• Tidak ada hasil yang ditemukan

TANGGUNGJAWAB REALISASI KEGIATAN 1 Melaporkan hasil

Dalam dokumen Laporan GCG BNI Syariah 2015 (Halaman 39-44)

pengawasan Dewan Pengawas Syariah kepada Direksi dan Dewan Komisaris.

Pada semester 2 tahun 2015, DPS melaporkan Hasil Pengawasan DPS kepada Direksi dan Dewan Komisaris. Laporan tersebut berisi tentang hasil pelaksanaan tugas dan tanggung jawab DPS selama semester 2 tahun 2015, yang meliputi antara lain:

pengembangan produk baru BNI Syariah; 2. Kertas kerja pengawasan terhadap proses perubahan/pengembangan fitur produk BNI Syariah; dan

3. Kertas kerja pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan operasional BNI Syariah.

2. Menyampaikan Laporan Hasil Pengawasan DPS kepada OJK dan DSN-MUI.

Pada semester 2 tahun 2015, DPS menyampaikan Laporan Hasil Pengawasan DPS kepada OJK dan DSN-MUI paling lambat 2 (dua) bulan setelah periode semester dimaksud berakhir yaitu terakhir pada tanggal 29 Februari 2016.

3. Menyampaikan Hasil Evaluasi Kebijakan Manajemen Risiko yang terkait dengan pemenuhan Prinsip Syariah kepada Direksi dan Dewan Komisaris.

Pada semester 2 tahun 2015, DPS melaksanakan pemantauan terhadap Kebijakan Manajemen Risiko dengan melaksanakan fungsi kontrol. Hasil Evaluasi Kebijakan Manajemen Risiko yang terkait dengan pemenuhan Prinsip Syariah pada fungsi ex-ante disampaikan kepada Direksi ketika dianggap cukup sebagai bahan kajian dan perbaikan, sementara Hasil Evaluasi Kebijakan Manajemen Risiko yang terkait dengan pemenuhan Prinsip Syariah pada fungsi ex-post disampaikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris secara semesteran sebagai bahan perhatian.

4. Menyampaikan Hasil Evaluasi

Pertanggungjawaban Direksi atas Pelaksanaan Manajemen Risiko yang terkait dengan pemenuhan Prinsip Syariah kepada Direksi dan Dewan Komisaris.

Pada semester 2 tahun 2015, DPS juga terlibat dalam Rapat Kinerja Perseroan. Sehingga DPS juga mengetahui gambaran/potret kinerja termasuk di dalamnya memuat pelaksanaan Kebijakan Manajemen Risiko yang terkait dengan pemenuhan Prinsip Syariah. Hasil Evaluasi Pertanggungjawaban Direksi atas Pelaksanaan Manajemen Risiko yang terkait dengan pemenuhan Prinsip Syariah disampaikan secara triwulanan yang memuat hasil kajian DPS terhadap kinerja Direksi atas Pelaksanaan Manajemen Risiko yang terkait dengan pemenuhan Prinsip Syariah dan dapat disampaikan dalam bentuk Opini atau Rekomendasi mengenai Kinerja Direksi yang dapat diterbitkan sesuai dengan permintaan/kebutuhan unit kerja yang berada di bawah Direksi pada setiap periode (setelah

Laporan Kinerja disampaikan, atau setelah Rapat Kinerja).

F. Rekomendasi Dewan Pengawas Syariah

1. Terhadap temuan hasil audit internal dan hasil review syariah secara umum maka DPS menilai bahwa ketidaksesuaian tersebut dapat dikategorikan menjadi 2 (dua), yaitu:

a. Kategori ringan (tidak signifikan) yang harus segera diperbaiki sesuai dengan ketentuan syariah.

b. Kategori berat (signifikan) di mana keuntungan yang diperoleh dari akad yang batal harus dibukukan sebagai pendapatan non halal Bank dan harus diakui sebagai dana sosial.

2. Pelanggaran-pelanggaran tersebut tidak boleh diulang atau terjadi lagi di masa mendatang.

3. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, DPS meminta dengan sangat kepada pihak-pihak terkait untuk segera:

a. Mengkaji ulang ketentuan internal mengenai pembiayaan yang menggunakan akad murabahah, mudharabah, dan musyarakah.

b. Melakukan sosialisasi dengan review ketentuan internal dan pelatihan kepada pegawai-pegawai terkait dengan produk yang sudah dimiliki oleh Bank yang diikuti dengan evaluasi dan penilaian untuk mengukur pemahaman pegawai.

c. Memberikan teguran atau peringatan tertulis kepada pegawai yang melakukan pelanggaran syariah.

d. Mengenakan sanksi kepada pegawai yang masih melakukan pelanggaran setelah diberi peringatan.

e. Atas seluruh usulan dan rekomendasi tersebut, DPS meminta kepada Bank agar dapat menyampaikan rencana dan progres pelaksanaan tindaklanjutnya kepada DPS (bisa dalam bentuk laporan tertulis atau presentasi presentasi dalam rapat).

G. Struktur dan Kebijakan Remunerasi Dewan Pengawas Syariah

Struktur dan Kebijakan Remunerasi Dewan Pengawas Syariah ditetapkan dalam RUPS dengan memperhatikan rekomendasi dari Komite:

Jenis Remunerasi / Remuneration Type Jumlah / Total

Gaji / Salary Rp420.000.000

Tunjangan Rutin (THR, Tunjangan Komunikasi, dan lain-lain) Periodical Allowance (THR, Communication Allowances, and so on)

Rp52.500.000

Tantiem / Tantiem -

Perumahan (tidak dapat dimiliki) / Residence (cannot be owned)

- Transportasi (tidak dapat dimiliki) / Transportation (cannot be

owned)

- Santunan (dapat dimiliki) / Benefit (can be owned) - Remunerasi per Jabatan dalam 1 Tahun / Remuneration per Position in 1 Year

Ketua DPS / Head of DPS Rp270.000.000

Anggota DPS / Member of DPS Rp202.500.000

H. Rangkap Jabatan Dewan Pengawas Syariah

Dengan tetap memperhatikan fungsi pengawasannya, berikut adalah rangkap jabatan Pengawas Syariah selama tahun 2015:

Nama Jabatan Jabatan Rangkap

Instansi/Lembaga Jabatan

K.H Ma’ruf Amin Ketua 1. PT Bank Muamalat

Indonesia, Tbk

Ketua 2. PT Bank Mega

Syariah Ketua

3. PT Asuransi Jiwa Bringin Life (Unit Usaha Syariah)

Ketua

4. PT BNI Life Insurance (Unit Usaha Syariah)

Ketua

Hasanudin Anggota 1. PT Bank Danamon

Indonesia, Tbk (Unit Usaha Syariah) Anggota 2. PT Tugu Pratama Indonesia (Unit Usaha Syariah) Anggota 3. PT Reasuransi Internasional Indonesia (Unit Usaha Syariah) Anggota 4. PT Toyota Astra Finance Services (Unit Usaha Syariah)

IV. PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS

Dewan Komisaris adalah organ perusahaan yang bertugas melakukan pengawasan terhadap pengelolaan Bank sesuai dengan Anggaran Dasar, memberi nasihat kepada Direksi, serta memastikan bahwa Bank telah melaksanakan tata kelola yang baik pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.

A. Kriteria Dewan Komisaris

Kriteria Dewan Komisaris BNI Syariah telah sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan, PBI No. 11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, serta peraturan perundang- undangan lainnya yang berlaku bagi perusahaan. Kriteria tersebut antara lain:

1. mempunyai akhlak, moral, dan integritas yang baik; 2. cakap melakukan perbuatan hukum;

3. dalam 5 (lima) tahun sebelum pengangkatannya dan selama menjabat tidak pernah:

a. dinyatakan pailit;

b. tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan pailit; c. tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan

keuangan negara dan/atau yang berkaitan dengan sektor keuangan; dan d. tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris

yang selama menjabat:

i. pernah tidak menyelenggarakan RUPS Tahunan

ii. pertanggungjawabannya sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris pernah tidak diterima oleh RUPS atau pernah tidak memberikan pertanggungjawaban sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris kepada RUPS;\

iii. pernah menyebabkan perusahaan yang memperoleh izin, persetujuan. Atau pendaftaran dari OJK tidak memenuhi kewajiban menyampaikan laporan tahunan dan/atau laporan keuangan pada OJK.

4. memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan;

5. memiliki pengetahuan dan/atau keahlian di bidang yang dibutuhkan perusahaan; 6. memiliki pengetahuan yang memadai di bidang perbankan dan relevan dengan

jabatannya;

7. memiliki pengalaman yang memadai di bidang perbankan dan relevan dengan pejabatnya;

8. memiliki pengalaman dan keahlian di bidang perbankan dan/atau bidan keuangan; serta kemampuan melakukan pengelolaam strategis dalam pengembangan bank yang sehat.

B. Prosedur Pengangkatan Dewan Komisaris

Setiap anggota Dewan Komisaris BNI Syariah diangkat sesuai dengan

Dalam dokumen Laporan GCG BNI Syariah 2015 (Halaman 39-44)