• Tidak ada hasil yang ditemukan

Komponen-Komponen Sistem Rem a Pedal Rem

Dalam dokumen AGUS SUPRIYANTO I 8609003 (Halaman 31-39)

BAB IV PERBAIKAN SISTEM REM CHEVROLET LU

2.2. Sistem Rem

2.2.3. Komponen-Komponen Sistem Rem a Pedal Rem

Pedal rem adalah komponen pada sistem rem yang dimanfaatkan oleh pengemudi untuk melakukan pengereman. Fungsi pedal rem memegang peranan yang penting di dalam sistem rem. Tinggi pedal harus dalam tinggi yang ditentukan. Jika terlalu tinggi, diperlukan waktu yang lebih banyak bagi pengemudi untuk menggerakkan dari pedal gas ke pedal rem, yang mengakibatkan pengereman akan terlambat. Sebaliknya jika tinggi pedal terlalu rendah, akan membuat jarak cadangan yang kurang yang akan mengakibatkan gaya pengereman yang tidak cukup. Berikut ini adalah gambar pedal rem :

Gambar 2.9. Pedal rem (Pemeliharaan/servis sistem rem.www.m-edukasi.net)

Pedal rem juga harus mempunyai gerak bebas yang cukup. Tanpa gerak bebas ini, piston master silinder akan selalu terdorong keluar dimana mengakibatkan rem akan bekerja terus dikarenakan adanya tekanan hidrolis yang terjadi pada sistem rem. Disamping itu harus terdapat jarak cadangan pedal yang cukup pada waktu pedal rem ditekan.

commit to user

Prinsip kerja pedal rem cukup sederhana, yaitu gaya yang diberikan oleh pengendara berupa injakan diteruskan ke sistem melalui operating rod pada boster rem.

b. Boster Rem

Boster rem merupakan salah satu komponen pada sistem yang dipasangkan menjadi satu dengan master silinder dan setelah pedal rem, yang berfungsi untuk mengurangi tenaga yang diperlukan pengemudi dalam melakukan pengereman.

Komponen-komponen boster rem : 1. Piston.

2. Diaphragm spring. 3. Push rod.

4. Diaphragm.

5. Air clea ner element. 6. Va cuum.

(Pemeliharaan/servis sistem rem.www.m-edukasi.net) c. Master Silinder

Master silinder berfungsi mengubah gerak pedal rem ke dalam tekanan hidrolis. Master silinder terdiri dari tanki yang berisi minyak rem, demikian juga piston dan silinder yang membangkitkan tekanan hidrolis. Master silinder terdapat 2 tipe, yaitu :

1. Tipe Tunggal : Tipe plungger, tipe konvensional dan tipe portles. 2. Tipe Ganda : Tipe ganda konvensional dan tipe double konvensional.

Gambar 2.11. Master silinder tipe ganda konvensional (Pemeliharaan/servis sistem rem.www.m-edukasi.net)

Gambar 2.12. Master silinder tipe konvensional (Pemeliharaan/servis sistem rem.www.m-edukasi.net)

Cara kerja master silinder adalah sebagai berikut :

Jika pedal rem ditekan, piston master silinder akan bergarak maju. Tekanan minyak rem terjadi setelah sea l karet primer melewati lubang kompresi. Akibat tekanan minyak rem katup membuka sehingga minyak rem

commit to user

mengalir ke silinder roda melalui selang-selang fleksibel dan pipa. Jika tekanan pada pedal rem dilepas, tegangan pegas akan menekan sea l karet primer kembali sehingga ruangan di depan sea l karet membesar (vakum). Hal ini berakibat minyak rem dari reservaor mengalir ke ruang kerja. Setelah itu minyak rem pada silinder roda mengalir ke master silinder dan kembali ke reservoar setelah lubang kompensasi terbuka. Pada saat rem tidak dioperasikan tekanan minyak rem dari silinder roda lebih besar daripada tekanan minyak rem dari master silinder akibatnya katup tetap menutup.

Gambar 2.13. Bagian-bagian master silinder rem Keterangan :

1. Silinder 8. Sil karet primer

2. Minyak rem 9. Cincin pelindung

3. Lubang penambah 10. Lubang pengisian 4. Lubang kompensasi 11. Piston

5. Saluran ke silinder roda 12. Sil karet sekunder

6. Katup 13. Reservoir

7. Pegas torak 14. Lubang ventilasi (Mukaswan dan Boentarto. 1995)

d. Katup P (Propotioning Valve/Katup Pengimbang)

Katup P berfungsi sebagai pengimbang tenaga pengereman antara rem pada roda depan dengan rem pada roda belakang, karena rem roda depan membutuhkan tenaga pengereman yang lebih besar daripada rem roda

belakang yang sehubungan dengan pemindahan berat kendaraan yang terjadi pada waktu melakukan pengereman yang kuat.

Gambar 2.14. Katup P (Proportioning va lve) (Pemeliharaan/servis sistem rem.www.m-edukasi.net)

e. Selang Fleksibel (flexible hose)

Selang fleksibel (flexible house) berfungsi menghubungkan pipa rem dan rem roda untuk mengimbangi gerakan suspensi. Pipa-pipa rem berfungsi untuk menyalurkan minyak rem dari master silinder ke rem.

Gambar 2.15. Selang fleksibel (flexible hose) (Pemeliharaan/servis sistem rem.www.m-edukasi.net)

commit to user f. Tuas Rem Parkir/Rem Tangan

Tuas rem parkir/rem tangan dan kabel rem tangan berfungsi untuk mengerem roda-roda belakang secara mekanis melalui batang penghubung dan kabel-kabel. Juga untuk parkir kendaraan pada jalan turun/mendaki.

Gambar 2.16. Tuas rem parkir (Pemeliharaan/servis sistem rem.www.m-edukasi.net)

g. Rem Cakram

Rem cakram/rem piringan berfungsi untuk memberi gaya pengereman pada roda. Prinsip kerja rem cakram adalah bahwa sepasang sepatu rem (pa d) yang tidak berputar menjepit rotor piringan yang berputar menggunakan tekanan hidrolis, menyebabkan terjadinya gesekan yang dapat memperlambat atau menghentikan kendaraan.

Rem piringan efektif karena rotor piringannya terbuka terhadap aliran udara yang dingin dan karena rotor piringan tersebut dapat membuang air dengan segera. Karena itulah gaya pengereman yang baik dapat terjamin walau pada kecepatan tinggi. Sebaliknya berhubung tidak adanya self servo effect, maka dibutuhkan gaya pedal yang lebih besar dibandingkan dengan rem tromol. Karena alasan inilah boster rem biasanya digunakan untuk membantu gaya pedal.

Bagian-bagian pada rem cakram/rem piringan :

· Pen utama, dipasang pada plat penahan yang berfungsi memberi tempat bagi kaliper dan memungkinkan silinder bergerak maju dan mundur di

dalam bushing. Pen diberi perapat untuk mencegah masuknya debu dan air.

· Pad rem, berfungsi menjepit rotor piringan dengan menggunakan piston pada silinder guna menciptakan gesekan yang menyebabkan terjadinya pengereman.

· Rotor piringan, dipasang pada hub as dan berputar bersama roda.

· Lubang pembuang, untuk membuang udara yang masuk ke dalam saluran minyak rem.

· Kaliper, berfungsi melindungi piston di dalam silinder dan menekan pad rem terhadap rotor piringan saat piston terdorong oleh tekanan hidrolis. · Sub pen, terpasang pada plat torgue bersama-sama dengan pen utama

berfungsi memberi tempat kepada silinder dan memungkinkan silinder bergerak maju mundur melalui bushing.

· Plat penahan, terpasang pada bagian as yang menunjang gerakan silinder pada saat sepatu rem menjepit rotor piringan.

Gambar 2.17. Rem cakram (Pemeliharaan/servis sistem rem.www.m-edukasi.net)

h. Rem Tromol

Rem tromol berfungsi memberikan tenaga pengereman pada roda baik secara hidrolis maupun mekanis.

· Kerja rem tromol menggunakan sepasang sepatu rem yang menahan bagian dalam dari tromol yang berputar bersama-sama dengan roda, untuk menghentikan kendaraan. Walaupun terdapat berbagai cara

commit to user

pengaturan sepatu rem, jenis leading dan trailing yang paling banyak dipakai pada kendaraan penumpang dan kendaraan komersial.

· Rem tromol tahan lama karena adanya tempat gesekan yang lebar diantara sepatu rem dan tromol, tetapi penyebaran panas agak lebih sulit dibandingkan dengan rem piringan, karena mekanismenya yang tertutup. Komponen-komponen yang terdapat pada rem tromol, yaitu :

· Plat penahan, dipasang pada rumah as belakang yang berfungsi menahan silinder roda dan sepatu rem bagian yang tidak berputar.

· Silinder roda, berfungsi menekan sepatu rem pada tromol dengan tekanan hidrolis master silinder.

· Pegas pembalik sepatu rem, berfungsi menarik sepatu rem ke posisi semula untuk membebaskannya dari tromol saat injakan pedal dilepaskan. · Sepatu rem, berfungsi menekan permukaan di dalam tromol pada saat

pengereman.

· Pen pegas penahan sepatu, berfungsi menekan sepatu rem pada dudukannya.

· Tromol rem yang dipasang pada poros as roda, berputar bersama-sama roda yang menerima gaya gesek pengereman.

· Tuas sepatu rem tangan, berfungsi menekan sepatu pada tromol.

· Tuas penyetel, berfungsi untuk mengatur jarak pengeraman pada sepatu rem.

Gambar 2.18. Rem tromol (Pemeliharaan/servis sistem rem.www.m-edukasi.net)

commit to user

Dalam dokumen AGUS SUPRIYANTO I 8609003 (Halaman 31-39)

Dokumen terkait