• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOMITE AUDIT

Dalam dokumen InfoMemo MEP23DES2014 (Halaman 59-63)

BAB VII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN & ANAK PERUSAHAAN

8. KOMITE AUDIT

Komite Audit Perseroan ditetapkan dengan Keputusan Dewan Komisaris No.KEP- 172/MEP/2014 tanggal 24 November 2014 tentang Penunjukan Komite Audit Perseroan. Dasar Hukum Pembentukan Komite Audit

Komite Audit Perseroan dibentuk berdasarkan peraturan peraturan/perundangan sebagai berikut:

1. Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-29/PM/2004 tanggal 24 September 2004 Lampiran: Peraturan IX.I.5 tentang embentukan dan Pedoman Pelaksanaan Komite Audit.

2. Undang-undang Republik Indonesia No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

Kualifikasi Pendidikan dan Pengalaman Kerja

Komite Audit Perseroan memiliki kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja yang memadai dalam mendukung pelaksanaan tugas sebagai Komite Audit.

Proses rekruitmen Anggota Komite Audit dilakukan oleh Dewan Komisaris dengan mempertimbangkan kompetensi, keahlian dan integritas dan kemampuan bekerja sama. Profil Anggota Komite Audit

Dr.Marwah M. Diah, SH, MPA,ketua dan anggota Komite Audit.

Sulaeman. RH bergabung menjadi anggota Komite Audit sejak 1 Juni 2013 Lulusan S1 Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhamaddiyah tahun 2000, bekerja sebagai Pengawas pada Satuan Pengawas Internal di PT. Djakarta Lloyd Februari s/d Mei 2013, Direktur Keuangan dan Administrasi PT. Daya Laut Utama tahun 2007-2012, Kepala Divisi Perbendaharaan PT. Djakarta Lloyd tahun 2004-2007.

Muhammad Ruh Tauhid bergabung menjadi anggota Komite Audit sejak 1 Juni 2013. Lulusan tahun 2013 program D3 Akuntansi Universitas Indonesia sebelum bergabung dengan Perseroan bekerja sebagai Junior Auditor di KAP Rama Wendra pada Januari sampai dengan April 2012; Staff Akunting di PT Aruss Utama Januari 2013 - Mei 2013.

Tugas komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris dalam memenuhi fungsi pengawasannya yaitu agar pengelolaan Perseroan dapat berjalan efektif dan efisien. Dalam pelaksanaan tugas dan dalam pelaporannya, Komite Audit bersifat mandiri dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris.

Dalam melaksanakan tugas, Komite Audit bertanggung jawab kepada Dewan komisaris. Pertanggung jawaban Komite Audit kepada Dewan komisaris merupakan perwujudan akuntabilitas pengawasan atas pengelolaan perusahaan dalam rangka pelaksanaan prinsip- prinsip GCG.

Tugas dan tanggung jawab Komite Audit tertuang dalam Piagam Komite Audit (Commitee Audit Charter) yang disahkan dalam lampiran keputusan Dewan Komisaris No. 172/MEP/PI/2014 tanggal 24 November 2014. Berdasarkan Piagam Komite Audit, tugas dan tanggung jawab Komite Audit adalah sebagai berikut:

a. Membantu Dewan Komisaris dalam memastikan efektifitas sistem pengendalian intern dan efektivitas peaksanaan tugas eksternal auditor dan internal auditor.

b. Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang akan dilakukan oleh auditor eksternal.

c. Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian manajemen serta pelaksanaannya.

d. Memastikan bahwa telah dipatuhi review yang memuaskan terhadap informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan.

e. Melakukan identifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris, dan melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan tugas Dewan Komisaris.

Sedangkan secara garis besar tanggung jawab Komite Audit mencakup hal-hal sebagaimana di bawah ini :

1. Terhadap pengawasan laporan keuangan 2. Pengendalian internal

3. Internal Audit 4. Eksternal Audit 5. Kepatuhan 6. Pelaporan

Independensi Komite Audit

Komite Audit diketuai oleh komisaris independen dan dua anggota profesional lainnya yang berasal dari luar Perseroan serta mempunyai latar belakang Keuangan dan Teknik sesuai dengan bidang industri Perseroan.Hal tersebut telah memenuhi ketentuan dalam Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar modal No. Kep-29/PM/2004 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan tugasnya, Komite Audit bekerja secara profesional dan independen. Anggota Komite Audit telah memenuhi persyaratan jumlah, komposisi, kriteria, kompentensi, dan independensi sesuai dengan ketentuan dalam Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar modal No. Kep-29/PM/2004 Lampiran : Peraturan IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Komite Audit, yaitu :

1. Memiliki integritas yang tinggi, kemampuan, pengetahuan dan pengalaman yang memadai sesuai dengan latar belakang pendidikannya, serta mampu berkomunikasi dengan baik;

2. Salah seorang dari anggota Komite Audit memiliki latar belakang pendidikan akuntansi atau keuangan;

3. Mengetahui pengetahuan yang cukup untuk membaca dan memahami laporan keuangan;

4. Memiliki pengetahuan yang memadai tentang peraturan perundangan di bidang pasar modal dan peraturan perundang-undangan terkait lainnya;

5. Bukan merupakan orang dalam Kantor Akuntan Publik, Kantor Konsultan Hukum, atau pihak lain yang memberi jasa audit, jasa non-audit dan atau jasa konsultasi lain kepada Emiten atau Perusahaan Publik yang bersangkutan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir sebelum diangkat oleh Komisaris, kecuali Komisaris Independen;

6. Bukan merupakan orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, atau mengendalikan kegiatan Emiten atau Perusahaan Publik dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir sebelum diangkat oleh Komisaris, kecuali Komisaris Independen;

7. Tidak mempunyai saham baik langsung maupun tidak langsung pada Emiten atau Perusahaan Publik. Dalam hal anggota Komite Audit memperoleh saham akibat suatu peristiwa hukum maka dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan setelah diperolehnya saham tersebut wajib mengalihkan kepada Pihak lain;

8. Tidak mempunyai :

a. Hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajad kedua, baik secara horizontal maupun vertikl dengan Komisaris, Direksi, atau Pemegang Saham Utama Emiten atau Perusahaan Publik; dan atau

b. Hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Emiten dan Perusahaan publik.

Rapat Komite Audit

Komite Audit mengadakan rapat secara berkala mengacu pada Piagam komite Audit. Pertemuan dengan auditor eksternal dilakukan pada saat jadwal pemeriksaan audit. Selama tahun 2013 Komite Audit melaksanakan rapat internal Komite Audit, Rapat Internal Dewan Komisaris, Rapat dengan Direksi dan manajemen, dan rapat dengan KAP sebanyak 5 kali dengan tingkat kehadiran masing-masing anggota Komite Audit 100%.

Remunerasi Komite Audit

Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No KEP-115/MEP-DK/2013 Komite Audit yang bukan anggota Dewan Komisaris memperoleh remunerasi yang terdiri dari honorarium sebesar Rp. 5,000,000,- per bulan.

Kegiatan Komite Audit pada tahun buku 2013

Sesuai dengan Piagam, Komite Audit telah membantu Dewan Komisaris untuk memastikan sistem pengendalian internal dengan melakukan analisa effektivitas pengawasan internal perusahaan bekerja sama dengan auditor internal, serta menelaah kepatuhan perusahaan terhadap peraturan yang berlaku di pasar modal dan peraturan perundangan lainnya. Komite Audit secara intensif mengadakan pertemuan dengan Direktur Keuangan.

Komite Audit telah memastikan efektivitas pelaksanaan tugas eksternal auditor, menelaah independensidan obyektivitas audit external, serta elakukan review terhadap informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan khususnya laporan keuangan berkala dan menilai hasil pemeriksaan oleh eksternal auditor.

Dalam dokumen InfoMemo MEP23DES2014 (Halaman 59-63)