• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kondisi Geomorfologi dan Hidrologi a. Topografi Wilayah

Dalam dokumen KATA PENGANTAR. Mamuju Tengah, Tim Penyusun (Halaman 66-74)

BAB IV GAMBARAN UMUM

A. Gambaran Umum Kabupaten Mamuju Tengah

2. Kondisi Geomorfologi dan Hidrologi a. Topografi Wilayah

Kondisi topografi wilayah Kabupaten Mamuju Tengah bervariasi dari dataran rendah hingga dataran tinggi. Ketinggian wilayah Kabupaten Mamuju berkisar antara 0-2.600 meter di atas permukaan laut (dpl). Wilayah dengan topografi rendah yakni terdapat pada wilayah bagian barat yang merupakan kawasan pesisir pantai dengan ketinggian <25 meter diatas permukaan laut (dpl). Kawasan ini merupakan fisiografi dataran aluvium dan dataran koluvial yang subur dan telah berkembang menjadi kawasan permukiman, pertanian, dan perkebunan. Di beberapa tempat tampak adanya genangan yang menandakan drainase buruk dan rawan terhadap bencana banjir.

Wilayah dengan topografi tinggi terdapat pada wilayah bagian timur Kabupaten Mamuju Tengah. Pada wilayah timur ini menunjukkan topografi perbukitan dengan torehan-torehan alur air yang pada saat terjadi hujan membawa aliran permukaan menuju sungai utama, yakni S. Budong-budong, S.

Karama, dan S.Karosa. Pada wilayah perbatasan dengan Provinsi Sulawesi Tengah ketinggian topografi mencapai ketinggian 2.600 mdpl.

b. Kemiringan Lereng

Kemiringan lereng di wilayah Kabupaten Mamuju Tengah bervariasi yang kemudian dikelompokkan menjadi 5 kelas ketinggian. Lima kelas ketinggian tersebut yakni:

 Kelas ketinggian 50 – 500 mdpl, seluas 159.700,40 Ha.

 Kelas ketinggian 500 – 1000 mdpl, seluas 61.820,40 Ha.

 Kelas ketinggian 1000 – 1500 mdpl, seluas 38.953,95 Ha.

 Kelas ketinggian 1500 – 2000 mdpl, seluas 32.089,89 Ha Kelas ketinggian 2000 – 2600 mdpl, seluas 8.872,36 Ha

Kabupaen Mamuju Tengah sebagian besar sebagian besar (>30%) merupakan wilayah bergunung dengan kemiringan lahan >40%. Lainnya berupa lahan dengan bentuk wilayah datar (lereng 0-8%) yang menempati wilayah seluas 88.654,35 Ha (29,41%), lahan bergelombang (lereng 8-15%) menempati wilayah seluas 12.704,46 Ha (4,21%), lahan agak berbukit (lereng 16-25%) menempati wilayah seluas 43.495,17 Ha (14,43%), dan lahan dengan bentuk

wilayah berbukit (lereng 26-40%) yang menempati wilayah seluas 54.435,54 Ha (18,06%). Secara lebih rinci, luas masing-masing kelas kemiringan lahan pada masing-masing kecamatan di Kabupaten mamuju Tengah diperlihatkan pada Tabel 4.2. Sebaran masing-masing bentuk wilayah dapat dilihat pada Peta Kelerengan Lereng (Gambar 4.4).

Tabel 4.2 Luas Wilayah Berdasarkan Kemiringan Lahan di Masing-masing Kecamatan di Kabupaten Mamuju Tengah

Simbol Kelas (%)

Luas Sebaran Kemiringan Lahan (Ha) Luas Kecamatan

Ha %

Budong-Budong Karossa Pangale Tobadak Topoyo

A 0 - 8 17.426,07 21.149,57 9.346,46 21.298,17 19.434,08 88.654,35 29,41

B 9 - 15 - 3.138,49 - 5.612,96 3.953,01 12.704,46 4,21

C 16 - 25 1.554,82 17.208,09 2.519,96 7.828,82 14.383,47 43.495,17 14,43

D 26 - 40 2.107,74 27.462,86 - 2.911,15 21.953,80 54.435,54 18,06

E > 40 3.135,52 40.411,79 - 26.487,85 32.112,32 102.147,48 33,89 Total 24.224,15 109.370,80 11.866,43 64.138,95 91.836,68 301.437,00 100,00 Sumber: Hasil Analisis Peta Rupa Bumi Indonesia Skala 1:50.000 (BIG, 2012)

Keterangan :

Rata-rata curah hujan tahunan di wilayah kajian tergolong rendah (<2.000 mm/tahun), yaitu sebesar 1.527 mm/tahun, dengan hari hujan rata-rata sebanyak 157 hari/tahun. Rata-rata curah hujan bulanan minimum terjadi bulan Juli sebesar 42 mm/bulan, sedangkan rata-rata curah hujan bulanan maksimum terjadi pada bulan Desember sebesar 274 mm/bulan. Karakteristik curah hujan dan hari hujan bulanan di lokasi kajian disajikan pada gambar berikut.

Gambar 4.2 Rata-rata Curah Hujan dan Hari Hujan Bulanan d. Kondisi Tanah

Jenis tanah di wilayah Kabupaten Mamuju Tengah sangat beragam.

Berdasarkan hasil analisis Peta Land System (RePPProT, 1988) dan data survei lapangan menunjukkan bahwa di Mamuju Tengah dijumpai 7 (tujuh) jenis tanah, yakni Organosol, Aluvial, Gleisol, Koluvial, Regosol, Rendzina, dan Kambisol.

Jenis-jenis tanah yang dijumpai di Mamuju Tengah sebagaimana Tabel 4.3.

Tabel 4.3 Jenis Tanah di Kabupaten Mamuju Tengah

No

Jenis Tanah Luas

PPT, 1983 Soil Taxonomy (USDA,

1990) Ha %

1 Organosol Haplohemists 3.782,31 1,25

2 Aluvial Fluvaquents 21.537,89 7,15

3 Gleisol Hydraquent 26.883,15 8,92

4 Koluvial Fluvaquents 1.448,98 0,48

5 Regosol Tropopsament 1.667,98 0,55

6 Renzina Rendolls 1.349,80 0,45

7 Kambisol Ustropepts 244.867,78 81,23

TOTAL 301.437,00 100,00

Sumber: RTRW Kabupaten Mamuju Tengah

Berdasarkan tabel 4.3, maka dapat diketahui bahwa kambisol merupakan tanah yang paling dominan dijumpai dan tersebar di daerah bergelombang hingga bergunung, yakni mencakup areal seluas 244.867,78 Ha (81,23%), tersebar di Kecamatan Karosa, Topoyo, Tobadak, Budongbudong, dan Pangale.

Tanah ini sebagian besar berupa kawasan hutan sekunder dan hutan primer.

Gambar 4.4 Peta Kemiringan Lereng Kabupaten Mamuju Tengah

Gambar 4.5 Peta Curah Hujan Kabupaten Mamuju Tengah

Gambar 4.6 Peta Jenis Tanah Kabupaten Mamuju Tengah

e. Daerah Aliran Sungai

Kabupaten Mamuju Tengah dilalui oleh 7 sungai yang mengalir dari daerah perbukitan di bagian timur menuju ke daerah pesisir arah barat dan bermuara di perairan laut Selat Makasar. Sungai-sungai tersebut adalah S. Budongbudong, S.

Lumu, S. Karama, S. Karosa, S. Benggaulu, S. Kamansi, dan S. Panggajoan. Dalam sistem kerja wilayah sungai, sungai-sungai di Kabupaten Mamuju Tengah ini termasuk dalam Wilayah Sungai (WS) Karama, yang meliputi DAS Karama, DAS Budong-Budong dan DAS karossa. Luas masing-masing DAS menurut kecamatan di wilayah Kabupaten Mamuju Tengah sebagaimana Tabel 4.4.

Tabel 4.4 Nama Sungai di Kabupaten Mamuju Tengah

No Nama DAS

Sebaran Das Pada Masing-Masing Kecamatan (Ha) Kecamatan Luas

Budong-Budong Karossa Pangale Tobadak Topoyo Ha %

1 Karossa - 21.233,22 - - - 21.233,22 7,04

2 Benggaulu - 10.192,05 - - - 10.192,05 3,38

3 Budongbudong 6.708,86 77.945,53 - 28.643,89 90.964,37 204.262,65 67,76

4 Panggajoan 1.041,92 - - - - 1.041,92 0,35

5 Kamansi 2.412,35 - - - - 2.412,35 0,80

6 Lumu 14.061,02 - 6.724,38 22.055,65 536,70 43.377,75 14,39

7 Karama - - 5.142,05 13.439,41 335,60 18.917,07 6,28

Total 24.224,15 109.370,8 11.866,4 64.138,95 91.836,68 301.437,00 100,0 Sumber: Lampiran Kepres Nomor 12 Tahun 2012 tentang Penetapan Wilayah Sungai

Hingga saat ini sungai-sungai tersebut belum dimanfaatkan secara optimal.

Hal ini disebabkan karena di wilayah ini belum banyak kegiatan pembangunan baik di bidang pertanian lahan basah maupun kegiatan industri yang banyak membutuhkan air baku dari badan air permukaan yang ada.

Kondisi badan air permukaan di wilayah ini semakin terancam dengan adanya kegiatan pembukaan lahan untuk perkebunan dan pertanian rakyat di daerah tengah dan hulu DAS. Indikasi kerusakan DAS ini terbukti dengan seringnya terjadi banjir pada saat musim hujan. Oleh karena itu penataan daerah aliran sungai di wilayah Kabupaten Mamuju Tengah dan wilayah kabupaten sekitarnya sangatlah mendesak.

f. Penggunaan lahan

Jenis penggunaan lahan di wilayah Kabupaten Mamuju Tengah terbagi menjadi 17 jenis, yakni air danau, air rawa, air tawar sungai, tambak, hutan mangrove, hutan lahan kering primer, hutan lahan kering sekunder, padang

rumput, bukti pasir darat, bukit pasir laut, perkebunan, permukiman, sawah, sawah tadah hujan, semak belukar, tanah kosong, dan tegalan. Penggunaan lahan yang paling dominan pada wilayah Kabupaten Mamuju Tengah yakni guna lahan Hutan Lahan Kering Primer dan Hutan Lahan Kering Sekunder, yakni masing-masing mencakup areal seluas 114.557,96 Ha (38,00%) dan 75.047,22 Ha (24,90%).

Penggunaan lahan lainnya yang tergolong agak luas adalah Semak Belukar/Alang-alangseluas 53.689,22 Ha (17,81%), tegalan/ladang seluas 28.695,92 Ha (9,52%), dan Perkebunan/kebun seluas 13.692,46 Ha (4,54%).

Penggunaan lahan lainnya berupa tambak, sawah, permukiman, hutan mangrove, padang rumput, dan lain-lain. Secara rinci luas masing-masing jenis penggunaan lahan di wilayah Kabupaten Mamuju Tengah sebagaimana Tabel 4.5. Peta penggunaan lahan disajikan pada Gambar 4.8.

Tabel 4.5 Luas Kawasan Hutan di Kabupaten Mamuju Tengah Tahun 2009

No Tutupan Lahan

Penggunaan Lahan 2011 (Baplan) Kecamatan Luas

Budong-Budong Karossa Pangale Tobadak Topoyo Ha %

1 Air Danau / Situ - - - 4,06 - 4,06 0,00

2 Air Rawa 180,87 5,05 45,29 202,43 57,21 490,84 0,16

3 Air Tawar Sungai 270,04 551,91 173,08 430,76 855,68 2.281,47 0,76

4 Tambak 204,19 442,57 849,00 - 3.277,15 4.772,90 1,58

5 Hutan Mangrove Sekunder - 277,85 - - 193,82 471,67 0,16

6 Hutan Lahan Kering Primer - 62.995,79 - 23.741,15 27.821,02 114.557,96 38,00

Hutan Rawa Sekunder 0,44 - 339,98 64,50 - 404,92 0,13

7 Hutan Lahan Kering

Sekunder/Bekas Tebangan 25.742,71 - 11.574,31 37.730,20 75.047,22 24,90

8 Padang Rumput - 642,63 58,89 465,40 779,34 1.946,26 0,65

9 Pasir / Bukit Pasir Darat 72,58 6,50 21,28 - 49,15 149,51 0,05

10 Pasir / Bukit Pasir Laut 0,04 - 0,61 - 0,00 0,65 0,00

11 Perkebunan / Kebun 4.255,65 5.120,44 0,23 3.498,36 817,78 13.692,46 4,54

12 Permukiman 287,13 245,33 238,13 347,66 325,94 1.444,19 0,48

13 Sawah 470,84 293,48 2.247,16 - 27,18 3.038,67 1,01

14 Sawah Tadah Hujan - - 35,22 - - 35,22 0,01

15 Semak Belukar /

Alang Alang 9.608,73 12.627,53 4.414,58 17.195,66 9.842,71 53.689,22 17,81

16 Tanah Kosong / Gundul 38,93 - 39,59 462,60 172,74 713,86 0,24

17 Tegalan / Ladang 8.834,72 419,00 3.403,40 6.152,07 9.886,74 28.695,92 9,52

Total 24.224,15 109.370,80 11.866,43 64.138,95 91.836,68 301.437,00 100,00

Sumber: Peta Rupa Bumi Indonesia Skala : 1: 25.000 (BIG, 2014)

Dalam dokumen KATA PENGANTAR. Mamuju Tengah, Tim Penyusun (Halaman 66-74)

Dokumen terkait