• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaksanaan Tugas DPD RI dalam sistem ketatanegaraan Indonesia A Tugas DPD RI dalam Bidang Legislas

Dalam dokumen IUS CONSTITUENDUM KEWENANGAN DAN FUNGSI (Halaman 49-55)

METODE PENILITIAN 3.1 Jenis Penilitian

4.1 Pelaksanaan Kewenangan dan Fungsi DPD RI dalam sistem Ketatanegaraan Indonesia

4.1.3 Pelaksanaan Tugas DPD RI dalam sistem ketatanegaraan Indonesia A Tugas DPD RI dalam Bidang Legislas

http://journal.uii.ac.id/index.php/IUSTUM/article/viewFile/74/1827, di akses tanggal 28-Februari- 2017, Pukul 16.30 Wita.

76 HRT. Sri Soemantri, Hukum Tata Negara Indonesia, Pemikiran dan pandangan, op.cit., Hal227

77 Luse Lusmiat, Hubungan DPD dan DPR dalam Fungsi Legislasi menurut sistim ketatnegaraan Indonesia,..op...cit. Hal. 3-4

Sebagaimna dijabarkan dalam Pasal 248 ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 Tentang MPR, DPR, DPD, DPRD:78

(1) DPD mempunyai Fungsi:

a. Pengajuan rancangan undang-undang yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran serta pengabungan daerah, pengololaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainya, serta berkaitan dengan pertimbangan keuangan pusat dan daerah kepada DPR.

Terkait dengan pelaksanaan tugas dan wewenang selanjutnya diatur pada Pasal 249 ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 Tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD:79

(1) DPD mempunyai Wewenang dan Tugas:

a. Dapat mengajukan kepada DPR rancangan undang-undang yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran serta pengabungan daerah, pengololaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainya, serta berkaitan dengan pertimbangan keuangan pusat dan daerah kepada DPR. Adanya tugas dan wewenang DPD sebagai lembaga Negara yang memperjuangkan kepentingan daerah sesuai dengan amanat undang-undang di atas maka sangat jelas bahwa DPD sebagai pembentuk undang-undang atau dapat dikatakan sebagai lembaga legislatif perlu untuk mengajukan rancangan undang- undang yang sesuai dengan tugas dan fungsinya. Hal ini tentu dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

a. Tabel 1.1: Usulan Rancangan Undang-Undang inisiatif DPD RI- Produk komite 1 Tahun 2009-201480

78 Lihat Pasal 248 ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009 Tentang MPR, DPR, DPD, DPRD.

79 Lihat Pasal 249 ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 Tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD

80 Usulan DPD terkait kewenangan dan Fungsi DPD pada bidang Legislasi, peniliti telah mempetapetakan usulan DPD terhadap rancangan Undang-Undang sesuai dengan tahapan

No Draft RUU

1 RUU DIY

2 RUU Pemilukada

3 RUU Pemerintah Daerah

4 RUU Desa

5 Kepegawaian

6 RUU Hak Atas Tanah

7 RUU Kepulauan

8 Pengelolaan daerah perbatasan

9 RUU Otsus Bali

10 RUU Pengadilan Agraria

11 RUU Jabodetajekbur

12 RUU Kawasan megapolitan

b. Tabel 1.2 : Rancangan Undang-Undandg Inisiatif DPD RI Periode 2014-201981

No Draf RUU

1 Pengetahuan Tradisional dan Ekspresi Budaya Tradisional

2 Perubahan atas Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal

3 Perlindungan dan pemberdayaan Nelayan

4 Sistem Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan

5 Kekayaan Negara

6 Partisipasi Masyarakat

7 Penyusunan, pelaksanaan dan peratnggungjawaban Angaran Pendapatan Belanja Negara dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah

8 Perubahan atas Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 Tentang Badan Pemeriksaan Keuangan.

terhitung sejak periode tahun 2009-2014, http://www.dpd.go.id/artikel-853-ruu-inisiatif-dpd-ri-- produk-komite-i-tahun-2009-sd-2014, di akses tanggal, 22 April-2017, Pukul 21.00 Wita

81 Usulan DPD terkait kewenangan dan Fungsi DPD pada bidang Legislasi, peniliti telah mempetapetakan usulan DPD terhadap rancangan Undang-Undang sesuai dengan tahapan terhitung sejak periode tahun 2014-2019, http://www.dpd.go.id/artikel-853-ruu-inisiatif-dpd-ri-- produk-komite-i-tahun-2009-sd-2014, di akses tanggal, 22 April-2017, Pukul 21.00 Wita

Pemikiran mengenai perlunya penataan kembali lembaga-lembaga negara independen mengemuka dalam usulan yang digagas oleh Dewan Perwakilan Daerah melaljui Naskah Ususlan perubahan kelima UUD 1945, guna melakukan perbaikan sistim ketatanegaraan pasca-amandemen pertama sampai ke empa, dalam naskah tersebut, DPD satu-satunya mengusulkan perihal pentinganya perapihan komisi-komisi negara yang ada diIndonesia, DPD melihat, Komisi- komisi negara yang ada saat ini dibentuk tanpa adanya cetak biru yang jelas, kehadiranya secara sporadis dan tak terkendali, intinya gagasan DPD adalah:

Pertama, melakukan penguatan kedudukan lembaga negara independen yang sudah menjadi kenyataan ketatanegaraan perihal kehadiranya, dan kesemuanya dikelompokan dalam satu bab tersendiri yang berjudul “Komisi Negara”, kedua,

pada saat yang sama melakukan ‘sedikit’ perampingan lembaga negara, ketiga,

upaya menghindari jebakan politisasi rektrumen dengan cara menarik keluar beberapa lembaga yang bertendensi politis dari fit and proper test di DPR dan dibawa menuju kamar DPD yang merupakan representasi wilayah (regional representation) bukan representasi politik (polical representasion).82

Usulan DPD di atas dimulai dengan pemikiran bahwa komisi negara yang sebaiknya dipertahankan, hanyalah komisi-komisi negara yang mempertegas dan memperkokoh bangunan negara hukum, yaitu komisi yang mendorong dan menjaga: (1) sistim peradilan yang independen; (2) perlindungan hak asasi manusia; (3) kebebasan pers; (4) pemilihan umum yang jujur dan adil; dan (5); terciptanya pemerintahan yang baik.83

82 Zainal Arifin Mochtar, Lembaga Negara Independen dinsmika perkembangan dan urgensi penataanya kembali pasca-Amandemen Konstitusi, (Jakarta, PT.Raja Grafindo Persada), Hal-190

Tabel 1.3 : Komisi Negara usulan DPD84

Komisi Wewenang Kriteria Anggota Siapa yang memilih

Komisis Pemilihan Umum Menyelengaraka n pemilihan Umum Mempunyai pengetahuan dan/atau pengalaman di bidang pemilihan umum serta memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela

Diangkat dan

diberhentikan oleh

presiden dengan

persetujuan Dewan

Perwakilan Rakyat dan

Dewan Perwakilan Daerah Komisi Pemberantasan Korupsi Melakukan Pendidakan dan pencegahan dalam pemberantasan korupsi Mempunyai pengetahuan dan/atau pengalaman di bidang pemberantasan korupsi serta memiiliki

integritas dan

kepribadian yang tidak tercela. Diangkat dan diberhentikan oleh presiden dengan persetujuan Dewan Perwaklan Daerah.

Komisi Yudisial Mengusulkan pengangkatan hakim agung dan hakim konstitusi serta mempunyai

Mempunyai pengetahuan dan/atau pengalaman di bidang hukum serta memilikiintegritas dan kepribadian yang tidak

Diangkat dan diberhentikan oleh presiden dengan persetujuan Dewan Perwakilan Daerah. 84 Ibid, Hal-192-193

wewenang lain dalam rangka menjaga dan menegakan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim. tercela.

Komisi Hak Asasi Manusi Melindungi, memajukan, dan menegakan hak asasi manusia. Mempunyai pengetahuan dan/atau pengalaman di bidang hak asasi manusia serta memiliki

integritas dan

kepribadian yang tidak tercela. Diangkat dan diberhentikan oleh presiden dengan persetujuan Dewan Perwakilan Daerah.

Komisi kebebasan Memajukan, menjaga dan melindungi kehidupan pers

Mempunyai pengetahuan dan/atau pengalaman di bidang pers serta memiliki integritas dan

Diangkat dan

diberhentikan oleh

presiden dengan

yang bebas kepribadian yaang tidak tercela.

Perwakilan Daerah.

Dalam dokumen IUS CONSTITUENDUM KEWENANGAN DAN FUNGSI (Halaman 49-55)