• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAN PEMBAHASAN

6.3. Pendapatan Usahatani Perkebunan Teh Rakyat d i Kecamatan Sukanagara

Dalarn melakukan terhadap pendapatan diperlukan dua keterangan yaitu keadaan dan keadaan pengeluaran selarna

kegiatan dijalankan selarna yang ditetapkan. Penerimaan merupakan total nilai produk yang dijalankan yaitu hasil kali dari jurnlah fisik output dengan harga yang atau biaya adalah sernua pengorbanan surnberdaya ekonomi dalarn saluran yang diperlukan untuk menghasilkan suatu produk dalam satu periode produksi. Sedangkan perkebunan teh rakyat diperoleh dari selisih antara penerimaan total dan pengeluaran produksi total.

6.3.1. Penerirnaan

Perkembangan produksi pucuk teh rakyat setiap bulan selarna periode tahun 2002-2003 dapat dilihat pada Gambar 7 di bawah ini.

Mar Mei

I

Gambar 7. Perkembangan Produksi Pucuk Teh Rakyat Setiap Bulan (2002-2003).

Produksi rata-rata pucuk teh rakyat Kemrnatan Sukanagara selarna dua tahun (2002-2003) adalah sehesar dan kilogram per hektar per

buan 14). Data merupakan angka rata-rata dari data setiap bulan yang dikumpulkan oleh pihak (Lampiran 3)

14. Produksi Rata-Rata, Harga Rata-Rata Penerimaan Kotor Pucuk Teh Kecarnatan Sukanayara

Produksi rata-rata Harga rata-rata

Tahun per hektar per hektar

Berdasarkan 14 di dapat disimpulkan bahwa produksi pucuk teh rakyat pada tahun 2003 lebih dibandingkan dengan tahun sebelurnnya. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penurunan produksi teh di Sukanagara oleh beberapa faktor, diantaranya adalah :

1. Menurunnya kualitas pucuk teh sehingga tidak sesuai dengan permintaan pabrik pengolahan akibat kurangnya modal untuk penyediaan pupuk dan obat-obatan.

2. Tingginya biaya produksi tidak diikuti oleh harga pucuk teh yang sesuai.

Menurunnya gairah petani dalarn memelihara kebun.

Terdapat sumber-surnber penghasilan lain yang lebih baik dibandingkan dengan teh. Hal ini urnum diternukan di wilayah-wilayah perkehunan teh yang dekat dengan kota atau pasar.

Selain produksi, kornponen lain yang diperlukan dalam penerirnaan adalah kornponen harga. pucuk teh rakyat di Kecarnatan Sukanagara

juga cukup fluktuatif dan setiap bulan terjadi perubahan harga pucuk

(Gambar 8).

Harga pucuk teh dari kualitas pucuk teh yang dihasilkan. Di samping itu, tahun tanarn yang berbeda dapat rnenyebabkan harga jual yang berbeda. Dengan dernikian penting sekali bagi pzra petani teh untuk memperhatikan kualitas pucuk teh yang mereka hasilkan.

sep nov

bulan

Garnbar 8. Perkembangan Harga Teh (2002-2003).

Dari Gambar 8. terlihat bahwa harga pucuk terendah terjadi pada bulan Februari tahun 2002 harga pucuk teh per kilogram adalah kurang dari Rp 400. Sedangkan harga pucuk teh tertinggi tahun 2003 adalah Rp teisebut terjadi pada bulan Juli, Agustus, November (2002) dan bulan Juni, Juli. Agustus dan September (2003).

Harga pucuk teh yang umurnnya pada kering. Pada rnasa-rnasa tersebut, tanarnan teh sering terserang harna yang menyebabkan pucuk teh rnenjadi rusak.

Harga pucuk teh pada tahun 2002 adalah sabesar Rp 575.96.

berarti harga rata-rata pucuk teh pada tahun 2003 mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya

usahatani nasil kali antara volume

dengan harga jual produk. Penerimaan rata-rata petani teh rakyat di Kecarnatan Sukanagara pada tahun 2002 adalah sebesar Rp 389.607 per bulan.

penerimaan rata-rata pada tahun 2003 adalah sebesar Rp 375.045 per bulan. Hal ini berarti penerimaan rata-rata usahatani teh rakyat mengalami penurunan.

6.3.2.

Biaya yang dikeluarkan oleh petani teh rakyat di Kecamatan Sukanagara adalah biaya tunai. Komponen-komponen biaya yang terdapat

perkebunan teh adalah : (1) yang rneliputi pembersihan dan pernupukan, dan (2) Sarana produksi pertanian yang pembelian pupuk dan obat-obatan. Biaya-biaya dikeluarkan pada jangka yang berbeda. Besarnya biaya yang dikeluarkan oleh para petani teh setiap bulan disajikan pada 15. Harga yang digunakan adalah harga yang terjadi pada tingkat petani pada saat dilakukan.

15. Kornponen Biaya Pengelolaan Teh Rakyat per Hektar per Buian Tahun 2003

Jumlah Uraian Satuan Volume

Biaya Tunai

luar

Biaya Diperhitungkan

Pernbersihan 20.000 1 bulan sekali

Pemupukan 6.666 3 sekali

Penyusutan Peralatan 22.944 22.944 Jurnlah biaya

diperhitungkan 49.610

Jumlah A+B 401.493

berdasarkan beberapa asurnsi yaitu lahan yang digunakan adalah lahan sendiri yang telah disertifikatkan. Kedua, tensga

keluarga rata-rata dua orang, biasanya terdiri dari: 1. Kepala keluarga dan istri

Apabila dalarn satu rurnah kepala keluarga dan istri, biasanya anak-anak pergi keluar kota sekolah atau ke luar negeri TKI. Kalaupun anak rnereka tidak keluar kota biasanya iebih rnemilih lain seperti tukang ojek dan berdagang.

2. Kepala keluarga dan 1 orang anak

Apabila istri sudah rneninggai dunia biasanya saiah satu dari anak rnereka terpaksa rnernbantu rnengelola perkebunan teh. Walaupun dernikian anak tetap rnelakukan pekerjaan lain seperti rnenjadi tukang atau berdagang

3. keluarga 1 orang saudaranya.

Suatu dirnana istri rneninggal dunia dan anak-anaknya tidak dapat rnernbantu kegiatan berkebun, rnaka salah seorang saudara baik dari pihak istri atau suarni (kepala keluarga) biasanya rnernbantu rnengelola.

Apabila kepala kelcarga yang rneninggal dunia, rnaka kebun teh biasanya dijual atau dibiarkan saja (garung).

Pupuk yang digunakan kebanyakan petani adalah pupuk NPK, sehingga penulis rnenggunakan NPK sebagai standar untuk penghitungan biaya pupuk yang digunakan petani yaitu Rp 1.050 per kilogram. bersih tenaga kerja harian pernupukan, pernbersihan dan pernangkasan sebesar Rp 10.000 dirnulai pukul 08.00 sarnpai 12.00 wib. Sedangkan untuk

Rp 200 per kilogram dan angkut sebesar Rp 53 per kilogram rnulai dari lokasi sarnpai ke pengurnpulan. angkut dibebankan

petani.

Berdasarkan 15. biaya tunai rata-rata petani teh rakyat Kecarnatan Sukanagara per hektar per bulan tahun 2003 adalah sebesar Rp 351.883. Kornponen-kornponen biaya adalah biaya yang dikeluarkan petani teh rakyat di Kecamatan Sukanagara.

Mayoritas rakyat pernilik rnernperkerjakan buruh iani untuk rnengelola kebun tehnya. tidak lagi rnernberdayakan anggots keluarga untuk rnengclah perkebunan tehnya. Anggota yang

SMP atau SMA kebanyakan meninggalkan dan daerah lain atau rnenjadi Tenaga Indonesia (TKI) di luar negeri.

Penggunaan buruh tani rnengelola kebun rnenyebabkan biaya usahatani tinggi. buruh tani yang terdiri dari pernbersihan, pernupukan, pernetikan, pernangkasan dan pikul yang harus dikeluarkan setiap

bulannya rata-rata sebesar Rp Sernentara biaya pernbelian pupuk adalah sebesar Rp 52.500 per bulan. Biaya pupuk yang dikeluarkan oleh para petani sudah disesuaikan dengan kernarnpuan rnereka.

Biaya tunai

Biaya tunai yang terdiri dari biaya pupuk, obat-obatan dan tenaga kerja diluar keluarga rnerupakan biaya-biaya yang dikeluarkan langsung disaat

berusahatani. Besarnya biaya yang dikeluarkan untuk pernbelian pupuk Rp 52.500. Jurnlah dibawah jurnlah ideal volume penggunaan pupuk untuk perkebunan teh. Jurnlah ideal rnenurut Yusuf lskandar (Penyuluh dan ketua Asosiasi Teh Indonesia (ATI) Kabupaten Cianjur) adalah Rp 198.335 per bulan yang terdiri dari:

a. Urea; (150 Kg x Rp 1.300,-) 1 3

=

Rp 65.000 (3 bulan sekali) b. Kg x Rp 3.000.- ) I 3 = Rp 75.000 ( 3 bulan sekali)

KCL; Kg x 3.500,- ) 1 3

=

Rp 58.333 (3 bulan sekali)

Penggunaan pestisida bagi petani tergantung pada pola waktu tertentu. Petani rnenggunakan pestisida bila tanarnan teh sudah terlihat adanya gejala serangan harna atau saja. Tetapi rata-rata petani teh rakyat dalarn waktu tiga bulan rnenggunakan pestisida kali sebesar Rp

keluarga dibutuhkan untuk rnelakukan

pernbersihan, pernupukan, pernetikan, dan pikul. Pernbersihan areal perkebunan dari tanarnan pengganggu atau gulrna dilakukan setiap bulan sekali. Gulrna seperti tanarnan liar, dan rurnput dapat rnengganggu terhadap perturnbuhan tanarnan teh. Untuk pernbersihan dilakukan oleh 8 hari orang kerja (HOK) dan 2 HOK dilakukan oleh tenaga kerja keluarga. Sehingga biaya

tunai yang dikeluarkan sebesar 80.000 per bulan. Kegiatan ini terrnasuk pekerjaan dan tidak rnernbutuhkan keahlian khusus.

Pernupukan oleh HOK tenaga luar keluarga. Pernupukan yang dilakukan sebanyak kali dalarn tiga bulan rnernerlukan biaya sebesar Rp 33.333 per hektar.

Pernetikan seluruhnya dilakukan oleh tenaga kerja luar Uwah pernetikan dihitung berdasarkan pucuk hasil petikan dikali Rp 200. Penirnbangan hasil petik dilakukan di kebun oleh pernilik kebun. petik yang sudah ditirnbang dipikul oleh pernetik ke pengurnpulan. Banyaknya pikulan disesuaikan dengan banyaknya pucuk teh dan kernarnpuan masing-masing pernetik. pikul yang diperoleh sebesar Rp 50 per kilogram. Rata-rata rukang pikul pria dewasa rnarnpu rnernikul sebanyak 60 sarnpai 80 kilogram. Sedangkan wanita dewasa rata-rata 40 sarnpai 50 kilogram.

Pernangkasan perlu dilakukan secara berkala. Apabila dibiarkan turnbuh, tanarnan teh dapat berkernbang hingga rnencapai ketinggian 14 meter atau lebih sehingga akan rnenyulitkan dalarn rnelakukan pernetikan pucuk. Selain pernangkasan dapat rnerangsang perturnbuhan tunas-tunas baru sehingga rnarnpu rnenghasilkan pucuk dalrn jurnlah yang Kegiatan pernangkasan yang dilakukan 3 tahun sekali harus dilakukan secara serernpak sesuai tahun tanarnnya. Dengan dernikian untuk pernangkasan ini diperlukan setidaknya 20 HOK.

Biaya Diperhitungkan

Tenaga kerja keluarga rnasih digunakan dalarn kegiatan usahatani teh di kecarnatan sukanagara. Tenaga kerja keluarga yang biasanya terdiri dari dua orang ini rnelakukan pernbersihan dan tanarnan. Tenaga kerja keluarga ini mernberikan kontribusi dalarn penggunaan biaya sebesar Rp 26.666.

Peralatan yang digunakan petani teh rakyat sederhana, sehingga nilainya tidak terlalu mernpengaruhi pendapatan tani dalarn 12 tahun. Peralatan cangkul, arit, sprayer dan lain-lain akan habis rnasa penyusutannya satu tiga tahun. Perhitungan biaya penyusutan peralatan didasarkan pada harga yang berlaku saat penelitian dibagi dengan urnur ekonomisnya. rnasa ekonomisnya habis berarti peralatan itu bernilai nol. Besarnya biaya rata-rata penyusutan peralatan adalah sebesar

16. Nilai Penggunaan Peralatan Usahatani Perkebunan Teh Rakyat Kecarnatan Sukanagara. 2003

Biaya Total Usahatani

biaya total usahatani diperoleh dari antara biaya diperhitungkan dengan biaya tunai. Biaya total rata-rata per hektar yang dikeluarkan oleh petani teh rakyat seperti terlihat pada 17.

8 3000 15.000 Barnbu Jumlah 22.944

I

12 5 I 625 24 1

17. Rata-Rata Biaya Total Usahatani Teh Rakyat Kecarnatan Sukanagara Per Hektar Per Bulan, 2003

Pada 17 terlihat bahwa biaya tunai rnerniliki jurnlah paling besar yaitu Rp 351.883 stau 88 dibandingkan dengan biaya diperhitungkan sebesar Rp 49.610 atau 12 dari biaya rata-rata total sebesar Rp 401.493. Hal itu rnenunjukan bahwa biaya tunai rnendorninasi berjalannya usahatani perkebunan teh rakyat di kecarnatan Sukanagara. Artinya biaya tunai sebagai biaya yang harus ada saat itu dan akan habis pada saat itu juga lebih

dibutuhkan oleh petani. Adapun biaya diperhitungkan tidak terlalu

jalannya usahatani teh rakyat. Hal itu dikarenakan luas lahan yang digunskan tidak terlalu luas sebagairnana perkebunan swasta atau pernerintah.

6.3.3. Pendapatan Usahatani

tunai yang diterirna oleh petani rnerupakan selisih antara penerirnaan tunai dengan biaya tunai yang dikeluarkan. Besarnya penerirnaan rata-rata usahatani teh rakyat Kecarnatan Sukanagara pada tahun 2002 adalah sebesar Rp 389.607 per bulan dan pada tahun 2003 sebesar Rp 375.045 per usahatani didasarkan pada biaya tunai rzta-rata dan biaya diperhitungkan. Berikut ini disajikan pendspaian usahatani teh rakyat rata- rata per bulan tahun 2003 18).

No

1 2 3

Uraian

Biaya rata-rata tunai

Biaya rata-rata diperhitungkan Biaya total Jurnlah 351.883 49.610 401.493 Persentase 88 12

18. Pendapatan Usahatani Teh Rakyat Sukanagara per bulan (2003).

,

I

1

I

Tenasa keria dalam keluarga rasio 2003 Penerimaan 375.045

,

Total biaya Tunai Tenaga

rasio tahun 2003 total biaya)

Pembersihan HOK 8 10,000 1 bulan sekali

Penerimaan 375.045 Total biaya 401.493

Satan

rasio terhadap biaya total yang didapatkan petani perkebunan teh rakyat di Sukanagara adalah Secara bisnis kondisi menunjukkan bahwa usahatani ini tidak diteruskan. Sebab ini

Harga

Har a

R

375.045

bahwa setiap pengeluaran sebesar akan mengalami kerugian sebesar Rp

RIC rasio terhadap biaya sebesar menunjukan bahwa setiap

pengeluaran biaya sebesar Rp 1.00 maka akan rnendapatkan penerirnaan sebesar Rp dengan asumsi biaya diperhitungkan yang terdiri dari tenaga kerja keluarga dan penyusutan peralatan diabaikan.

Petani tetap rnenjalankan usahataninya rneskipun tidak rnenguntungkan. Di menyikapi ini petani beberapa tindakan seperti:

Pengurangan pupuk dan obat-obatan. Tindakan ini mengakibatkan tingkat produktivitas dan kualitas teh Serangan

meningkat sementara daya tahan terhadap

Saat pemetikan, yang dipetik tidak lagi mengikuti rurnus petik pucuk yang seharusnya. Tidak jarang petani melakukan pemetikan hingga p+4

bahkan lebih. Tindakan ini berpengaruh terhadap turunnya rnutu teh hasil petik, menurunnya tingkat teh serta rendahnya harga jual teh dari petani perkebunan teh rakyat.

Selain perlakuan petani terhadap teh seperti diatas, dengan tetap mernpertahankan perkebunan dan menjualnya ke tengkulak maka petani mendapat kernudahan rnerninjarn uang tunai kepada tengkulak untuk rnemenuhi kebutuhan sehari-hari dan biaya saprotan.

Dokumen terkait