• Tidak ada hasil yang ditemukan

Komite Audit

Dalam dokumen Laporan GCG BNI Syariah 2015 (Halaman 75-78)

Junaidi Hisom, Direktur Operasional, (57 Tahun) Warga Negara Indonesia Menjabat sebagai Direktur

N. Struktur dan Kebijakan Remunerasi Direks

VI. KELENGKAPAN DAN PELAKSANAAN TUGAS KOMITE A Komite di bawah Dewan Komisaris

1. Komite Audit

Komite Audit dibentuk dengan berpedoman antara lain pada Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 11/33/PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009 dan SE 15/15/DPNP tanggal 29 April 2010 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. Komite Audit menjalankan tugasnya berdasarkan mandat Piagam Komite Audit yang ditetapkan dengan Keputusan Dewan Komisaris. Piagam Komite Audit ditetapkan oleh Dewan Komisaris sebagai panduan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara transparan, kompeten, objektif dan independen sehingga dapat dipertanggungjawabkan dan diterima oleh semua pihakyang berkepentingan.Piagam Komite Audit dievaluasi secaraberkala dan apabila diperlukan dilakukan amandemen untuk memastikan kepatuhan BNI Syariah terhadap ketentuan OJK dan peraturan terkait lainnya. Revisi terakhir piagam Komite Audit dilakukan pada tahun 2014 dan telah ditetapkan dengan Keputusan Dewan Komisaris nomor KEP/01/DK/2014 tanggal 10 September 2014.

a) Dasar Pembentukan & Piagam Komite Audit

Komite Audit dibentuk dengan berpedoman antara lain pada Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 11/33/PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009 dan SE 15/15/DPNP tanggal 29 April 2010 tentang Pelaksanaan Good

Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. Komite Audit menjalankan tugasnya berdasarkan mandat Piagam Komite Audit yang ditetapkan dengan Keputusan Dewan Komisaris. Piagam Komite Audit ditetapkan oleh Dewan Komisaris sebagai panduan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara transparan, kompeten, objektif dan independen sehingga dapat dipertangungjawabkan dan diterima oleh semua pihak yang berkepentingan. Piagam Komite Audit dievaluasi secara berkala dan apabila diperlukan dilakukan amandemen untuk memastikan kepatuhan BNI Syariah terhadap ketentuan OJK dan peraturan terkait lainnya. Revisi terakhir Piagam Komite Audit dilakukan pada tahun 2014 dan telah ditetapkan dengan Keputusan Dewan Komisaris KEP/01/DK/2014 tanggal 10 September 2014.

b) Persyaratan Umum

1) Anggota Komite paling kurang terdiri dari seorang Komisaris Independen, seorang pihak independen yang memiliki keahlian di bidang akuntansi keuangan, dan seorang pihak independen yang memiliki keahlian di bidang perbankan syariah;

2) Anggota Komite wajib memiliki integritas dan reputasi keuangan yang baik;

3) Komite diketuai oleh Komisaris Independen; 4) Anggota Direksi dilarang menjadi anggota Komite;

5) Mayoritas anggota Komisaris yang menjadi anggota Komisaris harus merupakan Komisaris Independen;

6) Mantan anggota Direksi Bank Umum Syariah tidak dapat menjadi pihak independen sebelum yang bersangkutan menjalani masa tunggu palin kurang 6 (enam) bulan;

7) Ketua komite hanya dapat merangkap sebagai ketua komite paling banyak pada 1 (satu) komite lainnya pada BUS yang sama.

c) Persyaratan Kemampuan dan Pengalaman

1) Memiliki integritas yang baik;

2) Anggota Komite yang berasal dari pihak independen memiliki keahlian di bidang keuangan atau akuntansi;

3) Anggota Komite yang berasal dari pihak independen memiliki keahlian di bidang hukum atau perbankan;

4) Memiliki pengetahuan yang cukup untuk membaca dan memahami laporan keuangan;

5) Memiliki pengetahuan yang memadai tentang peraturan perundang-undangan Pasar Modal dan peraturan yang terkait usaha perbankan;

6) Memiliki kebenaran seluruh dokumen atau data pendukung pemenuhan persyaratan pihak independen, antara lain surat pernyataan pribadi mengenai integritas yang bersangkutan.

d) Persyaratan Independensi

Untuk menjaga dan meningkatkan independensi pelaksanaan tugas dan pemberi pendapat, rekomendasi maupun saran kepada Dewan Komisaris, seluruh anggota Komite tidak memiliki afiliasi dengan Direktur, Komisaris lainnya maupun pemegang saham pengendali BNI Syariah, bukan merupakan pemegang saham, Komisaris, Direktur maupun karyawan dari perusahaan yang memiliki afillasi maupun bisnis dengan BNI Syariah. Anggota Komite tidak memiliki wewenang untuk merancang, memimpin maupun mengendalikan BNI Syariah sebelum menjabat dan bukan merupakan mantan pimpinan maupun pegawai Kantor Akuntan Publik yang memeriksa pembukuan BNI Syariah.

Untuk menjamin kualitas pelaksanaan tugas dan pemberian saran, seluruh anggota komite audit BNI Syariah memiliki latar belakang keuangan dan/atau akuntansi. Dengan demikian seluruh persyaratan independensi anggota komite audit yang sesuai dengan peraturan dan kaidah praktik terbaik GCG, telah dipenuhi.

e) Pengangkatan dan Pemberhentian Komite Audit

Komite dibentuk oleh Dewan Komisaris dan oleh karenanya Komite bertanggung jawab secara langsung kepada Dewan Komisaris. Komite bekerja secara kolektif dan melaksanakan tugasnya secara independen terhadap manajemen Bank BNI Syariah dan Komite berkewajiban melaporkan hasil evaluasi yang telah dilakukan kepada Dewan Komisaris. Anggota Komite dapat diangkat atau diberhentikan melalui rapat dewan komisaris dan pengesahannya dituangkan dalam Surat Keputusan Dewan Komisaris. Anggota Komite Audit dapat berhenti atau diberhentikan meskipun jabatannya belum berakhir, apabila:

1) Mengundurkan diri.

2) Kehilangan kewarganegaraan. 3) Meninggal dunia.

4) Melakukan sesuatu yang bersifat merugikan Bank.

5) Melanggar atau tidak memenuhi persyaratan sebagai anggota Komite Audit, sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia.

6) Tidak dapat melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya yang dinyatakan oleh Dewan Komisaris.

f) Susunan Komite Audit

Komite Audit BNI Syariah terdiri dari 5 (lima) orang anggota, 2(dua) orang anggota merupakan Komisaris Independen yang salah satunya menjabat sebagai Ketua Komite, 1 (satu) orang Komisaris sebagai anggota, dan 2 (dua) orang pihak independen sebagai anggota. Rangkap jabatan Komite Audit telah memperhatikan kompetensi, kriteria independensi, kerahasiaan, kode etik serta pelaksanaan tugas dan tanggung jawab masingmasing sesuai ketentuan yang berlaku. Susunan Komite Audit per

31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

No Nama Jabatan Keahlian

1 Harisman Ketua/Komisaris Independen

Akuntasi, Keuangan Syariah

2 Subarjo Joyosumarto Anggota/Komisaris Utama/Independen

Akuntansi,

Keuangan Syariah, Manajemen

4 Alexander Zulkarnaen Anggota/Pihak Independen

Akuntansi & Keuangan, Audit 5 Vivin Heryadi Anggota/Pihak

Independen

Akuntansi & Keuangan, Audit

g) Profil Anggota Komite Audit Non Komisaris 1) Alexander Zulkarnain

Beliau ditunjuk sebagai salah satu anggota Komite Audit BNI Syariah sejak tahun 2010. Sebelumnya beliauadalah anggota Komite Audit di PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (2001-2010). Riwayat pendidikan beliau antara lain mencakup gelar Doktoral (S3) di Universitas Negeri Jakarta (2013), Magister Manajemen (S2) jurusan Manajemen Keuangan STIE IPWI Jakarta, dan Akuntan dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara. Beliau juga seorang Chartered Accountant- Indonesia.

Dalam dokumen Laporan GCG BNI Syariah 2015 (Halaman 75-78)