• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. LANDASAN TEORI

A. Kompensasi Insentif Material

PT. MARITIM TIMUR JAYA TUAL

Loma Isa Pangesti

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kompensasi insentif material dan semangat kerja pada karyawan PT. Maritim Timur Jaya Tual. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan positif antara kompensasi insentif material dan semangat kerja karyawan. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik sampling jenuh dengan subjek sebanyak 75 karyawan lokal PT. Maritim Timur Jaya Tual. Metode pengumpulan data dengan penyebaran skala yang dikembangkan oleh peneliti. Reliabilitas skala kompensasi insentif material dan skala semangat kerja masing-masing diuji menggunakan teknik Alpha Cronbach. Skala kompensasi insentif material terdiri dari 30 item dengan nilai reliabilitas 0,974. Skala semangat kerja terdiri dari 44 item dengan nilai reliabilitas 0,980. Berdasarkan hasil uji asumsi, data kompensasi insentif material dan data semangat kerja termasuk dalam distribusi normal dan linear. Uji hipotesis data penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment Pearson. Hasil uji hipotesis menunjukkan nilai korelasi sebesar 0,684 dengan p = 0,000 (p < 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang kuat dan signifikan antara kompensasi insentif material dan semangat kerja.

RELATIONSHIP BETWEEN FINANCIAL INCENTIVES AND MORALE ON PT. MARITIM TIMUR JAYA TUAL’S EMPLOYEES

Loma Isa Pangesti

ABSTRACK

This research aimed to determine the relationship between financial incentives and morale on PT. Maritim Timur Jaya Tual’s employees. The hypothesis proposed in this research was the positive correlation between financial incetives and employee morale. Sample was taken by saturated sampling technique with total subject were 75 PT. Maritim Timur Jaya Tual’s local employees. Data gained using scale which developed by researcher. Reliability of financial incentives scale and employee morale scale were tested using Alpha Cronbach. Scale of financial incentives consists of 30 items and the reliability value was 0,974. Scale of employee morale consists of 44 items and the reliability value was 0,980. Based on the assumptions test, the data of financial incentives and employee morale were normal and linear. Hypothesis test conducted in this research were using Product Moment Pearson correlation technique. Result of hypothesis test showed that correlation of financial incentives and employee morale was 0,684 with p = 0,000 (p < 0,05). This result show that there is a strong positive and significant correlation between financial incentives and employee morale.

Keywords : financial incentives, employee morale

HUBUNGAN ANTARA KOMPENSASI INSENTIF MATERIAL DENGAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN

PT. MARITIM TIMUR JAYA TUAL SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Disusun Oleh : Loma Isa Pangesti

119114104

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2016

i

HUBUNGAN ANTARA KOMPENSASI INSENTIF MATERIAL DENGAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN

PT. MARITIM TIMUR JAYA TUAL SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Disusun Oleh : Loma Isa Pangesti

119114104

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2016

iv

Happiness is not always

about having our wishes granted,

but knowing that we have a dream

and we’re heading there…

v

proudly dedicated for

vii

HUBUNGAN ANTARA KOMPENSASI INSENTIF MATERIAL DENGAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN

PT. MARITIM TIMUR JAYA TUAL

Loma Isa Pangesti

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kompensasi insentif material dan semangat kerja pada karyawan PT. Maritim Timur Jaya Tual. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan positif antara kompensasi insentif material dan semangat kerja karyawan. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik sampling jenuh dengan subjek sebanyak 75 karyawan lokal PT. Maritim Timur Jaya Tual. Metode pengumpulan data dengan penyebaran skala yang dikembangkan oleh peneliti. Reliabilitas skala kompensasi insentif material dan skala semangat kerja masing-masing diuji menggunakan teknik Alpha Cronbach. Skala kompensasi insentif material terdiri dari 30 item dengan nilai reliabilitas 0,974. Skala semangat kerja terdiri dari 44 item dengan nilai reliabilitas 0,980. Berdasarkan hasil uji asumsi, data kompensasi insentif material dan data semangat kerja termasuk dalam distribusi normal dan linear. Uji hipotesis data penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment Pearson. Hasil uji hipotesis menunjukkan nilai korelasi sebesar 0,684 dengan p = 0,000 (p < 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang kuat dan signifikan antara kompensasi insentif material dan semangat kerja.

viii

RELATIONSHIP BETWEEN FINANCIAL INCENTIVES AND MORALE ON PT. MARITIM TIMUR JAYA TUAL’S EMPLOYEES

Loma Isa Pangesti

ABSTRACK

This research aimed to determine the relationship between financial incentives and morale on PT. Maritim Timur Jaya Tual’s employees. The hypothesis proposed in this research was the positive correlation between financial incetives and employee morale. Sample was taken by saturated sampling technique with total subject were 75 PT. Maritim Timur Jaya Tual’s local employees. Data gained using scale which developed by researcher. Reliability of financial incentives scale and employee morale scale were tested using Alpha Cronbach. Scale of financial incentives consists of 30 items and the reliability value was 0,974. Scale of employee morale consists of 44 items and the reliability value was 0,980. Based on the assumptions test, the data of financial incentives and employee morale were normal and linear. Hypothesis test conducted in this research were using Product Moment Pearson correlation technique. Result of hypothesis test showed that correlation of financial incentives and employee morale was 0,684 with p = 0,000 (p < 0,05). This result show that there is a strong positive and significant correlation between financial incentives and employee morale.

Keywords : financial incentives, employee morale

x

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih, berkat, penyertaan

dan pertolonganNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

baik. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada

pihak-pihak yang telah membantu dan mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi

ini. Ucapan terima kasih ini penulis sampaikan kepada :

1. Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat yang melimpah dan tiada henti

sepanjang hidup saya.

2. Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma.

3. Ibu Ratri Sunar Astuti, M.Si selaku Kepala Program Studi Psikologi

Universitas Sanata Dharma.

4. Dosen pembimbing akademik saya Ibu Debri Pristinella, M.Si. Terima

kasih atas bimbingannya selama ini. Terima kasih juga sudah mau

direpotkan saat Ibu sedang sibuk mengurus akreditasi.

5. Ibu Dewi Soerna Anggraeni, M.Psi selaku Dosen Mata Kuliah Seminar

sekaligus Dosen Pembimbing Skripsi yang selalu sabar dan mengarahkan

selama penyusunan skripsi. Terima kasih atas waktu dan kerjasamanya.

6. Seluruh dosen dan staf karyawan Fakultas Psikologi Universitas Sanata

Dharma atas semua ilmu dan bantuan yang diberikan selama perkuliahan.

7. Ibu Dipa Tamtelahitu selaku Direktur PT. Maritim Timur Jaya Tual yang

xi

penelitian. Terima kasih juga untuk fasilitas-fasilitas yang diberikan ketika

peneliti melakukan penelitian di Tual Maluku.

8. Seluruh karyawan PT. Maritim Timur Jaya Tual yang bersedia menjadi

subjek penelitian dan meluangkan waktunya untuk mengisi skala

penelitian.

9. Papa dan Mama yang selalu mendoakan dan menyemangati selama ini.

Terima kasih atas kesabaran, didikan, dukungan, dan omelan-omelan yang

justru makin mendewasakan dan mengembangkanku.

10.Mbak Rety dan Mas Nono yang selalu mendukung dan selalu memotivasi

untuk menyelesaikan skripsi ini.

11.Mbak Sanja dan Om Glen, terima kasih atas waktu luang yang diberikan

saat di Tual. Terima kasih sudah diajak jalan-jalan keliling Tual. Awesome

trip!

12.Elis, Cya, Cipus, Sipik, Gusti, sahabat-sahabat Semangka Tanpa Biji-ku.

Terima kasih atas canda tawa selama ini. Kalian selalu bisa membuatku

tersenyum. Ayo skripsinya segera diselesaikan! :D

13.Ella, Onny, Bu Krisna, Mbak Melin, Mas Alex, Mas Angga, Mas Robby,

Bu Tri, Pak Lukman dan semua keluarga besar Sangkakala Choir yang

tidak bisa disebutkan semua. Orang-orang kurang normal yang selalu bisa

membuat tertawa lepas. Terima kasih dinamikanya selama ini. Pelayanan

harus nomer satu ya!

14.Mbak-mbak HRD PT. Asuransi Sinar Mas. Terima kasih Mbak Bora dan

xii

menyelesaikan skripsi……… dan menyelesaikan kerjaan kantor

(tidak lupa). Terima kasih both of you khususnya Mbak Nindi mau

direpotin dan dititipin psikotes kalau aku lagi ngurus ini itu di kampus.

Love you girls!

15.Teman-teman PT. Asuransi Sinar Mas lantai 3. Terima kasih atas

penerimaannya selama aku magang disitu. Pengalaman kerja bersama

kalian itu gayeng.

16.Teman-teman Jogja Rottweiler Community, terima kasih dukungannya,

ilmu dan pengalaman baru bersama kalian.

17.CIL’S! Yaya, Apo, Rona, dan Elis (lagi). Terima kasih untuk dukungan,

cerita, pengalaman, dan semuanya. Ha-ha Hi-hi sama kalian seharian juga

betah.

18.Teman-teman seperjuangan satu bimbingan Gunam, Apo, Keket, Sita, dan

teman-teman lain. Terima kasih dinamika dan bantuan-bantuannya selama

pembuatan skripsi.

19.Maria dan Intan yang selalu ada saat makan malam. Kalian selalu bisa

buat suasana jadi pecah. Goyang, yuk!

20.Vhirlis yang selalu mengarahkan segala keperluan dalam administrasi

skripsi. Thank you yaa...

21.Seluruh teman-teman di Fakultas Psikologi Sanata Dharma baik adik

xiii

Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, peneliti

mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk memperbaiki karya ini.

Penulis juga berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Terima

kasih.

Yogyakarta, Desember 2015

Penulis

xiv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……… i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING……… ii

HALAMAN PENGESAHAN……….. iii

HALAMAN MOTTO………... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN………... v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……….. vi

ABSTRAK……… vii

ABSTRACT……….. viii

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH…………. ix

KATA PENGANTAR……….. x

DAFTAR ISI………. xiv

DAFTAR TABEL………. xvi

DAFTAR LAMPIRAN………... xvii

BAB I. PENDAHULUAN………. 1

A. Latar Belakang Masalah………... 1

B. Rumusan Masalah……… 10

C. Tujuan Penelitian……….. 11

D. Manfaat Penelitian……… 11

BAB II. LANDASAN TEORI………... 13

A. Kompensasi Insentif Material……….. 13

1. Definisi Kompensasi……… 13

2. Jenis Kompensasi……….. 14

3. Definisi Kompensasi Insentif……… 15

4. Jenis Kompensasi Insentif………. 16

5. Definisi Kompensasi Insentif Material……….. 17

6. Karakteristik Pemberian Kompensasi………... 18

7. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Reaksi Pemberian Kompensasi Insentif Material………... 19

xv

B. Semangat Kerja………... 21

1. Definisi Semangat Kerja………... 21

2. Aspek-aspek Semangat Kerja………... 23

3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Semangat Kerja…... 24

4. Dampak Semangat Kerja……….. 25

5. Indikasi-indikasi Turunnya Semangat Kerja……… 27

6. Cara Meningkatkan Semangat Kerja……… 28

C. Karyawan PT. Maritim Timur Jaya Tual………. 29

D. Dinamika Hubungan Antara Kompensasi Insentif Material

Dengan Semangat Kerja Karyawan PT. Maritim Timur Jaya Tual………... 30

E. Kerangka Berpikir……… 33

F. Hipotesis………... 34

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN……….. 35

A. Jenis Penelitian……….. 35

B. Variabel Penelitian……….. 35

C. Definisi Operasional……… 35

D. Subjek Penelitian………. 37

E. Metode dan Alat Pengumpulan Data………... 38

F. Validitas dan Reliabilitas………. 41

1. Validitas………... 41

2. Seleksi Item……….. 42

a. Skala Kompensasi Insentif Material………. 43

b. Skala Semangat Kerja………... 46

3. Reliabilitas……… 49

G. Metode Analisis Data………... 50

1. Uji Asumsi……… 50

a. Uji Normalitas……….. 50

b. Uji Linearitas……… 50

2. Uji Hipotesis……… 51

xvi

A. Pelaksanaan Penelitian………. 52

B. Deskripsi Subjek Penelitian………. 52

C. Deskripsi Data Penelitian………. 54

D. Hasil Analisis Data………... 56

1. Uji Asumsi………... 56 a. Uji Normalitas……….. 56 b. Uji Linearitas……… 58 2. Uji Hipotesis………. 58 3. Analisis Tambahan... 59 E. Pembahasan……….. 60

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN……… 65

A. Kesimpulan………... 65

B. Keterbatasan Penelitian……… 65

C. Saran………. 66

1. Bagi Karyawan PT. Maritim Timur Jaya Tual…………. 66

2. Bagi PT. Maritim Timur Jaya Tual……….. 66

3. Bagi Peneliti Selanjutnya………. 67

DAFTAR PUSTAKA……… 68

LAMPIRAN………... 72

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Pemberian Skor pada Skala Kompensasi Insentif Material

dan Skala Semangat Kerja……… 39

Tabel 2. Blue Print Skala Kompensasi Insentif Material Sebelum Seleksi Item……….. 40

Tabel 3. Blue Print Skala Semangat Kerja Sebelum Seleksi Item…………. 41

Tabel 4. Skala Kompensasi Insentif Material Setelah Seleksi Item………... 44

Tabel 5. Skala Kompensasi Insentif Material Setelah Pengguguran Manual……….. 45

Tabel 6. Skala Semangat Kerja Setelah Seleksi Item………. 47

Tabel 7. Skala Semangat Kerja Setelah Pengguguran Manual……….. 48

Tabel 8. Kategori Koefisiensi Korelasi……….. 51

Tabel 9. Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin………. 53

Tabel 10. Subjek Penelitian Berdasarkan Jabatan……….. 53

Tabel 11. Subjek Penelitian Berdasarkan Usia………... 54

Tabel 12. Deskripsi Data Penelitian………... 54

Tabel 13. Hasil Uji Beda Mean Kompensasi Insentif Material……….. 55

Tabel 14. Hasil Uji Beda Mean Semangat Kerja……… 56

Tabel 15. Hasil Uji Normalitas………... 57

Tabel 16. Hasil Uji Linearitas………. 58

Tabel 17. Hasil Uji Hipotesis……….. 59

Tabel 18. Korelasi Masing-Masing Karakteristik Kompensasi Insentif Material dengan Semangat Kerja……… 60

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Skala Try Out dan Skala Penelitian……… 73 Lampiran 2. Reliabilitas Skala……… 92 Lampiran 3. Hasil Uji Beda……… 108 Lampiran 4. Hasil Uji Normalitas...……… 110 Lampiran 5. Hasil Uji Linearitas... 112 Lampiran 6. Hasil Uji Hipotesis……….. 114 Lampiran 7. Hasil Analisis Tambahan... 116

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan

jumlah pulau 17.508 dan garis pantai sepanjang 81.000 kilometer. Dengan

total 2/3 wilayah yang merupakan wilayah lautan, Indonesia menyimpan

kekayaan sumber daya alam laut yang besar. Sumber daya alam laut tersebut

perlu dikelola dan dimanfaatkan demi kemajuan perekonomian sehingga

dapat menguntungkan pemerintah dan masyarakat Indonesia sendiri.

Pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alam laut tersebut diharapkan

memberi manfaat secara ekonomi, sosial, dan lingkungan secara

berkelanjutan. Hal tersebut tertulis dalam Undang-Undang No. 31 Tahun

2004 tentang Perikanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang

No. 45 Tahun 2009 bahwa tujuan pengelolaan perikanan adalah untuk (1)

meningkatkan taraf hidup nelayan kecil dan pembudidaya ikan kecil, (2)

meningkatkan penerimaan dan devisa negara, (3) mendorong perluasan

kesempatan kerja, (4) meningkatkan ketersediaan dan konsumsi sumber

protein ikan, (5) mengoptimalkan pengelolaan sumber daya ikan, (6)

meningkatkan produktivitas, mutu, nilai tambah dan daya saing, (7)

meningkatkan ketersediaan bahan baku untuk industri pengolahan ikan, (8)

kelestarian sumber daya ikan, lahan pembudidayaan ikan dan tata ruang

(kkp.go.id).

Banyaknya dampak positif yang didapat, memacu pemerintah untuk

memiliki sistem pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam laut yang

optimal. Oleh karena itu, pemerintah harus memiliki metode pengelolaan dan

pemanfaatan yang kolaboratif. Kolaboratif artinya, pemerintah harus bekerja

sama dengan unsur masyarakat seperti kelompok nelayan dan perusahaan

perikanan. Kelompok nelayan dan perusahaan perikanan dapat membantu

pemerintah di dalam produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran.

Banyak perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam sektor perikanan.

Salah satu perusahaan tersebut adalah PT. Maritim Timur Jaya Tual. Menurut

Direktur Jenderal Perikanan Tangkap KKP RI, Heryanto Marwoto

mengatakan PT. Maritim Timur Jaya adalah salah satu industri perikanan

terbesar di Indonesia Timur saat ini. Perusahaan ini letaknya sangat strategis

dimana sangat dekat dengan fishing ground terbaik yakni laut Arafura

(indonesiatimur.co). PT. Maritim Timur Jaya Tual berfokus pada penjualan

ikan, pembelian ikan dari nelayan, dan ekspor ikan (komunikasi pribadi, 19

September, 2014). Perusahaan ini berkomitmen untuk mengembangkan

industri perikanan melalui kerja sama dengan investor asing dan nelayan yang

ada di daerah tersebut (antaranews.com). Perusahaan ini juga memiliki

komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan

membangun industri pengolahan skala besar. Saat ini, PT. Maritim Timur

Berdasarkan wawancara awal peneliti dengan HRD PT. Maritim Timur

Jaya Tual, diperoleh informasi bahwa karyawan-karyawan PT. Maritim

Timur Jaya Tual sedang mengalami masalah yang berkaitan dengan

pekerjaannya (komunikasi pribadi, 19 September, 2014). Karyawan yang

mengeluhkan beratnya beban kerja yang ditanggung dan minimnya tunjangan

kinerja yang diterima sudah biasa terdengar. Masalah yang terlihat jelas

hingga ke perilaku adalah sering terlihat karyawan yang menunda pekerjaan

dan malas dalam bekerja. Tingginya absensi karyawan juga menjadi salah

satu masalah yang harus ditangani oleh perusahaan. Beberapa

masalah-masalah tersebut mengindikasikan semangat kerja karyawan PT. Maritim

Timur Jaya Tual kurang baik. Menurut Nitisemito (1982), masalah-masalah

seperti rendahnya produktivitas karyawan dikarenakan malas dan seringnya

karyawan menunda pekerjaan, tingkat absensi yang tinggi, turn over yang

tinggi, tingkat kerusakan meningkat, kegelisahan karyawan, tuntutan

karyawan, dan pemogokan kerja mengindikasikan menurunnya semangat

kerja karyawan.

Semangat kerja adalah sikap kejiwaan dan perasaan individu-individu

maupun kelompok terhadap lingkungan kerjanya. Sikap individu terlihat

dengan adanya minat gairah, dan bekerja secara lebih giat terhadap pekerjaan

yang dilakukan. Sikap kelompok terlihat dengan adanya kerja sama di antara

karyawan (Anoraga dan Suyati, 1995). Hal serupa dikemukakan Nurtjahjanti

(2010) bahwa semangat kerja adalah sikap karyawan yang diwujudkan dalam

sama untuk mencapai tujuan yang ditetapkan perusahaan. Menurut Kossen

(1986) semangat kerja adalah suasana yang ditimbulkan oleh sikap para

anggota suatu organisasi. Sikap-sikap tersebut mengacu pada organisasi yang

memperkerjakan mereka, maupun terhadap faktor-faktor lainnya seperti

supervisi, sesama karyawan, dan rangsangan-rangsangan keuangan.

Semangat kerja terlihat dari karyawan yang melakukan pekerjaan secara lebih

giat sehingga pekerjaan dapat selesai lebih cepat dan lebih baik (Nitisemito,

1982).

Setiap perusahaan menginginkan karyawan dengan semangat kerja

tinggi. Menurut Lateiner (1961) semangat kerja menjadi penentu keberhasilan

suatu perusahaan. Tujuan dari suatu perusahaan akan tercapai bila karyawan

memiliki semangat kerja yang tinggi (Emilia, Haryadi, dan Prihastuty, 2014).

Menurut Emilia et al. (2014) karyawan dengan semangat kerja yang tinggi

mampu menerima dan mengatasi tekanan-tekanan yang dihadapi dan lebih

giat dalam bekerja sehingga pekerjaan yang dilakukan menjadi lebih cepat

dan lebih baik. Karyawan dengan semangat kerja yang tinggi berorientasi

pada tujuan, memiliki berbagai macam model relasi interpersonal, mengatasi

perubahan dengan baik, serta menikmati pekerjaan yang baru dan berbeda

(Gubman, dalam Lee dan Lin 2014). Menurut Moekijat (dalam Nurtjahjanti,

2010) karyawan dengan semangat kerja tinggi menunjukkan sikap-sikap

positif dalam bekerja seperti kesetiaan, kegembiraan, kerjasama, kebanggan,

kepatuhan, disiplin, ramah, optimis, dan tercapai kepuasan kerja.

antusiasme, kualitas untuk bertahan, kekuatan untuk melawan frustasi serta

semangat kelompok.

Semangat kerja bersifat subyektif tergantung bagaimana perasaan

seorang karyawan sehubungan dengan pekerjaannya (Gellerman, 1984). Hal

itu menyebabkan masing-masing karyawan memiliki tingkat semangat kerja

yang berbeda-beda. Tidak semua karyawan memiliki semangat kerja yang

tinggi. Semangat kerja bukan sesuatu yang menetap, tetapi lebih bersifat

situasional dimana suatu saat dapat naik dan turun (Asnawi, 1999). Tinggi

rendahnya semangat kerja tidak terjadi begitu saja. Perubahan tersebut terjadi

secara berangsur-angsur sebagai hasil interaksi karyawan dengan

lingkungannya (Gellerman, 1984). Dibutuhkan waktu yang lama untuk

memperbaiki semangat karyawan yang merosot.

Tinggi rendahnya semangat kerja karyawan dapat dipengaruhi beberapa

faktor. Menurut Anoraga (1992), faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

tinggi rendahnya semangat kerja karyawan adalah job security, kesempatan

untuk maju, kondisi kerja yang menyenangkan, good working companion,

serta hubungan dengan pimpinan. Faktor lain yang dapat mempengaruhi

semangat kerja adalah kompensasi atau imbalan. Beberapa penelitian

dilakukan untuk melihat pengaruh kompensasi terhadap semangat kerja. Hasil

penelitian yang dilakukan oleh Hung-Wen Lee dan Mei-Chun Lin pada tahun

2014 serta Dinar Emilia Safitri, Sugeng Haryadi dan Rahmawati Prihastuty

pada tahun 2014 menemukan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara

semangat kerja karyawan yang tidak sama, membuat sebuah perusahaan

harus selalu memotivasi dan meningkatkan semangat kerja. Keuntungan akan

lebih banyak didapatkan ketika sebuah perusahaan atau organisasi berusaha

meningkatkan semangat kerja karyawan (Nitisemito, 1982). Hal-hal yang

dapat meningkatkan semangat kerja karyawan antara lain gaji yang cukup

kepada karyawan, terpenuhinya kebutuhan rohani, suasana santai, tempat

kerja karyawan, harga diri karyawan, kesempatan kepada karyawan untuk

maju, perasaan aman menghadapi masa depan, loyalitas, mengajak karyawan

berunding, musik, dan pemberian insentif yang baik (Nitisemito, 1978).

Pentingnya semangat kerja karyawan yang tinggi bagi sebuah

perusahaan atau organisasi, menuntut PT. Maritim Timur Jaya Tual untuk

selalu meningkatkan semangat kerja karyawannya. Salah satu cara yang

digunakan PT. Maritim Timur Jaya Tual untuk meningkatkan semangat kerja

karyawan adalah dengan memberikan tunjangan kinerja atau pemberian

insentif. Sistem pemberian insentif merupakan sistem paling efektif untuk

mendorong semangat kerja karyawan (Nitisemito, 1978). Insentif merupakan

suatu kebijakan yang harus mampu menjadi sarana peningkatan semangat

kerja karyawan agar karyawan dapat bekerja sesuai dengan apa yang

diinginkan perusahaan, serta sebagai alat untuk mempertahankan prestasi

karyawan dimasa kini dan masa yang akan datang (Sunardi, 2009). Hasil

penelitian terdahulu yang disusun oleh Meis Lifana, Rudy Eko Pramono, dan

Sutrisno pada tahun 2013 dengan subjek 55 karyawan PT. BPR Wilis Putra

terhadap kinerja. Penelitian tersebut juga menemukan bahwa karyawan lebih

tertarik terhadap kompensasi berbentuk insentif. Untuk meningkatkan

semangat kerja karyawan, perusahaan perlu memberikan insentif atau

perangsang untuk kepuasan karyawan sehingga dapat meningkatkan

produktivitas karyawan. Perusahaan harus dapat menerapkan suatu sistem

insentif yang layak dan adil, baik untuk kepentingan karyawan maupun untuk

kepentingan perusahaan (Evi, 2009).

Kompensasi yang berbentuk insentif merupakan kompensasi langsung

yang didasarkan pada kinerja baik secara individual maupun kelompok

(Kadarisman, 2012). Menurut Simamora (dalam Kadarisman, 2012)

kompensasi insentif adalah program-program kompensasi yang mengaitkan

Dokumen terkait