BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN
B. Kajian Teori
1. Komunikasi
a. Pengertian Komunikasi
Secara etimologis komunikasi berasal dari perkataan latin
“communicatio”. Istilah ini bersumber dari perkataan “communis”
yang berarti sama, sama dalam hal ini maksudnya adalah sama makna atau sama arti. Jadi komunikasi terjadi apabila terdapat kesamaan makna mengenai suatu pesan yang disampaikan oleh komunikator dan diterima oleh komunikan.5 Sedangkan secara istilah komunikasi adalah proses atau tindakan menyampaikan pesan (message) dari pengirim (sender) ke penerima (receiver) melalui suatu medium (channel) yang biasanya mengalami gangguan (noise). Dalam definisi
5 Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2000), cet. ke-2, hal. 30.
ini, komunikasi haruslah bersifat intentional (disengaja) serta membawa perubahan.6
Komunikasi merupakan inti dari semua hubungan sosial, apabila orang telah mengadakan hubungan tetap, maka sistem komunikasi yang mereka lakukan akan menentukan apakah sistem tersebut dapat dapat mempererat atau mempersatukan mereka, mengurangi ketegangan atau melenyapkan persengketaan apabila muncul. Karena manusia sebagai makhluk individu maupun sosial yang memiliki dorongan rasa ingin tahu maka salah satu sarananya adalah komunikasi. Oleh karena itu, komunikasi merupakan kebutuhan yang mutlak bagi kehidupan manusia. Dalam pepatah asing telah disebutkan: “Nature gave us two ears and only one mouth, so that we could listen twice as much as we speak”. Yang mempunyai maksud untuk lebih banyak mendengarkan daripada berbicara (komunikasi).7
Komunikasi berarti memberikan sesuatu kepada orang lain dengan kontak tertentu atau dengan menggunakan suatu alat atau media. Banyak komunikasi terjadi dan berlangsung tetapi kadang-kadang tidak tercapai kepada sasaran tentang apa yang dikomunikasikan. Dimungkinkan adanya komunikasi yang baik antara pemberi pesan dan penerima pesan jika terjalin persesuaian diantara keduanya. Kegiatan komunikasi yang dilakukan manusia, seringkali
6 Muhammad Mufid, Komunikasi dan Regulasi Penyiaran, (Jakarta: Kencana, 2007), cet. ke-2, hal. 2.
7 H.A.W. Widjaja, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), cet. ke-5, hal. 5.
dengan tanpa pikir sebenarnya merupakan kegiatan yang pokok dalam kehidupan bermasyarakat atau sebagaimana dinyatakan oleh seorang tokoh komunikasi bahwa: “Communication is human existen and social proccess”.
Melalui komunikasi orang dapat mempengaruhi dan mengubah sikap atau tingkah laku orang lain, membentuk suatu konsensus, yang dikenal sebagai pendapat umum, dan kelompok. Dari komunikasi memungkinkan adanya suatu ide, tersebar dan dihayati orang, dituntut ataupun ditolak orang, berhasil atau gagalnya suatu proyek dan program pembangunan, dan lain-lain.8 Pada saat ini komunikasi lebih banyak dipahami sebagai cara berhubungan, komunikasi yang dipahami dengan cara demikian merupakan pengertian komunikasi dalam arti sempit. Selain sebagai proses interaksi dalam berhubungan dengan orang lain, komunikasi juga diartikan sebagai sarana dalam memberikan arah akan sesuatu yang diharapkan antara komunikator dan komunikan.
Adapun pengertian komunikasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu proses interaksi yang dilakukan mahasiswa IAIN Jember dalam interaksi virtual dan interaksi faktual (dalam kehidupan sehari-harinya). Kegiatan komunikasi yang dilakukan mahasiswa dalam berinteraksi virtual dan faktual akan dilihat melalui pemikiran Mc Luhan dalam teorinya yakni Determinisme Teknologi yang
8 Ibid, hal. 6.
intinya menyatakan bahwa seiring dengan ditemukan dan berkembangnya teknologi komunikasi telah lebih banyak mengubah kehidupan manusia lebih dari apa isi pesan yang disampaikan. Dan dengan hal tersebut, manusia semakin didominasi oleh teknologi komunikasi yang diciptakannya sendiri. Teknologi komunikasi bukan hanya dikontrol oleh manusia namun justru manusia yang telah dikontrol oleh teknologi komunikasi.
b. Pola Komunikasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pola mempunyai arti sistem atau cara kerja.9 Adapun istilah sistem secara umum adalah suatu bentuk kesatuan yang terdiri dari beberapa unsur atau elemen yang berinteraksi sesuai alur kerja untuk melaksanakan suatu proses pekerjaan guna mencapai tujuan bersama yang sudah ditetapkan.10 Menurut Nurhasanah, pola komunikasi diartikan sebagai bentuk atau pola hubungan dua orang atau lebih dalam proses pengiriman dan penerimaan cara yang tepat sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami.11
Pola komunikasi adalah suatu sistem penyampaian pesan melalui lambang (symbol) tertentu, yang mengandung arti, serta sistem
9 Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pustaka Bahasa, 2007), hal. 884.
10 Bambang Wakidi, Pengertian Sistem Beserta Uraiannya,
http://googleweblight.com/?lite_url=http://goklatenjualango.blogspot.com/2013/05/pengertian- atau-definisi-serta-arti-dari-sistem-dan-penjelasan-system-serta-contoh-kegunaan-atau-fungsi-sistem-secara-umum.html?m%3D1&ei=gPLH5vWe&lc=id- diakses pada tanggal 30 Juli 2015.
11 Nurhasanah, Pola Komunikasi,
http://digilib.upnjatim.ac.id/files/disk1/3/jiptupn-gdl-nurhasanah-140-3-babii.pdf diakses pada tanggal 24 Agustus 2015 jam 15.11.
penciptaan makna untuk mengubah tingkah laku individu yang lain.
Oleh karena itu penggunaan pola komunikasi mempengaruhi efektivitas proses komunikasi. Dalam efektivitas komunikasi dikemukakan tentang pentingnya kontak sosial bagi manusia dan masyarakat. Dalam melakukan kontak atau hubungan yang beraneka ragam dilakukan dengan cara dan gaya yang berbeda-beda pula, dan kontak yang paling menonjol disini dikaitkan dengan perilaku.12
Menurut Abede Pareno, teori yang mengkaji tentang pola komunikasi secara jelas belum pernah menjadi kajian oleh para ilmuan, akan tetapi model komunikasi pernah disinggung oleh Soreno dan Mortense yang mendefinisikan model komunikasi sebagai deskripsi ideal mengenai apa yang dibutuhkan untuk komunikasi.13 Artinya model komunikasi muncul sebagai bagian dari adanya interaksi komunikasi yang dilakukan individu maupun kelompok.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan model pola komunikasi antar pribadi, yakni komunikasi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Setiap manusia mempunyai perbedaan dalam mengaktualisasikan komunikasi. Oleh karena itu, dalam komunikasi dikenal pola-pola tertentu sebagai manifestasi perilaku manusia dalam bekomunikasi.
Jika ditinjau dari pola yang dilakukan, ada beberapa jenis yang dapat dikemukakan. Joseph A. Devito membagi pola komunikasi menjadi
12 H.A.W. Widjaja, Ilmu Komunikasi Pengantar Studi, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2000), cet. ke-2, hal. 4.
13 Sam Abede Pareno, Kuliah Komunikasi, (Surabaya: Papyrus, 2002), hal. 22.
empat, yaitu komunikasi antar pribadi, komunikasi kelompok kecil, komunikasi publik dan komunikasi massa. Namun di Indonesia sendiri telah berkembang beberapa pola komunikasi, yaitu komunikasi dengan diri sendiri, komunikasi antar pribadi, komunikasi kelompok dan komunikasi massa.14
Komunikasi dengan diri sendiri dapat terjadi karena seseorang menginterpretasikan sebuah objek dan dipikirkannya. Komunikasi antar pribadi merupakan suatu proses komunikasi secara tatap muka yang dilakukan antara dua orang atau lebih. Hal ini seperti yang pernah dikatakan R. Wayne Pace (1979), “Interpersonal communication involving two or more in a face to face setting.”
Menurut sifatnya, komunikasi antarpribasi dibedakan menjadi dua, yakni komunikasi diadik (dyadic communication) dan komunikasi kelompok kecil (small group communication). Komunikasi diadik merupakan proses komunikasi yang berlangsung antara dua orang dalam situasi tatap muka yang dilakukan melalui tiga bentuk, percakapan, wawancara dan dialog. Adapun komunikasi kelompok kecil merupakan proses komunikasi yang berlangsung antara tiga orang atau lebih secara tatap muka dimana anggotanya saling berinteraksi satu sama lain.
Komunikasi kelompok merupakan suatu proses komunikasi dimana pesan-pesan yang disampaikan oleh seorang pembicara
14 Nurudin, Sistem Komunikasi Indonesia, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008), hal. 28.
kepada khalayak dalam jumlah yang lebih besar dan bertatap muka.
Komunikasi ini juga berlangsung (continue) dan dapat dibedakan sumber dan penerima pesan. Selain itu, komunikasi ini sangat terbatas sehingga umpan baliknya juga tidak leluasa karena waktu terbatas dan khalayak relatif besar. Pesan yang disampaikan pun sudah terencana (dipersiapkan). Meskipun mempunyai kesamaan dengan komunikasi kelompok (dalam artian khalayak yang banyak), komunikasi massa menggunakan media massa sebagai bentuk komunikasi kepada khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim dengan pesan secara serentak dan sesaat.
Sedangkan yang dimaksud dengan pola komunikasi dalam penelitian ini adalah lebih kepada pola komunikasi mahasiswa secara antar pribadi.
c. Bentuk komunikasi
Komunikasi dalam bentuknya dibagi menjadi:
1) Komunikasi Interpersonal atau dapat disebut juga dengan komunikasi antarpersona atau antar pribadi merupakan komunikasi yang terjadi antara seseorang dengan orang lain (komunikator dengan komunikan).
2) Komunikasi Kelompok merupakan komunikasi yang berlangsung antara seseorang (komunikator) dengan lebih dari dua orang (komunikan) di suatu tempat tertentu.
3) Komunikasi massa merupakan suatu proses komunikasi atau penyebaran pesan oleh komunikator melalui media massa yang diterima secara serempak oleh khalayak sasaran dengan tujuan menimbulkan efek tertentu.15 Sedangkan karakteristik media massa antara lain:
a. Pesan-pesan yang disampaikan terbuka untuk umum.
b. Komunikasi bersifat heterogen, baik latar belakang pendidikan, asal daerah, agama yang berbeda, serta kepentingan yang berbeda.
c. Media massa juga menimbulkan keserempakan kontak dengan sejumlah besar anggota masyarakat dalam jarak yang jauh dari komunikator.
d. Hubungan komunikator-komunikan bersifat interpersonal dan non pribadi.
Adapun yang dimaksud dengan bentuk komunikasi dalam penelitian ini adalah komunikasi mahasiswa dengan mahasiswa lain dalam interaksi virtualnya (melalui media massa) dan juga interaksi dalam kehidupan sehari-hari (faktual).
d. Karakteristik Komunikasi
Berdasarkan sifat, sifat komunikasi dapat disimpulkan menjadi empat dimensi sebagai rujukan terhadap praktek komunikasi, yakni:
15 Mohammad Shoelhi, Komunikasi Internasional, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2009), cet. ke-1, hal. 53.
1) Tatap Muka (face to face) merupakan dimensi yang paling efektif dalam berkomunikasi, dalam artian komunikator dan komunikan dapat mengetahui psikologi dua arah. Dalam situasi komunikasi tatap muka komunikator dapat melihat dan mengkaji dari isi pesan komunikan secara langsung. Karena itu, komunikasi tatap muka sering kali disebut juga komunikasi langsung (direct communication). Komunikator dapat mengetahui efek komunikasinya pada saat itu juga.16
2) Bermedia merupakan komunikasi dimana komunikator hanya sebagai informan tanpa mengetahui jelas sisi psikologi komunikan.
Mediated Communication adalah komunikasi yang menggunakan saluran atau sarana untuk meneruskan suatu pesan kepada komunikan yang jauh tempatnya, dan atau banyak jumlahnya.
Dalam berkomunikasi bermedia atau yang dapat disebut juga berkomunikasi tak langsung (indirect communication) seorang komunikator dituntut untuk lebih matang dalam perencanaan dan persiapannya sehingga ia merasa bahwa komunikasinya itu akan berhasil.17
3) Verbal merupakan komunikasi dimana penggunaan bahasa yang sekiranya mampu dipahami oleh komunikan secara langsung tanpa isyarat atau simbol yang diperankan.
16 Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002), cet.
ke-5, hal. 7.
17 Ibid, hal. 10.
4) Non Verbal merupakan komunikasi dimana penggunaan bahasa yang tanpa diiringi pembicaraan tetapi diperankan dengan menggunakan simbol dan isyarat yang dipahami komunikan.
Sedangkan yang dimaksud bentuk komunikasi dalam penelitian ini adalah semua bentuk yang telah disebutkan di atas, baik itu bentuk tatap muka dalam kehidupan sehari-hari (faktual) maupun bermedia (interaksi virtual).
e. Proses Komunikasi
Komunikasi dapat dikatakan sebagai proses penyampaian atau penyaluran pesan dari seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan) yang dikehendaki. Dalam hal ini proses komunikasi tergolong melalui dua sisi, yaitu:
1) Primer, merupakan suatu proses penyampaian pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang sebagai media.
2) Sekunder, merupakan suatu proses penyampaian pesan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama.18
Dalam proses komunikasi melibatkan banyak faktor atau komponen. Faktor-faktor atau unsur yang dimaksud antara lain meliputi komunikator, komunikan, pesan (isi, bentuk, dan cara penyampaian), saluran atau media yang digunakan untuk
18 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik, (Bandung: Remaja Karya, 1984), hal. 14.
menyampaikan pesan, waktu, tempat, hasil atau akibat yang ditimbulkan dan situasi atau kondisi yang ada ketika komunikasi berlangsung.19
1. Komunikator
Pengirim pesan (komunikator) adalah manusia berakal budi yang berinisiatif menyampaikan pesan untuk mewujudkan motif komunikasinya. Komunikator jika dilihat dari sisi jumlahnya terdiri dari satu orang, banyak orang (lebih dari satu), dan massa.
2. Komunikan
Penerima pesan (komunikan) ialah manusia berakal budi yang menerima apa yang disampaikan oleh komunikator. Komunikan pada umumnya merupakan publik yang bersifat anonim (tidak saling mengenal). Pesan antara komunikator dan komunikan bersifat dinamis, saling bergantian.
3. Pesan
Pesan dalam komunikasi dapat bersifat abstrak dan kongkrit. Pesan merupakan isi pernyataan yang disampaikan oleh sumber atau komunikator kepada komunikan. Pesan juga dapat disampaikan secara verbal atau non-verbal sebagaimana yang telah disampaikan.
Beberapa komponen pesan yang harus diperhatikan yaitu, bentuk pesan, makna pesan, serta penyajian pesan.
19 Riswandi, Ilmu Komunikasi, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009), cet. ke-1, hal. 5.
4. Saluran (media)
Saluran komunikasi merupakan alat yang digunakan dalam memindahkan pesan dari sumber kepada penerima. Cara memindahkan pesan biasanya berlangsung dalam dua cara, yaitu tatap muka (face to face) dan melalui media atau alat tertentu seperti teknologi informasi, dan lain-lain.
5. Hasil (feedback)
Terdapat dua umpan balik (feedback) dalam komunikasi, yaitu umpan balik langsung (immediated feedback) dan tidak langsung (delayed feedback). Umpan balik langsung terjadi ketika komunikator dan komunikan berhadapan langsung atau ada kemungkinan dapat berbicara langsung. Dalam artian antara komunikator dan komunikator terjadi kontak langsung yang memungkinkan mereka mengadakan reaksi langsung satu sama lain. Sedangkan umpan balik secara tidak langsung terjadi ketika komunikator dan komunikan tidak mengalami kontak langsung yang memungkinkan mereka dapat saling mengadakan reaksi langsung satu sama lain. Misalnya, dalam letter to the editor/surat pembaca/pembaca menulis. Umpan balik merupakan bahan yang direfleksikan kepada sumber/komunikan setelah dipertimbangkan dalam waktu tertentu sebelum dikirimkan.20
20 Nurudin, Pengantar Komunikasi Massa, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007), cet. ke-2, hal. 109.