Isu-isu Strategis
KEGIATAN : PENGATURAN, PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PELAKSANAAN PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN, GEDUNG DAN RUMAH NEGARA 2 Peraturan Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman
17.2 Sistem Penanganan Pengolahan Sampah 3R
6.1.1.2 Kondisi Eksisting Pengembangan Permukiman
Kondisi eksisting pengembangan permukiman hingga tahun 2012 pada tingkat nasional mencakup 180 dokumen RP2KP, 108 dokumen RTBL KSK, untuk di perkotaan meliputi 500 kawasan kumuh di perkotaan yang tertangani, 385 unit RSH yang terbangun, 158 TB unit Rusunawa terbangun. Sedangkan di perdesaan adalah 416 kawasan perdesaan potensial yang terbangun infrastrukturnya, 29 kawasan rawan bencana di perdesaan yang terbangun infrastrukturnya, 108 kawasan perbatasan dan pulau kecil di perdesaan yang terbangun infrastrukturnya, 237 desa dengan komoditas unggulan yang tertangani infrastrukturnya, dan 15.362 desa tertinggal yang tertangani infrastrukturnya. Kondisi eksisting pengembangan permukiman terkait dengan capaian suatu kota/ kabupaten dalam menyediakan kawasan permukiman yang layak huni. Terlebih dahulu perlu diketahui peraturan perundangan di tingkat kabupaten/kota (meliputi peraturan daerah, peraturan gubernur, peraturan walikota/bupati, maupun peraturan lainya) yang mendukung seluruh tahapan proses perencanaan, pembangunan, dan pemanfaatan pembangunan permukiman. Selain itu data yang dibutuhkan untuk kondisi eksisting adalah mengenai kawasan kumuh, jumlah RSH terbangun, dan Rusunawa terbangun di perkotaan, maupun dukungan infrastruktur dalam program-program perdesaan seperti PISEW (RISE), PPIP, serta kawasan potensial, rawan bencana, perbatasan, dan pulau terpencil.
Peraturan perundangan di Kota Langsa yang terkait dengan Pengembangan Permukiman masih sangat terbatas.
Tabel 6.3
Peraturan Daerah/Peraturan Gubernur/Peraturan Walikota/Bupati/peraturan lainnya terkait Pengembangan Permukiman
No. Perda/Pergub/Perwal/Keputusan Walikota Amanat Kebijakan
Daerah Jenis Produk Pengaturan No/Tahun Perihal
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Qanun Aceh Nomor. 2 Tahun 2013
Perubahan Atas QANUN Aceh Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Tata Cara Pengalokasian TDBH-MIGAS Bumi Dan Penggunaan Dana OTSUS
Qanun Provinsi
2. Qanun Aceh Nomor. 19 Tahun 2013 RTRW ACEH
3. Qanun Kota Langsa Nomor. 12 Tahun 2013 RTRW Kota Langsa 4. Qanun Kota Langsa Nomor. 7 Tahun 2014 Perda BG Kota Langsa 5. Qanun Kota Langsa Nomor. 16 Tahun 2014 APBK TA. 2015
6. Peraturan Walikota Langsa Nomor. 45 Tahun 2014 Penjabaran APBK TA. 2015
7. Keputusan Walikota Nomor. 523/663/2014 Penetapan Lokasi Perumahan Kumuh
Permukiman Kumuh di Kota Langsa SK Walikota
8. Keputusan Walikota RTH SK Walikota
Kawasan Kumuh Kota Langsa
Tabel 6.4 Data Kawasan Kumuh di Kota Langsa Tahun 2014
Sumber: Bappeda Kota Langsa
No. Lokasi Kawasan Kumuh Luas Kawasan (Ha)
(1) (2) (3)
1. Gp. Meutia 6,24
2. Gp. Blang Seunibong 6,37
3. Gp. Blang 2,65
4. Gp. Daulat 4,58
5. Gp. Paya Bujok Blang Pase 3,48
6. Gp. Sungai Pauh Pusaka 1,50
7. Gp. Sungai Pauh Tanjung 8,10
8. Gp. Telaga Tujuh 5,04 9. Gp. Lhok Banie 4,84 10. Gp. Karang Anyar 16,25 11. Gp. Seulalah Baru 7,77 12. Gp. Sidorejo 7,04 13. Gp. Sidodadi 13,73
Gambar 6.1 Lokasi Kawasan Kumuh di Kota Langsa Tahun 2014
Rumah Sehat Sederhana
Rencana Pengembangan Kawasan Perumahan di Kota Langsa seluas 3.263,17 Ha, meliputi : (1) Kawasan perumahan kepadatan tinggi dengan luas 916,20 Ha, meliputi :
a. Kecamatan Langsa Barat seluas 247,04 Ha di Gampong Matang Seulimeng, Gampong Sungai Pauh dan Gampong Teulaga Tujoh;
b. Kecamatan Langsa Kota seluas 120,78 Ha di Gampong Blang Seunibong, Gampong Blang, Gampong Meutia, Gampong Daulat dan Gampong Paya Bujok Blang Paseh;
c. Kecamatan Langsa Lama seluas 185,15 Ha di Gampong Baro, Gampong Pondok Pabrik, Gampong Seulalah, Gampong Sidodadi dan Gampong Sidorejo; dan
d. Kecamatan Langsa Baro seluas 117,58 Ha di Gampong Geudubang Jawa, Gampong Karang Anyer dan Gampong Timbang Langsa.
Sumber: Survei Lapangan
(2) Kawasan perumahan kepadatan sedang dengan luas 860,28 Ha, meliputi :
a. Kecamatan Langsa Barat seluas 95,88 Ha di Gampong Lhok Banie dan Paya Bujok Beuramo; b. Kecamatan Langsa Baro seluas 383,16 Ha di Gampong Paya Bujok Tunong dan Paya Bujok
seuleumah;
c. Kecamatan Langsa Kota seluas 73,63 Ha di Gampong Alue Beurawe dan Peukan Langsa; Gambar 6.2
d. Kecamatan Langsa Lama seluas 184,72 Ha di Gampong Baroh Langsa Lama dan Meurandeh; dan
e. Kecamatan Langsa Timur seluas 122,88 Ha di Gampong Alue Merbau, Alue Pineng dan Buket Rata.
(3) Kawasan perumahan kepadatan rendah dengan luas 1.209,84 Ha, meliputi :
a. Kecamatan Langsa Barat seluas 204,43 Ha di Gampong Paya Bujok Teungoh, Seuriget dan Simpang Lhee;
b. Kecamatan Langsa Baro seluas 503,17 Ha di Gampong Alue Dua, Birem Puntong, Geudubang Aceh dan Pondok Kelapa;
c. Kecamatan Langsa Lama seluas 124,56 Ha di Gampong Asam Peutik dan Pondok Kemuning; dan
d. Kecamatan Langsa Timur seluas 377,66 Ha di Gampong Buket Meudang Ara, Buket Meutuah, Buket Pulo, Cinta Raja, Matang Cengai, Matang Panyang, Matang Seutui, Seuneubok Antara, Simpang Wie, Sukarejo dan Sungai Lueng.
(4) Rencana pengembangan Kawasan Permukiman sebagaima dimaksud pada ayat (1) huruf d dengan luas 1.567,62 Ha, meliputi:
a. Kecamatan Langsa Barat dengan luas 336,12 Ha; b. Kecamatan Langsa Baro dengan luas 609,87 Ha; c. Kecamatan Langsa Kota dengan luas 275,03 Ha; d. Kecamatan Langsa Lama dengan luas 172,79 Ha; dan e. Kecamatan Langsa Timur dengan luas 173,79 Ha.
Tabel 6.5 Data Kondisi RSH di Kota Langsa
No. Lokasi RSH PembangunanTahun Pengelola PenghuniJumlah Kondisi PrasaranaCK Yang ada
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Dalam 5 kecamatanKota Langsa 2013 Penerima Pra SejahteraManfaat/Keluarga 30 unit Drainasse dan SR
2.
Kawasan Relokasi Pusong Kota Langsa
2014 Penerima Manfaat/Keluarga
Pra Sejahtera Masyarakat Keluarga Nelayan
60Unit Drainasse dan SR
3. Dalam 5 kecamatanKota Langsa 2014 Penerima Pra SejahteraManfaat/Keluarga 66 Unit Drainasse dan SR 4. Dalam 5 kecamatanKota Langsa 2015 Penerima Pra SejahteraManfaat/Keluarga Drainasse dan SR 5. Dalam 5Kota Langsakecamatan 2015 Penerima Pra SejahteraManfaat/Keluarga Drainasse dan SR
Adapun pencapaian yang menjadi bagian dari proses kegiatan pengembangan permukiman, sehing dapat dilihat dan menjadi wujud kondisi existing ialah wilayah Kuala Langsa.
Rusunawa
Rencana Pembangunan Rusunawa di Wilayah Kota Langsa direncanakan di 3 (tiga) lokasi yaitu di kecamatan Langsa Lama sejumlah 2 (TB) dan Langsa Timur 1 (TB) yang direncanakan peruntukannya untuk Mahasiswa. Tabel 6.6 Data Kondisi Rusunawa di Kota Langsa
No. Lokasi Rusunawa
Tahun Pembang unan Pengelola Jumlah Penghuni Kondisi Kondisi Prasarana CK Yang ada (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. Langsa Lama (Kwsn. Kampus IAIN Cot Kala Langsa)
- 2015 Pemko Langsa/ IAIN Cot Kala - 300 Jiwa Rencana Siap bangun - 2. Langsa Lama (Kwsn. Kampus Universitas Samudra Langsa)
- 2017 Pemko Langsa/ Universitas Samudra Langsa
- 300 Jiwa Usulan
3. Langsa Lama (Kwsn. MUQLangsa) - 2019 Pemko Langsa/ MUQ Langsa - 300 Jiwa Usulan
Gambar 6.3. Peta Rencana Lokasi Pembangunan Rusunawa di Kota Langsa
Sumber: Dinas PU Kota Langsa