• Tidak ada hasil yang ditemukan

Komparasi Sistem Bicameral Indonesia dan sistem Bicameral di Inggris, Amerika Serikat, Prancis.

Dalam dokumen IUS CONSTITUENDUM KEWENANGAN DAN FUNGSI (Halaman 72-80)

METODE PENILITIAN 3.1 Jenis Penilitian

C. Tugas DPD RI dalam Bidang Pengawasan

4.2 Ius Constituendum Kewenangan dan Fungsi DPD RI melalui Amandamen Ke V Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

4.2.1 Komparasi Sistem Bicameral Indonesia dan sistem Bicameral di Inggris, Amerika Serikat, Prancis.

102 Analisis Peniliti mengenai eksitensi DPD dalam struktur parlemen indonesia dalam pelaksanaan tugas pada bidang legislasi, pertimbangan, dan pengawasan yang merupakan pencapaian positif

103 Catak tebal merupakan harapan peniliti terhadap kewenangan DPD melalui gagasan amandemen Ke V UUD 1945

104 Menurut peniliti perluasan kewenangan DPD melalui amandemen ke V Undan-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, guna untuk mwujudkan sistem strong bicameral sebenarnya, sehingga DPD benar-benar lembaga yang ideal dalam sistem parlemen Indonesia.

Ada negara yang yang memaknai sistem satu majelis (yang biasa dinamakan House of Representatives atau lower House). Negara lain memaknai sistem dua majelis yaitu Upper House atau Senate. Atas dasar apa negara memilih antara dua sistem itu? Para penganjur satu majelis berpendapat bahwa satu kamar mencerminkan mayoritas dari “kehendak rakyat” karena biasanya dipilih secara langsung oleh masyrakat. Prinsip mayoritas inilah yang dianggap sesuai dengan konsep demokrasi. Lagi pula prosedur pengambilan keputusan dapat berjalan dengan relatif cepat. Di pihak lain para pendukung sistem dua kamar yakin bahwa kekuasaan sistem satu majelis perlu dibatasi, karena memberi peluang untuk menyalahgunakan wewenang itu. Anggota-anggotanya mudah dipengaruhi fluktualisasi situasi politik, karena dipilih langsung oleh rakyat. Dalam sistem dua majelis, Senat sedikit banyak dapat menetralisir kecenderungan itu melalui pembahasan tambahan yang lebih moderat. Suatu alasan lain ialah bahwa sistem dua majelis memberi kesempatan kepada provinsi atau negara bagian untuk memajukan kepentingan-kepentinganya, yang khusus tambahan biasanya disusun sedemikian rupa sehingga kewenanganya kurang daripada badan yang mewakili rakyat.105

Model ini pada hakikatnya mengidealkan adanya dua kamar di dalam lembaga perwakilan. Doktrin ini berasal dari teori klasik Aristoteles dan Polybius yang mengargumentasikan bahwa pemerintahan yang baik adalah gabungan antara prinsip demokrasi dan oligarki. Lalu kemudian, sepertinya dikemukakan

105 Mariam Budiardjo, Dasar- Dasar Ilmu Politik edisi revisi, (Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama,2008), Hal-319

Robert L.Madex, jeremy Bentham-lah yang paling pertama sekali mengeluarkan istilah lembaga legislatif bikameral.106

Jika pilihan sistem bikameral seringkali dikaitkan dengan bentuk negara sebagaimana argumentasi dari kubu kontra strong bikameral, dimana sistem dua kamar atau bikameral yang kuat adalah praktek sistem parlemen yang berlaku di negara federal, dan tidak cocok dengan sistem negara kesatuan, sesungguhnya argumentasi terbantahkan dengan hasil penelitian yang dilakukan Institute for Democracy and Electoral Assistants (IDEA) (lihat tabel 6.1), adalah benar-benar semua negara federal menganut sistem bikameral, tetapi setengah dari seluruh negara yang berbentuk negara kesatuan ternyata menganut sistem bikameral. Di samping itu, dari 54 negara yang dianggap sebagai negara demokratis; 32 negara memilih bikameral dan 22 negara memilih unikameral. Untuk sistem pemerintahan, dari 40 negara yang menganut sistem pemerintahan parlementer : 32 negara (80%) memilih sistem bikameral dan 8 negara memilih unikameral. Sementara itu, dari 10 negara yang menganut sistem pemerintahan presidensial: delapan negara (80%) negara memilih sistem bikameral dan hanya dua negara yang memilih model unikameral.107

Tabel 6.1

106 Saldi Isra, Pergesaran Fungsi Legislasi, (Kota Depok, PT Raja Grafindo Persada, 2010), Hal.235

107 Novendri M. Nggilu, Strategi Penguatan Lembaga DPD dalam Sistem Parlemen Indonesia, Jurnal Penilitian Kolaboratif Dosen dan Mahasiswa Dana PNBP Tahun 2016, Jurusan Ilmu Hukum, Fakultas Hukum UNG, Hal- 50

Sistem Ketatanegaan dan Model Lembaga Perwakilan Rakyat. Sistem Politik/Ketatanegaraan Jumlah Negara Penganut Unikameral Jumlah Negara Penganut Bikameral Negara Demokrasi (54) 22 32 Federal - Semua

Kesatuan Separuh Separuh

Penduduk Besar (Hanya Bangladesh) Semua

Wilayah Luas (Hanya Mozambique) Semua

Parlementer (40) 32 8

Presidensial (10) 2 8

Hasil penjabaran diatas sangat jelas menunjukan bahwa setiap kubu kontra terhadap sistem bicameral di Indonesia yang sering dikaitkan dengan persoalan praktek di negara federal, secara langsung dapat terpatahkan, sehingga penguatan kelembagaan DPD sangat tepat dalam menyongsong amandemen ke v Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia.

Istilah struktur organisasi parlemen dua kamar atau dalam istilah lain disebut Bikameral. Dalam beberapa definisi tentang bikameralisme adalah sebagai berikut:108

a. Bicameral sistem: A legislature which has two chamber rather then one (unicameral sistem), providing check and Balances and lessening, the risk of aletive dictatorship, at the birth of the united, Benjamin Franklin wrote that “a plural legislature is nesesary to good government as a single executive”

Artinya: sistem bikameral adalah badan legislatif yang terdiri dari dua kamar untuk melaksanakan mekanisme check and balences agar terhindar dari resiko pemerintah yang diktator, Benjamin Franklin menulis kemajemukan 108 Miki Pirmansyah, Eksitensi Dewan Perwakilan Daerah dalam sistim bikameral indonesia, jurnal cita hukum indonesia, vol 1, No 1 juni, 2014 Alumnus Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta, di akses di http://download.portalgaruda.org/article.php?

pembuat undang-undang adalah cara unuk menjadikan pemerintah yang baik

(good government) diatas eksekutif yang tunggal.

Catatan yang disampaikan oleh Steven Sherlock dari Australian National University bahwa fenomena sistem bikameral di Indonesia merupakan sistem bikameral yang tidak lazim di dunia, sebab DPD sebagai kamar kedua dalam parlemen yang merupakan representatif dari daerah memiliki tingkat legitimasi yang kuat, namun memiliki kewenangan yang amat mungil109 Sebab dalam model

sistem bikameral di dunia, dikenal ada dua model, yaitu;110

1. Model sistem bikameral dimana kedua kamar yang ada memiliki kewenangan yang sama, hal ini dapat dilihat dalam sistem kamar di Amerika Serikat;

2. Model sistem bikameral dimana kewenangan antara kamar yang satu dengan kamar kedua tidak sama, akan tetapi kamar kedua (DPD) memiliki hak veto untuk menyatakan penolakannya terhadap rancangan undang- undang yang di bahas di kamar ke satu (DPR), hal itu salah satunya dapat dilihat pada praktek yang terjadi di Inggris, dimana house of lord

(semacam DPD di Indonesia) memiliki hak menyatakan penolakan terhadap rancangan undang-undang yang dibahas dalam house of representative (semacam DPR di Indonesia).

Lembaga perwakilan rakyat dengan sistim 2 kamar (bicameral system), disebut demikian karna di dalam struktur lembaga perwakilan rakyat dikenal adanya 2 komponen (kamar) yang masing-masing kamar memperjuangkan kepentingan rakyat dalam ranah yang berbeda. Kepentingan rakyat yang

109 Dikutip dalam Novendri M. Nggilu, Strategi Penguatan Lembaga DPD dalam Sistem Parlemen Indonesia, Penilitian Kolaboratif Dosen dan mahasiswa, op,..cit, -Hal- 51

dimaksudkan pada umumnya adalah bidang penentuan kebijakan-kebijakan politik yang berskala nasional, dan di bidang tertentu yang spesifik, apakah itu menyangkut kepentingan golongan maupun kepentingan yang berdimensi kewilayahan (daerahan/negara bagian) untuk dipergunakan sebagai referensi

dalam pembagian kebijakan di tingkat nasional.111

Contoh lembaga perwakilan rakyat dengan 2 kamar, misalnya:112

a. Di Inggris, semula di negara ini yang mempunyai kesempatan dalam pengambilan keputusan-keputusan politik terhadap masalah kenegaraan adalah wakil-wakil dari kaum bangsawan dan gereja, hal ini muncul sebagai konsekuensi dari adanya perjanjian antara raja John Lackbland dengan para bangsawan dan gereja yang tertuang di dalam Magna Charta, akan tetapi dengan adanya kepentingan rakyat kebanyakan (kebiasaan), demikian pula dengan adanya perjanjian mengenai hak-hak asasi manusia, maka di dalam lembaga perwakilan rakyat munculah institusi baru yang berisi wakil-wakil rakyat yang dipilh langsung melalui pemilihan umum, dengan demikian di dalam lembaga perwakilan rakyat ( parlemen ) inggris dikenal adanya House of Lord (wakil kaum bangsawan dan gereja), serta House of Commons

(anggota parlemen yang dipilih langsung oleh rakyat melalui pemilihan umum). Majelis Tinggi Inggris (House of lords), Merupakan satu-satunya majelis di mana sebagian angotanya berkedudukan secara turun-temurun. Di samping itu ada anggota yang ditunjuk berdasarkan 111 B.Hestu Cipto Handoyo, Hukum Tata negara Indonesia edisi revisi, ( Yogyakarta, Universitas Atma jaya Yogyakarta, 2015), Hal-172

jasanya kepada masyarakat (misalnya Ny. Churchill sesudah suaminya meningal). Dalam hal seperti ini keangotaanya tidak turun-temurun. Mengenai anggota majelis yang dipilih, kita menjumpai bahwa jabatan anggota majelis tinggi lebih lama daripada masa jabatan majelis rendah, seperti India, Amerika Serikat, dan Filipina. House of Lord

jumlah anggotanya pada tahun 2007 adalah 847 orang, sebagian keangotaanya berdasarkan keturunan, sebagian lagi berdasarkan penunjukan seumur hidup. Wewenanganya: rancangan undang-undang dapat ditanguhkan selama paling lama satu tahun, akan tetapi rancangan anggaran belanja tidak boleh ditolak, badan ini tidak menjatuhkan badan eksekutif.113 Sedangkan wewenang Majelis

Rendah biasanya lebih besar daripada wewenang majelis tinggi, kecuali Amerika serikat, wewenang tercermin baik di bidang legislatif maupun di bidang pengawasan (kontrol). House of Comons, jumlah anggota 646 orang, dengan masa jabatan maksimal 5 tahun, House of Comons dapat menjahtukan badan eksekutif.114

b. Di negara Serikat, contohnya Amerika Serikat terdapat juga lembaga perwakilan rakyat dengan sistim 2 kamar, yaitu House of Representation yang terdiri wakil-wakil rakyat yang dipilih secara langsung oleh seluruh rakyat Amerika Serikat, dan Senate yang merupakan wakil-wakil rakyat dari masing-masing negara bagian,

House of Represenatation dan Senate ini bergabung (join session) di 113 Mariam Budiardjo, Dasar- Dasar Ilmu Politik edisi revisi.., Op..,cit, Hal.320

dalam Congress dan menjalankan kekuasaan legislatif. Menurut Article I, section 3 Konstitusi Amerika Serikat dinyatakan bahwa anggota- anggota Senate harus dipilih (chosen) oleh lembaga perwakilan rakyat masing-masing negara bagian. Ini berarti semula mekanisme pemilihan anggota-anggota Senate tidak dilakukan secara langsung, melainkan bertingkat. Rakyat masing-masing negara bagian melakukan pemilihan umum untuk memilih anggota lembaga perwakilan rakyat negara bagian, kemudian lembaga ini melakukan pemilihan ini di antara anggota-anggotanya untuk diutus menjadi anggota Senate di congress,

kemudian mekanisme ini mengalami perubahan di dalam Amandemen XVII Konstitusi Amerika Serikat, bahwa Senate harus dipilih melalui pemilihan umum (election) dan rakyat masing-masing negara bagian.

Senate, jumlah anggota 100 (2 dari setiap negara bagian) orang yang dipilih secara langsung dalam pemilihan umum dengan masa jabatan enam tahun, wewenangnya jauh lebih besar daripada Majelis Rendah. Setiap perjanjian internasional, begitu pula pengangkatan- pengangkatan yang penting, seperti mentri, duta besar, dan hakim agung harus disetujui oleh senat. Sering jabatan di senat menjadi batu loncatan untuk menjadi Presiden, seperti John F.Kennedy, Lyndon B.Johnson, dan Gerald Ford.115 House of Representatives, jumlah

anggotanya kira-kira 435 orang, dengan masa jabatan dua tahun.116

115 Mariam Budiardjo, Dasar- Dasar Ilmu Politik edisi revisi, Op...,cit, Hal-321

c. Di negara berbentuk Kesatuan. misalnya di Prancis menurut Pasal 24 Konstitusi Prancis dinyatakan bahwa Parlemen Prancis terdiri dari

National Assembly dan Senate National Assembly terdiri dari wakil- wakil rakyat yang dipilih oleh rakyat Prancis di dalam pemilihan umum secara langsung sesuai dengan jumlah penduduk warga negara. Sedangkan Senate terdiri dari wakil-wakil rakyat yang dipilih secara tidak langsung oleh kesatuan-kesatuan yang dinamakan Communals

dan Departemens (bagian wilayah negara Prancis yang di Indonesia mungkin disamakan dengan Provinsi, kabupaten/kota).

Dalam dokumen IUS CONSTITUENDUM KEWENANGAN DAN FUNGSI (Halaman 72-80)