• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN

1.2 KONDISI UMUM

1.1.6 Kondisi Infrastruktur

-1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 2009 2010 2011 2012 2013*)

TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (%) MADURA

TAHUN 2009 - 2013

BANGKALAN SAMPANG PAMEKASAN SUMENEP

Gambar 1.10 Trend Pengangguran Terbuka di Madura 2009-2013

Sumber : BPS Propinsi Jatim, 2014

Dilihat dari sosial budayanya, mayoritas penduduk di Pulau Madura beragama Islam dan sampai saat ini masih sangat mewarnai corak kehidupan masyarakatnya. Peran ulama/kyai menjadi menonjol dan merupakan figur sentral yang dihormati dan ditaati. Dalam adat istiadatnya, masyarakat Madura masih kental dengan kearifan local peran 4 (empat) elemen, yaitu Bapa’, Ebuh, Guru dan Rato’.

1.1.6. Kondisi Infrastruktur

Kondisi infrastruktur di wilayah Kota Surabaya secara umum cukup memadai bila dibandingkan dengan kondisi infrastruktur di wilayah Pulau Madura yang relatif lebih minim. Kondisi infrastruktur wilayah Surabaya-Madura diuraikan sebagai berikut:

1. Jaringan Jalan

Jaringan jalan di Pulau Madura dihubungkan dengan ruas jalan utama yang melintas pada pesisir utara (lintas utara), pesisir selatan (lintas selatan), dan jalan lintas tengah yang menghubungkan keduanya; dimana ketiga jaringan jalan utama tersebut berfungsi sebagai jalan penghubung regional kewilayahan antar kabupaten di Pulau Madura dan juga sebagai

BAB 1 – PENDAHULUAN RENSTRA BP-BPWS 2015-2019

22

jalur utama penghubung dengan akses Suramadu sehingga dapat terlihat keterjalinan infrastruktur transportasi dengan Jembatan Suramadu serta Kota Surabaya sebagai pusat ekonomi di sekitar Pulau Madura. Sesuai dengan RTRW Propinsi Jawa Timur Tahun 2009 – 2029 (Perda Jawa Timur nomor 5 Tahun 2012), maka jaringan jalan lintas Pulau Madura meliputi jalan yang memiliki status eksisting :

 Jalan Lintas Utara sebagai jalan provinsi sepanjang 178 km;

 Jalan Lintas Tengah Selatan sebagai jalan nasional sepanjang 193 km;

 Jalan Lintas Selatan (Kamal – Sampang) sebagai jalan provinsi sepanjang 84,3 km;  Jalan Penghubung Lintas Utara – Selatan sebagai jalan provinsi dan kabupaten

sepanjang 180 km; dan

 Jalan di dalam kawasan (jalan lingkar dalam kota) sebagai jalan desa dan jalan kabupaten sepanjang 28 km.

Berdasarkan kondisi eksisting tahun 2013, kondisi jalan di Madura didominasi dengan kondisi yang relatif baik. Kondisi jaringan jalan lintas Pulau Madura tersebut pada umumnya memiliki lebar jalan ± 4 – 6 meter dengan panjang total 663,3 km. Untuk lebih jelas, kondisi jaringan jalan di setiap kabupaten di Madura dapat terlihat sebagai berikut:

Tabel 1.7 Kondisi Jaringan Jalan Pulau Madura Tahun 2013

KONDISI PANJANG (KM)

BANGKALAN SAMPANG PAMEKASAN SUMENEP

BAIK 484,90 745,56 441,72 538,88 SEDANG 109,92 98,14 121,28 RUSAK RINGAN 74,63 294,80 30,67 497,49 RUSAK BERAT 51,92 81,06 14,49 520,73 tidak ada Keterangan 30,60 168,91 TOTAL 721,37 1121,42 615,62 1847,27

BAB 1– PENDAHULUAN RENSTRA BP-BPWS 2015-2019

23

Gambar 1.11 Peta Jaringan Jalan Pulau Madura

Tabel 1.8 Kondisi Jalan Lintas Utara Pulau Madura (Jalan Propinsi)

NO NAMA RUAS LOKASI PANJANG (km) LEBAR (m) Baik KONDISI 2013 (km)

Sedang (km)

Rusak (km) 1 Bangkalan - Batas Kab. Sampang Bangkalan 46.38 4 - 8 12.77 27.61 6.00 2 Batas Kab. Bangkalan - Ketapang Sampang 17.54 4 - 6 17.54 - - 3 Ketapang - Batas Kab.

Pamekasan Sampang 23.02 4 - 8 21.02 0.50 1.50 4 Batas Kab. Sampang - Sotobar Pamekasan 5.68 4 - 2.40 3.28 5 Sotobar - Batas Kab. Sumenep Pamekasan 12.32 4 - 12.32 - 6 Batas Kab. Pamekasan - Sumenep Sumenep 35.30 4 - 6 12.36 22.94 - 7 Batas Kota Sumenep - Pantai Lombeng Sumenep 26.45 4 - 7 3.52 2.28 20.65

BAB 1 – PENDAHULUAN RENSTRA BP-BPWS 2015-2019

24

Tabel 1.9 Kondisi Jalan Lintas Lintas Tengah Selatan Madura (Jalan Nasional)

NO NAMA RUAS PANJANG (km) LEBAR (m) KONDISI 2012

1 Bts. Kota Sampang-Bts. Kab Pamekasan 7.60 6 Baik 2 Bts. Kota Pamekasan-Bts. Kab.Sumenep 5.17 6 Baik 3 Bts. Kab. Pamekasan-Bts. Kota Sumenep 26.78 6 Baik 4 Bts. Kota Sumenep - Kalianget 8.83 6 Baik

TOTAL 43.38

Tabel 1.10 Kondisi Jalan Lintas Lintas Selatan Madura (Jalan Kabupaten)

NO NAMA RUAS PANJANG (km) LEBAR (m) Keterangan

1 Pembangunan Jembatan Sreseh-Pangarengan, Cs 0.51 - 2 Pembangunan Jalan Modung-Sreseh 7.00 - 3 Pembangunan Jalan Lingkar Sampang 2.50 - 4 Pembangunan Jalan Kamal-Modung 30 4

TOTAL 40.01

2. Prasarana Perhubungan

Pulau Madura sebagai bagian dari kepulauan yang ada di Propinsi Jawa Timur memiliki transportasi penghubung pula yang berfungsi menghubungkan wilayah di Pulau Madura sebagai pulau utama dengan pulau-pulau kecil di sekitar Pulau Madura, dengan memanfaatkan jalur penyeberangan laut dan bandara udara Trunojoyo di Kabupaten Sumenep. Berdasarkan RTRW Propinsi Jawa Timur Tahun 2009 – 2029, pada saat ini terdapat beberapa pelabuhan yang sudah dikembangkan di Pulau Madura meliputi :

 Pelabuhan nasional di Sapudi, Sapeken dan Kangean di Kabupaten Sumenep.

 Pelabuhan regional di Branta (Kabupaten Pamekasan), Telaga Biru (Kabupaten Bangkalan), dan kalianget di Kabupaten Sumenep.

 Pelabuhan lokal di Masalembu, Gayam dan Raas(Kabupaten Sumenep), Taddan (Kabupaten Sampang), serta Sepulu di Kabupaten Bangkalan.

BAB 1– PENDAHULUAN RENSTRA BP-BPWS 2015-2019

25

Transportasi penyeberangan laut di Pulau Madura juga didukung dengan pelabuhan penyeberangan yang terdapat di Tanjung Perak – Kamal (Bangkalan), Jangkar (Situbondo) – Wilayah Sumenep, Kalianget – Ketapang, dan masih terdapat pelabuhan lainnya yang digunakan sebagai transportasi penyeberangan. Pengembangan pelabuhan penyeberangan kedepan diarahkan pada wilayah kepulauan dengan meningkatkan jalur pelayaran untuk memberikan akses pada pulau-pulau khususnya di wilayah Kabupaten Sumenep, dengan memanfaatkan prasarana pelabuhan penyeberangan Kalianget.

Sistem transportasi antar pulau di wilayah Madura sangat penting karena jumlah pulau kecil sangat banyak di wilayah Madura yaitu sebanyak 126 pulau dan yang berpenghuni 48 pulau. Diantara 48 pulau yang berpenghuni tersebut, prasarana perhubungan antar pulau belum memadai dan untuk itu dibutuhkan peningkatan prasarana perhubungan dan pendukungnya. Pulau - pulau kecil yang merupakan simpul – simpul utama perhubungan laut antar pulau, yaitu : Pulau Mandangin, Pulau Gili Raja, Poteran, Pulau Sapudi, Pulau Ra’as, Pulau Sapekan, Pulau Pagerungan Besar, Pulau Kangean, Pulau Keramaian dan Pulau Masalembu.

Untuk transportasi udara, Pulau Madura memiliki bandara udara Trunojoyo yang terletak di Kabupaten Sumenep. Pengembangan perhubungan udara di Wilayah Suramadu direncanakan melalui peningkatan Kapasitas Bandar Udara Trunojoyo yang terletak di

BAB 1 – PENDAHULUAN RENSTRA BP-BPWS 2015-2019

26

Kabupaten Sumenep sebagai pintu gerbang kedua Pulau Madura selain Jembatan Suramadu. Pengembangan bandara ini strategis untuk mobilitas angkutan transportasi wilayah Timur Pulau Madura dengan kota kota di Pulau lain.

3. Air Baku

Kapasitas pengolahan air bersih yang tersedia di Pulau Madura sebesar 1.300 liter/detik saat ini belum dapat memenuhi perkiraan perkembangan dimasa yang akan datang. Sedangkan potensi sumberdaya air yang tersedia mencapai 33.500 liter/detik. Beberapa potensi sumber air baku di Pulau Madura antara lain:

 Waduk/Embung

Beberapa potensi waduk yang dimanfaatkan sebagai sumber air baku di Wilayah Suramadu adalah Waduk Blega (Kabupaten Bangkalan), Waduk Klampis dan Waduk Nipah (Kabupaten Sampang) dan Tambak Agung (Kabupaten Sumenep).

 Mata Air

Terdapat beberapa titik mata air Kabupaten Bangkalan di wilayah bagian Utara (Kec.Sepulu, Tanjung Bumi dan Klampis), di wilayah bagian Selatan (Kec.Modung,

BAB 1– PENDAHULUAN RENSTRA BP-BPWS 2015-2019

27

Tragah dan Kwanyar), sedangkan wilayah bagian Tengah (Kec.Konang, Geger, Tanah Merah dan Burneh), terdapat mata air atau sumber berkapasitas kecil yang digunakan oleh masyarakat setempat untuk kebutuhan sehari – hari.Sedangkan, potensi mata air lainnya yang tersebar di keempat kabupaten merupakan sumber mata air yang belum dimanfaatkan secara maksimal baik untuk penyediaan air minum maupun air bersih.

 Air Tanah

Beberapa sumber air tanah terdapat di Kabupaten Bangkalan bagian barat, selatan dan sedikit di bagian utara yang digunakan untuk irigasi pertanian, air perkotaan dan industri karena ditunjang dengan kondisi geologi dan dipengaruhi geohidrologi, topografi dan morfologi. Cakupan sumber air tanah tersebut menyebar di berbagai kecamatan lintas kabupaten yaitu di Kabupaten Sampang bagian utara (yang berbatasan dengan Kabupaten Bangkalan) dan Sampang bagian Selatan, Kabupaten Pamekasan bagian Tengah dan Selatan, serta Kabupaten Sumenep bagian tengah dan sedikit ke barat

4. Energi Listrik

Distribusi listrik Madura berasal dari Jaringan Listrik Jawa-Madura-Bali (Jamali) yang dipasok Perusahaan Listrik Negara (PLN). Wilayah Madura masih mengalami deficit listrik karena kebutuhan listrik hingga tahun 2010 adalah sebesar 120 MW (media online, 14 januari 2010), namun baru dipasok 110 MW.

Pasokan listrik Jamali dialirkan melalui kabel bawah laut dari Gresik sebesar 80 MW dan sisanya dipasok dari Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) berlokasi di Gili Timur,

Jaringan Sistem Interkoneksi JAMALI Wilayah Jawa Timur

BAB 1 – PENDAHULUAN RENSTRA BP-BPWS 2015-2019

28

Kecamatan Kamal Kabupaten Bangkalan sebesar 30 MW. Untuk sumber listrik di pulau – pulau kecil Madura, umumnya masih menggunakan tenaga diesel dan pembangkit listrik tenaga surya yang skala pelayanannya terbatas.Hal ini selain jarak antar pulau-pulau kecil dengan pulau utama relatif jauh, pulau-pulau kecil tersebut sulit mendapatkan pasokan solar pada kondisi iklim yang ekstrim terisolir.Hal ini mengakibatkan penyediaan tenaga listrik sangat terbatas dan menjadi kendala utama dalam peningkatan perekonomian masyarakat yang umumnya bekerja sebagai nelayan.

Dokumen terkait