• Tidak ada hasil yang ditemukan

TANGGUNGJAWAB REALISASI KEGIATAN 1 Menilai dan memastikan

Dalam dokumen Laporan GCG BNI Syariah 2015 (Halaman 34-39)

pemenuhan Prinsip Syariah atas pedoman operasional dan produk yang dikeluarkan Bank;

1. Pada semester 2 Tahun 2015, DPS mereview rencana ketentuan internal produk baru yaitu produk Tabungan Prima iB Hasanah, Aktifitas Griya Swakarya, General Payment System (GPS) iB Hasanah, Pembiayaan Griya HOP (House Ownership Program) iB Hasanah, Pembiayaan Car COP (Car Ownership Program) iB Hasanah.

2. Pada semester 2 Tahun 2015, DPS

mereview rencana

perubahan/pengembangan fitur produk/rencana usulan pengembangan produk/fitur, yaitu:

Pembayaran Barang dalam Rangka Pembiayaan Murabahah untuk Multifinance (Executing).

b. Pengalihan Hutang Kredit Konsumtif ke Pembiayaan Fleksi.

c. Jualah Offer Penempatan Deposito (Dana Haji) Kemenag RI.

d. Jasa Layanan Setoran, Transfer, dan Penarikan Tunai Bagi Nasabah BNI di Bank Syariah.

e. Pengenaan Biaya Atas Transaksi Banknotes.

f. Struktur Rincian Harga Jual Barang Pada Pembiayaan.

g. Aktivitas Griya Swakarya.

h. Pengalihan Hutang Kredit Modal Kerja. i. Pembiayaan Murabahah kepada

Multifinance.

j. Akad Murabahah yang Rusak atau Batal.

2. Mengawasi proses pengembangan produk baru dan fitur produk Bank agar sesuai dengan fatwa DSN-MUI;

1. Pada semester 2 tahun 2015, DPS meminta data melalui diskusi dan dokumen-dokumen terkait dari pejabat yang berwenang mengenai tujuan, konsep, akad, dan ketentuan internal atas rencana pengembangan produk baru. Data diperoleh dari:

a. Funding and Transactional Division (FTD) terkait Tabungan Prima iB Hasanah.

b. Consumer Financing Division (CFD) terkait Aktifitas Griya Swakarya.

c. FTD terkait General Payment System (GPS) iB Hasanah

d. CFD terkait Pembiayaan Griya HOP (House Ownership Program) iB Hasanah

e. CFD terkait Pembiayaan Car COP (Car Ownership Program) iB Hasanah. 2. Pada semester 2 tahun 2015, DPS meminta data melalui diskusi dan dokumen-dokumen terkait dengan/dari unit yang berwenang mengenai fitur yang berlaku beserta usulan perubahan/ pengembangannya, model bisnis dan karakteristik yang berlaku beserta usulan

perubahan/ pengembangannya. Diskusi dilakukan secara internal bersadarkan surat atau dokumen yang disampaikan kepada DPS, atau bersama dengan CMD (Compliance Desk) atau Divisi/Unit kerja lainnya, diantaranya adalah:

a. Legal Division (LGD) Form Akad Wakalah Pembelian dan Pembayaran Barang dalam Rangka Pembiayaan Murabahah untuk Multifinance (Executing).

b. FTD dan CFD terkait Pengalihan Hutang Kredit Konsumtif ke Pembiayaan Fleksi.

c. FTD terkait Jualah Offer Penempatan Deposito (Dana Haji) Kemenag RI. d. FTD terkait Jasa Layanan Setoran,

Transfer, dan Penarikan Tunai Bagi Nasabah BNI di Bank Syariah.

e. Treasury and International Division (TID) terkait Pengenaan Biaya Atas Transaksi Banknotes.

f. CFD terkait Struktur Rincian Harga Jual Barang Pada Pembiayaan.

g. CFD terkait Aktivitas Griya Swakarya. h. Micro Business Division (MBD) terkait

Pengalihan Hutang Kredit Modal Kerja. i. Commercial and Small Division (CSD) dan Operational Division (OPD) terkait Pembiayaan Murabahah kepada Multifinance.

j. Internal Audit Division (IAD) dan Compliance Desk (CMD) terkait Akad Murabahah yang Rusak atau Batal. 3. Meminta fatwa kepada

DSN-MUI untuk produk baru Bank yang belum ada fatwanya;

Pada semester 2 tahun 2015, DPS merekomendasikan agar BNI Syariah mengkonsultasikan kepada WGPS terkait dengan rencana pengembangan produk griya swakarya di mana BNI Syariah melakukan aktivitas pembelian asset properti terlebih dahulu secara riil, kemudian asset tersebut akan diberikan tambahan nilai (renovasi atau pembangunan) sebelum dijual atau disewakan kepada pembeli atau penyewa (end user) baik secara tunai atau angsur.

4. Melakukan review secara berkala atas pemenuhan Prinsip Syariah terhadap mekanisme

penghimpunan dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa Bank;

1. Pada semester 2 tahun 2015, IAD melakukan proses audit (termasuk aspek syariah) terhadap seluruh kegiatan operasional perbankan baik pada pelaksanaan penghimpunan dana, penyaluran dana, serta pelayanan jasa perbankan. Kegiatan Audit terdiri dari: a. 8 Audit Umum Kantor Cabang Reguler;

Cab. Banjarbaru, Banjarmasin, Sukabumi, Bendungan Hilir, Fatmawati, Batam, Bukittinggi, jakarta Utara. b. 6 Audit Umum Kantor Cabang Mikro;

Mikro Ternate, Mikro Bima, Mikro Teluk Betung, Mikro Palembang KM 12, Mikro Kedung Badak Bogor, Mikro Palopo.

c. 6 Audit Umum Kantor Pusat; CSD, CBD, HCD, ITD, Aplikasi EFO untuk Pembiayaan Produktif, Konsumtif, dan Mikro, Hasanah Payment 1, Hasanah Payment 2.

d. 4 Audit Tematik. e. 11 Tindak Lanjut.

f. 8 Audit Tindak Lanjut WBS.

2. Pada semester 2 tahun 2015, DPS melakukan review terhadap mekanisme pelaksanaan penghimpunan dana, penyaluran dana, serta jasa perbankan melalui kegiatan pengambilan uji petik transaksi dengan fokus penilaian terhadap kualitas pelaksanaan akad yang digunakan berdasarkan Prinsip Syariah. Kegiatan dilaksanakan di Kantor Cabang Mikro Makassar dengan fokus penilaian mengenai kualitas pelaksanaan produk berikut: a. Tabungan:  Tabungan iB Hasanah (IDR/Wadiah/Mudharabah)  Tapenas iB Hasanah (IDR/Mudharabah)

 Tunas iB Hasanah (IDR/Wadiah)

 Haji iB Hasanah (IDR/Mudharabah) b. Deposito:

 Deposito iB Hasanah (IDR/Mudharabah)

c. Pembiayaan:

 Mikro 2 iB Hasanah (Murabahah)

 Mikro 3 iB Hasanah (Murabahah)

 PKE iB Hasanah (Murabahah) d. Jasa:

 Rahn Emas iB Hasanah (Rahn) 5. Meminta data dan

informasi terkait dengan aspek syariah dari satuan kerja Bank dalam rangka pelaksanaan tugasnya.

Pada semester 2 tahun 2015, DPS terlibat aktif dalam proses pengawasan aspek syariah pada setiap lini kegiatan. Semua kegiatan yang dilaksanakan oleh DPS tentu memerlukan data dan informasi yang akurat dari satuan kerja atau unit kerja terkait. Alhamdulillah, support dan kesadaran akan pentingnya pemenuhan aspek syariah dapat dipahami dan disadari oleh semua satuan kerja atau unit kerja sehingga dalam menjalankan tugas pengawasannya DPS dapat bersinergi dengan satuan kerja atau unit kerja BNI Syariah dan seluruh kebutuhan data dan informasi yang dibutuhkan dapat terpenuhi dengan baik.

Data dan informasi yang dibutuhkan DPS dalam rangka melaksanakan tugas pengawasannya dapat diperoleh melalui kegiatan diskusi, dokumen kerja, data transaksi, dll.

6. Mengevaluasi Kebijakan Manajemen Risiko yang terkait dengan pemenuhan Prinsip Syariah.

Pada semester 2 tahun 2015, DPS melakukan pemantauan terhadap Kebijakan Manajemen Risiko dengan melaksanakan fungsi kontrol pada pra pengambilan keputusan (ex-ante) dan setelah pelaksanaan (ex-post). Pendapat syariah yang disampaikan oleh DPS dalam melaksanakan fungsi kontrol dapat berbentuk Opini atau Rekomendasi. Berikut Opini dan Rekomendasi yang dapat menjadi pedoman dalam mengambil kebijakan baik terkait dengan produk, transaksi, maupun operasional:

1. Opini DPS Nomor: BNISy/

DPS/OPINI/VI/2015/007 tentang Layanan Transaksional Perbankan Bagi Nasabah Lembaga Keuangan Konvensional (LKK). 2. Opini DPS Nomor: BNISy/ DPS/ OPINI/

VII/2015/008 tentang Kesesuaian Syariah Pada Reposisi Produk Tabungan

Mudharabah.

3. Opini DPS Nomor: BNISy/ DPS/ OPINI/ VIII/2015/009 tentang Kesesuaian Syariah Pada Form Perjanjian Wakalah

Pembelian Barang.

4. Opini DPS Nomor: BNISy/ DPS /OPINI /VIII/2015/010 tentang Pengembangan Fitur Produk Syariah Card Reguler; Co Co Branding dan Customisation/Community. 5. Opini DPS Nomor: BNISy/ DPS/ OPINI/

X/2015/011 tentang Kesesuaian Syariah Pada Aktivitas Griya Swakarya.

6. Opini DPS Nomor: BNISy/ DPS/ OPINI/ XI/2015/012 tentang Kesesuaian Syariah Pada Jasa Layanan Penerimaan Pembayaran Tagihan (General Payment System).

7. Opini DPS Nomor: BNISy/ DPS/ OPINI/ XII/2015/013 tentang Kesesuaian Syariah Pada Produk Pembiayaan Griya HOP (House Ownership Program). 8. Opini DPS Nomor: BNISy/ DPS/ OPINI/

XII/2015/014 tentang Kesesuaian Syariah Pada Produk Pembiayaan Oto COP (Car Ownership Program).

7. Mengevaluasi

pertanggungjawaban Direksi atas pelaksanaan Kebijakan Manajemen Risiko yang terkait dengan pemenuhan Prinsip Syariah.

Pada semester 2 tahun 2015, DPS juga terlibat dalam Rapat Kinerja. DPS dapat mengetahui gambaran/potret capaian kinerja termasuk di dalamnya memuat pelaksanaan Kebijakan Manajemen Risiko yang terkait dengan Prinsip Syariah. Risalah Rapat disusun dan didokumentasi oleh Dewan Komisaris.

3. KEGIATAN PADA FUNGSI PELAPORAN

NO TUGAS DAN

TANGGUNGJAWAB REALISASI KEGIATAN

Dalam dokumen Laporan GCG BNI Syariah 2015 (Halaman 34-39)