• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kondisi Saat Ini

Dalam dokumen Kajian ANALIS ISU-ISU SEKTOR ESDM (Halaman 41-45)

Analisis Isu-Isu Sektor ESDM 2012

2.3. KEBIJAKAN EKSPOR MINERAL DAN BATUBARA 1. Latar Belakang

2.3.2. Kondisi Saat Ini

Berikut ini adalah peta sebaran sumber daya dan cadangan mineral yang tersebar hampir diseluruh kepulauan di Indonesia.

Komoditi tembaga hampir sebesar 9.000 juta ton ore , emas 11.000 juta ton ore, perak sebesar 7500 juta ton ore, nikel sebesar 3.000 juta ton ore.

Sumber: Ditjen Minerba, 2012

Gambar 2.19 Peta Sumberdaya Dan Cadangan Mineral

Disamping itu terdapat pula komoditas lainnya, antara lain pasir besi, besi lateritic, besi primer, besi sedimen, mangan, perak, zinc, timah dan lead.

Batubara memiliki total sumberdaya sebesar 161,34 Miliar Ton (termasuk 41 Miliar Ton SD baubara tambang dalam) dan cadangan totalnya sebesar 28,17 Miliar Ton, yang tersebar di Pulau Sumatera, Pulau Kalimantan, Pulau Jawa, Pulau Sulawesi, dan di Papua.

Cadangan batubara Indonesia berdasarkan kalori adalah untuk cadangan barubara dengan kalori rendah (< 5000kal/gr) sebesar 10.000,02 Juta Ton, Kalori sedang (5000-6000 kal/gr) sebesar

Analisis Isu-Isu Sektor ESDM

2012

38

Sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33, maka bumi, air dan kekayaan yang terkandung didalamnya dikuasai kepemilikannya oleh Negara, Bangsa Indonesia (mineral right). Sedangkan dalam rangka menyelenggarakan penguasaan pertambangan tersebut (mining right) dilakukan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, maupun Pemerintah Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangan dan tugas yang telah ditetapkan oleh undang-undang. Sedangkan dalam rangka pengusahaannya diserahkan kepada pelaku usaha (economic right), yaitu BUMN/BUMD, Badan usaha lainnya, Koperasi, dan perorangan.

2.3.2. Kondisi Saat Ini

Berikut ini adalah peta sebaran sumber daya dan cadangan mineral yang tersebar hampir diseluruh kepulauan di Indonesia. Komoditi tembaga hampir sebesar 9.000 juta ton ore , emas 11.000 juta ton ore, perak sebesar 7500 juta ton ore, nikel sebesar 3.000 juta ton ore.

Sumber: Ditjen Minerba, 2012

Gambar 2.19 Peta Sumberdaya Dan Cadangan Mineral

Disamping itu terdapat pula komoditas lainnya, antara lain pasir besi, besi lateritic, besi primer, besi sedimen, mangan, perak, zinc, timah dan lead.

39 16.128,80 Juta Ton, cadangan kalori tinggi (6.000-7100 kal/gr) sebesar 1.655 Juta Ton, dan cadangan kalori sanat tinggi (> 7100) sebesar 231,57 Juta Ton.

Sumber: Ditjen Minerba, 2012

Gambar 2.20 Potensi Batubara Indonesia

Negara-negara tujuan ekspor batubara dari Indonesia adalah Negara India, Malaysia, Thailand, China, Hongkong, Thaiwan, Philiphina, Korea, Jepang.

Sumber: Ditjen Minerba, 2012

Gambar 2.21 Ekspor Batubara, Nikel, Tembaga Indonesia

Negara tujuan ekspor nikel dari Indonesia, adalah Negara-negara di eropa dan USA, Taiwan, Korea, Jepang dan Australia. Sedangkan

Analisis Isu-Isu Sektor ESDM

2012

39

Batubara memiliki total sumberdaya sebesar 161,34 Miliar Ton (termasuk 41 Miliar Ton SD baubara tambang dalam) dan cadangan totalnya sebesar 28,17 Miliar Ton, yang tersebar di Pulau Sumatera, Pulau Kalimantan, Pulau Jawa, Pulau Sulawesi, dan di Papua.

Cadangan batubara Indonesia berdasarkan kalori adalah untuk cadangan barubara dengan kalori rendah (< 5000kal/gr) sebesar 10.000,02 Juta Ton, Kalori sedang (5000-6000 kal/gr) sebesar 16.128,80 Juta Ton, cadangan kalori tinggi (6.000-7100 kal/gr) sebesar 1.655 Juta Ton, dan cadangan kalori sanat tinggi (> 7100) sebesar 231,57 Juta Ton.

.

Sumber: Ditjen Minerba, 2012

Gambar 2.20 Potensi Batubara Indonesia

Negara-negara tujuan ekspor batubara dari dari Indonesia adalah Negara India, Malaysia, Thailand, China, Hongkong, Thaiwan, Philiphina, Korea, Jepang.

Analisis Isu-Isu Sektor ESDM

2012

40 Sumber: Ditjen Minerba, 2012

Gambar 2.21 Ekspor Batubara, Nikel, Tembaga Indonesia Negara tujuan ekspor nikel dari Indonesia, adalah Negara-negara di eropa dan USA, Taiwan, Korea, Jepang dan Australia. Sedangkan untuk ekspor tembaga dengan Negara tujuan India, Korea, Jepang, Cina, Philipina dan Negara eropa dan USA.

Sumber: Ditjen Minerba, 2012

Gambar 2.22 Produksi, Ekspor dan Penjualan Domestik Batubara (2007-2011)

40

untuk ekspor tembaga dengan Negara tujuan India, Korea, Jepang, Cina, Philipina dan Negara eropa dan USA.

Sumber: Ditjen Minerba, 2012

Gambar 2.22 Produksi, Ekspor dan Penjualan Domestik Batubara (2007-2011)

Dari gambar di atas bahwa, produksi batubara nasional dari tahun ke tahun selalu mengalami kenaikan, dimana pada tahun 2011 produksi batubara nasional mencapai 353 Juta Ton, naik sekitar 78 Juta Ton jika dibandingkan produksi batubara pada tahun 2010 yang sebesar 275 Juta Ton.

Untuk konsumsi domestik batubara juga mengalami kenaikan, dimana pada tahun 2010 konsumsi dalam negeri sebesar 67 Juta Ton, naik sekitar 13 Juta Ton, menjadi 80 Juta Ton pada Tahun 2010.

Demikian juga untuk batubara komoditas ekspor juga selalu mengalami kenaikan dari tahun 2007 sampai tahun 2011 terjadi kenaikan sebesar 110 Juta Ton, dimana kenaikan paling tinggi terjadi pada tahun 2010 ke tahun 2011, yaitu terjadi kenaikan sebesar 65 Juta Ton, dari 208 Juta Ton pada 2010 menjadi 273 Juta Ton pada tahun 2011.

Analisis Isu-Isu Sektor ESDM

2012

40 Sumber: Ditjen Minerba, 2012

Gambar 2.21 Ekspor Batubara, Nikel, Tembaga Indonesia Negara tujuan ekspor nikel dari Indonesia, adalah Negara-negara di eropa dan USA, Taiwan, Korea, Jepang dan Australia. Sedangkan untuk ekspor tembaga dengan Negara tujuan India, Korea, Jepang, Cina, Philipina dan Negara eropa dan USA.

Sumber: Ditjen Minerba, 2012

Gambar 2.22 Produksi, Ekspor dan Penjualan Domestik Batubara (2007-2011)

41 Sumber: Ditjen Minerba, 2012

Gambar 2.23 Ekspor Mineral Indonesia (2008-2011)

Dari gambar di atas dapat ilihat bahwa ekspor komoditi pertambangan semenjak tahun 2008-2011 mencatat kenaikan yang cukup tinggi.

Ekspor bijih nikel pada tahun 2011 mengalami kenaikan sekitar 8 kali lipat jika dibandingkan dengan ekspor pada tahun 2008.

Ekspor bijih besi pada tahun 2011 mengalami kenaikan sekitar 7 kali lipat jika dibandingkan ekspor biji besi pada tahun 2008. Unuk ekspor bijih tembaga pada tahun 2011 mengalami kenaikan 11 kali lipat, jika dibandingkan ekspor pada tahun 2008. Sedangkan ekspor bijih bauksit mengalami kenaikan sekitar 5 kali lipat pada tahun 2011 jika dibandingkan tahun 2008.

Sumber: Ditjen Minerba, 2012

Gambar 2.24 Investasi Subsektor Mineral dan Batubara (2007-2011)

Analisis Isu-Isu Sektor ESDM

2012

41

Dari gambar di atas bahwa, produksi batubara nasional dari tahun ke tahun selalu mengalami kenaikan, dimana pada tahun 2011 produksi batubara nasional mencapai 353 Juta Ton, naik sekitar 78 Juta Ton jika dibandingkan produksi batubara pada tahun 2010 yang sebesar 275 Juta Ton.

Untuk konsumsi domestik batubara juga mengalami kenaikan, dimana pada tahun 2010 konsumsi dalam negeri sebesar 67 Juta Ton, naik sekitar 13 Juta Ton, menjadi 80 Juta Ton pada Tahun 2010.

Demikian juga untuk batubara komoditas ekspor juga selalu mengalami kenaikan dari tahun 2007 sampai tahun 2011 terjadi kenaikan sebesar 110 Juta Ton, dimana kenaikan paling tinggi terjadi pada tahun 2010 ke tahun 2011, yaitu terjadi kenaikan sebesar 65 Juta Ton, dari 208 Juta Ton pada 2010 menjadi 273 Juta Ton pada tahun 2011.

Sumber: Ditjen Minerba, 2012

Gambar 2.23 Ekspor Mineral Indonesia (2008-2011)

Dari gambar di atas dapat ilihat bahwa ekspor komoditi pertambangan semenjak tahun 2008-2011 mencatat kenaikan yang cukup tinggi. Ekspor bijih nikel pada tahun 2011 mengalami kenaikan sekitar 8 kali lipat jika dibandingkan dengan ekspor pada tahun 2008.

Analisis Isu-Isu Sektor ESDM

2012

42

Ekspor bijih besi pada tahun 2011 mengalami kenaikan sekitar 7 kali lipat jika dibandingkan ekspor biji besi pada tahun 2008. Unuk ekspor bijih tembaga pada tahun 2011 mengalami kenaikan 11 kali lipat, jika dibandingkan ekspor pada tahun 2008. Sedangkan ekspor bijih bauksit mengalami kenaikan sekitar 5 kali lipat pada tahun 2011 jika dibandingkan tahun 2008.

Sumber: Ditjen Minerba, 2012

Gambar 2.24 Investasi Subsektor Mineral dan Batubara (2007-2011)

Total investasi subsektor mineral dan batubara selama tahun 2007 sampai tahun 2011 mengalami kenaikan sekitar 25%. Dimana investasi pada tahun 2011 hampir mencapai 3500 Juta USD yang sebelumnya pada tahun 2007 masih sekitar 600 juta USD. Share investasi terbesar pada KK, IUJP, PKP2B dan IUP BUMN.

2.3.3. Kebijakan Ekspor Batubara

Dalam rangka mengoptimalkan penerimaan Negara dari sektor pertambangan dan batubara, maka pemerintah perlu melaksanakan pengawasan pelaksanaan ekspor batubara, dimana sampai saat ini masih terjadi perbedaan besarnya volume ekspor tersebut, khususnya ekspor batubara antara kementeriaan energi dan sumber daya mineral dengan pihak

42

Total investasi subsektor mineral dan batubara selama tahun 2007 sampai tahun 2011 mengalami kenaikan sekitar 25%. Dimana investasi pada tahun 2011 hampir mencapai 3500 Juta USD yang sebelumnya pada tahun 2007 masih sekitar 600 juta USD. Share investasi terbesar pada KK, IUJP, PKP2B dan IUP BUMN.

Dalam dokumen Kajian ANALIS ISU-ISU SEKTOR ESDM (Halaman 41-45)

Dokumen terkait