• Tidak ada hasil yang ditemukan

Komunikasi Pemasaran Dinas Pariwisata Surabaya

Pemasaran menjadi salah satu kekuatan yang harus digerakkan untuk mendongkrak kunjungan wisatawan. Strategi ini secara terus menerus dioptimalkan pengembangannya. Berbagai kemitraan dengan pelaku industri periwisata menjadi fokus untuk program konkret promosi tersebut. Kemitraan dengan tour guide, tour operator, biro perjalanan, hotel merupakan sebagian program pengembangan promosi yang dijalankan.

Mengingat promosi merupakan salah satu strategi yang difokuskan, keberadaan media promosi menjadi salah satu bentuk alat untuk menawarkan kota ini. Surabaya City Guide

telah mengambil peran yang besar dalam mempromosikan kota ini. Dia mampu menghadirkan segala sisi potensi pariwisata Surabaya dan memandu setiap orang yang datang untuk menjelajah setiap sudut kota Surabaya dan menawarkan “You will love every corner of it.

Surabaya sebagai kota wisata sudah jamak diakui masyarakat Indonesia dan dunia. Dalam proses pemasarannya, Bidang Obyek dan Promosi Wisata Dinas Kebudayaan dan Pariwista

Kerangka Berfikir

menggunakan beberapa strategi komunikasi pemasaran yang rutin dilakukan. Dari wawancara terhadap Widji Nanang Julianto, SP, Seksi Promosi Kepariwisataan Bidang Obyek dan Promosi Wisata memiliki program kerja tahunan yang berkaitan dengan promosi sebagai berikut:

1. Mengikuti pameran baik di dalam maupun luar negeri. 2. Menyelenggarakan kegiatan yang menjadi angenda

tahunan, seperti: Parade Budaya dan Pawai Bunga, Festival Rujak Uleg, Surabaya Shopping Festival, Festival Lintas Budaya dan lain-lain.

3. Menyelenggarakan kegiatan workshop tentang peningkatan potensi wisata Surabaya.

Berangkat dari program tahunan tersebut, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata secara teknis telah memiliki alat promosi. Dari wawacara yang telah dilakukan diketahui, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata menggunakan beberapa alat-alat promosi, di antaranya personal selling, advertising, special event/

exhibition, publicity, dan packaging/branding. Hal ini sesuai dengan

pemahaman yang disampaikan Cravens, di mana semua itu tergabung dalam strategi promosi, di mana strategi promosi merupakan bagian dari strategi komunikasi pemasaran.

Bidang Obyek dan Promosi Wisata, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata telah melakukan promosi melalui banyak teknik. Berikut strategi promosi yang telah dilakukan Bidang Obyek dan Promosi Wisata Disbudpata:

a. Personal selling

Secara formal maupun informal, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata melalui Bidang Obyek dan Promosi Wisata

mengajak seluruh pegawai jajaran di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata turut serta mempromosikan pariwisata kota Surabaya, baik kepada keluarga, kerabat, dan pertemanan, baik secara langsung maupun melalui media (media sosial:

Facebook dan Twitter). Disamping itu, tiap Duta Wisata Cak

dan Ning dibebani tanggungjawab memperkenalkan dan mempromosikan potensi wisata Surabaya melalui jalur antar Duta Wisata se-Indonesia.

b. Advertising

Pada teknisnya, Bidang Obyek dan Promosi Wisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata memasang iklan dan dirasakan cukup efektif mempromosikan Surabaya ke berbagai tempat, baik melalui iklan media cetak, elektronik (audio visual) dan juga iklan di kota-kota lain di Indonesia melalui pemasangan baliho/billboard.

c. Special event/exhibition

Beberapa kegiatan dilaksanakan Pemerintah Kota Surabaya untuk mempromosikan sektor pariwisata, di antaranya Parade Budaya dan Pawai Bunga, Festival Rujak Uleg, Surabaya Shopping Festival, Festival Lintas Budaya. Disamping itu, Pemerintah Kota Surabaya juga aktif mengikuti berbagai pameran wisata di dalam negeri maupun luar negeri.

d. Publicity

Berbagai kegiatan pariwisata kota Surabaya dapat di akses melalui website resmi dari Disbudpata, yaitu di www. sparklingsurabaya.info . Semua informasi berbagai kegiatan yang dilaksanakan di Kota Surabaya dapat diakses.

e. Packaging/branding

Mengusung Branding kota Surabaya “Sparkling Surabaya”, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata berharap mampu menanamkan image atas keberadaan kota Surabaya kepada masyarakat luas. Diharapkan, kota Surabaya dapat dimaknai sebagai kota yang nyaman ditinggali, baik untuk masyarakat lokal maupun internasional.

Melalui banyak startegi promosi inilah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata berharap sektor pariwisata Surabaya lebih dikenal. Disamping itu, banyak juga media promosi yang diproduksi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, mulai gantungan kunci, goody bag, map, buku panduan wisata belanja Surabaya, buku calender

of event. Tidak ketinggalan brosur yang memiliki karakteristik

masing masing (terdapat empat paket brosur, di antaranya wisata

golf, wisata religi, wisata museum, juga wisata seni). Tiap tahun, semuanya di-update untuk disesuaikan dengan perkembangan.

Disamping itu, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata juga melakukan kerjasama dengan berbagai pihak. Diantaranya dengan SS Group, melalui free magazine ‘Surabaya City Guide’ untuk media promosi kegiatan pariwisata kota Surabaya. Selain itu, Pemerintah Kota Surabaya juga menjadi anggota TPO (Tourism

Promotion Organization for Asia Pacific Cities).

Kesimpulan

Komunikasi pemasaran memang memiliki peranan penting untuk mengenalkan sektor pariwisata kota Surabaya. Dalam penerapannya, terdapat strategi komunikasi pemasaran yang harus juga diperhatikan, di mana terdapat banyak alat-alat promosi. Salah atau kurang tepat memilih alat promosi akan

mengakibatkan dampaknya tidak maksimal. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata telah melakukan promosi dengan mengggunakan berbagai alat promosi, dan terbukti efektif jika dilihat dari kenaikan jumlah pengunjung atau wisatawan lokal maupun manca yang dalam lima tahun terakhir.

Secara terus-menerus dan berkelanjutan, alat-alat promosi memang harus di-maintain atau dilakukan update, dengan didukung pula oleh pengembangan destinasi pariwisata. Jika antara promosi dan objek wisata tidak saling bersinergi, maka wisata akan sulit berkembang. Tidak lepas dari itu pula, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata juga membutuhkan bantuan masyarakat untuk berperan menjadi alat promosi. Semoga dengan slogan “Sparkling Surabaya,” Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mampu menciptakan ”Surabaya Lebih Baik” sesuai visi Pemerintah Kota Surabaya.

Daftar Pustaka

Belch George E and Michael A Belch, 2004, An Integrated Marketing Communication Perspective Advertising and Promotions The Mc Graw-Hill Companies

Carvens, David W. 1998. Pemasaran Strategis. Edisi Keempat. Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Kennedy, John E dan Soemanagara, R Dermawan, 2006, Marketing Communication Taktik & Strategi, Jakarta, Bhuana Ilmu Populer

Machfoedz, Mahmud. 2010. Komunikasi Pemasaran Modern. Yogyakarta: Rizqita Printing.

Mc Quail, Dennis, 1996, Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Jakarta, Erlangga Morissan. 2010. Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Kencana. Nazir, M, 2005 Metode Penelitian, Bogor, Penerbit Ghalia Indonesia

Sugiyono, 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: ALFABETA

Widyatama, Rendra. 2009. Pengantar Periklanan. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher.

Interview :

Wiwiek Widayati Kepala Dinas Pariwisata Surabaya, 14 Februari 2013

Dra. Ida Widayati,MM Kepala Bidang Obyek dan Promosi Wisata, 14 Februari 2013

Widji Nanang Julianto, SP Seksi Promosi Kepariwisataan, 14 Februari 2013

Sumber Online :

http://www.surabaya.go.id/dinamis/?id=37

http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=06fd9984bfad9e6fe 1236fb61c3b511b&jenis=c81e728d9d4c2f636f067f89cc14862c