% 2.134 13,6% 2.494 13,3% 2.652 12,8% 44,29%

011340 - Perkebunan Kelapa Sawit 1.833 91,8% 1.961 91,9% 2.309 92,6% 2.435 91,8% 42,84%

3. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 1.389 8,9% 1.314 8,4% 1.423 7,6% 1.481 7,1% -7,94%

101000 C.1.1. Pertambangan Batubara, Penggalian Gambut, dan Gasifikasi Batubara 1.104 79,5% 1.035 78,8% 1.051 73,9% 1.064 71,8% -10,13%

7. PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN 1.644 10,6% 1.651 10,5% 1.858 9,9% 1.954 9,4% 24,61%

503001 Penjualan Sepeda Motor 98 6,0% 91 5,5% 85 4,6% 80 4,1% -22,99%

514100 G.2.4.1. Perdagangan Besar Bahan Bakar Gas, Cair, dan Padat, Serta Produk Sejenis 222 13,5% 212 12,8% 202 10,9% 242 12,4% 32,43%

521100 G.3.1.1. Perdagangan Eceran Berbagai Mcm Brg yg Didominasi Makanan, Minuman&Temb 144 8,7% 148 8,9% 289 15,6% 277 14,2% 88,56%

9. TRANSPORTASI, PERGUDANGAN DAN KOMUNIKASI 3.918 25,2% 3.650 23,2% 4.348 23,2% 4.485 21,6% 23,27%

611100 I.2.1.1. Angkutan Laut Domestik 2.835 72,3% 2.541 69,6% 2.864 65,9% 2.737 61,0% 9,52%

11. REAL ESTATE, USAHA PERSEWAAN, DAN JASA PERUSAHAAN 3.217 20,7% 3.305 21,0% 3.282 17,5% 3.531 17,0% 12,17%

701006 Real Estate Gedung Perbelanjaan (Mal, Plaza) 550 17,1% 586 17,7% 662 20,2% 754 3,6% 43,95%

711100 K.2.1.1. Persewaan Alat Transportasi Darat 260 8,1% 276 8,3% 273 8,3% 259 1,3% 2,15%

711200 K.2.1.2. Persewaan Alat Transportasi Air 511 15,9% 501 15,1% 358 10,9% 631 3,0% 36,69%

712200 K.2.2.2. Persewaan Mesin Konstruksi dan Teknik Sipil dan Peralatannya 293 9,1% 289 8,7% 287 8,7% 283 1,4% -9,36%

KONSUMSI 17.661 33,8% 18.169 34,0% 19.271 33,4% 20.200 32,5% 21,32%

001120 Rumah Tangga untuk Pemilikan Rumah Tinggal Tipe 22 s.d. 70 1.720 9,7% 2.979 16,4% 3.413 17,7% 3.618 17,9% 127,44%

001130 Rumah Tangga untuk Pemilikan Rumah Tinggal Tipe Diatas 70 2.037 11,5% 1.660 9,1% 1.806 9,4% 1.872 9,3% -2,18%

002100 Rumah Tangga untuk Pemilikan Mobil Roda Empat 1.518 8,6% 1.457 8,0% 1.558 8,1% 1.623 8,0% 17,04%

004100 Rumah Tangga untuk Keperluan Multiguna 7.572 42,9% 7.983 43,9% 7.588 39,4% 7.885 39,0% 12,05%

KETERANGAN

posisi (Rp. Milyar) 2013 posisi (Rp. Milyar)

37 3.1.4.4 Sebaran dan Risiko Kredit

Melengkapi pembahasan sebelumnya, penyerapan kredit berdasarkan lokasi penyalurannya yang terbesar masih berada di Kota Samarinda sebagai ibukota provinsi Kalimantan Timur yakni sekitar 41,2% dari total kredit perbankan dan Kota Balikpapan sebagai penyalur terbesar kedua dengan pangsa 32,8% (tabel 3.6). Sedangkan dilihat dari sebaran kredit berdasarkan sektor ekonomi, Kota Samarinda, menguasai share terbanyak pada sektor pertanian, konstruksi, transportasi, jasa dunia usaha, dan jasa sosial. Balikpapan sebagai kota terbesar kedua, menguasai share terbanyak pada sektor pertambangan, perdagangan, listrik,gas dan air, serta sektor lainnya. Sementara sektor industri dikuasai oleh Kota Bontang dengan

share terbesar pada sektor industri sebesar 67,37%.

Tabel 3.6 Sebaran Kredit di Kab/ Kota berdasarkan Sektor Ekonomi Tw3-2013(Rp miliar)

Sumber: Kantor Perwakilan BI Prov. Kaltim

Meskipun demikian, tingkat risiko kredit perbankan di Kaltim secara umum masih

sangat terjaga yang tercermin dari rasio kredit bermasalah atau 1

sebesar 3,61% dari total kredit yang disalurkan, jauh di bawah target indikatif yang dipersyaratkan Bank Indonesia yakni sebesar 5% (grafik 3.6). Rasio kredit bermasalah pada periode laporan tersebut mengalami kenaikan dibandingkan dengan triwulan II-2013 yang tercatat 2,95%. Sementara itu, peran intermediasi perbankan sebagaimana diwakili oleh indikator loan to deposit (LDR) atau rasio kredit terhadap dana pihak ketiga yang meningkat dari 67,76% menjadi 69,85% pada triwulan III-2013.

Menurunnya magnitude resiko kredit diikuti dengan penurunan cadangan kerugian yang harus disisihkan oleh perbankan (grafik 3.7). Namun terdapat potensi peningkatan risiko kredit untuk periode mendatang yang terindikasi dari naiknya pertumbuhan kredit dengan kualitas Dalam Perhatian Khusus yang harus diantisipasi oleh perbankan agar tidak memburuk menjadi kategori kredit bermasalah.

1

NPL adalah NPL Gross yang merupakan rasio kredit bermasalah dibandingkan total kredit yang disalurkan sebelum dikurangi Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP)

Kota Samarinda 2.513 808 1.004 18 2.072 4.140 4.272 3.684 1.037 6.047 25.596 41,2% Kota Balikpapan 444 1.918 506 23 948 4.141 788 3.115 589 7.903 20.376 32,8% Kota Tarakan 27 47 100 7 72 689 52 183 31 697 1.906 3,1% Kota Bontang 34 10 3.422 0 80 477 34 204 52 1.218 5.532 8,9% Kab. KuKar 254 2 6 9 673 337 8 185 27 1.005 2.507 4,0% Kab. Berau 80 4 6 2 316 291 49 69 26 637 1.481 2,4% Kab. Bulungan 10 5 3 1 77 112 7 26 12 399 652 1,1% Kab. Kubar 1 0 0 0 8 20 1 3 2 301 337 0,5% Kab. Kutim 217 0 2 0 35 203 2 20 36 676 1.191 1,9% Kab. Malinau 2 0 6 0 107 28 2 8 0 318 472 0,8% Kab. Nunukan 52 13 6 0 41 122 2 9 6 345 596 1,0% Kab. Pasir 110 0 10 0 207 243 32 22 25 454 1.104 1,8% Kab. Penajam PU 11 0 8 0 60 26 1 13 8 204 330 0,5%

Kab. Tana Tidung - - - - - - - - - - -

-Total KREDIT Kaltim 3.756 2.808 5.079 61 4.697 10.830 5.250 7.542 1.849 20.206 62.079 100% PEMBIAYAAN PERTANIAN PERTAMBANGAN INDUSTRI

LISTRIK, GAS & AIR KONST RUKSI PERDA GANG AN TRANSP ORTASI JASA DUNIA USAHA JASA SOSIAL LAINNYA TOTAL KREDIT SEBARAN KREDIT (%)

Dalam dokumen KAJIAN EKONOMI REGIONAL (Halaman 47-51)