• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB GAMBARAN UMUM

5.1. Kondisi Geografis

Secara geografis Kabupaten Cianjur terletak di tengah Propinsi Jawa dengan jarak sekitar dari Kota Propinsi Jawa (Bandung) dan 120 dari lbu Kota Negara (Jakarta), dan terletak diantara 6 derajat detik Lintang Selatan

-

7 derajat 25 detik Lintang Selatan dan 106 derajat 42 detik Bujur Timur

-

107 derajat 25 detik Bujur Tirnur.

Luas wilayah Kabupaten Cianjur adalah 350.148 hektar dengan luas 61.771 hektar dan luas lahan darat 288.377 hektar (Lampiran 1). alarn daerah Cianjur terletak di kaki Gunung Gede dengan ketinggian sekitar 2.300 meter di permukaan laut dan terendah sekitar tujuh meter di perrnukaan

perkebunan teh terletak Kecamatan Sukanagara. Kabupaten Cianjur. Jawa Jarak wilayah ke Kota Kabupaten adalah 60 Krn dan jarak wilayah ke Kota Propinsi adalah 120 Krn. Wilayah ini aksesibilitas jalan yang baik dan dapai dilalui dengan kendaraan roda dari ibukota propinsi tiga dan dua jam dari ibukota kabupaten.

Selain teh, jenis tanarnan lain yang terdapat di wilayah ini adalah karet, kelapa kopi, coklat, dan cengkeh. sarnping itu terdapat tanarnan palawija dan sayur-sayuran.

yang di daerah memiliki proporsi antara 0,2 sarnpai 3,6 dari luas keseluruhan.

Kecamatan Sukanagara terdiri dari 10 desa yaitu Gunung Sari,

Sindangsari, Desa Sukanagara, Desa Ciguha, Desa Sukarame dan Desa Jayagiri. kotanya tepat di pertigaan Cianjur, Pagelaran Kadupandak. ekonorni perdagangan kebutuhan pokok

hari berlangsung setiap hari. Selain itu berlangsung transaksi perdagangan pertanian yang berasal dari daerah-daerah sekitarnya.

5.2. Kondisi Dernografis

penduduk yang di Kecarnatan Sukanagara adalah 45.105 jiwa dengan perernpuan 22.457 jiwa dan laki-laki adalah

22.648 jiwa. Mata pencaharian penduduk urnurnnya berada di sub sektor pertanian, peternakan, dan perikanan. Dari sub sektor pertanian tersebut, sub perkebunan adalah sub sektor yang dorninan dan proporsinya kurang lebih 50 dibandingkan dengan sub-sub sektor lainnya.

Penduduk yang rnemiliki kernarnpuan berkebun tetapi tidak rnerniliki lahan, bekerja scbagai buruh tani yang dibayar harian. Larnanya jam antara sampai 6 jam yaitu rnulai pukul 7 pagi sarnpai dengan pukul atau pukul 1 siang. yang diterirna dari bekerja sebagai buruh tani berkisar antara

8.000 sarnpai dengan Rp 10.000.

Dalarn rangka rneningkatkan pendapatan keluarga, urnurnnya para wanita juga bekerja di perkebunan teh rnilik pernerintah atau swasta sebagai pernetik teh yang tidak jauh dari wilayah tinggal rnereka. Di

bekerja sebagai pernetik teh, tidak sedikit para wanita yang terdapat di wilayah ini bekerja sebagai Tenaga (TKI) luar negeri.

Masyarakat yang tinggal di daerah-daerah yang dekat dengan kota atau pasar urnurnnya lebih tertarik untuk berdagang di pasar atau beternak daripada rnengusahakan kebun tehnya. Kebun teh yang dirniliki oleh

buruh tani dari kebun sampai dengan pengangkutan ke pabrik-pabrik pengolahan teh

Wlayah pemukiman yang terdapat di daerah ini tidak teratur, kecuali pemukiman terdapat di kiri kanan jalan. Rumah-rumah

antara persawahan, perkebunan, di kaki bukit, bahkan ada yang di punggung karena yang membangun di yang sekaligus menjadi garapan. Dalam luasan kecil antara satu dengan

yang lain juga terdapat teh. Bentuk perurnahan didorninasi oleh bentuk psnggung, walaupun dalarn jurnlah kecil ada yang sudah bentuk

dengan semen atau kerarnik

Masyarakat yang tinggal di wilayah ini rnayoritas yang taat. Kegiatan keagamaan didukuny beberapa rurnah ibadah dan juga tokoh-tokoh agama. Kehidupan sehari-hari masyarakat yang terkait dengan pergaulan, perkawinan rnaupun konsep pekerjaan dilandaskan pada nilai- nilai dan ajaran agama

Sarnpai dengan tahun 2003 terdapat 108 rnesjid, 343 langgar 12 rnusola di Kecarnatan Sukanagara di desa. Berikut data sarana peribadatan tiap desa di Kecamatan Sukanagara

8. Banyaknya Sarana Peribadatan Tiap Desa di Kecarnatan Sukanagara. Tahun 2003

5.3. Pendidikan

merupakan satu proses cara berpikir dari yang lebih cara berpikir yang lebih rasional. Keyakinan bahwa pendidikan berpengaruh dalarn cara berpikir, cara bersikap, cara bertindak rnenjadikan pendidikan penting dalam penciptaan

yang progresif clan produktif. Penelahaan pendidikan dapat menggunakan beberapa konsep antara lain tingkat pendidikan formal tertinggi yang ditamatkan Pendidikan formal tertinggi dimaksudkan pada tahap paiing akhir dari pelajaran yang diperoleh seseorang lernbaga pendidikan negeri atau swasta dengan mendapatkan pengakuan berupa surat

atau ijazah.

Kebanyakan anggota masyarakat rnerupakan Sekolah Dasar (SD) dan tidak sedikit rnasyarakatnya sampai pada tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat (SLTP). Peningkatan kualitas pendidikan di daerah ini tidak terlepas dari pemerintah dengan dibangunnya sarana pendidikan berupa sekolah-sekolah tingkat dasar (SD) sampai dengan tingkat akhir (SMU) dan Madrasah dan Aliyah).

9. Komposisi Penduduk Kecamatan Sukanagara Tingkat Pendidikan Tahun 2003

32 Sekolah Dasar Negeri (SDN) yang di seluruh desa

wilayah Kecamatan Sukanagara sampai dengan tahun 2003. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri (SLTPN) terdapat di Desa Ciguha, Desa Sukakarya dan

Persentase Tingkat Pendidikan Akademi SLTA SLTP SD SD Jurnlah Jumlah (orang) : BPS Cianjur, 2003 229 2.048 3.512 12.193 35.518

Desa Sukamekar. Sekolah (SLTA) Negeri baru ada di Desa Sukamekar. Masih jumlah sekolah lanjutan di Kecamatan Sukanagara rnenyebabkan anak-anak yang tidak melanjutkan sekolahnya. Diperlukan biaya transportasi yang tidak sedikit rnelanjutkan pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi. Kendala lain yang umumnya dihadapi oleh masyarakat dalarn pendidikan adalah biaya.

Sebagian besar masyarakat dengan lokasi pernukiman yang jauh dari sekolah lanjutan (SLTP rnaupun SLTA) rnernilih untuk melanjutkan pendidikan putra-putrinya ke madrasah-rnadrasah di desa mereka tinggal. Sampai dengan tahun 2003 telah terdapat delapan Madrasah Diniyah yang di Desa Sukakarya, Desa Desa Sukalaksana, Desa Sukanagara, dan Desa Gunungsari. Madrasah lbtidaiyah terdapat di Desa Sukarame (3) dan Desa Sukalaksana (1). Madrasah Tsanawiyah tardapat di Desa Sukarame, Desa Sukanagara dan Desa Gunungsari. Madrasah Aliyah hanya terdapat di Desa Sukanagara.

Jumlah penduduk berdasarkan umur terbanyak di Kecamatan Sukanagara yaitu rnasyarakat pada kelompok umur

-

14 (14.679 orang) dan jumlah penduduk terkecil terdapat pada kelompok umur 60 tahun ke

orang). Secara keseluruhan, penduduk terbanyak terdapat di Desa Sukamekar (7051 orang) jurnlah penduduk terkecil terdapat Desa Sindangsari (2.978 orang). Adapun penduduk Kecarnatan Sukanagara

10. Klasifikasi Penduduk Kecarnatan Sukanagara Kelornpok Urnur, Tahun

Dokumen terkait