BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS
A. Gambaran Objek Penelitian
1. Sejarah Berdirinya Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember
Secara sosiologis Jember merupakan wilayah berpenduduk mayoritas beragama Islam, pada tahun 1960 berdiri beragam lembaga Pendidikan Islam seperti Mu’allimat dan Muallimin, Pondok Pesantren dan Pendidikan Guru Agama Negeri (PGAN) yang tersebar di berbagai wilayah di Kabupaten Jember serta diperkuat perkembangan Islam di wilayah eks-karesidenan Besuki dengan berdirinya berbagai pondok pesantren. Untuk menempuh ke jenjang yang lebih tinggi harus ditempuh diluar daerah yaitu Surabaya, Malang bahkan Yogyakarta sehingga semakin terasa kuat keinginan masyarakat memiliki perguruan tinggi Islam.1
Kuatnya keinginan masyarakat tersebut akhirnya disadari dan direspon dengan cepat oleh para tokoh dan alim ulama di wilayah ini.
Tepatnya pada tanggal 30 September 1964, diselenggarakan Konferensi Syuri’ah Alim Ulama Cabang Jember. kegiatan itu bertempat di gedung PGAN Jl. Agus Salim No. 65 Jember dan dipimpin oleh KH. Abd.
Syakur. Di antara keputusan terpenting dari konferensi tersebut adalah
1 Tim Penyusun Buku Alih Status, Menggapai Impian Transformasi STAIN Menuju IAIN Jember, (Jember: STAIN Jember Press, 2014), cet. ke-1, hal.3.
akan didirikannya perguruan tinggi Islam di Jember untuk mendidik kader-kader Islam yang berjiwa kuat.2
Untuk merealisasikan hal itu, dibentuklah suatu panitia kecil yang beranggotakan KH. Achmad Shiddiq, H. Shodiq Machmud SH., Muljadi, Abd. Chalim Muchammad, SH., Drs. Sru Adji Surjadi, dan Maqsun Ar., BA. Setelah beberapa kali melakukan pertemuan, panitia menetapkan beberapa keputusan diantaranya; 1) Perguruan Tinggi yang akan didirikan adalah Fakultas Tarbiyah, dan 2) berkonsultasi kepada Rektor IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prof. KH. A. Sunarjo, SH dan Menteri Agama RI Prof. KH. Saifuddin Zuhri tentang kemungkinan di kemudian hari Fakultas Tarbiyah dapat dinegerikan. Konsultasi dilakukan oleh KH.
Achmad Shiddiq dan kemudian diteruskan oleh H. Shodiq Machmud, SH. Hasilnya adalah pada prinsipnya menyetujui berdirinya Fakultas Tarbiyah Jember.
Sebagai tindak lanjut konsultasi tersebut, maka pada awal tahun 1965 berdirilah Institut Agama Islam Djember (IAID) Fakultas Tarbiyah yang dipimpin oleh H. Shodiq Machmud, SH. Sambil menunggu proses penegerian, pendaftaran mahasiswa angkatan pertama dibuka dan ternyata peminatnya cukup banyak, yakni sekitar 195 pendaftar dan dinyatakan lulus tes sebanyak 167 orang. Barulah pada awal Agustus 1965, diselenggarakan MAPRAM (Masa Bahakti Mahasiswa) atau saat ini dinamakan Orientasi Pengenalan Akademik dan Kemahasiswaan
2 Ibid, hal. 4.
(OPAK) yang ditangani oleh mahasiswa yang tergabung dalam organisasi ekstra kampus (OMEK) PMII dari Universitas Jember (Unej) dan IKIP Jember di bawah pimpinan Sandjaja, BA dan bertempat di PGAN Jember.3
Pergumulan dan pergulatan merealisasikan cita-cita luhur tidak hanya berhenti di situ. Berliku proses yang dilalui membawa hasil berupa IAID dinegerikan menjadi Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Jember berdasarkan SK Menteri Agama No. 4/1966 tanggal 14 Pebruari 1966.
Penegerian dilakukan sendiri oleh Menteri Agama, Prof. KH. Syaifuddin Zuhri, pada tanggal 21 Pebruari 1966 bertempat di GNI Jember. Pada tahun yang sama (1966), dibuka Sekolah Persiapan IAIN di Jember berdasarkan SK Menteri Agama No. 31 Tahun 1967 tertanggal 1 Januari 1967. KH. Muchid Muzadi ditunjuk sebagai kepala sekolahnya. Sekolah persiapan ini, diampu oleh 36 guru tidak tetap dan 2 karyawan dengan siswa pada tahun angkatan pertamanya sebanyak 63 murid; 43 siswa tingkat I dan 20 siswa tingkat II. Tujuan didirikannya sekolah persiapan ini adalah untuk mempersiapkan siswa dari berbagai sekolah untuk menjadi mahasiswa IAIN. Pada tahun 1978, sekolah persiapan ini diubah menjadi Madrasah Aliyah Negeri (MAN).
Keberadaan Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Jember pun berakhir. Berakhir dalam artian tidak berhenti dan mati, namun mengalami metamorfosis kembali. Menjajak Surat Keputusan Presiden
3 Ibid, hal. 5.
RI Nomor 11 Tahun 1997 tentang pendirian Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) dan ditindaklanjuti dengan Surat Keputusan Menteri Agama RI Nomor 291 Tahun 1997 tentang Organisasi dan Tata Kerja STAIN Jember, maka secara yuridis formal Fakultas Tarbiyah Jember IAIN Sunan Ampel berubah status menjadi STAIN Jember.
Dalam perkembanganya, terdapat empat aspek tantangan yang dihadapi perguruan tinggi Islam-tidak terkecuali STAIN Jember-akibat dari globalisasi yang sedang berlangsung saat ini. Keempat tantangan tersebut yakni; lahirnya kompetisi yang sangat tinggi dalam kehidupan masyarakat atau bangsa, penguasaan ilmu dan teknologi sangat penting untuk menghasilkan produk barang atau jasa sesuai tuntutan kualitas pasar, munculnya neo-imperialisme dari suatu bangsa kepada bangsa lain akibat dari penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan kondisi kompetitif dan terbukanya arus informasi antarnegara.4
Dalam konteks ini, STAIN Jember sebagai salah satu institusi yang ketiban atau tepatnya menyediakan diri untuk ditibani sampur-dalam konteks itu, tercambuk, akhirnya bersikeras dengan berbekal kemauan keras untuk mencapai cita-cita besarnya, yakni menjadi perguruan tinggi Islam dengan berbagai keunggulan yang dimilikinya.
Dengan kata lain, lembaga di ujung Timur Pulau Jawa ini bertekad untuk menjadi center of excellence dan center of Islamic civilazation. Hal tersebut dapat dilakukan jika ada tekad dan semangat serta
4 Ibid, hal. 6.
langkah strategis menuju perubahan (change), pertumbuhan (growth), dan reformasi (reform) di segala bidang dengan terencana, sistematis, dan berkesinambungan. Sebagai bukti dan langkah kongkrit dari cita-cita itu adalah keseriusan untuk bermetamorfosis, beralih status dari STAIN Jember menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember.
Keinginan beralih status tersebut bukan hanya dipertimbangkan melaui kejernihan hati dan pikiran, namun pada dasarnya dilandasi dan dinafasi dengan beberapa keinginan berikut:
1. Menyesuaikan bentuk kelembagaan yang didasarkan pada kewenangan keilmuan yang ditawarkan sesuai dengan ketentuan sebagaimana yang tercantum dalam PP. No. 60 Tahun 1999 dan KMA No. 134 Tahun 2003.
2. Menciptakan World Class University sebagai center of excellence dan center of Islamic civilazation, sehingga dapat memainkan peran-peran strategisnya di masa mendatang.
3. Menghasilkan SDM berkualitas, profesional, keluasan ilmu, kedalaman spiritual, keluhuran budi pekerti, dan peka terhadap perubahan sehingga kompeten bersaing dalam kompetisi global.
4. Merespon tuntutan masyarakat dunia yang saat ini dihadapkan pada perubahan dalam struktur kehidupan dunia yang serba cepat dalam pelbagai bidang, baik menyangkut persoalan sosial, budaya, ekonomi, politik, maupun pendidikan.
Terlebih kemudian, apabila berpijak antara lain kepada potensi internal lembaga yang telah dimiliki oleh STAIN Jember, potensi wilayah Tapal Kuda sebagai faktor pendukung-terlebih dari sisi stakeholders-lembaga ini, analisis SWOT yang dilakukan, maka perubahan atau peralihan status dari STAIN menjadi IAIN merupakan sebuah kebutuhan-sebuah historical necessity, bukan dan tidak lagi sekedar sebuah keinginan semata-mata, sebuah accident necessity.
Berbagai pergumulan dan persetubuhan beragam karakter wacana dan silang pendapat yang melingkupi perjalanan panjang, akhirnya dengan dikeluarkannya Peraturan Presiden Nomor 142 Tahun 2014 tanggal 17 Oktober 2014 tentang Perubahan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Jember menjadi Institut Agama Islam Negeri Jember, maka resmilah STAIN Jember menjadi IAIN Jember.
2. Visi, Misi, dan Tujuan a. Visi
Visi IAIN Jember adalah “Menjadi Pusat Kajian dan Pengembangan Islam Nusantara”.
b. Misi
Dalam rangka menjabarkan visi agar dapat diejawantahkan dalam bentuk tugas yang harus dilakukan dan diwujudkan ke depan, maka IAIN Jember mengemban misi sebagai berikut:
1. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman, sosial, dan humaniora yang unggul dan kompetitif.
2. Menyelenggarakan penelitian untuk mengembangkan aspek keilmuan dan keislaman berbasis pesantren.
3. Menyelenggarakan pemberdayaan masyarakat dengan bertumpu pada keislaman berbasis pesantren untuk meningkatkan taraf dan kualitas kehidupan masyarakat.
4. Pengembangan dan penguatan kelembagaan dengan memperkuat kerjasama dalam dan luar negeri.
c. Tujuan
Adapun tujuan yang hendak diraih dari pengejawatahan visi dan misi tersebut adalah:
1. Terlaksananya pendidikan ilmu-ilmu keislaman, sosial, dan humaniora berbasis riset yang unggul dan kompetitif.
2. Menghasilkan penelitian yang mengembangkan dan mengintegrasikan aspek keilmuan, dan keislaman berbasis pesantren.
3. Terbangunnya pola pemberdayaan masyarakat yang bertumpu pada nilai-nilai keislaman berbasis pesantren untuk meningkatkan taraf dan kualitas kehidupan masyarakat.
4. Memiliki tata kelola yang baik (good governance) dan sistem manajemen dan kelembagaan yang profesional untuk menghasilkan pelayanan prima kepada sivitas akademika dan masyarakat.
3. Letak Geografis
Secara geografis, letak IAIN Jember berada cukup strategis untuk dijadikan sebagai tempat lembaga perguruan tinggi. Hal ini dikarenakan berada dipinggir jalan tepatnya di Jalan Mataram No. 1 Mangli Jember, tepat di belakang Polsek Kaliwates yang jalanannya tidak terlalu ramai dan suasana yang kondusif. Lembaga ini memiliki pagar yang mengelilingi gedung IAIN serta terdapat beberapa petugas keamanan yang menjaganya.